Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Membangun selalu merupakan upaya yang tidak mudah, perlu waktu

dan

kepemimpinan dengan visi yang kuat.Membangun berarti melakukan perubahan.


Berbagai faktor strategis baik dari segi hukum, politik, ekonomi maupun sosialbudaya akan berpengaruh terhadap rumah sakit. Politik dan kebijakan
pemerintah sangat berperan dalam membangun rumah sakit.

Seperti setiap

bisnis saat ini, dari sisi organisasi rumah sakit tidak akan luput dari dorongan
perubahan yang terjadi akibat virtual organization,

electronic commerce,

merger dan akuisisi serta privatisasi.


Sebagaimana secara luas diketahui , keselamatan pasien adalah isu utama
perumahsakitan saat ini. Banyak kejadian yang tidak diinginkan (KTD) yang
terjadi di rumah sakit , padahal KTD seharusnya dapat dihindarkan. Rumah sakit
yang tidak tanggap terhadap keselamatan pasien akan menghasilkan mutu
pelayanan yang rendah. Mutu pelayanan memang selalu berkembang sejalan
dengan tuntutan konsumen. Dalam sebuah survei di Amerika Serikat, bisnis
rumah sakit memang berada pada peringkat paling bawah sebagai bisnis yang
paling tidak efisien dan paling rendah mutunya jika dibandingkan dengan bisnis
angkutan udara , perhotelan , telekomunikasi dan perbankan (An Unfinished
Business elevating Quality, Restoring Public Confidence, and Transforming Care
in Americas Greatest Industry July 2005). Perumahsakitan saat ini sedang
mengalami perubahan mendasar dalam cara pandang

terhadap pasien dan

mencari nilai nilai baru bagi pelayanannya. Disamping

tata kelola klinis

(clinical governance) , nilai-nilai baru itu adalah keselamatan pasien (Patient


Safety) dan suara pelanggan (consumer voice) .
Setiap tahun ratusan ribu pasien dari Indonesia mengalir ke rumah sakit di
Singapura, Malaysia, China, India dan Thailand membawa keluar devisa yang
tidak sedikit. Globalisasi adalah fenomena dunia masa kini, yang bercirikan
1

dunia tanpa tapal batas yang saling bergantung dan tumpang-tindih di sektor
ekonomi, politik, sosial dan budaya. Fenomena itu , melahirkan
kesehatan (health tourism/medical tourism), suatu kegiatan

wisata

pelayanan

kesehatan bermutu tinggi dengan harga yang pantas dengan fasilitas dan hasil
sesuai standard internasional.Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi
orang asing yang menurut hasil penelitian McKinsey&Company

berpeluang

mendatangkan devisa USD 20 Miliar bagi India di tahun 2012. Diramalkan pula
Brasil. Rusia, India dan China (BRIC) adalah calon pemain utama globalisasi.
China dan India (Chindia) karena proses tinggal landas ekonominya yang terjadi
hampir bersamaan, jumlah penduduk dan cadangan devisanya yang sangat
besar serta saling melengkapi satu sama lain dalam berintegrasi penuh dengan
ekonomi global, dalam dekade mendatang akan menjadi kekuatan terbesar
dalam membentuk ulang ekonomi dunia (Engardio, P : Chindia, McGraw Hill
Company Inc, 2007). Globalisasi kini sedang memasuki tahap yang menentukan
untuk disikapi. Bagi Indonesia

merespons globalisasi , dapat mendorong

pembangunan daya saing dan mengurangi arus pasien ke luar negeri. Meskipun
diakui tertinggal di banding negara tetangga,

sejujurnya

perumahsakitan di

Indonesia semakin maju dengan banyaknya rumah sakit berbenah diri, serta
investor menanamkan modalnya dalam bisnis perumahsakitan.
Memasuki abad 21 kesenjangan antara negara kaya dan miskin semakin lebar
karena negara maju semakin kecil angka

pertumbuhan penduduknya

sedangkan negara miskin sebaliknya mengalami ledakan jumlah penduduk


(demografic explosion). Globalisasi melalui World Trade Organization (WTO) ,
yang didirikan tahun 1996 dan beranggotakan 144 negara telah menghasilkan
kesepakatan GATT (General Agreement on Trade and Tariff) yang mengatur hal
terkait manufaktur , GATS (General Agreement on Trade in Services) yang
mengatur hal terkait perdagangan jasa, TRIPs (Trade Related Aspects of
Intelectual Property Rights) untuk mengatur hak atas kekayaan intelektual seperti
hak paten, kesemuanya itu

ditujukan untuk mengatur liberalisasi arus

modal,liberalisasi investasi, liberalisasi perdagangan, berdasarkan mekanisme


pasar bebas dengan sedikit peran pengaturan oleh pemerintah. Kita telah secara

resmi terjun dalam globalisasi setelah Dewan Perwakilan Rakyat melalui


Undang-undang No. 7 tahun 1995 meratifikasi keanggotaan Indonesia dalam
World Trade Organization (WTO).
Pada tingkat ASEAN , kawasan dimana kita berada , dalam rangka globalisasi
telah terbentuk AFTA ( ASEAN Free Trade Area) dan AFAS (ASEAN Framework
Agreement

On

Services) yang bertujuan agar negara anggotanya

dengan

mengacu pada General Agreement on Trade in Services ( GATS ) memperkuat


kerjasamanya di bidang perdagangan jasa dalam rangka meningkatkan efisiensi
dan kemampuan daya saingnya untuk memperkecil secara substansial
pembatasan perdagangan jasa di antara

negara anggota ASEAN dan

melakukan liberalisasi perdagangan jasa dengan memperluas jangkauan dan


kedalaman liberalisasi perdagangan. Di antara negara-negara ASEAN juga telah
terbentuk ASEAN Vision 2020 on Partnership in Dynamic Development yang
menetapkan pada

tahun 2020 terwujud

ASEAN yang stabil, makmur dan

kawasan ekonomi ASEAN yang berdayasaing tinggi menghasilkan arus barang,


jasa dan investasi yang bebas hambatan, perkembangan ekonomi yang setara ,
penurunan kemiskinan dan ketidakseimbangan ekonomi serta memperkuat
stabilitas politik, ekonomi dan sosial. Untuk mencapai hal itu telah dilakukan
upaya percepatan melalui Deklarasi Cebu (13 Januari 2007) yang memutuskan
untuk membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Kerangka
kerja Masyarakat Ekonomi ASEAN menetapkan ASEAN sebagai pasar tunggal
dan basis produksi internasional dan ASEAN sebagai kawasan terintegrasi
secara penuh dengan

perekonomian global.

Dalam menyongsong era

globalisasi, khususnya AFTA yang telah diambang pintu, rumah sakit harus
mampu menerapkan upaya positif terhadap perubahan. Oleh karena itu, dalam
menghadapi tantangan di masa mendatang dimana bisnis perumahsakitan
menjadi semakin kompetetif, rumah sakit harus

membangun keunggulan

kompetitif mengatasi setiap kelemahan dan ancaman dengan upaya bersama


seluruh sumber daya rumah sakit. Berkaitan dengan itu ,manajemen harus
mampu membangun partisipasi aktif dengan komitmen tinggi

serta mampu

menggerakkan, menjadi panutan dan sumber inspirasi bagi perubahan yang


dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit Puri Indah.
Agar arah dan tujuan yang akan dicapai jelas, Rumah Sakit Puri Indah
menetapkan perencanaan berbasis manajemen strategis. Rencana Strategis itu
harus menginspirasi

seluruh personel Rumah Sakit Puri Indah. Penetapan

sasaran yang spesifik, terukur, agresif, berorientasi pada hasil dalam kurun
waktu yang jelas (Spesific, Measurable, Aggressive, Result oriented, Time
bound) yang dikendalikan melalui Balanced Score Card akan menjadi acuan
target manajemen, dan menjadi tolok ukur keberhasilan manajemen.
1.2. SEJARAH RS PURI INDAH
Ide pembangunan Rumah Sakit Puri Indah ditetapkan pada tahun 2006, dalam
RUPS PT. Binaraguna Mediktama sebagai pemilik Pondok Indah Healthcare
Group (PIHG). Pembangunan dimulai pada Desember 2006 dan selesai pada
Januari tahun 2008. Bangunan rumah sakit terdiri dari 10 lantai termasuk 2
basement, berdiri pada tanah seluas 7000 m2 terletak di Jln. Puri Indal Blok S2,
Kembangan, Jakarta Barat. Pada tanggal 11 Februari 2008, rumah sakit mulai
beroperasi dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI
Bapak Aburizal Bakri pada 12 Mei 2008. Rumah sakit ini didirikan sebagai
sarana pemeliharaan kesehatan bagi warga dan masyarakat di sekitar
Perumahan Puri Indah Jakarta Barat serta Jakarta pada umumnya dengan
melihat ke depan untuk menjadi rumah sakit pilihan bagi siapa saja yang
memerlukan pelayanan kesehatan terbaik , aman, bermutu tinggi dan inovatif.
Seiring dengan perubahan waktu dan besarnya harapan serta tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Puri Indah

akan

melakukan pengembangan sarana dan prasarana sesuai visi yang ditetapkan


yaitu

Menjadi Rumah Sakit Pilihan dengan menyediakan layanan

perawatan kesehatan terbaik, aman, bermutu tinggi dan inovatif serta misi
Rumah Sakit Puri Indah yaitu Menyediakan pelayanan secara utuh,
konsisten dan terpadu berfokus pada pasien melalui praktek

berbasis

bukti yang sesuai dan pelayanan prima dengan komitmen, kerja sama tim,
4

keterlibatan dari pihak terkait dan peningkatan kompetensi individu yang


berkesinambungan
Sebagai anggota Pondok Indah Healthcare Group , Rumah Sakit Puri Indah
memiliki motto:Kesehatan Anda, Prioritas Kami atau Your Health, Our
Priority dan seluruh anggota organisasi Rumah Sakit Puri Indah menganut nilainilai Integritas, Kualitas Kerjasama Tim, Etika, Semangat dan keteguhan,
Inovasi,

Pengembangan

Individu

dan

Pembelajaran

yang

berkesinambungan dalam melaksanakan tugasnya. Telah pula diarahkan oleh


Steering Committee bahwa Rumah Sakit Puri Indah ditugaskan untuk menjadi

Rumah Sakit yang menggunakan E-Medical Record/ E- Prescription dan

paperless hospital

Rumah Sakit yang memberikan Pelayanan kesehatan berkualitas tinggi

dan berfokus pada keselamatan pasien

Rumah Sakit yang memiliki Keunggulan yang akan dikembangkan lebih

lanjut di bidang : Minimally invasive surgaery

Rumah Sakit yang pada

tahun 2011 y.a.d. diharapkan sudah

terakreditasi oleh the Joint Commission InternationaI (JCI).


Riwayat operasionalisasi Rumah Sakit Puri Indah
Pada tanggal 23 Januari 2008

untuk pertama kali Rumah Sakit Puri Indh

dibrikan Izin operasional sementara dari Dinas Kesehatan DKI Jaya.


Kemudian pada tanggal 11 Februari 2008 Rumah Sakit mulai dibuka / soft
opening hanya untuk pelayanan Rawat jalan dan emergensi. Pada 11 Maret
2008

setelah E-MR siap dengan modul rawat inap maka Rumah Sakit Puri

Indah mulai menerima pasien rawat inap. Grand Opening dilaksanakan melalui
upacara yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Bapak Ir.
Aburizal Bakri dan Bapak Gubernur DKI Jaya , Dipl.Ing. Fauzi Bowo pada
tanggal 12 Mei 2008 dimana secara resmi Rumah Sakit Puri Indah dibuka untuk
melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan.

1.3. GAMBARAN UMUM KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL


1.3.1. KONDISI INTERNAL
KEADAAN BANGUNAN DAN PERALATAN PENDUKUNG
Lokasi dan data teknis
Rumah Sakit Puri Indah terletak dan beralamat di Jl. Puri Indah Raya, Blok S-2
Kembangan Selatan, Jakarta Barat Telp.021-25695200,021-25695222, Fax 02125695205. Dibangun di area dengan Luas Tanah: 7.000 m2, Luas lantai :
31.172 m2 dengan jumlah Lantai : 10 Lantai
Area
No Lantai (m2)

Fungsi

1 B2

5.315 Parkir, Water tank, R. Pompa dan STP

2 B1

5.795 Parkir, MEP Plant, General Support Service, Kitchen


Emergency, Pharmacy, Medical Record, Admission,

3 Lt. 1

2,650 Entrance (main lobby), Rehab Medic

4 Lt. 2

2,792 Plyclinic, EHCU, Coffe shop, Caf

5 Lt. 3

2,792 Operating Room, ICCU/ICU, Recovery Room


Plant Room, CSSD, Staff Dining, Multipurpose

6 Lt. 5

2,309 Room, Administration, IT Office

7 Lt. 6

2,225 Ward

8 Lt. 7

2,225 Obsgyn dan Ward

9 Lt. 8

2,225 Paediatric & Ward ( in the future )

10 Lt. 9

2,225 Ward (in the Future)

11 Atap 619

Machine Lift, M & E Plant

Total 31,172
Sistem Elektrikal
Rumah Sakit Puri Indah memprioritaskan keamanan dan keselamatan pasien
sehingga di setiap tempat pelayanan system elektrikal menggunakan selalu back
up UPS untuk alat-alat penting yang ditandai dengan tempat colokan listrik
berwarna merah.

Untuk mendukungseluruh kegiatan Rumah Sakit Puri Indah maka disediakan


daya listrik dengan rincian sebagai berikut : Daya gedung: 2.075 KVA
Genset: 2 unit X 1.500 KVA,UPS Medic : 3 unit X 40 KVA dan UPS Non Medic :
2 unit X 30 KVA
Alat transportasi internal
Alat transportasi internal terdiri atas 2 lift penumpang, 2 lift bed (1 lift barang)
3 dumb waiter ( dengan jalur yang melayani CSSD OK, Med.record Medical
center) Gondola 1 unit (unt membersihkan bagian luar gedung dengan Kapasitas
200 kg (2 org) . Sementara fasilitas Parkir tersedia untuk : 250 unit mobil
Alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi telah disediakan modalitas komunikasi
1. Menggunakan line telepon ISDN dan PSTN secara terpusat dengan alat
PABX
2. Radio trunking di unit emergensi untuk berhubungan dengan ambulans
3. Handy Talky (HT), sebagai alat komunikasi intern dalam gedung yang
terbagi dalam channel untuk masing masing unit
4. Pager, terintergrasi dengan sistem CODE BLUE untuk keadaan darurat
pasien
Sistem keamanan gedung
Untuk mengantisipasi tindak kejahatan dan kebakaran serta keadaan
kedaruratan lainnya Rumah Sakit Puri Indah menerapkan hal-hal sbb :
1. Fire Alarm, terintegrasi dengan lift, Air Conditioning, Fire Fighting,
2. Terdapat 48 titik kamera CCTV, beroperasi 24 Jam, dapat direkam
3. Sistem paging gedung
4. Building Automation System, sebagai perangkat sistem Gedung
5. Acces Card Control untuk masuk ke ruangan

Sistem Pemadam Kebakaran


Tiap lantai di bangunan Rumah Sakit Puri Indah terdapat 3 tangga darurat
kedap api yang memiliki fasilitas kipas angin untuk memasukkan fresh air

Semua terdeteksi dengan secara otomatis dengan smoke detector, sprinkler,


heat detector sesuai dengan standard
Sistem smoke dan heat detector menggunakan addressable system yang
terdapat pada setiap titiknya
Pompa pemadam kebakaran
Dalam rangka kesiapan pemadaman kebakaran Rumah Sakit Puri Indah
memiliki masing-masing Jockey Pump 1 unit , Main Pump 1 unit, dan Hydrant
Pump 1 unit . Sistem pompa pemadam tersebut bekerja secara terintergrasi
dengan sprinkler dan sistem alarm gedung
Sistem pengkondisian Udara
Secara keseluruhan bangunan Rumah Sakit Puri Indah menggunakan sistem
central Air Conditioning dengan sistem AIR COOL untuk sistem utamanya
Rumah sakit juga menggunakan sistem central untuk semua tempat umum
Sedangkan Kamar perawatan menggunakan sistem tersendiri tanpa terhubung
dengan ruangan lain
Untuk Ruang isolasi dikondisikan bertekanan udara lebih rendah dari udara di
luar ruangan isolasi agar virus dan kuman tidak tersebar keluar kamar isolasi.
Khusus untuk Ruang OK dikondisikan sebagai berikut :
a. Suhu 19 s/d 23 derajat celcius
b. Kelembaban udara dijaga 55% s/d 58%
c. Tekanan udara dipertahankan 10 pascal lebih tinggi dari udara di luar OK
Sumber air bersih
Sumber utama air bersih di Rumah Sakit Puri Indah adalah dari air PAM dengan
menggunakan bak penampungan kapasitas penampungan (250 m3)
Sebagai cadangan digunakan air tanah yang berasal dari 2 sumber yang berizin
dengan izin pemakaian maksimum 100 m3/hari
Semua air bersih sebelum digunakan disaring melalui filterisasi dan untuk air
minum dan cuci tangan digunakan Sistem Reversed Osmosis (RO) yang
dimiliki Rumah Sakit Puri indah sebanyak 3 unit untuk melayani ruang operasi,
farmasi, kebidanan, poliklinik dental di medical center
Kebutuhan air panas

Pemakaian air panas RS. Puri Indah menggunakan Water Heater yang terdapat
di masing-masing unit dengan kapasitas 50 s/d 100 liter .Dengan menggunakan
water heater secaraboperasional lebih baik daripada menggunakan boiler karena
relative rendah biaya operasionalnya
Gas Medis
Seluruh gas medis untuk keperluan Rumah Sakit Puri Indah disediakan dengan
sistem central terdiri dari :
1. Gas Oksigen (O2)
2. Gas Nitrous Oxide (N2O)
3. Gas Carbon Dioxide (CO2)
4. Gas Nitrogen (N)
Yang seluruhnya dilengkapi dengan sistem untuk
1. Compressed Air (Udara bertekanan)
2. Air Vacuum (udara hisap)
Semua bisa diakses dari ruang tindakan dan kamar perawatan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing
Limbah Rumah Sakit
Penanganan limbah padat Rumah Sakit Puri Indah dilakukan sebagai berikut :
1. Sampah Medis, dibuang keluar dengan pihak ketiga PT. WASTEC yang
sebelumnya ditampung dibak penampungan
2. Non Medis, dibuang keluar dengan pihak ketiga PT. DEMEN RESIK yang
sebelumnya di tampung di bak penampungan sementara
Limbah cair rumah sakit diolah di SewageTreatment Plant (STP) dan akhirnya
dibuang ke saluran kota dengan persyaratan tertentu. Adapun Sistem STP
(Sewage Treatment Plant) melakukan hal-hal sebagai berikut :
Semua sisa pembuangan dari toilet, kitchen, restaurant melalui saluran yang
telah disiapkan akan masuk ke STP sedangkan khusus untuk Restaurant,
kitchen dan caf serta pantry sebelum masuk ke STP limbah harus melalui
grease trap terlebih dahulu untuk dipisahkan lemaknya

Sistem STP yang ada menggunakan sistem ramah lingkungan yaitu penguraian
polutan secara biologis menggunakan bakteri pengurai.
Setiap 3 bulan sekali demi menjaga lingkungan hidup yang sehat diadakan
pemeriksaan sample air ke instansi yang berwenang yaitu BBTKL (Balai Besar
Teknik Kesehatan Lingkungan) di Jakarta Utara . Hal-hal yang dilakukan dalam
STP adalah
1. Penyaringan sampah dari air limbah masukan
2. Equalisasi dan Aerasi
3. Pengendapan padatan tersuspensi secara sedimentasi
4. Penguraian polutan secara biologis oleh bakteri pengurai
5. Desinfeksi dengan khlorinasi
6. Pengendapan akhir padatan tersuspensi secara sedimentasi
KETENAGAAN
Jumlah tenaga keseluruhan dalam operasionalisasi Rumah Sakit Puri Indah
adalah 659 0rang dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah dokter terdiri atas 102 dokter spesialis part timer ,13 spesialis full timer
dan 10 dokter umum full timer, dokter gigi umum part timer 5, drg spesialis
partimer 13 . Keseluruhan dokter dan drg full timer dan part timer adalah 125
Tenaga Kesehatan yang berijazah S2 perumah sakitan (MARS) 3 orang
SI keperawatan jumlahnya 8 orang , D3 keperawatan 117 , D3 Bidan 21,
Refraksionis 1, Perawat Gigi 8 . Tenaga Para Medis lainnya; Radiografer 6 ,
Analis Laboratorium 9 Orang, Rehabilitasi Medik 3
Jumlah Perawat adalah 156 paramedis keperawatan dan 18 Paramedis non
keperawatan sehingga jumlah seluruh tenaga keperawatan adalah 174,
Farmasi : Apoteker 1, Asisten Apoteker : 15 Tenaga di luar Keperawatan dan
Medis seluruhnya berjumlah 101.
Tenaga outsource (total 243) : security (ISS) : 42, Cleaning&office support (ISS):
120, Kitchen (ACS) : 40 , Parking (Sun Parking) : 25, Gardener: 2, Pest control 4,
AC : 10 orang. Jumlah seluruh Tenaga Medis 125 orang ditambah Tenaga
paramedis dan lain-lain termasuk 534 tenaga outsource diperoleh angka 659

10

yang merupakan seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam operasionalisasi


Rumah Sakit Puri Indah.
INFORMASI TEKNOLOGI
Fokus utama dalam implementasi proyek Teknologi informasi di Rumah Sakit
Puri Indah adalah :
1. Keselamatan pasien
2. Kelengkapan data pada semua titik pelayanan
3. Komitmen pada konsep green hospital yang ramah lingkungan
Situasi pegembangan IT saat ini :
Meskipun dalam implementasi Teknologi Informasi masih banyak yang
harus disempurnakan namun banyak hal telah berhasil diimplentasikan
yang memudahkan pencatatan serta kelengkapan data dan administrasi
pasien termasuk masalah pencatatan keuangan yang sudah terintegrasi
dalam sistem
Queing system telah berjalan dengan baik di apotik
Laboratory Information System (LIS) telah selesai dilakukan testing
implementasi dalam IT system yang sesungguhnya (go life)
Kemampuan mengoperasikan E - MR : tidak banyak mengalami kendala
FASILITAS RUMAH SAKIT PURI INDAH
Adapun fasilitas Rumah Sakit Puri Indah adalah sebagai berikut
Jumlah Tempat Tidur terpasang 75 (direncanakan 188) berada di lantai 6
dan 7 : terdiri atas : VVIP = 2, VIP=20, Kelas I =12, Kelas II =12,Kelas III
= 10, Isolasi = 2, Baby acute nursery = 2, nursery = 10, di lantai 3 ICU =5
tt (3 ICU dan 2 NICU/PICU
Kamar bersalin 3 siap pakai 2 berada dilantai 7
Operating Room = 2 ruang siap pakai, 3 dalam persiapan alat, 1 ruang
operasi (RO 3) dilengkapi sistem terintegrasi untuk laparoskopi, Recovery
room : 8 TT CSSD : memiliki alat canggih Sterad plasma sterilizer

11

Ruang Poliklinik (Medical Center) : memiliki 31 ruang periksa , dilengkapi


ruang tindakan, arena bermain, ruang istirahat dokter dan 1 kompleks
ruang Executive Health Check up.
Instalasi Gawat Darurat : memiliki 12 tempat tidur, 2 ruang tindakan
(treatment room dan plaster room), 1 ruang isolasi, ruang resusitasi
lengkap dengan defibrillator.
Farmasi : storage berdasar alphabetic pharmacology, minimal stock.
MESO, E-presciption, vaccin management system, dengan temperatur
mapping 24 jam terus menerus
Medical Record : Aplikasi Vesalius E- Medical Record, E-Prescribing dll
menggunakan NOVA system
Clinical support : USG 3 dimensi&4 dimensi,Endorectal Ultra Sound ,Multi
Slice CT scan ,Digital Fluoroscopy dll. Magnetic Resonance Imaging
sedang dipersiapkan
Radiology : MultiSlice CT - Scan ,USG 4 dimension, Endo Rectal Ultra Sound,
Conventional radiography, Computerized Radiography ,C-arm, dg mini PACS
(Picture Archiving Computerized System)
Rehabilitasi Medik : MWD,SWD, Ultrasound, nebulizer, Tilting table, exercise
lengkap, occupational dan speech therapy
Laboratorium : memiliki LIS( Laboratory Iinformation System) dan alat
pemeriksaan Imunologi, Kimia klinik, Blood Gas Analysis, Hematologi lengkap ,
Mikrobiologi dll
RS Puri Indah memiliki Gudang umum 1, gudang makanan (cool room
t.a.freezer dan chiller) , Kamar jenazah dengan 2 freezer, Ambulans 2 buah
lengkap dengan peralatan standard, Ruang administrasi di lantai 5 untuk seluruh
kegiatan adminstrasi pendukung, Ruang kerja paramedis dan medis di setiap
unit.
RS Puri Indah tidak memiliki peralatan pencucian maupun bengkel perbaikan
(Workshop) karena menggunakan outsource system.

12

1.4. MAKSUD ,TUJUAN DAN KEGIATAN RS PURI INDAH


Tujuan RS Puri Indah adalah merupakan hal yang tertanggung dalam visi dan
misi yang secara umum yang telah dibicarakan sebelumnya.
Tujuan RS Puri Indah adalah :
1. mewujudkan pelayanan kesehatan secara utuh, konsisten dan terpadu
berhokus pada pasien melalui praktek berbasis bukti yang sesuai dan
pelayanan prima dengan komitmen , kerjasama tim , keterlibatan dari
pihak

terkait

dan

peningkatan

kompetensi

individu

yang

berkesinambungan
2. mewujudkan pelayanan kesehatan yang memberikan kepuasan pada
pelanggan (costumer satisfaction)
3. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan RS Puri indah.
Secara luas tujuan tersebut akan dilaksanakan dalam upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif secara proporsional yang terkait dalam seluruh pelayanan
produk dan jasa diRumah Sakit Puri Indah.
KEGIATAN RUMAH SAKIT PURI INDAH
Sesuai dengan ijin operasional sementara yang diterbitkan Dinas Kesehatan DKI
Jakarta pada tanggal 23 Januari 2008 RS Puri Indah mempunyai tugas untuk
melaksanakan dan mendayagunakan upaya kesehatan secara menyeluruh
dengan mengutamakan upaya promotif, kuratif, rehabilitatif dan preventif.
1. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut RS Puri Indah memiliki upaya
a) Menyelenggarakan pelayanan medis
b) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
c) Menyelenggarakan pelayanan keperawatan
d) Menyelenggarakan pelayanan rujukan
e) pelayanan penunjang
f) pendidikan dan pelatihan
g) penelitian dan pengembangan
h) sistem administrasi terpadu dan finansial
i)

sistem proses daur ulang limbah yang ramah lingkungan


13

Sebagai Rumah Sakit yang baru berdiri, Rumah Sakit Puri Indah sudah
memiliki pangsa pasar yang jelas yaitu semua orang yang membutujkan
kesehatannya terjaga dengan usaha preventif, kuratif ataupun promotif. Upaya
rehabilitatif juga menjadi perjatian Rumah Sakit Puri Indah sehingga seluruh
proses akan berjalan secara sinergis dan bersifat holistik. Dan untuk
memberikan pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan Rumah Sakit Puri Indah
mempunyai fasilitas dan kemampuan untuk menyelenggarakan hampir seluruh
bidang spesialisasi dan beberapa sub spesialis untuk menunjang seluruh
kegiatan tersebut
Kegiatan pelayan berupa unit gawat darurat (emergency), rawat jalan , rawat
inap dan kamar operasi yang ditunjang oleh peralatan dan suportif untuk
pelaksanaan medis

adalah seluruh kegiatan yang mencakup seluruh fungsi

diatas.
2. Kegiatan Pelayanan Medis dan Penunjang RS Puri Indah
Untuk menyelenggarakan seluruh upaya holistik dalam menyehatkan dan
membuat sehat maka RS Puri Indah memiliki fasilitaas dan kemampuan sebagai
berikut :
2. 1 Kegiatan pelayan medis spesilistik dan subspesialistik
1. Penyakit

dalam

(umum,

gastroenterologi,

endokrinologi,

hametologi onkologi, infeksi)


2. Penyakit jantung, penyakit paru-paru
3. Kesehatan anak (umum, neurologi anak, intensif care)
4. Kebidanan dan penyakit kandungan (umum, laparoscopi
minimal gasless, deteksi din kelainan janin)
5. Bedah (umum, urologi, plastik, onkologi, ortopedi, ortopedi
spine, ortopedi knee)
6. Bedah saraf
7. Bedah digestif
8. Bedah anak

14

9. Penyakit saraf
10. Penyakit mata (retina, lensa,)
11. Penyakit THT (umum, alergi)
12. Penyakit kulit kelamin
13. Penyakit gig dan mulut ( umum, bedah mulut, ortodonti,
prostodonti, periodonti, konservasi, pedodonti)
14. Penyakitt jiwa
15. Rehabilitasi medis
16. Pelayanan gizi
17. Pelayanan Akupuntur
18. Health Check Up
19. Pelayanan Gawat Darurat
20. Anestesi
VI. 2. 2. Kegiatan penunjang pelayan medis
1. Apotik 24 Jam
2. Laboratorium 24 Jam (Umum, Imunologi)
3. Pencitraan

(Umum, Multi Slice CT Scan, USG 3 Dan 4

Dimensi, Interventional radiology, Endorectal Ultrasound)


4. Penunjang diagnostik lain :
a. EKG
b. EEG
c. ekhokardiografi
d. audiometri
e. endoskopi
f. bronkoskopi
g. CTG
h. Doppler
i. Spirometri

15

VI. 2. 3. Kegiatan medis intervensi


Kamar operasi (5 kamar 2 aktif) yang terbagi menjadi
1. Kamar Operasi Elektif
2. kamar Operasi CITO
3. kamar operasi Ultra Clean untuk kasus mata (belum
dioperasikan)
4. kamar operasi (2) untuk pengembangan dikemudian hari.
VI. 2. 4. Kegiatan penunjang
Kegiatan pelayananan lain :
1. Poliklinik
2. Senam Hamil
Rumah Sakit Puri indah berorientasi pada patent safety dengan
memanfaatkan kegiatan memantau suara pasien (patient voice) melalui
KISARAN (Kritik, Saran dan Pujian) yang pada selanjutnya akan diarahkan
menjadi focus group dicussion yang akan menjembatani kebutuhan pasien dan
bagian dari proses pembinaan dan transfer ilmu pengetahuan dari Rumah Sakit
kepada pasien sehingga pasien lebih merasa memiliki dan juga mempunyai
kontribusi dalam pengembangan RS Puri Indah .
Selain itu untuk mengarahkan Rumah Sakit Puri Indah menjadi terdepan
dalam persaingan pasar global maka terus menerus dilakukan upaya perbaikan
dan penyempurnaan yang melipputi segala bidang sehingga diharapkan Rumah
Sakit ini menjadi suatu Rumah Sakit yang bersifat holistic, dengan pelayanan
prima dan mampu memberikan informasi dengan tepat atas dasar bukti dan
asas patient safety.
Menjadikan minimally invasif surgery sebagai unggulan dan penggunaan
elektronik data akan menjadikan rumah sakit ini sebagai salah satu

yang

memilki nilai tambah dalam pemasaran dan pelayanan karena dalam segi waktu
keakuratan, seluruh informasi akan dapat disampaikan secara terintegrasi
,megurangi kesalahan dalam pembacaan yang diakibatkan salah penulisan dan

16

akan memberikan kemampuan diagnosis yang lebih tepat sehingga pasien akan
mendapatkan keuntungan dengan penggunaan sistem ini.
Untuk menunjang upaya tersebut maka perlu di adakan sistem pengendalian
yang objektif sehingga penilaian akhir dapat menyimpulkan ssuatu kinerja yang
objektif. Sistem Balanced Score card ini adalah instrumen penilaian kinerja dan
pengendalian standar mutu.
KINERJA RS PURI INDAH TAHUN 2008
Dalam waktu kurang dari satu tahun, RS Puri Indah telah berusaha untuk
mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki agar menjadi tempat rujukan
berkelas Internasional, mengembangkan seluruh sistem pelayanan dalam
mencapai standar mutu serta memberikan pelayanan prima bagi pelanggan .
Adapun kinerja RS Puri Indah akan dibahas dalam suatu pelaporan yang akan
terbagi dalam beberapa bagian agar mudah dimengerti.
II.I. Gambaran umum kondisi internal yang mempengaruhi pencapaian
kinerja
II.I.I. Pelayanan gawat darurat
Unit emergency RS Puri indah adalah

unit yang direncanakan untuk dapat

melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap tingkat kegawatan dan kedaruratan


pasien yang datang ke unit tersebut melalui sistem triage.
Unit ini dilengkapi :
1. 1 ruang resusitasi
2. 2 bed anak
3. 4 bed akut
4. 4 bed sub akut atau observasi dan 1 runagn treatment
5. 1 plaster room
6. 1 ruang tindakan

17

7. 1 ruang konsultasi
8. 1 ruangan untuk keluarga pasien
9. 1 ruang isolasi
Ruang emergency dirancang untuk menerima pasien dalam jumlah besar, tapi
memberikan keleluasaan bagi tenaga medis dan paramedis untuk melakukan
pemantauan dan pengobatan dan pasien agar terlindung. Selain itu unit ini
dilengkapi dengan beberapa pintu yang mempermudah hubungan dengan unit
penunjang yang dibutuhkan seperti Unit Pencitraan (Radiologi) dll.
Cakupan pasien menunjukkan belum maksimalnya tingkat pelayanan unit
emegensi. Sedangkan dari segi kualitas unit ini belum dapat dinilai secara
optimal karena variasi kasus yang masih belum menunjukkan kecenderungan
pemanfaatan unit untuk kasus kegawatan dan kedaruratan yang sebenarnya.
II.I. II. Kondisi internal perawatan rawat jalan
RS Puri indah secara resmi baru membuka dan menerima pasien rawat jalan
pada tanggal 11 Februari 2008.

Unit rawat Jalan menunjukkan peningkatan

ditinjau dari jumlah pasien. Dalam perjalanannya terdapat beberapa keadaan


seperti terlihat pad gambar 2, dimana grafik menunjukkan perkembangan yang
meyakinkan. Meskipun perkembangan unit ini tidak melonjak secara drastis
namun jumlah pasien dapat dikatakan memiliki kecenderungan meningkat setiap
bulan meskipun baru ditunjukkan oleh beberapa bagian.
Secara topografis unit rawat jalan (Medical Centre) terletak di lantai 2 untuk 27
poliklinik dan lantai 7 khusus untuk 4 poliklinik Obstetri dan Ginekologi.
POLIKLINIK
Poli gigi dan mulut
Poli penyakit dalam
GP/Dokter Umum
Poli Penyakit Saraf
Poli Kardiologi
Poli Pulmonologi

RUANGAN
4
4
1
2
2
1

18

Poli Penyakit Kulit kelamin


Poli Kesehatan Jiwa
Poli Penyakit THT
Poli Penyakit Mata
Poli Kesehatan Anak
Poli Gizi Klinik
Poli Akupuntur
Poli Obstetri - Gineklologi
Poli Bedah

1
1
1
1
4
1
1
4
4

Cakupan pelayanan medik rawat jalan tahun 2008 sebesar ... orang.

II.I.III Pelayanan rawat inap


Rumah Sakit Puri Indah pada awalnya ditrancang

mempunyai empat

lantai sebagai unit perawatan. Namun baru dikembangkan dua lantai yaitu lantai
6 dan lantai 7. Dalam kapasitasnya, unit ini baru memiliki 65 tempat tidur yang
siap menerima pasien dan 10 tempat tidur bayi baru lahir.
Dalam satu tahun perjalanannya didapatkan adanya peningktatan jumlah dalam
pengertian jumlah ruang huni, sebab hal ini akan menjadi bias bila dikonversikan
dalam sistem penghitungan secara persentasi. Dalam akhir tahun jumlah ruang
huni sudah mencapai rata-rata 40 kamar/hari.
Ketersediaan dari kamar isolasi yang menggunakan sistem 2 pintu dengan area
peralihan diantaranya sangat mendukung adanya pengembangan ke arah
patient safety, meskipun demikian pemikiran akan adanya tekanan negatif yang
ideal akan dikembangkan sangat memberikan nilai tambah bagi rumah sakit,
terutama bagi pelayanan karena masyarakat yang dilayani oleh rumah sakit ini
memiliki ekspetasi tinggi terhadap sistem perawatan maksimal yang dibutuhkan.
Pelayanan yang memisahkan antara lantai 7 menjadi lantai untuk ibu, wanita,
bayi menjadikan nilai positif yang sangat tinggi untuk pasien. Adanya wacana poli
anak dipindahkan ke lantai yang sama akan mengembangkan rumah sakit ini
menjadi RS yang perduli terhadap pelanggan dengan memisahkan anak, ibu
dengan rata-rata pasien dewasa.

19

Grafik bor

ICU
ICU RS Puri Indah pada awalnya memilki 5 bed tapi hanya memiliki kemampuan
mengoperasikan dengan jumlah ideal untuk 3 pasien disesuaikan dengan jumlah
perawat ICU.

20

Adanya peningkatan yang mencolok pada bulan juni disebabkan karena


banyaknya kasus pasca operasi yang membutuhkan ruangan ICU. Dalam
perkembangann ke arah Desember didapatkan peningkatan yang signifikan.
Adanya keterbatasan sistem dengan dua bed terisi dan 1 bed dipersiapkan untuk
pasien dalam sudah di ubah.
OT
OT RS Puri Indah memiliki 5 kamar operasi yang sampai saat ini memilki sistem
digitalisai dalam informasi kelembaban, temperatur, tekanan

21

Peningkatan yang terjadi tampak dalam gambar yang disajikan. Hal ini tidak
lepasa dari peran Rawat Jalan yang memberi sumbangan terbesar dalam
pengadaan pasien untuk operasi.

SDM dan organisasi


Di dalam sumber daya medis RS Puri Indah mewmiliki jumlah yang
berfluktuaksi sejak dididrikannya setahun yang lalu. Peningkatan yang
berkesinambungan terus dijalankan dengan pendidikan berkelanjutan dari
seluruh SMF yang ada di RS Puri Indah ini. Sebagian besar pendidikan kea rah
sub-spesialisasi memang dibiyayai oleh dokter tersebut. Dalam hal ini harus
dilihat bahwa pihak RS Puri Indah tidak memfokuskan kearah sub-spesialisasi
walaupun arah untuk menuju ke sana tetap sebagai suatu wacana untuk dapat
dikembangkan dikemudian hari.
Pemberdayaan SMF merupakan suatu cara pihak manajemen untuk dfapat
mengkontrol perilaku professional dari dokter RS Puri Indah.

22

Pengalaman dari RS Pondok Indah sebagai induk penyelenggaraan


proses kerja di bidang bisnis kesehatan menjadikan pola dasar yang baik untuk
dapat dikembangkan secara lebih holistic. Pengembangan standar pelayanan
yang juga mengikutsertakan seluruh sector terkait menjadikan di masa depan RS
Puri Indah memiliki system yang seharusnya dapat terintegrasi lebih baik
mengingat kemapuan untuk mengembangkan diri, menyesuaikan terhadap segal
hal yang baru dan inovatif masih sangatlah tinggi.
Belum

lengkapnya

seluruh

system

dapat

diolihat

dengan

masih

dikembangkannya system clinical governance yang baik dan dapat diaplikasikan


oleh semua pihak terkait dengan mengedepankan patient voice adalah juga
merupakan bagian dari proses pengembangan untuk melengkapi system yang
tertata dan menuju pada standar internasional nantinya.
Kebutuhan untuk menilai kinerja para dokter masih harus dikembangkan dengan
menggunakan beberapa standar yang telah ada dan hal yang akan
dikembangkan di kemudian hari.
Budaya Keluarga besar yang Sehat dapat merupakan landasan kerja untuk
dapat menyelesaikan segala permasalahan yang sudah terjadi, sedang terjadi
ataupun akan terjadi. Sehingga kebudayaan yang bersifat blaming culture
kiranya dapat dikurangi bahkan diantisipasi sampai taraf tertentu sehingga
seluruh mitra kerja RS Puri Indah merasakan tempat ini merupakan tempat yang
tepat untuk dapat mengembangkan diri dan bersandar dengan memberikan
system pelayanan terbaik pada seluruh pasiennya.
Jumlah sumber daya medis :
Jenis
1. spesialis
2. sub spesialis
3. umum
4. gigi umum
4. gigi sub-spesialis

jumlah

full

part

23

Jumlah tenga dapat juga dilihat dari status sebagai fulltimer dan part timer
dengan kondisi tertentu yang berhubungan dengan tanggung jawab, tugas,
kewajiban dari dua belah pihak.
Dalam perkembangannya jumlah ini akan mengalami pemindahan sehingga
jumlah awal telah berubah menjadi
Jenis
1. spesialis
2. sub spesialis
3. umum
4. gigi umum
4. gigi sub-spesialis

jumlah

full

part

a. Spesialis
Dalam kinerjanya selama ini yang digunakan adalah sitem pencapaiann
persentase produktivitas yang dilakukan dengan pembagian banyaknya
pasien dengan jam efektif yang dipunyai oleh seluruh dokter.
Hal tersebut mengakibatkan adanya penggolongan dokter nerdasarkan
produktivitasnya. Berikut ini disampaikan produktivitas dokter tahun 2008.
Adanya penambahan dokter yang telah menjadi dokter di rumah sakit lain
memberikan tambahan yang cukup besar di segala sektor pelyanan dan
peningkatan utilisasi dari seluruh penunjang.

II.2. Gambaran umum kondisi eksternal yang mempengaruhi pencapaian


kinerja
Faktor eksternal yang mempengaruhi kondis RS Puri Indah terbagi menjadi :
adanya RS lain ataupun rencana pembangunan rs lain yang berada dalam
radius wilayah pelayanan RS Puri Indah dapat disikapi dalam 2 hal dimana
adanya pesaing dengan pangsa pasar dan pelayanan yang sama dan juga

24

adanya kemungkinan penunjang dapat dilihat bahwa adanya kemungkinan


penurunan jumlah pasien RS Puri Indah saat mereka memberikan pelayanan
dan hal tersebut pasti terjadi untuk sementara waktu. Waktu tersebut adalah hal
yang harus di beli oleh RS Puri Indah untuk tetap eksis dan mengembangkan
pelayanannya. Di pihak lain kehadiran pesaing atau mitra akan memacu serta
memicu pengembangan RS Puri Indah dari segala aspek agar dapat menjadi
dan memilki nilai lebih sehingga di pilih sebagai Rumah Sakit pilihan. kesulitan
mengembangkan jumlah pasien atau mereka akan memacu pengembangan
sistem pelayanan RS Puri Indah
Faktor letak yang strategi menjadikan RS Puri indah dapt diakses terutama dari
lingkar luar, jalan tol, perumahan, akses jalan,
Kekurangan dalam penujuk arah yang menunjukkkan lokasi RS Puri Indah telah
diperbaiki dengan penambahan rambu-rambu pada posisi tertentu untuk
mengaktuliassikan kebradaan Rs Puri Indah.
Faktor masyarakat yang menjadi pelangggan di RS Puri Indah adlah
merupakkan fkator tersendiri yang harus diperhitungan mengingat adat,
kebiasaan, tingkat pendidkan tertentu yang mengakibatkan RS Puri Indah harus
mempunyai flexibilitas untuk dapat mengakomodasinya.
Kondisi ekonomi yang tidak terlalu baik pada tahun 2008 mempunyai dampak
secara tidak langsung dari RS Puri indah.
PELUANG
1. Unit Gawat Darurat
Dari segi pelayanan terlihat adanya peningkatan jumlah pasien terhadap
respon keberadaan unit gawat darurat atau emegency di RS Puri Indah.
Adanya catatan terhadap respon dari penerimaan pasien berdasarkan triage
sangat membantu prose penilaian kemajuan.
Kemampuan dari pendiagnosaan dokter yang bertugas memerlukan adanya
peningkatan sehingga seluruh unit emergency dapat diharapkan sebagai

25

suatu pintu masuk untuk dapat terbaginya pasien menurut kebutuhan dan
spesialisasi yang membutuhkan penanganan segera.
Kemampuan dari petugas medis yang tidak merata memiliki peran besar
didalam sistem pengembangan dari unit emergency.
Kehadiran dari pimpinan yang dapat mengarahkan seluruh unit medis dalam
pengarahan yang bersifat fungsional maupun administratif sangat membantu
untuk dapat memajukan pelayanan di bidang emergency.
Koordinasi terkait dengan clinical support dan pharmacy sangat membantu
untuk dapat menjalankan seluruh proses pendiagnosaan dengan disertai
penunjang yang baik.
Kerjasama emergency dengan unit terkait seperti SMF dirasa sudah cukup
memadai meskipun adanya perbaikan untuk proses pengembangan unit
tetap dibutuhkan dalam suatu pelayanan prima.
Dari angka yang diterima dalam pembahasan sebelumnya didapatkan bahwa
angka kegawatdaruratan sebenarnya hanya berkisar antar 1 5 % (true
emergency).
Nilai mortalitas

1.5. KONDISI EKSTERNAL


Faktor eksternal adalah kondisi diluar Rumah Sakit Puri Indah yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan Rumah Sakit
dalam mencapai tujuan.
Kondisi yang amat berpengaruh adalah belum stabilnya kondisi social politik dan
ekonomi akibat krisis moneter global yang berdampak pada tingginya risiko
bisnis dan biaya operasional dan investasi khususnya alat kedokteran canggih.
Sejak awal pembukaan telah ada beberapa pasien yang menggunakan
sistem asuransi umum (reimburssement) namun Pelayanan
menggunakan Asuransi secara resmi baru dimulai di RS Puri Indah pada
tgl. 1 Juni 2008

26

Asuransi yang telah menandatangani kerjasama dan berlaku sejak 1 Juni


2008 a.l. Global Assistance, International SOS , AIA,AIG Life ,Bakrie Life,
Blue Dot, BNI Insurance Life, Allianz, AdMedika
Saat ini pengguna asuransi baru mencapai 0,6% Ditargetkan 5 % pasien
RS Puri Indah menggunakan asuransi pada Desember 2008
Kerjasama juga telah ditandatangani bersama perusahaan Carrefour,
Mal Puri Indah, Chevron Pacific Indonesia, PT MEDCO E& P Indonesia,
dan lain-lain untuk pelayanan bagi para karyawannya
Who are the current competitors ? OMNI, ROYAL TARUMA, SILOAM
KARAWACI /SILOAM WEST JAKARTA ?
Who might they be in the future ?
What are their products ?
How are they competing ? (Price, service, quality, marketing ?)
How do they distribute ?
What can we do to anticipate competition ?
STRENGTH : Puri Indah Merupakan Bagian dan didukung oleh Pondok
Indah Healthcare Group. Lokasi strategis, Bangunan dan Peralatan
bagus, Semangat KARYAWAN tinggi
WEAKNESS : Tim baru terbentuk, Kerjasama tim sudah terbentuk namun
belum sangat baik, Kurang terlatih untuk bidang tertentu, Masa awal
pengenalan pasar
OPPORTUNITY : Pasar bagus, telah Dipercaya asuransi
THREAT: Ancaman Pesaing kuat cukup banyak, pembajakan tenaga
medis, paramedis maupun non medis
Mengurangi Weakness : Mengembangkan kerjasama tim. identifikasi
dan menyelesaikan masalah SDM yang kurang terlatih pada bagian
ttt, pengenalan pasar lebih mendalam melalui market intelligence
Menghadapi Threat : mengenali kinerja dan strategi Pesaing utama
dan pesaing potensial , melakukan rekruitmen SDM/khususnya star

27

doctors dg lebih baik dan upaya mengoptimalkan retensi SDM


berkualitas
Memperkuat Strength : mempertahankan komitmen dan semangat
karyawan, menonjolkan puri sbg bagian PIHCG, memanfaatkan
lokasi strategis
Memanfaatkan Opportunity : melakukan penetrasi pasar dan
mengembangkan kerjasama dengan asuransi dan TPE (Third Player
exclusive)

Rumah Sakit di Jakarta Barat dan Tangerang yang berpotensi menjadi pesaing
Rumah Sakit Puri Indah

1.6. KELEMAHAN

Selama periode 2002 2006 Rumah Sakit Medika Gria mempunyai


berbagai macam permasalahan, antara lain :
1.6.1. Terjadi penurunan kinerja produktivitas, baik rawat jalan maupun
rawat inap sejak tahun 2002 2006. Penurunan produktivitas
tersebut juga diikuti penurunan pelayanan penunjang. Ditengah
persaingan bisnis rumah sakit yang semakin ketat, hal tersebut
merupakan masalah penting yang harus segera diatasi.
1.6.2. Dalam persaingan bisnis rumah sakit, salah satu andalan utama
adalah fasilitas dan peralatan kedokteran. Namun peralatan
kedokteran demikian cepat berkembang, sehingga dalam kurun
waktu 2-3 tahun peralatan kedokteran yang semula dianggap
canggih akan cepat dianggap ketinggalan jaman. Bila rumah sakit
akan terus mengikuti perkembangan teknologi kedokteran yang
demikian pesat, pasti akan berdampak pada anggaran investasi

28

yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja keuangan


rumah sakit.
1.6.3. Dengan telah diberlakukannya Undang undang Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran, berlaku ketentuan pembatasan
tempat praktek Dokter sebanyak 3 tempat. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap ketersediaan Dokter Spesialis di rumah
sakit. Pada keadaan tersebut, posisi tawar rumah sakit menjadi
agak sulit karena bila Dokter Spesialis merasa tidak diperhatikan
kepentingannya dan meninggalkan rumah sakit, keadaan tersebut
malah dapat berakibat menyulitkan rumah sakit. Di sisi lain,
ditengah persaingan bisnis rumah sakit yang semakin ketat, sangat
dibutuhkan adanya komitmen yang tinggi dari para Dokter
Spesialis, terutama dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit.
1.6.4. Bertumbuhnya rumah sakit baru dapat merupakan masalah, karena
selain merupakan pesaing, rumah sakit baru berpotensi menarik
sumber daya manusia yang telah terlatih sehingga berdampak
pada pelaksanaan pelayanan.

29

BAB II

GAMBARAN UMUM

1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT PURI INDAH


RS Puri Indah merupakan rumah sakit umum yang direncanakan dengan
kapasitas 188 tempat tidur, merupakan milik PT Binara Guna Mediktama.
Rumah Sakit Puri Indah mempunyai fungsi memberikan pelayanan
kesehatan paripurna dengan motto melayani dengan penuh cinta kasih.
Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, Rumah Sakit Puri Indah
mempunyai tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Rumah
Sakit Puri Indah agar selalu memberikan pelayanan secara profesional,
etis dan bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut
serta menyumbang upaya mencerdaskan bangsa.

1.2. KEGIATAN PELAYANAN


Kegiatan pelayanan Rumah Sakit Puri Indah dapat dilihat pada tabel-tabel di
bawah ini.

1. PELAYANAN RAWAT JALAN

RAWAT JALAN
A Kunjungan Pasien Rawat Jalan Februari.

DesemberTahun 2008 dan Januari 2009


A.1. Total Kunjungan Pasien Rawat Jalan Per Spesialisasi
30

Februar JuliNo
.

i- Juni

Klinik
1 Penyakit Dalam
2 Obsgyn

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Septemb

2008
er 2008
7.899
7.076
339

Oktober-

Janua

Desemb

ri

er 2008
7.986
2.995

2009
7.795
3.305

7.945
3.886

Anak
Mata
Kulit
Gigi
THT
Obsgyn
B. Umum
Neurologi
Bedah Tulang
Jantung
Paru, Asma &
Alergi
Bedah Urologi
Pem. Payudara
Laktasi
Psikiater
Bedah Kosmetik
Gizi
Bedah Mulut
Rematologi
Bedah Anak
Andrologi
Bedah Ongkologi
Bedah Saraf
Paket Sunat Sp.
Bedah
Bedah Digestif
Bedah Vaskuler
Rehab. Medik
Anestesi
Poli Dental

5.072
1.259
4.835
3.477
1.879
2.760
1.035
632
423
488

3.764
942
2.840
2.853
1.411
1.827
749
589
472
327

3.592
947
1.888
2.605
1.368
1.199
769
541
410
266

3.431
1.180
1.931
2.199
1.141
997
712
550
445
336

2.871
2.673
2.209
1.803
1.008
818
671
558
369
362

404
51
58

282
33
39

343
84
35

220
89
41
37
27
31
9
15
3
13
6
16

127
81
70
54
35
22
14
13
10
9
6
6
3

TOTAL

30.470

23.665

2.539

1.972

2.135

2.079

2.166

35

529

1.286

RATA-RATA/BLN

31 Akupuntur

47
84
13

34
31
7

14

34
36
15
-

15

20
9
11

16

11
-

0
-

24
-

6
11
17
1

15

0
-

7
0
4
2
1

25.615 24.947

1
1
1
0
0
0
25.99
2

31

32 Fisioterapi
33 Klinik Umum
34 UGD

5.673
1.877
12.800

5.013
1.143
11.050

4.870
937
11.109

TOTAL

20.385

17.208

16.921 16.274

50.855

40.873

42.536 41.221

TOTAL KUNJUNGAN

529
0
4.366
839
10.011

1.047
239
3.805
832
9.559
16.76
8
42.76
0

2. PELAYANAN RAWAT INAP


1.

RAWAT INAP
A.1. Fasilitas Rawat Inap Saat Ini
A.1. Kamar Perawatan Rawat Inap Per Kelas Dan Per Lantai
JML Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai Lantai
Kelas
No
TT
1
2
3
5
6
7
Royal
1 Suite
2
2
2 President
4
4
Suite
3 VIP
47
5
4
13
16
9
4 I
30
8
6
10
6
5 II
52
8
32
12
6 III
41
18
13
10
7 ICU
7
7
8 ISO
4
2
2
TOTAL
187
26
67
32
25
22
15
9 Box bayi
10
10
Ket :
Lantai 6 belum aktif terdiri dari VIP = 16 TT dan kelas I = 6
TT.
A.2. Kamar Operasi
Kamar operasi terdiri dari 3 OK besar dan 1 OK
sedang

32

A.3. Kamar Bersalin


Kamar bersalin terdiri dari 1 ruang kala dan 2 ruang
partus
B. Kunjungan Pasien Rawat InapTahun 2008 Mei
s/d Desember 2008
B.1. Total Pasien Masuk Rawat Inap Per Kelas
No.

2.116

232
334
573
839
79
15
2.088

Th.200
6
4
6
294
329
545
835
60
40
2.113

161

176

174

176

80

61

127

113

125

2.535

1.993

2.243

2.201

2.238

66

42

29

44

65

Th.2003

Th.2004
9
8

25
322
406
748
901
53

0
1
17
251
303
576
746
38

2.455

1.932

205

10 Neonatus
( Box Bayi )
TOTAL +
NEONATUS

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kelas

Th.2002

Suite
Suite
VVIP
VIP
I
II
III
ICU/CCU
NICU/PICU
TOTAL

RATARATA/BLN

11

ODC

Th.2005
9
7

251
347
682
766
53

3. PELAYANAN PENUNJANG MEDIK


A. Laboratorium
A.1. Jumlah Pasien Dan Pemeriksaan Laboratorium
No.
Th.2002 Th.2003 Th.2004 Th.2005 Th.2006
1 Jumlah Pasien
16.161
11.997
13.674
11.694
10.894
Jml Pasien/bulan

1.347

1.000

1.140

975

908

2 Jumlah Pemeriksaan

57.049

27.966

33.857

28.890

43.403

Jml Pemeriksaan/bulan

4.754

2.331

2.821

2.408

3.617

A.2. Patologi Anatomi


No.
1 Patologi Anatomi

Th.2002 Th.2003 Th.2004 Th.2005


383
347
758
962

Th.2006
966
33

Rata-rata PA/bulan

Radiologi
Kegiatan Radiologi
No.
1 Jumlah Pasien
Jml Pasien/bulan

Jumlah Foto
2 Rongent
Jml Foto Rontgen/bln

32

Th.2002
-

29

63

80

81

Th.2003 Th.2004 Th.2005


4.084
4.250
3.226

Th.2006
2.802

340

354

269

234

6.059

4.377

4.629

3.537

3.087

505

365

386

295

257

3
USG
Ket : *Th.2000, 2001 dan 2002 jumlah pasien belum di laporkan
terpisah

34

1.3. STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN


Struktur organisasi Rumah Sakit Puri Indah efektif berlaku sejak 6 Oktober 2008.
Struktur organisasi Rumah Sakit Puri Indah tidak menutup kemungkinan untuk
terjadinya perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi
Rumah Sakit Puri Indah.
Sistem administrasi pelayanan umum, kepegawaian dan pemeliharaan berada di
bawah pimpinan Chief of General Services and HRD , sedangkan Keuangan ,
akuntansi, pembelian dan Information Technologi berada di bawah pimpinan
Chief of Finance, procurement and IT, Sementara kegiatan bisnis pemasaran
dan manajemen pelanggan berada dibawah pimpinan Chief of Business
Marketing and Customer Management.
Kegiatan pelayanan medis, keperawatan dan farmasi serta penunjang medis
berada di bawah pimpinan Chief Operating officer. Keempat Chief tersebut
bertanggungjawab langsung kepada CEO (Chief Executive Officer).
Rumah Sakit Puri Indah adalah rumah sakit yang dirancang dengan system
terkomputerisasi terpadu sehingga banyak kegiatan seperti pelayanan medis,
keperawatan, keuangan, admission / penerimaan pasien , pelayanan farmasi ,
radiology dan laboratorium telah dilakukan dengan memanfaatkan system IT
yang telah disediakan.
Sistem pengendalian manajemen Rumah Sakit Puri Indah juga telah dirancang
menggunakan Sistem Balanced Score Card (PB view) terkomputerisasi yang di
gunakan untuk mengendalikan kinerja setiap unit, departemen dan divisi agar
arah pengembangan maupun kinerjanya sesuai dengan yang diinginkan dalam
rencana strategis yang telah ditetapkan.
Direksi wajib membuat rencana jangka panjang berupa Rencana Strategis 5
tahun yang memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam waktu 5
tahun. Renstra sekurang-kurangnya memuat :
1. Evaluasi kinerja 1 tahun sebelumnya.
2. Posisi rumah sakit saat ini.

35

3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra


4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan.
5. Renstra disahkan oleh CEO dan Steering Committee.
1.4.

SUMBER DAYA MANUSIA


DOKTER

JUMLAH

a. Dokter Spesialis
b. Dokter Umum
c. Dokter Gigi
Jumlah

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

TENAGA KESEHATAN LAIN


Sarjana Keperawatan
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sarjana Farmasi/Apoteker
D3 Keperawatan dan Kebidanan
Radiografer
Analis
SPK/sederajad
Asisten Apoteker
POS/TPK
Jumlah

JUMLAH

36

a.
b.
c.
d.
e.
f.

TENAGA ADMINISTRASI
Sarjana ( S1 )
Sarjana ( S2 )
Sarjana Muda ( D1 dan D3 )
SLTA/sederajad

JUMLAH

Jumlah

1.5.

FASILITAS DAN PERALATAN

1.6.

KEUANGAN

37

BAB III
RANCANGAN RENCANA STRATEJIK TAHUN 2007 2011
1.1. ISSUE STRATEGIS
1.1.1. Pada grand design pelayanan kesehatan yang telah disepakati
dalam AFTA, pada tahun 2010 telah memungkin warga negara
ASEAN mendirikan sarana pelayanan kesehatan.
1.1.2. Perubahan organisasi rumah sakit dalam upaya meningkatkan
kinerja organisasi.
1.1.3. Dimungkinkannya alih teknologi dan pembuatan jejaring dengan
pihak asing.
1.1.4. Kondisi makro ekonomi yang relatif stabil.
1.2. ASUMSI ASUMSI
1.2.1. Pasar bebas AFTA dimulai tahun 2010.
1.2.2. Pertumbuhan rumah sakit di Jakarta akan terus terjadi.
1.2.3. Tingkat inflasi sekitar 10%.
1.2.4. Kebijakan dalam sektor ketenaga kerjaan tetap stabil.
1.2.5. Kerjasama strategis dan sinergis dengan FKUI melalui YAPMEDI
berjalan baik.
1.3. VISI
1.4. MISI
.
1.5. LANDASAN NILAI
.
1.6. TUJUAN (GOAL)
1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
2. Pelayanan kesehatan Rumah Sakit Puri Indah terus meningkat dan
berkembang.
3. Tercapainya peningkatan produktivitas pelayanan Rumah Sakit Puri
Indah.
4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi,
memiliki integritas, komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui
upaya pendidikan dan pelatihan, serta upaya peningkatan kesejahteraan
yang adil dan manusiawi.

38

BAB IV

ANALISIS SITUASI
1.1. ANALISIS PESAING
1. Lokasi Rumah Sakit Puri Indah dikelilingi rumah sakit umum swasta lain
yang relatif dekat, dan memiliki kompetensi pelayanan dan fasilitas yang
lebih lengkap.
2. Selain rumah sakit umum terdapat pula rumah sakit khusus yang serupa
dengan salah satu unggulan Rumah Sakit Puri Indah dalam pelayanan
obstetri ginekologi.
3. Terdapat pula sarana pelayanan kesehatan lain yang memberikan
pelayanan penunjang, klinik, rumah bersalin dan lain-lain.
4. Pada era pasar bebas AFTA 2010 akan dimungkinkan adanya
persaingan dengan rumah sakit milik asing (PMA).
1.2. ANALISIS STAKE HOLDER
1. Lokasi Rumah Sakit Puri Indah berdekatan dengan pusat-pusat industri
besar, yang memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak sehingga
mempunyai potensi sebagai cakupan pelayanan.
2. Masyarakat di sekitar Rumah Sakit Puri Indah dengan strata menengah
ke atas merupakan pasar potensial bagi cakupan pelayanan Rumah
Sakit Puri Indah.
3. Pemilik Rumah Sakit Puri Indah memiliki dana yang cukup sebagai
sumber dana untuk pengembangan pelayanan Rumah Sakit Puri Indah.

1.3. KINERJA PRODUKTIVITAS RUMAH SAKIT

39

BAB V
POSISI BISNIS
SWOT ANALYSIS
PEMBOBOTAN
1. SDM DAN MANAJEMEN
2. SARANA & PRASARANA
3. KEUANGAN
4. PEMASARAN
Jumlah

No.

35%
25%
20%
20%
100%
BOBOT
FAKTOR
(%)

FAKTOR

SKALA / RATING
5
sangat kuat
4
Kuat
3
Cukup
2
Lemah
1
sangat lemah
BOBOT
SUB
FAKTOR
(%)

RATING

NILAI

Kekuatan
1.
a.
b.
c.
d.

SDM DAN MANAJEMEN


Tersedianya Dr Spesialis yang lengkap
Loyalitas SDM pada RS
Tersedia tenaga kesehatan yang qualified
Manajemen berjalan dengan baik
Jumlah (1)

35%

2.
a.
b.

SARANA DAN PRASARANA


Lokasi RS yang strategis
Bangunan RS megah dengan fasilitas
yang lengkap
Tersedianya peralatan medik yang
memadai
Tersedianya ruang perawatan yang
memenuhi kehendak pasar
Jumlah (2)

25%

KEUANGAN
Sistem keuangan berjalan baik
Likuiditas dan solvabilitas baik
Bad debt rendah
Kinerja keuangan baik

20%

c.
d.

3.
a.
b.
c.
d.

Jumlah (3)
4.
a.
b.
c.
d.

PEMASARAN
Pola tarif yang bersaing
Tersedianya pola tarif dengan paket
Tersedianya pelayanan unggulan
RS sudah lama dikenal
Jumlah (4)
T O T A L KEKUATAN

35%
30%
20%
15%
100%

4
4
3
3

0,49
0,42
0,21
0,16
1,28

35%

0,44

20%

0,20

25%

0,19

20%
100%

0,25
1,08

30%
30%
20%
20%
100%

4
3
4
3

0,24
0,18
0,16
0,12
0,70

30%
30%
25%
15%
100%

5
3
3
4

0,30
0,18
0,15
0,12
0,75
3,80

20%

100%

40

Kelemahan
1.
a.
b.

SDM DAN MANAJEMEN


Kinerja SDM RS kurang optimal
SDM RS belum mempunyai komitmen
terhadap pelayanan yang bermutu tinggi
Turn over yang cukup tinggi
Fungsi organisasi belum berjalan baik
Jumlah (1)

35%

2.
a.
b.
c.
d.

SARANA DAN PRASARANA


Peralatan medik canggih belum lengkap
Fasiltas pelayanan belum memadai
Penataan lokasi pelayanan belum optimal
Sistem informasi RS belum terpadu
Jumlah (2)

25%

3.
a.

KEUANGAN
Sumber pembayaran pasien sangat
didominasi dari pasien umum (sering
komplain)
Realisasi anggaran belum sepenuhnya
mengacu pada alokasi anggaran
RS belum mampu membayar hutang
Investasi
Jumlah (3)

20%

PEMASARAN
Tarif rekanan RS relatif tinggi
Kualitas proses pelayanan pelanggan
belum baik
Belum dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan optimal
Jumlah (4)

20%

T O T A L KELEMAHAN

100%

c.
d.

b.
c.

4.
a.
b.
c.

25%

0,35

30%
30%
15%
100%

2
3
4

0,21
0,32
0,21
1,09

30%
25%
30%
15%
100%

3
3
3
2

0,23
0,19
0,23
0,08
0,71

35%

0,28

25%

0,20

40%
100%

0,40
0,88

40%

0,24

40%

0,32

20%
100%

0,16
0,72
3,40

41

Peluang
1.
a.
b.

c.

d.

2.
a.
b.
c.

3.
a.
b.
c.

4.
a.

b.

c.

SDM DAN MANAJEMEN


Tersedianya SDM berbagai profesi yang
dapat direkrut untuk peningkatan kinerja RS
Kebijakan dan komitmen Pemilik RS untuk
mengembangkan dan meningkatkan
pelayanan RS

35%

Tersedianya lembaga/konsultan untuk


peningkatan kompetensi SDM DAN SISTEM
MANAJEMEN
Kerjasama dengan FK merupakan peluang
dalam rekrutmen dokter spesialis yang
berkualitas
Jumlah (1)

20%

0,28

35%

0,61

10%

0,14

35%

0,49
1,52

100%

SARANA DAN PRASARANA


Terbukanya kesempatan untuk KSO
peralatan medik dan non medik
Kemajuan teknologi dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja RS
Dengan semakin terbuka pasar,
memudahkan RS dalam mendapatkan
peralatan dengan harga yang lebih kompetitif
Jumlah (2)

25%

KEUANGAN
Kerjasama dengan pemasok dapat
meringankan beban keuangan RS
Adanya kemudahan dalam mendapatkan
dana investasi dari Pemilik RS
Kemampuan bayar pasien yang cukup tinggi
Jumlah (3)

20%

PEMASARAN
Kewajiban asuransi tenaga kerja di
perusahaan-perusahaan merupakan peluang
untuk pengembangan kerjasama

20%

30%

0,30

30%

0,30

40%

0,40
1,00

100%

0,12

20%

40%

0,40

40%
100%

0,32
0,84

30%

0,24

Pemukiman penduduk yang cukup padat &


perusahaan besar di sekitar RS merupakan
pasar potensial untuk RS

50%

0,40

Adanya klinik-klinik dan tempat praktek


profesi kesehatan disekitar RS untuk
membuat jaringan pelayanan

20%

0,16

Jumlah (4)
T O T A L PELUANG

100%

0,80

100%

42

Ancaman
a.
b.
c.

SDM DAN MANAJEMEN


Adanya ketidakpuasan psn pd dokter
spesialis
Masih belum solidnya komitmen SDM yang
berada di dalam RS
Kinerja RS belum optimal sehingga belum
dapat memberikan insentif yang memadai
untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan

35%

Jumlah (1)

a.
b.

a.
b.
c.

a.
b.
c.

SARANA DAN PRASARANA


Belum lengkapnya fasilitas pelayanan
menyebabkan dilakukannya rujukan ke RS
lain
Lokasi dan kelengkapan ruang pelayanan
belum optimal
Jumlah (2)

25%

KEUANGAN
Rekrutmen SDM yang berkompetensi
menyebabkan biaya SDM meningkat
Penetapan tarif lebih didasarkan pada
kompetitor daripada unit cost
Tarif yang dipaketkan belum dapat
dilaksanakan sepenuhnya
Jumlah (3)

20%

PEMASARAN
Munculnya RS baru dan pengembangan RS
lain merupakan kompetitor potensial
Tarif RS masih merupakan hambatan bagi
kerjasama dengan perusahaan
Kemasan pemasaran yang masih monoton
Jumlah (4)

20%

T O T A L ANCAMAN

100%

40%

40%

20%
100%

60%

40%
100%

40%

40%

20%
100%

40%

35%
25%
100%

3
4

43

Hasil Analisa
Analisa Internal
No.
1.
2.
3.
4.

Bidang

Kekuatan

Nilai
Kelemahan

SDM dan Organisasi


Sarana dan Prasarana
Keuangan
Pemasaran

1,28
1,08
0,70
0,75

1,09
0,71
0,88
0,72

Total

3,80

3,40

Analisa Eksternal
No.
1.
2.
3.
4.

Bidang

Nilai
Peluang

Ancaman

SDM dan Organisasi


Sarana dan Prasarana
Keuangan
Pemasaran

1,52
1,00
0,84
0,80

1,12
1,00
0,76
0,73

Total

4,16

3,61

Berdasarkan analisis SWOT tersebut dapat ditentukan koordinat sebagai


berikut
Sumbu X = kekuatan - kelemahan =
Sumbu Y = peluang - ancaman =

0,40
0,55

44

BAB VI
STRATEGI DAN SASARAN
GOAL 1

TERCAPAINYA PELAYANAN BERMUTU TINGGI


INTERNATIONAL
YANG
BERORIENTASI
PELANGGAN

DAN BERSTANDAR
PADA
KEPUASAN

STRATEGI
1. Menerapkan konsep program mutu melalui akreditasi rumah sakit dan JCI
SASARAN
1.1. Tersusunnya buku program mutu Rumah Sakit Puri Indah dengan
indikator kinerja mutu seluruh pelayanan pada bulan Maret tahun 2009.
1.2. Tercapainya akreditasi rumah sakit untuk 5 pelayanan pada awal tahun
2009.
1.3. Tercapainya akreditasi JCI untuk pelayanan rawat jalan pada akhir tahun
2011
2. Meningkatkan dan melengkapi fasilitas pelayanan
SASARAN
2.1. Tersedianya 1 ruang bersalin VVIP pada bulan.
2.2. Tersedianya fasilitas ruang bersalin umum dengan ruang kala 1 terpisah
dari ruang persalinan pada tahun
2.3. Tersedianya ruang pelayanan Medical Check Up yang memadai pada
akhir tahun
2.4. Terlaksananya sistem one stop service untuk pelayanan laboratorium dan
radiologi untuk pasien rawat jalan pada tahun
2.5. Terlaksananya sistem informasi rumah sakit (SIRS) terpadu yang
mendukung seluruh tata administrasi pelayanan pada akhir tahun 2008.
3. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan sumber daya manusia Rumah
Sakit Puri Indah
SASARAN
1.1.
Tersedianya dokter umum yang mempunyai kompetensi dalam
rawat intensif pada akhir tahun

45

1.2.
Tersusunnya program pelatihan berkelanjutan bagi seluruh SDM
yang terkait dengan pelayanan pasien pada tahun
1.3.
Terlaksananya pelatihan basic life support untuk seluruh SDM
Rumah Sakit Puri Indah pada akhir tahun
1.4.
Tersusunnya prosedur operasional standar (standard operating
procedure) verbal bagi seluruh pelayanan front line pada akhir tahun
2007.
1.5.
Tersusunnya prosedur operasional standar bagi pelayanan tim
keperawatan untuk pasien rawat inap pada tahun
1.6.
Tersedianya perawat mahir rawat intensif anak dan bayi pada akhir
tahun
GOAL 2

TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN PELAYANAN RUMAH SAKIT PURI


INDAH
STRATEGI
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menciptakan pelayanan unggulan
SASARAN
1.1. Terselenggaranya pelayanan unggulan minimally invasive surgery
dengan peningkatan produktivitas mencapai 40% pada tahun 2011.
1.2. Terselenggaranya pelayanan home care bagi ibu melahirkan dengan
mencapai cakupan 20% pada tahun 2009 dan 40% pada tahun 2011.
1.3. Terselenggaranya pelayanan unggulan dalam bidang tropical medicine,
khususnya infeksi tropis yang bukan termasuk wabah dengan
peningkatan kunjungan rawat jalan mencapai 50% pada tahun 2011.
1.4. Terciptanya tarif paket yang kompetitif untuk menuju sistem diagnosis
related groups / casemix dengan tingkat produktivitas mencapai 40%
pada tahun 2011.
2. Meningkatkan produktivitas pelayanan operatif dan endoskopi
SASARAN
2.1. Terselenggaranya pelayanan ortopedi dengan peningkatan produktivitas
mencapai 40% pada tahun 2011.
2.2. Tersedianya pelayanan bedah yang lebih lengkap, meliputi ortopedi,
bedah plastik, digestif, dan urologi pada tahun 2009.

46

2.3. Tersedianya fasilitas yang lengkap untuk pengembangan pelayanan


minimally invasive surgery dengan peningkatan operasi mencapai 50%
pada tahun 2011.
2.4. Tersedianya Dokter Spesialis penyakit Dalam yang memiliki kompetensi
endoskopi pada tahun 2007 dengan peningkatan produktivitas mencapai
30% pada tahun 2011.

GOAL 3

TERCAPAINYA PENINGKATAN
SAKIT PURI INDAH

PRODUKTIVITAS

PELAYANAN

RUMAH

STRATEGI
1. Meningkatkan utilisasi pelayanan rawat jalan dan rawat inap
SASARAN
1.1. Tersedianya Dokter Spesialis yang mengisi seluruh slot pelayanan rawat
jalan dengan peningkatan produktivitas mencapai 40% pada tahun 2011.
1.2. Tercapainya peningkatan bed occupancy rate (BOR) 40% pada tahun
2009, 50% pada tahun 2010, 60% pada tahun 2011 dan 70% pada
tahun 2012 dengan kapasitas 188 tempat tidur.
2. Meningkatkan kegiatan pemasaran untuk memperluas kerja sama
SASARAN
2.1.
Tersedianya Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Anak, Bedah dan
Obstetri Ginekologi yang berkomitmen dalam melayani pasien jaminan
perusahaan dan asuransi pada tahun 2009.
2.2.
Tercapainya kesepakatan tarif yang kompetitif dengan pihak
perusahaan dan asuransi dengan pencapaian peningkatan coverage
sebesar 65% pada tahun 2011.
2.3.
Terselenggaranya lokakarya peningkatan kompetensi bidan di
wilayah Jakarta Barat bekerja sama dengan Akademi Bidan Widya Karsa
dan Pengurus Ikatan Bidan Indonesia dengan target peningkatan referal
mencapai 30% pada tahun 2011.

47

RENCANA PROGRAM PENCAPAIAN SASARAN


RENCANA STRATEGIS RS PURI INDAH
GOAL 1

TERCAPAINYA PELAYANAN BERMUTU TINGGI


INTERNATIONAL
YANG
BERORIENTASI
PELANGGAN

DAN BERSTANDAR
PADA
KEPUASAN

STRATEGI
1. Menerapkan konsep program mutu melalui akreditasi rumah sakit dan
JCI
SASARAN
1. 1. Tersusunnya buku program mutu Rumah Sakit Puri Indah dengan
indikator kinerja mutu seluruh pelayanan pada bulan Maret tahun 2009.
KEBIJAKAN
Setiap unit kerja diwajibkan menetapkan indikator kinerja mutu. Indikator
mutu terdiri dari 2 bentuk,yaitu : 1) indikator pelayanan, dan 2) indikator klinik.
Diupayakan agar penetapan standar berdasarkan standar Depkes atau
melalui benchmarking.
PROGRAM
Membuat Buku Panduan Program Mutu Pelayanan RS Puri Indah dengan
mengacu pada Buku Pedoman dari Departemen Kesehatan dan merujuk
pada ketentuan yang ada dalam instrumen akreditasi. Selain itu, menyusun
dan menetapkan indikator kinerja mutu pada semua unit kerja RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun Buku Panduan Program Mutu Pelayanan RS Puri Indah, dan
menyusun rencana kerja penyusunan dan penetapan indikator mutu pada
semua unit kerja. Salah satu indikator mutu harus berupa indikator yang
berorientasi pada waktu pelayanan.
ACTION PLAN
1) Membuat Buku Panduan Program Mutu Pelayanan RS Puri Indah
(Maret 2009)
2) Sosialisasi tentang penyusunan indikator mutu
3) Pengumpulan indikator mutu dari seluruh unit kerja
4) Pembahasan dan editing indikator mutu yang diajukan
5) Lokakarya penetapan indikator mutu RS Puri Indah
6) Implementasi mulai bulan Mei 2009.

48

1. 2. Tercapainya akreditasi rumah sakit untuk 5 pelayanan pada awal tahun


2009.

KEBIJAKAN
Untuk mewujudkan RS Puri Indah sebagai Center for Minimally Invasive
Surgery Hospital dalam rangka kerja dengan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia sebagai, salah satu langkah strategis yang harus ditempuh adalah
akreditasi rumah sakit. Program akreditasi rumah sakit dilaksanakan sebagai
program mutu yang merupakan komitmen dalam manajemen RS Puri Indah.
PROGRAM
Mempersiapkan dan melaksanakan self assesment pada 5 pelayanan yang
akan diakreditasi .
KEGIATAN
1) Sosialisasi tentang program akreditasi rumah sakit.
2) Penyediaan buku dan bahan-bahan sebagai referensi.
3) Penyusunan buku pedoman dan standar pelayanan yang dilengkapi
dengan SOP.
4) Melaksanakan self assesment secara berkala untuk menilai progress
persiapan akreditasi.
5) Self assesment terakhir 1 bulan menjelang dilakukannya akreditasi oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
6) Akreditasi rumah sakit oleh KARS pada bulan Oktober 2007.
ACTION PLAN
1. Penjelasan tentang program akreditasi rumah sakit beserta tata cara
menyusun Pedoman Organisasi, Standar Pelayanan, SOP dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan akreditasi rumah sakit pada bulan Agustus 2008.
2. Buku dan bahan-bahan sebagai referensi tersedia pada bulan Agustus
2008.
3. Ke 5 pelayanan yang akan diakreditasi selesai menyusunan buku
pedoman, standar pelayanan yang dilengkapi dengan SOP, dan hal-hal
lain sesuai ketentuan dalam instrumen akreditasi pada bulan Desember
2008.
4. Melaksanakan self assesment secara berkala untuk menilai progress
persiapan akreditasi setiap bulan 1 kali pada periode bulan Agustus
Desember 2008.
5. Self assesment terakhir pada bulan Februari 2008 menjelang
dilakukannya akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
6. Penilaian akreditasi pada bulan Februari 2008.

49

3. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan sumber daya manusia


Rumah Sakit Puri Indah
SASARAN
3.1.
Tersedianya dokter umum yang mempunyai kompetensi dalam rawat
intensif pada akhir tahun 2007.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang bertaraf internasional, harus
didukung dengan pelayanan rawat intensif sesuai standar internasional.
Untuk itu harus tersedia dokter jaga rawat intensif selama 24 jam.
PROGRAM
Merencanakan dan melaksanakan pelatihan rawat intensif bagi Staf Medis
Umum RS Puri Indah agar mampu bertugas di ruang rawat intensif.
KEGIATAN
Menyusun materi pelatihan dan melaksanakan pelatihan secara learning by
doing bagi seluruh SM Umum.
ACTION PLAN
1. Tersusunnya program pelatihan berkelanjutan intensive care bagi seluruh
SM Umum yang terkait pada bulan Maret tahun 2009.
2. Terlaksananya pelatihan intensive care untuk seluruh SM Umum Rumah
Sakit Puri Indah pada bulan April s/d September tahun 2009.
3. Tersusunnya prosedur operasional standar (standard operating
procedure) pelayanan intensive care pada bulan Oktober tahun 2009.
4. Evaluasi kompetensi pada bulan Nopember 2009.
3.2.
Tersusunnya program pelatihan berkelanjutan bagi seluruh SDM
yang terkait dengan pelayanan pasien pada tahun 2009.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang bertaraf internasional, harus
didukung upaya peningkatan kompetensi secara terus menerus bagi seluruh
SDM yang terkait dengan pelayanan medik maupun penunjang medik.

50

PROGRAM
Merencanakan dan melaksanakan pelatihan berkelanjutan bagi seluruh SDM
pelayanan medik dan penunjang medik RS Puri Indah agar mampu bertugas
secara optimal sesuai lingkup tugas masing-masing.
KEGIATAN
Menyusun materi pelatihan dan melaksanakan pelatihan secara learning by
doing bagi seluruh SDM pelayanan medik dan penunjang medik.
ACTION PLAN
1. Tersusunnya program pelatihan berkelanjutan bagi seluruh SDM
pelayanan medik dan penunjang medik pada bulan Januari tahun 2009.
2. Terlaksananya pelatihan untuk seluruh SDM pelayanan medik dan
penunjang medik Rumah Sakit Puri Indah secara bertahap pada bulan
April s/d September tahun 2009.
3.3.
Terlaksananya pelatihan basic life support untuk seluruh SDM
Rumah Sakit Puri Indah pada akhir tahun 2009.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang bertaraf internasional dan
sesuai dengan persyaratan akreditasi rumah sakit, RS Puri Indah harus
menyelenggarakan pelatihan basic life support bagi seluruh SDM RS Puri
Indah.
PROGRAM
Merencanakan dan melaksanakan pelatihan basic life support bagi seluruh
SDM RS Puri Indah agar mampu melaksanakan basic life support pada
lingkup tugas masing-masing.
KEGIATAN
Menyusun materi pelatihan dan melaksanakan pelatihan basic life support
bagi seluruh SDM RS Puri Indah.
ACTION PLAN
1. Tersusunnya program pelatihan basic life support bagi seluruh SDM RS
Puri Indah pada bulan Mei tahun 2007.
2. Terlaksananya pelatihan untuk seluruh SDM RS Puri Indah secara
bertahap pada bulan Juni s/d September tahun 2007.

51

3.4.
Tersusunnya prosedur operasional standar (standard operating
procedure) verbal bagi seluruh pelayanan front line pada akhir tahun
2007.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Puri Indah yang bertaraf
internasional, diperlukan SOP verbal bagi seluruh pelayanan front line RS
Puri Indah.
PROGRAM
Merencanakan, menyusun dan melaksanakan pelatihan SOP verbal bagi
seluruh pelayanan front line RS Puri Indah pada lingkup tugas masingmasing.
KEGIATAN
Merencanakan dan menyusun SOP verbal, kemudian melaksanakan
pelatihan implementasi SOP verbal bagi seluruh pelayanan front line RS Puri
Indah.
ACTION PLAN
1. Tersusunnya SOP verbal pada setiap unit kerja yang merupakan
pelayanan front line pada bulan Juni 2007.
2. Pelatihan implementasi SOP verbal pada bulan Juli s/d Agustus tahun
2007.
3. Seluruh SDM front line RS Puri Indah mampu mengimplementasikan SOP
verbal pada bulan September tahun 2007.
3.5.
Tersusunnya prosedur operasional standar bagi pelayanan tim
keperawatan berstandar JCI untuk pasien rawat inap pada tahun 2009.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan RS Puri Indah
yang bertaraf internasional, perlu dikembangkan pelayanan keperawatan
berstandar JCI dalam bentuk Tim Keperawatan berstandar JCI di RS Puri
Indah. Pelaksanaan program tersebut harus didukung dengan adanya
prosedur operasional standar (SOP).
PROGRAM
Merencanakan, menyusun dan melaksanakan pelatihan pelayanan
keperawatan berstandar JCI dalam bentuk Tim Keperawatan berstandar JCI
di RS Puri Indah.

52

KEGIATAN
1. Merencanakan dan menyusun konsep pelayanan keperawatan berstandar
JCI dalam bentuk Tim Keperawatan berstandar JCI.
2. Penyusunan SOP Tim Keperawatan Berstandar JCI.
3. Pelatihan implementasi SOP Tim Keperawatan Berstandar JCI bagi
seluruh SDM keperawatan RS Puri Indah.
ACTION PLAN
1. Merencanakan dan menyusun konsep pelayanan keperawatan berstandar
JCI dalam bentuk Tim Keperawatan Berstandar JCI pada bulan Oktober
2009.
2. Penyusunan SOP Tim Keperawatan Berstandar JCI pada bulan
Desember 2009.
3. Pelatihan implementasi SOP Tim Keperawatan berstandar JCI
bulan Januari 2010.

pada

4. SDM keperawatan RS Puri Indah mampu mengimplementasikan SOP Tim


Keperawatan berstandar JCI pada bulan Maret tahun 2010.

3.6.
Tersedianya perawat mahir rawat intensif anak dan bayi pada akhir
tahun 2009.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan RS Puri Indah
yang bertaraf internasional, perlu dikembangkan pelayanan rawat intensif
bayi dan anak (NICU dan PICU) sebagai rujukan di wilayah Jakarta Utara.
PROGRAM
Merencanakan dan mempersiapkan perawat yang akan mengikuti pelatihan
NICU dan PICU.
KEGIATAN
1. Menyusun perencanaan kebutuhan SDM Keperawatan untuk ruang NICU
dan PICU.
2. Melaksanakan pelatihan sesuai jadwal yang ada.
3. Melaksanakan adaptasi pada Rumah Sakit Puri Indah International.
ACTION PLAN
1. Menyusun perencanaan kebutuhan SDM Keperawatan untuk ruang NICU
dan PICU pada bulan Januari 2009.

53

2. Melaksanakan pelatihan sesuai jadwal yang ada pada periode Februari


s/d Oktober 2009.
3. Melaksanakan adaptasi pada RS Puri Indah pada bulan Nopember 2009..
GOAL 2

TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN PELAYANAN RUMAH SAKIT PURI


INDAH
STRATEGI
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menciptakan pelayanan unggulan
SASARAN
1.1.
Terselenggaranya pelayanan unggulan fetomaternal
peningkatan produktivitas mencapai 40% pada tahun 2011.

dengan

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
dikembangkan pelayanan unggulan. Salah satu pelayanan unggulan yang
strategis adalah pelayanan fetomaternal
PROGRAM
Merencanakan dan mengembangkan pelayanan fetomaternal RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun perencanaan SDM dan fasilitas untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan fetomaternal
ACTION PLAN
1. Melaksanakan evaluasi pelayanan fetomaternal periode 2008-2009
2. Membuat proyeksi target pertahun mulai Januari 2009 s/d Desember 2011
dengan target kenaikan sebesar 40% pada bulan Desember 20011 dari
bulan Januari 2009
3. Menyusun dan melengkapi fasilitas yang diperlukan (April s/d Juni 2009).
4. Menyusun rencana dan melaksanakan pemasaran pada Juli 2009.
5. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.

1.2. Terselenggaranya pelayanan home care bagi ibu melahirkan dengan


mencapai cakupan 20% pada tahun 2009 dan 40% pada tahun 2011.

54

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Puri Indah bagi ibu yang
melahirkan, perlu dikembangkan pelayanan home care sebagai salah satu
upaya mencapai asi eksklusif.
PROGRAM
Merencanakan dan mengembangkan pelayanan home care RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun perencanaan SDM dan fasilitas yang diperlukan untuk
melaksanakan pelayanan home care bagi ibu post partum yang selesai
perawatan.
ACTION PLAN
1. Dibuat daftar kebutuhan peralatan medik dan non medik untuk pelayanan
home care (April 2009)
2. Realisasi seluruh kebutuhan peralatan medik dan non medik untuk
pelayanan home care bulan Mei 2009.
3. Menyiapkan prosedur operasional standar untuk pelayanan home care
(Mei 2009).
4. Menyiapkan dan menetapkan tarip pelayanan untuk pelayanan home care
(Mei 2009).
5. Implementasi pelayanan home care mulai bulan Juni 2009.

1.3.
Terselenggaranya pelayanan unggulan dalam bidang tropical
medicine, khususnya infeksi tropis yang bukan termasuk wabah dengan
peningkatan kunjungan rawat jalan mencapai 50% pada tahun 2011.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
dikembangkan pelayanan unggulan tropical medicine yang sesuai dengan
kondisi negara Indonesia yang merupakan wilayah tropis.
PROGRAM
Merencanakan dan mengembangkan pelayanan unggulan tropical medicine
di RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun perencanaan SDM dan fasilitas untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan unggulan tropical medicine.

55

ACTION PLAN
1. Melaksanakan evaluasi penyakit tropical medicine periode 20032008(data RS Pondok Indah) untuk melihat trend pelayanan rawat jalan
penyakit tropical medicine selama 5 tahun (April 2009).
2. Membuat proyeksi target kunjungan rawat jalan pertahun mulai Januari
2009 s/d Desember 2011 dengan target kenaikan sebesar 50% pada
bulan Desember 20011 dari bulan Januari 2009 .
3. Menyusun dan melengkapi fasilitas yang diperlukan (April s/d Juni 2009).
4. Menyusun rencana dan melaksanakan pemasaran pada Juli 2009.
5. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.

2. Meningkatkan produktivitas pelayanan operatif dan endoskopi


SASARAN
2.1. Terselenggaranya pelayanan ortopedi dengan peningkatan produktivitas
mencapai 40% pada tahun 2011.

KEBIJAKAN
Dalam mengantisipasi persaingan yang semakin ketat, diperlukan upaya
meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah melalui kerja sama
dengan perusahaan dan asuransi. Salah satu asuransi dengan peserta yang
cukup banyak di lingkungan Rumah Sakit Puri Indah Untuk itu diperlukan
pengembangan pelayanan ortopedi terhadap kasus tenaga kerja, khususnya
di bidang ortopedi.
PROGRAM
Merencanakan dan mengembangkan pelayanan ortopedi untuk peserta
asuransi
KEGIATAN
Menyusun perencanaan SDM dan fasilitas untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan ortopedi untuk peserta asuransi.
ACTION PLAN
1.
2.
3.
4.

Penjajakan kerja sama dengan asuransi (April 2009)


Menyusun dan melengkapi fasilitas yang diperlukan (Mei s/d Juni 2009).
Menyusun tarip khusus untuk peserta asuransi pada Juli 2009.
Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.

56

2.2. Tersedianya pelayanan bedah yang lebih lengkap, meliputi ortopedi,


bedah plastik, digestif, dan urologi pada tahun 2009.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
dikembangkan pelayanan dalam bidang bedah yang lebih lengkap.
PROGRAM
Merencanakan dan mengembangkan pelayanan bedah RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun perencanaan SDM dan fasilitas untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan bedah.
ACTION PLAN
1. Melaksanakan evaluasi pelayanan bedah untuk melihat trend pelayanan
minimally invasive surgery selama 5 tahun ( data RS pondok indah April
2009).
2. Membuat proyeksi target pertahun mulai Januari 2009 .
3. Menyusun dan melengkapi fasilitas yang diperlukan (April s/d Juni 2009).
4. Menyusun dan menerapkan tarip (Juni 2009)
5. Menyusun rencana dan melaksanakan pemasaran pada Juli 2009.
6. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.

2.3. Tersedianya fasilitas yang lengkap untuk pengembangan pelayanan


minimally invasive surgery dengan peningkatan operasi mencapai 50%
pada tahun 2011.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
dikembangkan pelayanan unggulan dalam bidang Minimally Invasive Surgery.
PROGRAM
Merencanakan dan mengembangkan pelayanan Minimally Invasive Surgery
RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun perencanaan SDM dan fasilitas untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan Minimally Invasive Surgery.

57

ACTION PLAN
1. Melaksanakan evaluasi pelayanan minimally Invasive Surgery periode
2008 2010 untuk melihat trend pelayanan minimally invasive surgery
selama 3 tahun .
2. Membuat proyeksi target pertahun mulai Januari 2010 s/d Desember 2014
dengan target kenaikan sebesar 50% pada bulan Desember 20011 dari
bulan Januari 2009 .
3. Menyusun dan melengkapi fasilitas yang diperlukan (April 2008 s/d Juni
2010).
4. Menyusun rencana dan melaksanakan pemasaran pada Juli 2009
5. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.

2.4.
Tersedianya Dokter Spesialis yang memiliki kompetensi endoskopi
pada tahun 2007 dengan peningkatan produktivitas mencapai 30% pada
tahun 2011.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
dikembangkan pelayanan endoskopi dalam bidang Penyakit Dalam.
PROGRAM
Merencanakan dan mengembangkan pelayanan endoskopi RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun perencanaan SDM dan fasilitas untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan endoskopi.
ACTION PLAN
1. Menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi untuk pemeriksaan
endoskopi (Mei s/d Juni 2009).
2. Menyusun dan melengkapi fasilitas yang diperlukan untuk pelayanan
endoskopi (Juni s/d Juli 2009).
3. Menetapkan tarip (Juli 2009)
4. Menyusun rencana dan melaksanakan pemasaran pada Agustus 2009.
5. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.
GOAL 3

TERCAPAINYA PENINGKATAN
SAKIT PURI INDAH

PRODUKTIVITAS

PELAYANAN

RUMAH

58

STRATEGI
1. Meningkatkan utilisasi pelayanan rawat jalan dan rawat inap
SASARAN
1.1.
Tersedianya Dokter Spesialis yang mengisi seluruh slot pelayanan
rawat jalan dengan peningkatan produktivitas mencapai 40% pada tahun
2011.
KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
meningkatkan efektivitas penggunaan ruang periksa di rawat jalan.
PROGRAM
Merencanakan dan menetapkan slot pelayanan rawat jalan RS Puri Indah.
KEGIATAN
Menyusun dan menetapkan slot pelayanan rawat jalan menjadi 3 slot setiap
hari.
ACTION PLAN
1. Evaluasi kunjungan rawat jalan tahun 2002 - 2006 (Mei s/d Juni 2007).
2. Sosialisasi kepada dokter tentang penetapan slot jam praktek (Juni s/d
Juli 2007).
3. Menyusun jadwal praktek baru (Juli s/d Agustus 2007).
4. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.
1.2. Tercapainya peningkatan bed occupancy rate (BOR) 40% pada tahun
2009, 50% pada tahun 2010, 60% pada tahun 2011 dan 70% pada
tahun 2012 dengan kapasitas 150 tempat tidur.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
meningkatkan produktivitas pelayanan rawat inap.
PROGRAM
Mengevaluasi dan merencanakan upaya peningkatan rawat inap RS Puri
Indah.
KEGIATAN
Melaksanakan evaluasi dan melaksanakan upaya untuk meningkatkan BOR.

59

ACTION PLAN
1. Evaluasi hari perawatan rawat inap tahun 2008 (Mei s/d Juni 2009).
2. Evaluasi trend setiap pelayanan menurut spesialisasi dan coverage. (Juni
2009).
3. Evaluasi jumlah pasien yang berasal dari dokter rekanan (Juni 2009).
4. Melaksanakan pemasaran kepada dokter rekanan lebih intensif ( mulai
Juli 2009).
5. Evaluasi setiap bulan hasil pemasaran kepada dokter rekanan.
2. Meningkatkan kegiatan pemasaran untuk memperluas kerja sama

60

SASARAN
2.1.
Tersedianya Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Anak, Bedah dan
Obstetri Ginekologi yang berkomitmen dalam melayani pasien jaminan
perusahaan dan asuransi pada tahun 2007.

KEBIJAKAN
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan RS Puri Indah, perlu
ditingkatkan pasien dengan jaminan perusahaan dan asuransi. Untuk hal
tersebut, diperlukan adanya dokter spesialis penuh waktu yang memiliki
komitmen terhadap pelayanan tersebut.
PROGRAM
Merencanakan dan melaksanakan rekrutmen dokter spesialis penyakit
dalam, bedah dan obstetri ginekologi untuk bekerja penuh waktu pada RS
Puri Indah.
KEGIATAN
Merencanakan, melaksanakan rekrutmen dan seleksi.
ACTION PLAN
1. Merencanakan kebutuhan dokter spesialis (Mei s/d Juni 2009).
2. Menetapkan sistem remunerasi bagi dokter spesialis penuh waktu (Juni
s/d Juli 2009).
3. Melaksanakan rekrutmen dan seleksi (Juli s/d Agustus 2009).
4. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.
Tercapainya kesepakatan tarif yang kompetitif dengan pihak
perusahaan dan asuransi dengan pencapaian peningkatan coverage
sebesar 65% pada tahun 2011.

2.2.

KEBIJAKAN
Dalam mengantisipasi persaingan global, diperlukan kerja sama dengan
perusahaan, baik milik Pemerintah maupun swasta, dalam pembiayaan
rumah sakit. Untuk menghadapi hal tersebut, diperlukan upaya membuat
sistem tarip yang mampu bersaing.
PROGRAM
Merencanakan dan menetapkan tarip pelayanan yang kompetitif di RS Puri
Indah.

61

KEGIATAN
Menghitung unit cost sampai mencapai direct cost untuk setiap pelayanan,
untuk menetapkan tarip yang akan ditawarkan kepada perusahaan.
ACTION PLAN
1. Menetapkan unit cost (April 2009).
2. Menetapkan Tim Tarip RS Puri Indah (April 2009).
3. Pembahasan tarip rumah sakit dengan membandingkan rumah sakit
sekitar (Juni 2009).
4. Menetapkan tarip dan besaran discount untuk perusahaan (Juli 2009).
5. Upaya pemasaran dan negosiasi dengan perusahaan (Agustus 2009).
6. Implementasi dan evaluasi pencapaian target setiap bulan.

62

Anda mungkin juga menyukai