( UE
STJRAT KEPUTUSAN
Nomor : 15I/Yay-RSCh/ XV 14
Tentang
PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT RK CHARITAS PALEMBANG
MEMATUSKAN
Menetapkan
Ditetapkan di : Palembang
Padatanggal :22Oktaber2014
Charitas
)
cH,
't
lrS
PANDUAI\ EVALUASI KII\TERJA
RT]MAII SAKIT RK CIIARITAS PALEMBAI\G
i
DAT'TARISI
Hal
2
Bab II : Ruang LingkuP ...........
1. Pengertian Evaluasi ..............
2
Kinerj.......' 3
2. Tujuan Penilaian
4
Bab III : Tata Laksana Penilian Kinerja. .. .. '
I. Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit ..'.... " .' " 5
5
l. BOR..........
5
2. ALOS
6
3. TOI...........
6
4. 8TO..........
5. NDR.......... 6
6
6. GDR..........
7
2. Indikator Menurut jenis-jenis Pelayanan
Bab tV : DOKUMENTASI...........'.....
9
l. Ijin OPerasional RS
2. PenetaPan Kelas RS
3. IjinGangguanRs
1
BAB I
DEFINISI
Rumah sakit sebagai organisasi nirlaba memiliki peran dalam memberikan jasa pelayanan
kesehatan yang profesional dan bermutu serta terjangkau semua lapisan masyarakat, dan
memberikan pelayanan kesehalan dasar dan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai kelas rumah
sakit dan standar yang telah ditetapkan. Sehingg4 keberadaan rumah sakit merupakan ujung
tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat.Namun, tidak sedikit keluhan selama ini
diarahkan pada kualitas kinerja pelayanan rumah sakit yang dinilai masih rendah. Hal ini
dikarenakan masih terbatasnya sumber daya baik sumber daya finansial maupun sumber daya
nonfinansial.
Dessler dan Gary (1994) menjelaskan bahwa keberhasilan suatu institusi ditentukan oleh dua
faktor utam4 yaitu sumber daya manusia atau tenaga kerja dan sarana dan prasarana pendukung
atau fasilitas kerja. Dari kedua faktor utama tersebut sumber daya manusia lebih penting
daripada sarana dan prasarana pendukung. Secanggih dan selengkap apapun fasilitas pendukung
yang dimiliki oleh suatu organisasi, tanpa adanya sumber daya yang memadai baik kualitas
maupun kuantitasny4 maka organisasi tersebut tidak dapat berhasil mewujudkan visi, misi, dan
tujuan organisasinya. Kualitas sumber daya manusia tersebut diukur dari kinerja karyawan
(performance) atau produktifitasnya.Perkembangan pengelolaan rumah sakit baik dari aspek
manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan,
yaitu lingkungan ekstemal dan intemal (Hendrawan, 201l). Tuntutan eksternal antara lain adalah
dari para stakeholder bahwa rumah sakit ditmtut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,
dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan dari
pihak intemal antara lain adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang
2
kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, perilaku ekonomis,
sumber daya professional dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan
teknologiDipandang dari segnentasi kelompok masyarakat, secara umum rumah sakit
merupakan layanan jasa yang menyediakan untuk seluruah lapisan masyarkat. Biaya kesehatan
cenderung terus meningkat, dan rumah sakit dituntut untuk s€cara mandiri mengatasi masalah
tersebut. Kinerja rumah sakit merupakan faktor penting yang harus diperhatikan untuk
menghadapi tuntutan lingkungan tersebut. Kinerja dalam suatu periode tertentu dapat dijadikan
acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, sistem kinerja yang
sesuai dan cocok untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan
berkembang. Kinerja organisasi dapat diketahui melalui pengukuran kinerja organisasi.
Pengukuran kinerja adalah suatu pros€s penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan sebelumny4 termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber
daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan
jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan), hasil
kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan dan efektifitas tindakan dalam mencapai
tduan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseomng atau
sekelompok orang atau unit-unit keda dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan
standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cal:l- yang
paling adil dalam memberikan imbalan atau p€nghfigaan kepada pekerja. Tujuan evaluasi
kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan dan juga untuk
mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian sasaran perusahaan, terutama untuk
mengetahui bila terjadi keterlambatan atau penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga
sasaran atau tujuan tercapai. Hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk :
I. Peningkatan kinerja
2. Pengembangan SDM
3. Pemberian kompensasi
5. Program kepegawaian
l. Tujuan Evaluasi
a. Hasil-hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar bagi evaluasi reguler
terhadap prestasi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
bonus dan kenaikan gaji lainnya merupakan salah satu tujuan utama penilaian prestasi
kerja.
b. Kesempatan Promosi. Keputusan- keputus{rn penyusunan pegawai (stafftng) yang
2. Tujuan Pengembangan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk
mengembangkan pribadi anggota-anggota organisasi, yang meliputi:
a. Mengukuhkan Dan Menopang Prestasi Kerja. Umpan balik prestasi kerja (performance
feedback) merupakan kebutuhan pengembangan yang utarna karena hampir semua
karyawan ingin mengetahui hasil penilaian yang dilakukan.
b. Meningkatkan Prtstasi Kerja. Tujuanpenilaian prestasi kerja juga untuk memberikan
pedoman kepada karyawan bagi peningkatan prestasi keda di masa yang akan datang.
kebutuhan pelatihan.
4
BAB III
TATA LAKSAI{A
Penilaian kinerja Rumah Sakit RK. Charitas Palembang dilakukan terhadap pelayanan
mengacu pada standar Pelayanan Mininal dengan indicator yang terpilih yang dilakukan
1. Kinerja pelayanan dapat diukur dari pencapaian volume dan mutu pelayanan klinis yang
dilakukan di berbagai instalasi, dengan membandingkan antara perencanaan yang terdapat
di Rencana Strategis Bisnis dengan pencapaian pada saat dilakukannya evaluasi. Selain itu,
kinerja mutu juga dapat diukur dari pencapaian indikator-indikator SPM. Namun sebagai
standar minimal, indikator SPM ini berfungsi untuk menjaga agar mutu pelayanan RS tidak
2. Kinerja keuangan dapu diukur dari pencapaian indikator-indikator keuangan yang telah
ditetapkan pada perencanaan @encana Strategis Bisnis). Indikator ini tidak selalu
berbicara mengenai berapa pendapatan yang bisa diperoleh RS dalam melayani pasien,
namun juga berapa penghematan yang berhasil dilakukan melalui proses yang lebih
efisien. Selain itu, kinerja keuangan secara teknis juga dapat dilihat dari penerapan
5
Permendagri 6112007, antara lain penggunaan informasi unit cost pelayanan sebagai dasar
penetapan tarif, penggunaan RBA untuk menyusun anggaran dan sebagainya.
3. Kinerja manfaat dapat dilihat antara lain dari jenis-jenis pelayanan yang dikembangkan
Selain itu, kinerja manfaat juga dapat dilihat dari trend masyarakat miskin yang dapat
dilayanl di RS ini.
Dalam setiap unsur penilaian, Yayasan RS Chailtas telah menentukan Indikator-indikator
pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan
efisiensi pelayanan rumah sakit. lndikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian
rawat inap :
Rumus :
diterapkan pada diagrrosis teftentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hsri (Depkes, 2005).
Rumus :
Rumus:
(iunlah lemoat tidur x Periodd - Hafi Perawalan)
(jlh posien keluar (hidup + mui))
tertentu. Idealnya satu tempat tidur rata - rata dipakai ,t0 - $ koli/TAIItlN.
Rumus :
Rumus :
lwtlah oasien mati > 18 iam
x 100%
(jamlah pasien kelwr (hidup + nati))
Rumus :
lumlah oasien malt selaruhnva 100%,
(jumlah pasien heluar (hidup + mati))
7
Setiap hari
4. Jam buka pelayanan
kerja pkl 08
s/d 13
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumen yang mendukung dalam penilain kenerja Rumah Sakit RK Charitas adalah :
( EME
SI]RAT KEPUTUSAN
Nomor : O27lYay-RSCh/ IV 14
Tentang
PENILAIAN KII\TERJA DIREKSI
RUMAH SAKIT RK CHARITAS PALEMBANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Ditetapkan di : Palembang
Sr. M.
Ketua
PANDUAN EVALUASI KINERJA DIREKSI
RUMAH SAKIT RK CHARITAS PALEMBANG
DAtr'TARISI
Hal
B. Kegunaan Evalusi................ )
m. Tata Laksana Penilian Kinerja..... . 3
A. Daftar Direktur J
3. Kepemimpinan 9
PAI{DUAN
EVALUASI KINERJA DIREKSI
RI,MAH SAKIT RJC CHARITAS PALEMBANG
I. PENGA}ITAR
Direki Rumah Sakit RK Charitas terdiri dari: Direktur Utam4 Direktur Medis, Direktur
Penunjang Medis, Direktur Keperawatan, Direktur Umum dan SDM, Direktur keuangan.
Evaluasi Kinerja Anggota Direksi adalah evaluasi yang lakukan untuk mengukur kinerja
anggota Direksi dalam melaksanakan fungsi sebagai pemimpin di RS RK Charitas. Oleh
karena itu, anggota Direksi rumah sakit, perlu memiliki jiwa leadership, motivator, keatif,
inovatifl, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual.
Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggunglawab yang diberikan kepadanya. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja Sumber Daya Manusia adalah prestasi kerja atau
hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai Sumber Daya Manusia pada
periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui
hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Disamping itu juga untuk menentukan
kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada
karyawan sehingga dapat melaksanakan pekedaan yang lebih baik dimasa mendatang dan
sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam proses promosi jabatan atau penentuan
imbalan. Rumah Sakit RK. Charitas Palembang menyadari pentingnya dilakukan evaluasi
terhadap kinerja Direksi demi kemajuan instansi. Maka Rumah Sakit RK. Charitas
Palembang menetapkan kebijakan untuk melakukan evaluasi terhadap Direksi secara berkala
dan berkesinambungan.
II RUANG LINGKUP
A.Tujuan Evaluasi Kinerja :
:
Adapun tujuan dari evaluasi kinerja tersebut adalah untuk memperbaiki/meningkatkan
kinerja Direksi di Direktorat masing-masing di RS RK Charitas melalui peningkatan
sumber daya manusia secara lebih spesifik antara lain :
l. Tujuan Umum :
L l. Meningkatkan hasil kinerja dari masing-masing Direktorat.
1.2. Mencatat dan mengakui hasil ke{a Direktur sehingga mereka termotivasi untuk
berbuat yang lebih baik dan semakin berprestasi.
1.3. Memberikan peluang kepada Direktur untuk mendiskusikan keinginan dan
aspirasinya dengan meningkatkan kepedulian terhadap perkembangan pribadi
dan perkembangan Rumah Sakit sesuai dengan tanggung jawab yang
diembannya.
1.4. Merumuskan kembali target pencapaian dalam memberikan pelayanan di
Direktoratnya sehingga Direlcur termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan
potensinya.
2. Tujuan Khusus :
Mendapatkan gambaran akan kemampuan manajerial dari anggota Direksi dalam
mengelola pelayanan di Rumah Sakit.
l. Bidang Perilaku Utama (BPU) adalah penilaian yang berkaitan dengan perilaku dan
etika Direktur.
2. Bidang Hasil Utama (BHU) adalah penilaian kemampuan dalam melakukan pekerjaan
sesuai Kompetensifuraian Tugas yang bersangkutan.
3. Kepemimpinan adalah penilaian kepemimpinan
Dalam setiap unsur penilaian, Yayasan RS Charitas telah menentukan bobot penilaian
dari total penilaian masing-masing unsur penilaian, yaitu :
A. PK Bidang Perilaku Utama (BPU) mempunyai bobot :30 o/o
B. PK Bidang Hasil Utama (BHU) mempunyai bobot :30 V"
C. PK Kepemimpinan : 4O o/o
Nilai Akhir : Bobot Nilai BPU + Bobot Nilsi BIIU + Bobot Nilai Kepemimpinan
Untuk nilai akhir ini telah ditentukan range nilai sebagai berikut :
o > 85 : Sangat Baik
o 75-84 : Baik
r 60-74 :Cukup
. <59 : Kurang
Contoh mencari nilai akhir setelah diketahui total nilai :
I. Direktorat
2. Nama Direktur/ Direktur Utama yang dinilai
3. NIK dari karyawan yang dinilai
4. Mulai Bekerja, diisi dengan tanggal mulai bekerja di RS RK. Charitas.
5. Tanggal Pengangkatan sebagai Direktur
6. Jabatan, diisi sesuaijabatan Direktur yang dinilai.
7. Untuk penilaian, diisi sesuai jeniVmaksud penilaian.
4
Keteransan :
Untuk kolom SEBUTAN diisi dengan kata-kata "Sangat Baik", "Baik", "Cukup",
atau "Kurang" sesuai dengan penilaian berdasarkan uraian di bawah ini.
Untuk kolom NILAI diisi dengan angka yang menjelaskan penilaian dalam bentuk
Sebutan seperti di bawah ini.
Total Nilai BPU diisi jumlah total nilai dari point 1 sampai dengan I l.
Bobot Nilai diisi sesuai dengan persentase bobot yang telah ditentukan.
8
Keteransan :
Untuk kolom Unsur Penilaian pada lembar form evaluasi Bidang Hasil Utama
(BHU) diisi oleh Direktur Utama yang mengevaluasi sesuai dengan UT (uraian
tugas) masing-masing Direktur yang dievaluasi.
Untuk kolom SEBUTAN diisi dengan kata-kata "Sangat Baik", "Baik", "Cukup",
alau "Kurang".
Untuk kolom NILAI diisi dengan angka yang menjelaskan nilai Sebutan seperti pada
penilaian Bidang Perilaku Utama (BPU).
Bobot Nilai diisi sesuai dengan persentase bobot yang telah ditentukan.
9
3. KEPEMIMPINAN (bobot40 %)
Penilaian Kepemimpinan diisi berdasarkan kemampuan Pejabat Struktural dalam
memimpin unit kerjanya sesuai fungsi manajerial (Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengarahan, Pengawasan/Evaluasi dan tindak lanjut) dengan memperhatikan :
2. Berfikir Konseptual :
Kemampuan seseorang dalam membuat konsep
sesuai dengan tugasnya (mulai dari menyusun
rencana kerj4 langkahJangkah yang harus
dilakukan serta menganalisa, mengevaluasi
pekerjaan agar tidak terjadi penyimpangan dalam
rangka mencapai tujuan/target yang diinginkan).
4 Kemampuan Membina :
Kemampuan seseomng dalam melakukan
pembinaan kepada Direktoratnya mengenai cara
kerja, pengetahuan untuk meningkatkan
ketrampilan kerja agar dapat melakukan fungsinya
dengan baik.
5 Membina Hubungan :
Kemampuan Direktur Utama/ Direktur dalam
membina hubungan baik di Direksi maupun antar
Direktorat dalam rangka berkoordinasi,
sehingga tercipta hubungan yang harmonis.
10
6 Kemampuan Negosiesi :
Kemampuan Direktur Utama/ Direktur dalam
melakukan negosiasi demi kepentingan Rumah
Sakit.
Keterangan :
. Untuk kolom SEBUTAN diisi dengan kata-kata "Sangat Baik", "Baik", "Cukup",
atau "Kurang".
o Untuk kolom NILAI diisi dengan angka yang menjelaskan nilai Sebutan seperti
pada penilaian Bidang Perilaku Utama (BPU).
o Bobot Nilai diisi sesuai dengan persentase bobot yang telah ditentukan.
o Penilaian Kinerja diisi berdasarkan jumlah bobot nilai dan disesuaikan dengan
range dari nilai akhir yang telah ditentukan
o Evaluasi ditandatangani oleh Direktur yang dinilai dan Pejabat yang menilai.
. Catatan Direktur Utama diisi kesimpulan dari hasil penilaian atau hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dari Direktur yang dinilai. Catatan ini diisi dan
ditandatangani oleh Direktur Utama.
Cetatan :
l. Direktur Utama meninilai Direhur dan hasil penilaian dilaporan ke Pengurus
Yayasan.
2 Direktur Utama di nilai oleh Yayasan dan hasilnya di laporkan kepada Pembina
Yayasan.
J Apabila terjadi peristiwa perilaku positif atau negatif dari yang dinilai, maka akan
menjadi bahan pertimbangan/ dasar dalam memberikan penghargaan/ pembinaan/
bimbingan kepada yang dinilai.
Ya Charitas
o
t: cH,
R/
7
z
Sr F
tj S
Ketua
PENILAIAN KINERJA DIREKTUR UTAMA
RI]MAH SAKIT RK. CHARITAS
RUMAH SAKIT
NAMA
NIK
MULAIBEKERJA
TANGGAL DIANGKAT
JABATAN : Direktur l]tama
C Kf,PEMIMPINAIY (bobot 40 %)
1. Kemampuan Bahasa
2 Berfikir Konseptual
Kemampuan memecahkan masalah dan pengambilan
J
keputusan
4 Kemampuan Membina
5 Membina Hubungan
6. Kemampuan Negosiasi
Nilai Total :
PENILAIAI{ KIIIIERJA-
@obot Nilai BPU 30 % X Total nilai) + @obot Nilai BHU 30% X Total nilai)
+ Bobot Nilai Kepemimpinan 407o X Total nilai kepemimpinan)
CATATAN :
Nama
NIK
Jabatan
)(
PENILAIAN KINERJA DIREKTUR
RUMAH SAKIT RK. CHARITAS
DIREKTORAT
NAMA
NIK
MULAI BEKERJA
TANCGAL DIANCKAT
JABATAN
2 Kej uj uran
3 Kerjasama
I lnisiatifdan Inovasi
l0 Komunikasi
C KEPEMIMPINAN (bobot 40 %)
I Kemampuan Bahasa
2 Berfikir Konseptual
Kemampuan memecahkan masalah dan pengambilan
3
keputusan
4. Kemampuan Membina
5 Membina Hubungan
6 Kemampuan Negosiasi
Nilai Totel :
PEMLAIAI{ KINERJA=
@obot Nilai BPU 30 % X Total nilai) + @obot Nilai BHll 30oA X Total nilai)
+Bobot Nilai Kepemimpinan 40% X Total nilai kepemimpinan)
CATATAN :
( ) ( )