Anda di halaman 1dari 21

Konsep Formulir

Kredensialing-Rekredensialing FKRTL
untuk Masa Kerjasama Tahun 2023

Nur Indah Yuliaty


Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Faskes Rujukan

Jakarta, 30 September 2022

Kedeputian Bidang Jaminan Pelayanan Kesehatan Rujukan


Lansekap Hubungan BPJS Kesehatan dan Mitra
Regulator
Standardisasi
Input Proses Output

MANAJEMEN RS Akses, quality, Cost


Sebagai Penanggung Jawab
termasuk Remunerasi

• Memastikan • Memastikan
Stakeholder/Lembaga/Org
nisasi Profesi/Asosiasi kontrak dengan Aksesibilitas
Faskes/Pemda/iinkes faskes terseleksi Layanan
• Memastikan • Kendali Mutu
adanya aspek Pelayanan
Monitoring akuntabilitas kedua mutu dalam Kesehatan
Medis belah pihak mengacu pada kontrak
Koding/Adm kontrak
BPJS Kesehatan Sebagai Pembeli Strategis,
Verifikasi mewakili kepentingan Peserta.
Klaim

Verifikasi Audit Klaim


Penilaian Mutu
Penilaian kepatuhan kontrak Pembayaran RS sesuai INA CBG
Test
Kontrak
Basis: value, output,
medis, non medis
2
WEWENANG BPJS KESEHATAN
sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Pasal 11

a b c d
Menagih menempatkan Dana Jaminan Sosial melakukan pengawasan membuat kesepakatan faskes
pembayaran iuran untuk investasi jangka pendek & dan pemeriksaan atas mengenai besar pembayaran
jangka Panjang mempertimbangkan kepatuhan Peserta & faskes yang mengacu pada
aspek likuiditas, solvabilitas, kehati- Pemberi Kerja dalam standar tarif yang ditetapkan
hatian, keamanan dana, dan hasil memenuhi kewajibannya oleh Pemerintah
yang memadai

e f g h
membuat atau mengenakan sanksi administratif melaporkan Pemberi Kerja melakukan kerja sama dengan
menghentikan kontrak kepada Peserta atau Pemberi Kerja kepada instansi yang pihak lain dalam rangka
kerja dengan faskes yang tidak memenuhi kewajibannya berwenang mengenai penyelenggaraan program
ketidakpatuhannya dalam Jaminan Sosial.
membayar Iuran atau dalam
memenuhi kewajiban lain
Dilakukan antara Kantor ruang untuk melakukan
Cabang dengan Pimpinan kerja sama dalam rangka
Faskes penyelenggaraan JKN

3
FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUTAN
s.d. Agustus 2022
63,04% 1.789 FKRTL Swasta

153 FKRTL Milik Pemerintah Provinsi (5,39%)


28,03% 639 FKRTL Milik Pemerintah Kab/Kota (22,52%)

2.838 7,43%
56 FKRTL Milik kementerian (1,97%)
109 FKRTL Milik TNI (3,84%)
46 FKRTL Milik Polri (1,62%)
FKRTL Kerja Sama

1,63% 46 FKRTL Milik BUMN (1,62%)

Terdapat juga 4.0691Apotek/IFRS


: 3.835 dan 1.124 Optikal kerja sama

4
SIO -Regulasi
PMK No.71/2013 juncto PMK No.99/2015
Pasal 5
(1) Untuk dapat melakukan kerja sama Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
dengan BPJS Kesehatan, FASKES Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 harus memenuhi persyaratan.
PMK No.14/2021 tentang STANDAR
KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA
Perijinan Faskes (SIO), ijin praktik
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA
tenaga medis, Akreditasi dan NPWP
BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN

✓ Surat Edaran Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2022
No.HK.02.01/MENKES/652/2022 tentang tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Bidang Kesehatan nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar
Pelayanan dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan
Kesehatan → maks 18 Februari 2023 untuk SIO Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan

5
SIO -Regulasi
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/652/2022
Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Bidang Pelayanan Kesehatan
Dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan tanggal 5 September 2022 Perizinan berusaha bidang pelayanan kesehatan
yang terdiri atas perizinan berusaha untuk
kegiatan usaha pelayanan kesehatan dan
perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan
usaha pelayanan Kesehatan dilaksanakan
FASKES harus segera Izin penyelenggaraan/operasional
melalui sistem Online Single Submission (OSS)
memproses perizinan berusaha dan pernyataan komitmen
dan sesuai dengan ketentuan peraturan
sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan/operasional
perundang-undangan.
peraturan perundang- masih tetap berlaku dalam
undangan jangka waktu paling lama 6
(enam) bulan sejak Surat Edaran
ini berlaku Rumah sakit, puskesmas, klinik, laboratorium kesehatan,
dan unit transfusi darah milik pemerintah pusat,
pemerintah daerah, TNI, dan POLRI yang belum
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum/Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLU/BLUD),
Untuk SIO/ sertifikat standar
perizinan berusaha dilakukan di luar sistem OSS atau
apotek dan Optik sesuai
diterbitkan secara manual oleh instansi pemberi izin
ketentuan perundangan yang
18 Februari 2023 sesuai dengan kewenangannya
berlaku (PMK 14 tahun 2021)

6
Perizinan Unit Layanan Khusus
Selain pengurusan surat ijin RS terdapat sertifikat
standar unit pelayanan khusus yang diurus pada PB
UMKU (Perizinan Berusaha Untuk Menunjang
Kegiatan Usaha)

https://oss.go.id/informasi/umku

Unit layanan khusus sesuai Permenkes no 14 Tahun 2021 yakni


1. Izin/penetapan penyelenggaraan pelayanan dialisis (bagian
82, KBLI yang terkait adalah
86101, 86103, 86104, 86105, 86903)
2. Izin penyelenggaraan transplantasi organ di rumah sakit
3. Penyelenggaraan pelayanan radioterapi level 1,2 dan 3
4. Penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir

Untuk fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan -pelayanan


yang memerlukan Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha
(PB UMKU) termasuk dialisa, transplantasi organ, pelayanan kedokteran
nuklir, pelayanan radioterapi level 1,2 dan 3 mengacu pada perizinan
sebelumnya namun tetap didorong untuk mengurus perizinan pada
Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PB UMKU).
18 Februari 2023
7
SIO -Regulasi

Surat Dirjen Yankes nomor


KERJA SAMA RUMAH SAKIT YANG YR.05.01/III/1392/2022 :
MEMILIKI LEBIH DARI 1 LOKASI Poin 3 : RS yang memiliki izin
Status kerja sama dengan RS yang memiliki operasional/berusaha pertama yang
lebih dari 1 lokasi tetapi tidak terkoneksi/ diterbitkan setelah 16 Januari 2020 tetapi
terhubung/terintegrasi. memiliki bangunan yang tidak terintegrasi dan
• Kondisi 1 Izin Operasional menjadi 1 tidak saling terhubung, maka bangunan
• Kondisi 2 Izin Operasional terpisah tersebut tidak dapat digunakan untuk
memberikan pelayanan Kesehatan bagi
masyarakat

Poin 4 : RS yang memiliki pelayanan di 2(dua)


lokasi harus memiliki bangunan, prasarana dan
alat Kesehatan sesuai standar RS antara lain
(IGD,ICU,pengolahan limbah,dll) pada kedua
lokasi tersebut

8
Akreditasi-Regulasi
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/652/2022 Tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Bidang Pelayanan Kesehatan Dan Akreditasi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tanggal 5 September 2022

FASKES harus segera melakukan persiapan dan Sertifikat akreditasi dan pernyataan komitmen
survei akreditasi sesuai dengan ketentuan untuk menjaga dan melakukan upaya peningkatan
peraturan perundang-undangan. mutu rumah sakit, puskesmas, klinik, dan
laboratorium kesehatan yang berlaku berdasarkan
ketentuan dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan
Nomor HK.02.01/MENKES/133/2022 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Bidang
Pelayanan Kesehatan dan Akreditasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, masih tetap berlaku sampai
dengan tanggal 31 Desember 2023.

RS tetap diminta untuk melakukan pengurusan akreditasi agar dapat selesai sebelum tenggat waktu yang ditetapkan.

9
Ketentuan SIP
Regulasi yang berlaku :
UU RI NO 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
Permenkes no 2052 tahun 2011
Surat Dirjen Yankes nomorYR.05.01/III/1392/2022 :
SURAT IZIN PRAKTIK DOKTER
• Kondisi 1, SIP Dokter menyebut nama RS dan
menyebut alamat RS hanya pada 1 lokasi
• Kondisi 2, SIP Dokter menyebut nama RS
tetapi tidak menyebutkan alamat RS

Tidak mengakomodir
nomenklatur SIP
SEMENTARA → dasar
bahasa SIP sementara tidak
tercantum di permenkes

10
Ketentuan Kredensialing dan Rekredensialing FKRTL
tahun 2021
Contoh sertifikat
standar Optik
BPJS Kesehatan tidak dapat bekerja sama dengan FKRTL
yang tidak memiliki Surat Izin Operasional atau yang sudah
habis masa berlakunya. Jika SIO berakhir di tengah masa
PKS maka otomatis PKS berakhir
Untuk kateterisasi jantung syarat yang dibutuhkan adalah
pemenuhan sarana dan prasarana yang dibuktikan dengan izin dari
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan pemenuhan
kompetensi tenaga kesehatan yang dibuktikan dengan sertifikat
dari kolegium

Untuk kredensialing kemoterapi, ketentuan dan format mengacu


pada surat Deputi Direksi Bidang JPKR nomor 8255/III.2/0621
tentang Kredensialing Pelayanan Kemoterapi

Untuk kredensialing CAPD , ketentuan dan format mengacu pada surat Deputi
Direksi Bidang JPKR nomor : 8762/III.2/062 tentang Penjelasan Formulir
Untuk klinik utama, apotek dan Optik terdapat perubahan nomenklatur SIO Kredensialing CAPD
menjadi sertifikat standar . Hal ini berlaku bagi Daerah yang telah
menerapkan OSS. Bagi daerah yang belum menerapkan OSS, maka luaran
dokumen dari lembaga perizinan setempat

11
Ketentuan Kredensialing dan Rekredensialing FKRTL
tahun 2022-2023
❑ Service Level Agreement (SLA) FKRTL untuk pengajuan kerja
sama FKRTL baru : 30 (tiga puluh) hari kalender sejak calon a. Transparansi pra kontrak /Pre assessmen kredensialing
FKRTL mengunggah berkas self assesment dan berkas Calon fasilitas kesehatan terinfo tentang kebutuhan fasilitas kesehatan
pendukung pada aplikasi Health Facilities Information diwilayah setempat melalui analisa singkat ratio kebutuhan faskes
System (HFIS) hingga proses penetapan hasil seleksi Fasilitas
Kesehatan.

❑ Skor minimal rekomendasi kerjasama:


Untuk RS yang telah berkerja sama minimal
selama 1 tahun
Skor 70-< 75 = Direkomendasikan dengan
catatan perbaikan b. pre assesmen rekredensialing
Penilaian atas pelaksanaan komitmen pelayanan yang disepakati diawal
Skor <70 = Tidak direkomendasikan kredensialing

Untuk RS yang baru mengajukan kerja sama


Skor <75 = Tidak direkomendasikan

12
Elemen Kredensialing-Rekredensialing RS 2022-2023
Didahului oleh Pre assessment
Rekredensialing
a. Indikator Kepatuhan Faskes Kredensialing
b. Evaluasi kualitas pengajuan klaim
05
04
03
Kredensialing bagi Faskes PROSEDUR DAN ADMINISTRASI

yang pernah kerja sama 02 SISTEM


PENILAIAN RIWAYAT KERJA SAMA
a. Dugaan kecurangan 01 KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA
✓ Kelengkapan bangunan dan ruang pendukung operasional
✓ Standar Kenyamanan dan Keselamatan Ruang Rawat Inap
b. Ketersediaan obat ✓ Kelengkapan dokumen perizinan penunjang diagnostik
c. Konflik internal JENIS PELAYANAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
d. Kejadian iur biaya a. Menyandingkan kesesuaian SDM dengan sarana pendukung
b. Termasuk tenaga kesehatan pendukung (tenaga tehnis)
e. Kejadian diskriminasi pasien SARANA TT
f. Relas gugatan a. Kesesuaian Jumlah TT dan kriteria ruang perawatan dan intensif
b. Kesesuaian ruang pelayanan persalinan (rawat gabung dan intensif)
KONSEP
KREDENSIALING/REKREDENSIALING
RUMAH SAKIT 2023
TT perawatan
PP Nomor 47 Tahun 2021 Jumlah tempat tidur dihitung meliputi tempat tidur ruang perawatan, tempat tidur kelas standar,
perinatologi, intensif (ICU, NICU, PICU), ruang bersalin, intermediate ward (IW) yang ada di IGD
Rumah Sakit umum kelas A minimal 250 TT (apabila lebih dari 6 (enam) jam). Tempat tidur ruang gawat darurat, ruang rawat jalan dan ruang
Rumah Sakit umum kelas B minimal 200 TT kamar operasi tidak dihitung dalam total jumlah tempat tidur. Total jumlah tempat tidur yang
Rumah Sakit umum kelas C minimal 100 TT dimiliki Rumah Sakit harus ditetapkan oleh pimpinan atau kepala Rumah Sakit yang dilakukan
Rumah Sakit umum kelas D minimal 50 TT peninjauan ulang setiap tahun. → PMK no 14 th 2021 hal 631

Rumah Sakit khusus kelas A minimal 100 TT Kriteria TT pada ruang kelas
Rumah Sakit khusus kelas B minimal 75 TT
Rumah Sakit khusus kelas C minimal 25 TT
mengacu pada dokumen Pedoman Tehnis Bangunan RS Ruang Rawat Inap
Kemenkes tahun 2012, mengingat PMK no 24 tahun 2016 telah dicabut dan
belum ada regulasi lain yang mengatur hal tersebut.
Ruang perawatan intensif
❑ Permenkes 3 Tahun 2020 pasal 43
ayat (1) c STANDARISASI RUANG RAWAT INAP
❑ KMK no 1778 th 2010 tentang Ruang pelayanan persalinan
Ruang isolasi
pedoman penyelenggaran KMK nomor 604/Menkes/SK/VII/2008 PMK 27 tahun 2017 tentang TENTANG
pelayanan ICU tentang Pedoman Pelayanan Maternal PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Perinatal pada RS Umum Kelas B,C dan D DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

14
KONSEP
KREDENSIALING/REKREDENSIALING
2022-2023
UU Cipta Kerja no 11 th 2020 pasal 61 yang mengubah
pasal 24 UU RS no 44 th 2009 Jenis Pelayanan dan SDM menyesuaikan pada lampiran
klasifikasi RS Umum dan RS Khusus pada PP nomor 47
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
2009 tentang Rumah Sakit diubah: Perumasakitan

Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Menyandingkan kesesuaian antara ketersediaan dokter
Pasal 24 (1) Pemerintah menetapkan klasifikasi rumah sakit spesialis- sub spesialis- kompetensi tambahan dengan
berdasarkan kemampuan pelayanan, fasilitas kesehatan, sarana ketersediaan sarana pendukung operasional pelayanan sdm
penunjang, dan sumber daya manusia. (2) Ketentuan lebih tersebut.
lanjut mengenai klasifikasi rumah sakit sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Harus dibuktikan dengan SK pengangkatan oleh Direktur
RS/ surat PKS dokter dengan RS (bisa berupa rekapitulasi)
untuk tenaga medis paruh waktu dan tenaga medis purna
waktu

Tidak ada lagi “ spesialis penunjang”

15
KONSEP
KREDENSIALING/REKREDENSIALING
RUMAH SAKIT 2022-2023

❑ Kelengkapan bangunan dan ruang pendukung


operasional ✓ Hospital by laws (UU n 44 th 20009 pasal 29)
❑ Jenis bangunan dan sarana Menyesuaikan pada ✓ Memiliki standar pelayanan medis atau protokol pelayanan
lampiran PP nomor 47 Tahun 2021 tentang klinis (PMK no 4 th 2018)
Penyelenggaraan Bidang Perumasakitan ✓ Memiliki indikator mutu keperawatan dan indikator
❑ Standar Kenyamanan dan Keselamatan Ruang Rawat keselamatan pasien (UU n 44 th 2009 pasal 43)
Inap ✓ Memilki Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit (UU n 44 th
❑ Kelengkapan dokumen perizinan penunjang 2009 pasal 52)
diagnostik ✓ Memiliki Memiliki SK tim kendali mutu dan kendali biaya (UU
RS No 44 th 2009 pasal 56 ayat 5 )
❑ Item pelayanan farmasi mengacu pada PMK nomor ✓ Komite/ Tim Farmasi dan Terapi (PMK no 72 th 2016 Bab V)
72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan ✓ Bersedia/Memiliki Account e-Purchasing
Kefarmasian Di Rumah Sakit ✓ Bersedia menjalankan Program Rujuk Balik (PRB)

Untuk Rekredensialing → dipastikan ada dokumen atau


bukti pelaksanaan/pertemuan dapat berupa foto, daftar
hadir dan undangan rapat, hasil monev, bukti laporan

16
Pemenuhan sarana dengan izin
bapeten dan kalibrasi
Untuk beberapa alat yang diharuskan ada ijin bapeten dan hasil kalibrasinya mengacu ke STANDAR PELAYANAN
PERIZINAN FASILITAS KESEHATAN (SP/PD/2/0) yang dikeluarkan oleh bapeten mulai hal 11 poin B angka 3.1-3.4
3.1 Pelayanan Perizinan Radiologi Diagnostik dan Intervensional
a. Radiografi Umum
b. Radiografi Mobile
c. Fluoroskopi Diagnostik dan Konvensional Kaitan dengan mutu = kesesuasian
d. Fluoroskopi Intervensional pemenuhan standar pelayanan dengan
e. Mamografi memastikan perizinan sesuai ketentuan
ketika sarana dengan masa izin dan
f. CT-Scan
masa kalibrasi habis maka pelayanan
g. Pesawat Gigi tidak bisa dilanjutkan
h. Pesawat Sinar-X yang Terpasang di dalam Mobil
i. Pesawat Sinar-X Penunjang Terapi
3.2 Pelayanan Perizinan Radioterapi a. Teleterapi Co-60, termasuk Gamma Knife b. Brakiterapi c. Liniear
Accelerator, termasuk Cyberknife dan Tomoterapi d. Terapi Berkas Partikel e. Terapi Foton Energi Rendah,
termasuk superficial/orthovoltage, IORT/IOERT
3.3 Pelayanan Perizinan Produksi Radioisotop a. Konstruksi Produksi Radioisotop untuk Keperluan Medik b.
Operasi Produksi Radiosotop untuk Keperluan Medik
3.4 Pelayanan Perizinan Kedokteran Nuklir a. Operasi Kedokteran Nuklir Diagnostik in vitro; b. Konstruksi
Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo dan/atau Penelitian Medik Klinik; c. Operasi Kedokteran Nuklir Diagnostik in
vivo dan/atau Penelitian Medik Klinik; d. Konstruksi Kedokteran Nuklir Terapi; dan e. Operasi Kedokteran Nuklir
Terapi. 17
Pemenuhan sarana dengan izin
bapeten dan kalibrasi
Untuk beberapa alat yang diharuskan ada ijin bapeten sesuai PERATURAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR
4 TAHUN 2020 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PADA PENGGUNAAN PESAWAT SINAR-X DALAM RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL , diantaranya:

PENGGUNAAN PESAWAT SINAR-X DALAM RADIOLOGI DIAGNOSTIK


a. Jenis Pesawat Sinar-X Radiografi Umum, antara lain: (1) Pesawat Sinar-X terpasang tetap; (2) Pesawat Sinar-X U-
arm; (3) Pesawat Sinar-X Mobile; dan (4) Pesawat Sinar-X Portabel.
b. Jenis Pesawat Sinar-X Fluoroskopi, antara lain: (1) Pesawat Sinar-X radiografi-fluoroskopi (RF); (2) Pesawat Sinar-X C-
arm; (3) Pesawat Sinar-X penunjang ESWL; dan (4) Pesawat Sinar-X pengukur densitas tulang.
c. Jenis Pesawat Sinar-X Mamografi, antara lain: (1) Pesawat Sinar-X Mamografi konvensional; dan (2) Pesawat Sinar-X
Mamografi DBT (digital breast tomosynthesis).
d. Jenis Pesawat Sinar-X Gigi, antara lain: (1) Pesawat Sinar-X Gigi Intraoral; (2) Pesawat Sinar-X Gigi Ekstraoral 2D (dua
dimensi), di antaranya terdiri atas panoramic dan chepalometric; dan (3) Pesawat Sinar-X Gigi Ekstraoral 3D (tiga
dimensi), di antaranya terdiri atas CBCT (cone-beam computed tomography) Gigi.
e. Jenis Pesawat Sinar-X CT-Scan, antara lain: (1) Pesawat Sinar-X CT-Scan; (2) Pesawat Sinar-X CBCT-scan (cone-beam
computed tomography scanning)-ekstrimitas; dan (3) Pesawat Sinar-X CT-Scan mobile.

PENGGUNAAN PESAWAT SINAR-X DALAM RADIOLOGI INTERVENSIONAL


a. Jenis Pesawat Sinar-X Fluoroskopi, antara lain: (1) Pesawat Sinar-X C-arm angiografi; (2) Pesawat Sinar-X U-arm
angiografi; dan (3) Pesawat Sinar-X C-arm penunjang bedah.
b. Jenis Pesawat Sinar-X CT-Scan, antara lain Pesawat Sinar-X CTScan angiografi. KEPALA BADA
18
KONSEP
KREDENSIALING/REKREDENSIALING
RUMAH SAKIT 2022-2023
❑ Ruang dan Petugas PIC administrasi
❑ Memiliki Sistem Antrian Reservasi
❑ Memiliki fingerprint ✓ Tidak melakukan pungutan biaya tambahan
❑ Mempunyai sistem informasi ketersediaan ruang kepada peserta diluar ketentuan yang berlaku
rawat inap/ dashboard TT ✓ Tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien
❑ Tersedianya sarana dan petugas pemberian umum ataupun pasien JKN-KIS
informasi dan penanganan pengaduan ✓ Melaksanakan rujukan berjenjang dan program
❑ Bersedia memberikan pelayanan obat kronis rujuk balik sesuai dengan ketentuan yang
❑ Fasilitas pengantaran obat berlaku
❑ Bersedia melakukan audit medis internal ✓ Berkomitmen Memiliki dan Mengirimkan
❑ memiliki sertifikat kepesertaan JKN atas nama badan Rencana Kebutuhan Obat bagi Peserta JKN
usaha yang masih berlaku kepada Kementerian Kesehatan sesuai
❑ Bersedia melakukan pembayaran rutin atas tagihan ketentuan yang berlaku
obat, alkes dan bahan habis pakai kepada penyedia ✓ Menyediakan ruang perawatan kelas I, II dan III
jasa obat,alkes/bahan habis pakai untuk peserta JKN-KIS tanpa kuota atau
pembatasan

19
DUKUNGAN FKRTL DALAM PROSES KREDENSIALING/ REKREDENSIALING
• Pimpinan dan manajemen FKRTL agar dapat memahami dan mengawal proses
kredensialing/ rekredensialing.
• FKRTL agar melakukan persiapan hal-hal yang dipersyaratkan, termasuk dokumen
yang dibutuhkan dan mendukung pelaksanaan kredensialing/ rekredensialing
sesuai ketentuan.
• FKRTL yang izin operasionalnya akan habis dan Faskes yang telah menggunakan
pernyataan komitmen penyelenggaraan/operasional HARUS segera memproses
perizinan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• FKRTL yang belum terakreditasi/ habis masa berlaku Sertifikat Akreditasi dan
telah membuat pernyataan komitmen peningkatan mutu HARUS melakukan
persiapan survei akreditasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• BPJS Kesehatan bersama Dinas Kesehatan dan Asosiasi Fasilitas Kesehatan akan
melakukan proses kredensialing rekredensialing pada Oktober – Desember 2022
secara hybrid (baik online maupun offline)

20
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Mobile JKN

21

Anda mungkin juga menyukai