Anda di halaman 1dari 24

ANALISA BEBAN KERJA

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RS SEKARWANGI
 Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit pasal 1 adalah institusi
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
sosial ekonomi. Masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya (Menkes RI ,2009)
 Masyarakat menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan dengan konsep one step quality services yang artinya
seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan dan pelayanan yang terkait
dengan kebutuhan pasien harus dapat dilayani rumah sakit secara
mudah, cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau.
 Sumber daya manusia adalah salah satu unsur pendukung
berfungsinya operasional rumah sakit.
 Perencanaan tenaga keperawatan atau staffing merupakan
fungsi organik manajemen yang merupakan dasar atau titik tolak
dari kegiatan pelaksanaan kegiatan tertentu dalam usaha mencapai
tujuan organisasi (Rakhmawati, 2008).
 Ketersediaan SDM di rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan
rumah sakit berdasarkan tipe rumah sakit dan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
 Untuk itu ketersediaan SDM di rumah sakit harus menjadi
perhatian pimpinan. Salah satu upaya penting yang harus
dilakukan pimpinan rumah sakit adalah merencanakan kebutuhan
SDM secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit, bagian
dan instalasi rumah sakit (Ilyas, 2011).
 Perawatan bedah merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan
 perawat bedah sebagai tenaga terdepan yang bersentuhan
langsung dengan pasien bertanggung jawab menyediakan
layanan yang menunjang keselamatan tersebut. menyatakan
bahwa keselamatan pasien merupakan komponen penting dan
vital dalam asuhan yang berkualitas. Dalam pengawasan
pasien berdasarkan surgical (patient safety) yang menyatakan
bahwa ada tiga pembagian fase dalam menentukan checklist surgical
(patient safety) yaitu : Sign in,Time out, dan Sign out
 Menurut ANA (America Nurses Association) bahaya yang dapat
dihadapi perawat kamar bedah dan tim bedah lainnya antara lain
terpotong, tertusuk, tergores dalam penggunaan pisau bedah,
terpapar gas anastesi, penggunaan cairan pembersih, desinfektan dan
alat sterilisasi dapat merusak kulit, peralatan listrik dapat
menyebabkan kulit terbakar, masalah otot dan tulang serta
nyeri punggung akibat posisi yang salah dalam memindahkan
pasien, stres dan jenuh yang disebabkan oleh jadwal dinas.
 kerja malam dan faktor psikologis lainnya, waktu kerja yang
melebihi batas waktu kerja yang telah ditentukan karena
kekurangan tenaga perawat kamar bedah sehingga dapat
menyebabkan kelelahan dan kesalahan serta kecelakaan kerja.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa waktu kerja perawat
tidak boleh melebihi 12 jam dalam setiap jadwal dinas atau 40
jam dalam satu minggu (American Nurses Association, 2011).
 Kebutuhan fisik yang menjadi faktor dominan dalam
penentuan beban kerja perawat bedah. Dari hasil
pengamatan, dapat dilihat salah satu aktivitas yang membuat
perawat terbebani dalam hal kebutuhan fisik (PD) yaitu
perawat harus bertanggung jawab dalam melayani pasien
dalam persiapan perlengkapan untuk operasi. Sehingga di sini
perawat dituntut untuk bekerja secara cepat dan teronganisasi
 Berdasarkan standar beban kerja menurut Kepmenkes RI
Nomor 81/MENKES/SK//I/2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit adalah banyaknya satu
satuan waktu (atau angka) yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan sesuai dengan standar profesinya (Kementerian
Kesehatan RI, 2004).
 Kondisi dan beban kerja perawat di rumah sakit perlu
diketahui agar dapat ditentukan kebutuhan kuantitas dan
kualitas tenaga perawat yang diperlukan sehingga tidak terjadi
beban kerja yang tidak sesuai yang akhirnya menyebabkan
stres kerja. Bila banyaknya tugas tidak sebanding dengan
kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang
tersedia maka akan menjadi sumber stres
 beban kerja yang tinggi pada perawat dapat memberikan
dampak negatif dalam memberikan intervensi pada pasien.
Dampak langsung dari beban kerja yang tinggi pada
perawatan pasien membuat perawat kurang waktu untuk
melakukan intervensi yang penting, penanganan komplikasi,
dan menyebabkan peningkatan angka kematian
 Beban kerja dapat dilihat dari aktivitas atau kegiatan yan
dilakukan staf pada waktu kerja baik kegiatan langsung
maupun tidak langsung
NO TAHUN PELAYAN OPERASI JUMLAH JUMLAH
PASIEN PERAWAT

1 BEDAH UMUM, OBGYN, THT DAN


2015 MATA
3956 14

2 BEDAH UMUM, OBGYN, THT, MATA,


2016 ONKOLOGI, DAN ORTHOPEDI
3990 17

3 BEDAH UMUM, OBGYN, THT, MATA,


2017 ONKOLOGI, DAN ORTHOPEDI
3753 21

4 BEDAH UMUM, OBGYN, THT, MATA,


2018 ORTHOPEDI, ENDOSKOPI,
1239 20
BRONKOSKOPI DAN UROLOGI
 PELAYANAN OK 24 JAM
 JADWAL DINAS TERDIRI DARI TEAM PAGI DAN TEAM
PAGI CITO (24 JAM)
 TEAM PAGI DINAS SENIN – JUMAT JAM 08.00-16.00
 TEAMPAGI CITO DINAS JAM 08.00-08.00 (24 JAM)
TERDIRI DARI 4 ORANG, 1 ORANG DITUNJUK
SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB DINAS
 KAMAR OPERASI ADA 7,YANG AKTIF BARU 5
GILLIES
 Jumlah tenaga untuk kamar operasi
• Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi :
– jumlah dan jenis operasi
– jumlah kamar operasi
– Pemakain kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari) pada hari kerja
– Tugas perawat di kamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi (2
orang/t im)
Tingkat ketergantungan pasien:
a. Operasi besar: 5 jam/ operasi
b. Operasi sedang: 2 jam/ operasi
c. Operasi kecil: 1 jam / operasi
 ( Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dlm tim x 2
jam kerja efektif/ hari
 Perhitungan diatas dengan kondisi: alat tenun dan set operasi
dipersiapkan oleh CSSD
TEAM OPERASI 2 ORANG
 TAHUN 2018 JUMLAH OPERASI JAN-APRIL 1337
 RATA OPERASI PERBULAN 334 PASIEN
 RATA PERHARI 11 PASIEN
 OP BESAR 9 PASIEN
 OP SEDANG 1 PASIEN
 OP KECIL 1 PASIEN
 Dengan 1 team 2 orang

 [(9x5)+(1x2)+(1x1)]x 2
6
 96/6
 16 perawat
TEAM OPERASI 3 ORANG
 TAHUN 2018 JUMLAH OPERASI JAN-APRIL 1337
 RATA OPERASI PERBULAN 334 PASIEN
 RATA PERHARI 1 PASIEN
 OP BESAR 9 PASIEN
 OP SEDANG 1 PASIEN
 OP KECIL 1 PASIEN
 Dengan 1 team 3 orang

 [(9x5)+(1x2)+(1x1)]x 3
6
 144/6
 24 perawat
ILYASS
A x 365/
TP =
255x jam kerja perhari

 A : JUMLAH JAM PERAWATAN/24 JAM


 TP : TENAGA PERAWAT
 365 : JUMLAH HARIKERJA
 255 :HARI KERJA EFEKTIF
 ∑P : JUMLAH ANGGOTA TEAM
 OP KHUSUS/CANGGIH : 4 JAM
 OP BESAR : 3 JAM
 OP SEDANG : 2 JAM
 OP KECIL : 1 JAM
 TAHUN 2018 JUMLAH OPERASI JAN-APRIL 1337
 RATA OPERASI PERBULAN 334 PASIEN
 RATA PERHARI 11 PASIEN
 OP KHUSUS 1 PASIEN
 OP BESAR 8 PASIEN
 OP SEDANG 1 PASIEN
 OP KECIL 1 PASIEN
 Dengan 1 team 3 perawat
 A = [(4x1x3)+ (3x8x3)+ (2x1x3)+ (1x1x3)]
 A =12+72+6+3
 A = 93
 Maka TP :
 93x365/255x6
33945/1530
22,18
KESIMPULAN DAN MASUKAN
 PELAYANAN OPERASI ELEKTIF SENIN – JUM’AT JAM
08.00 – 16.00
 PELAYANAN EMERGENCY 24 JAM STAND BY
 PELAYANAN EMERGENCY DENGAN SISTEM ON CALL
DAN ANTAR JEMPUT RS
 JUMLAH KAMAR OPERASI 7 DAN 1 RUANG
ENDOSKOPI
 YG AKTIF BARU 5 KAMAR OPERASI
 JUMLAH INSTRUMEN YANG MASIH TERBATAS
 JUMLAH OPERATOR DAN PELAYANAN YG
BERTAMBAH
KESIMPULAN DAN MASUKAN
JUMLAH TENAGA PERAWAT OK SAAT INI TOTAL 20
ORANG
JUMLAH KEBUTUHAN MENURUT GILLIES 24 PERAWAT
(4 ORANG)
MENURUT ILYAS 22 PERAWAT (2 ORANG)
JUMLAH TERSEBUT DENGAN CATATAN BAHWA
1. PERSIAPAN ALAT/INSTRUMEN
2. PERSIAPAN LINEN
3. PERSIAPAN BMHP
4. PERSIAPAN LAINNYA DISIAPKAN OLEH
PENUNJANG
 DARI JUMLAH 20 PERAWAT BARU 35 % YANG
MENGIKUTI PELATIHAN KAMAR BEDAH, 65 % BELUM
 MENGAJUKAN PELATIHAN KAMAR BEDAH TIAP
TAHUN MINIMAL 2 PERAWAT
 BELUM ADANYA ASESOR UNTUK KOMPETENSI
KHUSUS (KAMAR BEDAH)
 PENGAJUAN PELATIHAN ASESOR KAMAR BEDAH

Anda mungkin juga menyukai