(HOSPITAL BY LAWS)
BAB I
PENDAHULUAN
PASAL 1
Kesehatan saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dimanapun juga, khususnya didaerah
pangkalpinang. Saat ini akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di wilayah pangkalpinang
masih sangat minim, dimana hanya terdapat 1 RSUD dan beberapa praktek dokter yang melayani
permasalahan kesehatan di pangkalpinang.
Oleh karena problema tersebut maka kami mendirikan Rumah sakit ibu dan anak Dzakirah
(RSIA DZAKIRAH) yang bertujuan membantu pelayanan kesehatan masyarakat pangkalpinang
melalui ilmu dan kemajuan teknologi kedokteran yang saat ini terus berkembang. Teknologi
kedokteran tersebut sangat membantu dalam mendiagnosa dan terapi pada pasien. Sehingga
diharapkan dengan adanya Rumah sakit ibu dan anak Dzakirah ini dapat membantu masyarakat
pangkalpinang dalam hal pelayanan kesehatan.
Peraturan Internal Rumah sakit ibu dan anak Dzakirah (PIRS) adalah konstitusi yang
mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit ibu dan anak oleh Governing Board selanjutnya
disebut pemilik. Dalam penerapannya PIRS ini diharapkan dapat mengakomodasi perubahan situasi
dan perkembangan sehingga review dan revisi terhadap materi dan isinya diatur berdasarkan
kesepakatan antara pemilik, pengelola (direktur dan jajarannya) yang dituangkan dalam suatu
addendum dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam peraturan internal rumah
sakit ibu dan anak (PIRSIA) ini.
Akhirnya berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, peraturan Internal rumah sakit ibu dan
anak Dzakirah disusun sebagai berikut:
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Peraturan internal Rumah sakit yang selanjutnya disebut PIRSIA adalah konstitusi yang
mengatur tata cara penyeanggaraan RSIA oleh Gonverning Board yang selanjutnya
disebut pemilik.
2. Pemilik adalah PT. DZAKIRAH yang lingkup tugas dan kewenangan meliputi usaha klinik,
selanjutnya pemilik menujuk perwakilan pemilik utntuk menyelenggarakan dan
mengelola RSIA.
3. Rumah Sakit Ibu dan Anak Dzakirah yang selanjutnya disebut RSIA Dzakirah adalah
sarana upaya kesehatan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta
dapat pula dimanfaatkan untuk pendidikan tenanga kesehatan dan penelitian.
4. Direktur adalah individu yang merangkap pemilik dalam menyelenggarakan sebagian
tugas dibidang pelayanan kesehatan yang meliputi upaya pelayanan rujukan serta
memimpin, mengordinasikan seluruh kegiatan RSIA Dzakirah sesuai dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
5. Pengelola adalah direktur dan jajarannya yaitu pejabat sturktural terdiri dari : 1 orang
Direktur, 1 orang Manager pelayanan medis, 1 orang Manager umum, 8 orang kepala
instalasi, dan pejabat fungsional terdiri : Ketua Komite Medik, Ketua Komite Perawatan,
Satuan pengawas intern, Staf medik fungsional dan staf keperawatan fusngsional yang
dalam jabatannya, dipilih dan diangkat serta bertanggung jawab kepada PT. DZAKIRAH .
6. Instalasi adalah fasilitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan terdiri : istalasi gawat
darurat, poli umum, poli spesialis, Apotik, instalasi rawat inap, kamar bedah,
laboratorium.
7. Bagian adalah fasilitas penyelenggaraan pelayanan administrasi yang terdiri dari sub
bagian umum dan sub bagian keuangan yang dipimpin oleh seorang kepala bagian
dalam jabatan struktural.
8. Bidang adalah fasilitas penyelenggara pelayanan medik terdiri dari : bidang pelayan,
bidang keperawatan, dan bidang rekam medis, perencanaan dan pendidikan atau
pelatihan.
9. Komite medik adalah sekelompok tenaga medis yang ketuanya dipilih dari staf medis
fungsional. Komite medik fungsional disingkat KMF dan staf medik fungsional disingkat
SMF. KMF berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur RSIA Dzakiarah yang
dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh sub komite yang keanggotaanya terdiri dari
SMF dan tenaga profesi lainnya.
10. Dokter adalah dokter umum dan dokter spesialis yang memiliki ijin praktek dibidang
kedokteran sebagaimana dimaksud dalam undang-undang kedokteran sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang praktek
kedokteran dan yang telah terikat perjanjian dengan RSIA Dzakirah dan oleh karenanya
diberi kewenangan untuk melakukan tindakan medis di RSIA Dzakirah.
11. Dokter Obgyn adalah dokter spesialis yang memiliki ijin praktek dibidang kedokteran
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang kedokteran No. 29 Tahun 2004 tentang
praktek kedokteran dan yang telah terikat perjanjian dengan RSIA Dzakirah.
12. Dokter purna waktu adalah dokter yang memeberikan pelayanana medis sesuai dengan
jam kerja yang berlaku.
13. Dokter paruh waktu adalah dokter yang memberikan pelayanan medis pada waktu
tertentu yang disepakati bersama antara dokter dan direktur.
14. Dokter tamu adalah dokter yang diundang/ditunjuk karena kompetensinya untuk
melakukan atau memberikan pelayanan medis dan tindakan medis di RSIA Dzakirah.
15. Tenaga kesehatan adalah tenaga medis, paramedis keperawatan dan paramedis non
keperawatan.
16. Rapat paripurna adalah rapat yang diselenggarakan pengelola setiap bulan.
17. Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh pemilik diluar jadwal rapat rutin
untuk mengambil keputusan yang dianggap khusus.
BAB III
JATI DIRI
Pasal 2
NAMA, ALAMAT KEDUDUKAN DAN MILIK
1. Nama RSIA adalah RSIA Dzakirah beralamat dijalan depati hamzah no 50 Rt 03 Rw 05,
kelurahan Bacang Kecamatan Bukit Intan, PangkalPinang.
2. RSIA Dzakirah milik PT. Dzakirah.
BAB IV
MAKSUD DAN TUJUAN PIRSIA
Pasal 3
1. Maksud disusun PIRSIA adalah untuk melindungi pasien dan pemberi pelayannan dari
tindakan yang menyalahi aturan dan posedur yang berlaku.
2. Tujuan PIRSIA adalah :
a. Sebagai pedoman dasar yang harus ditaati oleh seluruh karyawan dalam menjalankan
organisasi sesuai dengan bidang tugas dan profesinya.
b. Sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan dan keputusan yang berkaitan dengan
organisasi.
c. Sebagai suatu kekuatan hukum yang berlaku secara internal dan wajib dipatuhi oleh
semua profesi yang ada dalam profesi.
d. Memberikan jaminan kepada pasien tentang hak-hak akan pelayanan profesional dan
bermutu tinggi.
BAB V
LANDASAN HUKUM MENYUSUN PIRSIA
Pasal 4
Yang menjadi landasan dalam menyusun PIRSIA :
1. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan ( Lembar Negara Repubrik Indonesia
Nomor 38 Tahun 1974; Tambah Lembar Negara Repubrik Indonesia Nomor 3037).
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran ( Lembar Negara
Repubrik Indonesia Nomor 116 Tahun 2004).
4. Perturan Kementrian kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Izin Pendirian Rumah Sakit.
BAB VI
AZAS DAN TUJUAN POKOK RSIA DZAKIRAH
Pasal 5
1. RSIA Dzakirah berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. RSIA Dzakirah mempunyai tugas pokok membantu pelayanan kesehatan masyarakat
PangkalPinang melalui ilmu dan kemajuan teknologi kedokteran yang saat ini terus
berkembang.
BAB VII
VISI DAN MISI RSIA DZAKIRAH
Pasal 6
1. Visi RSIA Dzakirah adalah sebagai RSIA Dzakirah yang terakreditasi dengan mendayagunakan
ilmu pengetahuan dan tyeknologi yang tepat dengan sumber daya tenaga kesehatan yang
profesional serta mengembangkan ilmu pengetahuan kedokteran terkini untuk melayani
kesehatan masyarakat khusunya PangkalPinang.
2. Misi RSIA Dzakirah
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat.
b. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional sesuai dengan prosedur yang
berlaku dan terakreditasi.
c. Meningkatkan pelayanana kesehatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran terkini.
d. Meningkatkan sumber daya tenaga kesehatan dengan perkembangan pengetahuan
kedokteran.
BAB VIII
FUNGSI DAN KEGIATAN RSIA DZAKIRAH
Pasal 7
c. Rawat Inap :
i : Kelas 3
ii : Kelas 2
iii : Kelas 1
iv : Kelas VIP
v : Kelas VVIP
d. Kamar Bedah
e. Laboratorium
f. Apotek
BAB IX
PENGORGANISASIAN RSIA DZAKIRAH
Pasal 8
BAB X
MANAJEMEN RSIA DZAKIRAH
Pasal 9
1. Penetapan susunan organisasi dan pedoman tugas poko dan fungsi manajemen ditetapkan oleh
PT. DZAKIRAH sebagai pemilik.
2. Direktur bertanggungh jawab atas pelasanaan corporate governance dan clinical governance.
Staf RSIA bertanggung jawab atas pelaksanaan clinical governance.
BAB IX
DIREKTUR RSIA DZAKIRAH DAN JAJARANNYA
Pasal 10
Pasal 11
Tugas pokok dan fungsi DIREKTUR RSIA DZAKIRAH adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan
ibu dan anak yang meliputi upaya penyembuhan ,pemulihan, pencegahan dan peningkatan
kesehatan, pelayanan rujukan serta memimpin, mengkoordinasikan seluruh kegiatan RSIA DZAKIRAH
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12
TUGAS POKOK dan FUNGSI KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIS RSIA DZAKIRAH
1. Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Pelayanan Medis RSIA DZAKIRAH adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi RSIA DZAKIRAH dibidang pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang meliputi penyembuhan, pemulihan, pencegahan, dan
peningkatan kesehatan, pelayanan rujukan serta memimpin, mengkoordinasikan seluruh
kegiatan RSIA DZAKIRAH sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Pelayanan Medis dibantu oleh :
a. Sub Bidang Keperawatan
b. Sub Bidang Pengendalian Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
c. Sub Bidang Analisa dan Pendayagunaan Sarana.
3. Tugas pokok dan fungsi Sub Bidang Keperawatan adalah menyelanggarakan penyusunan,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi, pelayanan asuhan
keperawatan berdasarkan standar asuhan keperawatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Tugas pokok dan fungsi Sub Bidang Pengendalian Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
adalah melaksanakan penyusunan rencana kerja sub bidang tertentu, pemantauan,
pengawasan dan pengendalian kegiatan pelayanan medik dan penunjang medik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Tugas pokok sdan fungsi Sub Bidang Analisa dan Pendayagunaan Sarana adalah menyusun
kebutuhan sarana pelayanan medik, penunjang medik serta pendistribusian, pemantauan,
pengawasan dan pendayagunaan sarana pelayanan medik dan penunjang medik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 13
1. Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Umum RSIA DZAKIRAH adalah menyelenggarakan
sebagian tugas pokok dan fungsi RSIA DZAKIRAH dalam pengelolaan urusan kepegawaian,
hukum , humas, urusan umum, perlengkapan dan rumah tangga.
2. Dalam melaksakan tugas pokoknya Manager Umum dibantu oleh:
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
b. Sub Bagian Rekam Medis dan Promosi Kesehatan
c. Sub Bagian Perencanaan/ Evaluasi dan Pendidikan Pelatihan.
3. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan
administrasi umum ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga, administrasi
kepegawaian, perjalanan dinas, hukum dan humas, urusan keamanan,parkir dan kendaraan
dinas, serta urusan kamar jenazah.
4. Tugas pokok dan fungsi Rekam Medis dan promosi kesehatan menyelenggarakan pelayanan
rekam medis, informasi dan promosi kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Tugas pokok dan fungsi Sub Bidang Perencanaan atau Evaluasi dan Pendidikan Pelatihan
menyelenggarakan penyusunan program, pelaporan dan evaluasi kegiatan dan pelaksanaan
diklat pada RSIA Dzakirah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA BIDANG KEUANGAN RSIA DZAKIRAH
Pasal 14
Kewenangan Direktur RSIA Dzakirah
Pasal 15
Pasal 16
Pendelegasian Wewenang direktur
1. Apabila Direktur berhalangan tetap melakukan pekerjaan atau jabatan terluang seluruhnya dan
belum diangkat, maka sementara pengelolaan RSIA Dzakirah dijalankan oleh pejabat sementara
yang ditunjuk oleh pemilik.
2. Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, Direktur dapat melaksanakan sendiri atau
menyerahkan kekuasaan kepada :
a. Pelayanan Medis atau Manager Umum
b. Seorang atau beberapa orang pegawai RSIA Dzakirah baik sendiri maupun bersama-sama.
c. Orang atau badan lain yang khusus ditunjuk untuk hal tersebut.
Pasal 17
Pengangkatan, Masa kerja dan Pemberhentian Direktur
Pasal 18
Instalasi
1. Instalasi adalah fasilitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
2. Instalasi dipimpin oleh seorang kepala dalam jabatan fungsional.
3. Kepala instalasi bertanggung jawab penuh kepada Manager yang membidangi dan Direktur.
4. Uraian tugas Kepala Instalasi diatur dalam keputusan Direktur.
5. Instalasi RSIA Dzakirah terdiri dari :
a. Gawat Darurat
b. Rawat Jalan
c. Rawat Inap
d. Laboratorium
e. Farmasi/ Apotek
f. Radiologi ( Kerjasama )
g. Gizi
h. Kamar Bedah (OKA )
i. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
PASAL 19
Mekanisme Pengawasaan
KOMITE RSIA
Pasal 21
Komite Medik Fungsional (KMF)
1. Komite Medik melaksanakan pengawasan dan review terhadap pelayanan pasien, mutu
pelayanan medis, rekomendasi penetapan staf medis, audit medis dan pengawasan profesi.
2. Organisasi KMF terdiri dari :
a. Pengurus harian.
b. Staf Medik Fungsional (SMF).
c. Sub Komite (panitia).
3. KMF dipimpin oleh 1 (satu) orang ketua dan dibantu oleh sekretaris, bendahara, dan
beberapa seksi.
4. Ketua KMF beserta perangkatnyadiangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur dengan
masa bakti berikutnya dalam rapat pleno anggota KMF dan dihadiri sekurang-kurangnya 1/2
(setengah) jumlah anggota KMF.
5. Pengawasan dan review sebagaimana ayat 1 (satu) dilakukan oleh sub Komite yang terdiri
atas :
a. Sub Komite Akreditasi.
b. Sub Komite Rekam Medis.
c. Sub Komite Terapi dan Formularium.
d. Sub Komite Peningkatan Mutu.
e. Sub Komite Etik Kedokteran dan Etik RSIA.
f. Sub Komite Kredensial.
6. Organisasi Sub Komite terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua, dan 1
(satu) orang sekretaris serta anggota yang terdiri dari unsur staf medis, paramedis, dan non
medis.
7. Rapat rutin sub Komite diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
Pasal 22
Tugas dan wewenangan KMF
Pasal 23
Persyaratan Ketua KMF
Pasal 24
Tata Kerja KMF
1. Rapat Pleno adalah rapat yang dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun untuk membahas
permasalahan yang berdampak luas.
2. Rapat Rutin adalah rapat yang dilakukan 1 (satu) kali dalam satu bulan untuk membahas
permasalahan yang berdampak terbatas.
3. Rapat Insidental adalah rapat yang dilaksanakan untuk membahas permasalahan yang
bersifat mendadak/dalam keadaan darurat dan dapat dilakukan setiap waktu.
4. Rapat rutin antara KMF dan SMF dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu bulan.
5. Rapat Koordinasi adalah rapat yang dilaksanakan bersamaan dengan rapat paripurna RSIA
Dzakirah.
6. Menetapkan tugas dan kewajiban sub Komite (panitia), termasuk pertanggungjawaban
terhadap suatu program.
7. Bagi anggota KMF apabila tidak hadir dalam rapat rutin sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa
ada alasan/pemberitahuan yang jelas akan mendapat teguran tertulis dari Direktur Utama
RSIA Dzkirah.
Pasal 24
Pemberhentian Perangkat KMF
Pasal 25
Staf Medik Fungsional (SMF)
1. SMF adalah kelompok tenaga medis terdiri dari dokter spesialis, dokter umum yang bekerja
di instansi rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, kamar bedah, laboratorium dan radiologi
dalam jabatan fungsional.
2. Dalam melaksanakan tugasnya SMF dikelompokan sesuai bidang keahlian (spesialis) dan
berada dibawah KMF dan bertanggung jawab kepada KMF.
3. Susunan organisasi KMF terdiri dari :ketua, wakil ketua dan beberapa seksi.
4. Anggota SMF terdiri dari unsur-unsur dikter spesialis dan dokter umum.
5. Hak anggota SMF :
a. Dapat memilih dan dipilih sebagai ketua SMF.
b. Memberi usulan jumlah anggota SMF (menambah atau mengurangi) dengan cara
mufakat.
c. Mendapat perlindungan dan pembelaan diri organisasi.
6. Ketua SMF beserta perangkatnya diangkat berdasarkan surat keputusan Direktur dengan
masa bakti selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa bakti
berikutnya dengan persetujuan anggota SMF.
7. Organisasi SMF di RSIA Dzakirah terdiri :
a. Staf Medik Fungsional (SMF) Spesialis.
b. Staf Medik Fungsional (SMF) Umum.
8. Rapat rutin SMF diselenggarakan minimal 1 kali dalma satu bulan.
Pasal 26
Persyaratan Ketua SMF
Pasal 27
Kewajiban Ketua dan Anggota SMF
Pasal 28
Komite Keperawatan Fungsional
1. Komite Keperawatan Fungsional (KKF) adalah kelompok tenaga perawat fngsional yang
keanggotaannya dipilih dari anggota staf keperawatan fungsional.
2. KKF berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepda direktur
3. Struktur organisasi KKF terdiri atas :
a. Ketua Komite.
b. Sub Komite.
c. Staf Keperawatan Fungsional.
4. KKF dipimpin oleh 1 (satu) orang ketua dan dibantu oleh sekretaris, bendahara dan
beberapa sub komite.
5. Ketua KKF beserta perangkatnya ditetapkan berdasarkan surat keputusan pemilik atas
usulan Direktur dengan masa bakti lima tahun.
6. Dalam melaksanakan tugasnya KKF dapat dibantu oleh sub-sub komite keperawatan yang
terdiri dari :
a. Sub Komite Akreditasi Keperawatan/Kebidanan.
b. Sub Komite Kredential Keperawatan/kebidanan.
c. Sub Komite Etika Keperawatan/kebidanan.
d. Sub Komite Pengendalian Mutu.
7. Sub Komite Keperawatan adalah Kelompok Khusus dalam KKF yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus pada masing-masing bidang profesi.
Pasal 28
Persyaratan Ketua KKF
Pasal 29
Tugas dan Wewenang KKF
Pasal 30
Tata Kerja KKF
1. Rapat Pleno KKF dilaksanakan satu kali setahun, untuk memberi evaluasi tahunan
pelaksanaan KKF.
2. Rapat Rutin KKF dilaksanakan satu kali dalam satu bulan untuk mengevaluasi program dan
pemecahan masalah rutin.
3. Rapat Insidental KKF dilaksanakan untuk membahas permasalahan yang bersifat
mendadak/dalam keadaan darurat.
4. Rapat koordinasi KKF dilaksanakan bersamaan dengan rapat paripurna RSIA Dzakirah.
5. Setiap kegiatan rapat/keputusan KKF dibuat notulen, absensi dan kelengkapan lainnya,
kemudian dilanjutkan ke Direktur.
6. Bila anggota KKF tidak menghadiri rapat rutin lebih dari tiga kali berturut-turut tanpa ada
alasan/pemberitahuan yang jelas, mendapat pembinaan lisan oleh KKF dan teguran tertulis
oleh Direktur.
Pasal 31
Pasal 33
Persyaratan Ketua SKF
Pasal 34
Tata Cara Pelayanan Medis
Pasal 35
Rekam Medis
1. Setiap dokter yang bertugas di RSIA Dzakirah dalam melaksankan pelayanan kesehatan
dipoli klinik, bangsal rawat inap, instalasi rawat darurat maupun di runag khusus lainnya
wajib mengisi berkas rekam medis rawat inap ataw rawat jala/rawat darurat.
2. Rekam medik sebagaimana dimaksud ayat 1(satu) harus segera dilengkapi setelah pasien
menenrima pelayannan kesehatan.
3. Setiap pengisian rekam medis harus diberi nama, waktu, dan tanda tangan/paraf dokter
yang memberi pelayanan atau tindakan medis.
4. Rekam medik berpasangan dengan informed consent untuk membenarkan adanya tindakan
medis ( medical intervention ) terhadap pasien kecuali ada refusal consent (menolak
tindakan).
Pasal 37
Pengaduan
Pengaduan atas adanya dugaan pelanggaran disiplin, medical eror dan medikal malpraktice terhadap
dokter dan dokter gigi dalam menjalankan tugas di RSIA Dzakirah ditangani oleh Direktur utama
melalui sub komite etik RSIA Dzakirah dan komite medik fungsional.
Pasal 38
Perlindungan hukum kesehatan
1. Hukum kesehatan adalah lex spesialis yang mengandung perlindungan hukum untuk
pelayanan kesehatan terhadap tugas profesi kesehatan, pasien dan institusi/sarana
kesehatan.
2. Memuat norma hukum dan sangsi hukum kesehatan dalam berbagai aspek kesehatan,
diantaranya terdapat aspek wajib hukum yang harus dipatuhi dan standart pfofesi kesehatan
sebagai tolak ukur baik atau baik buruknya pelayanan kesehatan dalam masyarakat.
3. Konflik kepentingan para pihak dapat berwujud medical eror dan medical malpraktice
merupakan suatu sengketa dalam hubunganya dengan profesi kesehatan harus dapat
diselesaikan melalui peradilan profesi terlebih dahulu melalui pemeriksaan oleh sub komite
etik RSIA Dzakirah da komite medik fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal 37
sebelum diteruskan keperadilan umum.
Pasal 39 Sanksi
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan internal RSIA ini dikenakan
sanksi administrasi sesuai peraturan RSIA Dzakirah.
Pasal 40
Ketentuan Penutup
1. Setiap karyawan wajib mentaati dan melaksanankan PIRSIA ini tanpa terkecuali.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam PIRSIA ini, akan diatur lebih lanjut dengan keputusan
Direktur.
3. Semua ketentuan yang telah ada dalam pelayanan medik sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan ini dinyatakan tetap berlaku.
4. PIRSIA ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
5. Agar setiap tenaga kesehatan RSIA Dzakirah mengetahuinya, maka memerintahkan direktur
utama RSIA Dzakirah untuk mensosialisasikan peraturan ini dilingkungan RSIA Dzakirah.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :