PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
213118095
CIMAHI
2022
Lembar Pengesahan
Laporan Tugas Akhir / Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan pada
NPM : 213118095
Pembimbing 1 Pembimbing II
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufik
Laporan proposal skripsi ini juga selesai karena adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis sangat menghargai dan mengucapkan
2. Gunawan Irianto, dr., M.Kes (MARS)., selaku Dekan Fakultas Ilmu dan
3. Achmad Setya Roswendi, S.Kp., M.P.H., selaku Ketua Program Studi Ilmu
6. Kedua orang tua tercinta, Bapak, Mamah dan Adik serta seluruh keluarga
yang telah memberikan do’a, kasih sayang, motivasi, serta dukungan kepada
8. Mela, Amel, Anglis, Sri, Salma, Anggia, Rianti, yang telah membantu
Cimahi.
proposal penelitian ini, penulis menerima kritik maupun saran dari semua
pihak yang sifatnya membangun. Akhir kata dari penulis, semoga proposal
Penulis
(Wina Dian Ratnasari)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyak dialami serta jadi atensi di dunia dan di Indonesia. Gagal Ginjal
pada seluruh sistem tubuh (Bayhakki & Hasneli, 2017 dalam Damanik
melalui dialiser yang terjalin secara disfusi serta ultrafiltrasi, setelah itu
pada tahun 2013 bertambah sebesar 50% dari tahun tadinya serta di
Amerika angka peristiwa gagal ginjal kronik bertambah sebesar 50% pada
kelompok usia lebih dari 15 tahun dari tahun 2013 sekitar 2,0% menjadi
3,8% ditahun 2018, provinsi dengan angka kejadian gagal ginjal kronik
Utara 6,1%, sedangkan provinsi dengan angka kejadian gagal ginjal kronik
Utara sebanyak 3,1%. Hal ini menyebabkan bahwa gagal ginjal kronik
bisa dikenal jika Prevalensi GGK diperkirakan menggapai 400 per 1 juta
tersebut wajib dicoba secara teratur serta berkala oleh penderita (berkisar
(Damanik, 2020).
dan dihubungkan ke mesin dialisis sebagian jam (3-4 jam per kali
Perubahan dalam kehidupan, ialah salah satu faktor gangguan tidur pasien.
demam, nyeri kepala, dan nyeri seluruh badan, gangguan pada kulit serta
adekuat baik kualitas maupun kuantitas yang dapat bersifat sementara atau
Gangguan tidur yang umum terjadi pada pasien yang melakukan terapi
kualitas tidurnya dari segi tercapainya jumlah atau lamanya tidur yang
narkolepsi, tidur berjalan dan mimpi buruk, serta insomnia yang memiliki
2020). Kualitas tidur tidak baik dapat disebabkan memiliki masalah dalam
tidur seperti susah tidur, mudah terbangun dimalam hari, sulit melanjutkan
tidur dan juga karena faktor usia, stress, kadar hemoglobin yang rendah
hemodialisis. Faktor penyakit dan nyeri yang diderita pasien gagal ginjal
fisik atau masalah suasana hati dapat menyebabkan masalah tidur seperti
kesulitan tidur atau kesulitan untuk tetap tidur (Nurhayati et al., 2021)
penyakit.
dialami, pasien juga mengatakan tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan,
mereka mengatakan stress karena biaya yang sangat mahal dan menekan
antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien yang menjalani
2022)
kulit kering, dan menghitam sering gatal-gatal dan juga merasa cemas
namun begitu sudah dapat menerima dan menyukai kondisi tubuhnya dan
krisis situasional, ancaman kematian, dan tidak mengetahui hasil akhir dari
terapi yang dilakukan tersebut. Hal ini menjadi stresor fisik yang
kelemahan fisik.
bulan Mei 2022 di Ruang Unit Ginjal Terpadu Rumah Sakit TK.II
03.05.01 Dustira Cimahi didapatkan dari 10 orang pasien terdapat 8 orang
memiliki kualitas yang buruk yaitu kurang dari 6 – 8 jam serta selalu
B. Rumusan Masalah
belakang, maka rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah
apakah ada hubungan tingkat kecemasan dan kualitas tidur pada pasien
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi praktik keperawatan,
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktik
a. Bagi Penderita
b. Bagi Institusi
tidur pasien.
hemodialisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salwa Abbas, Amany Sobhy, 2016 dalam Adref dkk 2019). Sumber data
2020).
bulan.
1) Stadium 1
2) Stadium 2
3) Stadium 3
4) Stadium 4
5) Stadium 5
2. Patofisiologi
ginjal dan fungsi glomerulus dan / atau tubulus ginjal. Nefron tersisa yang
peran ginjal dalam tekanan darah jangka panjang sehingga akan terjadi
konsekuensi penurunan absorpsi Na+, fosfat, asam urat. HCo3-, Ca2+, urea ,
rate (GFR) dan klirens kreatinin menurun, sehingga kadar BUN dan
kreatinin serum meningkat. Bila GFR menurun hingga 5-10% dari kondisi
normal hingga mendekati nol, maka terjadi sindrom uremik. Pada uremia
tahap lanjut, sebagian fungsi organ dari semua sistem organ tubuh menjadi
transplantasi, hasil akhir dari penyakit gagal ginjal stadium akhir ialah
Tanda dan gejala yang muncul pada pasien chronic kidney disease
atau gagal ginjal kronik, antara lain merasakan lemas, nafsu makan
berkurang, tidak bertenaga, mual, muntah, bengkak, volume urine
berkurang, gatal, sesak nafas, dan wajah tampak pucat. Selain itu, urine
a. Gangguan Kardiovaskular
b. Gangguan Pulmoner
Kussmaul, nafas dangkal, batuk dan sputum kental dan riak suara
krekels.
c. Gangguan Gastrointestinal
d. Gangguan Muskuloskeletal
Resilles leg sindrom (pegal pada kakinya selalu digerakan),
ekstremitas).
e. Gangguan Integumen
f. Gangguan Endokrin
Biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga kehilangan natrium
h. Sistem Hematologi
trombositopenia.
ginjal kronik bisa disebabkan dari luar ginjal atau dari ginjal sendiri
sebagai berikut :
dyslipidemia
4) Preeklamsia
5) Obat-obatan
e) Lain-lain 5%
f) Nefropati obstruksi 3%
i) Ginjal polikistik 1%
nefropati
filtrasi.
tubulus ginjal.
5) Nefropati obstruktif
5. Komplikasi
Menurut Baughman, 2000 dalam (Prabowo & Pranata, 2014)
Komplikasi yang timbul dari penyakit gagal ginjal kronik yaitu sebagai
berikut :
a. Penyakit tulang
rapuh atau osteoporosis dan jika berlangsung lama akan, akan terjadi
fraktur pathologis.
b. Penyakit Kardiovaskular
hemoglobin (Hb)
d. Disfungsi seksual
penurunan dan terjadi impotensi pada pria. Pada Wanita akan terjadi
hiperprolaktinemia.
demam, nyeri kepala, dan nyeri seluruh badan, gangguan pada kulit serta
adekuat baik kualitas maupun kuantitas yang dapat bersifat sementara atau
7. Pemeriksaan Diagnostik
dilakukan atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter. Hasil pemeriksaan
intensitas tertentu.
ginjal harus menjalani terapi ginjal yaitu transplantasi ginjal atau dialisis
ginjal yang sudah rusak. Terapi pengganti ginjal terdiri dari atas dua
a. Terapi Farmakologi
1) Hemodialisis
b) Dampak Hemodialisis
dan beban biaya yang besar yang tentu saja semua itu akan
meliputi mental dan fisik dalam jangka waktu lama yang tidak
c) Komplikasi
cairan dan elektrolit, mual dan muntah, intoleransi obat dan zat
kimia.
lain:
tinggi.
terapi dilakukan
pemeriksaan.
(5) Jika terjadi perdarahan didaerah fistura maka akan
2) Dialisa Peritoneal
3) Transplantasi Ginjal
1) Diet Protein
2) Diet Kalium
3) Diet Kalori
1. Definisi
waktu tidur, gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang
hari, efisiensi tidur, kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila
Penilaian terhadap lama waktu tidur yang dinilai adalah waktu dari
tidur yang sebenarnya yang dialami seseorang pada malam hari. Penilaian
tengah malam atau bangun pagi terlalu cepat, bangun untuk pergi ke
kamar mandi, sulit bernafas secara nyaman, batuk atau mendengkur keras,
sakit, dan alasan lain yang dapat mengganggu tidur (Maharani, 2015).
terhadap waktu tidur, agar tetap merasa terjaga sepanjang hari, individu
a. Penyakit
orang sulit tidur dan orang yang memiliki kongesti di hidung dan
tengah malam untuk pergi ke toilet, hal ini dapat mengganggu siklus
b. Lingkungan
bising, cahaya lampu, tempat tidur dan suhu yang kurang nyaman,
(Maharani, 2015).
kerja yang meletihkan atau penuh stress akan membuat kesulitan tidur
(Maharani, 2015).
d. Stress Emosional
2019).
C. Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah memiliki perasaan takut atau ketakutan yang
internal dan eksternal dengan tanda dan gejala perilaku, afektif, kognitif,
a. Faktor Biologis
Faktor genetik dan neurokimia berperan dalam menimbulkan
Zalika dkk, 2009 dalam Zaini, 2019). Klien dengan masalah kesehatan
dari otak yaitu hipotalamus, thalamus, basal ganglia dan sistem limbik
b. Faktor Psikologis
yang tidak menyenangkan dan tidak disadari pada saat masa kanak-
termasuk pengalaman masa lalu, saat ini dan masa akan dating.
diri, dan fungsi integritas sosial (Lolak S, 2008 dalam Zaini 2019).
terhadap adanya stressor. Tidak ada kejadian yang terjadi pada klien
c. Sosial Budaya
mekanisme koping.
dan gejala yang terjadi pada klien kecemasan yaitu salah satunya adalah
a. Respons Kognitif
dari luar.
b. Respons Afektif
aman, perasaan senang atau sedih yang berlebihan, gelisah dan merasa
berfokus pada diri sendiri, ragu dan tidak percaya diri, tidak sabaran,
marah yang berlebihan, cenderung menyalahkan orang lain,
c. Respons Fisiologis
tegang dan merah, nadi dan tekanan darah meningkat, sering nafas
d. Respons Perilaku
kaki dan gerakan tangan, gerakan yang irrelevan, gelisah serta tampak
e. Respons Sosial
4. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
fisiologi, perilaku dan sosial ini masih dalam batas normal. Dampak
b. Kecemasan Sedang
c. Kecemasan Berat
pada skala kecemasan berat yaitu terjadi gangguan fungsi adaptif dan
d. Kecemasan Panik
putus asa, tidak mampu menguasai diri serta sudah lepas kendali.
sekitar.
a. Faktor Predisposisi
asam lemak bebas yang menunjukkan nilai lebih tinggi dari laki-
b. Faktor Presipitasi
6. Rentang Respon
paling maladaptif adalah panik dimana individu sudah tidak mampu lagi
fisik, perilaku maupun kognitif Stuart & Sundeens, (2017 dalam Safarina,
2022).
7. Alat Ukur
2022).
rasa sakit. Konsep ini sekarang diterima secara universal tidak hanya
2013).
dimensi kecemasan yaitu, state anxiety dan trait anxiety yang setiap
sementara yang timbul pada situasi dan waktu tertentu, yang dirasakan
yang kualitas tidurnya buruk dan 12 responden (16,0%) yang kualitas tidurnya
cemas ringan terdapat 9 responden (12,0%) yang kualitas tidurnya buruk dan 8
(22,7%) yang tidak ada cemas 13 responden (17,3%) yang kualitas tidurnya
Hasil penelitian dari Johana dan Sinay pada (2019) di RSUD dr. M
Haulussy Ambon dari 43 responden dengan kategori kualitas tidur tidak baik
Chronic Kidney
Disease (CKD)
kecemasan
Kualitas Tidur
Bagan 2.1
(Stuart & Hall (2017), Siregar (2020)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Paradigma Penelitian
suatu penelitian yang mencakup teori, asumsi dan konsep universal yang
keterbatasan interaksi sosial, dan beban biaya yang besar yang tentu saja
waktu tidur, gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang
hari, efisiensi tidur, kualitas tidur, penggunaan obat tidur. Jadi apabila
internal dan eksternal dengan tanda dan gejala perilaku, afektif, kognitif,
Variabel diteliti
Variabel ga di teliti
Bagan 3.1
2. Rancangan Penelitian
yang mempelajari hubungan antara faktor resiko dengan faktor efek atau
dan pengukuran dilakukan sekligus pada waktu yang sama artinya setiap
3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan sebuah pernyataan berisi dugaan sementara
tersebut apakah betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Jenis
asosiatif yang merupakan dugaan terhadap hubungan antara dua atau lebih
(Riyanto, 2018).
4. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
b. Variabel Dependen
tidur.
5. Definisi Operasional
yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel bersangkutan.
antara sumber data yaitu responden yang satu dengan respon yang lain
(Notoatmodjo, 2018),
konseptual Operasional
1. Populasi
target yang dibatasi oleh tempat dan waktu yang lebih sempit (Riyanto,
2. Sampel
pendahuluan.
tertentu yang telah dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri serta sifat populasi
N
𝑛 = 1+ N (d )²
Keterangan :
N
𝑛= 2
1+ N ( d )
135
𝑛=
1+ 135 ( 0,05 )2
135
𝑛= 1+ 135 ( 0,0025 )
135
𝑛= 1+ 0,3375
135
𝑛 = 1,3375
a. Kriteria Inklusi
hemodialisis
b. Kriteria Ekslusi
1) Ibu hamil
C. Pengumpulan Data
penelitian
kriteria inklusi
pada responden yaitu dengan memberika tanda () pada lembar yang
tersedia dalam kuisioner sesuai apa yang diketahui dan dirasakan
responden.
berlangsung.
2. Instrumen Penelitian
angket yaitu alat ukur berupa angket yaitu alat ukur berupa kuisioner dengan
terdiri dari kualitas tidur subyektif, latensi tidur, durasi tidur, lama tidur
hari.
objek/subjek yang sama oleh orang yang berbeda atau sama dalam waktu yang
a. Uji Validitas
Metode uji validitas ini bertujuan untuk mengukur kemampuan setiap item
skor setiap item pertanyaan dengan nilai total kuisioner tersebut. Teknik
korelasi yang digunakan dalam uji validitas ini ialah teknik korelasi item
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih pada
apabila hasil pengukuran tetap dan tidak berpengaruh pada waktu serta
Cronch Bach”.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
penelitian sesuai dengan data yang ada dan masalah yang ditemukan.
e. Menyusun Prosal
seminar proposal.
2. Tahap Pelaksanaan
Terpadu
3. Tahap Akhir
a. Penyusunan serta pembuatan laporan penelitian, pada tahap ini peneliti
akan menyusun hasil akhir dari penelitian dalam bentuk proposal dan
dilakukan.
1. Pengolahan Data
data yang diperoleh dari kuisioner masih merupakan bentuk data mentah
dan belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data yang
a. Editing
sudah diisi dengan jelas, lengkap dan tidak ada kolom yang kosong.
b. Coding
yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruk menjadi angka atau
responden yang dalam bentuk kode agar mudah untuk dianalisa yang
d. Cleaning
Tabulasi adalah usaha penyajian data dengan bentuk tabel. Data yang
yang diinginkan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti menyajikan hasil
dari penelitian.
a. Analisis Univariat
tingkat kecemasan, dan kualitas tidur pada pada pasien yang menjalani
Keterangan :
P = Persentase
a = Frekuensi
b = Jumlah sampel
b. Analisis Bivariat
( f o−fe ) 2
χ 2=
fe
Keterangan :
X2 =
Nilai Chi Square
F. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti,
serta masyarakat yang akan memperoleh dampak dari penelitian yang telah
dilakukan oleh seorang peneliti (Notoatmodjo, 2018). Secara garis besar ada
cofidentiality)
privasi. Begitu juga dengan hak individu yang dapat tidak memberikn
hanya menggunakan inisial nama dan tidak akan menyebarkan data yang
1. Lokasi Penelitian
Adref, F., Syahrul, S., & Saleh, A. (2019). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Intervensi untuk Meningkatan Status Nutrisi Pasien Hemodialisa: Systematic
Review. In Jurnal Keperawatan Muhammadiyah (Vol. 4, Issue 2).
Frengki, Budiharto, I., & Fauzan, S. (2018). Gambaran Insomnia Pada Pasien
Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedarso Pontianak.
Made, N., Sukmawati, H., Gede, I., & Putra, S. W. (2019). Reliabilitas Kusioner
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Versi Bahasa Indonesia Dalam
Mengukur Kualitas Tidur Lansia. Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan,
3(2), 30–38. https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana
Nurhayati, I., Hamzah, A., Erlina, L., & Rumahorbo, H. (2021). Gambaran
Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi
Hemodialisa : Literature Review. 1(1).
Sinay, J., & Lilipory, M. (2019). Kecemasan Dan Kualitas Tidur Berhubungan
Dengan Lama Menjalani Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik.
1(1).
Siregar, C., & Ariga, R. (2021). Buku Ajar Manajamen Komplikasi Pasien
Hemodialisa. CV Budi Utama.
(HARS)
Nomor Responden :
Nama Responden :
Tanggal Pemeriksaan :
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
Skor Total :
Nama :
Umur :
Kelas :
J. Kelamin :
Pertanyaan:
1. Pukul berapa biasanya anda mulai tidur malam?
2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?
3. Pukul berapa anda biasanya bangun pagi?
4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?
a. Tidak mampu
tertidur selama
30 menit sejak
berbaring
b. Terbangun
ditengah malam
atau dini hari
c. Terbangun untuk
ke kamar mandi
d. Sulit bernafas
dengan baik
e. Batuk atau
mengorok
f. Kedinginan
dimalam hari
g. Kepanasan
dimalam hari
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri
j. Alasan lain...
6 Selama sebulan
terakhir,
seberapa sering
anda
menggunakan
obat tidur
7 Selama sebulan
terakhir,
seberapa sering
anda mengantuk
ketika
melakukan
aktivitas di siang
hari
Tidak Kecil Sedang Besar
Antuasias (1) (2) (3)
(0)
8 Selama satu
bulan terakhir,
berapa banyak
masalah yang
anda dapatkan
dan seberapa
antusias anda
selesaikan
permasalahan
anda?
Sangat Cukup Cukup Sangat
Baik Baik Buruk Buruk
(0) (1) (2) (3)
9 Selama bulan
terakhir,
bagaimana anda
menilai
kepuasan tidur
anda?