Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN KANKER DENGAN

MOTIVASI UNTUK MELAKUKAN KEMOTERAPI DI RSUP SANGLAH

DENPASAR

Studi dilakukan di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar

Oleh :

NI WAYAN WINDARI

213221201

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA STIKES WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Hubungan

Tingkat Pengetahuan Pasien Kanker Dengan Motivasi Untuk Melakukan Kemoterapi

Di RSUP Sanglah Denpasar” pada waktunya.

Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira

Medika Bali.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan sejak awal

sampai akhir terselesainya penelitian ini, untuk itu dengan segala hormat dan

kerendahan hati, penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana., MM Sebagai Ketua STIKes Wira Medika

Bali yang telah memberikan saya kesempatan menuntut ilmu di Program Studi

Ilmu Keperawatan.

2. Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep.,M.Kep Sebagai Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali yang memberikan pengarahan

dalam pembuatan proposal ini.

3. Bapak, ibu, kakak, adik dan semua keluarga atas segala bantuan materi dan

dukungan baik moral maupun spiritual.

ii
4. Rekan-rekan Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali dan

para staf dosen serta pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam menyelesaikan dan telah mendoakan demi suksesnya

penyusunan proposal ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka

penyempurnaan proposal ini. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya bidang keperawatan

Denpasar, Juni 2022


Penulis

(Ni Wayan Windari)

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i


KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………...………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 5
1.3.1 Tujuan Umum ………………………………….………. 5
1.3.2 Tujuan Khusus ………………………………….……… 5
1.4 Manfaat Penelitian …………………………….……………….. 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ………………………………………. 5
1.4.2 Manfaat Praktis ……………………………………….. 5
1.5 Keaslian Penelitian ………………………………………………. 6

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia teridri dari bermilyar-milyar sel. Sel merupakan satuan hidup

yang paling kecil yang sanggup hidup mandiri. Mekanisme pertumbuhan sel ini

teratur dan terkontrol, sehingga normal sesuai dengan siklusnya. Sel kanker

berbeda dengan sel tubuh normal, yaitu kepekaannya. Kanker berasal dari satu sel

dengan pertumbuhan terus menerus, tidak terkontrol, dapat berubah bentuk dan

dapat tumbuh pada organ lain atau metastase. Kanker terjadi akibat gangguan atau

mutase kode genetic, yang dapat terjadi pada sel tubuh akibat bahan kimia yang

bersifat karsinogenik, radiasi, virus atau keturunan (Jurnal RS Kanker Dharmais,

2011).

Jumlah orang yang didiagnosa menderita kanker diseluruh dunia meningkat

menjadi lebih 14 juta orang (WHO, 2012). Data untuk tahun 2012 menunjukkan

dalam kurun waktu 4 tahun sejak tahun 2008, penderita kanker bertambah hamper

13 juta. Saat ini 12% dari semua kematian di dunia disebabkan oleh kanker dan

penyakit ini menduduki nomor 2 penyebab kematian setelah penyakit

kardiovaskular (Jurnal RS Kanker Dharmais, 2011). Sementara itu di Indonesia

sebagai salah satu negara berkembang dengan prevalensi penyakit kanker yang

cukup tinggi di wilayah ASEAN, Indonesia menempati urutan kedua setelah

Vietnam dengan kasus penyakit kanker mencapai 135.000 kasus pertahun.

1
Depkes RI (2007) menyebutkan prevalensi rate penyakit kanker mencapai

100.000 per tahun.

Kanker adalah penyebab kematian ke tujuh (5,7%) di Indonesia setelah stroke,

tuberculosis, hipertensi dan perinatal (Jurnal RS Kanker Dharmais, 2011).

Diperkiraan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk

per tahunnya. Dalam jangka waktu 10 tahun, terlihat bahwa peringkat kanker

sebagai penyebab kematian naik dari peringkat 12 menjadi peringkat 6. Saat ini

penderita penyakit kanker di Indonesia terus meningkar dari tahun ke tahun.

Merujuk data Riskesdas (2013), prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1,4 jiwa

per 1.000 penduduk. Dengan prevalensi tertinggi menyerang jenis kelamin

perempuan.

Terapi pada pasien kanker sangatlah kompleks, dimana tujuan utamanya

adalah untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Tindakan kemoterapi

merupakan salah satu Tindakan penunjang pada pasien dengan diagnose kanker

(Kemenkes, 2012). Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan memakai

obat-obat anti kanker. Obat-obat ini sering kali dipakai sebagai bagian dari multi

modality terapi, bersamaan dengan pembedahan dan radioterapi. Proses ini

memakan waktu yang lama, tergantung pada tipe dan sifat tumor. Kemoterapi

didefinisikan sebagai suatu terapi pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi

volume tumor dan mencegah sel tumor membelah dan menyebar. Kemoterapi

didesain untuk membunuh sel kanker melalui berbagai fase siklus sel yang

berbeda. Kemoterapi dapat diberikan secara intravena, intraarteri, subkutan,

2
intramuscular. Pemberian secara intravena paling banyak dilakukan (Jurnal RS

Kanker Dharmais, 2011).

Kemoterapi merupakan salah satu Tindakan medik yang ditujukan untuk

mematikan sel-sel kanker dengan melalui pemberian suatu zat/obat ke dalam

tubuh klien (Minev 2011). Pemberian zat/obat kanker ke dalam tubuh selain

mematikan sel kanker, obat kemoterapi bisa menyebabkan timbul efek samping

ke sel-sel yang sehat (Perry, 2012). Kondisi timbulnya efek samping inilah yang

membuat pasien dengan kanker kurang motivasi untuk menjalani program

kemoterapi. Angka kejadian drope out di poliklinik penyakit dalam RSCM sekitar

5% dengan berbagai alasan (Poliklinik RSCM, 2018). Motivasi dapat diartikan

sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang sehingga individu

melakukan sesuatu. Motif adalah komponen penting dalam mendorong seseorang

berbuat sesuatu. Motivasi dapat dikatakan sebagai unsur pembangkit dorongan

seseorang untuk bekerja dalam mencapai tujuan (Sudrajat dkk, 2020). Motivasi

dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang.

Pengetahuan adalah hasil proses penelitian seseorang atau kelompok terhadap

obyek tertentu. Penelaahan umumnya melalui berbagai indra diantaranya

pendengaran, penglihatan, penciuman ataupun indera raba. Faktor yang sangat

penting terhadap tingkat pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan.

Tingkat pendidikan individu, menentukan tingkat kemudahan menerima hal-hal

baru pula dan mempermudah penyesuaian diri dengan hal baru. Seseorang yang

3
memiliki sumber informasi lebih banyak maka pasti akan memiliki pengetahuan

yang sangat luas.

Penelitain yang dilakukan oleh Yulia (2012) yang berjudul “Gambaran

Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Pengobatan Kemoterapi”. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian deskriptif sederhana dengan jumlah sampel 63

pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (61,9%) pasien

memiliki pengetahuan tinggi tentang pengobatan kemoterapi.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudrajat (2020) yang berjudul

“Dukungan Suami, Pengetahuan dan Sikap Pasien Dapat Mempertahankan

Motivasi Menjalani Program Kemoterapi”. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan antara

pengetahuan dengan motivasi adalah p= 0.032, bahwa semakin tinggi tingkat

pengetahuan maka semakin tinggi motivasi pasien menjalani program kemoterapi.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Kanker Dengan Motivasi

Untuk Melakukan Kemoterapi Di RSUP Sanglah Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, peneliti mengambil perumusan

masalah “Apakah Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Kanker

Dengan Motivasi Untuk Melakukan Kemoterapi Di RSUP Sanglah

Denpasar?”

4
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan

Tingkat Pengetahuan Pasien Kanker Dengan Motivasi Untuk Melakukan

Kemoterapi Di RSUP Sanglah Denpasar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien kanker yang melakukan

kemoterapi di RSUP Sanglah Denpasar.

2. Mengidentifikasi motivasi pasien kanker yang melakukan kemoterapi di

RSUP Sanglah Denpasar.

3. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan pasien kanker dengan

motivasi untuk melakukan kemoterapi di RSUP Sanglah Denpasar

1.4 Manfaat penulisan

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk memperkaya khasanah

ilmu keperawatan, khususnya pada bidang keperawatan kritis dan dapat pula

digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut.

1.4.1 Manfaat praktis

1. Bagi perawat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan

informasi bagi perawat untuk memahami bagaimana tingkat

5
pengetahuan pasien kanker dengan motivasi untuk melakukan

kemoterapi.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar teori baru dan dapat

dijadikan sebagai acuan untuk peneliti selanjutnya agar dapat

mengetahui tentang tingkat pengetahuan serta motivasi pasien yang

menjalani kemoterapi

1.5 Keaslian Penelitian

1. Penelitain yang dilakukan oleh Yulia (2012) yang berjudul “Gambaran

Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Pengobatan Kemoterapi”. Penelitian

ini menggunakan metode penelitian deskriptif sederhana dengan jumlah

sampel 63 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

(61,9%) pasien memiliki pengetahuan tinggi tentang pengobatan kemoterapi.

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan cross sectional study.

2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sudrajat (2020) yang berjudul

“Dukungan Suami, Pengetahuan dan Sikap Pasien Dapat Mempertahankan

Motivasi Menjalani Program Kemoterapi”. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukkan nilai

signifikan antara pengetahuan dengan motivasi adalah p= 0.032, bahwa

semakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin tinggi motivasi pasien

6
menjalani program kemoterapi. Persamaan dalam penelitian ini yaitu metode

yang digunakan menggunakan cross sectional.

Anda mungkin juga menyukai