Anda di halaman 1dari 28

ETIKA PROFESI

TENAGA KESEHATAN
1. Herlina Rizky 8. Yuniar Risky W
2. Rika Agustina 9. Wina Marthalia
3. Desy Puja K.A 10. Dini Wahyu S
4. Nurul Afiani 11. Ferdiansyah S.P
5. Dwi Novita I 12. Febry Nur RS
6. Hana Maratussolicha 13. Indah Purira H
7. Arinah Filzah 14. Ika Wahyuningtyas
PENGERTIAN ETIKA
• Etika → ethic (Inggris), ethos atau ethikos (yunani)
berarti adat istiadat, kebiasaan atau budi pekerti.
• Etika → setiap manusia yang mempunyai hak dan
kewajiban untuk menentukan sendiri tindakannya
(baik buruk, dapat dilakukan/tidak) dan
mempertanggung jawabkan tindakannya pada
dirinya sendiri dan dihadapan Tuhan.
• Etika berfungsi untuk mengingatkan dan mengatur
atau sebagai batasan dalam proses bersosialisasi.
• Etika profesi → prinsip-prinsip moral yang
digunakan untuk menjalankan suatu profesinya
agar dapat bertindak dengan kapasitas profesional.
JENIS-JENIS ETIKA
• Etika umum
Membahas mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, teori-teori etika dan prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak, serta tolak ukur menilai baik atau buruk.
• Etika khusus
Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Ada 2 etika khusus yakni : Pertama
etika individual → menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap diri sendiri. Etika sosial → mengenai kewajiban sikap
dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat
menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik antar
individu atau kelompok.
Perbedaan etika, moral dan
agama
Etika
• Menetapkan norma perbuatan apakah perbuatan itu
dapat dilakukan atau tidak
• Tidak bergantung pada ada tidaknya orang
• Bersifat absolut tidak dapat ditawar
Moral
Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
hidup manusia untuk mengatur perilakunya
Agama
Nilai moral yang menjadi ukuran moralitas/etika perilaku
manusia, berupa perintah dan larangan
Pengertian etika
kesehatan
• Menurut Leenen: Suatu penerapan dari nilai
kebiasaan (etika) terhadap bidang
pemeliharaan/pelayanan kesehatan.
• Menurut Soerjono Soekanto: Penilaian
terhadap gejala kesehatan yang disetujui, dan
juga mencakup terhadap rekomendasi
bagaimana bersikap tidak secara pantas dalam
bidang kesehatan.
PERBEDAAN HUKUM KESEHATAN DAN
ETIKA KESEHATAN
ETIKA KESEHATAN HUKUM KESEHATAN
• Obyek dalam pelayanan • Objeknya tidak hanya
kesehatan saja hukum tetapi melihat
• Tidak berlaku selain nilai-nilai hidup
dalam pelayanan masyarakat
kesehatan • Berlaku umum
• Tidak mengikat dan • Mengikat pelanggarnya,
pelanggarannya tidak dapat dituntut oleh
dapat dituntut hukum
HUBUNGAN ETIKA KESEHATAN DAN
HUKUM KESEHATAN
• Hukum kesehatan lebih diutamakan dibanding
Etika kesehatan.
• Contoh: Kerahasian dokter (etika
kedokteran) jika terkait dengan masalah hukum
maka dikesampingkan Etika kesehatan lebih
diutamakan dari etika dokter. Dokter dilarang
mengiklankan diri, tetapi dalam menulis artikel
kesehatan tidak masalah(etika kesehatan).
TENAGA KESEHATAN
Perilaku Tenaga Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan
• Tenaga Kesehatan → sumber daya manusia
kesehatan yang merupakan unsur penunjang utama
dalam pelayanan kesehatan.
• Dalam tiga dekade ini derajat kesehatan di
Indonesia memang telah mengalami peningkatan
tetapi peningkatan masih terhitung rendah bila
dibandingkan dengan negara lain.
• Permasalahan yang dihadapi adalah masih
rendahnya kualitas kesehatan masyarakat, kondisi
yang masih jauh dari kurang, baik pada kuantitas
maupun kualitasnya dalam pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan.
SIKAP DAN PERILAKU
• Sikap dan Perilaku seseorang dibatasi oleh
Hukum dan Moral serta dipengaruhi oleh EI
(Emotional Intelligence) atau Kecerdasan
emosional orang itu sendiri.
• Daniel Goleman (1995) dalam bukunya
menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah
kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam
memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi
kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda
kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa
seseorang.
Daniel Goleman
Ada 5 tahapan bidang kompetensi yang harus dikuasai
agar seorang tenaga kesehatan dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang optimal yakni kemampuan:
• Untuk mengenal emosi dirinya sendiri serta memahami
hubungan antara emosi, pikiran dan tindakan
• Untuk mengelola emosi (mengatur perasaannya)
• Untuk memotivasi diri dengan sikap optimis dan berpikir
positif
• Untuk membaca dan mengenal emosi orang lain (empati)
• Untuk membina hubungan dengan orang lain
Arief Rachman
Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima
kepada masyarakat, seseorang Tenaga Kesehatan harus
mempunyai 7 (tujuh) kompetensi, yaitu:
• Manajemen diri sendiri,
• Keinginan untuk berprestasi,
• Keterampilan hubungan antar manusia,
• Keterampilan melayani,
• Keterampilan Teknis Profesionalisme,
• Keterampilan manajerial,
• Mempunyai wawasan berpikir global.
TENAGA KESEHATAN DAN
PELAYANAN KESEHATAN
• Seringkali kita mendengar tentang buruknya praktek
pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan kepada
masyarakat. Salah satunya adalah kesalahan medik yang
terjadi dimana-mana dan telah mencapai angka yang cukup
memprihatinkan.
• Tenaga Kesehatan yang merupakan tenaga profesional
seharusnya selalu menerapkan ETIKA dalam sebagian besar
aktifitas sehari-hari. Etika yang berlaku dimasyarakat
modern saat ini adalah Etika Terapan (applied ethics) yang
biasanya menyangkut suatu profesi, dimana didalamnya
membicarakan tentang pertanyaan-pertanyaan etis dari
suatu individu yang terlibat. Sehingga pada masing-masing
profesi telah dibentuk suatu tatanan yang dinamakan KODE
ETIK PROFESI.
• Kode Etik → Seperangkat kaidah perilaku yang
diharapkan dalam melaksanakan tugas pengabdian
kepada bangsa, negara, masyarakat serta pergaulan
hidup sehari-hari dan dalam masyarakat.
• Kode Etik Profesi → suatu pola aturan, tata cara,
pedoman etis yang telah ditetapkan dalam melakukan
kegiatan atau profesi masing-masing.
• Etika profesi lebih bersifat moral, sehingga kesalahan
yang terjadi apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan,
sanksi yang diberikan bersifat moral.
• Fungsi Kode Etik Profesi → Melindungi suatu profesi
dari campur tangan pemerintah, mencegah terjadinya
pertentangan internal dalam suatu profesi, melindungi
para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
Etika Profesi dan Hukum Profesi Kesehatan masing- masing
mempunyai tingkatan masalah terhadap sikap dan perilaku
tenaga kesehatan yang berbeda-beda, yaitu :
• Perilaku yang dilakukan telah sesuai, baik terhadap Etika
dan Hukum Profesi Kesehatan,
• Perilaku yang dilakukan berlawanan, baik terhadap Etika
dan Hukum Profesi Kesehatan,
• Perilaku yang dilakukan bertentangan dengan Etika, tetapi
sesuai dengan Hukum Profesi Kesehatan,
• Perilaku yang dilakukan bertentangan dengan hukum
tetapi sesuai dengan Etika.

Oleh karena itu, dibutuhkan sikap dan perilaku yang


handal dan profesional bagi seluruh SDM-nya agar dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas.
UU HAM DALAM KESEHATAN
HAK
UU no 36 thn 2009 pasal 4-8
Setiap orang berhak atas:
• Kesehatan.
• Akses atas sumber daya di bidang kesehatan.
• Pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
• Menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
• Lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
• Informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggung jawab.
• Informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan
pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan.
KEWAJIBAN
UU no 36 thn 2009 pasal 9-13 :
• Mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
• Menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh
lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial.
• Berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang
setinggi-tingginya.
• Menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang
lain yang menjadi tanggung jawabnya.
• Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program
jaminan kesehatan sosial.
HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PROFESI

Pasal 27
– Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan
pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
– Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
PAYUNG HUKUM KESEHATAN YANG BERKAITAN DENGAN
PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU:
• Undang-undang kesehatan no 23 tahun 1992 (namun
undang-undang ini sudah tidak berlaku karena tidak sesuai
lagi dengan perkembangan, tuntutan dan kebutuhan
kesehatan saat ini)
• Sedang dilakukan amandemen terhadap UU kesehatan no
23 tahun 1992, terdiri dari 22 bab dan pasal-ke-pasal
sejumlah 205 pasal.

Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen hukum


bidang kesehatan yang bersinggungan satu dengan yang
lainnya, yaitu hukum Kedokteran / Kedokteran Gigi,
Hukum Keperawatan, Hukum Farmasi Klinik, Hukum
Rumah Sakit, Hukum Kesehatan Masyarakat, Hukum
Kesehatan Lingkungan dan sebagainya (Konas PERHUKI,
1993).
UU KESEHATAN No.23 Th 2003
Pasal 50 dan 51
• Tenaga kesehatan menyelenggarakan atau melakukan kegiatan
kesehatan sesuai dengan keahlian dan kewenangannya
• Mematuhi standar profesi medis dan menghormati hak pasien

UU Pradoks pasal 52
• Mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
• Meminta pendapat dari orang lain
• Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
• Mendapat isi rekam medis
HAK PASIEN
UU No. 23 Th 1992 tentang Kesehatan pasal 53 (ayat 2)
- Hak atas informasi kedokteran - Hak atas rahasia
- Hak memberikan persetujuan - Hak atas pendapat ke 2

KEWAJIBAN PASIEN
UU No.29 Th 2004 (PRADOKS) Pasal 53
• Memberi informasi yang lengkap dan jujur ttg masalah
kesehatannya
• Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter/dokter gigi
• Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan
• Memberi imbalan jasa atas pelayanan yg diterima.
HAK TENAGA KESEHATAN
• Melakukan praktek tenaga kesehatan setelah
memperoleh Surat Izin Tenaga Kesehatan (SID) dan
Surat Izin Praktek (SIP).
• Memperoleh informasi yang benar dan lengkap
dari pasien/keluarga tentang penyakitnya
• Mengakhiri hubungan dengan seorang pasien, jika
menurut penilaiannya kerjasama dengan pasien
tidak ada gunanya lagi, kecuali dalam keadaan
darurat.
• Menolak pasien yang bukan spesialisnya kecuali
dalam keadaan darurat atau tidak ada tenaga
kesehatan lain yang mampu menanganinya.
HAK TENAGA KESEHATAN
• Hak atas “privasi”tenaga kesehatan.
• Ketentraman berkerja
• Mengeluarkan surat-surat keterangan tenaga
kesehatan.
• Menerima imbalan jasa
• Menjadi anggota perhimpunan profesi
• Hak membela diri.
• Bekerja sesuai standar
• Menolak melakukan tindakan yang bertentangan
dengan etika, hukum, agama, dan hati nuraninya.
HAK DOKTER
Menurut pasal 50 UU No.29 Th 2004
• Memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar
profesi medis dan standar prosedur operasional;
• Memberikan pelayanan medis menurut standar
profesi dan standar prosedur operasional;
• Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
dari pasien atau keluarganya ;
• Menerima imbalan jasa.
HAK PASIEN
• Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya sendiri dan hak untuk mati
secara wajar.
• Memperoleh pelayanan ketenaga kesehatan yang manusiawi
sesuai dengan standar profesi ketenaga kesehatanan.
• Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi yang
mengobatinya
• Menolak prosedur diagnosis, bahkan dapat menarik diri dari
kontrak terapeutik.
• Menolak atau menerima keikutsertaan dalam riset ketenaga
kesehatanan.
• Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi.
• Dirujuk kepada tenaga kesehatan spesialis kalau diperlukan,
dan dikembalikan kepada tenaga kesehatan yang merujuknya
setelah selesai konsultasi atau pengobatan untuk memperoleh
rawatan atau tindakan lanjut.
HAK PASIEN
• Memperoleh penjelasan tentang peraturan-peraturan
rumah sakit
• Berhubungan dengan keluarga, penasehat, atau kerohanian
dan lain-lainnya yang diperlukan selama perawatan di
rumah sakit.
• Memperoleh penjelasan tentang riset ketenaga
kesehatanan yang akan diikutinya.
• Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya rawat
inap, obat, pemeriksaan laboratorium pemeriksaan
roentgen, ultrasonografi (USG), CT-scan, magnetic
resonance imagin (MRI), dan sebagainya, (kalau dilakukan)
biaya kamar bedah, kamar bersalin, imbalan jasa tenaga
kesehatan, dan lain-lain.
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN

Enam asas etik yang bersifat universal yang tidak akan


berubah dalam etik profesi ketenaga kesehatanan
(kedokteran) dan asuhan ketenaga kesehatanan yaitu :
• Principle of respect of the autonomy (azas
menghormati otonomi pasien)
• Principle of beneficence (azas manfaat)
• Principle of nonmalefience (azas tidak merugikan)
• Principle of veracity (azas kejujuran)
• Principle of confidentiality (azas kerahasiaan)
• Principle of justice (azas keadilan)
KEWAJIBAN PASIEN
• Memeriksakan diri sendiri mungkin pada tenaga
kesehatan.
• Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang
penyakitnya
• Memenuhi nasehat dan petunju tenaga kesehatan
• Menandatangani surat-surat PTN, surat jaminan
dirawat dirumah sakit, dan lain-lain.
• Yakin pada tenaga kesehatannya dan yakin akan
sembuh
• Melunasi biaya perawatan di rumah sakit, dan biaya
pemeriksaan dan pengobatan serta honorarium tenaga
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
• http//api:ebhu-
ankarazzi.blogspot.co.id/2012/03/etika-profesi-
tenaga-kesehatan.html?m=1
• http://sriwardoningsih.blogspot.co.id/2013/03
/etika-profesi-kesehatan.html?m=1
• http://nindharie.blogspot.co.id/2009/03/hak-
dan-kewajiban-tenaga-kesehatan-
dan.html?m=1
• http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/05/
makalah-tentang-etika-kesehatan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai