Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin hari semakin meningkat, hal ini
dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan tahun 2000-2025 yang
menunjukan bahwa untuk Indonesia secara umum, jumlah penduduk akan mengalami
peningkatan dari 205,1 juta di tahun 2000 menjadi 273,1 juta di tahun 2025. Dan untuk wilayah
Payakumbuh akan meningkat dari,,,,menjadi… ..pada tahun 2025
Secara harfiah, pengertian rumah sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan
kesehatan profesional yang pelayanan disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya. Sedangkan Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah rumah sakit yang dilegkapi dengan
fasilitas untuk melahirkan,pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan ibu dan anak serta berada
dibawah pengawasan dokter dan bidan senior.
Masalah kesehatan ibu dan anak kini akan terus berkembang. Ini menuntut kemampuan
dan profesionalisme kalangan medis untuk mengatasinya. Layanan medis yang tepat, cepat, dan
akurat, sangat diharapkan oleh masyarakat. Sebab kesehatan menjadi salah satu kunci dan hal
terpenting yang tengah disorot sekaligus menjadi kebutuhan oleh masyarakat.
Dari segi tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kita membutuhkan adanya
fasilitas sarana dan prasarana yang dapat melayani kelahiran yang akan terjadi. Salah satu
fasilitas tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak yang khusus
melayani ibu hamil, bersalin, dan anak hingga dewasa
Maka diharapkan dengan dibangunnya sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan
fasilitas yang cukup lengkap dengan disertai tenaga medis yang handal akan menjawab sebagian
tuntutan masyarakat untuk mendapatkan penanganan kesehatan terbaik. Untuk menjawab
permintaan tersebut maka RSIA Sukma Bunda mencoba untuk memberikan pelayanan khusus
kepada ibu dan anak dengan menggunakan fasilitas terbaik dan selalu menjaga kualitas
pelayanan rumah sakit.
Pembangunan RSIA Sukma Bunda ditujukan untuk masyarakat Kota Payakumbuh dan
sekitarnya, terutama untuk masyarakat dengan kelas menengah keatas. Hal ini berkaitan dengan
tingkat perekonomian masyarakat di kota Payakumbuh yang umumnya menginginkan tingkat
pelayanan dan kenyamanan dalam berbagai hal. Namun tidak menutup kemungkinan masyarakat
ekonomi menengah ke bawah untuk berobat ke RSIA Sukma Bunda.
Pada akhirnya diharapkan RSIA Sukma Bunda dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada seluruh masyarakat terutama kaum ibu dan anak dengan memanfaatkan
teknologi yang tersedia sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia.

I.2 TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dari pelaksanaa feasibility study adalah untuk menentukan kelayakan suatu
proyek, dalam hal ini untuk mengetahui tingkat kelayakan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan
Anak di daerah Payakumbuh.Didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji
dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut dapat digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proses atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
diberhentikan.
Bila dlihat dari segi prospek, study kelayakan merupakan suatu cara dari investor terkait
dalam rangka mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan dan kelancaran pengembaliannya. Sedangkan dari sisi stakeholder
hasil studi diharapkan bermanfaat untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan
keputusan dalam pelaksanaan proyek pembangunan RSIA Sukma Bunda dikemudian hari
sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai rencana

I.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam studi kelayakan rumah sakit ini adalah :


1. Identifikasi aspek pasar dan pemasaran dari RSIA Sukma Bunda yang mencakup poin
seperti proyeksi permintaan dan penawaran, produk yang ditawarkan, harga ,promosi,
distribusi, dan analisa SWOT
2. Identifikasi aspek teknis dan teknologis seperti deskripsi dan desain produk, mesin dan
teknologi yang digunakan, lokasi, dan layout produk.
3. Identifikasi aspek manajemen dan organisasi seperti analis stakeholder, struktur
organisasi perusahaan, job analis dan job deskripsi, proses rekrutmen dan seleksi, sistem
kompensasi dan pengembangan sistem informasi manajemen.
4. Identifikasi aspek hokum dan legalitas seperti bentuk perusahaan, rencana anggaran dasar
perusahaan dan prosedur perizinan
5. Identifikasi aspek ekonomi dan keuangan seperti perkiraan modal kerja, investasi,
proyeksi laporan keuanganan
6. Rekomendasi hasil analisa kelayakan
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pada aspek pasar dan pemasaran calon pebisnis perlu meninjau beberapa hal penting.
Tinjauan mengenai latar belakang bisa dijelaskan mengenai kronologis produk dan alasan
mengapa objek tersebut dipilih, serta kondisi pasar atas produk secara umum. Sementara pada
bagian penawaran menjelaskan tentang produk sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan lain,
atau jumlah produk sejenis yang ada di pasaran, volume produksi perusahaan sejenis, sumber
data lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah data dari pengguna produk sejenis. Berdasarkan
hasil analis sebelumnnya maka dapat dilakukan analisis peluang yaitu selisih antara permintaan
dan penawaran.
Perlu juga mendefenisikan produk yang menjelaskan tentang kualitas ,spesifikasi,
kemasan, bentuk fisik, material yang digunakan, dan nama produk, disamping harga yang
menjelaskan tentang metode penetapan harga yang digunakan, dan beberapa harga yang
ditetapkan untuk produk yang akan dilaunching. Tak kalah penting dibagian pasaran dan
pemasaran yang dilihat adalah jalur distribusi ke konsumen. Dalam hal promosi ditentukan
media apa yang akan digunakan untuk mempromosikan produk barang dan biayanya dan dalam
waktu berapa lama
Selain juga strategi pemasaran yang digunakan untuk menentukan kebijakan yang
diambil oleh calon pebisnis berdasarkan data sebelumnya. Calon pebisnis juga perlu menentukan
posisi yang tepat, apa saja kekuataan dan kelemahan perusahaan saat ini dan peluang serta
ancaman apa yang akan dihadapi oleh perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT.
Menentukan langkah danstrategi yang tepat atau keputusan strategi, sehingga produk dan
perusahaan akan berhasil dalam persaingan. Dari penelusuran tersebut barulah calon pebisnis
bisa melakukan penilaian kelayakan, apakah objek studi berdasarkan aspek pasar dan pemasaran
ini dapat dinilai layak atau tidak

II.1 GAMBARAN UMUM PROSPEK PASAR PRODUK

Rumah Sakit Ibu dan Anak Sukma Bunda merupakan penyedia jasa dalam kelahiran,
kesehatan pra /pasca melahirkan dan anak pada usia 0 – 18 tahun. Selain itu RSIA Sukma Bunda
juga menyediakan beberapa program kesehatan pendukung. Untuk pelayanan tersebut RSIA
akan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi seperti asuransi dan perusahaan lain

II.2 PRODUK

RSIA Sukma Bunda merupakan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang memiliki berbagai
pelayanan medis dan alat penunjang medis yang memadai yang akan menunjang kesehatan ibu
dan anak. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat diantaranya adalah :
− Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap RSIA Sukam Bunda dibagi menjadi berbagai kelas sesuai fasilitas yang
diberikan. Pembagian kelasnya adalah sebagai berikut :
• R. Rawat VVIP (3 orang) :
• R. Rawat VIP (4 orang) :
• R. Rawat Kelas 1 (4 orang) :
• R. Rawat Inap Kelas 2 (8 orang):
• R. Rawat Inap Kelas 3 (12 Orang) :
− Pelayanan Medis
Pelayanan medis yang diberikan oleh RSIA Sukma Bunda kepada masyarakat
diantaranya :
• Poliklinik Anak
• Poliklinik Obgyn
• Poliklinik Internis
 Poliklinik Bedah
• Poliklinik USG 3D/4D
• General Check Up
• Unit Gawat Darurat
• Unit Bedah Sentral
• Unit Kebidanan
− Penunjang Medis
Penunjang medis yang diberikan oleh RSIA Sukma Bunda kepada masyarakat
diantaranya :
• Laboratorium
• Radiologi
• Farmasi
• General check up

II.3 PROYEKSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

II.3.1 PERMINTAAN

Berdasarkan pengamatan dan data yang telah diperoleh didapatkan gambaran pasar total dan
potensial yang ada terutama didaerah Payakumbuh.
Tabel 2.1. Penduduk menurut rasio dan jenis kelamin per-kotamadya (2006)

KOTAMADYA Laki-laki Perempuan Jumlah Total Sex Ratio


Jakarta Selatan 1,020,828 1,032,856 2,053,684 98.84
Jakarta Timur 1,234,020 1,179,855 2,413,875 104.59
Jakarta Pusat 434,970 456,808 891,778 95.22
Jakarta Barat 1,061,308 1,069,388 2,130,696 99.24
Jakarta Utara 721,865 730,420 1,452,285 98.83
Kepulauan Seribu 10,010 9,352 19,362 107.04
Jumlah 4,483,001 4,478,679 8,961,680 100.6
2005 4,401,377 4,463,142 8,864,519 98.62
2004 4,372,337 4,353,293 8,725,630 100.44
2003 4,312,158 4,291,918 8,604,076 100.47
2002 4,173,408 4,205,661 8,379,069 99.23
Tabel 2.2. Jumlah luas wilayah, penduduk, dan kepadatan menurut kotamadya (2006)
KOTAMADYA Luas (km2)
Penduduk
(orang)
Kepadatan Penduduk
(orang/km2)
Jakarta Selatan 145.73 2053684.00 14092.39
Jakarta Timur 187.73 2413875.00 12858.23

Dari data pada tabel 2.1 dan 2.2 terlihat terjadinya pertambahan penduduk di wilayah
Payakumbuh dan jumlah perempuan di Payakumbuh lebih tinggi daripada laki-laki,dimana
faktor ini dapat diambil kesimpulan bahwa kemungkinan terjadinya kelahiran lebih
besar.Tingginya tingkat kelahiran pada Kota Payakumbuh membuat hal ini membentuk sebuah
usaha pelayanan masyarakat dalam bentuk rumah sakit ibu dan anak.

. Laju
Pertumbuhan Penduduk
1990-2000
2000-2006
Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk DKI Jakarta
Dioleh berdasarkan : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta 2006
Berdasarkan Grafik 2.1, diketahui bahwa sejak tahun 2000-2006 laju
pertumbuhan penduduk di daerah Jakarta Selatan adalah sebesar 2,33 %, paling
tinggi dibandingkan wilayah lainnya di Jakarta. Dengan laju pertumbuhan sebesar
ini, sudah pasti dibutuhkan pelayanan kesehatan dan kebidanan yang memadai.
Tabel 2.3. Jumlah Pelayanan Masyarakat yang Tercatat pada Dinas Kependudukan (2006)

KOTAMADYA
Kelahiran
Kematian Umum Istimewa Pernikahan Perceraian
Jakarta Selatan 29,694 - 7,310 875 57
Jakarta Timur 22,952 - 10,767 1,189 48
Jakarta Pusat 10,386 - 6,299 645 15
Jakarta Barat 38,765 - 7,105 339 25
Jakarta Utara 16,960 - 6,936 456 20
Jumlah 118,757 - 38,417 3,504 165
2005 125,873 69,273 5,669 3,269 192
2004 222,088 3,344 6,261 9,250 653
2003 217,951 3,246 5,069 9,786 648
2002 223,945 2,228 4,947 9,305 555
Sumber:Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, 2006
Total angka kelahiran di daerah Jakarta Selatan seperti yang ditunjukkan
Tabel 2.3 diatas merupakan peringkat kedua di Jakarta yang memberikan situasi
dimana tingkat penyediaan akan rumah bersalin lebih besar dibanding kotamadya
lainnya. RSIA Healthy, Pejaten yang mengkhususkan pelayanan kesehatan kepada
ibu pasca dan pra persalinan serta anak-anak berumur 0-12 tahun mendapatkan
memperkiran bahwa jumlah kelahiran yang terjadi di rumah sakit ini sebesar 6 %
dari jumlah kelahiran Jakarta Selatan.
Dari Tabel 2.3 pula dapat diketahui bahwa tingkat kelahiran secara
istimewa (bukan normal) meningkat sebesar 2071% pada tahun 2005 dibandingkan
pada tahun 2004. Hal ini tentu saja membutuhkan pelayanan medis tingkat tinggi
yang dapat tersedia di RSIA Healthy.

II.3.2 PENAWARAN
Jumlah penduduk di Jakarta selatan dalam kurun waktu 2000-2006
mengalami peningkatan yang paling besar diantara kotamadya DKI Jakarta yang
lainnya. Bila kita analisa jumlah pertambahan penduduk dengan kebutuhan akan
rumah sakit saat ini, maka akan terjadi ketidakseimbangan pada nantinya.
Kenaikan jumlah penduduk ini harusnya diimbangi dengan fasilitas pelayanan yang
memadai.

Tabel 2.6 Jumlah tenaga kesehatan menurut kotamadya


Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya – Indah – M. Arif - Sondy
I-13
Berdasarkan tabel tenaga kesehatan tersebut maka disimpulkan bahwa di
wilayah Jakarta Selatan memiliki potensi tenaga kesehatan yang lebih besar
dibandingkan kotamadya lainnya. Maka diharapkan RSIA Healthy ini dapat
memanfaatkan peluang ini sehingga menghasilkan tenaga medis yang berkualitas.

II.4 ANALISIS PELUANG


Pada daerah Payakumbuh dan 50 kota hanya terdapat satu rumah sakit yang
mengkhususkan pelayanannya pada kelahiran dan kesehatan ibu dan anak.berdasarkan analis
yang telah dilakukan sebelumnya terhadap kondisi penawaran dan permintaan atas kebutuhan
RSIA dengan kualitas baik maka dapat disimpulkan peluang RSIA Sukma Bunda ini mampu
menjalankan usaha kesehatannya dengan baik masih besar.

II.5 PERSAINGAN
Dalam peninjauan aspek pasar,kita perlu membandingkan adanya pesain ataupun
pembanding dalam penentuan penjualan jasa.Didaerah Payakumbuh terdapat 1 RSUD dan 1
RSU Swasta.Namun tidak ada yang mengkhususkan dalam pelayanan ibu dan anak.Sehingga
proyek ini memiliki pangsa pasar yang luas di daerah Payakumbuh.
Masuka faskel dan rsud d pykumbuh dalam bentuk tabel
Masukan keadaan kota pykumbuh batas2 dan perekonomian

II.6 HARGA
Penentuan harga dari berbagai pelayanan medis yang dilakukan RSIA Sukma Bunda
berdasarkan biaya yang dikeluarkan,serta menyesuaikan dengan kemampuan rata- rata konsumen
pada umumnya,sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat umum
Harga untuk setiap produk yang ditawarkan oleh RSIA Sukma Bunda adalah sebagai berikut :
− Pelayanan Rawat Inap
Tabel harga rawat inap
− Pelayanan Medis
Tabel harga operasi dan poli
− Penunjang Medis
Tabel harga radio dan lain2
Tabel 2.16 Biaya Perawatan Penunjang Medis
No. PENUNJANG MEDIS Rata-rata Tarif
1 Laboratorium Rp 125,000.00
2 Radiologi Rp 110,000.00
3 Unit Farmasi
- Poliklinik Rp 80,000.00
- Rawat Inap Rp 80,000.00
4 Lain-lain (per paket)

II.7 DISTRIBUSI
RSIA Sukma Bunda merupakan rumah sakit baru yang memiliki segmen pasar khusus
yang cukup jelas yaitu ibu dan anak,namun tetap membuka diri terhadap adanya pasien diluar
target pasar pada fasilitas layanan tertentu. Kami ingin memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada pelanggan sehingga mereka nyaman untuk terus melanjutkan perawatan selama di RSIA
Sukma Bunda.

II.8 PROMOSI
Untuk memperkenalkan RSIA Sukma Bunda kepada masyarakat luas, maka dilakukan
tindakan promosi sebagai berikut :
• Memasang pemberitahuan di surat kabar atas dibukanya RSIA Sukma Bunda
• Memasang papan nama rumah sakit dengan jelas agar pengguna jalan disekitar
mengetahui keberadaan Rumah Sakit
• Membuat situs khusus RSIA Sukma Bunda agar dapat diketahui oleh khalayak ramai

II.9 STRATEGI PEMASARAN


Produk
Produk yang ditawarkan oleh RSIA Sukma Bunda adalah perawatan kesehatan yang
ditujukan kepada Ibu dan Anak,dengan fasilitas bertaraf internasional. Selain itu kami juga
menyediakan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang ditujukan bagi seluruh kalangan
masyarakat.
Harga
Pelayanan kesehatan dengan kualitas bertaraf inernasional dan memiliki standar mutu
yang tinggi dengan harga relative terjangkau merupakan tujuan kami sebagai penyedia dan
penyelenggara fasilitas kesehatan.

Tempat
Lokasi yang berada di jalan utama kota Payakumbuh menjadikan RSIA Sukma Bunda
sebagai lokasi strategis untukmendirikan usaha kesehatan.

II.10 ANALISIS SWOT

II.11 KEPUTUSAN STRATEGI


Dari analisa SWOT yang telah dibuat sebelumnya, dirancang sejumlah strategi
atas masing-masing poinnya, seperti sebagai berikut :
Tabel 2.22 Strategi dari Hasil Analisis SWOT
S-O Strategies : W-O Strategies :
1
Melakukan tindakan promosi terkait dengan
tingkat pelayanan terbaru kepada seluruh
warga Jakarta (S1-S3-S5-S8-O2-O4) 1
Melakukan promosi kepada warga tentang RSIA
(W1-O1-O3)
2
Menjalin kerjasama dengan perusahaan
rekanan dan asuransi (S4-O2) 2
Menyewa lahan kosong disekitar lokasi sebagai
lahan parkir (bila diperlukan) (W2-O2-O4)
3
Meningkatkan pelayanan dengan fasilitas
yang telah tersedia (S2-S3-S7-S9-O3) 3
Bersedia melayani klinik gigi, THT, bayi tabung
(W3-O2)
4
Meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinambungan (S8-S5-O1-O2) 4 Gaji disesuaikan dengan prestasi (W4-O5)
5
Melakukan proses audit terhadap
pengelolaan manajemen rumah sakit secara
rutin (S6-O6)
S-T Strategies : W-T Strategies :
1
Melakukan kerjasama dengan perusahaan
rekanan dan asuransi (S4-T1-T2) 1
Menambah fasilitas klinik selain ibu dan anak
(W3-T1)
2
Memberikan pelayanan sesuai dengan
fasilitas yang ada (S2-S3-S6-S9-T2) 2
Melakukan tindakan promosi terkait dengan
tingkat pelayanan terbaru kepada seluruh warga
Jakarta (W1-T1-T2-T3)
3
Melakukan promosi kepada warga tentang
RSIA di tempat yang mudah terlihat (S1-S2-
S5-S10-T1-T3) 3
Diadakan sistem motivasi, reward, dan hukuman
yang jelas untuk setiap pegawai (W4-W6-T4)
4
Mengadakan training secara rutin untuk
tenaga medis untuk meng-update
pengetahuan (S5-T1) 4
Mengoptimalkan pengoperasian ambulance
(W2-T1-T5)
5
Melakukan efisiensi biaya pengeluaran (S2-
Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya – Indah – M. Arif - Sondy
36
T5)
6
Meningkatkan layanan bermutu, baik
perawatan, mutu dokter, menggunakan
sistem manajemen ke arah perbaikan mutu
(S2-S3-S5-S8-T1-T4-T6)
7
Melakukan sistem subsidi silang bagi pasien
kurang mampu (S4-T2)
Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan sebelumnya, strategi yang
bisa digunakan adalah strategi Strength – Opportunity, yaitu :
• Melakukan tindakan promosi terkait dengan tingkat pelayanan terbaru kepada
seluruh warga Jakarta
• Menjalin kerjasama dengan perusahaan rekanan dan asuransi
• Meningkatkan pelayanan dengan fasilitas yang telah tersedia
• Melakukan proses audit terhadap pengelolaan manajemen rumah sakit secara
rutin
• Meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan

II.12 REKOMENDASI
Berdasarkan analisa aspek pasar dan pemasaran yang telah dilakukan ditinjau dari sisi
proyeksi, permintaan, dan penawaran, analis peluang, persaingan, produk, harga, distribusi,
promosi, dan analisa SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa rencana pembangunan RSIA
Sukma Bunda ini layak.
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

III.1 DESKRIPSI PRODUK

RSIA Sukma Bunda merupakan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang memiliki berbagai
pelayanan medis dan alat penunjang medis yang memadai yang akan menunjang kesehatan ibu
dan anak. Pelayanan yang diberikan oleh RSIA Sukma Bunda diantaranya adalah :

− Pelayanan Rawat Inap


Fasilitas yang ditawarkan oleh RSIA Sukma Bunda dalam pelayanan rawat inap adalah :
• R. Rawat VVIP (3 orang) :
 Tempat tidur elektrik (1)
 Side table
 Extra sofa bed
 TV 21”
 Ruangan full AC
 Kamar mandi Shower
 Lemari pakaian
 Kulkas
• R. Rawat VIP ( 4 orang) :
 Tempat tidur elektrik (1)
 Side table
 Extra sofa bed
 TV 21”
 Ruangan full AC
 Kamar mandi Shower
 Lemari pakaian
 Kulkas
• R. Rawat Kelas 1 (2 orang) :
 Tempat tidur elektrik (1)
 Side table
 Extra sofa bed
 TV
 21”
 Ruangan full AC
 Kamar mandi Shower
 Lemari pakaian
 Kulkas
• R. Rawat Inap Kelas 2 (3 orang):
 Tempat tidur elektrik (1)
 Side table
 Extra sofa bed
 TV 21”
 Ruangan full AC
 Kamar mandi Shower
 Lemari pakaian
 Kulkas
• R. Rawat Inap Kelas 3 (5 Orang) :
 Tempat tidur elektrik (1)
 Side table
 Extra sofa bed
 TV 21”
 Ruangan full AC
 Kamar mandi Shower
 Lemari pakaian
 Kulkas
− Pelayanan Medis
Pelayanan medis yang diberikan oleh RSIA Sukma Bunda kepada masayrakat
diantaranya :

• Poliklinik Anak
1.Pemeriksaan tumbuh kembang anak
Klinik tumbuh kembang anak siap membantu para orang tua yang memiliki anak
bermasalah seperti : gangguan kesehatan, gangguan belajar, gangguan komunikasi dan deteksi
bentuk gangguan lain untuk dapat ditangani secara dini
2.Diagnosa dan perawatan kesehatan secara umum
3.Imunisasi

• Poliklinik Obgyn
1.Pemeriksaan kehamilan
2. Keluarga Berencana
3. Kehamilan normal dan resiko tinggi
4.Pemeriksaan dini kesehatan reproduksi
5.Pemeriksaan gejala menopouse dan permasalahannya, dll
• Poliklinik Internis
• Poliklinik USG 3D/4D
• Unit Gawat Darurat
• Unit Bedah Sentral
• Unit Kebidanan
1. Normal
2. Operasi (caesar)

− Penunjang Medis
Penunjang medis yang diberikan oleh RSIA Sukma Bunda diantaranya :
1.Laboratorium
2.Radiologi
3.Farmasi
4. General Check-Up
RSIA Sukma Bunda menyediakan layanan cek kesahatan terpadu. Dalam waktu kurang
dari 6 jam pasien bisa menyelesaikan pemeriksaan dengan paket terlengkap. Pada hari yang sama
pasien dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis secara langsung. Pemeriksaan cepat dan
akurat, hasil yang dikontrol dengan baik, dikemas dalam pilihan beberapa paket kesehatan
memungkinkan pelanggan mendapatkan pelayanan yang prima dengan biaya yang efisien.

III.2 MESIN DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN


Dalam mendukung pelaksanaa pelayanan medis kepada masyarakat RSIA Sukma Bunda
menggunakan mesin dengan teknologi terkini. Alat yang digunakan diantaranya :

1.Hospital Electrical bed


 Produsen : PT Dharma Healthcare
 Umur Ekonomis : 8 tahun
 Harga : -
 Quantity : 90 unit
Tempat tidur khusus yang dirancang untuk penggunaan pada rumah sakit (terutama rawat
inap) dengan keterangan sebagai berikut :
• Konstruksi : Steel Square Pipes & Sheets
• Finishing : Powder Coating
• Mattress Deck : ABS (Plastik Ringan&Kuat)
• Back, Knee Raise : Adjustable by Electric Actuator DC 24 V
• Dimension : 2000Lx900Wx1000H mm
• Castor/Roda : 4", 2 buah dilengkapi pengunci
• Side Guard : Alumunium
• Head & Foot Panels : ABS (Plastik Kuat)
• Tinggi Bed : 60 cm
• Complement : Infusion Stand

2.Auto Steam Sterilizer


• Alat sterilizer ini berguna untuk mensterilisasi alat-alat medis yang
• telah digunakan hingga siap digunakan kembali. Contoh alat-alat yang dapat
• disterilisasi adalah aneka gunting, dll. Alat ini dilengkapi juga keterangan
• suhu pemanasan, tekanan dan records of the cycle’s time.
• Umur Ekonomis : 10 tahun
• Harga : -
• Quantity : 2 unit

3.EKG/ECG
Alat ini digunakan untuk mengetahui dengan jelas aktivitas jantung yang kemudian
dianalisa oleh dokter ahli.Alat ini disambungkan ke tubuh dengan menggunakan elektroda.Hasil
dari alat dapat ditampilan dalam monitor atau dapat di print langsung.
 Umur Ekonomis : 10 tahun
 Harga : $ 2100
 Quantity : 4 unit

4.Ultrasound
Merupakan alat yang dapat mencitrakan gambaran bagian dalam tubuh terutama perut
dan payudara.Dibaca dengan menggunakan gel electrodes yang diusapkan ke bagian yang ingin
dilihat.
• Umur Ekonomis : 7 tahun
• Harga : $ 2540
• Quantity : 1 unit

5.Fetal Doppler
Doppler dengan layar LCD + Lampu untuk mendeteksi detak jantung janin melalui
speaker dan menampilkan detakjantung / menit di layar.Alat ini digunakan untuk para ibu yang
ingin mendengar suara detak jantung buah hatinya dalam kandungan.
 Umur Ekonomis : 3 tahun
 Harga : Rp.1.320.000,-
 Quantity : 2 unit
6.Timbangan & Tinggi Badan
 Umur Ekonomis : 15 tahun
 Harga : Rp.595.000,-
 Quantity : 3 unit

7.Timbangan Bayi Digital


Timbangan bayi digital ini digunakan untuk mengetahui berat bayi secara akurat,serta
mengetahui tumbuh kembang bayi secara baik,dengan kapasitas maksimum 20 kg,alat ini
mampu digunakan hingga anak berdiri dan ditimbnag tanpa pan seperti timbangan pada
umumnya.

8.Peralatan Medis Lainnya

 Kursi Roda
 Thermometer
 Lampu kepala
 Tensimeter
 Resusitasi
 Table Top Centrifuge
 Baby Tray
 Stetoskop

III.3 LOKASI RUMAH SAKIT


Lokasi proyek pembangunan RSIA Healthy terletak di Jl. Warung Jati Barat,
Jakarta Selatan. Tanah yang akan digunakan adalah sebesar 3750 m2 dan luas
bangunan sebesar 5652 m2
Republika
.
RSIA ini direncakan akan dibangun dalam 5 (lima) lantai. Bangunan atau objek
berdekatan yang mudah dikenal dan dapat dijadikan petunjuk antara lain:
Gedung Philips
Apartemen Pejaten Indah
Gedung Lembaga Ilmu Saudi Arabia
Batas-batas lokasi proyek RSIA Healthy adalah sebagai berikut:
• Utara : Jl. Pejaten Raya
• Timur : Tanah milik PT.AIS
• Selatan: Tanah milik HERO Swalayan
• Barat : Jl. Warung Jati Barat
Gambar 3.2. Lokasi Proyek
Kondisi lingkungan objek pada saat dilakukan survey adalah daerah aman
dan cukup ramai karena sepanjang jalan ini banyak ditemukan apartemen,
perumahan, kawasan bisnis, dan perdagangan.
Gambar 3.3 Lokasi Proyek dari udara
Baik jalan maupun fasilitas penerangan memiliki kondisi yang baik dan
cukup terpelihara. Dari hasil survey, kami memberikan argumen bahwa lokasi
tapak merupakan lokasi yang strategis.
Penggunaan Lahan Eksisting
Kegunaan lahan eksisting sebelum pembangunan RSIA ini adalah berupa
lahan kosong yang hanya ditanami berbagai tumbuhan liar. Adapun maksud dari
pembangunan rumah sakit ibu dan anak ini adalah untuk pemanfaatan lahan
karena lokasi yang strategis sehingga diharapkan dapat menghasilkan keuntungan
yang lebih.
Aksesibilitas dan Transportasi
Lokasi RSIA ini mempunyai aksesibilitas yang cukup tinggi (mudah dijangkau).
Objek ini terletak di lokasi yang strategis, pada kelas jalan arteri sekunder dengan 4
lajur. Jalan tersebut dibuat dengan konstruksi lapisan aspal.
Gambar 3.4 Kondisi Jalan Warung Jati Barat
Akses masuk dapat ditempuh melalui Jl. Mampang bila dari arah utara, Jl.
Kemang bila dari arah barat, dan Jl. Pejaten Raya bila dari arah timur. Sedangkan
sarana tranportasi untuk menuju lokasi dapat ditempuh melalui angkutan umum yang
beroperasi dalam wilayah tersebut seperti bus, angkutan kota, taksi, dan
transjakarta. Adapun untuk angkutan bus transjakarta dapat berhenti di halte
Republika yang terletak di seberang proyek. Letak rumah sakit yang berada di hook
perempatan lampu merah menambah kemudahan akses masuk RSIA ini.
Harga Tanah
Mengingat daerah ini merupakan daerah yang cukup berkembang, maka harga
jual tanah daerah sepanjang Jl. Warung Jati Barat ini cenderung dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil survey serta Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP), maka harga jual tanah di kawasan Pasar Minggu sebesar Rp. 4.000.000 per
m2
Peruntukan lahan & Ketentuan Bangunan
. Oleh karena itu maka pengembangan propertinya harus disesuaikan dengan nilai
lahannya agar diperoleh pengembalian investasi yang optimal.
Lokasi tanah terletak pada daerah industri dan perumahan yang cukup
strategis yang dapat dicapai melalui berbagai akses jalan yang ada. Proyek
pembangunan RSIA Healthy Pejaten ini menempati lahan seluas 3750 m2 dengan
parameter pembangunan yang ditetapkan Dinas Tata Kota Jakarta Selatan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Intensitas Ruang untuk Pemanfaatan Bangunan Umum Campuran
Peruntukan lahan: Rumah Sakit Ibu dan Anak
• KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : 60%
• KLB (Koefisien Lantai Bangunan) : 3,5
• GSB : 6,0 m
• Jumlah Lantai Maksimum : 5 lantai
Perhitungan kelayakan berdasarkan KDB adalah:
• Luas tanah = 3750 m
• Luas bangunan (lantai dasar) rencana = 1491 m
2
• Luas bangunan (lantai 1) rencana = 1361 m
2
• Luas bangunan (lantai dua + roof garden) rencana = 1361 m
2
• Luas bangunan (lantai tiga) rencana = 687 m
2
III.4 AMDAL
. Maka secara teknis (intensitas dan kepadatan bangunan) rencana
pembangunan RSIA Healthy Pejaten tersebut telah sesuai (tidak melanggar
batas/ketentuan) dengan regulasi Suku Dinas Tata Kota Jakarta Selatan.
Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang disebabkan oleh suatu
kegiatan (pembangunan), yang ditimbulkan oleh proses alamiah ataupun yang
dilakukan oleh manusia. Dampak yang terjadi dapat bersifat positif maupun negatif.
Pembangunan adalah suatu jenis kegiatan yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan hidup rakyat dengan pendayagunaan sumber alam, yang pada
kenyataanya disamping menghasilkan hal-hal yang positif juga mengahasilkan dampak
negatif terhadap lingkungan.
∗ Untuk menghindari & meminimalisasi dampak lingkungan sehingga terwujud
pembangunan yang berkelanjutan
Kegunaan AMDAL
Aspek Teknis:
∗ Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan
keanekaragaman ekosistem, hubungan manusia alam dan lingkungan global
(nir emisi, efek rumah kaca dll).
Alat Komunikasi:
∗ Untuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat (terkena dampak),
akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, dan keterlibatan masyarakat
dalam pembangunan
AMDAL merupakan alat pengelolaan lingkungan hidup untuk:
∗ Menghindari dampak
1. Apakah proyek dibutuhkan?
2. Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?
3. Apakah ada alternatif lokasi?
∗ Meminimalisasi dampak
1. Mengurangi skala, besaran, ukuran
2. Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan baku, bahan bantu?
∗ Melakukan mitigasi/kompensasi dampak
1. Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan yang
rusak
Berikut ini merupakan gambaran alur penerapan AMDAL pada RSIA Healthy:
Gambar 3.5. Cara Penerapan AMDAL
Manfaat AMDAL:
∗ Sebagai “environmental safe guard”
∗ Pengembangan wilayah
∗ Sebagai pedoman pengelolaan lingkungan
∗ Pemenuhan persyaratan utang
∗ Rekomendasi dalam proses perijinan
III.5 LAY OUT RUMAH SAKIT
Rencana pemanfaatan lahan adalah akan dibangun Rumah Sakit Ibu dan Anak
dengan luas lantai bangunan 5652 m2

. Luas lahan ini cukup ideal untuk pembangunan
rumah sakit ibu dan anak mengingat rumah sakit lain di sekitar kawasan tersebut
cukup jauh (daerah mampang untuk RSU, daerah duren tiga dan kemang untuk RSIA),
sehingga diasumsikan lokasi pembangunan RSIA cukup potensial.
Tapak memiliki lahan yang persegi panjang dengan kontur yang sejajar dan
terletak pada daerah perempatan yang dapat mengembangkan proyek ini. Selain itu,
bila dilihat traffic analysis daerah sepanjang Jl. Warung Jati Barat selalu padat akan
aktivitas masyarakat sehingga mampu meningkatkan potensi pasar dan ekonomi yang
dimiliki tapak tersebut.
Secara garis besar ada dua fungsi ruang yang digunakan dalam RSIA ini. Yang
utama adalah ruang yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang sangat
menunjang bagi kesehatan ibu dan anak, seperti poliklinik, farmasi, ruang operasi
dan lainnya. Selain itu, RSIA ini juga menyediakan fasilitas rawat inap untuk ibu dan
anak dengan tingkat pelayanan kesehatan yang tinggi.
Untuk lengkapnya, seluruh fasilitas yang tersedia di RSIA Healthy, dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tata ruang
Gambar 3.5 Layout Bangunan (Lantai Dasar)
Gambar 3.6 Layout Bangunan (Lantai Satu
JAN
Gambar 3.7 Layout Bangunan (Lantai Dua)
Gambar 3.8 Layout Bangunan (Lantai Tiga)
R.ME
Gambar 3.9 Layout Bangunan (Lantai Empat)
Tabel 3.2. Tata Ruang RSIA Healhty
No. Nama ruang/bangunan Jumlah Luas (m2)
LANTAI DASAR
1 VIP 3 76
2 VVIP 2 70
3 Kelas III 1 40
4 Kelas II 1 27.5
5 Kelas I 4 90
6 R.perawat 3 31.5
7 R.Bayi Tabung 1 40.3
8 R.pompa + hydrant 1 12
9 R.panel ME 1 12.65
10 Playground + Lobby lift 1 121.5
11 Cafetaria 1 37.5
12 Pantry 1 11.5
13 Musholla 1 24
14 Tempat Wudhu 2 5
15 Toilet 2 30.25
16 Poly THT 1 17
17 Poly Internis 1 17
18 Poly Anak 3 50.4
19 Poly Kebidanan 2 30.25
20 Poly USG 1 16
21 Poly Gigi 1 16
22 Apotik 1 12
23 R.racik 1 7.5
24 Lobi masuk 1 64
25 R.Tunggu 1 17.6
26 Informasi dan registrasi 1 21.5
27 R.IGD 1 35.75
28 R.KA Administrasi 1 10
29 R.Timbang 1 8.5
30 Medical Record 1 18.5
31 Radiologi 1 28
32 Laboratorium 1 22
33 Retail 2 20.4
34 Tangga 2 30.25
35 Lift pasien dan pengunjung 2 30.25
36 R.Central gas 1 12.4
37 KM/WC 13 35.1
38 Teras 1 40
39 Entrance area 1 56
40 Reflectif Pool 2 20
41 Koridor 1 224.9
Tabel 3.2. Tata Ruang RSIA Healhty (Lanjutan)
No. Nama ruang/bangunan Jumlah Luas (m2)
LANTAI SATU
1 VIP 3 76
2 VVIP 2 70
3 Kelas III 1 40
4 Kelas II 1 27.5
5 Kelas I 4 90
6 R.Dokter 1 23.5
7 R.perawat 5 52
8 R.linen 3 31.5
9 R.panel ME 1 12.65
10 Tangga 2 30.25
11 Lift pasien dan pengunjung 2 30.25
12 KM/WC 17 59.5
13 Toilet 2 30.25
14 R.recovery 2 44.4
15 R.kala 3 101
16 R.operasi 3 82.7
17 R.ICU 1 30.25
18 R.NICU 1 22.2
19 R.Bayi Sakit 1 37.3
20 R.Bayi Sehat 1 47.4
21 R.Sterilisasi alat 1 22
11 Lounge 3 96.53
13 Koridor 1 86.2
14 R. ME 1 11.55
Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya – Indah – M. Arif - Sondy
69
15 Balkon 1 27.13
16 Void 1 67.5
17 Atap Dak Beton 1 131.5
LANTAI DUA
1 VIP 3 76
2 VVIP 2 70
3 Kelas III 1 40
4 Kelas II 1 27.5
5 Kelas I 4 90
6 R.perawat 2 17.2
7 Toilet 2 30.25
8 Tangga 2 30.25
9 Lift pasien dan pengunjung 2 30.25
10 KM/WC 12 32.4
11 Lounge 3 96.525
12 Roof Garden 1 688.25
13 Koridor 1 86.2
14 R. ME 1 11.55
15 Balkon 1 27.125
16 Void 1 27.5
Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya – Indah – M. Arif - Sondy
70
Tabel 3.2. Tata Ruang RSIA Healhty (Lanjutan)
No. Nama ruang/bangunan Jumlah Luas (m2)
LANTAI TIGA
1 VIP 3 76
2 VVIP 2 70
3 Kelas III 1 40
4 Kelas II 1 27.5
5 Kelas I 4 90
6 R.perawat 2 17.2
7 Toilet 2 30.25
8 R.linen 1 6.25
9 Tangga 2 30.25
10 Lift pasien dan pengunjung 2 30.25
11 KM/WC 12 32.4
12 Koridor 1 86.2
13 Lounge 1 96.525
14 R. ME 1 11.55
15 Balkon 1 15.125
16 Void 1 27.5

III.6 DESAIN PRODUK


Konsep desain ruangan yang direncanakan RSIA Sukma Bunda adalah rumah sakit yang
memberikan kehangatan dan kenyamanan sehingga pasien maupun keluarga pasien tidak merasa
seperti di rumah sakit. Dengan target utama ibu dan anak maka desain ruangan dibuat ceria
sesuai peruntukan. Misalnya pada ruangan rawat anak diberikan seprai dengan warna dan motif
ceria sehingga anak-anak tidak merasa tertekan selama tinggal di rumah sakit.

− Pelayanan Rawat Inap


Fasilitas pada pelayanan rawat inap ini disesuaikan dengan kelasnya dengan pembedaa
pada rawat inap ibu dan rawat inap anak.Perbedaan utama terletak pada desain
ruangan,pemilihan warna,sprai,motif dinding kamar mandi dimana untuk anak dipilih dengan
motif terang dan ceria.

− Pelayanan Medis dan Penunjang Medis


Desain pada pelayanan medis, direncanakan dengan mempertimbangkan kenyamanan
dari pasien dan keluarganya. Pemilihan warna penutup dinding yang terang membuat ruangan
terlihat lebih luas dan lebih bersih. Pada ruang operasi, penutup lantai merupakan lapisan vinyl
yang lebih steril dibandingkan dengan keramik biasa, sedangkan plafonnya merupakan plafon
gypsum waterproof untukmenghindari kebocoran dari atas. Cat yang digunakan sebagian besar
merupakan cat anti bakteri.

III.7 REKOMENDASI
Berdasarkan pertimbangan pada aspek teknis dan teknologi diatas ditinjau dari segi
deskripsi produk, mesin dan teknologi yang digunakan, layout serta desain dari RSIA Sukma
Bunda itu sendiri maka dapat ditarik kesimpulan pembangunan RSIA Sukma Bunda adalah layak
dari segi teknis dan teknologi.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM

IV.1 ANALIS STAKEHOLDER


Pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Rumah Sakit Ibu dan Anak Sukma Bunda ini
adalah :
1. Owner / Equity Investor (Pemilik Proyek)
2. Pemerintah
3. Lender / Bank
4. Insurance Company
5. Manajemen RS
6. Costumer / Pasien
7. Kontraktor Utama
8. Subkontraktor
9. Konsultan
10. Supplier Medis
11. Perusahaan Asuransi Kesehatan
12. Dokter Tamu
13. Supplier Farmasi

1. Owner / Equity Investor (Pemilik Proyek)


Pemilik proyek dapat berupa perorangan atau badan usaha dan bertindak sebagai pihak
pemrakarsa proyek (pemilik ide), dimana pada dasarnya pemberi tugas sebagai pihak yang awam
menyampaikan maksud dan tujuan untuk membangun kepada mereka yang dipercaya dan
dikenal memiliki keahlian di bidang konstruksi. Ahli kontruksi yang dipercaya ditugaskan untuk
menuangkan ide pemberi tugas dalam bentuk gagasan rancangan (desain) dan sekaligus
membangun secara fisik. Dengan didasarkan pada asas saling percaya secara professional
mereka membentuk kesepakatan. Ahli konstruksi memberikan pelayanan jasa melalui
keahliannya sedangkan permberi tugas menyediakan imbalan tertentu atas pelayanan yang
diberikan tersebut.
Tugas dan wewenang owner / equity investor antara lain :
 mengurus administrasi dan perijinan pelaksanaan proyek pada pihak-piha yang
berkesesuaian, baik kepada pemerintah maupun kepada pihak yang terkait lainnya.
 memilih tim pembangunan proyek
 bertanggung jawab dalam pendanaan proyek sesuai dengan kesepakatan
 kontrak
 memberikan data-data yang dibutuhkan kepada konsultan
 mempersiapkan dokumen lelang dan kelengkapan lelang lainnya
 menentukan pemenang lelang
 memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan
 menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap perubahan pekerjaan

Sedangkan hak dari pihak owner adalah :


 menerima laporan pertanggungjawaban dari pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek
ini
 menerima pembagian keuntungan (bagi hasil / dividen) dari proyek ini

2. Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini merupakan pihak yang bertugas sebagai regulator, pihak yang
mengeluarkan peraturan atas tata guna lahan, perpajakan dan perizinan. Seluruh kegiatan
proyek harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam kegiatan proyek pembangunan RSIA
Sukma Bunda ini, pemerintah terkait adalahDinas Tata Kota Payakumbuh yang mengeluarkan
peraturan tentang Intensitas Ruang untuk Pemanfaatan Bangunan Campuran yang berisikan
KLB, KDB, KDH, dll yang menuntun pihak perencana agar dapat merencanakan bangunan
sesuai dengan peruntukkannya. Selain itu juga terlibat Dinas Kesehatan yang mengeluarkan
perizinan tentang pembangunan rumah sakit ini. Pada saat pengoperasian rumah sakit juga
terlibat Dinas Kebersihan yang berkewajiban untuk melakukan pengangkutan atas sampah rumah
sakit (bukan berbahaya) maupun sampah berbahaya yang telah mengalami pengolahan
sebelumnya.
Kewajiban dari pemerintah adalah :
 Mengeluarkan perizinan yang menjamin bahwa peruntukkan bangunan sesuai dengan
rencana tata ruang
 Menjamin bahwa bangunan yang didirikan memiliki fasilitas yang sesuai dengan
kebutuhan bangunan itu sendiri (misalnya : rumah sakit memiliki fasilitas pengolahan
limbah, dll)

Hak dari pemerintah adalah :


 Menerima pembayaran pajak atas objek yang dikenai pajak
 Mengeluarkan surat penyegelan atas bangunan apabila ditemukan bangunan tidak sesuai
dengan rencana awal dan peraturan yang berlaku sesuai dengan hukum yang berlaku

3. Lender
Merupakan badan atau lembaga yang dapat meminjamkan dana kepada proyek dalam
proses pembangunan sebagai tambahan dana selain ekuitas pemilik proyek. Lender ini biasanya
berupa bank, asuransi, leasing company atau lembaga keuangan lainnya.

Kewajiban dari lender adalah :


Memberikan sejumlah uang sesuai dengan kontrak yang ada
Membuat surat perjanjian di atas materai tentang perjanjian pinjaman agar tidak menimbulkan
masalah dikemudian hari

Hak dari lender adalah :


 Mendapatkan pembayaran atas uang yang dipinjam sesuai dengan perjanjian diawal
 Mendapatkan bunga atau keuntungan atas uang yang dipinjamkan sesuai dengan
perjanjian
 Mendapatkan jaminan bahwa uang yang dipinjam akan kembali sesuai dengan perjanjian
 Proyek yang meminjam dana kepada lender berkewajiban untuk membayarkan
4. Insurance Company
Perusahaan asuransi disini adalah pihak yang diberikan kepercayaan oleh owner atas
investasi yang dimilikinya yaitu bangunan dan alat-alat medisnya.
Kewajiban dari perusahaan asurasi ini adalah :
 Memberikan jaminan atas bangunan dan alat-alat medis
 Memberikan penggantian kerugian apabila bangunan ataupun alat-alat medis mengalami
gangguan fungsi / kerusakan sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan
Hak dari perusahaan asuransi adalah :
 Mendapatkan pembayaran premi atas perlindungan yang diberikan kepada aset yang
dimiliki oleh rumah sakit
 Menolak membayarkan pengganti atas kerugian apabila tidak sesuai dengan perjanjian

5. Manajemen Rumah Sakit


Manajemen Rumah Sakit merupakan pihak yang melakukan pengelolaan dan kegiatan
operasional atas proyek RSIA Sukma Bunda ini. Untuk mendukung kegiatan manajemen rumah
sakit diperlukan perangkat organisasi yang terdiri dari departemen-departemen yang bertanggung
jawab atas bagiannya masing-masing.
Kewajiban dari Manajemen Rumah Sakit adalah :
 Mengelola, mengoperasikan melakukan tindakan yang dapat memberikan keuntungan
kepada Proyek RSIA Sukma Bunda
 Membuat peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh pihak di RSIA selama masa
operasional
 Membuat laporan bulanan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak owner /
pemilik modal
 Menjaga kualitas, mutu dan nama baik RSIA Healthy
 Membuat program-program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan program
 Membuat program pendidikan dan pelatihan bagi para dokter maupun pekerja medis
lainnya untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas medis
 Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi pasien
 Memberikan informasi pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat untuk
meningkatkan jumlah pasien
Hak dari pihak Manajemen Rumah Sakit adalah :
 Menerima pembayaran atas pelayanan medis yang diterima dari pasien
 Melakukan pengelolaan dan pengoperasian atas RSIA secara penuh
 Menerima pembayaran dari dokter tamu sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan

6. Customer / Pasien
Dalam sebuah rumah sakit, pasien merupakan konsumen utama. Pasien ini dapat merujuk
untuk berobat rawat inap, rawat jalan, poliklinik, atau sekedar menebus obat di apotik. Dengan
kondisi keuangan yang berbeda-beda, pasien diberikan kebebasan untuk memilih kelas rawat
inap sesuai dengan kemampuan.
Kewajiban dari pasien adalah :
 Mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh Manajemen RSIA
 Menyelesaikan segala urusan administrasi (keuangan)
Hak dari pasien adalah :
 Mendapatkan pelayanan medis yang memadai sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit
 Mendapatkan informasi tentang pelayanan medis yang ada
 Mendapatkan kemudahan pembayaran dengan asuransi (bila memiliki)

7. Kontraktor Utama
Setelah tersusun dokumen perencanaan yang terdiri dari gambar arsitektur dan gambar
detail teknis, spesifikasi teknis serta administratif barulah kemudian dilaksanakan pembangunan
fisik. Sehingga peran utama kontraktor adalah sebagai pengelola sumber daya yang bertugas
untuk mengubah dokumen perencanaan menjadi keluaran-keluaran berupa bangunan fisik. Oleh
pihak kontraktor gambar perencanaan sebagai bagian dari dokumen perencanaan kemudian
diperjelas dan diterjemahkan menjadi gambar-gambar kerja untuk keperluan operasi dan
pelaksanaan. Melalui gambar kerja tersebut
kontraktor harus mengarahkan para mandor dan pekerjanya untuk dapat memasang
komponen-komponen dengan sebaik-baiknya dan setepat mungkin. Dengan semakin
kompleksnya kegiatan dalam proses konstruksi, pekerjaan kontraktor utama dapat dibantu oleh
sub kontraktor.
8. Subkontraktor
Merupakan pihak yang ditunjuk oleh kontraktor utama dengan tujuan untuk meringankan
tugas kontraktor utama. Pekerjaan yang dapat dilimpahkan tanggung-jawabnya kepada
subkontraktor misalnya adalah pekerjaan yang cukup spesial, yang membutuhkan spesialis untuk
mengerjakannya, misalnya adalah pekerjaan instalasi gas medis atau pekerjaan M/E. Secara
struktural, subkontraktor bertanggungjawab kepada kontraktor utama yang mempekerjakannya.
Kewajiban dari subkontraktor adalah :
 Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kualitas yang diharapkan sesuai dengan kontrak
 Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
 Menyelesaikan pekerjaan tanpa melibatkan adanya kecelakaan
 Membuat laporan atas pekerjaan yang diterima oleh kontraktor
Hak dari subkontraktor :
 Menerima pembayaran atas pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan kontrak

9. Konsultan
Konsultan perencana merupakan pihak yang ditunjuk owner untuk merencanakan dan
mendesain bangunan. Pekerjaan konsultan adalah memberikan dan menuangkan pemikiran,
gagasan, atau ide yang lebih bersifat perangkat lunak (software). Konsultan mendapatkan tugas
atas penunjukkan langsung oleh pihak owner dan terkait dalam perjanjian yang telah dibuat
diantara keduanya.
Tugas dan wewenang konsultan perencana bidang arsitektur antara lain :
 Melaksanakan desain arsitektur proyek secara lengkap beserta gambargambar yang
dibutuhkan, berdasarkan keinginan owner
 Memberikan saran atau konsultansi mengenai bidang arsitektur kepada owner
Tugas dan wewenang konsultan perencana bidang struktur antara lain :
 Melakukan penyelidikan yang diperlukan dalam perencanaan struktur
 Bertanggung jawab atas perencanaan struktur lengkap dengan detail material yang
dibutuhkan termasuk perhitungan-perhitungan struktur
 Melakukan perhitungan tambahan perubahan desain atas permintaan owner (sesuai
kesepakatan keduanya)
Tugas dan wewenang konsultan bidang Mekanikal dan Elektrikal (M/E) yaitu merencanakan dan
memasang instalasi mekanikal dan listrik.
Hak dari konsultan adalah mendapatkan pembayaran sesuai dengan jasa konsultasi yang
diberikan.

10.Supplier alat-alat medis


Supplier alat-alat medis adalah supplier yang ditunjuk untuk melakukan pengadaan atas
alat-alat medis seperti meja operasi, tempat tidur elektrik, dll.Kewajiban dari supplier adalah
untuk menyediakan barang-barang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan tepat
waktu dan sesuai budget. Sedangkan hak dari supplier adalah mendapatkan pembayaran atas
hasil pengadaan barang.

11.Perusahaan Asuransi Kesehatan


Perusahaan asuransi ini merupakan pihak yang terkait dengan kebutuhan pendanaan
terkait dengan kesehatan pasien dimana pasien sebagai costumer dari RSIA . Kewajiban dari
perusahaan asuransi adalah memberikan jaminan asuransi kesehatan yang memadai kepada
pasien sesuai dengan premi yang dibayarkan. Hak dari perusahaan asuransi kesehatan adalah
untuk mendapatkan pembayaran premi asuransi oleh pelanggan (pasien).

12.Dokter Tamu
Dokter tamu adalah pihak yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien terkait
dengan profesinya sebagai dokter yang terikat dengan kode etik kedokteran.
Kewajiban dari dokter tamu adalah :
 Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya secara
maksimal untuk meningkatkan pelayanan RSIA
 Memberikan pembayaran atas setiap pasien yang dilayani sesuai dengan perjanjian
dengan Manajemen RS (70: 30)
Hak dari dokter tamu adalah :
 Dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia
 Menerima pembayaran atas pasien yang dilayaninya
13.Supplier Farmasi
Supplier farmasi merupakan supplier yang menjalin kerjasama dengan pihak manajemen
rumah sakit terkait dengan pengadaan farmasi atau obat-obatan maupun peralatan medis untuk
operasional misalnya autoclave, dll. Kewajiban dari supplier adalah untuk menyediakan barang-
barang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan tepat waktu dan sesuai budget.
Sedangkan hak dari supplier adalah mendapatkan pembayaran atas hasil pengadaan barang. Dari
keterkaitan yang terjadi antar stakeholder maka suatu proyek rumah sakit dikatakan layak jika
semua stakeholder bersedia untuk memenuhi kewajibannya sehingga mendapatkan hak yang
sesuai dengan perjanjian awal yang telah disepakati Sehingga terjadi suatu hubungan mutualisme
yang saling menguntungkan baik antar pihak yang terlibat atau dengan kata lain semua
ekspektasi stakeholder telah terpenuhi.

IV.II MANAJEMEN WAKTU


Aspek manajemen terdiri dari manajemen waktu serta manajemen operasional.
Manajemen waktu untuk proyek RSIA terdiri dari beberapa tahapan proyek, yaitu :
 Tahapan Inisiasi
Menetapkan sebuah proyek kapan akan dilaksanakan, membentuk tim proyek yang akan
melaksanakan, dan menentukan benchmarking dari proyek tersebut. Pada tahap inisiasi akan
berlangsung pada awal tahun 2009.
 Tahapan Perencanaan
Mendefinisikan sasaran dari proyek dan merencanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
sasaran proyek. Tahapan ini berlangsung pada awal tahun 2009.
 Tahapan Pelaksanaan
Mengkoordinasikan sumber daya yang akan digunakan untuk menjalankan rencana
manajemen proyek. Pada tahap pelaksanaan akan berlangsung selama 20 tahun, disesuaikan
dengan umur rencana proyek RSIA ini.
 Tahapan Monitoring
Mengukur dan memonitor progres untuk mengidentifikasi penyimpangan dari rencana
manajemen proyek, sehingga tindakan koreksi dapat dilakukan bila diperlukan dalam mencapai
tujuan proyek. Tahapan monitoring iniberlangsung mulai dari tahap perencanaan hingga akhir
pelaksanaan proyek.
 Tahapan Penutupan
Menutup proyek dengan menerima produk atau hasil dan membuat berita acara serah
terima proyek. Tahapan penutupan ini berlangsung pada akhir masa proyek yaitu pada akhir
tahun 2028.

IV.III STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Dalam menjalankan operasionalnya, RSIA Sukma Bunda ini membutuhkan tenaga kerja
agar dapat beroperasi dengan baik. Didalamnya, terdapat pihak-pihak yang terkait dan
mendukung pelaksanaan proyek agar tercapai sasaran dari proyek tersebut. Berikut adalah
gambaran pihak-pihak yang terkait berupa struktur organisasi pada Gambar 4.2

IV.IV Job Analisis dan Job Description


Isinya tanggung jawab dirut sampai bagian2

IV.V PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI


Tahapan rekrutmen dan seleksi secara umum yang akan diberlakukan di RSIA ini antara
lain :
1. Penyampaian informasi lowongan kerja melalui media
2. Menyampaikan pelamaran
3. Seleksi Administratif
4. Pemanggilan untuk wawancara
5. Seleksi kompetensi untuk pekerja non-administratif
6. Keputusan diterima atau tidak berdasarkan seleksi
7. Registrasi pegaawai pasca seleksi
8. Penempatan pada unit-unit kerja
9. Form evaluasi kerja
10. Pengembangan SDM / Pelatihan
11. Sistem Kompensasi
12. Ketentuan tentang Pemutusan Hubungan Kerja
IV.VI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Untuk mengorganisir antar bagian agar dapat menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan
efisien, manajemen perlu menyiapkan sistem aplikasi pembantu komputer (software),
diantaranya :
1. Aplikasi cash register
2. Inventory control
3. Sistem penggajian karyawan dan data karyawan
4. Aplikasi keuangan
5. Office automation
6. Email system
Selain peralatan yang telah disebutkan sebelumya, RSIA Healhty juga menggunakan
Hospital Management System (HMS) yang sangat banyak manfaatnya dalam operasional rumah
sakit. Software yang digunakan adalah ELECTRA yang diproduksi oleh ACG Infotech Limited.
Beberapa keuntungan menggunakan software ELECTRA ini adalah :
 Meningkatkan pelayanan rumah sakit dan dokter kepada pasien
 Meningkatkan kualitas perhatian kepada pasien
 Meningkatkan produktifitas perawat
 Mengontrol biaya yang dibutuhkan

IV.VII REKOMENDASI
Berdasarkan analisa pada aspek managemen dan sumber daya manusia. Ditinjau dari sisi
analisis stakeholder, manajemen waktu, struktur organisasi perusahaan, job analysis dan job
description, proses rekrutmen dan seleksi, sistem informasi manajemen dapat ditarik kesimpulah
bahwa proyek RSIA Sukma Bunda ini layak dan dapat diteruskan untuk dianalisa berdasarkan
aspek hukum dan legalitas.
BAB V
ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

V.1 BADAN HUKUM ORGANISASI


Status badan hukum Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk badan hukum yang
sesuai dengan Rumah Sakit Ibu dan Anak Sukma Bunda. Lebih dipilihnya PT sebagai bentuk
perusahaan dibandingkan dengan bentuk yang lain ini dikarenakan oleh dua hal, pertama, PT
merupakan asosiasi modal, dan kedua, PT merupakan badan hokum yang mandiri. Sebagai
asosiasi modal maka ada kemudahan bagi pemegang saham PT untuk mengalihkan sahamnya
kepada orang lain, sedangkan sebagai badan hokum yang mandiri berdasarkan Pasal 3 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995
Tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menentukan bahwa pertanggungjawaban pemegang
saham PT hanya terbatas pada nilai saham yang dimiliki dalam PT. Secara ekonomis, unsur
pertanggungjawaban terbatas dari pemegang saham PT tersebut merupakan faktor yang penting
sebagai umpan pendorong bagi kesediaan para calon penanam modal untuk menanamkan
modalnya dalam PT. Pendapat senada juga disampaikan oleh Kenny Wiston (pengarang buku
“Piercing Corporate Veil“, Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 15, Tahun 2001), “generally, people prefer
to choose limited liability company as a corporate body for their new established company since
they confide that shareholders have not personally hold responsibilities for the ompany’s
financial loss, except what are stated in their nominal shares.”

V.2 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGGA (AD/ART)


Untuk mengatur kehidupan organisasi pada masa yang akan datang maka perlu disusun
suatu anggaran dasar atau anggaran rumah tangga. Contoh AD/ART yang dimaksud antara lain:

Nama perusahaan : PT. Sukma Bunda Medika


Tempat & Kedudukan : Pasar Minggu – Jakarta Selatan
Landasan Hukum : Pancasila / UUD 45
Tujuan : Memberikan jasa pelayanan dalam jasa pelayanan kesehatan
Fungsi : Memberikan kontribusi yang positif dalam perekonomian
Indonesia dan memajukan kesehatan masyarakat
Bidang Usaha : Pelayanan Kesehatan
Perlengkapan Organisasi : RUPS
Kepengurusan : Jajaran Direksi dan Manajemen
Tahun Buku : Berlangsung dari 1 Jan – 31 Des
Modal Usaha : Saham
Pembagian keuntungan : Deviden
Jangka Waktu Berdiri : Tidak Terbatas
Pembubaran Organisasi : Menadakan RUPS lalu dibubarkan secara resmi

V.3 JENIS JENIS PERIJINAN YANG DIPERLUKAN


Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan perijinan dalam
melakukan operasinya. Prosedur pendirian Perseroan Terbatas adalah sbb:
1. Membuat Akta Notaris di Notaris yang berkantor di wilayah setempat
Persyaratan untuk membuat Akta Notaris antara lain.
a. Fotokopi KTP para pendiri perseroan
b. Daftar anggaran dasar yang sudah ditandatangani pendiri
2. Menyampaikan pendaftaran ke Pengadilan Negeri dengan membawa Akta Notaris yang sudah
ditandatangani oleh para pendiri.
3. Menyampaikan permohonan untuk menjadi Wajib Pajak Badan di Kantor Pajak setempat
dengan menyerahkan Akta Notaris yang dilegalisasi oleh Pengadilan Negeri setempat.
4. Melakukan pendaftaran ke Dinas Perdagangan/Perindustrian dengan
membawa Akta Notaris yang dilegalisasi oleh pengadilan.
5. Mendatangi kantor Departemen Kehakiman dan HAM RI di Jakarta untuk membuat ijin
penggunaan nama dan pengesahan oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI dengan membawa
persyaratan sbb:
a. Akta Notaris
b. NPWP
c. Fotokopi KTP pendiri
Sedangkan bentuk perijinan yang dibutuhkan antara lain:
1. Akta Notaris
2. Surat Keterangan Domisili dari Kantor Kelurahan/Kecamatan setempat
3. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)
4. Ijin lokasi berupa Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) oleh kepala daerah setempat
5. Ijin Gangguan (HO) dari kepala daerah
6. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Ijin penggunaan

V.4 PERATURAN-PERATURAN TERKAIT DENGAN PENDIRIAN RUMAH SAKIT


− Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan
− Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.159b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah
Sakit
− Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik
− Keputusan Direktur jenderal Pelayanan Medik Depkes RI No. 00.06.1.5.787 Tahun 1999
tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik RI No.HK.00.06.3.5.5797.
− Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI), yang memuat rangkuman nilainilai dan
norma-norma perumahsakitan guna dijadikan pedoman bagi semua pihak yang terlibat dan
berkepentingan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan perumahsakitan di Indonesia.

V.5 PERIJINAN YANG DIPERLUKAN DALAM PENDIRIAN RUMAH SAKIT


Perijinan yang diperlukan dalam pendirian Rumah Sakit berbeda-beda tergantung
keputusan Pemerintah daerah setempat. Pada dasarnya ada 2 ijin yang harus dimiliki oleh Rumah
Sakit yang beroperasi, yaitu :
− Ijin Mendirikan Rumah Sakit
− Ijin Menyelenggarakan Rumah Sakit atau Ijin Sementara (Ijin Operasional Rumah Sakit)
Secara umum, persyaratan yang diperlukan dalam pembuatan perijinan tersebut adalah :
1. Surat Permohonan
2. Studi Kelayakan dan Master Plan
3. FC Akte Pendirian Badan Hukum Pemohon
4. FC sertifikat tanah/ surat penunjukan penggunaan
5. Ijin Lokasi dari Pemda setempat
6. FC Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB )
7. Daftar Isian Pendirian Rumah Sakit
8. Dokumen UKL-UPL
9. Surat Pernyataan tunduk pada peraturan yang berlaku
10. Rekomendasi PERSI

V.6 REKOMENDASI
Berdasarkan analisis pada aspek hukum dan legalitas, ditinjau dari sisi badan hukum
organisasi, AD/ART Perusahaan, Jenis Perijinan maka Proyek RSIA Sukma Bunda ini dapat
dikatakan layak.
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

Dalam aspek keuangan ini yang ditinjau adalah aspek-aspek saja yang mempengaruhi
kegiatan finansial proyek RSIA ini. Aspek-aspek yang diperlukan adalah :
 Jadwal rencana proyek
 Asumsi ekonomi yang digunakan
 Struktur Pendanaan
 Asumsi konsumen
Data-data tersebut nantinya akan diperlukan untuk analisa keuangan. Sedangkan dalam
analisa keuangan yang akan menentukan apakah proyek ini layak atau tidak ditinjau dari sisi
ekonomi.

VI.1 PERKIRAAN MODAL KERJA


Project Overview
Lokasi : Bulakan Balai Kandi Kota Payakumbuh
Luas Lahan : 3750 m2
Luas Bangunan : 5652 m2

Jadwal Rencana Proyek


Awal Tahap Perencanaan Awal 2008
Masa Pembangunan 1 tahun
Awal Tahap Operasional Triwulan Kedua 2009
Umur Rencana Proyek 20 tahun

Asumsi Ekonomi yang Digunakan


Kenaikan Penerimaan per tahun 5%
Kenaikan Biaya Operasional per tahun 6%
Pajak 10%
Depresiasi & Amortisasi straight line
Keterangan Pinjaman
Suku Bunga Pinjaman 12%
Saldo Minimum Rp. 2,000,000,000.00
Harga tanah di lokasi Rp. 4,000,000.00
SBI (Suku Bunga Bank Indonesia) 8%

Struktur Pendanaan
Equity investor 30%
Pinjaman Bank 70%
Pada proyek RSIA Healthy ini, pendapatan utamanya adalah pasien sebagai pengguna
jasanya. Untuk dapat memperkirakan jumlah pendapatan RSIA Healthy inipertahun, tentu perlu
ditentukan dulu berapa besar pasar yang akan diserap oleh proyek ini.
Asumsi yang digunakan adalah adalah sebagai berikut :
1. Jumlah kelahiran di Jakarta Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar 29.694
kelahiran.
Bila persentase yang diserap oleh RSIA Healthy ini sebesar 6%, maka jumlah kelahiran di RSIA
Healthy adalah sebesar
= 6% x 29.694 kelahiran
= 1782 ≈1800 kelahiran
2. Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 84 tempat tidur dari berbagai kelas yang tersedia.
Asumsi Bed Occupancy Ratio (BOR) sebesar 80 % atau rata-rata tingkat keterisian tempat tidur
perharinya adalah sebesar 67,2 ≈ 70 tempat tidur
3. Poliklinik
Dalam RSIA Healthy ini terdapat 9 ruangan poliklinik yang diasumsikan jumlah
kunjungan pasiennya adalah sebagai berikut :

No. Poliklinik Jumlah Pasien / hari


1 Poliklinik Anak 20
2.Poliklinik Bedah 20
3 Poliklinik Obgyn 30
5 Poliklinik Internis 30
6 Poliklinik USG
` Cetak 7
` Tidak Dicetak 5

VI.2 PERKIRAAN BIAYA INVESTASI


− Biaya Pembelian Lahan
Berdasarkan informasi pada tahapan aspek pasar, diketahui bahwa harga tanah pada
daerah Pejaten adalah Rp. 4.000.000,-

− Biaya Konstruksi Bangunan


Untuk Perkiraan Biaya Konstruksi Ini Digunakan Estimasi Pada Tahapan Konseptual
(Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/Kpts/M/2002 Tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara). Informasi penting yang perlu
diketahui adalah :
 Koefisien pengali gedung 5 lantai = 1,162
 Harga Satuan Konstruksi Gedung Standard (Tidak sederhana) di Jakarta Thn 2008 = Rp.
2.250.000 / m2
Kemudian ditambah dengan konstruksi fisik non-standar seperti :
 Pekerjaan Arsitektur :
 Pekerjaan Desain Interior
 Pekerjaan Lansekap & Parkir
 Pekerjaan Struktur :
 Pekerjaan Rangka Atap (baja)
 Pekerjaan Dak Beton
 Pekerjaan Pondasi Dalam
 Pekerjaan Bangunan Genset, PLN, TPS, dll
 Pekerjaan STP
 Pekerjaan Anti rayap
 Pekerjaan Elektrikal & Mekanikal :
Elektrikal :
• Generator Set = 300 kVA lengkap dengan alat bantu
• Pekerjaan jaringan telepon/PABX
• Penangkal Petir Khusus
• Lift (2 unit) @ kapasitas 15 orang

Mekanikal :
• Tata Udara/AC
• Instalasi pemadam kebakaran
• Instalasi Gas Medis
• Dari perhitungan tersebut kemudian didapat biaya pembanguan gedung Rumah Sakit
Sukma Bunda adalah sebesar Rp 4,150,000.00
− Biaya Konsultasi
Dalam pembangunan rumah sakit ini, banyak pihak yang terlibat dalam hal konsultasi,
diantaranya adalah :

Unit Konsultasi Satuan Jumlah Biaya


1 Konsultan Amdal LS 1 Rp 100,000,000.00
2 Konsultan Teknik
a Studi Kelayakan LS 1 Rp 120,000,000.00
b Pemetaan / Pengukuran Tanah LS 1 Rp 30,000,000.00
c Penyelidikan Tanah LS 1 Rp 150,000,000.00
d Arsitektur, Interior, Planner LS 1 Rp 450,000,000.00
e Sipil dan Struktur LS 1 Rp 120,000,000.00
f Mekanikal / Elektrikal LS 1 Rp 90,000,000.00
g Manajemen Konstruksi LS 1 Rp 100,000,000.00
h Lingkungan LS 1 Rp 75,000,000.00
3 Konsultan Rumah Sakit LS 1 Rp 400,000,000.00
Total Rp 1,635,000,000.00
− Biaya Sistem Informasi (Hospital Management System)
Biaya sistem informasi ini terdiri dari pembelian software, hardware yang melengkapi,
serta jaringannya.

− Mobil Ambulance
Untuk melengkapi pelayanan medis kepada masyarakat, RSIA Sukma Bunda dilengkapi
dengan mobil ambulance yang didalamnya berisi peralatan dengan kualitas terbaik.

− Biaya Investasi Alat


Pada tahapan aspek teknis dan teknologi, diketahui peralatan apa saja yang dibutuhkan
oleh RSIA Sukma Bunda ini.
No. Item Investasi Satuan Vol. Harga Satuan Total Harga
1 R. Rawat Inap Ibu (VVIP) Unit (TT) 4 Rp 36,000,000 Rp 144,000,000
2 R. Rawat Inap Anak (VVIP) Unit (TT) 4 Rp 36,000,000 Rp 144,000,000
3 R. Rawat Inap Ibu (VIP) Unit (TT) 6 Rp 28,000,000 Rp 168,000,000
4 R. Rawat Inap Anak (VIP) Unit (TT) 6 Rp 28,000,000 Rp 168,000,000
5 R. Rawat Inap Ibu (Kelas 1) Unit (TT) 16 Rp 18,000,000 Rp 288,000,000
6 R. Rawat Inap Anak (Kelas 1) Unit (TT) 16 Rp 18,000,000 Rp 288,000,000
7 R. Rawat Inap Ibu (Kelas 2) Unit (TT) 6 Rp 14,000,000 Rp 84,000,000
8 R. Rawat Inap Anak (Kelas 2) Unit (TT) 6 Rp 14,000,000 Rp 84,000,000
9 R. Rawat Inap Ibu (Kelas 3) Unit (TT) 10 Rp 11,000,000 Rp 110,000,000
10 R. Rawat Inap Anak (Kelas 3) Unit (TT) 10 Rp 11,000,000 Rp 110,000,000
11 R. ICU Unit (TT) 6 Rp 130,000,000 Rp 780,000,000
12 R. NICU Unit (TT) 6 Rp 110,000,000 Rp 660,000,000
13 R. Operasi Rp -Meja Operasi Unit 3 Rp 75,000,000 Rp 225,000,000
Peralatan Medis Unit 3 Rp 1,050,000,000 Rp 3,150,000,000
14 R. Kala / R. Bersalin Unit 3 Rp 680,000,000 Rp 2,040,000,000
15 R. Bayi Sehat Rp -
Baby Tray Unit 12 Rp 1,400,000 Rp 16,800,000
16 R. Bayi Sakit Rp -
Baby Tray Unit 4 Rp 1,400,000 Rp 5,600,000
Incubator Unit 8 Rp 3,200,000 Rp 25,600,000
17 Unit Gawat Darurat Unit (TT) 3 Rp 21,000,000 Rp 63,000,000
18 Poliklinik Anak Unit (TT) 3 Rp 75,000,000 Rp 225,000,000
19 Poliklinik Gigi Unit 1 Rp 950,000,000 Rp 950,000,000
20 Poliklinik Obgyn Unit (TT) 2 Rp 525,000,000 Rp 1,050,000,000
21 Poliklinik THT Unit 1 Rp 75,000,000 Rp 75,000,000
22 Poliklinik Internis Unit (TT) 1 Rp 75,000,000 Rp 75,000,000
23 Poliklinik USG Unit 1 Rp 1,200,000,000 Rp 1,200,000,000
24 Poliklinik Bayi Tabung Unit 1 Rp 2,300,000,000 Rp 2,300,000,000
25 Nurse Station R. Rawat Inap Unit 4 Rp 90,000,000 Rp 360,000,000
26Nurse Station R.Tindakan/ICU/Operasi Unit 1 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000
27 R. Radiologi Unit 1 Rp 1,600,000,000 Rp 1,600,000,000
28 R. Laboratorium Unit 1 Rp 1,200,000,000 Rp 1,200,000,000
29 R. Locker Unit 1 Rp 85,000,000 Rp 85,000,000
30 R. Sterilisasi Alat Unit 2 Rp 40,000,000 Rp 80,000,000
31 R. Fitness / Senam Unit 1 Rp 600,000,000 Rp 600,000,000
32 Farmasi Unit 1 Rp 45,000,000 Rp 45,000,000
33 R. Pendaftaran Rawat Jalan/Kasir Unit 1 Rp 90,000,000 Rp 90,000,000
34 Lobby/Bagian Informasi Unit 1 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000
35 R. Dokter Unit 1 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000
36 R. Tunggu Rawat Jalan Unit 1 Rp 145,000,000 Rp 145,000,000
37 Kasir / Bagian Admission Unit 1 Rp 60,000,000 Rp 60,000,000
38Laundry (CSSD-Central Sterilization and Supply Dept)
Unit 1 Rp 1,250,000,000 Rp 1,250,000,000
39 Dapur Unit 1 Rp 800,000,000 Rp 800,000,000
40 R. Linen Unit 1 Rp 250,000,000 Rp 250,000,000
TOTAL Rp 21,294,000,000
Untuk lebih mudahnya, rekapitulasi hasil perhitungan biaya investasi pada Proyek RSIA
Sukma Bunda ini dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 6.5 Rekapitulasi Biaya Investasi
No. Item Pekerjaan Satuan Harga Satuan Total Harga
1 Biaya Pembelian Lahan m2 Rp 4,000,000.00 Rp 15,000,000,000.00
2 Biaya Konstruksi Bangunan
- Biaya Konstruksi Bangunan
-Biaya Konsultasi
-Sub-Total
m2 Rp 4,150,000.00 Rp 23,455,800,000.00
LS Rp 1,560,000,000.00
Rp 25,015,800,000.00
3 Biaya Sistem Informasi (HIS)
-Software
-Hardware
-Network
-Sub-Total
ls Rp 105,600,000.00 Rp 105,600,000.00
ls Rp 400,000,000.00 Rp 400,000,000.00
ls Rp 350,000,000.00 Rp 350,000,000.00
Rp 855,600,000.00
4 Mobil Ambulance unit Rp 600,000,000.00 Rp 1,200,000,000.00
5 Investasi Alat LS
Sub-Total Rp 21,294,000,000.00
6Biaya Pelelangan
LS Rp 75,000,000.00
TOTAL Rp 63,440,400,000.00

Investasi pada Proyek RSIA Sukma Bunda

Dari total investasi sebesar Rp 63,440,400,000.00 tersebut, besarnya dana ditanggung


oleh dua pihak yaitu :
• equity investor dalam hal ini merangkap sebagai owner
• lender,
Struktur pemodalan dalam proyek RSIA Sukma Bunda dapat dilihat sebagai berikut :
Struktur Pendanaan
Equity 30% Rp 19,032,120,000.00
Pinjaman Bank 70% Rp 44,408,280,000.00

VI.3 PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BIAYA OPERASIONAL


• Pendapatan Proyek RSIA Sukma Bunda
Pendapatan Rawat Inap
Tabel 6.6 Pendapatan Rawat Inap
No. Bisnis Item Jumlah TTRata2 jml pasien / hari Jml Hari / Tahun Tarif / hari Total Rev
/ Tahun
RAWAT INAP
1 R. Rawat Inap Ibu (VVIP) 4 3 360 Rp 750,000.00 Rp 810,000,000.00
2 R. Rawat Inap Anak (VVIP) 4 4 360 Rp 750,000.00 Rp 1,080,000,000.00
3 R. Rawat Inap Ibu (VIP) 6 4 360 Rp 650,000.00 Rp 936,000,000.00
4 R. Rawat Inap Anak (VIP) 6 5 360 Rp 650,000.00 Rp 1,170,000,000.00
5 R. Rawat Inap Ibu (Kelas 1) 16 13 360 Rp 375,000.00 Rp 1,755,000,000.00
6 R. Rawat Inap Anak (Kelas 1) 16 13 360 Rp 375,000.00 Rp 1,755,000,000.00
7 R. Rawat Inap Ibu (Kelas 2) 6 5 360 Rp 225,000.00 Rp 405,000,000.00
8 R. Rawat Inap Anak (Kelas 2) 6 5 360 Rp 225,000.00 Rp 405,000,000.00
9 R. Rawat Inap Ibu (Kelas 3) 10 9 360 Rp 100,000.00 Rp 324,000,000.00
10 R. Rawat Inap Anak (Kelas 3) 10 8 360 Rp 100,000.00 Rp 288,000,000.00
11 Perawatan ICU 6 4 360 Rp 1,500,000.00 Rp 2,160,000,000.00
12 Perawatan NICU 6 3 360 Rp 1,750,000.00 Rp 1,890,000,000.00
13 Perawatan Bayi Sehat 12 7 360 Rp 100,000.00 Rp 252,000,000.00
14 Perawatan Bayi Sakit 12 5 360 Rp 250,000.00 Rp 450,000,000.00
SUB TOTAL 69 Rp 13,680,000,000.00

Pendapatan Pelayanan Medis

Tabel 6.7 Pendapatan Pelayanan Medis


No. Pelayanan Medis
Rata2 jml
pasien / hari
Jml Hari /
Tahun
Tarif Konsultasi
Konsesi Untuk RS
(per pasien) = 30%
Total Rev / Tahun
1 Poliklinik Anak
Pemeriksaan Anak 50 300 Rp 90,000.00 Rp 27,000.00 Rp 405,000,000.00
2 Poliklinik Gigi
Pemeriksaan Gigi 16 300 Rp 110,000.00 Rp 33,000.00 Rp 158,400,000.00
3 Poliklinik Obgyn
Pemeriksaan 15 300 Rp 100,000.00 Rp 30,000.00 Rp 135,000,000.00
4 Poliklinik THT 12 300 Rp 110,000.00 Rp 33,000.00 Rp 118,800,000.00
5 Poliklinik Internis 9 300 Rp 110,000.00 Rp 33,000.00 Rp 89,100,000.00
6 Poliklinik USG 102
Cetak 7 300 Rp 50,000.00 Rp 105,000,000.00
Tidak Dicetak 5 300 Rp 25,000.00 Rp 37,500,000.00
7 Poliklinik Bayi Tabung
Pembuatan Bayi Tabung 20 Rp 150,000,000.00 Rp 3,000,000,000.00
8 General Check Up
Paket 1 1 360 Rp 1,500,000.00 Rp 540,000,000.00
Paket 2 3 360 Rp 900,000.00 Rp 972,000,000.00
Non-Paket 4 360 Rp 150,000.00 Rp 216,000,000.00
9 Unit Gawat Darurat 8 365 Rp 150,000.00 Rp 438,000,000.00
10 Unit Bedah Sentral 5 365 Rp 4,500,000.00 Rp 8,212,500,000.00
11 Unit Kebidanan
Normal 3 365 Rp 3,000,000.00 Rp 3,285,000,000.00
Operasi (caesar) 2 365 Rp 6,000,000.00 Rp 4,380,000,000.00
SUB TOTAL Rp 22,092,300,000.00
Pelayanan Penunjang Medis
Tabel 6.8 Pendapatan Penunjang Medis
No
PENUNJANG
MEDIS
Satuan
Rata2 jml
pasien /
hari
Jml Hari
/ Tahun
Rata2 Tarif Total Rev / Tahun
1 Laboratorium Unit 22 300 Rp 125,000.00 Rp 825,000,000.00
2 Radiologi Unit 12 300 Rp 110,000.00 Rp 396,000,000.00
3 Unit Farmasi
Poliklinik Unit 100 300 Rp 80,000.00 Rp 2,400,000,000.00
Rawat Inap Unit 70 360 Rp 80,000.00 Rp 2,016,000,000.00
4 Lain-lain
Senam Hamil Paket 1100 Rp 250,000.00 Rp 275,000,000.00
Senam Nifas Paket 700 Rp 250,000.00 Rp 175,000,000.00
Pijat Bayi Paket 300 Rp 300,000.00 Rp 90,000,000.00
Senam Yoga Paket 500 Rp 450,000.00 Rp 225,000,000.00
SUB TOTAL Rp 6,402,000,000.00
Rekapitulasi Pendapatan RSIA Healty Per-tahun
Tabel 6.9 Pendapatan Pelayanan Medis
Tipe Pelayanan Total
Rawat Inap Rp 13,680,000,000.00
Pelayanan Medis Rp 22,092,300,000.00
Penunjang Medis Rp 6,402,000,000.00
Total Rp 42,174,300,000.00
• Biaya Operasional

Perincian Biaya Operasional


Tabel 6.10 Perincian Biaya Operasional
BIAYA VARIABEL
1 Biaya Obat Unit/Farmasi Rp 3,532,800,000.00
2 Biaya Jasa Medis & Insentif Rp 2,345,000,000.00
3 Biaya Bahan & Alat Medis Unit Rp 833,250,000.00
4 Biaya Makan Pasien Rp 1,511,100,000.00
Sub Total Rp 8,222,150,000.00

BIAYA TETAP
Satuan Vol. Harga Satuan Biaya / Tahun
1 Gaji Karyawan Tetap LS 1 Rp 13,780,000,000.00
2 Kesejahteraan Karyawan LS 1 Rp 5,512,000,000.00
3 Listerik/Air / bulan 12 Rp 65,000,000.00 Rp 780,000,000.00
4 Pos/Telekom / bulan 12 Rp 12,000,000.00 Rp 144,000,000.00
5 Transportasi/Angkutan(SPD) / bulan 12 Rp 11,500,000.00 Rp 138,000,000.00
6 Kebersihan / bulan 12 Rp 5,000,000.00 Rp 60,000,000.00
7 Reparasi dan Perawatan / bulan 12 Rp 10,000,000.00 Rp 120,000,000.00
8 Pemasaran & Promosi / bulan 12 Rp 6,000,000.00 Rp 72,000,000.00
9 Administrasi dan Umum / bulan 12 Rp 9,000,000.00 Rp 108,000,000.00
10 Tenaga Ahli & Diklat / bulan 12 Rp 21,000,000.00 Rp 252,000,000.00
11 Kontrak Labour / bulan 12 Rp 20,000,000.00 Rp 240,000,000.00
12 Biaya Umum / bulan 12 Rp 7,500,000.00 Rp 90,000,000.00
13 Premi Asuransi / bulan 12 Rp 26,433,500.00 Rp 317,202,000.00
14 Subkontraktor Cleaning Service / bulan 12 Rp 15,000,000.00 Rp 180,000,000.00
15 Subkontraktor Keamanan & Parkir / bulan 12 Rp 15,000,000.00 Rp 180,000,000.00
Sub Total Rp 21,973,202,000.00
TOTAL Rp 30,195,352,000.00
Perincian Gaji Management dan Staff
Tabel 6.11 Rekapitulasi Biaya Operasional pada Proyek RSIA Healthy
MANAGEMENT AND STAFF COST
No STAFF DGN FUNGSINYA Satuan Jml
Durasi/
Thn
Rp/Orang/bln Total Biaya
1 Kepala Rumah Sakit bulan 1 13 Rp 15,000,000.00 Rp 195,000,000.00
2 Satuan Pengawas dan Audit bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
3 Staff Ahli bulan 1 13 Rp 3,500,000.00 Rp 45,500,000.00
4 Sekretaris Perusahaan dan
Staff bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
5Bagian Sekretariat / Tata
Usaha bulan 2 13 Rp 2,500,000.00 Rp 65,000,000.00
6 Ka. Departemen Medis bulan 1 13 Rp 12,000,000.00 Rp 156,000,000.00
7 Staff Medis Fungsional bulan 30 13 Rp 2,500,000.00 Rp 975,000,000.00
8 Bidang Pelayanan Medis bulan 15 13 Rp 4,500,000.00 Rp 877,500,000.00
9 Bidang Penunjang Medis bulan 16 13 Rp 4,500,000.00 Rp 936,000,000.00
10 Ka. Departemen Keperawatan bulan 1 13 Rp 12,000,000.00 Rp 156,000,000.00
11
Bidang Perawatan dan
Kebidanan bulan 24 13 Rp 4,500,000.00 Rp 1,404,000,000.00
12 Kelompok Perawat Fungsional bulan 120 13 Rp 3,500,000.00 Rp 5,460,000,000.00
13Kepala Departemen Keuangan & SI bulan 1 13 Rp 12,000,000.00 Rp 156,000,000.00
14 Staff Kadep Keuangan & SI bulan 6 13 Rp 2,500,000.00 Rp 195,000,000.00
15 Bidang Perbendaharaan bulan 3 13 Rp 3,500,000.00 Rp 136,500,000.00
16 Bidang Akutansi dan
Keuangan bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
17
Bidang Perencana dan Lap
bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya – Indah – M. Arif - Sondy
I-114
Keuangan
18 Bidang Sistem Informasi bulan 4 13 Rp 3,500,000.00 Rp 182,000,000.00
19
Kepala Departemen SDM &
Umum bulan 1 13 Rp 12,000,000.00 Rp 156,000,000.00
20
Staff Departemen SDM &
Umum bulan 4 13 Rp 2,500,000.00 Rp 130,000,000.00
21 Bidang SDM bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
22
Bidang Procurement dan
Logistik bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
23 Bidang Farmasi bulan 4 13 Rp 3,500,000.00 Rp 182,000,000.00
24 Bidang Penunjang Umum bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
25
Bidang Pendidikan dan
Latihan bulan 1 13 Rp 3,500,000.00 Rp 45,500,000.00
26 Bidang Humas bulan 2 13 Rp 3,500,000.00 Rp 91,000,000.00
SUB-TOTAL Rp 12,181,000,000.00
Tabel 6.11 Rekapitulasi Biaya Operasional pada Proyek RSIA Healthy (lanjutan)
No. MANAGEMENT DGN FUNGSINYA
Satuan Jml
Durasi/
Thn
Rp/Orang/bln Total Biaya
1 Komisaris bulan 3 13 Rp 12,000,000.00 Rp 468,000,000.00
2 Direktur Utama bulan 1 13 Rp 21,000,000.00 Rp 273,000,000.00
3 Direktur bulan 2 13 Rp 18,000,000.00 Rp 468,000,000.00
4 Konsultan MIS/Finance bulan 1 13 Rp 15,000,000.00 Rp 195,000,000.00
5 Konsultan Pemasaran bulan 1 13 Rp 15,000,000.00 Rp 195,000,000.00
SUB-TOTAL Rp 1,599,000,000.00
TOTAL Rp 13,780,000,000.00

VI.4 PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN


-
20,000,000,000.00
40,000,000,000.00
60,000,000,000.00
80,000,000,000.00
100,000,000,000.00
120,000,000,000.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Proyeksi Keuangan Tahunan RSIA Sukma Bunda

Biaya Operasional Bunga Pinjaman


Pajak Pengembalian Pinjaman
Laba
Grafik 6.1 Proyeksi Keuangan Tahunan RSIA Healthy
Dari proyeksi keuangan tahunan pada Grafik 6.1 dapat diketahui bahwa
terjadi kenaikan arus uang pada setiap tahunnya. Termasuk pada peningkatan laba
dan biaya operasional. Untuk mengetahui arus kas Proyek pertahunnya dapat
dilihat pada Tabel 6.12 sebagai berikut :
Tabel 6.12 Laporan Arus Keuangan (Cashflow) RSIA Healthy
Tahun 0 1 2 3 4
PENERIMAAN
Equity 21,032,120,000.00
Pinjaman 44,408,280,000.00
Penerimaan Operasional 42,174,300,000.00 44,283,015,000.00 46,497,165,750.00
48,822,024,037.50
Total Penerimaan 65,440,400,000.00 42,174,300,000.00 44,283,015,000.00 46,497,165,750.00
48,822,024,037.50
PENGELUARAN
Biaya Investasi (63,440,400,000.00) - - - -
Biaya Operasional - (30,195,352,000.00) (32,007,073,120.00) (33,927,497,507.20)
(35,963,147,357.63)
Total Pengeluaran (63,440,400,000.00) (30,195,352,000.00) (32,007,073,120.00)
(33,927,497,507.20) (35,963,147,357.63)
EBITDA 2,000,000,000.00 11,978,948,000.00 12,275,941,880.00 12,569,668,242.80
12,858,876,679.87
Depresiasi dan Amortisasi - (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00)
(3,172,020,000.00)
EBIT 2,000,000,000.00 8,806,928,000.00 9,103,921,880.00 9,397,648,242.80 9,686,856,679.87
Bunga Pinjaman - (5,328,993,600.00) (4,812,734,284.80) (4,208,643,624.52) (3,507,588,725.74)
EBT 2,000,000,000.00 3,477,934,400.00 4,291,187,595.20 5,189,004,618.28 6,179,267,954.12
Pajak - (347,793,440.00) (429,118,759.52) (518,900,461.83) (617,926,795.41)
EAT 2,000,000,000.00 3,130,140,960.00 3,862,068,835.68 4,670,104,156.45 5,561,341,158.71
Penyesuaian
Penyesuaian Depresiasi - 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00
3,172,020,000.00
Pengembalian Pinjaman - (4,302,160,960.00) (5,034,088,835.68) (5,842,124,156.45)
(6,733,361,158.71)
SALDO AKHIR 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
2,000,000,000.00
Tabel 6.12 Laporan Arus Keuangan (Cashflow) RSIA Healthy (Lanjutan)
Tahun 5 6 7 8 9
PENERIMAAN
Equity
Pinjaman
Penerimaan Operasional 51,263,125,239.38 53,826,281,501.34 56,517,595,576.41
59,343,475,355.23 62,310,649,122.99
Total Penerimaan 51,263,125,239.38 53,826,281,501.34 56,517,595,576.41 59,343,475,355.23
62,310,649,122.99
PENGELUARAN
Biaya Investasi - - - - -
Biaya Operasional (38,120,936,199.09) (40,408,192,371.04) (42,832,683,913.30)
(45,402,644,948.10) (48,126,803,644.98)
Total Pengeluaran (38,120,936,199.09) (40,408,192,371.04) (42,832,683,913.30)
(45,402,644,948.10) (48,126,803,644.98)
EBITDA 13,142,189,040.29 13,418,089,130.31 13,684,911,663.11 13,940,830,407.14
14,183,845,478.01
Depresiasi dan Amortisasi (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00)
(3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00)
EBIT 9,970,169,040.29 10,246,069,130.31 10,512,891,663.11 10,768,810,407.14
11,011,825,478.01
Bunga Pinjaman (2,699,585,386.70) (1,773,719,952.11) (718,063,840.87) - -
EBT 7,270,583,653.59 8,472,349,178.20 9,794,827,822.25 10,768,810,407.14
11,011,825,478.01
Pajak (727,058,365.36) (847,234,917.82) (979,482,782.22) (1,076,881,040.71)
(1,101,182,547.80)
EAT 6,543,525,288.23 7,625,114,260.38 8,815,345,040.02 9,691,929,366.42 9,910,642,930.21
Penyesuaian
Penyesuaian Depresiasi 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00
3,172,020,000.00
Pengembalian Pinjaman (7,715,545,288.23) (8,797,134,260.38) (5,983,865,340.55) - -
SALDO AKHIR 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 6,003,499,699.47 12,863,949,366.42
13,082,662,930.21
.12 Laporan Arus Keuangan (Cashflow) RSIA Healthy (Lanjutan)
Tahun 10 11 12 13 14
PENERIMAAN
Equity
Pinjaman
Penerimaan Operasional 65,426,181,579.14 68,697,490,658.10 72,132,365,191.00
75,738,983,450.56 79,525,932,623.08
Total Penerimaan 65,426,181,579.14 68,697,490,658.10 72,132,365,191.00 75,738,983,450.56
79,525,932,623.08
PENGELUARAN
Biaya Investasi - - - - -
Biaya Operasional (51,014,411,863.68) (54,075,276,575.50) (57,319,793,170.03)
(60,758,980,760.23) (64,404,519,605.85)
Total Pengeluaran (51,014,411,863.68) (54,075,276,575.50) (57,319,793,170.03)
(60,758,980,760.23) (64,404,519,605.85)
EBITDA 14,411,769,715.46 14,622,214,082.60 14,812,572,020.97 14,980,002,690.32
15,121,413,017.24
Depresiasi dan Amortisasi (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00)
(3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00)
EBIT 11,239,749,715.46 11,450,194,082.60 11,640,552,020.97 11,807,982,690.32
11,949,393,017.24
Bunga Pinjaman - - - - -
EBT 11,239,749,715.46 11,450,194,082.60 11,640,552,020.97 11,807,982,690.32
11,949,393,017.24
Pajak (1,123,974,971.55) (1,145,019,408.26) (1,164,055,202.10) (1,180,798,269.03)
(1,194,939,301.72)
EAT 10,115,774,743.92 10,305,174,674.34 10,476,496,818.88 10,627,184,421.29
10,754,453,715.51
Penyesuaian
Penyesuaian Depresiasi 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00
3,172,020,000.00
Pengembalian Pinjaman - - - - -
SALDO AKHIR 13,287,794,743.92 13,477,194,674.34 13,648,516,818.88 13,799,204,421.29
13,926,473,715.51
Tabel 6.12 Laporan Arus Keuangan (Cashflow) RSIA Healthy (Lanjutan)
Tahun 15 16 17 18 19 20
PENERIMAAN
Equity
Pinjaman
Penerimaan Operasional 83,502,229,254.24 87,677,340,716.95 92,061,207,752.80
96,664,268,140.44 101,497,481,547.46 106,572,355,624.83
Total Penerimaan 83,502,229,254.24 87,677,340,716.95 92,061,207,752.80 96,664,268,140.44
101,497,481,547.46 106,572,355,624.83
PENGELUARAN
Biaya Investasi - - - - - -
Biaya Operasional (68,268,790,782.20) (72,364,918,229.13) (76,706,813,322.88)
(81,309,222,122.25) (86,187,775,449.58) (91,359,041,976.56)
Total Pengeluaran (68,268,790,782.20) (72,364,918,229.13) (76,706,813,322.88)
(81,309,222,122.25) (86,187,775,449.58) (91,359,041,976.56)
EBITDA 15,233,438,472.04 15,312,422,487.82 15,354,394,429.92 15,355,046,018.19
15,309,706,097.87 15,213,313,648.27
Depresiasi dan Amortisasi (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00)
(3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00) (3,172,020,000.00)
EBIT 12,061,418,472.04 12,140,402,487.82 12,182,374,429.92 12,183,026,018.19
12,137,686,097.87 12,041,293,648.27
EBT 12,061,418,472.04 12,140,402,487.82 12,182,374,429.92 12,183,026,018.19
12,137,686,097.87 12,041,293,648.27
Pajak (1,206,141,847.20) (1,214,040,248.78) (1,218,237,442.99) (1,218,302,601.82)
(1,213,768,609.79) (1,204,129,364.83)
EAT 10,855,276,624.84 10,926,362,239.04 10,964,136,986.93 10,964,723,416.37
10,923,917,488.09 10,837,164,283.44
Penyesuaian
Penyesuaian Depresiasi 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00 3,172,020,000.00
3,172,020,000.00 3,172,020,000.00
Pengembalian Pinjaman - - - - - -
SALDO AKHIR 14,027,296,624.84 14,098,382,239.04 14,136,156,986.93 14,136,743,416.37
14,095,937,488.09 14,009,184,283.44

VI.5 PENILAIAN INVESTASI

Dari perkiraan laporan keuangan pada sub-bab sebelumnya, maka akan dilakukan
penilaian investasi dengan menggunakan metode yang cukup populer di bidang keuangan, yaitu :
• Net Present Value
• Payback Period
• Interest Rate of Return
• Sensitivity Analysis
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 6.12 berikut :
Tabel 6.13 Rekapitulasi Hasil Penilaian Investasi Proyek RSIA Healthy
IRR 14.98%
NPV 44,313,118,549.29
Payback Period 8 tahun
IRR Investor per Tahun
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Tahun
Persentase IRR
SBI (8%) IRR Tahunan
Grafik 6.2 IRR Investor per Tahun
Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya 126 – Indah – M. Arif - Sondy
IRR Proyek Per Tahun
14.98%
-30%
-25%
-20%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tahun
Persentase IRR
SBI (8%) IRR Tahunan
Grafik 6.3 IRR proyek per Tahun
− Suku Bunga Pinjaman 10%, 15%, 18% (Current Value : 12 %)
Sensitivity Analysis

Sensitivity analysis merupakan sebuah sarana untuk menganalisa simulasi


cashflow apabila terjadi perubahan-perubahan pada asumsi yang telah dibuat di
awal. Tujuannya adalah untuk dapat mempersiapkan tindakan-tindakan yang sesuai
dengan perubahan yang diramalkan akan terjadi pada kondisi finansial.
Asumsi perubahan yang dianalisa adalah :
− Kenaikan Penerimaan 4%, 6%, 7%, 8% (Current Value : 5 %)
Berdasarkan sensitivity analysis yang dilakukan, diketahui perubahan atas aspek
yang ditinjau (IRR, NPV dan Payback Period) adalah sebagai berikut.
Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya 127 – Indah – M. Arif - Sondy
Grafik 6.4 Skenario Perubahan Suku Bunga (terhadap IRR)
Grafik 6.5 Skenario Perubahan Suku Bunga (terhadap NPV)
Skenario Perubahan " Suku Bunga "
12.19%
14.98% 13.73% 15.71%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
10% 12% 15% 18%
% Suku Bunga
% IRR
Skenario Perubahan " Suku Bunga "
44,313,118,549.29
48,034,676,933.42
28,208,278,883.01
37,478,832,274.04
0.00E+00
1.00E+10
2.00E+10
3.00E+10
4.00E+10
5.00E+10
6.00E+10
10% 12% 15% 18%
% Suku Bunga
NPV
Feasibility Study Proyek RSIA Healthy
Kelompok 3
Adecya 128 – Indah – M. Arif - Sondy
Grafik 6.6 Skenario Perubahan Suku Bunga (terhadap Payback Period)
Grafik 6.7 Skenario Perubahan Kenaikan Penerimaan (terhadap IRR)
7889
0
2
4
6
8
10
10% 12% 15% 18%
Payback Period
% Suku Bunga
Skenario Perubahan " Suku Bunga "
8.16%
14.98%
19.19%
22.48% 25.31%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
4% 5% 6% 7% 8%
Perubahan IRR
% Perubahan Penerimaan
Skenario Perubahan " Kenaikan Penerimaan "
Grafik 6.8 Skenario Perubahan Kenaikan Penerimaan (terhadap NPV)
Grafik 6.9 Skenario Perubahan Kenaikan Penerimaan (terhadap Payback Period)
Dari hasil analisa tersebut diketahui bahwa skema pendanaan seperti yang telah
dilakukan diatas tetap mampu mempertahankan kelayakannya terhadap perubahan
persentase kenaikan penerimaan dan suku bunga pinjaman.
Skenario Perubahan " Kenaikan Penerimaan "
638,375,451.46
44,313,118,549.29
92,312,449,269.02
145,376,064,798.96
204,561,026,750.65
0
5E+10
1E+11
1.5E+11
2E+11
2.5E+11
4% 5% 6% 7% 8%
% Perubahan Penerimaan
Nilai NPV
Skenario Perubahan " Kenaikan Penerimaan "
9
8
766
0
2
4
6
8
10
4% 5% 6% 7% 8%
% Perubahan Penerimaan
Payback Period

VI.6 REKOMENDASI
Berdasarkan analisis pada aspek ekonomi dan keuangan, ditinjau dari perkiraan modal
kerja, perkiraan biaya investasi, proyeksi laporan keuangan dan penilaian atas investasi, maka
Proyek RSIA Sukma Bunda ini dapat dikatakan layak.

BAB VII
KESIMPULAN

VII.1 HASIL ANALISIS ASPEK KELAYAKAN


Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Segi Pasar, diketahui pasar yang begitu besar terhadap kebutuhan kesehatan ibu dan anak
baru dikelola bahwa oleh sebagian kecil RS yang bergerak khusus melayani kebutuhan ibu dan
anak. Sehingga peluang untuk RSIA Sukma Bunda ini mampu menjalankan usaha kesehatannya
dengan baik masih begitu besar.
2. Segi Perekonomian, pembukaan RSIA Healthy ini dapat membantu meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak. Dan apabila tingkat kesehatan ibu dan anak
meningkat, maka akan meningkatkan kemampuan serta daya saing bangsa secara keseluruhan.
3. Segi hukum, RSIA Healthy memiliki dasar hukum yang kuat dan diakui sebagai Perseroan
Terbatas dan telah memenuhi seluruh prosedur perijinan pendirian dan penyelenggaraan Rumah
Sakit.
4. Segi produk, RSIA Healthy menyediakan fasilitas kesehatan secara menyeluruh kepada
pasiennya terutama ibu dan anak. Terdiri dari tiga produk utama yaitu rawat inap, pelayanan
medis (poliklinik) dan penunjang medis.Untuk pelayanan medical check-up dan poliklinik RSIA
Healthy membuka diri terhadap pasien diluar target pasar utama.
5. Segi teknologi, RSIA Healthy menggunakan alat-alat medis dengan teknologi terkini yang
menghasilkan perawatan kesehatan dengan kualitas tinggi. Selain mesin peralatan medis, RSIA
Sukma Bunda juga menggunakan Hospital Management System dimana tingkat kenyamanan dan
kemudahan perawatan kepada pasien sangatlah tinggi.
6. Segi lokasi, lokasi tempat RSIA Healthy ini berdiri merupakan lokasi yang sangat strategis.
Terletak di salah satu sisi jalan arteri yang merupakan jalur utama di Kota Payakumbuh, dekat
dengan daerah perumahan dan kawasan perkantoran.
7. Segi manajemen SDM, memperkerjakan tenaga medis yang ahli dibidangnya dengan gaji
yang ditawarkan telah disesuaikan dengan latar belakang,pengalaman dan budget perusahaan.
8. Segi penawaran, tingkat permintaan masih lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
penawaran yang ada, terutama di Kota Payakumbuh.
9. Segi promosi dan service yang ditawarkan. RSIA Sukma Bunda menawarkan pelayanan
kesehatan yang memuaskan dengan harga yang relatif terjangkau,desain interior yang membuat
pasiennya tidak merasa berada di rumah sakit membuat tingkat kenyamanan semakin tinggi.
10. Segi keuangan, biaya-biaya, kewajiban dan harta yang digunakan sebanding dengan modal
yang ada. Modal yang digunakan adalah modal sendiri (30%) dan modal pinjaman (70%).
11. Segi penilaian investasi, berdasarkan parameter penilaian investasi, RSIA Sukma Bunda
memiliki tingkat pengembalian investasi yang cukup menguntungkan dan relatif aman dari
analisa sensitivitas.

VII.2 PENUTUP
Feasibility study adalah untuk menentukan kelayakan suatu proyek, dalam hal ini untuk
mengetahui tingkat kelayakan pembangunan Rumah Sakit Ibu Dan Anak di daerah
Payakumbuh.Dalam prosesnya terdapat beberapa aspek yang dinilai diantaranya aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum dan
legalitas serta aspek ekonomi dan keuangan.Dari analisis pada masing-masing aspek kemudian
diketahui bahwa RSIA Sukma Bunda memenuhi syarat kelayakan.

Anda mungkin juga menyukai