BAB I
PENDAHULUAN
mengaplikasikan semua teori dan konsep yang telah di peroleh selama proses
pendidikan. Kegiatan PBLK ini juga diharapkan secara langsung dapat
memberikan masukan untuk peningkatan pelayanan keperawatan pada tempat
yang menjadi lahan praktik
Praktik Belajar Lapangan ini dilakukan di ruang Asoka I, dimulai sejak
tanggal 09 Juni s/d 02 Juli 2017. Kegiatan yang dilakukan selama PBLK ini
mencakup manajemen asuhan keperawatan pada lahan praktik dan pasien kelolaan
tentang penyakit gagal ginjal kronis.
Di Amerika jumlah penderita gagal ginjal kronik meningkat setiap
tahunnya. Pada tahun 2007 jumlah penderita gagal ginjal kronik sekitar 80.000
orang, dan tahun 2010 meningkat menjadi 660.000 orang. Tahun jumlah pasien
gagal ginjal kronik yang cukup tinggi (Hadibroto, 2012)
Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2013 jumlah pasien gagal
ginjal ialah 17.507 orang, pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebanyak 23.261,
pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebanyak 24.141 sedangkan pada tahun 2015
penderita gagal ginjal sebanyak 26,732 orang. (Depkes, RI, 2015).
Menurut Depkes RI, (2013) untuk Sumatra Utara jumlah pasien gagal
ginjal pada tahun 2013 jumlah pasien gagal ginjal mencapai 16,241 orang. Dari
data yang diperoleh di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pringadi pasien yang
menderita gagal ginjal kronik pada bulan November 2016 - Februari 2017
sebanyak 112 orang dengan jadwal pasien berulang.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Tn. H dengan di ruang
Asoka I, di temukan fenomena kasus terbanyak adalah pasien dengan penyakit
CKD (Chronic Kidney Disease). Sehingga untuk manajemen asuhan keperawatan
dilakukan kepada Tn. H. Hal ini berdasarkan observasi dan diskusi dengan
perawat ruangan bahwa kepada setiap pasien tidak dilakukan secara khusus
persiapan pasien untuk pulang. Saat pasien pulang, pasien hanya diberikan
pendidikan kesehatan secara singkat untuk konsumsi makanan yang tinggi kalori,
rendah protein dan natrium, pembatasan aktivitas, mengingatkan untuk minum
obat serta waktu untuk Hemodialisa ulang.