LAPORAN
PALANGKA RAYA
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami sampaikan kehadiran Tuhan YME atas segala karunia dan
pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Master Plan RSIA
Bunda.
Maksud dari Penyusunan Rencana Induk/Master Plan RSIA Bunda adalah adanya
pedoman dalam rencana pengembangan dan pembangunan RSIA Bunda di Kota
Palangka Raya sesuai dengan dinamika perubahan dan perkembangan di masa
mendatang, serta mendapat kesesuaian fisik didalam kawasan rumah sakit di masa
mendatang.
Demikian penyusunan Laporan Akhir Master Plan RSIA Bunda ini dapat
diselesaikan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Master Plan ini.
Kata Pengantar
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Arahan Pengembangan Rumah Sakit ...................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 3
1.3.1. Maksud.......................................................................................... 3
1.3.2. Tujuan ........................................................................................... 3
1.4. Manfaat ..................................................................................................... 3
PENDAHULUAN
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Master Plan RSIA Bunda adalah:
a. Memenuhi kebutuhan pelayanan RSIA Bunda yang bermutu sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit kelas C
b. Pengembangan sarana dan prasaran di masa yang akan datang hingga
tahun 2026 sesuai dengan kebutuhan pelayanan dengan sistem zonasi
yang tepat dan memenuhi tuntutan dari pengguna jasa maupun
pemerintah daerah
1.4 Manfaat
Perencanaan Master Plan rumah sakit ini diharapkan dapat menghasilkan suatu
panduan (guidelines) perencanaan pembangunan RSIA Bunda yang berkesinambungan,
menyeluruh dan terpadu serta mampu menjawab dan mengantisipasi perubahan dan
kemajuan di masa yang akan datang.
BAB II
GAMBARAN UMUM EKSTERNAL DAN INTERNAL
Kalimantan Tengah yang memiliki luas 153.564,00 km2 atau 8,04 persen dari luas
Indonesia, merupakan provinsi dengan luas wilayah terluas kedua di Indonesia
setelah Papua.
Pada tahun 2014, Kalimantan Tengah terbagi menjadi 13 kabupaten dan 1
kota dimana Murung Raya merupakan wilayah terluas (23.700 km2) dan Kota
Palangka Raya merupakan wilayah terkecil di Provinsi Kalimantan Tengah (2.400
2.1.2 Penduduk
Tabel 2.1.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan
3
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014
Tabel 2.3.
Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin
menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014
No. Kabupaten/kota Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin
1. Kotawaringin Barat 142.742 126.887 269.629 112
2. Kotawaringin Timur 219.693 196.458 416.151 112
3. Kapuas 175.951 169.004 344.955 104
4. Barito Selatan 66.623 63.986 130.609 104
5. Barito Utara 65.669 60.825 126.494 108
6. Sukamara 28.259 24.931 53.190 113
7. Lamandau 38.285 33.513 71.798 114
8. Seruyan 90.134 77.487 167.621 116
9. Katingan 82.575 75.079 157.654 110
10. Pulang Pisau 64.517 59.498 124.015 108
11. Gunung Mas 57.079 50.388 107.467 113
12. Barito Timur 56.835 53.611 110.446 106
13. Murung Raya 55.991 51.733 107.724 108
14. Palangka Raya 128.949 123.156 252.105 105
Jumlah/Total 1.273.302 1.166.556 2.439.858 109
2013 1.243.842 1.140.891 2.384.733 109
2012 1.214.480 1.115.303 2.329.783 109
2011 1.185.278 1.089.842 2.275.120 109
2010 1.156.277 1.064.541 2.220.818 109
Tabel 2.5.
Penduduk Angkatan Kerja menurut Kelompok Umur, 2012-2014
Tabel 2.6.
Penduduk Angkatan Kerja menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang
Ditamatkan Tahun 2012-2014
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2012 2013 2014
No.
(1) (2) (3) (4)
Tabel 2.7.
Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar menurut Kabupaten/Kota Tahun 2014
Tabel 2.8.
Banyaknya Rumah Sakit menurut Kapasitas Tempat Tidur dan
Kabupaten/Kota Tahun 2014
Kabupaten/Kota Rumah Sakit Umum Kapasitas Tempat Tidur
Tabel 2.9.
Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2014
Kabupaten/Kota Puskesmas Puskesmas Pembantu Jumlah
1. Kotawaringin Barat 17 76 93
2. Kotawaringin Timur 20 128 148
3. Kapuas 25 120 145
4. Barito Selatan 12 57 69
5. Barito Utara 16 83 99
6. Sukamara 5 26 31
7. Lamandau 11 61 72
8. Seruyan 12 58 70
9. Katingan 16 108 124
10. Pulang Pisau 11 69 80
11. Gunung Mas 17 46 63
12. Barito Timur 11 64 75
13. Murung Raya 14 83 97
14. Palangka Raya 10 45 55
Tabel 2.10.
Banyaknya Pemeluk Agama menurut Kabupaten/Kota Tahun 2014
2.2.2 Penduduk
Jumlah Penduduk Kota Palangka Raya pada tahun 2011 sebesar 224.663
jiwa terdiri dari 114.898 laki-laki dan 109.765 perempuan. Pada tahun 2012
sebesar 222.599 jiwa terdiri dari 117.414 laki-laki dan 112.185 perempuan.
Pada tahun 2013 sebesar 244.496 jiwa terdiri dari 124.996 laki-laki dan 119.500
perempuan. Adapun tahun 2014 jumlah penduduk Kota Palangka Raya berjumlah
252.105 jiwa dengan komposisi laki-laki 51,16% dan perempuan 48,85%. Maka
laju pertumbuhan penduduk Kota Palangka Raya sebesar 3,11% lebih tinggi dari
rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan
4. Angka Morbiditas
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari
masyarakat (Community Based Data) yang diperoleh melalui studi
morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota
Palangka Raya serta dari sarana pelayanan kesehatan (Fasility Based Data)
yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.
Berdasarkan hasil dari laporan puskesmas di Kota Palangka Raya
tahun 2014 pola penyakit terbanyak menurut semua golongan umur masih
berkisar pada Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut, Hipertensi
dan Gastritis.
5. Sarana Kesehatan
Penduduk yang berkunjung ke sarana Puskesmas baik rawat jalan
maupun rawat inap tahun 2014 di Kota Palangka Raya sebanyak
150.451 kunjungan. Jumlah kunjungan rawat jalan adalah 150.000
kunjungan, sementara kunjungan rawat inap sebanyak 451 kunjungan.
Apabila dengan jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak 244.496
orang, maka pemanfaatan Puskesmas mencapai 62%.