Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN TERAPI SEFT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI


HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA
SEMARANG

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat melakukan penelitian

Oleh :
Nur Fattah Fardila
NIM : G2A220006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
PENERAPAN TERAPI SEFT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI
HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA
SEMARANG

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat melakukan penelitian

Oleh :
Nur Fattah Fardila
NIM : G2A220006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah menyatakan dengan sebenarnya bahwa

skripsi dengan judul “Penerapan Terapi SEFT terhadap Tingkat Kecemasan

Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang Menjalani Hemodialisa di Rumah

Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang ” saya susun tanpa tindakan plagiat yaitu

pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau

pikiran saya sendiri. Jika dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi saya

adalah hasil jiplakan, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia

menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Muhammadiyah Semarang

kepada saya.

Semarang, Juni 2021

Nur Fattah Fardila


HALAMAN PERSETUJUAN

PENERAPAN TERAPI SEFT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI
HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA
SEMARANG

Proposal ini telah disetujui untuk diseminarkan


dihadapan Tim Penguji Proposal
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang

Pembimbing I
Ns. Khoiriyah, S.Kep, M.Sc
HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN TERAPI SEFT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI
HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA
SEMARANG

Proposal ini telah dipertahankan dihadapan


Tim penguji proposal
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang

Pada tanggal

Tim Penguji :
Ns. Khoiriyah, S.Kep, M.Sc :
Ns. Chanif., S.Kep., MNS :
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

yang dilimpahkan-Nya proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Proposal skripsi yang berjudul “Penerapan Terapi SEFT terhadap Tingkat

Kecemasan Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang Menjalani Hemodialisa

di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang“ ini dibuat penulis untuk

memenuhi mata ajar skripsi di Progam Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang

Dalam penyelesaian proposal skripsi ini, penulis selalu mendapat bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan saya kesempatan untuk melanjutkan kuliah

dan memerikan saya kemudahan dalam penyusunan proposal skripsi ini.

2. Kedua orang tau dan keluarga yang selalu memberikan saya doa dan semangat.

3. dr.Nurul Aisyiah, Sp.PD yang telah memberikan saya dukungan baik secara

materiil maupun non materiil.

4. Ibu Ns. Khoiriyah, S.Kep, M.Sc selaku dosen pembimbing pembuatan proposal

skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan

proposal ini.

5. Rekan-rekan HD RS Bhakti Wira Tamtama yang tidak hentinya memberikan

semangat saya untuk menyelesaikan penyusunan proposal ini.

6. Anis Laela Megasari yang selalu memberikan saya masukan dan semangat

dalam penyusunan proposal skripsi ini.


7. Rekan-rekan S1 Lintas Jalur Semarang dan RSDK yang senantiasa

memberikan bantuan.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan

proposal skripsi ini. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran yang

membangun dengan senang hati.

Proposal skripsi ini menjadi bentuk kontribusi dalam membagi

menerapkan ilmu riset keperawatan. Berharap penelitian yang akan dilakukan

dapat menjadi wawasan yang berkontribusi di bidang keperawatan.

Semarang, Juni 2021

Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Chronik Kidney Disease (CKD) adalah penyakit gangguan fungsi ginjal

yang progresif dan irreversible yang menyebabkan tubuh gagal untuk

mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi

peningkatan kadar ureum dalam darah. Chronic Kidney Disease (CKD)

merupakan penyakit yang sulit untuk disembuhkan dan memerlukan

pengobatan seperti transplantasi ginjal, peritonel dialysis atau hemodialisa dan

membutuhkan waktu rawat jalan yang lebih lama ( Black dan Hawk, 2014).

Menurut WHO pada tahun 2015 angka kejadian CKD mencapai 10%

dari populasi yang ada didunia. Total pasien CKD yang menjalani hemodialisa

(HD) diperkirakan mencapai 1,5 juta orang yang ada didunia. Angka kejadian

ini meningkat 8% setiap tahunya. CKD merupakan penyakit kronis yang

memiliki angka kematian tertinggi ke-20 diseluruh dunia.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi

penyakit GGK di Indonesia sebanyak 499.800 orang. Prevalensi penyakit gagal

ginjal kronik tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah (0,5%), sedangkan untuk

Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,3% artinya di atas prevalensi nasional (0,2%)

(Kemenkes RI, 2018).

Studi pendahuluan di ruang hemodialisa RS Bhakti Wira Tamtama

untuk jumlah kunjungan pasien yang menjalani hemodialisa pada tahun 2016
sebanyak 813, meningkat 100% ditahun 2017 sebanyak 1634, tahun 2018

mengalami penurunan kunjungan menjadi 1474, tahun 2019 mengalami

peningkatan kunjungan menjadi 1610, sedangkan ditahun 2020 jumlah

kunjungan mengalami penurunan kunjungan kembali menjadi 1403. Pada

bulan juni 2021 rata-rata jumlah kunjungan pasien hemodialisa kurang lebih 5-

6 orang perhari. Dimana tiap pasien terjadwal menjalani hemodialisa 1-2 kali

perminggu dengan durasi 4-5 jam sekali terapi.

Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang berfungsi

untuk membuang sisa metabolisme dari peredaran darah melalui membrane

semipermeable sebagai pemisah antara darah dan cairan dialisat pada dialiser

dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultrafiltrasi (Smeltzer & Bare, 2008).

Hemodialisa memiliki efek samping yang dirasakan pasien seperti kram otot,

hipotensi, sakit kepala, mual dan muntah. Masalah lain akibat penyakit CKD

adalah penurunan kadar hemoglobin, gangguan kalium, kalsium,Fe, dll.

Sedangkan salah satu masalah psikologis utama yang sering muncul pada

pasien CKD yang menjalani hemodialisa adalah kecemasan (Yulita, R. F., Siti,

F., & Yani, F, 2019).

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang

tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan

sehari– hari. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pada

pasien hemodialisis yaitu status fisik dan mental, tingkat keparahan penyakit,

tingkat sosial dan ekonomi serta persiapan fisik dan mental. Respon pasien

terhadap tindakan hemodialisa berbeda dari masing-masing individu


tergantung bagaimana proses adaptasi individu terhadap tindakan hemodialisa

yang merupakan salah satu sumber stressor bagi individu (Nurhayati, 2016)

Terapi farmakologi dan non farmakologi dapat digunakan untuk

mengatasi kecemasan pada pasien dengan CKD. Terapi farmakologi memiliki

efek yang cepat untuk menurunkan kecemasan pada pasien, namun pemberian

obat akan memperberat kerja ginjal. Terapi non farmakologi yang dapat

digunakan untuk mengatasi kecemasan pasien CKD yang menjalani

hemodialisa adalah dengan terapi komplementer berupa SEFT (Yulita, R. F.,

Siti, F., & Yani, F, 2019).

Terapi SEFT dipilih untuk meningkatkan kualitas hidup pasien CKD

karena SEFT berfokus pada peningkatan spiritual. Spiritual dan kesehatan

adalah dua hal yang berkaitan. Pada penyakit yang umum sekalipun, kondisi

pikiran, emosi, sikap, kesadaran, dan doa-doa yang dipanjatkan oleh atau untuk

pasien sangat berpengaruh bagi kesembuhannya. SEFT bekerja dengan prinsip

yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupressur. Ketiga teknik ini

berusaha merangsang titik – titik kunci di sepanjang 12 jalur energi (energi

meridian) tubuh yang sangat berpengaruh pada kesehatan kita (Zainuddin,

2012)

Kelebihan terapi SEFT dibandingkan terapi komplementer yang lain

adalah terapi SEFT mudah untuk dipelajari dan dipraktekan oleh siapa saja,

cepat dirasakan hasilnya, evektifitas relative permanen, jika dipraktekan

dengan benar tidak memiliki efek samping, bersifat universal sehingga dapat

diterapkan untuk masalah fisik maupun psikis (Zainuddin, 2012).


Hasil penelitian Yulita dkk 2019 menunjukkan bahwa rata-rata skor

kecemasan pada pasien gagal ginjal sebelum diberikan SEFT adalah 28,33

dengan standar deviasi 6,644. Sedangkan rata-rata skor kecemasan pada pasien

gagal ginjal kronik setelah diberikan SEFT adalah 25,46 dengan standar deviasi

6,541. Selisih rata-rata skor kecemasan sebelum dan sesudah diberikan SEFT

adalah 2,875 dengan standar deviasi 3,579 dan CI 95% 1,364-4,386. Hasil uji

statistik diperoleh nilai p Value = 0,001, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan skor kecemasan yang signifikan sebelum dan sesudah

diberikan SEFT pada kelompok intervensi.

STUDI PENDAHULUAN di RS BWT

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul “Penerapan Terapi SEFT terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Chronic

Kidney Disease (CKD) yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Bhakti

Wira Tamtama Semarang”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah pengaruh

Penerapan SEFT terdahap tingkat kecemasan pada pasien CKD yang menjalani

Hemodialisa?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh

Penerapan SEFT terdahap tingkat kecemasan pada pasien CKD yang

menjalani Hemodialisa.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden

b. Mengidentifikasi kecemasan sebelum dan setelah pada kelompok

kontrol dan intervensi

c. Menganalisis perbedaan kecemasan sebelum dan setelah pada kelompok

kontrol

d. Menganalisis perbedaan kecemasan sebelum dan setelah pada kelompok

intervensi

e. Menganalisis perbedaan kesiapan pulang pada kelompok kontrol dengan

kelompok intervensi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Perawat, diharapkan akan memberikan informasi, sebagai evidence

based practice untuk menggunakan terapi SEFT sebagai salah satu terapi

komplementer dan sebagai intervensi inovatif keperawatan untuk

menurunkan kecemasan pada pasien CKD yang menjalani Hemodialisa

2. Bagi Rumah Sakit, diharapkan dapat digunakan sebagai Standar Operating

Prosedur (SOP) untuk pelaksanaan tindakan keperawatan khususnya dalam

pengelolaan kecemasan pada penyakit CKD yang menjalani Hemodialisa


3. Bagi Institusi Pendidikan, diharapkan dapat menjadi refrensi terutama dalam

melakukan penelitian serupa dengan kajian yang lebih mendalami.

E. Keasliaan Penelitian

NO Nama Judul Desain Populasi, Sampel Hasil


Peneliti dan Teknik
Sampling
1 Rita Fitri Effects of pre- Tekhnik pengambilan Hasil uji statistik menunjukkan
Yulita, Fifi Spiritual experimental sample menggunakan kecemasan
Siti Fauziah Emotional , with a pre- Purpossive Sampling skor pada pasien gagal ginjal
Yani Freedom test-post-test sebanyak 24 pasien. kronik sebelum dan sesudah
Techniques one group Spiritual Emotional Freedom
( SEFT ) on design Techniques (SEFT) pada
Anxiety kelompok intervensi terdapat
Reduction in perbedaan bermakna dengan
Chronic nilai p 0,001. Hasil penelitian
Kidney ini didukung oleh penelitian
Failure Prabowo, dkk (2018) Hasil uji
Patients parametrik yang diperoleh
Undergoing adalah independent t-test
Hemodialysis mengenai pengaruh Spiritual
At Dustira Emotional Freedom Techniques
Cimahi (SEFT) terhadap penurunan
Hospital kecemasan diperoleh nilai p
value 0,001 (p < 0,05) yang
artinya bahwa ada pengaruh
pemberian Spiritual Emotional
Freedom Techniques (SEFT)
terhadap kecemasan.
2 Liza Fitri Decreased Quasy Teknik pengambilan Hasil analisis independent t-test
Lina, The Anxiety Experiment sampel menggunakan pada kelompok intervensi
Hazaroh Scale of Without penomoran pasien Spiritual Spiritual Freedom
Eldis Hemodialysis Control hemodialisa Technique (SEFT) diperoleh
Sabriyanti, Patients With Group hasil p = 0,000, pada kelompok
Andry The Spiritual Design intervensi Relaksasi Autogenik
Sartika Emotional didapatkan hasil p = 0,000.
Freedom Hasil analisis independent t-test
Technique menunjukkan bahwa p = 0,184.
(SEFT) and Hasil penelitian menunjukkan
The bahwa tidak ada perbedaan
Autogenic antara Spiritual Emotional
Relaxation Freedom Technique (SEFT)
dan Autogenic Relaksasi
terhadap penurunan skala
kecemasan pasien hemodialisis.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah peneliti akan menggunakan

terapi SEFT terhadap kecemasan pada pasien CKD yang menjalani

Hemodialisa . Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian kuantitatif

Quasy Eksperimental dengan rancangan penelitian pre test and post test

nonequivalent control group design yang membagi sampel menjadi dua

kelompok yaitu kelompok intervensi yang mendapatkan terapi SEFT dan

kelompok kontrol yang mendapatkan penangan kecemasan sesuai SOP Rumah

Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Black & Hawks.(2014). Surgical Medical Nursing: Clinical Management for


Expected Results. Jakarta: Salemba Emban Patria

Kemenkes.(2018). Cegah dan kendalikan Penyakit Ginjal dengan Cerdik. Jakarta.


www.depkes.go.id Diakses 30 Juni 2021 diakses dari
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilismedia/20180307/1425164/cega
h-dan-kendalikan-penyakit-ginjal-cerdik-dan-patuh/

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:


Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 30 Juni 2021 dari
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil
kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
Riset Kesehatan Dasar.(2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2018. Diakses pada tanggal 27 Juni 2021 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2
018/Hasil% 20Risk esdas%202018.pdf

Smeltzer & Bare. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth/ editor, Suzzane C. Smeltzer, Brenda G. Bare; alih bahasa, Agung
Waluyo, dkk. Jakarta: EGC.

World Health Organization. (2015). The World Health Organization ; Quality Of


Life.Diakses pada tanggal 27 Juni 2021
https://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoqol
.pdf

Yulita, R. F., Siti, F., & Yani, F. (2019). Effects of Spiritual Emotional Freedom
Techniques ( Seft ) on Anxiety Reduction in Chronic Kidney Failure
Patients Undergoing Hemodialysis At Dustira Cimahi Hospital. 3(1), 402–
406.

Zainuddin, A. 2012. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Jakarta:


Afzan Publising.

Anda mungkin juga menyukai