Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN
DIAGNOSA MEDIS COMBUSTIO DI RUANG
DAHLIA RSUD Dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

Dosen Pengajar : Suryagustina, Ns., M.Kep

Disusun Oleh : Kekompok 7

1. Alya Alvega
2. Armelia Widiarti
3. Efri
4. Ricky Gunawan
5. Wina Noprianti
Pengertian

Combustio atau luka bakar adalah kerusakan pada kulit


yang disebabkan oleh panas, kimia/radioaktif. Combustio
atau Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari
sumber panas ke tubuh. Panas tersebut dapat dipindahkan
melalui konduksi/radiasi elektromagnetik
Etiologi

Paparan api
Scalds (air panas)
Uap panas
Gas panas
Aliran listrik
Zat kimia (asam atau basa)
Radiasi
Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.
Klasifikasi
1.Luka bakar karena api
2.Luka bakar karena air panas
3.Luka bakar karena bahan kimia
4.Luka bakar karena listrik, petir dan
radiasi
5.Luka bakar karena sengatan sinar
matahari.
6.Luka bakar karena tungku
panas/udara panas
7.Luka bakar karena ledakan bom
Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh
perpindahan energi dari sumber
panas ke tubuh. Panas tersebut
dapat dipindahkan melalui konduksi
atau radiasi elektromagnetik,
derajat luka bakar yang
berhubungan dengan beberapa
faktor penyebab, konduksi jaringan
yang terkena dan lamanya kulit
kontak dengan sumber panas
Manifestasi Klinis

Luka bakar derajat I :


Luka bakar derajat II
Luka bakar derajat III
Komplikasi
1.Septikemia ( infeksi )
2.Pneumonia =tidur terus -> statis pneumoni
3.Gagal Ginjal Akut= tdk ada plasma dalam darah
-> anuri
4.Deformitas ( perubahan bentuk tubuh)
5.Sindrom Kompartemen
6.Kekurangan Kalori, Protein
7.Kontraktur (lengketnya)
8.Merupakan gangguan fungsi pergerakan
9.Ileus Paralitik (distensi abdomen, mual).
Pemeriksaan Penunjang
1.Hitung darah lengkap
2.Leukosit akan meningkat sebagai respon inflamasi
3.Analisa Gas Darah (AGD) : Untuk kecurigaan cidera
inhalasi
4.Elektrolit Serum. Kalium meningkat sehubungan dengan
cidera jaringan, hipokalemia terjadi bila diuresis.
5.Albumin serum meningkat akibat kehilangan protein pada
edema jaringan
6.Kreatinin meningkat menunjukkan perfusi jaringan
7.EKG :
8.Fotografi luka bakar :
ASKEP
Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 26 thn
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Suku/Bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Jln Banggaris
Tgl MRS : Rabu, 11 Desember 2019
Diagnosa Medis : Combustio Derajat II
Data Subyektif Dan Data
Kemungkinan Penyebab Masalah
Obyektif
DS :
- Pasien mengeluh Nyeri Luka Bakar Nyeri Akut
Luka 
P = Nyeri pada luka Kerusakan kulit atau jaringan
bakar 
Q = Nyeri terasa perih Ujung Syaraf rusak
R = Nyeri bagian bokong 
sampai kaki kiri, Nyeri bagian luka
kanan dan tangan 
kiri dan kanan Nyeri Akut
S = Skala Nyeri 4
(Sedang)
T = Nyeri hilang timbul
saat reaksi obat
hilang
DO :
- TTV :
TD = 120/73 x/menit
Nn = 90 x/menit
Rr = 20 x/menit
S = 37,4 °c
- Perlukaan lokasi luka
bakar di sekitar bokong
sampai kaki kiri,kanan
dan tangan kiri dan kanan
- Warna luka kemerahan
dan kering di tangan dan
kaki kiri
2.3 Prioritas Masalah
1. Nyeri Akut Berhubungan dengan Kerusakan kulit atau jaringan di buktikan dengan, DS : Pasien
mengeluh Nyeri pada Luka bakar, P = Nyeri pada luka bakar, Q = Nyeri terasa perih, R = Nyeri
bagian bokong sampai kaki kiri, kanan dan tangan kiri dan kanan, S = Skala Nyeri 4 (Sedang), T =
Nyeri hilang timbul saat reaksi obat hilang, DO : Posisi Semi Fowler, TTV : TD = 120/73 x/menit,
Nn = 90 x/menit, Rr = 20 x/menit, S = 37,4 °c

2. Gangguan Intergritas Kulit / Jaringan berhubungan dengan Luka bakar menyebabkan kerusakan kulit
di buktikan dengan , DS : Pasien Mengatakan Perih DO : Perlukaan lokasi luka bakar di sekitar bokong
sampai kaki kiri,kanan dan tangan kiri dan kanan,Warna luka kemerahan dan kering, Posisi Semi
Fowler, TTV : TD = 120/73 x/menit, Nn = 90 x/menit, Rr = 20 x/menit, S = 37,4 °c .

3. Risiko Ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan dari pori-pori luka bakar
yang masih basah di buktikan dengan Kencing 2 kali, Pasien tidak nafsu makan Pasien terpasang Infus
Ringer Laktat 20 tpm, Keadaan umum compos menthis, Luka yang basah di tutup dengan Sofra-tulle
di sebelah kanan TTV : TD = 120/73 x/menit, Nn = 90 x/menit, Rr = 20 x/menit, S = 37,4 °c
•Rencana Keperawatan
Nama Pasien : Tn. A
Ruang Rawat : Dahlia

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


Nyeri Akut Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji Skala Nyeri 1. Agar mengetahui sekala nyeri
keperawatan 1 x 7 jam pasien
mengontrol Nyeri dengan 2. Kontrol lingkungan yang 2. Agar pasien merasa nyaman
kriteria : memperberat rasa nyeri ( misalnya.
- Nyeri berkurang dan tenang Suhu ruangan, pencahayaan,
- Skala Nyeri 3 kebisingan)
3. Fasilitas istrahat dan tidur 3. Agar pasien merasa nyaman
beristrahat dan tidur
4. Jelaskan penyebab, dan pemicu nyeri 4. Agar pasien mengetahui
penyebab nyeri yang iya rasakan
5. Kolaborasi dengan dokter 5. Menurunkan rasa nyeri dengan
memberikan obat nyeri
2.3 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
Hari/Tanggal Tanda tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Diagnosa Keperawatan 1 1. Mengaji Skala Nyeri : S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
Selasa, 17 Desember 2019 Memberikan gambar sekalah nyeri
O:
Jam 14.49 wib pasien, agar tau nyeri yang pasien alami
2. Merkontrol lingkungan yang - Memberikan gambar sekalah nyri
memperberat rasa nyeri: pasien, agar tau nyeri yang pasien
Menganjurkan pasien latihan berjalan alami
dan mengoblor, agar dapat meredakan - Menganjurkan pasien latihan berjalan
rasa nyeri yang pasin alami dan mengoblor, agar dapat meredakan
3. Mefasilitas istrahat dan tidur : rasa nyeri yang pasin alami
Mengajurkan pasien untuk tidur dan - Mengajurkan pasien untuk tidur dan
mengajurkan keluarga pasien untuk mengajurkan keluarga pasien untuk
tidak berisik tidak berisik
4. Berkolaborasi dengan dokter : - Meberi obat Bioplacenton agar
Meberi obat Bioplacenton agar Mempercepat penyembuhan luka.
Mempercepat penyembuhan luka.
A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan
THANKS ;)

Anda mungkin juga menyukai