SISTEM INFORMASI
Oleh:
Muhammad Ilham Maulana : 2311009
Fathul Muin : 2311004
Dede Ilham Firmansyah : 2311003
M Farhan Muzadid : 2311041
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat waktu.
Akhir kata penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua dan mohon maaf apabila dalam penulisa tugas makalah ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LITERATUR TEORI
2
2.1.2 Konsep Dasar Sistem
Pengertian dari sistem sangat luas dan hampir di setiap aspek
kehidupan manusia terdapat sistem. Sistem sangat diperlukan
dalam melakukan berbagai kegiatan dan berbagai macam
pekerjaan, dimana didalamnya terjadi kerjasama antar unsur-unsur
yang terkait dalam suatu sistem tersebut. Keterpaduan sistem ini
memungkinkan tercapainya tujuan sistem yaitu untuk
menghasilkan informasi yang cepat, tepat, efektif, efisien, dan
akurat.
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005:1) yang lebih
menekankan kepada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling
berhubungan.
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 19) Sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling
berhubungan, berkumpul, bekerja bersama-sama dan membentuk
satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian
satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk
melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input)
berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar
bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai
nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga
maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai
3
tujuan. Menurut Al–Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) Sistem
informasi didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi
yang pada saat dilaksanakan memberikan informasi bagi pengambil
keputusan dan atau untuk pengendali informasi.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
6
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems
membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok
bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam
bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang
GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak
yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer
yang terhubung dengan jaringan.
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin
banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan
sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam
sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat
berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak
7
tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai,
misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal
yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada
pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,
dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem
dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh,
tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan
kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana
dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau
dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai
contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat
mengurangi keterbatasan dana.
8
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem
berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa
merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
terhadap kelangsungan hidup sistem.
9
1. Akurat
berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Selain itu
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Komponen akurat meliputi :
A. Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi
yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan.
B. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki kebenaran.
C. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki keamanan
2. Tepat waktu
informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi
yang usang (terlambat) tidakmempunyai nilai yang baik, sehingga bila
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan
dapatberakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan
harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan
teknologi mutakhir untukmendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya.
3. Relevan
informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu denganyang lainnya berbeda.
4. Ekonomis
informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai
uang tetapi dapatditaksir nilai efektivitasnya
10
5. Mudah
Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh. Data yang masih
merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model.
Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model
pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus
informasi).
Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, sehingga bisa melakukan
pengembilan keputusan, dengan keputusan tersebut bisa melakukan
tindakan sehingga menghasilkan hasil sebuah tindakan, hasil tadi
dijadikan data dan selanjutnya dijadikan sebagai masukan untuk
diolah kembali menjadi sebuah informasi.
11
3.5 Peran Sistem Informasi Pada Suatu Perusahaan
Sistem informasi berperan dalam mengolah data. Data diolah menjadi
informasi yang memudahkan bagi manajemen dalam menghasilkan suatu
keputusan. Sistem informasi bagi perusahaan juga berguna untuk
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasional perusahaan, sebagai
dasar pengambilan keputusan, sebagai penyimpan data – data perusahaan ,
dan masih banyak lagi. Sehingga perusahaan dapat berkembang pesat dan
dapat bersaing dengan memanfaatkan sistem informasi untuk memperoleh
informasi yang akurat dan relevan.
Sistem yang baik akan membuat karyawan disetiap departemen dapat
tersingkronisasi dalam memberikan informasi kepada manajemen. Sistem
informasi juga bermanfaat bagi manajemen untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada pada perusahaan.
12
BAB IV
PENUTUP
4.2 Kesimpulan
Sistem informasi merupakan kumpulan subsistem yang saling
berhubungan, berkumpul, bekerja bersama-sama dan membentuk satu
kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan
yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi
pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian
mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa
informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan
mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu
juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
4.2 Saran
Sistem informasi yang baik pada perusahaan akan membuat manajemen
membuat keputusan yang tepat. Namun keputusan yang tepat diukur oleh
seberapa kompeten informasi yang dihasilkan oleh karyawan administrasi.
Jadi sistem informasi sangat penting bagi perusahaan untuk selalu
diperbaiki dan dikembangkan agar perusahaan dapat terus berkembang.
Setiap orang terutama pekerja kantor harus memahami implikasi terhadap
perubahan dalam teknologi informasi sebagai ganti dari merencenakan
untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan tersebut sebagai suatu
keunggulan kompetitif.
13
DAFTAR PUSTAKA
14