DI SUSUN OLEH:
AMMATULLAH DINAH DZAKIYAH
ALDA TITANIA
TIKA RODIATUL A’LA
FATIMAH NUR FADILLAH
IRHAM LABIB HUDA
SHINTYA RAHAYU
AYU KARTIKA MEYLANI
KHAIRITA SILVANA SOFYAN
WINI KARTIKA DEWI
Puji dan Syukur hanya milik Allah SWT, Karena berkat rahmat, karunia
serta hidayah-Nya Tim Penulis dapat menyelesaikan makalah mata ajar Sistem
Informasi Kesehatan ini.
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak yang
ikhlas bersedia meluangkan waktunya untuk membantu Penulis. Maka pada
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dosen pengajar Sistem Informasi Kesehatan
2. Orangtua tercinta yang selalu memberikan dorongan dan bantuan baik berupa
materil maupun moril yang tidak ternilai harganya.
3. Teman-teman yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan selama
penulisan Makalah ini.
4. Semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan Makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Makalah ini.Semoga Makalah ini dapat berguna bagi Penulis,
pihak-pihak yang telah membantu dan kepada siapa saja yang ingin
memanfaatkannya sebagai referensi keilmuanya. Amiin
Penulis
DAFTAR ISI
ii
Halaman Cover................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar isi........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.......................................................................................1
B.Rumusan Masalah..................................................................................2
C.Tujuan ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Sistem Informasi....................................................................................3
B.Sistem Informasi Manajemen SIM.........................................................5
C.Peranan SIS di Rumah Sakit..................................................................6
D.Manfaat SIMRS.....................................................................................7
E. Komponen SIMRS..............................................................................11
F. Syarat Keberhasilan SIMRS................................................................13
G. Hambatan dalam Pelaksanaan SIMRS................................................13
H. Modul-Modul SIMRS.........................................................................14
I. Ruang Lingkup SIMRS........................................................................17
J.Contoh Aplikasi SIRMS........................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................26
B. Saran....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................28
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan
dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien,
cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk
penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi
informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan
perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi
dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat,
terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan
mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan
kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di
Indonesia.
SIMRS merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan. Adapun keberadaan SIMRS sendiri telah diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 82 Tahun 2013. Pengaturan SIMRS
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme,
kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang maksud dengan SIMRS ?
2. Apasajakah contoh aplikasi SIMRS ?
C. Tujuan
1. Memahami apa yang maksud dengan SIMRS ?
2. Memahami apa saja contoh aplikasi SIMRS ?
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi
Rumah Sakit merupakan institusi yang kegiatannya kompleks dan
memiliki organisasi yang majemuk, maka dalam pengelolaannya
(manajemennya) rumah sakit sebaiknya didukung oleh sistem informasi yang
terencana dengan baik. Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok
pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan
elemennya. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu suatu
urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.11 Pemahaman sistem dengan pendekatan
komponen/elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen, batas sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran
atau tujuan.
Raymond Mc. Leod mendefinisikan informasi sebagai data yang telah
diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah
informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau
kombinasinya. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event)
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah
data-data mentah diproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gary
Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus
memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
3
4
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat
dibutuhkan.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang
digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya untuk beberapa
kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam
organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan
biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan
informasi tersebut.
1. Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan/atau untuk
mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2. Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan suatu tatanan
yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian
informasi, analisa, dan penyimpanan informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit.9 Sistem Informasi Rumah Sakit terdiri atas:
a. Sistem informasi administrasi, merupakan sistem informasi yang
membantu pelaksanaan administrasi rumah sakit. Misalnya: billing
system, pelaporan data obat-obatan, penggajian, dll.
5
pengawasan yang ketat dengan biaya yang wajar. Situasi lingkungan yang
mengharuskan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan seefektif dan
seefisien mungkin.
D. Manfaat SIMRS
SIMRS sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan kinerja rumah
sakit. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit terdiri dari:
1. Manfaat Umum
Manfaat umum yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS,
memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,
standard praktek kedokteran yang baik dan benar, dokumentasi yang
auditable dan accountable, mendukung pemasaran jasa rumah sakit seperti
mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.
Meningkatkan profesionalisme dan kinerja rumah sakit. Meningkatkan
akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya, antara
lain mitra usaha potensial seperti pedagang besar farmasi, JAMSOSTEK,
Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, AKSES. Meningkatkan
profesionalisme manajemen rumah sakit, yaitu:
a. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan
wewenangnya;
1) Fungsi pelayanan dan informasi
2) Fungsi perawatan (medical care)
3) Fungsi penunjang (supporting)
4) Fungsi administrasi dan keuangan
5) Fungsi pengawasan
b. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian/unit
dalam rumah sakit.
2. Manfaat Organisasi
Manfaat organisasi yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS,
adalah sebagai berikut.
8
a. Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan
data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja
yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan seluruh unit
layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data
pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat
memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak
mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Apabila semua
unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan
harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada
pasien-pasien yang pelayanannya belum terselesaikan. Dokter yang
sudah memberikan jasa pelayanan juga tidak dapat melihat ataupun
menerima jasa profesi yang sudah diberikan.
b. Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat,
artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di
bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan
tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau melakukan perubahan
pada tarif yang ada, data yang dimasukkan hanya layanan yang
diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan.
Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian
yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang
dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak
langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
c. Koordinasi antar unit (Team working)
Sering terjadi data yang digunakan oleh unit layanan tertentu
adalah milik unit layanan yang lain, misal kode perusahaan pelanggan
adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh medical
record, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang
bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang
9
didapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu saja
meningkatkan kualitas keputusan, dan berkurangnya waktu dalam hal
pengambilan keputusan.
b. Akurasi dan kecepatan identifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMRS memberi
gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada
hal-hal yang tidak normal dapat segera diketahui. Hal ini membuat
identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga
tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
c. Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, manajer pun dapat
menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi
statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang
waktu tertentu, bahkan dapat menyajikan kecenderungan (trend) datanya.
Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang disusun. Implementasi
SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua
pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun
pemilik Rumah Sakit.
E. Komponen SIMRS
Dalam pelaksanaan SIMRS terdapat 5 komponen utama yang
mendasarinya, yaitu:
1. SDM (Human Resources)
Sumber Daya Manusia merupakan petugas yang akan menjalankan
SIMRS sesuai dengan fungsi dan jabatan. Secanggih apapun SIMRS yang
dibuat, kalau SDMnya belum siap dan belum memiliki kemampuan yang
mencukupi untuk mengoperasikan, kecanggihan sistem tersebut menjadi
tidak berarti. Oleh karena itu, SDM perlu juga dibangun atau dipersiapkan
seiring dengan sistem yang sedang dibangun. Loyalitas dan komitmen dari
SDM juga diperlukan untuk mendukung suatu organisasi. Loyalitas adalah
suatu sikap atau perilaku seorang pegawai kepada perusahaan atau atas
12
terhadap suatu pekerjaannya itu secara professional sesuai dengan kode etik
dan peraturan perusahaan, yang mana sikap dan perilaku tersebut adalah
bentuk kesetiaan seorang pegawai terhadap pekerjaannya. Komitmen
adalah sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam
mengindentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi.
Untuk menjadi tenaga yang professional seharusnya diadakan pelatihan
minimal dua kali setahun, dan untuk gaji idealnya sebagai rumah sakit
swasta yang mana imbalan jasa karyawan sesuai dengan prestasi/ konstibusi
karyawan tersebut, diberikan reward/punishment yang jelas.
2. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware Resources)
Sumber daya berupa perangkat keras yang digunakan dalam sistem
informasi, tidak hanya berupa mesin (komputer, printer, scanner), namun
juga berupa media seperti database (tempat penyimpanan data), disket,
magnetic tape, optical disc, compact disc, flashdisc, atau paper form.
3. Sumber Daya Perangkat Lunak (Software Resources)
Sumber daya ini merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang
ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer
melaksanakan tugas tertentu, yang berupa system software, application
software, dan prosedur.
4. Sumber daya jaringan komputer (network resources)
Sumber daya jaringan ini mencakup teknologi telekomunikasi
seperti internet, intranet dan ekstranet. Sumber daya jaringan juga disebut
juga Local Area Network (LAN). Sumber daya ini menggunakan server
untuk mendukungnya dan letaknya juga jangan terlalu jauh atau
terhalang-halang untuk mendapatkan jaringan yang mendukung.
5. Pemantauan (monitoring)
Pemantauan merupakan suatu komponen penting dilakukan, untuk
memantau secara berkala data-data yang dimasukkan, yang bertujuan
untuk menjamin keakuratan informasi yang tersedia.
13
3. eRumahSakit
eRumahSakit merupakan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) yang menggunakan teknologi terkini, memiliki fitur
terlengkap, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap unit Rumah
Sakit seluruh Indonesia dengan harga dan biaya yang terjangkau.
eRumahSakit adalah aplikasi atau software menejemen informasi untuk
rumah sakit yang lebih dikenal sebagai SIMRS atau Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit. Huruf e kecil pada eRumahSakit berarti
elektronik, artinya setiap langkah pengelolaan rumah sakit yang
menggunakan eRumahSakit bersifat elektronik, online, dan otomatis
(non-manual).
eRumahSakit dibuat berdasarkan keinginan pasar yang
mengharapkan aplikasi yang luar biasa, aman, terlengkap namun dengan
harga yang sangat terjangkau juga didukung oleh teknisi-teknisi
22
digit )
c. Transaksi Jurnal Umum: Saldo
Awal, Lap Keuangan, Jam tutup Kas
d. Data Transaksi Jurnal ke Buku
Besar
e. Proses Tutup Buku ( Generate )
f. General Ledger ( Buku Besar )
g. Lap Hutang Piutang
h. Lap Neraca Lajur ( Kertas Kerja )
i. Lap Neraca, j. Lap Laba Rugi,
j. Lap Perubahan Modal
7. Rekam Medis a. Master Data ICD IX-CM
b. Master Data ICD X
c. Pelaporan L/R
1) Pelayanan Rawat Inap,
Pengunjung R.S., Kunjungan
Rawat Jalan, Kegiatan
Kebidanan dan Perinatologi,
Pembedahan, Kesehatan Jiwa,
IGD, Home Visit
2) Radiologi; Radiotherapi,
Kedokteran Nuklir, Pencitraan
3) Pelayanan Khusus, Pemeriksaan
Lab
4) Patologi Klinik, Patologi
Anatomi, Toksikologi
5) Kegiatan Farmasi R.S.,
Pengadaan Obat
6) Penulisan dan Pelayanan Resep,
Rehabilitasi Medik, KB
7) Penyuluhan Kesehatan,
Kesehatan Gigi dan Mulut
8) Pemantauan Dokter & Tenaga
Medis lainnya, Transfusi Darah
9) Diklat, Pembedahan Mata,
Penyalahgunaan NAPZA
10) Kegiatan Bayi Tabung, Cara
Pembayaran, Rujukan
8. Pelayanan Penunjang Medis a. Fisioterapi/Rehab Medis
b. Pemeriksaan Laboratorium
c. Pemeriksaan Radiologi
9. Administrasi User a. Privilege,
b. Role,
c. User Account,
d. Authentikasi User (Login- Logout-
Ganti Password)
10. Manajemen Berkas/Dokumen a. Berkas Rekam Medis,
b. Faktur,
c. Lamaran,
d. MOU,
25
e. Resep,
f. Surat Keputusan
g. Surat Keterangan,
h. Surat Pemesanan,
i. Surat Rujukan,
j. Undangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program aplikasi yang dirancang
untuk meningkatkan kinerja para :
1. Dokter dan Asisten Dokter
2. Bidan dan Perawat
3. Staff Administrasi dan Personalia
4. Apoteker
5. Logistik
6. TOP Manajerial
Sehingga akan mendapatkan berbagai kemudahan selama mereka
menjalankan operasional kerja sehari-hari. Ketiga tujuan ini menunjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi
akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya
seperti :
a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
26
27
B. Saran
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit harusnya sesuai dengan
prosedur yang digunakan untuk mengelola alur informasi mula dari
pengumpulan data sampai pemberian informasi. Diharapkan dengan
pembuatan makalah ini, dapat dijadikan pedoman untuk memanjemen
rumah sakit dalam SIM RS upaya peningkatan kesehatan.
28
DAFTAR PUSTAKA