Anda di halaman 1dari 4

Kolam Segaran Majapahit

KOLAM SEGARAN BANGUNAN PENINGGALAN HINDU BUDHA


YANG ADA DI MOJOKERTO.
Oleh : Andy Candra LP
NIM: 100731403580
OFFERING A
A. Deskripsi tentang Seputar Kolam Segaran

Kolam Segaran

Kolam segaran pertama kali ditemukan oleh seoran Belanda, Ir. Marc Lain Pont bekerjasama
dengan Bupati Mojokerto pertama yaitu Kromojoyo pada tahun 1926. Sejak ditemukan
hingga saat ini, telah beberapa kali dilakukan pemugaran yaitu pada tahun 1966, 1974, dan
1984. Bagi Kabupaten Mojokerto Kolam Segaran merupakan salah satu situs peninggalan
Kerajaan Majapahit, yang dituahkan dan dibanggakan masyarakat Trowulan khususnya dan
Mojokerto pada umumnya. Nama Kolam Segaran berasal dari bahasa Jawa 'segara' yang
berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur
laut. Tembok dan tanggul bata merah mengelilingi kolam yang sekaligus memberi bentuk
pada kolam tersebut.Kolam ini memiliki panjang 375 meter, lebar 175 meter, tebal tepian 1,6
meter dengan kedalaman 2,88 meter. Sebagai pembatas, kolam ini menggunakan konstruksi
batu bata. Dan uniknya, batu bata tersebut hanya ditata sedemikian rupa tanpa perekat dan
hanya digosok – gosokkan satu sama lain. Saluran air masuk ke kolam ada di bagian
tenggara. Sedangkan di sebelah selatan sudut timur laut dinding sisi luar terdapat 2 kolam
kecil berhimpitan, sementara di sebelah barat sudut timur terdapat saluran air menembus sisi
utara. Di bagian tenggara terdapat saluran air masuk ke kolam dan saluran air keluar di
bagian barat laut. Sumber air kolam berasal dari Balong Bunder dan Balong Dowo yang
berada di sebelah selatan dan barat daya kolam. Dan pintu masuknya terletak di sebelah barat,
dengan bentuk tangga batu kuno. Selain dari dua sumber air tersebut, air dalam kolam
Segaran juga berasal dari air hujan. Oleh karena itu, kolam tersebut selalu dipenuhi air
dengan ketinggian 1,5 hingga 2 meter selama musim penghujan, namun konon kolam ini
meskipun terjadi hujan lebat tapi kolam sgaran ini tak pernah banjir atau meluap dan
sebaliknya meskipun kola mini di dalam masa kemarau yang panjang tetap saja debit airnya
masih ada dan tak pernah kering. Letak Kolam Segaran sekitar 500 meter arah selatan jalan
raya Mojokerto – Jombang, dan sekitar 5 meter dari Pusat Purbakala di Mojokerto. Dengan
ukuran yang sangat besar itu, kolam yang menjadi salah satu simbol kejayaan Kerajaan
Majapahit ini, diakui beberapa ahli anthropologi nasional sebagai kolam kuno terbesar di
Indonesia. 0Kisah mistis keberadaan kolam ini, diawali saat pemugaran pertama dengan
penemuan bandul jaring, kail pancing dari emas, dan sebuah piring berbahan emas dalam
kondisi 60%. Semua penemuan itu tersurat di salah satu dinding Museum Trowulan.
Posisinya di sebelah kanan batu Surya Majapahit.
Konon, pada masa pemerintahan

Hayam Wuruk, Majapahit mengadakan pesta besar karena kedatangan duta dari Tiongkok,
angkatan perang negeri Tartar. Raja menyuguhkan hidangan dengan perkakas dari emas,
mulai nampan, piring sampai sendok. Para tamu puas dan menilai, Majapahit memang negara
besar yang patur dihormati. Setelah pesta usai, sebelum para tamu pulang, Hayam Wuruk
ingin memperlihatkan kekayaan Kerajaan yang terkenal sebagai negeri gemah ripah loh
jinawi. Semua perkakas dari emas itu dibuang ke Kolam Segaran, tempat dimana pesta itu
dilangsungkan. Karena benda-benda itu terkubur begitu lama, keberadaannya dikuasai
makhluk gaib. Untuk mengangkat harta karun itu bukan persoalan gampang karena harus
berhadapan dengan lelembut yang menguasai benda-benda tersebut. Tapi konon menurut
cerita dari juru kunci pak Kuntoro di kolam segaran tersebut pada dasar kolam dulunya
dipasangkan jarring, gunanya untuk mengangkat kembali barang-barang yang telah dibuang
di kolam segaran tersebut,
B. Fungsi Kolam Segaran

Kolam segaran ini bpada masa Kerajaan Majapahit berfungsi sebagai waduk dan
penampung air, yang merupakan wujud kemampuan Kerajaan Majapahit akan teknologi
bangunan basah, para ahli memperkirakan kolam ini sama dengan kata ”Telaga” yang disebut
dalam kitab Negarakertagama.
Selain itu, ada cerita yang menyebutkan bahwa kolam tersebut sering dimanfaatkan
para Maharaja Majapahit untuk bercengkerama dengan permaisuri dan para selir kedatonnya.
Kolam tersebut juga digunakan Maharaja Hayam Wuruk untuk menjamu tamu agung dari
Kerajaan Tiongkok. Fungsi yang lain yaitu untuk tempat bersantai para putri – putri raja,
seperti yang telah disebutkan dalam kitab Negarakertagama di pupuh ke 38 yakni
Keindahan Bureng: telaga bergumpal air jernih. Kebiru‐biruan, ditengah: candi
karang bermekala. Tepinya rumah berderet, penuh pelbagai ragam bunga. Tujuan para
pelancong penyerap sari kesenangan)
kolam Segaran juga difungsikan sebagai tempat penggemblengan para ksatria

laut Majapahit. Namun pada masa sekarang kolam ini juga sering digunakan sebagai tempat
berwisata untuk para masyarakat sekitar, selain itu kolam ini juga digunakan sebagai tempat
untuk menyimpan cadangan air warga setempat dan kolam ini juga berfungsi sebagai tempat
irigasi untuk mengairi sawah sawah warga di Trowulan. ini menyimpulkan bahwa,
pembuatan kolam Segaran memiliki prioritas utama penunjang perekonomian rakyat,
khususnya dibidang pertanian. Itu terbukti dari fungsinya saat ini sebagai waduk pengairan
untuk sawah sawah masyarakat sekitarnya, selain itu dalam hari-hari besar keagamaan para
pemeluk agama Hindu-budha tempat ini juga biasa digunakan untuk upacara larung saji
masyarakat bali yang sengaja melakukan ritual di kolam segaran ini.

C. Hubungan Terhadap penduduk sekitar yang beragama islam

Menurut salah seorang warga sekitar yang saya temui beliau bernama pak parto beliau
bekerja sebagai pencari ikan di kolam segaran Majapahit, beliau menerangkan bahwa tempat
ini juga sering digunakan oleh warga sekitar yang mayoritas beragama islam sebagai tempat
diadakan upacara Desa yang biasanya di sebut Ruah Desa, tempat ini pun juga biasanya
digunakan sebagai tempat meminta ijin kepada para leluhur jika salah seorang warga mau
mengadakan acara pernikahan maupun acara selamatan lainnya, karena kolam segaran ini
masih dipercaya mempunyai andil besar terhadap mata pencaharian warga setempat
disamping digunakan sebagai pengairan sawah warga( irigasi) juga digunakan sebagai tempat
membudidayakan ikan, begitu kata pak parto yang sekaligus beliau juga pernah menemukan
seekor ikan yang memiliki keanehan yang lain dari ikan pada umumnya, yaitu ikan ini pada
kepalanya berbentuk seperti seekor buaya sedangkan badanya menyerupai badan ikan normal
pada umumnya,

Anda mungkin juga menyukai