Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT


(SIMRS)

DI SUSUN OLEH:
AMMATULLAH DINAH DZAKIYAH
ALDA TITANIA
TIKA RODIATUL A’LA
FATIMAH NUR FADILLAH
IRHAM LABIB HUDA
SHINTYA RAHAYU
AYU KARTIKA MEYLANI
KHAIRITA SILVANA SOFYAN
WINI KARTIKA DEWI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya milik Allah SWT, Karena berkat rahmat, karunia
serta hidayah-Nya Tim Penulis dapat menyelesaikan makalah mata ajar Sistem
Informasi Kesehatan ini.
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak yang
ikhlas bersedia meluangkan waktunya untuk membantu Penulis. Maka pada
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dosen pengajar Sistem Informasi Kesehatan
2. Orangtua tercinta yang selalu memberikan dorongan dan bantuan baik berupa
materil maupun moril yang tidak ternilai harganya.
3. Teman-teman yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan selama
penulisan Makalah ini.
4. Semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan Makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Makalah ini.Semoga Makalah ini dapat berguna bagi Penulis,
pihak-pihak yang telah membantu dan kepada siapa saja yang ingin
memanfaatkannya sebagai referensi keilmuanya. Amiin

Samarinda, 28 September 2020

Penulis

DAFTAR ISI

ii
Halaman Cover................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar isi........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.......................................................................................1
B.Rumusan Masalah..................................................................................2
C.Tujuan ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Sistem Informasi....................................................................................3
B.Sistem Informasi Manajemen SIM.........................................................5
C.Peranan SIS di Rumah Sakit..................................................................6
D.Manfaat SIMRS.....................................................................................7
E. Komponen SIMRS..............................................................................11
F. Syarat Keberhasilan SIMRS................................................................13
G. Hambatan dalam Pelaksanaan SIMRS................................................13
H. Modul-Modul SIMRS.........................................................................14
I. Ruang Lingkup SIMRS........................................................................17
J.Contoh Aplikasi SIRMS........................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................26
B. Saran....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................28

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan
dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien,
cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk
penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi
informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan
perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi
dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat,
terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan
mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan
kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di
Indonesia.
SIMRS merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan. Adapun keberadaan SIMRS sendiri telah diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 82 Tahun 2013. Pengaturan SIMRS
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme,
kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit.

1
2

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah


sistem informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani
keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa
dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi,
penagihan,  database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi
sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Rumah Sakit sebagai institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat sudah
seharusnya menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat SIMRS untuk mendukung proses pelayanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang maksud dengan SIMRS ?
2. Apasajakah contoh aplikasi SIMRS ?

C. Tujuan
1. Memahami apa yang maksud dengan SIMRS ?
2. Memahami apa saja contoh aplikasi SIMRS ?

.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi
Rumah Sakit merupakan institusi yang kegiatannya kompleks dan
memiliki organisasi yang majemuk, maka dalam pengelolaannya
(manajemennya) rumah sakit sebaiknya didukung oleh sistem informasi yang
terencana dengan baik. Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok
pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan
elemennya. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu suatu
urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.11 Pemahaman sistem dengan pendekatan
komponen/elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen, batas sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran
atau tujuan.
Raymond Mc. Leod mendefinisikan informasi sebagai data yang telah
diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah
informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau
kombinasinya. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event)
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah
data-data mentah diproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gary
Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus
memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.

3
4

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat
dibutuhkan.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang
digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya untuk beberapa
kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam
organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan
biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan
informasi tersebut.
1. Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan/atau untuk
mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2. Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan suatu tatanan
yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian
informasi, analisa, dan penyimpanan informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit.9 Sistem Informasi Rumah Sakit terdiri atas:
a. Sistem informasi administrasi, merupakan sistem informasi yang
membantu pelaksanaan administrasi rumah sakit. Misalnya: billing
system, pelaporan data obat-obatan, penggajian, dll.
5

b. Sistem informasi klinik, merupakan sistem informasi yang secara


langsung untuk membantu pasien dalam pelayanan medis selama
pasien di rumah sakit. Misalnya: sistem yang membantu pelayanan
laboratorium, radiologi, obat-obatan, dll.
c. Sistem informasi manajemen, merupakan sistem informasi yang
membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan.
Misalnya: sistem informasi manajemen pelayanan, keuangan, dan
pemasaran.

B. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Para ahli telah menjabarkan beberapa pengertian Sistem Informasi
Manajemen untuk memudahkan memahaminya. Robert G. Murdick dan Joel
E. Ross mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai proses
komunikasi di mana informasi masukan (input) direkam, disimpan, dan
diproses untuk menghasilkan output yang berupa keputusan tentang
perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan. Joseph F. Kelly mendefinisikan
Sistem Informasi Manajemen sebagai perpaduan sumber daya manusia dan
sumber daya yang berbasis komputer yang menghasilkan kumpulan
penyimpanan, komunikasi, dan penggunaan data untuk tujuan operasi
manajemen yang efisien serta perencanaan bisnis.
Gordon B. Davis mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai
sistem manusia/mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk
mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan didalam
suatu organisasi. Drs. Soetedjo Moeljodihardjo mendefinisikan Sistem
Informasi Manajemen sebagai suatu metode untuk menghasilkan informasi
yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan luar organisasi dan
kegiatan operasi di dalam organisasi, dengan tujuan untuk menunjang proses
pengambilan keputusan serta memperbaiki proses perencanaan dan
pengawasan.14 Drs. Komaruddin mendefinisikan Sistem Informasi
Manajemen sebagai suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk
6

memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan


kemudahan bagi proses manajemen.14
Dari beberapa definisi tersebut, dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang
menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.14
Adapun peran informasi dalam pengambilan keputusan di rumah sakit, yakni
dalam hal permintaan tujuan dan target, kebutuhan pelayanan, alokasi sumber
daya, pengendalian mutu pelayanan, serta evaluasi program.

C. Peranan SIM di Rumah Sakit


Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) merupakan himpunan
atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling berkaitan serta
saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha
menyajikan info yang akurat dan tepat waktu di rumah sakit. Selain itu, sistem
ini berguna untuk menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan
pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Sistem tersebut, saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan
dan evaluasi dari penampilan kerja rumah sakit antara lain adalah jaminan
mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan
perbaikan hasil kerja rumah sakit tersebut, kajian dalam penggunaan dan
penaksiran permintaan pelayanan kesehatan rumah sakit oleh masyarakat,
perencanaan dan evaluasi program rumah sakit, penyempurnaan laporan
rumah sakit serta untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan.
Menurut Rowland, peran Sistem Informasi Manajemen di rumah sakit
dapat berfungsi medikal maupun bisnis. Untuk setiap fungsi, Sistem Informasi
Manajemen dapat berperan baik dalam sistem transaksi, perencanaan
operasional, sistem pengawasan serta perencaan strategis. SIMRS sudah harus
diadakan oleh setiap rumah sakit oleh karena teknologi kedokteran kini
semakin berkembang, semakin kompleks, semakin kuat, semakin punya
bahaya dan semakin mahal biayanya, sebingga memerlukan pengawasan yang
ketat. Teknologi sistem informasi semakin canggih sehingga memungkinkan
7

pengawasan yang ketat dengan biaya yang wajar. Situasi lingkungan yang
mengharuskan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan seefektif dan
seefisien mungkin.

D. Manfaat SIMRS
SIMRS sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan kinerja rumah
sakit. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit terdiri dari:
1. Manfaat Umum
Manfaat umum yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS,
memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,
standard praktek kedokteran yang baik dan benar, dokumentasi yang
auditable dan accountable, mendukung pemasaran jasa rumah sakit seperti
mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.
Meningkatkan profesionalisme dan kinerja rumah sakit. Meningkatkan
akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara
lain mitra usaha potensial seperti pedagang besar farmasi, JAMSOSTEK,
Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, AKSES. Meningkatkan
profesionalisme manajemen rumah sakit, yaitu:
a. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan
wewenangnya;
1) Fungsi pelayanan dan informasi
2) Fungsi perawatan (medical care)
3) Fungsi penunjang (supporting)
4) Fungsi administrasi dan keuangan
5) Fungsi pengawasan
b. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian/unit
dalam rumah sakit.
2. Manfaat Organisasi
Manfaat organisasi yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS,
adalah sebagai berikut.
8

a. Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan
data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja
yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit
layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data
pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat
memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak
mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Apabila semua
unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan
harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada
pasien-pasien yang pelayanannya belum terselesaikan. Dokter yang
sudah memberikan jasa pelayanan juga tidak dapat melihat ataupun
menerima jasa profesi yang sudah diberikan.
b. Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat,
artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di
bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan
tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau melakukan perubahan
pada tarif yang ada, data yang dimasukkan hanya layanan yang
diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan.
Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian
yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang
dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak
langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
c. Koordinasi antar unit (Team working)
Sering terjadi data yang digunakan oleh unit layanan tertentu
adalah milik unit layanan yang lain, misal kode perusahaan pelanggan
adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh medical
record, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang
bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang
9

terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya


akan terjadi kekacauan data referensi.
d. Pemahaman sistem
Dengan dipergunakannya SIMRS, setiap personil di rumah sakit,
secara tidak langsung akan dituntut untuk mengetahui proses bisnis
yang terjadi di rumah sakit tersebut. Ini disebabkan karena data atau
informasi yang dikirim ke unit lain, merupakan suatu siklus proses
bisnis di rumah sakit tersebut. Dampak positifnya adalah bahwa setiap
unit akan berusaha memberikan hasil kerja yang terbaik, karena hasil
kerja suatu unit tertentu akan memberikan dampak juga pada unit
lainnya. Karena dilakukan secara berkesinambungan, maka akan
memperbaiki budaya kerja personil dan pada akhirnya akan
meningkatkan citra rumah sakit.
e. Mengurangi biaya administrasi
Dengan adanya SIMRS maka pengurangan biaya administrasi
dapat dilakukan, sebagai contoh adalah penghematan dalam bentuk
kertas. Pada sistem manual seringkali laporan harus dijabarkan terlebih
dahulu di atas kertas baru kemudian dianalisis, maka dengan adanya
SIMRS analisa dapat dengan mudah dilakukan dilayar komputer, dan
jika sudah benar baru datanya dicetak.
3. Manfaat Operasional
Manfaat operasional yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS,
adalah sebagai berikut.
a. Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai
diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan
administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaan tagihan kepada
mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak
pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan waktu 1-2 hari
saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektivitas kerja meningkat.
Pada awal pemasangannya, ketika aliran kerja belum lancar,
10

peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen


seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri
data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dari SIMRS
terhadap kecepatan kerja.
b. Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila
dengan sistem manual orang harus memeriksa satu demi satu transaksi,
namun dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan
membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan olehnya. Ini juga
dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi
tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi dua kali pada hari
yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan
memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang
sama dicatat dua kali, hal ini menjaga agar pengguna lebih teliti.
c. Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien
harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut
cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi
beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
4. Manfaat Manajerial
Manfaat manajerial yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS,
adalah sebagai berikut.
a. Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum
lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu
(harian/mingguan/bulanan/dll), ini mengakibatkan keputusan yang
diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan
SIMRS, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan dapat
membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang
11

didapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu saja
meningkatkan kualitas keputusan, dan berkurangnya waktu dalam hal
pengambilan keputusan.
b. Akurasi dan kecepatan identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi
gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada
hal-hal yang tidak normal dapat segera diketahui. Hal ini membuat
identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga
tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
c. Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, manajer pun dapat
menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi
statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang
waktu tertentu, bahkan dapat menyajikan kecenderungan (trend) datanya.
Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang disusun. Implementasi
SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua
pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun
pemilik Rumah Sakit.

E. Komponen SIMRS
Dalam pelaksanaan SIMRS terdapat 5 komponen utama yang
mendasarinya, yaitu:
1. SDM (Human Resources)
Sumber Daya Manusia merupakan petugas yang akan menjalankan
SIMRS sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIMRS yang
dibuat, kalau SDMnya belum siap dan belum memiliki kemampuan yang
mencukupi untuk mengoperasikan, kecanggihan sistem tersebut menjadi
tidak berarti. Oleh karena itu, SDM perlu juga dibangun atau dipersiapkan
seiring dengan sistem yang sedang dibangun. Loyalitas dan komitmen dari
SDM juga diperlukan untuk mendukung suatu organisasi. Loyalitas adalah
suatu sikap atau perilaku seorang pegawai kepada perusahaan atau atas
12

terhadap suatu pekerjaannya itu secara professional sesuai dengan kode etik
dan peraturan perusahaan, yang mana sikap dan perilaku tersebut adalah
bentuk kesetiaan seorang pegawai terhadap pekerjaannya. Komitmen
adalah sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam
mengindentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi.
Untuk menjadi tenaga yang professional seharusnya diadakan pelatihan
minimal dua kali setahun, dan untuk gaji idealnya sebagai rumah sakit
swasta yang mana imbalan jasa karyawan sesuai dengan prestasi/ konstibusi
karyawan tersebut, diberikan reward/punishment yang jelas.
2. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware Resources)
Sumber daya berupa perangkat keras yang digunakan dalam sistem
informasi, tidak hanya berupa mesin (komputer, printer, scanner), namun
juga berupa media seperti database (tempat penyimpanan data), disket,
magnetic tape, optical disc, compact disc, flashdisc, atau paper form.
3. Sumber Daya Perangkat Lunak (Software Resources)
Sumber daya ini merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang
ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer
melaksanakan tugas tertentu, yang berupa system software, application
software, dan prosedur.
4. Sumber daya jaringan komputer (network resources)
Sumber daya jaringan ini mencakup teknologi telekomunikasi
seperti internet, intranet dan ekstranet. Sumber daya jaringan juga disebut
juga Local Area Network (LAN). Sumber daya ini menggunakan server
untuk mendukungnya dan letaknya juga jangan terlalu jauh atau
terhalang-halang untuk mendapatkan jaringan yang mendukung.
5. Pemantauan (monitoring)
Pemantauan merupakan suatu komponen penting dilakukan, untuk
memantau secara berkala data-data yang dimasukkan, yang bertujuan
untuk menjamin keakuratan informasi yang tersedia.
13

F. Syarat Keberhasilan SIMRS


Dalam pelaksanaan SIMRS terdapat hal-hal yang menjadi persyaratan
yang menentukan keberhasilannya, yakni;
1. Adanya komitmen dari pimpinan RS untuk menerapkan teknologi ini di
dalam organisasi dengan segala konsekuensinya
2. Dukungan moral dan seluruh anggota tim manajemen dan seluruh
karyawan;
3. Pembentukan infrastruktur dengan baik dan benar;
4. Nilai investasi optimum yang sesuai dengan kebutuhan dengan
mempertimbangkan ruang gerak pertumbuhannya.
5. Proses pengembangan yang berjalan secara terus-menerus.
Suatu sistem informasi hendaknya terorganisir dengan baik sehingga dapat
menjalankan fungsinya sebagai alat pendukung bagi kegiatan operasional
suatu organisasi. Pengembangan sistem informasi yang tidak tertata akan
menyebabkan ketinggalan teknologi tanpa sempat diantisipasi, under utilize
yang mana perangkat komputer hanya sebagai pengganti mesin ketik dan
kalkulator saja, organisasi hanya mendapat nama tetapi membebani organisasi,
manajer dan karyawan tidak merasa ada kemajuan dalam proses manajemen
sehingga pelaksanaan keputusan menjadi terlantar dan bahkan ditinggalkan.

G. Hambatan dalam Pelaksanaan SIMRS


Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
masih belum lancar dan banyak rumah sakit mengalami kegagalan dalam
aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan kendala. Permasalahan
yang menjadi kendala dan hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
pemahaman para operator tentang komputer yang masih kurang, pemahaman
para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen yang
masih minim, relatif mahalnya harga perangkat komputer, dan ambisius para
pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara
lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan pegawai. Hari Kusnanto
dalam makalahnya yang disampaikan pada Kongres PERSI VII 1996,
14

menyampaikan bahwa sistem informasi rumah sakit amat berperan dalam


memadukan berbagai kepentingan dari berbagai pelanggan rumah sakit.
Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa SIMRS belum berkembang pesat,
antara lain:
1. Konsep ekonomi informasi kesehatan belum dirumuskan secara jelas.
2. Manajer belum betul-betul memahami perlunya SIMRS
3. Keasingan terhadap teknologi informasi
4. Kesulitan dalam menghadapi perubahan budaya dan perilaku dengan
diterapkannya SIMRS
5. Kurangnya saling pengertian antara klinisi, manajer, dan pengelola
SIMRS.
Secara umum hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SIMRS ini
biasanya hanya berupa hambatan psikologis saja, yang mana hambatan
tersebut dapat berasal dari semua jenjang mulai dari dewan direksi sampai
kepada pihak pelaksana. Misalnya dewan direksi yang takut untuk melakukan
investasi yang relatif besar tanpa adanya kepastian dan manfaatnya secara
langsung, ataupun dari pihak pelaksananya sendiri yang mana terdapatnya
keengganan untuk beradaptasi ataupun menggunakan sistem baru ini.

H. Modul – Modul SIMRS


Untuk memudahkan mengelolah data di rumah sakit, diperlukan modul-
modul sistem rumah sakit, yaitu:
1. Modul Pendaftaran dan penerimaan
Modul Pendaftaran dan penerimaan adalah modul yang digunakan
untuk proses pendaftaran pasien setiap kali pasien datang ke Rumah
Sakit/Klinik. Modul pendaftaran dan penerimaan, memuat: pendaftaran
pasien, ruangan yang tersedia, data pasien, data dokter, pemesanan tempat,
pencatatan pasien pindah ruang, pencatatan pasien keluar/meninggal, dan
mencetak laporan
2. Modul Pencatatan Medik
15

Modul pencatatan medik adalah modul yang berfungsi untuk


mencatat semua data medik pasien, menyimpan dan juga memudahkan
pencarian kembali data rekam medik. Modul pencatatan medik, memuat:
rekaman riwayat data medik pasien, pencarian dokumen data medik, data
medik pasien, dan mencetak laporan.
3. Modul Pelayanan Gawat Darurat
Modul pelayanan gawat darurat adalah modul yang sangat
bermanfaat pada kasus yang mana pasien membutuhkan jasa medis darurat
dimana poliklinik sedang tutup atau pasien dari dokter atau RS lain
mendapat rujukan untuk rawat inap, oleh karena hal tersebut setiap IGD RS
selalu menyediakan pelayanan 24 jam untuk kasus-kasus seperti ini. Modul
pelayanan gawat darurat, memuat: rekaman data medik terakhir seorang
pasien, memasukkan data, indentitas pasien, tindakan yang diambil, buku
pintar tentang tindakan yang harus diambil untuk suatu penyakit/cedera,
dan mencetak laporan
4. Modul Pelayanan Rawat Jalan
Modul pelayanan rawat jalan adalah modul yang digunakan untuk
menyedia-kan informasi mengenai data mengenai rekam medik pasien,
proses pembayaran dan perhitungan honor dokter/jasa medik. Modul
pelayanan rawat jalan, memuat: reka-man data medik terakhir seorang
pasien dan memasukkan data (Indentitas pasien, apotek, laboratorium,
diagnostik, fisioterapi, rawat inap, dan diagnosis/tindakan yang diambil)
5. Modul Pelayanan Rawat Inap
Modul pelayanan rawat inap adalah modul yang berfungsi untuk
memberikan data mengenai jumlah kamar dan kelas kamar yang tersedia,
dan biaya pelayanan tersebut disesuaikan dengan kelas kamar yang dipilih
oleh pasien. Modul pelayan rawat inap, memuat: rekaman data medik
terakhir seorang pasien dan memasukkan data (indentitas pasien, apotek,
laboratorium, diagnostik, fisioterapi, diagnosis/ tindakan yang diambil, dan
resume).
6. Modul Akuntansi Pasien
16

Modul akutansi pasien adalah modul yang berfungsi untuk


memberikan data mengenai semua transaksi pasien yang disesuaikan
dengan tindakan yang diberikan kepada pasien. Modul akutansi pasien,
memuat: penyimpanan transaksi harian pasien (biaya laboratorium, biaya
rontgen, biaya obat-obatan, biaya dokter, biaya operasi, dan biaya lain-lain)
dan memperbaharui (up-date) deposit, memproses pembayaran, memberi
warning bila uang deposit perlu ditambah, rekening pasien, pasien yang
perlu menambah deposit, pasien masuk, dan pasien keluar/meninggal.
Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong kedalam modul
keuangan.
7. Modul Akuntansi Umum
Modul akuntasi umum adalah modul yang berfungsi untuk
memberikan data mengenai data keuangan rumah sakit, yang memuat:
data transaksi secara interaktif, memperbaharui saldo buku besar, dan
menolak setiap transaksi yang tidak seimbang, mencetak laporan
keuangan (mutasi buku besar, ringkasan buku besar, ikhtisar sisa hasil
usaha, dan neraca). Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong
kedalam modul keuangan.
8. Modul Sistem Piutang
Modul sistem piutang adalah modul yang berfungsi untuk
memantau segala jenis piutang, dan proses pembayaran yang memuat:
piutang pasien dan piutang perusahaan langganan, memproses
pembayaran, piutang pasien, piutang perusahaan langganan, mencetak
(kuitansi, data piutang pasien, data piutang perusahaan langganan, usia
piutang dan rekapitulasi pembayaran). Didalam skripsi ini modul akutansi
pasien tergolong kedalam modul keuangan.
9. Modul Sistem Utang
Modul sistem utang adalah modul yang berfungsi untuk memantau
hutang rumah sakit, yang memuat: hutang rumah sakit (hutang jangka
pendek dan hutang jangka panjang), jatuh tempo dan buku pembantu
17

hutang. Didalam skripsi ini modul akutansi pasien tergolong kedalam


modul keuangan.

I. Ruang Lingkup SIMRS


Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup
pengelolaan informasi dalam lingkup manajemen pasien (front
office management). Lingkup ini antara lain sebagai berikut:
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian  maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai
keluar. Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran
rawat inap/jalan, dan info kamar rawat inap.
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit
dalam, bedah, anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata,
gigi dan mulut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum,
UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose
dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis
pasien.
3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien,
konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan
seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan
lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk
rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi,
rehab medik), baik secara langsung     maupun melalui jaminan dari pihak
ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien
(laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan
lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan
transaksi obat-obatan
18

J. Contoh Aplikasi SIMRS


1. SIMRS PRO Thortech Asia Software
SIMRS PRO adalah Sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang
disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit,
mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record,
apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian
karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh
manajemen.
Thortech Asia Software berdedikasi dalam memberikan pelayanan
jasa penjualan dan pemakaian aplikasi berbasis website, Mobile App,
private e-mail, desain grafis, ERP, software engineering dan iklan online
berbasis jaringan internet dengan cakupan wilayah Indonesia. SIMRS
PRO Thortech Asia Software sudah diimplementasikan pada dua Rumah
Sakit yaitu RSUD A. Wahab Sjahranie dan RS Qurrata Ayun.
a. Keunggulan Thortech SIMRS:
1) Menawarkan jasa analisa dan perencanaan grand design secara
gretis
2) Modul dan fitur dapat dipilih berdasarkan kebutuhan rumah sakit
3) Harga tidak memberatkan rumah sakit, karena disesuaikan
dengan kapasitas bisnis masing- masing rumah sakit, sangat
terbuka untuk tawar menawar harga, bahkan Thortech dapat
memberikan potongan khusus untuk RS yang masuk pada
wilayah Kaltim
4) Kontrak kerjasama tidak hanya berbasis kontrak jual beli putus,
namun terbuka kesempatan untuk KSO dan atau pembayaran
bertahap
5) Focus dan menjamin penuh dukungan untuk rumah sakit di
Indonesia
6) Teknologi yang digunakan sangat kekinian terbukti dengan
adanya divisi riset dalam tim Thortech asia Software
19

7) Mengedepankan kenyamanan pengguna (User Interface) & (User


Experience), dengan biasa disebut easy to use.
b. Modul dalam SIMRS
1) Modul Admisi
2) Modul Antrian
3) Modul Rekam Medis
4) Modul Rawat Jalan
5) Modul Rawat Inap
6) Modul Rawat Darurat
7) Modul Purchasing
8) Modul Inventory
9) Modul Bedah Sentral
10) Modul Laboratorium
11) Modul Radiologi
12) Modul BPJS PCare
13) Modul Dashboard
14) Modul Farmasi
15) Modul MCU
16) Modul Hemodialisa
17) Modul Patologi Anatomi
2. MIRSA
MIRSA adalah aplikasi unggulan PT Buana Varia Komputama
untuk sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS). Buana Varia
Komputama memberikan layanan konsultasi TI, rancang bangun
infrastruktur jaringan, dan penyedia sistem informasi untuk berbagai
bidang industri. Seiring dengan dinamika pertumbuhan usaha, kini, Buana
memfokuskan diri pada industri kesehatan yang menjadi ruang lingkup
bisnisnya. Lebih dari satu dekade, Buana telah dipercaya sebagai mitra
dalam membangun infrastruktur jaringan sistem informasi terintegrasi, di
berbagai organisasi medis di Indonesia. Dengan mengedepankan tiga
strategi utama: nilai dan kualitas tinggi para personelnya, aliansi dengan
20

prinsipal-prinsipal utama, dan komitmen penuh untuk memberikan


keunggulan layanan.
MIRSA merupakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
Terpadu  yang mudah dioperasikan, fleksibel, akurat, transparan, serta
mendukung strategi bisnis organisasi dalam mencapai pengembangan
potensi terbesarnya. MIRSA telah dipercaya dan digunakan pada
beberapa rumah sakit tipe A dan B di Indonesia selama lebih dari satu
dekade, dalam mentransformasikan proses bisnis mereka. Integrasi sistem
informasi merupakan konsep utama dari penerapan manajemen sistem
informasi, sehingga sistem yang ada pada setiap bagian saling terhubung
dan mendukung untuk mengoptimalkan kinerja masing-masing.
Modul dari Aplikasi MIRSA:
21

Terdapat beberapa Rumah Sakit di Indonesia yang bekerja sama


dengan PT Buana salah satunya ialah RS Dirgahayu Samarinda, RS
Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, RS PGI Cikini Jakarta, RS Umum
daerah Leuwiliang Bogor, dll.

3. eRumahSakit
eRumahSakit merupakan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) yang menggunakan teknologi terkini, memiliki fitur
terlengkap, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap unit Rumah
Sakit seluruh Indonesia dengan harga dan biaya yang terjangkau.
eRumahSakit adalah aplikasi atau software menejemen informasi untuk
rumah sakit yang lebih dikenal sebagai SIMRS atau Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit. Huruf e kecil pada eRumahSakit berarti
elektronik, artinya setiap langkah pengelolaan rumah sakit yang
menggunakan eRumahSakit bersifat elektronik, online, dan otomatis
(non-manual).
eRumahSakit dibuat berdasarkan keinginan pasar yang
mengharapkan aplikasi yang luar biasa, aman, terlengkap namun dengan
harga yang sangat terjangkau juga didukung oleh teknisi-teknisi
22

professional yang selalu siap membantu segala macam persoalan.


eRumahSakit adalah solusi tercerdas bagi Rumah Sakit atau Fasilitas
Kesehatan tipe apapun, dibangun berdasarkan standar Internasional
namun disesuaikan dengan pasar yang ada di Indonesia.
Tujuan utama dari eRumahSakit adalah meningkatkan efisiensi,
efektivitas, dan produktivitas dalam pelayanan kesehatan, mulai dari
pelayanan rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi bedah,
rekam medis, unit gizi, dan sampai pada manajemen akuntansi keuangan
rumahsakit bertaraf internasional dalam rangka meningkatkan
kepercayaan pasien juga lembaga akreditasi ke level yang lebih tinggi.
Fitur yang tersedia di dalam eRumahSakit ialah antrian online,
aplikasi android dan Ios, resepsionis, pendaftara, all in one, SPI/
Personalia/ HRD, dan akutasi dll. Fitur selengkapnya dapat dilihat pada
link https://erumahsakit.com/fitur-selengkapnya/.
4. ERP (Enterprice Resource Planning)
ERP yaitu sekumpulan modul perangkat lunak yang terintegrasi
dan suatu data baseterpusat. Dan setiap perusahaan berupaya mencapai
keunggulan bersaing melalui pemanfaatkan sistem informasi. Dengan
menggunakan aplikasi perangkat lunak sistem enterprise (ERP software
apps) adalah paket perangkat lunak komersial, yang mengintegrasi semua
departemen dan proses ke dalam sistem informasi tunggal data pusat
sehingga setiap departemen dapat mengakses sumber data yang sama.
Sistem ini telah digunakan di beberapa tempat salah satunya Rumah Sakit
Umum Daerah di Provinsi Kalimantan Barat yang telah menggunakan
aplikasi salah satu aplikasi ini yaitu Costumized-modular yang terdiri dan
telah dianalisis (Harsono 2015). Contoh dari ERP sebagai berikut :
Modular SIMRS Sub Modul
1. Loket ( Admission Pasien) a. Cetak Gelang Pasien,
b. Cetak Kartu Antrian, c. Cetak Kartu
Pasien,
c. Demografi Pasien,
d. Kunjungan Rawat Jalan (IGD dan
Poliklinik),
23

e. Mutasi Rawat Inap dan ICU,


f. Pasien Rawat Inap
g. Pendaftaran Kamar Operasi,
h. Status Ketersediaan Bed
2. Biling Pelayanan Pasien Rawat a. Harga Tarif Jasa Pelayanan
Jalan dan Inap b. Pembayaran pasien: Umum,
Jamkesmas, Asuransi, Charity
c. Pendapatan Jasa Pelayanan Pasien
d. Rekapitulasi Jasa Medis,
e. Tagihan per Pasien,
f. Tarif Pelayanan
3. farmasi a. Analisis ABC,
b. Formularium Obat,
c. Harga Jual,
d. Nota Retur,
e. Pemakaian Obat Formularium,
f. Pemakaian Obat Narkotik,
g. Pemakaian Obat Psikotropik,
h. Pemakaian Obat Ven,
i. Pendapatan
j. Penjualan,
k. Penjualan Farmasi Resep dan Bebas
l. Retur Unit
4. Inventori Fisik Barang & a. Distribusi,
Perbekalan b. Packing dan Konversi Satuan
Barang,
c. Pembelian,
d. Pemesanan
e. Pemusnahan,
f. Penerimaan Pengembalian Retur
Pembelian,
g. Penerimaan Unit
h. Retur Pembelian,
i. Stok per unit gudang dan pelayanan
5. Keuangan Kasir & Bendahara a. Pembayaran R.S
b. Pendapatan Harian
c. Rekapitulasi Reimbursement
Asuransi
d. Setoran ke Bank,
e. Penerimaan Harian Per-Kassa,
f. Penerimaan Harian Per-Bagian,
g. Penerimaan Per-Kelompok
Tindakan
h. Rekapitulasi Penerimaan Total
i. Penerimaan Per-Alokasi Tarif,
j. Kwitansi Pembayaran Per-Pasien,
k. Penerimaan Per-Dokte
6. Akuntanssi a. Data Master Kode Rekening
Pembukuan
b. Manajemen Rekening ( sudah 5
24

digit )
c. Transaksi Jurnal Umum: Saldo
Awal, Lap Keuangan, Jam tutup Kas
d. Data Transaksi Jurnal ke Buku
Besar
e. Proses Tutup Buku ( Generate )
f. General Ledger ( Buku Besar )
g. Lap Hutang Piutang
h. Lap Neraca Lajur ( Kertas Kerja )
i. Lap Neraca, j. Lap Laba Rugi,
j. Lap Perubahan Modal
7. Rekam Medis a. Master Data ICD IX-CM
b. Master Data ICD X
c. Pelaporan L/R
1) Pelayanan Rawat Inap,
Pengunjung R.S., Kunjungan
Rawat Jalan, Kegiatan
Kebidanan dan Perinatologi,
Pembedahan, Kesehatan Jiwa,
IGD, Home Visit
2) Radiologi; Radiotherapi,
Kedokteran Nuklir, Pencitraan
3) Pelayanan Khusus, Pemeriksaan
Lab
4) Patologi Klinik, Patologi
Anatomi, Toksikologi
5) Kegiatan Farmasi R.S.,
Pengadaan Obat
6) Penulisan dan Pelayanan Resep,
Rehabilitasi Medik, KB
7) Penyuluhan Kesehatan,
Kesehatan Gigi dan Mulut
8) Pemantauan Dokter & Tenaga
Medis lainnya, Transfusi Darah
9) Diklat, Pembedahan Mata,
Penyalahgunaan NAPZA
10) Kegiatan Bayi Tabung, Cara
Pembayaran, Rujukan
8. Pelayanan Penunjang Medis a. Fisioterapi/Rehab Medis
b. Pemeriksaan Laboratorium
c. Pemeriksaan Radiologi
9. Administrasi User a. Privilege,
b. Role,
c. User Account,
d. Authentikasi User (Login- Logout-
Ganti Password)
10. Manajemen Berkas/Dokumen a. Berkas Rekam Medis,
b. Faktur,
c. Lamaran,
d. MOU,
25

e. Resep,
f. Surat Keputusan
g. Surat Keterangan,
h. Surat Pemesanan,
i. Surat Rujukan,
j. Undangan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program aplikasi yang dirancang
untuk meningkatkan kinerja para :
1. Dokter dan Asisten Dokter
2. Bidan dan Perawat
3. Staff Administrasi dan Personalia
4. Apoteker
5. Logistik
6. TOP Manajerial
Sehingga akan mendapatkan berbagai kemudahan selama mereka
menjalankan operasional kerja sehari-hari. Ketiga tujuan ini menunjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi
akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya
seperti :
a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

26
27

B. Saran
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit harusnya sesuai dengan
prosedur yang digunakan untuk mengelola alur informasi mula dari
pengumpulan data sampai pemberian informasi. Diharapkan dengan
pembuatan makalah ini, dapat dijadikan pedoman untuk memanjemen
rumah sakit dalam SIM RS upaya peningkatan kesehatan.
28

DAFTAR PUSTAKA

Gavinov, Ivan Tinarbudi. (2016), Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta. Nuha


Medika
Rustiyanto, Ery. (2012), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta.
Gosyen Publishing
Harsono. A. (2015). Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Umum Daerah (SIM-RSUD) Terintegrasi Di Provinsi Kalimantan
Bawat. Jurnal Kesehatan STMIK. Pontianak. Hal-11.
https://rusdinncuhi.wordpress.com/2013/07/04/makalah-sistem-informasi-
manajemen-rumah-sakit/

Anda mungkin juga menyukai