Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM RS)

OLEH KELOMPOK 4 :

OFRIN N. LIU KEZIA G. N. DJU


DEBBY TAEBENU ELISABETH L. MARUT
DOLINTON D. GABA ANSELMA L. T. PADUNG
DIENNINGSIH H. BALI DENI M. BETTY

KELAS / SEMESTER : A / III

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan,
dengan judul: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua orang.

Kupang, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................i

Daftar Isi...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Sistem Informasi Manajemen..............................................................................3


B. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)..........................................4
C. Trend dan Issue Perkembangan Teknologi dalam Keperawatan……………….. 5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..…. 8

A. Kesimpulan……………………………………………………………............... 8
B. Saran …………………………………………………………………..……….. 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..………….. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan sangat penting dalam masyarakat
yaitu melakukan sebuah pelayanan harus berdasarkan melalui pendekatan kesehatan
(promotiv,preventif,kuratif dan rehabiltatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebuah
kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah sakit tersebut.

Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit juga dituntut ntuk mengikuti
perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini
berdampak pada manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah satunya adalah peranan
system informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini teknologi saat ini berkembang sangat cepat
dan berpengaruh pada system informasi manajemen.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya organisasi untuk mendukung proses
pengambilan keputusan pada berbagai tingkat manajemen, data dapat diolah menjadi informasi sesuai
keperluan manajer sebagai pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen dan manajer,
maka harus dirancang suatu SIM yang baik.

Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system informasi
yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi biasanya, SIM menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Menurut Haag (2000, p 114)
SIM juga sering disebut sebagai sistem peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan
kepada pemakai terhadap masalah maupun peluang.

Rumah Sakit juga mempunyai SIM yang biasanya disebut SIMRS. Dalam hal ini masyarakat
belum sama sekali mengenal akan SIMRS bias dikatakan tingkat pengetahuan masyarakat sangat rendah
maka dari itu perlunya masyarakat untuk terbuka ataupun pasien.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit?
2. Bagaimanakah peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dijalankan?
3. Trend dan Issue Perkembangan Teknologi dalam Keperawatan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Dapat mengetahui Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
2. Dapat mengetahui gambaran SIMRS
3. Dapat mengetahui Trend dan Issue Perkembangan Teknologi dalam Keperawatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sistem Informasi Manajemen


a. Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegarasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan,
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1) Akurat
a. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias menyesatkan karena dari sumber
informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merusak informasi tersebut.
2) Tepat Waktu
a. Informasi harus dapat bermanfaat untuk pemakainya. Menurut jogiyanto (1999, p 11)
sistem informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebuktian
pengolahan transaksi harian, mendukung opeasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dari laporan-laporan yang
diperlukan. Model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data
(database) maka fungsi pengolajan informasi bukan lagi mengubah sata menjadi
informasi tetapi juga menyimpan data untuk dipergunakan lebih lanjut.
3) Basic data (database)
a. Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan dipergunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut.
4) Operasional SIM
a. Sistem informasi memiliki tiga elemen utama, yaitu data yang menyediakan informasi,
prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, dan
orang-orang yang membuat produk, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan
menggunakan sistem informasi tersebut. Orang-orang dalam sistem informasi membuat
prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data sehingga menghasilkan informasi dan
menyebarkan informasi tersebut ke lingkungan.
Suatu SIM dapat dioperasionalisasi bila terdapat 3 unsur penting, yaitu:
1) Hardware (Perangkat Keras), terdiri dari: Komputer dan peralatannya, jaringan
komunikasi seperti modem, telephon dll.
2) Software (Perangkat Lunak), terdiri dari program yang menjalankan proses kerja pada
komputer.
3) Brainware, merupakan unsur manusia yang menjalankan SIM.

2
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

SIMRS merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling
berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan
informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi
manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di RumahSakit.

SIMRS saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan
kerja RS, antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian
keuangan dan perbaikan hasil kerja RS tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran permintaan
pelayanan kesehatan RS oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program RS, penyempurnaan laporan
RS serta untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.

a) Medical Information System

Sistem yang mencatat semua kegiatan operasional rumah sakit baik yang bersifat medis maupun
non medis. Meliputi proses pendaftaran pasien, admisi, tindakan medis, laboratorium, radiology, dan
sebagainya yang semuanya tercatat secara elektronis pada database medical record. Modul ini
menggunakan engine software opensource Care2X dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi
sistem informasi manajemen rumah sakit yang diinginkan dan telah diintegrasikan dengan modul

b) Accounting Information System.

Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak rumah sakit i beberapa negara. Sistem yang
mencatat semua aspek keuangan yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada modul Medical
Information System, pencatatan hutang piutang, invoice, pelunasan, inventory control (obat dan bahan-
bahan medis), point-of-sales, sampai dengan laporan-laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, buku
besar, dan sebagainya. Modul ini menggunakan engine software opensource SQL-Ledger dengan
modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sistem informasi keuangan rumah sakit yang diinginkan.
Program ini telah teruji dan digunakan oleh banyak perusahaan beberapa negara.

I. Tugas Tim Sistem Informsi Rumah Sakit meliputi:


1) Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu: Output atau laporan yang
didinginkan. Selain itu Proses pemasukn data yang diinginkan .
2) Memberkan data yang berkitan dengan spesifikasi aplikasi.
3) Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang dengan mengisi form yang
diberikan.
4) SOLUSI SIM-RS

SIM-RS adalah aplikasi berbasis web, yang ditunjuk untuk memperbaiki pengelolaan data Rumah
Sakit agar data Rumah Sakit dan informasi bisa ditata dengan baik dan dapat di pertanggungjawabkan.
Pengelolaan data dan informasi meliputi :

Daftar Modul Software :

1. Front-Office

3
2. Medical Record
3. Billing System
4. Akuntansi
5. Pelaporan Keuangan
6. Manajemen Pembelian (Pengadaan Barang / Jasa)
7. Logistik & Persediaan
8. Analisis Ratio
9. Kepegawaian
10. Rawat Jalan/Poliklinik
11. Instalasi Gawat Darurat
12. Rawat Inap
13. ICU/PICU/NICU
14. OK/VK
15. Medical Check Up
16. Laboratorium
17. Radiologi
18. Farmasi
19. Instalasi Gizi
20. Instalasi Laundry
21. Keperawatan
22. Sistem Administrator

KEUNTUNGAN SIM-RS:

A. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat.


B. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara akurat.
C. Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari luar atau
dalam Negeri secara akurat, sehingga mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan
memberikan informasi serta mempermudah akses jika ingin memberikan dana.
D. Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data
Rumah Sakit, data administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain.
E. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki
fasilitas modern.
F. Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam
medis,Bagian Rekam Medis memang sub-bagian yang paling direpotkan mulai dari
coding,indexing,filling dan lain-lain.Sebagian Rumah Sakit di Indonesia masih
mengggunakan petugas Rekam Medis ataupun kurir dalam mendistribusikan berkas-berkas
ke masing-masing pelayanan.
G. Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa dihilangkan di
Indonesia karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan
perdagangan kertas di Indonesia . Dengan sistem yang terkomputerisasi , pemakaian kertas
yang bisa di kurangi.

4
3. Trend dan Issue Perkembangan Teknologi dalam Keperawatan

Pelayanan kesehatan akan sangat berkembang seiring perkembangan teknologi dan informasi.
Termasuk juga pelayanan keperawatan di masa ke depan akan memanfaatkan perkembangan tekhnologi
informasi, misalnya mengaplikasikan telehealth. Telehelath dalam keperawatan bisa dikembangkan untuk
digunakan dalam bidang pendidikan maupun bidang pelayanan keperawatan. Dalam bidang pelayanan
keperawatan telehealth dapat membantu kegiatan asuhan keperawatan pada pasien di rumah atau dikenal
dengan home care. Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan
banyak sekali tantangan dan hambatannya. Istilah seperti telehealth atau telemedicine, digunakan secara
bergantian untuk merujuk pada pelayanan menggunakan teknologi elektronik pada pasien dalam
keterbatasan jarak. Pada dunia keperawatan dikenal telehealth dalam keperawatan atau telenursing.
Telenursing adalah penggunaan teknologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi
pasien. Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan
keperawatan kepada klien. Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan
optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan
sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau
komputer. Aplikasi telehealth bisa dilakukan di rumah sakit , klinik, rumah dan mobile center. Aplikasi
telehealth berupa telepon triage dan home care adalah yang paling banyak dikembangkan secara luas
untuk saat ini.

Salah satu contoh program telehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif
untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat memasukkan data data pasien
secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan
kunjungan ke pasien.

Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan program kolabortif dan mengurangi
biaya pasien. Misalnya saja konsultasi dengan perawat akan mengurangi angka kejadian masuknnya
pasien dengan keadaan emergency ke Rumah Sakit. Beberapa keuntungan telenursing yaitu:

1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan
ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, Rumah Sakit dan nursing home
care).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di Rumah Sakit.
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan
pemanfaatan tehnologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.

Telehealth terdiri dari berbagai jenis bentuk dan telah menunjukkan segi manfaatnya. Beberapa manfaat
dari telehealth misalnya: meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu, meningkatkan
produkstifitas akses, meningkatkan peluang belajar.

Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth, yaitu:

5
1. Pembiayaan

Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun dijumpai bahwa telehealth
banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam mengembangkan telehealth.

2. Aspek legal

Aspek hukum menyatakan bahwa warga negara harus dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang
tidak baik.

3. Standar keamanan

Perhatian dalam apliksi teknologi dalam pelayanan kesehatan adalah keamaan atau keselamatan pasien.
Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut
ANA (American Nursing Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu: Prinsip dasar telehealth
pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun
2001.

4. Keamanan data

Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang rawan akan privasi,
kerahasiaan dan keamanan data. Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin keamanan
data.

5. Infrastruktur komunikasi

Infrastruktur telekomunikasi merupakan bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan
prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit
menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling hubungan ( interkoneksi) antar alat.

Telehealth yang menjadi salah satu alternatif untuk memberikan asuhan keperawatan melalui alat
elektronik seperti video, radio atau pun telepon. Hal ini dapat mambantu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang mempunyai keterbatasan dalam mengakses fasilitas layanan kesehatan. Perawat sebagai
pemberi layanan asuhan keperawatan dituntut agar menjadi lebih professional dan mengedepankan
perkembangan teknologi kesehatan selama melakukan tindakan asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan jarak jauh yang digembar-gemborkan di dalam jurnal tersebut telah banyak diterapkan di
rumah sakit-rumah sakit di luar negeri. Ada beberapa rumah sakit di Indonesia yang menggunakan
program telehealth ini. Sebagai seorang perawat, di era globalisasi seperti ini kita harus mampu menjadi
agen pembaharu (change agent). Sebagai pembaharu, perawat menggadakan invasi dalam cara berfikir,
bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien atau keluarga agar menjadi sehat melalui
kegiatan pemberian layanan asuhan keperawatan jarak jauh atau telehealth. Telehealth dalam hal ini
hanya sebagai perantara untuk memfasilitasi hubungan antara perawat dan klien serta memperluas
cakupan pelayanan keperawatan untuk pasien di rumah tanpa harus perawat melakukan home visit.
Aplikasi telehealth dalam keperawatan, dapat dikembangkan di Indonesia. Aplikasi telenursing juga dapat
diterapkan dalam model hotline atau call centre yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan
triage pasien, dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan Rumah Sakit dan
mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat. Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas
penyuluhan kesehatan, telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan

6
membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis. Telenursing berkaitan
dengan juga dengan aspek etik dan legal. Sementara ini di Indonesia regulasi terkait dengan aspek etik
dan legal dalam telenursing belum ada. Belum adanya regulasi ini mau tidak mau akan menghambat
perkembangan telehealth termasuk telenursing. Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal,
peraturan, etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Isu legal aspek seperti
akontabilitas dan malprakatek, dan sebagainya dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit
pemecahannya. Tetapi praktek telenursing yang lebih canggih menggunakan teknologi videoconferencing
antara klien dan perawat mungkin belum diaplikasikan, model tersebut lebih banyak diaplikasikan di
institusi pendidikan keperawatan yang menjalankan distance learning sedangkan di institusi pelayanan
mungkin akan diaplikasikan pada tahun-tahun mendatang.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat dibutuhkan agar Rumah Sakit dapat
meningkatkan pelayanannya baik ke pihak masyarakat umum maupun pihak manajemen. Dengan adanya
SIMRS, proses bisnis dalam Rumah Sakit dapat tepat waktu dan efektif terutama dalam proses
pengambilan keputusan. Kelas dan status Rumah Sakit akan mempengaruhi kebutuhan dalam pemilihan
system informasi yang akan digunakan.

B. Saran

Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca lebih mengetahui
tentang system informasi manajem Rumah Sakit.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=y3bg8QMa3M&list=PLXAh3AHVUg0QQygmjaxIHMYjZIEbANR

Anda mungkin juga menyukai