Anda di halaman 1dari 22

KARYA TULIS ILMIAH

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

AGNES WULANDARI

(F1E121218)

Email : agneswd624@gmail.com

ABSTRAK

Sistem informasi baru tumbuh dari proses pemecahan masalah organisasional. Sebuah sistem
informasi baru diciptakan sebagai solusi untuk beberapa jenis masalah atau sekumpulan masalah
yang dihadapi perusahaan.Masalahnya mungkin adalah seorang manajer atau karyawan
menyadari bahwa perusahaan tidak berjalan sesuai yang diharapkan, atau bisa juga timbul dari
kesadaran bahwa perusahaan seharusnya mengambil keuntungan dari kesempatan-kesempatan
baru untuk menjadi sukses.
Aktivitas yang mengarah pada pembuatan solusi sistem informasi perusahaan untuk
mengatasi masalah perusahaan atau memanfaatkan kesempatan disebut pengembangan sistem
(system development). Pengembangan sistem adalah suatu jenis pemecahan masalah yang
terstruktur dengan aktivitas yang jelas. Aktivitas-aktivitas ini terdiri atas analisis sistem,
perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan.

Kata kunci : SISTEM INFORMASI,KARYA ILMIAH.

PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, dimana informasi dapat diakses secara “real time” sehingga
tidak ada dinding pembatas (baik secara geografis, politik, dan lain sebagainya), masyarakat
sangat haus akan kebutuhan informasi. Sehingga, tidak berlebihan jika informasi dikategorikan
sebagai kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Seiring dengan
hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komiditi yang dapat diperdagangkan.
Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun
televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia.
Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi
informasi disegala bidang.Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi
masyarakat informasi.
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan
masyarakat.Sejak ditemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era
informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah
segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang hingga saat ini sudah
banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengelolaan data untuk menghasilkan
informasi.
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam
kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup
barang dan jasa yang ditawarkan.Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan
baru dengan memanfaatkan teknologi.Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan
interpreter.Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data.Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini
telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Kata infomasi sudah tidak asing lagi bagi setiap orang, hampir setiap hari orang-orang
mendapatkan informasi dari mana saja.Sebuah informasi sangatlah dibutuhkan oleh setiap orang
untuk mempermudah kelangsungan hidup, dengan adanya informasi semua orang mengetahui
hal-hal kecil hingga besar, dan dapat mengatur kehidupannya sendiri.Begitupun bagi sebuah
organisasi atau perusahaan, informasi berguna untuk pengambilan keputusan atau pengendalian
baik di dalam organisasi atau perusahaan itu.
Informasi yang baik dan akurat akan membuat sebuah organisasi atau perusahaan
berkembang menjadi lebih baik, karena dengan adanya informasi para pengelola dapat mengenal
lebih baik kondisi obyektif dari organisasi atau perusahaan.
Untuk dapat menghasilkan sebuah informasi yang baik dan akurat maka dibutuhkan sebuah
sistem informasi yang baik pula.Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin
pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia
untuk menghasilkan informasi. Karena fungsi dari sistem informasi itu adalah menyajikan atau
memberikan infomasi, sehingga bila sistem tersebut mengalami gangguan atau kerusakan maka
sebuah informasi tidak akan disajikan secara baik dan benar. Oleh karena itulah dibutuhkan
pengembangan sistem informasi guna memaksimalkan kinerja suatu sistem informasi.

METODE PENELITIAN

Penelitiian ini merupakan penelitian atau riset kepustakaan. Penelitihan pustaka atau riset
pustaka ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencatat serta mengolah bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukanriset
lapangan (Mestika, 2004:3). Penelitian ini lebih relevan menggunakan metode penelitian
pustaka, alasan dikarenakan persoalan penelitian ini hanya bisa dijawab lewat penelitian pustaka
dan sebaliknya tidak mungkin mengharapkan datanya dari riset lapangan.

LITERATUR TEORI

A. SISTEM
Beberapa definisi sistem menurut para ahli:
1. L. James Havery
Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.
2. Salisbury
Sistem adalah sekelompok bagian atau komponen-komponen yang bekerja
samasebagai suatu kesatuan fungsi.
3. Koentjaraningrat
Sistem adalah susunan yang berfungsi dan bergerak.
4. Mulyadi
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu
dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu.Sistem berasal dari bahasa Latin systēma yang artinya keseluruhan yang
terdiri dari macam-macam bagian. Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah sebuah kumpulan dari komponen-komponen dimana beberapa dari
komponen tersebut saling berhubungan secara tetap dalam jangka waktu tertentu dan
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
B. INFORMASI
Beberapa definisi informasi menurut para ahli:
1. George H. Bodnar, (2000: 1)
Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat.
2. Tata Sutabri, S.Kom., MM
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan
untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Lani Sidharta (1995: 28)
Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat
keputusan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk
membuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan
pengetahuan). Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi
itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut
merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun
cara-cara tertentu.
C. SISTEM INFORMASI
Beberapa definisi sistem informasi menurut para ahli:
1. Al-Bahra (2005:9)
Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
2. Kertahadi (dalam Fatta, 2007)
Sistem Informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa
sehingga bermanfaat bagi penerimanya.Tujuannya adalah untuk menyajikan
informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan,
pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi suatu perusahaan yang menyajikan
sinergi organisasi pada proses.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang
pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau
untuk mengendalikan organisasi.
D. MANFAAT SISTEM INFORMASI
Beberapa manfaat dari sistem informasi:
1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapat sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

E. PEMAKAI SISTEM INFORMASI


Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu
organisasi dalam berbagai jenis.Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang
dihasilkan sistem tersebut termasuk manajer yang bertanggung jawab atas pengalokasian
sumber daya untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan.
F. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
1. Hardware: terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.
2. Software: merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan
tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat
digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), aplikasi (akuntansi),
utilitas (anti virus, speed disk), serta bahasa (3 GL dan 4 GL).
3. Data: merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi.
4. Prosedur: dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi)
dan teknis.
5. Manusia: yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem
informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.
G. KEGIATAN SISTEM INFORMASI
1. Input: menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
2. Proses: menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu
informasi yang bernilai tambah.
3. Output: suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses di atas tersebut.
4. Penyimpanan: suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Kontrol: suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.

PEMBAHASAN

A. DEFINISI SISTEM INFORMASI


Sistem informasi merupakan sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan.Sistem
tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi, dan prosedur-
prosedur yang tergorganisasi.
Para ahli memiliki pendapat yang berbeda dalam menanggapi pengertian sistem
informasi. Berikut beberapa pengertian menurut para ahli:
1. Mc Leod
Pengertian sistem informasi menurut Mc Leod adalah suatu sistem yang memiliki
kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan
berbagai media untuk menampilkan informasi.
2. Erwan Arbie
Erwan Arbie berpendapat bahwa pengertian sistem informasi adalah suatu sistem dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, bantuan,
dan dukungan operasi.
Sistem ini bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu memfasilitasi
penyediaan laporan yang diperlukan.
3. O’Brien
O‟Brien menyatakan bahwa pengertian sistem informasi merupakan kombinasi dari
setiap unit yang dikelola orang-orang, hardware (perangkat keras), software (perangkat
lunak), jaringan komputer, serta jaringan komunikasi data (komunikasi), dan database
(basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang bentuk
organisasi.
4. John F Nash
Menurut John F Nash, pengertian sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk
mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin,
membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern, dan menyediakan dasar untuk
pengambilan keputusan yang tepat.
5. Alter
Sedangkan Alter memiliki pendapat tersendiri, pengertian sistem informasi ialah sebagai
tipe khusus dari sistem kerja dimana manusia dan atau mesin melakukan pekerjaan
dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan atau jasa
bagi pelanggan.
B. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi para pengelola dapat
mengetahui kondisi obyektif organisasi dan perusahaannya.Sebuah sistem informasi
digunakan untuk mengatur manusia dan komponen-komponen mesin, dan prosedur-
prosedur yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi atau bisnis pada
sebuah organisasi dan para pengguna sistem.Hal yang dilakukan agar sistem informasi
dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan melakukan
pengembangan sistem informasi.Pengembangan sistem informasi (systems devlopment)
yaitu memperbaiki sistem sebelumnya atau mengganti sistem yang sudah ada dengan
suatu sistem yang baru, hal itu dilakukan karena sistem sebelumnya memiliki masalah,
tidak efisiennya operasi, dan lain sebagainya.Pengembangan sistem informasi adalah
aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan
persoalan organisasi atau memanfaatkan kesempatan (oppurtinities) yang timbul dengan
menggunakan metode dan teknik tertentu.
C. HAL MENDASAR DALAM PENGEMBANGAN SISTEM

Dalam pengembangan dan perancangannya, penganalisa sistem merupakan bagian dari


tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan
memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal, yaitu :
a. Produktifitas
Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal ini
membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% s.d
70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b. Reliabilitas
Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari
waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem
yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak
mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus; untuk setiap program yang dihasilkan
dari IBM‟s superprogramer Project punya tiga sampai lima kesalahan untuk setiap
kesalahan untuk setiap sepuluh statement pemrograman.

D. TUJUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

a.) Perlunya Pengembangan Sistem


Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :

 Ketidakberesan sistem yang lama : Ketidakberesan dalam sistem yang lama


menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan.
 Pertumbuhan organisasi : Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume
pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru
menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama
tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi
yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi
waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana
yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang
pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan
penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi
Penyusunan sistem baru karena adanya instrusi-instruksi dari atasan atau luar
organisasi misalnya aturan pemerintah. Dengan adanya pengembangan sistem
dari yang lama ke baru diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan sistem yang
baru antara lain :
 Performance (kinerja)
Kinerja sistem harus lebih efektif.Kinerja dapat diukur dari jumlah pekerjaan
yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respond time adalah rata-rata waktu
yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu
response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
 Information (informasi), peningkatan kualitas informasi yang disajikan.
 Economy (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungan-keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
 Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi
dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi.
 Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan
ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya tersebut
digunakan dengan pemborosan yang minimum.
 Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
sistem.
E. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari
sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung, kebutuhan
yang diperlukan oleh manajemen. Pada waktu Anda mengembangkan sistem, maka
prinsip ini harus selalu diingat.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem informasi yang akan Anda kembangkan membutuhkan dana modal yang
tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir. Sistem yang
dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. Seperti halnya dengan
investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi
modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini:

 Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi.

 Investasi yang terbaik harus bernilai.

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik.


Manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu sistem,
baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses
operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun
penggunaan sistem ini harus merupakan orang yang terdidik tentang permasalahan-
permasalahan yang ada dan terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan.
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan
melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya.
Pengalaman menunjukan bahwa tanpa adanya perencanaan dan koordinasi yang
baik, maka proses pengembangan sistem tidak akan berhasil dengan memuaskan.
Untuk maksud ini sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus
dibuat terlebih dahulu skedul kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan
tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan sistem
dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan anggaran
yang direncanakan.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Prinsip ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidaklah
sedemikian.Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4
menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan secara bersama-sama.Ingatlah
waktu adalah uang.Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output
merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini
tidak berarti bahwa semua output harus dirancang semuanya terlebih dahulu baru
dapat melakukan perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak, yaitu
sewaktu proses pengadaan hardware.
6. Jangan takut membatalkan proyek.
Umumnya hal ini merupakan pantangan untuk membatalkan suatu proyek yang
sedang berjalan.Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya
memang harus dievaluasi dengan cermat.Untuk kasus-kasus yang tertentu, dimana
suatu proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak
lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. Keraguan untuk terus melanjutkan proyek
yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya dana kedalam proyek ini hanya akan
memubang dana yang sia-sia.
F. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Pencarian asal muasal proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada John
Dewey, seorang profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sebuah buku di
tahun 1910, Dewey mengidentifikasikan tiga rangkaian pertimbangan yang terlihat dalam
pemecahan sebuah kontroversi scara memadai.
1. Mengenali kontroversi.
2. Mempertimbangkan klaim - klaim alternatif
3. Membentuk suatu pertimbangan.

Dewey tidak mempergunakan istilah pendekatan sistem, namun ia menyadari adanya


sifat berurutan dari pemecahan masalah hingga mengidentifikasi suatu masalah,
mempertimbangkan berbagai cara untuk memecahkannya, dan terakhir memilih solusi
yang terlihat paling baik.
Kemudian Dewey juga mngidentifikasi bahwa sisfat proses yang berurutan ini dapat
dipergunakan untuk mengidentiikasi permasalahan yang lain hingga membentuk sebuah
metode perulangan tahapan yang serupa yang kemudian dinamakan dengan siklus hidup
pengembangan sistem (SDLC).

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar
dalam segala memecahkan jenis masalah.Siklus hidup pengembangan system (Systems
development life cycle - SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi
pengembangan suatu sistem informasi.

SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk
mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu
dilakukan dalam urut - urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan
berhasil yang paling besar.

Tahapan - tahapan tersebut adalah:


 Perencanaan
 Analisis
 Implementasi
 Penggunaan

Proyek direncanakan dari sumber - sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan kemudian disatukan.Sistem yang ada juga dianalisis untuk memahami masalah
dan menentukan persyaratan fungsonal dari sistem yang baru.Sistem baru ini kemudian
dirancang dan diimplementasikan.Gambar di bawah ini mengilustrasikan sifat melingkar
dari siklus hidup.ketika sebuah sistem telah melampaui masa manfaatnya dan harus di
ganti, satu siklus hidup baru akan di mulai, dengan diawali oleh tahap perencanaan.

PROTOTYPING
Meskipun sulit untuk membantah SLDC tradisional dengan diungkpkan tahapan-tahapan
di atas secara logis, metode ini masih memiliki kelemahan.Seiring dengan brtambahnya
ukuran dan kompleksitas suatu sistm, melewati tahapan-tahapan dengan sekali jalan
menjadi suatu hal yang semakin tidak mungkin dilakukan.
Prototipe (prototyping) adalah satu versi dari sebuah sistem potemsial yang memberikan
ide bagi para pengembang dan calon pengguna.proses pembuatan prototipe ini disebut
prototyping.
Jenis - jenis Prototipe
Satu pertanyaan umum yang sering kali di tanyakan masyarakat ketika pertama kali
mendengar tentang prototipe komputer adalah, "Apakah prototype akan menjadi sistem
aktual nantinya?"Jawabannya adalah "tergantung".

Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner


(evolutionery prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh
fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru.Prototipe ini kemudian
dilanjutkan produksi. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai
tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena
itu, suatu prototipe persyaratan tidak selalu menjadi sistem aktual.

Pengembangan Prototipe Evolusioner


1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna
untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau
lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator
aplikasi terintegrasi dan toolkit protoryping. Generator aplikasi terintregasi
(integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang
mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru - menu, laporan,
tampilan, basis data dan seterusnya.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Pengembang mendemonstrasikan
prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil
yang memuaskan.
4. Menggunakan prototipe. Prototipe menjadi sistem produksi

Pengembangan Prototipe Persyaratan


Langkah-Langkah Yang Terlibat Dalam Pembuatan Sebuah Tipe Prototipe Persyaratan
 Membuat kode sistem yang baru
Pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean sistem
baru.
 Menguji sistem baru
Pengembang menguji system
 Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima
Penggunaan memberitahukan kepada pengembang apakah sistem dapat diterima.
 Membuat sistem baru menjadi sistem produksi

Daya Tarik Prototyping


Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan - alasan di bawah
ini:
- Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
- Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan
kebutuhan pengguna.
- Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
- Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang di
harapkannya.
Keuntungan - keuntungan di atas memungkinkan prototyping memangkas biaya
pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang diserahkan.

Potensi Kesulitan dari Prototyping


Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan.kesulitam - kesulitan tersebut
antara lain:
- Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan
pintas dalam definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi.
- Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang mengarah
pada ekspetasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.
- Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.
Baik pengguna maupun pengembang hendaknya mewaspadai potensi kesulitan -
kesulitan di atas ketika mereka memilih untuk melaksanakan pendekatan
prototyping.Namun jika seimbang, prototyping telah terbukti menjadi salah satu
metodologi SDLC.
G. TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Dalam pembangunan sistem informasi diperlukan upaya pemetaan dan tahapan-
tahapan tertentu agar sistem informasi yang dibangun dapat diimplementasikan sesuai
kebutuhan organisasi/perusahaan.Suatu sistem informasi digunakan untuk mengatur
hubungan anatar manusia dan komponene mesin serta prosedur-prosedur yang harus
dilakukan serta berkaitan satu dengan yang lainya untuk mendukung kebutuhan informasi
atau mekanisme bisnis pada sebuah organisasi.
Agar sistem informasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan organisasi maka
diperlukan upaya proses pengembangan sistem (system develoment life cycle [SDLC] )
yang harus dilakukan oleh organisasi. SDLC merupakan proses formal yang harus
dilakukan organisasi yang akan membangun sebuah sistem infrmasi yang berbasi
komputer. Termasuk dalam hal ini adalah, size of organisation, jobs description, relevant
experience, education system yang terintegrasikan dalam proses informasi, sumber daya,
peralatan dan teknis operasional.
Secara umum tahapan informasi sebagai berikut :
1. Survei Sistem (preliminary)
Survei sistem merupakan hal yang harus dilakukan bagi organisasi yang
ingin membuat sistem informasi. Pada tahap ini, organisasi dan konsultan
mendefinisikan tentang sistem yang akan dibuat. Upaya yang dilakukan dalam
tahap ini adalah mengidentifikasi permasalahan, peluang, arahan melalui
investigasi awal dalam melihat kebutuhan organisasi.Mendefinisikan lingkup
kerja dimasing-masing bidang/divisi yang terdapat di organisasi.Penyususnan
proposal meliputi gambaran umum pelaksanaan proyek, jadwal pelaksanaan,
rincian biaya, aplikasi yang dikembangkan, analisis keuntungan, metodologi.
Dalam penyusunan proposal ini dipertimbangkan kelayakan operasional (sistem,
sumber daya, metode training, layanan purna jual/pemeliharaan, efesiensi dan
efektifitas), kelayakan teknis (hardware, software, jadwal pelaksanaan proyek,
fisiable, sistem keamanan data) dan kelayakan ekonomis (biaya pembuatan,
implementasi dan keuntungan/benefit). Preliminary ini merupakan tahap awal
saja, belum melakukan identifikasi secara mendalam.
2. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang
mendekomposisi sebuah sistem menjadi komponen-komponen penyusunannya
dalam rangka mempelajari lebih jauh bagaimana komponen sistem tersebut
bekerja dan berinteraksi dengan komponen lainya untuk tujuan tertentu.Tahap
analisis sistem sudah lebih mendalam dalam mengidentifikasi komponen dan
interaksi yang terjadi. Dalam analisis sistem juga dibangun desain sistem yang
akan dikembangkan sesuai kebutuhan organisasi. Desain sistem yang merupakan
kelanjutan dari teknik pemecahan masalah yang merangkai kembali komponen-
komponen sistem menjadi satu kesatuan sistem yang utuh dengan harapan akan
membentuk perbaikan sistem. Hal ini dipahami sebagai proses memahami sistem
yang ada dengan menganalisis komponen terbentuknya. Dalam tahap ini,
pembentukan sistem informasi dapat melakukan identifikasi terhadap aspek
analisis sistem meliputi analisis jabatan dan uraian tugas (business users), proses
bisnis (business process), aturan/ketentuan sistem (business rules), masalah dan
solusi (business problem and solution), business tools, dan rencana perusahaan
(business plans). Dalam proses ini, biasanya melakukan analisis pendekatan
sistem yang include dengan metodologi pengembangan sistem seperti
menggunakan pendekatan Structured Analysis Design, Information Engineering,
Object-Oriented Analysis, Accelerated Analysis, Requirements Discovery,
Business Process Reengineering, FAST, dll.
Berikut penjelasan aspek yang dianalisis dalam analisis sistem :
a. Analisis Jabatan (Business users)
Analisis ini meliputi analisis jabatan dan pekerjaan yang dilakukan personel
yang menjalankan suatu bisnis, yang dapat dimulai dari staff, kasi,
kabag/manajer sampai direktur. Rahap ini mengidentifikasi jabatan-jabatan
dan pekerjaan dengan sistem yang akan dikembangkan. Struktur organisasi,
uraian tugas masing-masing jabatan, internal kontrol, prosedur dan pembagian
tugas.
b. Proses bisnis (business process)
Business process menggambarkan rangkaian tugas yang harus diselesaikan
menurut aturan tertentu untuk memperoleh suatu tujuan (goal) atau
hasil.Analisis ini meliputi proses pencatatan, bukti transaksi, dokumen
pencatatan, laporan dan metode pengkodean.
c. Ketentuan/aturan yang ada (business rules)
Hal ini meliputi batasan/ketentuan yang dapat menjaga integritas/keabsahan
datya perusahaan utnuk menjamin sistem dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.Seperti pihak mana saja yang bisa mengakses data-data
tertentu.Analisis ini berfungsi sebagai desain dalam autentifikasi akses
terhadap fasilitas dalam aplikasi yang dikembangkan.
3. Desain Sistem
Apabila analisis sistem lebih berbicara „what?‟, sedangkan desain sistem lebih
banyak berbicara tentang „how?‟. Desain sistem lebih fokus pada bagaimana
sistem itu dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis sistem.Manfaat
desain sistem memberikan rancang bangun (blueprint) yang lengkap sebagai
penuntun (guideline) bagi programer dalam mengembangkan aplikasi.Setidaknya
dalam sistem informasi terkomputerisasi terdiri atas harware (input, proses, output
& network), software (sistem operasi, utilitas dan aplikasi), data (struktur data,
keamanan, integritas data), prosedur (dokumentasi, sistem, buku petunjuk,
operasional dan teknis) serta manusia (pengguna sistem informasi). Dalam desain
sistem, beberapa kegiatan yang dilakukan adalah: permodelan sistem, desain basis
data, desain aplikasi, desain perangkat keras/jaringan dan desain jabatan (user).
Beberapa hal yang dilakukan dalam desain sistem adalah:
a. Pemodelan sistem
Ada beberapa metode pemodelan sistem: DFD, IDEF0, ERD, OO
dengan UML dsb, pembahasan detail mengenai hal-hal tersebut akan
disampaikan dalam materi kuliah teknik pemodelan sistem.
b. Desain Basis data
Mencakup model basis data dan teknik implementasi basis data
(client/server)
c. Desain Aplikasi
Mencakup desain form-form + penjelasan dan desain menu aplikasi.
d. Desain Perangkat Keras/Jaringan
Uraikan desain perangkat keras/jaringan yang akan diimplementasikan.
e. Desain Jabatan/Deskripsi Pengguna
Uraikan tugas orang yang terlibat dalam penggunaan aplikasi
4. Pembuatan Sistem
Setelah proses perancangan yang cukup panjang, tahap berikutnya adalah
membuat sistem informasi. Pembuatan sistem ini meliputi kegiatan pembuatan
aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat, disertai dengan pembuatan
buku penggunaan aplikasi agar mudah saat melakukan training dan implementasi
sistem. Pada tahap ini diperlukan proses ujicoba aplikasi meliputi : uji performa,
program logic (sintaks), implementasi business rules, faktor manusia, business
process/procedure, efesiensi input dan output.
5. Implementasi Sistem
Sebelum melakukan implementasi sistem, diperlukan persiapan yang memadai
dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, ruangan dan fasilitas pendukung
lainya. Dalam implementasi sistem hal yang penting untuk diperhatikan adalah :
a. Konversi
Sistem baru akan memberikan hal-hal baru yang butuh penyesuaian. Konversi
ini diperlukan terutama dalam implementasi sistem lama ke sistem baru,
apalagi sebelumnya telah menggunakan aplikasi yang sudah terkomputerisasi.
b. Pelatihan
Diperlukan pengenalan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang terlibat
dalam menggunakan sistem informasi.Diperlukan sosialisasi kepada pihak-
pihak yang terlibat langsung dalam sistem namun tidak menggunakan aplikasi
sistem secara langsung.
c. Testing penerimaan
Penyesuaian sistem baru dengan melakukan testing selama periode tertentu
sebagai proses belajar.
6. Pemeliharaan Sistem
Setelah terbentuk sistem dan diimplementasikan, diperlukan proses pemeliharaan.
Pada tahap pemeliharaan ini mencangkup seluruh proses yang diperlukan untuk
menjamin kelangsungan, kelancaran dan penyempurnaan sistem yang telah
dioperasikan. Tahap ini meliputi kegiatan pemantauan dan kontrol pengoperasian,
antisipasi gangguan kecil (bug), melakukan penyempurnaan yang mungkin
terlewatkan, dan antisipasi faktor-faktor eksternal (virus, kehilangan/kerusakan
data, cheating, dll).
H. ALAT-ALAT DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan metodologi pengembangan
sistem maka dibutuhkan beberapa alat berupa gambar, diagram, atau grafik. Contohnya:
 HIPO diagram
 Data Flow diagram
 Structured chart
 SADT diagram
 Warnier/Orr diagram
 Jakson‟s diagram
Diagram-diagram di atas digunakan untuk menggambarkan suatu metode tertentu, ada
beberapa grafik yang lebih bersifat umum, yaitu:
 Bagan untuk menggambarkan aktifitas (activity charting), seperti bagan alir sistem,
bagan alir program, bagan alir kertas kerja, bagan alir hubungan database, bagan alir
proses, dan Gantt chart.
 Bagan untuk menggambarkan tata letak.
 Bagan untuk menggambarkan hubungan personil, seperti bagan distribusi kerja dan
bagan organisasi.
KESIMPULAN

Informasi sangat bermanfaat bagi manusia karena dapat membantu dalam pekerjaan
sehari-hari, dan teknologi informasi akan lebih membantu manusia untuk mendapatkan banyak
informasi. Walau begitu seiap pengguna teknologi informasi harus menggunakannya dengan
semestiya dan tidak merugikan siapapun.
Sebuah informasi yang baik dapat dihasilkan oleh sebuah sistem informasi yang baik
pula.Pengembangan sistem informasi berguna untuk meningkatkan kualitas informasi yang
dihasilkan.Dengan melakukan pengembangan sistem informasi dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan atau problem pada sistem informasi dan dapat menghemat biaya pengeluaran bagi
sebuah perusahaan atau organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information
System Quality.Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020).The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The
Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573

Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020).The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks).The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290775

Putra, Y. M. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications.Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129

Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019).Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical
Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi).EPRA International
Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.

http://yasyos11.blogspot.com/2014/07/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html

http://ranifitriani00.blogspot.com/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html

http://febianalfarizi69.blogspot.com/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html

https://www.researchgate.net/publication/332553098_PENGEMBANGAN_SISTEM_INFO
RMASI

https://www.yuksinau.id/pengertian-sistem-informasi/
http://kejarbelajar.blogspot.com/2016/11/hal-mendasar-dalam-pengembangan-sistem.html

https://putrinabilav.wordpress.com/2019/02/04/tujuan-dan-alasan-diperlukan-pengembangan-
sistem-informasi/

http://sayuti-bakri.blogspot.com/2011/04/prinsip-prinsip-dalam-pengembangan.html

http://mamangsuryadi.blogspot.com/2012/05/pertemuan-4-tahapan-tahapan.html

Anda mungkin juga menyukai