Oleh:
Nama : Efri
NIM : ( 2021-01-14901-015 )
Penyusun
DAFTAR ISI
.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Profesi Keperawatan
Laporan ini dapat memberi tambahan informasi tentang asuhan
keperawatan dasar manusia pada klien dengan diagnosa medis Gagal ginjal
kronik. Dalam melakukan Asuhan Keperawatan yang paling penting adalah
membina hubungan saling percaya dengan klien.
1.4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan ilmiah, serta menjadi bahan atau dasar bagi mereka
yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
1.4.2.3 Bagi Puskesmas
Dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit
untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya pada klien
dengan diagnosa medis Gagal ginjal kronik.
1.4.2.4 Mahasiswa
Hasil laporan asuhan keperawatan ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan serta untuk memperoleh pengalaman dalam penerapan asuhan
keperawatan dengan diagnosa medis Gagal ginjal kronik.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep PenyakitChronic kidney disease (CKD)
2.1.1 Definisi
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan
glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,2016).
CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana
ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel, dan
samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan
metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia atau
azotemia (Smeltzer, 2016).
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata berbentuk mirip kacang,
sebagai bagian dari system urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama
urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Progresivitas penurunan fungsi ginjal berbeda-beda, yaitu dapat berkembang cepat
atau lambat. Penyakit ginjal kronik adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
adanya kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa kelainan structural
atau fungsional dengan penurunan laju filtrasi glomerulus dengan etiologi yang
bermacam-macam, disertai kelainan komposisi darah atau urin dan kelainan
dalam tes pencitraan. Secara laboratorik dinyatakan penyakit ginjal kronik apabila
hasil pemeriksaanklirens kreatinin <15 mg/dl. (Prima Astiawati, 2012).
2.1.2 Anatomi Fisiologi
2.1.5 Patofisiologi
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus
dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh).
Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang
meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya
saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai ¾ dari
nefron–nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada
yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus.
Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul
disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien
menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira
fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian
nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu. ( Barbara
C Long, 2016).
Glomerulonfritis Obstruksi dan Diabetic kidney Nefritis hipertensi SLE ( nefritis
kronis infeksi disease lupus )
WOC CKD
( Chronic Kidney Disease ) Gangguan tubulus dan glomerulus
Penurunan GFR
B1 B2 B3 B4 B5 B6
( Breathing ) ( Blood ) ( Brain ) ( Bladder ) ( Bowel ) ( Bone )
Penurunan Penurunan Retensi air dan Na Peningkatan Penumpukan zat- Sindrom uremik
kemampuan ginjal produksi eritro aktivitas system zat toksin
mengeksresikan H + protein RAA
Penurunan
Respon
produksi urine Gangguan
Ureum menumpuk Masa hidup eritrosit Retensi air dan Na musculoskeletal
metabolism protein
di rongga paru & berkurang dan jumlah ureum pada jaringan
pleura eritrosit menurun otot meningkat
Gangguan proses Anemia Iritasi saluran Penurunan Anoreksia Keram otot,
difusi kencing produksi urine kelemahan fisik
Kelelahan MK : Gangguan
Sesak, nyeri dada MK :Nyeri akut Edema nutrisi kurang dari MK :
MK : Gangguan kebutuhan
MK : - Intoleransi
perfusi jaringan Aktivitas
perifer MK : Hipervolemia
- Pola nafas tidak - Gangguan
efektif mobilitas fisik
- Gangguan
pertukaran gas
3) Operasi
(1) Pengambilan batu
(2) Transplantasi ginjal
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian Keperawatan
1) Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, status
perkawinan, suku, agama, pekerjaan, diagnose medis dan tanggal
masuk rumah sakit.
2) Riwayat Kesehatan / Perawatan
a. Keluhan Utama
Biasanya urine output sedikit sampai tidak ada BAK, gelisah
sampai penurunan kesadaran, anoreksia, mual, muntah, mulut
terasa kering, rasa lelah, nafas berbau ( Ureum ), dan gatal
pada kulit.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengkaji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat
di anamnesa, penurunan kesadaran, kaji pola nafas, kelemahan
fisik, dan pemenuhan nutrisi, dan kaji kemana saja pasien
meminta pertolongan untuk mengatasi masalahnya.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Kaji adanya penyakit sebelumnya, penggunaan obat-obatan
dan tindakan apa saja yang pernah dilakukan.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji ada atau tidaknya salah satu keluarga yang
mengalami penyakit yang sama.
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1) Hipervolemia
2) Perubahan pola napas.
3) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
4) Gangguan perfusi jaringan perifer.
5) Intoleransi aktivitas
2.2.3 Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1 :Hipervolemia
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
volume cairan seimbang dengan kriteria hasil :
1) Terhindar dari Edema
2) Bunyi nafas bersih
Intervensi :
1) Monitor intake dan output
2) Batasi masukan cairan
3) Identifikasi sumber potensial cairan
4) Jelaskan kepada pasien dan keluarganya rasional pembatasan cairan
5) Kolaborasi pemberian cairan sesuai terapi
GENOGRAM KELUARGA :
Keterangan :
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: HubunganKeluarga
: SatuRumah
: Meninggal
1.1.3 Pemeriksaan Fisik
1.1.3.1 Keadaan Umum :
Pasien tampak berbaring, kesadaran compos mentis, terpasang infus
NACL 0,9% drip Fentanil 150 g tangan sebelah kanan, terpasang syring
pump furosemide 2,1 ml/jam pada tangan kanan, terpasang oksigen
masker 6 lpm, pasien berbaring dengan posisi semi fowler dan
terpasang kateter.
1.1.3.2 Status Mental :
Tingkat kesadaran composmentis, ekpresi wajah gelisah, bentuk badan
sedang, cara berbaring ke kiri dan ke kanan, komunikasi lancar saat
ditanya oleh perawat, suasana hati gelisah, penampilan rapi.
Fungsi Kognitif :
Pasien dapat mengetahui waktu pagi, siang, sore, malam, Pasien dapat
membedakan perawat/keluarga, Pasien mengetahui bahwa sedang
berada di RS.
Insight baik, mekanisme pertahan diri adaptif.
1.1.3.3 Tanda-Tanda Vital :
Saat dikaji pada tanggal 21 Maret 2022, pukul 10 : 30 WIB suhu tubuh
pasien 36,5 0C tempat pemeriksaan axilla, Nadi/HR : 90 x/mnt,
pernafasan : 26 x/mnt, Tekanan Darah/BP : 150/90 mmHg.
1.1.3.4 Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, pasien sesak napas, type pernapasan dada dan
perut, irama pernafasan tidak teratur, suara napas ronchi.
Masalah Keperawatan :
- Pola Napas Tidak Efektif
1.1.3.5 Cardiovasculer (Bleeding)
Saat dikaji terdapat Capillary refill < 2 detik, suara jantung S1 S2 (lup
dup ), asites tidak ada, Keluhan lainnya tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
1.1.3.6 Persyarafan (Brain)
Nilai GCS : E : 4 (Membuka mata dengan spontan ), V : 5 ( Dapat
menjawab salam ), M : 6 ( Dapat mengikuti perintah ), Total Nilai GCS
: 15 ( Normal ). Kesadaran composmentis, pupil isokor, refleks cahaya
kanan kiri positif, dan tidak ada nyeri.
Hasil Uji Syaraf Kranial : Nervus Kranial I ( olfaktorius ) : Pasien dapat
mencium bau aroma makanan, Nervus Kranial II ( optikus ) : Pasien
melihat kurang jelas, Nervus Kranial III ( okulomotorius ) : Pasien
dapat menggerakan bola mata ke atas dan ke bawah, Nervus Kranial IV
( troklearis ) : Pasien dapat menggerakan bola mata ke kiri dan ke
kanan, Nervus Kranial V ( trigeminus ) : Pasien dapat mengunyah
dengan baik, Nervus Kranial VI (andusen ) : Pasien dapat membedakan
rasa makanan, Nervus Kranial VII ( fasialis ): Pasien dapat tersenyum,
dan tertawa, Nervus Kranial VIII ( vestibuloakustikus ) : Pasien dapat
mendengar dengan baik, Nervus Kranial IX ( glosofaringus ) : Pasien
dapat menelan dengan baik, Nervus Kranial X ( vagus ) : Pasien dapat
berbicara dengan baik dan lancar, Nervus Kranial XI ( aksesorius ) :
Pasien dapat menggerakan leher ke kiri dan ke kanan. Nervus Kranial
XII ( hipoglosus ): Pasien dapat mengecap makanan dengan baik.
Uji Koordinasi :
Ekstrimitas atas jari ke jari positif, jari ke hidung positif, ekstremitas
bawah tumit ke jempol kaki positif. Dan uji kestabilan tubuh positif.
Keluhan lainnya tidak ada
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
1.1.3.7 Eliminasi Uri (Bladder) :
Produksi Urine : 200 ml 1 x/shif pagi, warna kuning, bau khas amoniak,
Keluhan lainnya tidak ada.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
1.1.3.8 Eliminasi Alvi (Bowel) :
Mulut dan Faring
Bibir kering, gigi tidak lengkap, gusi baik tidak ada peradangan, lidah
baik tidak ada peradangan, mukosa tidak ada pembengkakan, tonsil
tidak ada peradangan, BAB 1x/hr , konsitensi lunak, bising usus normal
3-34x/mnt, nyeri tekan tidak ada, benjolan tidak ada dan keluhan
lainnya tidak ada.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
1.1.3.9 Tulang -Otot -Integumen (Bone) :
Kemampuan pergerakan sendi bebas, ukuran otot simetris, uji kekuatan
otot ekstremitas kiri atas 4, kanan atas 4 dan ekstremitas kiri bawah 4,
kanan bawah 4 dan tulang belakang normal. Tidak ada peradangan
patah tulang maupun nyeri.
Masalah keperawatan :
Gangguan mobilias fisik
1.1.3.10 Kulit-Kulit Rambut
Tidak ada riwayat alergi obat, makanan, maupun kosmetik. Suhu kulit
hangat, warna kulit pucat, turgor baik, tekstur kulit halus, tidak ada
lesi maupun jaringan parut. Tekstur rambut halus, bentuk kuku
simetris dan bersih.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
1.1.3.11 Sistem Penginderaan :
1) Mata/penglihatan kurang jelas, gerakan bola mata bergerak
normal, skelera normal/putih, konjungtiva pucat/anemis, kornea
bening, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, tidak ada
nyeri maupun keluhan lainnya.
2) Telinga / Pendengaran :
Fungsi pendengaran baik
3) Hidung / Penciuman:
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi maupun nyeri tekan sinus.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada
1.1.3.12 Leher Dan Kelenjar Limfe
Massa tidak teraba, jaringan tidak teraba, kelenjar limfe tidak teraba,
kelenjar tyroid teraba dan mobilitas leher bebas.
Masalah Keperawatan
Tidak ada
1.1.4.3 Pola Istirahat Dan Tidur
Sebelum sakit : siang 1 jam, Malam : 5-8 jam
Setelah sakit : pasien mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam, tidur
malam malam : kurang lebih 4-5 jam karna sering terbangun dan
terkadang bisa tidak tidur
Masalah Keperawatan
Tidak ada
1.1.4.4 Kognitif :
Pasien mengatakan sudah tau tentang penyakitnya
Masalah Keperawatan
Tidak ada
1.1.4.5 Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran ) :
Gambaran diri : pasien mengenali dirinya, Ideal diri : pasien ingin cepat
sembuh, Identitas diri : pasien bersama seorang anak, Harga diri :
pasien sangat dipertahankan oleh keluarga, Peran : sebagai ibu rumah
tangga
Masalah Keperawatan
Tidak ada
1.1.4.6 Aktivitas Sehari-hari
Sebelum dibawa ke RS klien mengatakan aktivitas sehari-hari yang
dilakukan adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga. Setelah sakit pasien
mengatakan belum bisa bergerak bebas, pasien tampak lemah, hanya
bisa berbaring ditempat tidur, ADL pasien dibantu oleh keluarga, pasien
hanya bisa miring kanan dan kiri, pasien belum mampu duduk dan
berdiri.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
1.1.4.7 Koping –Toleransi terhadap Stress
Pasien bila ada keluhan hanya istirahat dan bercerita pada suaminya
Masalah Keperawatan
Tidak ada
1.1.4.8 Nilai-Pola Keyakinan
Pasien aktif dalam keyakinannya
Masalah Keperawatan
Tidak ada
1.1.5 Sosial – Spiritual
1.1.5.1 Kemampuan Berkomunikasi
Saat perawat bertanya kepada pasien, pasien pun menjawab dengan
berkomunikasi sangat baik
1.1.5.2 Bahasa Sehari-hari
Bahasa yang sering digunakan pasien yaitu bahasa dayak
1.1.5.3 Hubungan dengan Keluarga :
Hubungan dengan keluarga sangat baik
1.1.5.4 Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
Hubungan dengan orang lain pun sangat baik.
1.1.5.5 Orang berarti/terdekat :
Bagi pasien orang yang sangat berarti yaitu keluarga nya
1.1.5.6 Kebiasaan menggunakan waktu luang :
Mengobrol dengan keluarga dan tetangga
1.1.5.7 Kegiatan beribadah :
Keluarga dan pasien berdoa akan kesembuhannya
1.1.6 Data Penunjang (Radiologis, Laboratorium, Penunjang Lainnya)
Hasil laboratorium tanggal
KIMIA KLINIK
Glukosa – sewaktu 122 mg/dL 70-140
Ureum 89 mg/dL 12.8-42,8
Creatinin 5,19 mg/dL 0,60-1,00
Leukosit 15,97 10^3/uL 4.50-11.00
Eritrosit 3.02 Juta/uL 4.10-5.10
( Efri)
NIM : 2021-01-14901-015
ANALISA DATA
Data Subyektif dan Kemungkinan
Masalah
Data Obyektif Penyebab
DO :
- Irama pernapasan
tampak tidak teratur
Tekanan pada vena
- Pasien tampak pulmonalis
berbaring dengan posisi
fowler
- TTV
R : 26 x/menit
Sesak napas
- Pergerakan sendi
terbatas
- Skala aktivitas 4
Pasokan O2 ke jaringan Defisit Perawatan diri
DS: Pasien mengatakan
otot tidak menucukupi
pasien belum pernah diseka
semenjak dirawat demand glukosa ↑
DO: