Disusun oleh:
Kelompok 5 - Kelas 4A
Nada Karisma Oktavia (11161010000002)
Hanifati Safira (11161010000010)
Larasati Fina Arisandi (11161010000015)
MEI/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul
“Penganggaran Kesehatan di Rumah Sakit dr. Sudiran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri”. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Rasulullah SAW yang menjadi
teladan terbaik bagi umat manusia. Terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada
Bapak Yuli Prapanca Satar, MARS, P.hD selaku dosen matakuliah “Pembiayaan dan
Penganggaran Kesehatan”. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kekurangan. Kami mengharapkan masukan dan saran dari pembaca. Harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penelitian berikutnya.
Penyusun
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan telah terjadi perubahan pola penyakit di
Indonesia, antara lain dengan meningkatnya tren penyakit katastropik setiap tahun.
Penyakit katastropik merupakan penyakit berbiaya tinggi dan secara komplikasi
dapat membahayakan jiwa penderitanya antara lain, penyakit ginjal, penyakit
jantung, penyakit syaraf, kanker, diabetes mellitus, dan hemofilia (Depkes, 2016).
Gagal Ginjal merupakan penyakit katastropik nomor 2 yang paling
banyak menghabiskan biaya kesehatan setelah penyakit jantung. Data Pusat
Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes tahun 2016 menunjukkan adanya
peningkatan beban biaya kesehatan untuk pelayanan penyakit Katastropik. Pada
tahun 2014 penyakit katastropik menghabiskan biaya kesehatan sebesar 8,2 triliun,
tahun 2015 meningkat menjadi 13,1 triliun kemudian tahun 2016 sebanyak 13,3
triliun (Depkes, 2018).
Gagal ginjal terminal dapat diartikan sebagai Fungsi ginjal sangat
menurun (LFG<15ml/mnt/1,73m2), sehingga terjadi uremia dan dibutuhkan terapi
ginjal pengganti untuk menambil alih fungsi ginjal dalam meneliminasi toksin
tubuh (IRR, 2014). Gagal ginjal terminal (GGT) merupakan penyakit yang secara
global menjadi beban mortalitas dan morbiditas, tetapi juga memberikan beban
ekonomi negara. Gagal Ginjal Terminal (GGT) adalah Peningkatan jumlah
penduduk usia lanjut dan peningkatan prevalens penyakit tidak menular dapat
berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi GGT. Transplantasi ginjal atau
dialisis merupakan terapi yang sangat esensial bagi pasien GGT. Tanpa dialisis,
prognosis pasien GGT bervariasi; mereka akan meninggal dalam enam bulan
hingga dua tahun. Di Asia, jumlah pasien GGT yang menerima terapi pengganti
ginjal diperkirakan akan meningkat dua kali lipat, dari 2,6 juta pada tahun 2010
menjadi 5,4 juta pada tahun 2030. Sementara di Indonesia, hasil Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS, 2013) menunjukkan bahwa 0,2% penduduk Indonesia
berisiko untuk mengalami GGT (Kemenkes dan HTA, 2015).
Ada tiga pilihan terapi bagi pasien GGT, yakni hemodialisis (HD),
dialisis peritoneal (DP), dan transplantasi ginjal. Banyak studi menunjukkan bahwa
transplantasi ginjal merupakan terapi yang terbaik bagi pasien GGT, tetapi
kelangkaan organ hidup dan kurang diterimanya penggunaan donor kadaver
membatasi pilihan pasien hanya pada HD atau DP. Selain itu, mengingat insidens
GGT per tahun adalah 35.000 pasien dan prevalensi 120.000 pasien, maka
transplantasi ginjal bukan merupakan pilihan yang mampu dilaksanakan.
Indonesian Renal Registry (IRR) mencatat HD sebagai terapi yang paling dominan,
menempati 80% dari seluruh pasien GGT dan hanya 2% yang memilih DP
(Kemenkes dan HTA, 2015).
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Kesimpulan
berdasarkan hasil analisis kami, yang memiliki cost effectiveness lebih tinggi
adalah DP (Dialisis Peritonela ) sesuai dg rincian biaya diatas. Pihak rumah
sakit memperhitungkan kembali pembiayaan secara rinci dan jelas , dengan
mempertimbangkan baik dalam segi ekonomi dan dampak pelayanan
kesehatan yang di terima pasien
Daftar Pustaka
http://ppjk.kemkes.go.id/download/efektivitas-klinis-dan-evaluasi-ekonomi-
hemodialisis-dan-continuous-ambulatory-peritoneal-dialysis-pada-pasien-gagal-
ginjal-terminal-di-indonesia/ disusun oleh HTA dan Kemenkes, 2015
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.depkes.go.id/arti
cle/print/18030700007/cegah-dan-kendalikan-penyakit-ginjal-dengan-cerdik-dan-
patuh.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.depkes.go.id/arti
cle/print/16031000001/hari-ginjal-sedunia-2016-cegah-nefropati-sejak-dini.html
depkes 2016.
http://www.indonesianrenalregistry.org/data/INDONESIAN%20RENAL%20REGIS
TRY%202014.pdf
http://slideplayer.com/slide/10174454/
http://www.gomuslim.co.id/read/news/2017/07/17/4690/mesin-hemodialisis-canggih-
akan-lengkapi-fasilitas-di-rsud-haji-makassar.html