Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pembuatan dari Pet Washing Brush sendiri dilaksanakan di homestay Febrianto salah
satu mahasiswa Manajemen Rekayasa, Universitas Internasional Semen Indonesia.

3.2 Alat dan Komponen


Alat yang digunakan pada Pet Washing Brush adalah :
a. Gunting
Digunakan untuk pemotongan pada saat proses pembuatan.
b. Lem Tembak,
Digunakan sebagai penyambung antara sarung tangan dengan selang.
c. Benang dan jarum Jahit
Digunakan untuk menjahit sarung tangan.
d. Jarum
Digunakan untuk melubanngi sarung tangan guna sebagai jalur air keluar.

Komponen yang digunakan pada Pet Washing Brush adalah :

a. Sarung Tangan
Sebagai komponen utama dalam pembuatan Pet Washing Brush .
b. Selang Diameter 2 cm
Sebagai selang air pada sarung tangan.
c. Selang Ukuran 2,5 cm
Sebagai tempat penyimpanan sabun padat.
d. Sabun Padat
Sebagai pembersih tambahan pada Pet Washing Brush .
e. Jarring kawat.
Sebagai penahan serta penyaring yang digunakan pada selang sabun.

3.3 Prosedure Pelaksanaan


3.3.1 Pengumpulan Data User Need
Sebagai salah satu langkah untuk melakukan sebuah perencanan alangkah lebih
baik jika kita melakukan survey terlebih dahulu untuk menentukan user needs.

Tabel 1.1 User need


Dilengkapi sabun pada selang
Sikat awet dan tahan lama
Physical Sarung tangan dapat mengeluarkan
air
Bahan terbuat dari karet tahan air
Bulu sikat lembut agar bulu tidak
rontok terkena sikat
Safety and Security Anti slip
selang sabun dapat dilepas dan
dipasang
Menarik perhatian hewan dan
Social Acceptence konsumen
Lebih praktis
Self-actualization Multifungsi
Tabel 3.1 User need

3.3.2 Analisa dengan Metode TRIZ


Metode TRIZ merupakan salah satu cara penyelesaian atau pencarian solusi dari
masalah yang ada. Cara kerjanya dimulai dengan menemukan masalah, setelah itu mencari
solusi dari masalah tersebut. Solusi dari suatu masalah, biasanya akan menimbulkan efek
bagi yang lainnya. TRIZ berusaha mencari solusi dari hal tersebut. Mencari solusi final dari
permasalahan yang mengurangi efek samping dari solusi tersebut.

Cara yang digunakan untuk menganalisa TRIZ adalah menggunakan RCA+


Gambar 3.1 Bagan analisa triz menggunakan RCA+

Setelah menganalisa permasalahan menggunakan RCA+, kita dapat melihat


permasalahan utama terdapat pada banyaknya account member yang terdapat dalam
data, setelah itu kita dapat melihat beberapa solusi yang sudah terdapat dalam “Tabel
Matrix 2003” dimana terdapat 49 pengelompokan masalah berdasarkan bentuk, cara
kerja, harga, efisiensi dll.

Pada bagan analisa TRIZ menggunakan RCA+ dapat dilihat bahwa salah satu
penyebab permasalahan yang terjadi adalah karena “harus berpindah tempat” dan
“perlu mengambil sabun dan selang air”.

Pada permasalahan tentang harus “berpindah tempat” dapat kita cari solusinya
dengan melihat Matrix 2003 dan memilih efek negative serta positifnya yang
berhubungan dengan harus berpindah tempat. Dan dari sisi positifnya dapat
dikategorikan dalam “Weight of moving object” sedangkan untuk sisi negatifnya dapat
dikategorikan dalam “Time Waste/Delay Dan dalam kategori tersebut kita akan
mendapatkan nomor dari 40.

Tabel 3.2 Tabel Matrix 2013

Dari matrix dapat kita lihat bahwa nomor solusi yang didapat adalah nomor 5,
18, 19, serta 35. Dan dapat diterjemahkan dari 40 prisip TRIZ :

Prinsip TRIZ no. 5 adalah “Merging” yaitu jika satukan sebuah objek memiliki
bentuk dan fungsi yang sama.

Prinsip TRIZ no. 18 adalah “Vibration” yaitu buat objek atau bagiannya
bergetar atau berisolasi.

Prinsip TRIZ no. 19 adalah “Periodic Action” yaitu memberi jeda antar objek
untuk melakukan tindakan lainnya.

Prinsip TRIZ no. 35 adalah “Parameter Change” yaitu ubah material objek
agar mendapat fungsi yang diinginkan.

Sedangkan pada permasalahan tentang “Perlu mengambil sabun dan selang air”
dapat kita cari solusinya dengan melihat Matrix 2003 dan memilih efek negative serta
positifnya yang berhubungan dengan “Perlu mengambil sabun dan selang air”. Dan dari
sisi positifnya dapat dikategorikan dalam “Energy Waste” sedangkan untuk sisi
negatifnya dapat dikategorikan dalam “Efficiency of Functioning”. Dan dalam kategori
tersebut kita akan mendapatkan nomor dari 40.
Table 3.3 Tabel Matrix 2013

Dari matrix dapat kita lihat bahwa nomor solusi yang didapat adalah nomor 3,
4, 15, 19, serta 31. Dan dapat diterjemahkan dari 40 prisip TRIZ :

Prinsip TRIZ no. 3 adalah “Local Quality” yaitu mendesain ulang dari suatu
objek untuk mendapatkan efek yang diinginkan tanpa mengurangi kualitas dari objek
tersebut.

Prinsip TRIZ no. 4 adalah “Assymetry” yaitu jika sebuah objek memiliki bentuk
yang sama, maka ubah bentuk objek tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan.

Prinsip TRIZ no. 15 adalah “Dynamization” yaitu jika objek merupakan objek
tidak bergerak, maka buat menjadi bergerak.

Prinsip TRIZ no. 19 adalah “Periodic Action” yaitu memberi jeda antar objek
untuk melakukan tindakan lainnya.

Prinsip TRIZ no. 31 adalah “Porous Material” yaitu membuat objek menjadi
berlubang/berporos.

3.3.3 Membuat House of Quality


House of Quality adalah upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara
langsung terhadap Karakteristik teknis atau spesifikasi teknis dari sebuah produk
(barang atau jasa) yang dihasilkan.
Dari hasil survey dan juga mempertimbangkan solusi yang didapat dari prinsip
TRIZ, maka hasil dari House of Quality adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 House of Quality

………….

3.3.4 Desain Axiom


3.3.4.1 Membuat Axiomatic Design
Setelah mendapatkan data user need maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah
membuat axiomatic design dengan menggunakan CAs untuk mengetahui apa yang
sebenarnya dibutuhkan oleh customer.

CAs1 : Mudah digunakan dan praktis

CAs2 : Multifungsi dalam penggunaan

CAs3 : Bahan awet dan tidak licin

Setelah itu membuat functional requirements dan design parameters yang akan
ditunjukkan pada tabel 3.5.

FR DP
FR1 (sikat sangat mudah digunakan dan DP1 (Desain sikat dibentuk sesuai lekuk
mudah membersihkan kotoran hewan) tangan pengguna dan terdapat bulu karet
silicon yang lembut)
FR2 (tidak perlu repot untuk mengambil DP2 (Sikat dilengkapi dengan lubang selang
selang untuk membias hewan) pada ujung pangkal tangan dan lubang air
pada telapak tangan untuk mengeluarkan air)
FR3 (Bahan sikat awet dan tidak rapuh) DP3 ( Bahan sikat terbuat dari karet yang
tahan lama ketika sering terkena air sabun)
Tabel 3.5 Functional requirements dan design parameters

Setelah itu menuliskan desain matriks dari FR1, FR2, FR3 :

{𝐹𝑅1} = 𝑋 0 0 {𝐷𝑃1}
{𝐹𝑅2} = 0 𝑋 0 {𝐷𝑃2}
{𝐹𝑅3} = 0 0 𝑋 {𝐷𝑃3}

Setelah membuat matriks dapat dilihat bahwa jenis matriks yang terbentuk
adalah matriks “Uncouple Design”
3.3.5 Desain Pet Washing Brush
Setelah melakukan beberapa riset dan mendapatkan hasil serta solusi, hal yang
selanjutnya dilakukan adalah merancang desain produk yang akan dibuat yaitu desain
E.I.P Card. Dan berikut adalah desain dari Pet Washing Brush :

Lubang tempat
keluar air
Selang air

Tempat sabun
padat

Gambar 3.2 Desain kasar dari Pet Washing Brush

Pada gambar 3.2 Desain kasar dari Pet Washing Brush ditunjukkan terdapat beberapa
utility tambahan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan kegiatan memandikan
hewan, yaitu lubang tempat keluarnya air pada telapak tangan, selang air yang akan
menyambungkan saluran air dari kran menuju sarung tangan, serta tempat menyimpan sabung
padat yang dapat dibuka dan ditutup sesuai penggunaan saat memandikan hewan peliharaan.

Dan diharapkan desain final yang akan diluncurkan akan memiliki tampilan yang
kurang lebih ditunjukkan pada Gambar 3.5 :
Gambar 3.5 Desain tampilan pada Pet Washing Brush

3.3.6 Penggunaan pada Pet Washing Brush


Penggunaan dari Pet Washing Brush sendiri cukup mudah, dan berikut adalah cara
penggunaannya :
a. Hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan terlebih dahulu Pet
Washing Brush.
b. Setelah itu siapkan selang air yang akan digunakan.
c. Tancapkan selang ke tempat menyimpan sabun lalu rapatkan hingga
yakin tidak lepas.
d. Masukkan sabun padat kedalam penyimpan sabun lalu tutup tempat
sabun.
e. Gunakan sarung tangan pada tangan bagian kanan senyaman
mungkin lalu pasangkan pengikat.
f. Nyalakan kran air serta pastikan hewan peliharaan berada didekat
anda.
g. Lalu sikat Pet Washing Brush ke hewan peliharaan anda secara
lembut.
h. Jika sabun dirasa sudah tidak diperlukan maka buka tempat
penyimpan sabun dan keluarkan sabun.
i. Bilas hewan peliharaan anda dan happy brushing.
3.3.7 Evaluasi
Dalam pembuatan Pet Washing Brush terdapat beberapa permasahan dimana
sarung tangan memiliki jarak untuk memandikan sesuai dengan panjang selang. Dan
bila mungkin masih terdapat kerusakan atau problem dalam penggunaan karena desain
ini merupakan desain prototype yang belum disempurnakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai