Oleh :
Elatipa 231000414901003
Leli Suriani 231000414901007
Mutiara Rahmah 23100041490100
Lina 231000414901008
Kelompok
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Chronic Kidney Disease (CKD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan
fungsi ginjal yang ditandai dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60
ml/min/1,73 m2 yang terjadi selama lebih dari 3 bulan atau adanya penanda
dengan angka kematian sebesar 850.000 jiwa per tahun (World Health
meningkat 50% dari tahun sebelumnya, secara global kejadian gagal ginjal
kronis lebih dari 500 juta orang dan yang harus menjalani hidup dengan
bergantung pada cuci darah (hemodialisis) adalah 1,5 juta orang. Gagal ginjal
Indonesia, 2018).
Pada tahun 2014 di Sumatera Barat tercatat 368 pasien gagal ginjal dan
mellitus sebagai etiologi pasien gagal ginjal yang harus didialisis. Dengan
hampir semua pasien gagal ginjal yang berobat ke fasilitas kesehatan sudah
Tabel 1.1
Ambun Suri Lantai IV, 2018). Pada tahun 2017 pravelensi penyakit CKD di
yaitu sebanyak Laki-laki 102 pasien, Perempuan 121 pasien dan yang
Gagal ginjal dapat disebabkan karena usia, jenis kelamin, dan riwayat
gagal ginjal kronik, kira-kira 60%. Selain itu juga faktor-faktor yang diduga
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) baik secara bebas maupun yang
masalah tersebut harus segera ditangani agar tidak terjadi penurunan derajat
kesehatan dan komplikasi lebih lanjut. Komplikasi yang mucul akibat GGK
antara lain yaitu hiperkalemia atau kelebihan kalium didalam, edema paru
atau pembengkakan pada paru – paru, asidosis atau kelebihan asam dalam
tubuh, osteodistrofi ginjal, anemia, gagal jantung dan lainnya (Huda, 2016).
(satu) sampai 3 (tiga) kali dalam seminggu, hal ini dapat mempengaruhi
efek kepada keluarga menjadi beban pikiran serta cukup memakan biaya
cairan pada pasien gagal ginjal kronik dapat dilakukan penatalaksanaan non
masuk dan jumlah urine yang dikeluarkan pasien setiap harinya menggunakan
chart atau tabel. Hasil studi kasus ini dengan masalah kelebihan volume
cairan yang dilakukan tindakan pemantauan intake output cairan selama tiga
pada hari kedua serta pada hari ketiga juga mengalami penurunan namun
tidak sebanyak penurunan balance cairan pada hari kedua karena perawat
telah mempertimbangkan jumlah pembatasan cairan yang masuk pada pasien
darah, menjaga dan membatasi asupan cairan ke dalam tubuh, menjaga diet
asupan nutrisi seperti rendah protein, rendah kalium dan rendah natrium yang
bertujuan untuk meringankan beban kerja ginjal. Upaya lain yang dapat
fungsi ginjal secara keseluruhan. Selain itu pengobatan yang diperlukan yaitu
pada Tn. M dengan CKD di Ruang Interne Ambun Suri Lantal 4 RSUD Dr.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari studi kasus ini adalah kelompok dapat mengetahui
dengan CKD
2. Tujuan khusus
Berdasarkan tujuan umum diatas, maka tujuan khusus dari studi kasus
CKD
D. Manfaat
1. Bagi kelompok
Laporan hasil studi kasus ini diharapkan dapat menjadi informasi dan
sumbangan pikiran dan masukan bagi pihak RSUD Dr. Achmad Mochtar
CKD.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Chronic Kidney Disease (CKD)
Chronic Kidney Disease (CKD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan
fungsi ginjal yang ditandai dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60
ml/min/1,73 m2 yang terjadi selama lebih dari 3 bulan atau adanya penanda
Gambar 1.2
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua
ginjal kiri karena tertekan kebawah oleh hati.Kutub atasnya terletak setinggi
iga ke 12, sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas.
di depan dua iga terakhir, dan tiga otot besar transversus abdominis,
tersebut oleh bantalan lemak yang tebal.Ginjal terlindung dengan baik dari
trauma langsung, disebelah posterior (atas) dilindungi oleh iga dan otot- otot
yang meliputi iga, seangkan di anterior (bawah) dilindungi oleh bantalan usus
sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejunum dan
kolon.
inci), dan beratnya sekitar 150 gram. Secara anatomik ginjal terbagi
a. Nefron
b. Glomerulus
Setiap nefron pada ginjal berawal dari berkas kapiler yang disebut
besar dalam plasma terlalu besar untuk dapat melewati dinding dan
tertinggal.
c. Tubulus kontortus proksimal
d. Ansa henle
Merupakan tangkai yang naik dari ansa henle mengarah pada koil
urin dibuat pada tubulus kontortus. Hanya sekitar 15% dari filtrat
3. Fungsi Ginjal
akan menghasilkan urin yang bersifat asam, pH kurang dari 6. Hal ini
kreatinin)
Bahan-bahan yang dieskresikan oleh ginjal antara lain zat toksik, obat-
(pestisida)
darah
C. Klarifikasi
Pada dasarnya pengelolaan tidak jauh beda dengan cronoic renal failure
(CRF), namun pada terminologi akhir CKD lebih baik dalam rangka untuk
membatasi kelainan klien pada kasus secara dini, kerena dengan CKD dibagi
5 grade, dengan harapan klien datang/ merasa masih dalam stage – stage awal
1 sampai stage 5. sedangkan CRF (cronic renal failure) hanya 3 stage. Secara
umum ditentukan klien datang dengan derajat 2 dan 3 atau datang dengan
persisten dan LFG yang masih normal ( > 90 ml / menit / 1,73 m2)
mL/menit/1,73m2)
d. Stadium 4 : kelainan ginjal dengan LFG antara 15
29mL/menit/1,73m2)
D. Etiologi
Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak
nefron ginjal. Sebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan
bilateral.
amiloidosis.
nefropati timbale.
8. Nefropati obstruktif
peritoneal.
Saluran Kemih bagian bawah: Hipertrofi prostate, striktur uretra,
E. Patofisiologi
dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh).
daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai
¾ dari nefron–nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih
poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya
gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas
kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada
tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai
ginjal
akan menurunkan dan kadar kreatinin akan meningkat. Selain itu, kadar
merupakan indicator yang paling sensitif dari fungsi karena substansi ini
diproduksi secara konstan oleh tubuh. BUN tidak hanya dipengaruhi oleh
penyakit renal, tetapi juga oleh masukan protein dalam diet, katabolisme
dan hipertensi. Hipertensi juga dapat terjadi akibat aktivasi aksis rennin
3. Asidosis
Dengan semakin berkembangnya penyakit renal, terjadi asidosis
4. Anemia
dan anemia berat terjadi, disertai keletihan, angina dan sesak napas.
fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbal balik, jika salah satunya
Namun, pada gagal ginjal tubuh tak berespon secara normal terhadap
padatulang dan pebyakit tulang. Selain itu juga metabolit aktif vitamin D
(1,25-dehidrokolekalsiferol) yang secara normal dibuat di ginjal
menurun.
F. Manifestasi Klinis
retikulosit normal.
normokrom normositer.
b. Stomatitis uremia
mulut.
c. Pankreatitis
Kelainan mata
Kardiovaskuler :
- Hipertensi
- Pitting edema
- Edema periorbital
3. Kelainan kulit
a. Gatal
4. Neuropsikiatri
6. Neurologi :
Disorientasi
Kejang
Perubahan Perilaku
7. Kardiomegali.
efek berikut pada pasien : bila GFR menurun 5-10% dari keadaan
normal dan terus mendekati nol, maka pasien menderita apa yang
G. Komplikasi
rennin-angiotensin aldosterone
6. Asidosis metabolic
7. Osteodistropi ginjal
8. Sepsis
9. Neuropati perifer
10. Hiperuremia
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Ureum kreatinin
Mikrobiologi urin
Kimia darah
Elektrolit
Imunodiagnosis
mL/detik/m2
4. Diagnostik
USG.
Nefrotogram.
5. Pielografi retrograde.
Pielografi antegrade.
RetRogram
USG.
I. Penatalaksanaan
1) Terapi Konservatif
renal Desease (CKD) dan lama terapi konservatif bervariasi dari bulan
balance cairan, Observasi adanya odema dan Batasi cairan yang masuk).
2) Asidosis metabolic
(hiperkalemia ) :
dengan 7,35 atau serum bikarbonat < atau sama dengan 20 mEq/L.
Anemia
Faktor).
Anemia hemolisis
peritoneal dialisis.
hemodialisis ).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Klinis
Usia : 53 Tahun
Suhu : 36,6 ◦C
Nadi : 78 X/i
Pernafasan : 24 X/i
BB : 65 Kg
TB : 160 Cm
Telepon 082283832830
Klien mengatakan sesak nafas, badan lemah dan letih, klien mengatakan
Masalah Keperawatan :
dengan keluhan nafas sesak, badan lemah dan letih, batuk sesekali, mual
yang lalu.
Masalah Keperawatan :
Intoleransi Aktivitas,
Tanggal : 12-November-2023
Keterangan :
: Pasien
: perempuan
: laki -laki
X : Meninggal
9. Pengunaan
DM yaitu Insulin.
a. Penurunan Sensasi Kecap : klien mengatakan tidak ada mual, muntah dan
stomatis
keperawatan
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/minum ⱱ
Mandi ⱱ
Berpakain/berdandan ⱱ
Toileting ⱱ
Mobilisasi ditempat ⱱ
tidur
Berpindah ⱱ
Berjalan ⱱ
b. Kemampuan pergerakan sendi : Klien mengatakan pergerakan
sendi terbatas
Kebiasaan : 5 Jam
Merasa segar setelah tidur : Klien mengatakan merasa segar
tidur
Tidak sadar
Gagap
Berat Panik
Vertigo : Tidak Ya
dan keluarga.
Masalah keluarga berkenaan dengan Rumah Sakit : Klien mengatakan
Hal yang dilakukan jika ada masalah : Klien mengatakan jika ada
Agama : Katolik
keagaman
Keadaan umum :
2) Suhu : 36,9 ◦C
4) Pernafasan : 24
Keadaan Rambut :
Mudah Rontok
Bau
Berminyak
√ Tidak Ada Masalah
Distribusi Rambut
√
Merata Tidak Merata
:
√ Kotor Ada Lesi
Bersih
Kulit Kepala
Pedikulus
:
Mata
Posisi Mata
√ Simetris Asimetris
: √
Normal/ Pink Anemis Perdarahan
Konjungtiva
:
Sklera
√ Anikterik Perdarahan
: Ikterik
√ Keruh Berkabut Perdarahan
Kornea Normal
:
Pupil
: √ Anisokor
Isokor
Midriasis
Miosis
Hidung
Sekret Hidung :
Ada √ Tidak Ada
Perdarahan Hidung :
Ya √ Tidak
Polip Hidung :
√ Tidak
Ya
√
Ya
Peradangan Mukosa Hidung : Tidak
Telinga
Kondisi Telinga:
√ Kemerahan
Normal
Terdapat Luka
Bengkak
Cairan dari Telinga :
Ada √ Tidak Ada
Rasa Penuh Ditelinga : Tidak
Ya
Fungsi Pendengaran
√ Kurang Tuli
Normal
√ Ada Gangguan
Normal
: Fungsi Keseimbangan
:
Lain-lain :
√ Dispnea
Pernafasan : Normal
Teratur √ Tidak Teratur
Irama Nafas :
√ Dangkal
Dalam
Kedalaman Nafas :
Pergerakan Dinding Dada : Simetris √ Asimetris
Nadi
√ Reguler Irreguler
:
√ Lemah
Denyut Nadi Kuat
: √ Dingin
Hangat
Akral √
:
Sirkulasi Jantung
Nyeri Dada :
Ada √ Tidak Ada
Nyeri Dada Timbul : Tanpa Aktivitas
Saat Beraktivitas
Karakteristik Nyeri :
Seperti Ditusuk-tusuk
5. Sistem pernapasan
Mulut
Stomatitis :√ Ya Tidak
Ginggivitis : Ya Tidak
Keadaan Lidah :
√ Kotor
Bersih
Tepi Lidah
√ Hiperemis
Pink
:
√
Peradangan Tonsil :
Ya Tidak
Peradangan Faring :
Tidak
Ya √
Abdomen
6. Sistem Urogenital
Merah Putih
Distensi : Ya √ Tidak
f. Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan Otot :
4 4
4 4
Lain-lain : K l i e n m e n g a t a k a n l e m a h d a n l e t i h s
aatmelakukan aktivitas
7. Sistem Integumen
Warna Kulit : Kuning √ Coklat Hitam
Lesi
Ada
a. Laboratorium
1) Hematologi
2) Kimia Klinik
1) Obat Oral
Amlodipine 1X5 mg
CPG 1X1
Alorvastalin 1X40
Moformin 2x500 mg
Flunarizin 2X5 mg
Betahistine 3X2Tab
2) Obat injeksi
Pascon 2X2
mg
Ceftriaaxon 2x1
Omefrazole 2x1
Novorapid 3x8
3) Infus
Asering 20tts/i
C. Intervensi Keperawatan
Pertahankan
kepatenan jalan
nafas
Posisikan semi-
fowler atau fowler
Berikan minum
hangat
Berikan oksigen jika
perlu
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
bronkodilator, jika
perlu