Anda di halaman 1dari 1

Makam Siti Fatimah Binti Maimun

Desa Leran merupakan daerah pesisir utara pulau Jawa dan menjadi tempat yang pertama
dituju Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Siti Fatimah Binti Maimun saat tiba di tanah Jawa. Di
daerah tersebut, terdapat sebuah masjid yang didirikan Syekh Maulana Malik Ibrahim saat
pertama kali menyebarkan Islam di tanah Jawa. Adanya sisa-sisa kehidupan bandar adalah bukti
bahwa dulunya desa tersebut kota

Makam Siti Fatimah terletak di dalam sebuah cungkup persegi dengan luas 4x6 M dan tinggi 16
M. Cungkup tersebut berbahan batu kapur yang diambil dari gunung Suci, Manyar. Berbeda
dengan bangunan makam wali pada umumnya, cungkup makam Siti Fatimah Binti
Maimun menyerupai sebuah candi pada masa Hindu-Budha. Konon, cungkup itu dibangun oleh
seorang raja Budha yang hendak disunting Sultan Machmud Syah Alam.
Selain makam Siti Fatimah Binti Maimun, didalam cungkup tersebut juga terdapat makam 4 dayangnya,
yakni Putri Seruni, Putri Keling, Putri Kucing, dan Putri Kamboja. Sedangkan di luar cungkup, terdapat
beberapa makam kerabat Siti Fatimah yang konon turut mengantar Siti Fatimah menyebarkan Islam di
tanah Jawa. Menariknya, diantara banyak makam tersebut, terdapat 8 makam panjang yang menyita
perhatian banyak orang. Makam panjang tersebut terdiri dari 6 makam panjang berukuran 9 meter dan
2 makam panjang berukuran 6 meter. Pemilik dari 8 makam panjang tersebut adalah Sayid Jafar, Sayid
Kharim, Sayid Syarif (ketiganya paman Siti Fatimah), Sayid Jalal, Sayid Jamal, Sayid Jamaluddin, Raden
Ahmad, dan Raden Said.
Selain itu, tedapat pula beberapa makam warga sekitar. Konon, dulunya area makam Siti Fatimah Binti

Maimun merupakan tempat pemakaman umum. Tetapi, semejak tahun 1973 atau saat Makam Siti
Fatimah Binti Maimun diambil alih Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur, area
makam tersebut tidak lagi dibolehkan menjadi pemakaman umum.

Sejarah Siti Fatimah Binti Maimun

Siti Fatimah atau dikenal dengan sebutan Putri Retno Suwari lahir di Malaka pada tahun 1064 Masehi.
Ayahnya bernama Maimun (bergelar Sultan Mahmud Syah Alam) berasal dari Iran. Sedangkan ibunya
bernama Siti Aminah berasal dari Aceh. Maimun sendiri merupakan sepupuh dari Syekh Maulana Malik
Ibrahim (Sunan Gresik) sehingga Siti Fatimah Binti maimun merupakan keponakan dari Syekh Maulana
Malik Ibrahim.

Konon, Siti Fatimah datang ke Jawa melaksanakan perintah ayahnya atas rekomendasi Syekh Maulana
Malik Ibrahim tujuan untuk mempermudah mensyiakanr Islam di tanah Jawa khususnya dalam kalangan
kraton., Syekh Maulana Malik Ibrahim menyarankan kepada Sultan Mahmud Syah Alam untuk
mengawinkan Siti Fatimah dengan seorang raja Budha . Tujuan lain agar Kerajaan Sultan Mahmud Syah
Alam tidak diserang atau dikuasai Raja Budha ini lewat jalur pernikahan. Siti Fatimah datang ke Jawa di
dampingi ayah, ibu, beserta rombongan yang terdiri dari kerabat dan pengikut Ayahnya sekalian berniat
meminang Raja Kerajaan Budha ini.

Hanya saja, sebelum misi tersebut terlaksana, Siti Fatimah terlebih dulu wafat akibat wabah penyakit yang
menyerang daerah Leran dan sekitarnya kala itu. Siti Fatimah wafat pada 7 Rajab 475 Hijriyah (2 Desember

Anda mungkin juga menyukai