Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN KELAS RAWAT INAP

DALAM PROGRAM JKN


Muttaqien, MPH, AAK
Anggota DJSN 2019 – 2024
KELAS STANDAR JKN?

2
LATAR BELAKANG
Konsep Rawat Inap Kelas Standar merupakan amanat Undang-Undang No. 40 Tahun
2004 tentang SJSN.
Pasal 19 ayat 1
menetapkan bahwa Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas.

Pasal 19 ayat 2
memuat ketentuan bahwa jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

Pasal 23 ayat (4)


Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di rumah sakit, maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan
berdasarkan kelas standar

Penjelasan pasal : bahwa peserta yang menginginkan kelas yang lebih tinggi dari haknya (kelas standar), dapat
meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya
yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan.

3
PRINSIP PENYELENGGARAAN JKN

Pasal 19 ayat (1) UU SJSN PRINSIP ASURANSI


1. Prinsip Asuransi Sosial
• Kegotong-royongan
SOSIAL
• Kepesertaan bersifat Wajib dan tidak selektif
• Iuran berdasarkan persentase
upah/penghasilan
• Bersifat nirlaba.

2. Prinsip Ekuitas
• Kesamaan dalam memperoleh
pelayanan sesuai dengan
PRINSIP
kebutuhan medisnya yang tidak
terikat dengan besaran iuran yang EKUITAS
telah dibayarkannya

4
PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
Kelas Standar tidak langsung
diterapkan karena
mempertimbangkan bahwa di Rumah
Sakit kelas perawatan sebelum era
SJSN terbagi atas kelas 1, kelas 2,
dan kelas 3

1 JANUARI 2014 TAHUN 2019


Dalam Peta Jalan JKN Tahun
2012-2019, seharusmya
implementasi kelas standar akan
dicapai tahun 2019, namun
hingga saat ini Kelas Standar
Rawat Inap belum juga
diimplementasikan

5
Pembentukan Perpres 64 Tahun
2020
Penerbitan Perpres tersebut merupakan keseriusan Pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan serta keberlangsungan pendanaan
Jaminan Kesehatan. Salah satunya dituangkan dalam Pasal sebagai
berikut:

Pasal 54A : Untuk keberlangsungan pendanaan


Jaminan Kesehatan, Menteri bersama Pasal 54B : manfaat jaminan kesehatan
kementerian/ lembaga terkait, organisasi profesi, tersebut diterapkan secara bertahap
dan asosiasi fasilitas kesehatan melakukan sampai dengan paling lambat tahun 2022
peninjauan Manfaat Jaminan Kesehatan sesuai dan pelaksanaannya dilakukan secara
kebutuhan dasar kesehatan dan rawat inap berkesinambungan untuk meningkatkan
kelas standar paling lambat bulan Desember
tata kelola Jaminan Kesehatan.
2O2O.

6
ILUSTRASI PEMAHAMAN KELAS STANDAR JKN
STANDAR
• Definisi
• Kriteria
• Menjaga Mutu
• Keselamatan Pasien

Koordinasi Antar
penyelenggara
Jaminan (KAPJ)

AMENITIES
(KENYAMANAN)

7
ARAH TAHAPAN PENYIAPAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
KELAS RAWAT INAP JKN

Estimasi Utilisasi Mekanisme


Kesepakatan
Layanan Kesehatan Koordinasi Manfaat Pengaturan
KDK dan KRI
(Estimasi Dampak Antar Penyelenggara Regulasi
JKN
Beban Operasional Jaminan Kesehatan
Program JKN)

Penyesuaian Iuran
Skenario
Bertujuan
Penyesuaian Kebijakan
Mendorong
Tarif Ina CBGs Pembiayaan
Keberlanjutan dan
dan Kapitasi dan
Kualitas Program
Pentahapan
JKN

8
LINIMASA KEBIJAKAN KRI JKN
• Simulasi KRI JKN
• Perubahan ketiga Perpres
82/2018 beserta peraturan

2021
pelaksanaanya, termasuk
konsultasi publik
• Penyiapan infrastruktur
dan SDM

Finalisasi

2022
Implementasi
2020

kajian KRI KRI JKN secara


JKN bertahap

9
KONSEPSI KELAS RAWAT INAP JKN
(PENGUATAN PRINSIP EKUITAS DAN ASURANSI SOSIAL)

PERTIMBANGAN RANCANGAN KONSEP


PERUMUSAN DEFINISI KRI JKN PENERAPAN KRI
KRI-JKN JKN SEHARUSNYA
Penentuan Definisi dan Kriteria Kelas layanan rawat inap Mengutamakan keselamatan pasien
1 1 rumah sakit pada program JKN 1
Kelas Rawat Inap JKN (Standar SKP, PPI, AP, ARK, dan HPK
yang ditanggung oleh BPJS (SNARS 1.1.)
Ketersediaan jumlah tempat tidur kesehatan;
2 pada setiap kelas perawatan di Letak ruang inap berada di lokasi yang
Rumah Sakit saat ini Dimungkinkan naik kelas bagi 2 tenang, aman, dan nyaman
2 peserta selain PBI atas
3 Pertumbuhan jumlah Peserta JKN pembiayaan sendiri atau Ruang rawat inap harus memiliki akses
asuransi tambahan; 3 yang mudah ke ruang penunjang
pelayanan lainnya
Kemampuan fiskal negara dan
4 kemampuan masyarakat dalam Ruang rawat inap harus dipisahkan
membayar iuran 4 berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
jenis penyakit
Angka rasio utilisasi di tingkat
5 Kabupaten/ Kota
10 10
PROSES MENUJU AMANAH UU SJSN
KONDISI SEKARANG TRANSISI KRI JKN KONDISI IDEAL

KELAS 1 KRI JKN


KELAS A

KELAS 2
KELAS B

KELAS 3

“Pada tahap pertama konsep kelas


standar akan dibedakan antara kelas
standar A dan kelas standar B”
11
KONSEP KEBIJAKAN KELAS RAWAT INAP JKN

KRITERIA YANG DISUSUN BUKAN KRITERIA BARU TAPI DIAMBIL


DARI KEBIJAKAN YANG ADA DI KEMENKES

• Berdasarkan Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit-


Ruang Rawat Inap Tahun, Kemenkes 2012
• Permenkes 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
• Berdasarkan draft konsep kelas standar Dirjen Pelayanan
Kesehatan Kemenkes (dipresentasikan pada rapat dengan
DJSN tanggal 11 Februari 2020)
• Masukan dari PERSI dan ARSADA Dalam rapat
penyusunan kriteria Kelas Standar JKN

12
RANCANGAN 11 KONSEP KRITERIA KRI JKN (A)

NO. URAIAN KRI A KRI B


1 Bahan Bangunan Tidak Boleh Memiliki Porositas Yang Tinggi √ √

2 Minimal Luas M2 Per Tempat Tidur *) 7,2 m2 10 m2


2,4 m 2,4 m
Jarak (As) Antar Tempat Tidur***)
1,5 m 1,5 m
3 Antar Tepi Tempat Tidur Minimal
P:206 L:90 T:50-80 P:206 L:90 T:50-
Standar Tempat Tidur Semi Elektrik
(adjustable) 80 (adjustable)
6 4
4 Jumlah Maksimal Tempat Tidur Per Ruangan **)
1 1
5 Nakas Per Tempat Tidur **)

6 Suhu Ruangan **) 20-260 C 20-260 C

13 13
RANCANGAN 11 KONSEP KRITERIA KRI JKN (B)
KRI NON-PBI
NO. URAIAN KRI PBI JKN (A)
JKN (B)
Kamar mandi dalam ruangan**)
Sesuai standar aksesibilitas***)
a) Ada tulisan/simbol “disable” pada bagian luar
7 b) Memiliki ruang gerak yang cukup untuk pengguna kursi roda √ √
c) Dilengkapi pegangan rambat (handrail)
d) Permukaan lantai tidak licin dan tidak boleh menyebabkan genangan
e) Dianjurkan untuk memiliki tombol bantuan darurat pada tempat yang mudah dicapai
Tirai/partisi antar TT **)
8 Rel Dibenamkan atau menempel di Plafon dan bahan tidak berpori***)
√ √

Ventilasi udara **)


9 Menjamin pertukaran udara untuk mekanik minimal pertukaran 6 kali per jam dan untuk ventilasi √ √
alami harus lebih dari nilai tersebut***)
Pencahayaan ruangan***)
10 Catatan: Mengoptimalkan pencahayaan alami. Jika pencahayaan buatan maka intensitas
√ √
pencahayaannya 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk tidur
Setiap tempat tidur dilengkapi dengan : ***) √ √
• Minimal 2 kotak kontak dan tidak boleh percabangan/ sambungan langsung tanpa pengamanan
11 arus
• Outlet oksigen
• Nurse call yang terhubung dengan nurse
14 14
KETERSEDIAAN JUMLAH TEMPAT TIDUR SAAT INI

JUMLAH TEMPAT TIDUR


BERDASARKAN KELAS PERAWATAN
Jumlah Total RS : 2,860
123.876
140.000 RS Kerjasama : 2.235

120.000 RS belum Kerjasama : 625


100.000
RS Belum Kerjasama sudah terakreditasi : 247
80.000 58.969

60.000 44,746 Jika berdasarkan kelas


26.129 perawatannya, jumlah tempat
40.000 tidur rawat inap saat ini
8.481 didominasi oleh kelas 3.
20.000

0
KELAS I KELAS II KELAS III VIP VVIP
Sumber: SIRS Ditjen Yankes, 2019 15 15
UTILISASI DAN KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR
PADA RS YANG BEKERJASAMA DENGAN BPJS KESEHATAN (2019)

KELAS 3 KELAS 2 KELAS 1 TOTAL


Jumlah Penduduk 267.289.750
152.476.368 33.070.457 35.304.345 220.851.170
Peserta JKN (Jiwa)
(69%) (15%) (16%) (100%)
Ketersediaan TT 118.338 57.670 45.489 221.497

Estimasi Lama Hari Rawat 23.648.595 8.126.508 11.969.812 43.744.915

Rasio TT
1.288 573 776 997
(Peserta JKN/ Ketersediaan TT)
Bor (Los/(Ketersediaan
55% 39% 72% 54%
TT X 365)

Sumber: Statistik jkn 2014-2018 dan bpjs kesehatan, 2019 yang diolah DJSN

16 16
POTENSI DAMPAK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN

(1) ASPEK KEBIJAKAN

KONSEP PELAKSANAAN
Konsep Kelas rawat Inap • Pelaksanaan secara bertahap;
memerlukan penyesuaian • Pendalaman opsi pentahapan:
kondisi yang ada saat ini  RS Vertikal / RS Pendidikan
 RS Pemerintah
 RS Swasta
• Memperhatikan;
 Koordinasi Antar Penyelenggara
Jaminan Kesehatan
ATURAN  Kondisi Pandemi Covid-19
 Kesiapan Pemerintah dan Rumah
Perlu harmonisasi dengan Sakit
beberapa peraturan terkait  Kecukupan TT dan BOR di Kab/
pelaksanaan jaminan kesehatan Kota
17 17
KEBUTUHAN HARMONISASI PERUNDANGAN

NO PERUNDANGAN/ RANCANGAN PER-UU PERIHAL


• Manfaat
1 Perpres 82/ 2018 tentang Jaminan Kesehatan
• Iuran
Perpres 64/2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 82 tahun • Manfaat
2
2018 tentang Jaminan Kesehatan • Iuran
• Penyelenggaraan Rawat Inap RS
3 Permenkes 3/ 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
• Penyediaan jumlah TT
Permenkes No.51 Tahun 2018 Mengenai Pengenaan Urun Biaya Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan
4
Dan Selisih Biaya Dalam Program Jaminan Kesehatan Kesehatan
PMK No 141/PMK.02/2018 tentang Koordinasi Antar
Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan
5 Penyelenggara Jaminan Dalam Pemberian Manfaat Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Permenkes 52/ 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
6 Tarif pelayanan rawat inap JKN
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
7 Permenkes 85/ 2015 tentang Pola Tarif Nasional Rumah Sakit Pola Tarif RS

18
IMPLIKASI PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN

(2) ASPEK TATA KELOLA


Penyiapan supply side termasuk
Penentuan jumlah pendanaan dan lini
jumlah tempat tidur dan fasilitas
masa penyiapan supply-side
RS
.
FISIK DAN NON FISIK PENDANAAN DAN JANGKA WAKTU

12
34
FASILITAS
FASILITAS SUMBER DAYA MANUSIA

Penyesuaian fasilitas Ketersediaan tenaga medis dan


KELAS RAWAT INAP JKN oleh RS non medis

19
IMPLIKASI PENERAPAN KELAS RAWAT
INAP JKN
(3) ASPEK PEMBIAYAAN

PENYESUAIAN TARIF INA-CBG’s IURAN


Penghitungan untuk kebijakan,
• Perlu penyesuaian Tarif INA CBGs desain, dan penyesuaian iuran
tidak lagi dibedakan berdasarkan
kelas perawatan.
• Berpeluang mengurangi potensi
kecurangan (fraud) INA CBGS akibat
perbedaan kelas perawatan RS;

EFISIENSI
Proses penghitungan iuran,
penghitungan tarif, dan proses klaim
manfaat menjadi lebih sederhana
20
20
PRAKTIK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP DI
BERBAGAI NEGARA
FILIPINA NIGERIA SINGAPURA

PAKET ASURANSI RAWAT INAP TERMASUK


MANFAAT KESEHATAN DALAM MANFAAT YANG PENDUDUK BERHAK MENDAPATKAN
TERMASUK RAWAT INAP, DISEDIAKAN. RS PEMERINTAH SUBSIDI SEJUMLAH PRESENTASE YANG
SEMUA PESERTA BERHAK TELAH DITENTUKAN DI RS
MAUPUN SWASTA
MENDAPATKAN PEMERINTAH
MENGGUNAKAN KELAS
PELAYANAN YANG SAMA PERAWATAN STANDAR TIAP KELAS PERAWATAN
MENDAPATKAN EFFECTIVE
Regulasi : Republic.Act No.
TREATMENT YANG SERUPA
11223 Philipina, Chapter III,
Session9 Regulasi: National Health KELAS A: 1 BED, AC TV (Subsidi. 0%)
Insurance Scheme Degree No. 35 KELAS B1: 4 BED, AC, TV (Subsidi 20%)
of 1999 KELAS B2: 6 BED, AC & TV TIDAK ADA
(Subsidi 20-65%)
KELAS C : 8-10 BED, AC & TV TIDAK
ADA (Subsidi 80%)

21
PRAKTIK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP DI
BERBAGAI NEGARA (2)
KANADA AUSTRALIA JERMAN

SELURUH PENDUDUK ASURANSI SOSIAL MENCOVER


MELALUI PROGRAM
MENDAPATKAN PERAWATAN PELAYANAN RAWAT INAP
MEDICARE CANADA, DENGAN SISTEM SHI YANG
GRATIS PADA RUANG
ASURANSI KESEHATAN BERSTANDAR SAMA
PERAWATAN STANDAR RS
MENCAKUP AKOMODASI
PUBLIK
KELAS STANDAR
BEBERAPA KONDISI TIDAK
DITANGGUNG DAN
4 TEMPAT TIDUR PER JIKA INGIN MENDAPATKAN
MENGGUNAKAN ASURANSI
RUANGAN DENGAN 2 AKOMODASI PRIVAT DENGAN SWASTA:
KAMAR MANDI TENAGA MEDIS PRIVAT ATAU 1. PESERTA DENGAN
RS PRIVAT AKAN DIKENAKAN PENGHASILAN LEBIH DARI
BIAYA TAMBAHAN €50.850
2. MENGINGINKAN PELAYANAN
YANG LEBIH DARI STANDAR

22
• Stakeholder mendukung ide dan prinsip penerapan KRI JKN karena menjalankan amanah UU dan
prinsip keadilan
• Beberapa masukan terkait penyusunan Kelas Standar :

Aspek Aspek Aspek Aspek


Infrastruktur Pembiayaan Regulasi Implementasi
1.RS Vertikal tergantung pada
Pembahasan Sinkronisasi dengan
regulasi dan penganggaran di
Kemenkes
komprehensif dengan Permenkes terkait 2.RSUD butuh waktu renovasi ruang
penetapan KDK utk pengklasifikasian Rumah rawat inap sekitar 3-6 bulan (ringan –
Perlu estimasi total estimasi biaya Sakit sedang – berat) sejak proses
kebutuhan pemenuhan pendanaan tersedia di APBD
layanan •RS Swasta setidaknya membutuhkan
infrastruktur
waktu 6 bulan untuk penyesuaian
Pengaturan KAPJ baik setelah keputusan ditetapkan
medis maupun non medis
Penyesuaian tarif Ina (naik kelas) perlu
CBGs dan Kapitasi diregulasikan agar RS dan Waktu mulai pelaksanaan
sebagai dampak KDK Asuransi dapat membuat memperhatikan Pandemi
dan Kelas standar strategi pengembangan Covid-19 yang masih
berlangsung dan Kesiapan RS.
Skema untuk selisih biaya Memperhatikan disparitas
Perlu fleksibilitas Penyesuaian Iuran perlu (jika naik kelas) geografis di Indonesia, termasuk
penerapan kriteria disepakati dan diharapkan tidak mengikuti ketersediaan SDM
mempertimpangkan daya skema
untuk keperluan beli masyarakat, terutama InaCBGs,menggunakan
pentahapan PBPU pola tarif nasional dengan
1.Identifikasi mekanisme pendanaan
baik RS publik dan Swasta terkait
penetapan batas atas transformasi infrastruktur
Terima Kasih

email: contact@djsn.go.id | SMS: 0822-21-500500 | P.O Box: DJSN500500 Jakarta 10000

Anda mungkin juga menyukai