Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan
Dosen Pengampu: Ns. Heri Hermansyah, S.Kep.,M.KM

Disusun oleh :
Annisah Gemah (CKR0190084)
Cintia Rindyantika (CKR0190089)
Indy Mutia Teguh Puspita (CKR0190100)
Mita Miftahul Jannah (CKR0190107)
Siska Fitriyanti Dewi (CKR0190119)
KEPERAWATAN REGULER C TINGKAT 2

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

2020

Jalan Lingkar Bayuing No.2, Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45561 Telp.(0232)
875847 Fax.0232-875123 Email :info@stikeskuningan.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah Kami dapat menyalesaikan makalah
Sistem Informasi Keperawatan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan. Untuk itu Kami selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah
Sistem Informasi Keperawatan, Bapak Ns. Heri Hermansyah, S.Kep.,M.KM yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat Kami selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun Kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, Kami mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi Kami selaku
penyusun.

Kuningan, 6 Oktober 2020

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR…………………………………………………….……...2

DAFTAR ISI……………………………………………………….……………..3

1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...….….4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………............5
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………..........5

BAB II PEMBAHASAN

1 2.1 Sistem.................................................................................................................6
2 2.2 Data Dan Informasi…………………………………………………………………………………........……7
3 2.3 Sistem Informasi Manajemen……………………………………………………………………12
4 2.4 Fungsi Sistem Informasi Manajemen………………………………………………….………15
5 2.5 Jenis-Jenis Sistem Informasi………………………………………………………………...……20
6 2.6 Bentuk Umum Dari Suatu Sistem……………………………………………………………....22
7 2.7 Pengendalian Informasi…………………………………………………………………………….23
8 2.8 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen……………………………………….…….24
9 2.9 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Informasi Manajemen………………………….…25

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….…….26

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………….….…26

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….……27

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1. Latar Belakang

Informasi merupakan obyek atau data apapun yang bisa digunakan oleh pengguna
informasi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang diinginkan.Informasi diperoleh
dari sumber-sumber informasi yang terdapat dimana saja kita jumpai.Dalam segala aspek
kehidupan manusia selalu tidak bisa terpisah dari informasi,baik informasi yang sifatnya
individual maupun informasi yang berisifat umum atau general.Dalam kenyataanya manusia
selalu membutuhkan informasi untuk melakukan aktifitas apapun dan dimanapun, informasi
yang dibutuhkan bisa berupa lisan maupun tulisan bahkan Visual dan audio visual. Dari
waktu ke waktu informasi mengalami perkembanagan yang sangat cepat seiring dengan
perkembangan ilmu teknologi informasi, dengan berkembangya teknologi informasi maka
para pengguna informasi semakin mudah memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan,
namun perkembangan terbebut harus di imbangi dengan perkembangan Sumber daya
manusia dan didukung dengan media atau sarana informasi yang memadai.

Hal ini sangat memdukung segala aktifitas manusia dalam berbagi bidang, satu
diantaranya dalam bidang Perkantoran. Pekerjaan kantor adalah suatu kegiatan
kesekretariatan dan administratif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan catat-mencatat,
melakukan perjanjian, memfasilitasi pertemuan, memberikan laporan, menyusun dokumen,
menyimpan dokumen, mengirimkan surat dan sebagainya. Untuk keperluan tersebut,
terbentuk suatu jalinan komunikasi formal maupun informal. Dengan berkembangnya
teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk perkantoran membuka era
otomatisasi perkantoran (Office Automation / OA).

Suatu Perkantoran dimanapun selalu membutukan akan informasi-informasi penting


yang digunakan dalam suatu aktifitas mencapai tujuan. Informasi dalam perkantoran
merupakan informasi yang selalu bisa digunakan oleh pelaku atau personel yang beraktifitas
didalam kantor tersebut. Dengan bebagai macam jenis maupun tingkat pentingnya suatu
informasi yang harus disampaikan antara sumber-sumber informasi dengan penerima
informasi, maka perlu adaya pengaturan sistem didalam pengelolaan informasi tersebut,
yang biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen Perkantoran. Sistem tersebut
bejalan dan berkembang didalam perkantoran dan merupakan Sumber daya konseptual
sangat penting untuk mendukung berlangsungnya aktifitas perkantoran.

4
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang disebut dengan sistem?

2. Apakah yang dimaksud dengan data dan informasi?

3. Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen?

4. Apa saja fungsi sistem informasi managemen?

5. Apa saja jenis-jenis sistem informasi?

6. Bagaimanakah bentuk umum dari suatu sistem?

7. Bagaimana pengendalian informasi?

8. Bagaimana Perkembangan Sistem Informasi Manajemen?

9. Apa saja kelebihan dan kekurangan sistem informasi manajemen?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dari sistem?

2. Untuk Mengetahui arti dari data dan informasi?

3. Untuk mengetahui arti dari sistem informasi manajemen?

4. Untuk mengetahui jenis-jenis sistem informasi?

5. Untuk mengetahui bentuk umum dari suatu sistem?

6. Untuk mengetahui pengendalian informasi?

7. Untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen?

8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi manajemen?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem

5
Kata “sistem” berasal dari bahasa Yunani, ‘systema’, yang berarti ‘himpunan atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu kesatuan.’ Dengan
kata lain hakikat Sistem adalah kumpulan komponen atau unsur yang masing-masing
komponen memiliki fungsi dan saling berinteraksi, saling bergantung, serta memiliki
kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem menghasilkan
sinergi sehingga hasil yang dicapai oleh sistem lebih besar jika dibandingkan dengan hasil
dari masing-masing komponen-komponennya.

Sedangkan menurut Azhar Susanto (2007) dalam bukunya yang berjudul sistem
Informasi manajemen. “Sistem adalah kumpulan dari komponen apapun, baik secara fisik
maupun non fisik, yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai tujuan tertentu.

Ciri-ciri sistem menurut Azhar susanto adalah sebagai berikut:

a). Memiliki tujuan


Sistem yang baik adalah sisitem yang memiliki tujuan yang jelas, terukur,
memungkinkan untuk dicapai, dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk
mencapainya.
b). Memiliki batas
Batasan sistem merupakan hal yang penting untuk ditentukan sejak awal. Dengan batas
yang jelas, sistem dapat lebih mudah untuk didefinisikan dan dimengerti. Tanpa adanya
batas yang jelas, sistem akan meluas sehingga sulit untuk dideskripsikan.
c). Memiliki subsistem
Subsistem merupakan komponen atau sistem yang lebih kecil yang ada di dalam sistem
itu sendiri. Penentuan subsitem dengan baik dan tepat akan membuat sistem lebih mudah
dipahami dan diklasifikasikan.

d). Adanya penginputan


Input merupakan semua kegiatan pencatatan, pengetikan, pengeditan, atau kegiatan
penginputan data, baik data fisik maupun data nonfisik atau logis. Data fisik dapat berupa

6
berkas atau laporan, sedangkan data nonfisik atau logis dapat berupa data yang berasal
dari CD, disket, flashdisk, atau tempat penyimpanan lainnya. Ketepatan dalam menginput
data akan sangat menentukan keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem.
e). Adanya proses
Proses merupakan kegiatan mengubah input menjadi output yang memiliki nilai tambah
atau nilai guna.
f). Adanya output
Output merupakan hasil dari kegiatan input yang sudah diproses. Output merupakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Output yang baik akan menghasilkan
informasi yang berkualitas, relevan, lengkap dan tepat waktu.
g). Adanya feedback
Feedback atau umpan balik merupakan kegiatan memasukkan kembali output sebagai
input sehingga output yang kurang maksimal akan dievaluasi kembali dan akan
menghasilkan output yang lebih berkualitas dan relevan.

2.2. Data dan Informasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, data ialah keterangan yang benar dan nyata.
Menurut Mills (1984) data adalah fakta mentah, hasil observasi, atau kejadian dalam bentuk
angka atau simbol khusus. Dalam pengertian lain, data adalah deskripsi dari sesuatu dan
kejadian yang kita hadapi. Data dapat disebut informasi apabila data tersebut sudah diolah
dengan urutan tertentu dan dijadikan dasar dalam bertindak. Pengolahan data bertujuan
untuk menyusun dan menempatkan data tersebut dalam konteks untuk menghasilkan
informasi yang bermakna.

Data dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang, antara lain sebagai berikut:
a). Sifat Data
· Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan atau data yang disajikan
dalam bentuk kata-kata (tidak dapat dihitung). Contoh :berat badan ibu-ibu PKK sumber
ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, persepsi konsumen terhadap botol air minum
dalam kemasan,anggapan para ahli terhadap psikopat.
Data kualitatif, yaitu data dalam bentuk pernyataan atau kategori atau data dalam bentuk
angka(dapat dihitung). Contohnya : penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira,

7
sebanyak dan sebagainya.jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa
kelas 3 ips 2, dan lain-lain,dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk
kurang lebih 850 ton.
b). Bentuk data
Data fisik, yaitu data yang dapat dipegang atau dirasakan oleh panca indra.
Data logik, yaitu data yang tidak dapat dipegang, tetapi dapat dilihat.
c). Sumber data
Data internal, yaitu data yang diperoleh dari dalam organisasi atau data yang
menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data
keuangan, data pegawai, data produksi, dsb
Data eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar organisasi atau data yang
menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data
jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan,
persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
d). Cara memperoleh
Data primer, yaitu data utama yang berhubungan dengan masalah atau data yang secara
langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun
organisasi.Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti
preferensi konsumen bioskop.
Data sekunder, yaitu data pendukung atau data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial.Contohnyaadalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
e). Cakupan pengumpulan
Data sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi.
Data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.
f). Dinamika data
1. Data statistik, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak mengalami perubahan.
2. Data dinamis, yaitu data yang dalam kurun waktu tertentu akan mengalami perubahan.
g). Skala pengukuran

8
1. Data nominal, yaitu data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.
2. Data ordinal, yaitu data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi dan
terdapat hubungan diantara data-data tersebut.
3. Data interval, yaitu data yang diperoleh dengan cara pengukuran yang sudah diketahui
jarak antara dua titik pada skala tersebut.
4. Data rasio, yaitu data yang diperoleh dengan cara pengukuran yang jarak dua titik pada
skala sudah diketahui dan mempunyai titik nol yang absolut.

Data-data yang telah diolah akan menjadi informasi yang bermanfaat. Informasi adalah
hasil dari pada pengolahan data dalam suatu bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya dengan menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi dapat didefinisikan juga sebagai data dengan tolak
banding. Atau data yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna
lebih jika dibandingkan dengan data semula. Pengolahan data dan informasi mencakup
kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penggandaan, pedistribusian, dan
penyimpanan.
Menurut para ahli definisi informasi adalah sebagai berikut:
a. Gordon B. Davis dalam buku Management Information System: Conceptual Foundations,
bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di
dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
b. Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam buku Accounting Information System:
Concepts yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.
c. Robert. N. Anthony & John Dearden dalam buku Management Control Systems
menyatakan bahwa informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah
pengetahuan bagi penggunanya.
d. Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization
menyatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan
data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data,
kenyataan, dan hasil pengolahan yang berguna khususnya dalam pengambilan keputusan.

9
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti lagi
yang menerimanya.
Sebuah data yang diproses menjadi sebuah informasi memiliki tujuan tertentu. Informasi
bersifat memberikan pelayanan atas tersedianya data. Dengan demikian, tujuan informasi
adalah menyiapkan informasi bagi kegiatan-kegiatan operasional dan dalam pengambilan
keputusan. Contohnya dalam kegiatan pengambilan keputusan pada sebuah rapat, pimpinan
mengumpulkan informasi dari para peserta rapat untuk dijadikan pertimbangan dalam
pengambilan keputusannya.
Pengguna informasi membutuhkan informasi yang berkualitas untuk membantu
penyelesaian pekerjaan atau dalam pengambilan kebijakan. Artinya, informasi siap
digunakan sesuai dengan tujuan dari informasi tersebut diperuntukkan.
Adapun ciri-ciri informasi yang berkualitas dan siap untuk digunakan adalah sebagai
berikut.
a). Informasi harus berhubungan (information must be pertinent)
Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi
penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi tersebut).
b). Informasi harus akurat (information must be accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau
menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan
informasi seringkali bergantung pada keadaan.
c). Harus ada ketika dibutuhkan (information must be timely)
Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Misalnya bagian pemasaran harus
mengetahui jumlah dan jenis barang persediaan di gudang, Jangan sampai bagian
pemasaran menjanjikan akan segera mengirimkan barang pesanan kepada konsumen
secepatnya sementara barang yang dipesan sudah habis persediaanya di gudang. Contoh
lain informasi nilai tukar mata uang hari kemarin tidak berlaku untuk transaksi hari ini.
d). Relevan (Relevant)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.

10
e). Up to Date
Lingkungan eksternal selalu berubah-ubah dan berbeda-beda setiap saat. Perubahan
tersebut tidak dapat dikendalikan melainkan harus diantisipasi secara proaktif. Dengan
demikian, informasi yang diperoleh harus informasi terbaru yang mencakup dan
mengakomodir perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat memudahkan
manajemen dalam mengambil keputusan.
f). Dapat Diandalkan
Informasi harus handal, dapat dipercaya, atau dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Informasi yang diperoleh dari gosip atau isu yang tidak jelas asal-usulnya
tentunya tidak dapat digunakan.
g). Dapat Dimengerti
Informasi harus dapat dibaca dan dipahami dengan baik. Informasi dapat disajikan dalam
bentuk angka, tabel, dan grafik yang jelas dan mudah dimengerti agar informasi tersebut
berguna bagi pembuat keputusan dan mempermudah serta mempercepat pengambilan
keputusan.
h). Dapat Dibandingkan
Informasi harus dapat dibandingkan dengan keadaan perusahaan saat ini, keadaan di masa
lalu, keadaan masa yang akan datang, kemampuan potensial, dan dengan pihak pesaing.

Informasi yang berkualitas akan memberikan manfaat bagi penggunanya, yaitu sbb:
a). Menambah pengetahuan
Informasi dapat menambah pengetahuan bagi penggunanya yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
b). Mengurangi ketidakpastian pengguna informasi
Informasi dapat mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat
diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan
keputusan.
c). Mengurangi risiko kegagalan
Informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga risiko kegagalan
dapat diminimalisasi.
d). Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan

11
Dengan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, keputusan yang dihasilkan
akan lebih terarah.
e). Memberi standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian sasaran
serta tujuan.

2.3. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem, baik fisik maupun non-fisik yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu
tujuan, yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. Sistem informasi mempunyai
tugas untuk menyiapkan informasi bagi kepentingan organisasi dalam rangka menjalankan
operasional organisasi, manajemen, dan pengambilan keputusan.
Pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.
a). Robert A. leitch dan K. roscoe Davis
Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasional organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak-pihak lain dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
b). Gordon B. davis
Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu
(integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasional,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
c). Azhar susanto
Sistem infpormasi manajemen adalah kumpulan dari subsistem yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan, yaitu
mengolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses
pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya.
Menurut Rusdiana (2014) dalam bukunya yang berjudul sistem informasi manajemen,
komponen dalam sistem informasi manajemen dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.

12
1) Komponen sistem informasi manajemen secara fungsional
Komponen ini merupakan seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik
pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang
dibutuhkan untuk manajemen. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.
a. Sistem administrasi dan operasional
Sistem ini melaksanakan kegiatan rutin, seperti bagian personalia, administrasi, dan
sebagainya yang telah ditentukan prosedurnya.
b. Sistem pelaporan manajemen sistem
Sistem ini berfungsi membuat dan menyampaikan laporan yang bersifat periodik
kepada pengambil kebijakan.
c. Sistem database
Sistem ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa
unit organisasi. Database cenderung berkembang sejalan dengan berkembangnya
organisasi sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar dan berakibat bertambah
besar pula kebutuhan akan informasi.
d. Sistem pencarian
Sistem ini berfungsi memberikan data atau infrmasi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan.
e. Manajemen data
Sistem ini berfungsi sebagai media penghubung antara komponen sistem informasi
dengan database dan antara tiap-tiap komponen sistem informasi.

2). Komponen sistem informasi manajemen secara fisik


Komponen ini merupakan keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan
untuk menjalankan sistem informasi manajemen. Komponen-komponen tersebut adalah
sebagai berikut.
a). Perangkat keras, yaitu peralatan komputer dan alat-alat lain yang berhubungan.

13
b). Perangkat lunak, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras
memproses data.
c). Database, yaitu sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
d). Prosedur pengoperasian, yaitu tatanan aturan atau petunjuk untuk mendayagunakan
sistem informasi berbasis computer.
e). Personalia pengoperasian, yaitu ahli komputer, manajer, pengguna, analisis,
programmer, manajer database, dan jabatan-jabatan lainnya yang berkaitan dengan
pemanfaatan sistem informasi berbasis computer.

Oleh karena itu, komponen-komponen sistem informasi manajemen, baik secara


fisik maupun secara fungsional, harus dipersipakan dengan matang jika akan
mengimplementasikan sistem informasi manajemen dalam organisasi.

Beberapa manfaat dari implementasi sistem informasi manajemen dalam


organisasi menurut rohmat taufiq (2013) dalam bukunya yang berjudul sistem informasi
manajemen adalah sebagai berikut.

a). Meningkatkan aksesbilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pengguna.

b). Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem


informasi.

c). Mengembangkan proses perencanaan yang efektif

d). Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem


informasi.

e). Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

f). Mengantisipasi dan memahami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.

g). Memperbaiki produktivitas aplikasi dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem.

14
h). Organisasi menggunakan sistem informasi manajemen untuk mengolah transaksi–
transaksi mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk
atau pelayanan.

2.4. Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat
(level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-
pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen
atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-
keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi


secara kritis.

3) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi


dan teknologi baru.

7) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8)Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,


mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

15
9) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10)Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada


tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

11)SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu model
dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem
keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak
diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:

a) Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-
masing
b) Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia
membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c) Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan,
atau kegunaan. Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang
rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan
kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang
terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model
sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan
sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui.
Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan
kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus
logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas
hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif,
kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.

12) SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen

Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya
pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang tepat

16
dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang
keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada pembetulan ringkasan
dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan
pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak
tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras
tajam antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di
tengahnya.

13)Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional Pengendalian operasional adalah


proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah
ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan. Pendukung
pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :

a) Proses transaksi
b) Proses laporan
c) Proses pemeriksaan

Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat
dibuat dalam sistem pengendalian operasional :

a) Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen transaksi.


Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan memutuskan
apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
b) Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu posisi.
Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat
secara kasar.
c) Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang
diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan
khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang masih
belum dilayani setelah 30 hari.

14)Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen Informasi pengendalian manajemen


diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional,

17
dna mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis
informasi berikut :

a) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)


b) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
c) Sebab penyimpangan
d) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin

Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database
dari operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yangmendefinisikan perkiraan
tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri dan
indeks biaya.

Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sbb :

1. Model perencanaan dan anggaran


2. Program-program laporan penyimpangan
3. Model-model analisis masalah
4. Model-model keputusan
5. Model-model pemeriksaan/pertanyaan

Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan


anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisissituasi masalah, keputusan
untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.

15) Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis Tujuan perencanaan strategis adalah untuk
mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya.
Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan
mendasar dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh :

a) Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui
pesanan.
b) Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk mengubah
menjadi suatu toko obral di luar kota. Aktifitas perencanaan strategis tidak harus
terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan
ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa

18
dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis
data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
a) Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b) Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c) Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
d) Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan
sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e) Prospek bagi industri di daerah lain.
f) Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g) Peluang bagi karya usaha baru.
h) Alternatif strategi
i) Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.

Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap


seperti bagi pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian
sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses
perencanaan strategis, misalnya:

a) Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan
kebutuhan pengolahan operasional.
b) Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan
diproyeksikan ke masa mendatang.
c) Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi Sistem informasi manajemen dapat dianggap
sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan
dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi
untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan
perencanaan strategis.

2.5. Jenis-Jenis Sistem Informasi

Pengelompokan sitem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Level organisasi

19
a). Sistem informasi departemen, yaitu sistem informasi yang hanya digunakan dalam
sebuah departemen. Contoh: aplikasi pemantauan kinerja pegawai yang digunakan
departemen SDM.
b). Sistem informasi perusahaan, yaitu sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai
sejumlah departemen secara bersama-sama. Contoh : sistem informasi di perguruan
tinggi.
c). Sistem informasi antar organisasi, yaitu sistem informasi yang menggabungkan dua
organisasi atau lebih. Contoh: sistem informasi revarsi hotel.

2. Area fungsional
a). Sistem informasi akuntansi yaitu, sistem informasi yang dirancang untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi.
b). Sistem informasi manufaktur, yaitu sistem informasi yang mengendalikan seluruh
kegiatan terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi
barang atau jasa.
c). Sistem informasi keuangan yaitu, sistem informasi yang mengelola asset-aset
keuangan perusahaan.
d). Sistem informasi pemasaran yaitu, sistem informasi yang menyediakan informasi
mengenai pemasaran terkait pemasaran serta mendukung keputusan terkait dengan
kegiatan pemasaran produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
e). Sistem informasi SDM, yaitu sistem informasi yang terkait dengan pengelolaan SDM
perusahaan.
f). Sistem informasi pelayanan yaitu sistem informasi yang terkait dengan pelayanan
perusahaan pada pelanggan agar cepat dan mudah mendapatkan infomasi.

3. Dukungan yang tersedia


a). Sistem informasi pemrosesan transaksi yaitu sistem informasi yang berfungsi
menghimpun dan menyimpan informasi transaksi.
b). Sistem infomasi manajemen, yaitu sistem informasi yang mengonversi data yang
berasal dari sitem informasi pemrosesan transaksi menjadi informasi yang berguna
untuk mengelola perusahaan dan memantau kinerja.

20
c). Sistem informasi otomasi perkantoran, yaitu sistem infomasi yang menyediakan
fasilitas untuk memproses dokumen ataupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat
dilakukan secara efisien dan efektif.
d). Sistem informasi pendukung keputusan yaitu sistem infomasi yang berfungsi
membantu dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model atau
perangkat untuk menganalisis informasi.
e). Sistem informasi eksekutif yaitu, sistem informasi yang berfungsi menyediakan
informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif tanpa mengharuskan eksekutif
menjadi ahli analisisis.
f). Sitem informasi pendukung kelompok, yaitu sistem informasi yang mendukung
sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok. Sistem ini mencakup penggunaan
teknologi presentasi, pengaksesan basis data pada komputer, dan kemampuan yang
memungkinkan peserta pertemuan dapat berkomunikasi secara elektronis.
g). Sistem informasi pendukung cerdas, yaitu sistem informasi yang biasa diunakan
dalam aplikasi bisnis.
4. Aktivitas manajemen
a). Sistem informasi pengetahuan yaitu sistem informasi yang mendukung aktivitas
pekerja berpengetahuan.
b). Sistem informasi opersaional yaitu sistem informasi yang berurusan dengan
operasioanal sehari-hari.
c). Sistem informasi manajerial yaitu sistem informasi yang menyediakan hal-hal yang
bersifat manejerial, seperti ringkasan statistik, laporan periodik, analisis perbandingan,
dan lain-lain.
d). Sistem informasi strategis yaitu sistem informasi yang digunakan untuk menangani
masalah-masalah strategis dalam perusahaan. Sistem ini bermanfaat untuk mendukung
operasi dan proses-proses manajemen.

5. Arsitektur sistem
a). Sistem berbasis mainframe

21
Yaitu sistem yang berbasis pada poenggunaan komputer yang umumnya digunakan
oleh perusahaan skala besar untuk mendukung operasionalnya. Beberapa aplikasi yang
ditangani adalah pengolahan database berkapasitas besar, seperti sensus penduduk,
pemilihan umum, atau transaksi finansial berkapasitas besar milik perbankan atau
asuransi.
b). Sistem komputer pribadi
Yaitu sistem informasi pribadi yang hanya melibatkan seorang pengguna sistem dan
sebuah komputer, tanpa melibatkan fasilitas jaringan dan komunikasi.
c). Sistem tersebar atau komputasi jaringan
Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber daya digunakan secara
bersama atau diakses oleh sejumlah pengguna sistem.

2.6. Bentuk Umum Dari Suatu Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses, dan keluaran
(output).Masukan (input) merupakan semua kegiatan pencatatan, pengetikan, pengeditan,
atau kegiatan penginputan data, baik data fisik maupun data nonfisik atau logis. Data fisik
dapat berupa berkas atau laporan, sedangkan data nonfisik atau logis dapat berupa data yang
berasal dari CD, disket, flashdisk, atau tempat penyimpanan lainnya. Ketepatan dalam
menginput data akan sangat menentukan keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem.

Selanjutkan akan dilakukan proses pengolahan yang merupakan kegiatan mengubah input
menjadi output yang memiliki nilai tambah atau nilai guna.

Output merupakan hasil dari kegiatan input yang sudah diproses. Output merupakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengguna. Output yang baik akan menghasilkan
informasi yang berkualitas, relevan, lengkap dan tepat waktu.

Contoh pelaksanaan sistem dalam aplikasi kegiatan adminidtrasi perkantoran antara lain
dalam kegiatan penanganan perjalanan dinas pimpinan. Inputnya adalah surat undangan
untuk mengikuti kegiatan di luar kota dan perintah dari pimpinan untuk menangani kegiatan
tersebut. Input tersebut diproses untuk kebutuhan akomodasi, transportasi hingga
administrasi yang dibutuhkan oleh pimpinan sehingga output yang akan muncul adalah

22
seluruh kebutuhan pimpinan untuk melaksanakan perjalanan dinas sudah siap dari mulai
administrasi, hotel/akomodasi, transportasi hingga daftar perjalanan pimpinan.

2.7. Pengendalian informasi

Pengendalian dilakukan tidak hanya untuk mencari kekeliruan, tetapi juga berusaha
untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahn serta memperbaikinya jika terjadi
kesalahan. Pengendalian informasi merupakan proses pemantauan untuk mendapatkan
kegunaan informasi yang maksimal.
Langkah-langkah pengendalian infomasi adalah sebagai berukut.
1. Menentukan standar acuan yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar atau acuan untuk menentukan
ada-tidaknya terdapat penyimpangan.
4. Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar tujuan dari informasi
tetap terjaga.

2.8. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Dalam era saat ini perkembangan teknologi informasi external (diluar lingkungan
perkantoran) harus selalu diikuti oleh perkembangan teknologi yang ada atau yang sedang
dikembangkan didalam internal perkantoran. Perkembangan dalam teknologi informasi
sangat berperan penting dalam mendukung pengembangan Sistem informasi manajemen
perkantoran, dalam pengembangannya melibatkan beberapa faktor yaitu, pelaku Sistem dan
media / sarana pendukung yang memadai untuk mampu memenuhi kebutuhan infrastruktur
didalam sistem yang akan dikembangkan. Misalnya menggunakan Hardware dan Software
yang tepat guna untuk mencapai tujuan dari pada Sistem tersebut dikembangkan.

Suatu Sistem informasi manajemen perkantoran didalamnya terdapat beberapa elemen


diantaranya adalah obyek informasi, media informasi. Informasi ada bemacam-macam
jenisnya, diantaranya adalah Audio, Visual, Audio Visual dan sebagainya. Dari jenis
Informasi yang bermacam-macam maka media yang digunakan pun juga bermacam-macam
sesuai dengan jenisnya. Dalam perkantoran misalnya, Computer, Telepon, Fax, Email, Blog,

23
Website dan sebagainya. Media-media tersebut bersifat general didalam Sistem informasi
manajemen perkantoran mempunyai sistem khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan
aktifitas perkantoran. Sistem yang digunakan misalnya mengunakan media jaringan
komputer yang mempunyai Database ynag digunakan untuk pemrograman informasi yang
akan di akses didalam sistem tersebut.

Dalam Sistem informasi manajemen perkantoran yang menggunakan sistem tersebut


bisa kita sebut sebagai pengguna sistem diantaranya adalah pengelola Sistem, sumber
informasi atau pemberi informasi dan pemakai atau penerima informasi. Dalam Perkantoran
pengelola Sistem biasa dilakukan oleh personil Technology Information (TI), sedangkan
sumber atau pemberi informasi dilakukan oleh siapa saja yang beraktifitas didalam
perkantoran tersebut begitu juga untuk penerima informasi. Batasan-batasan atau garis
wewenang pengguna Sistem informasi manajemen perkantoran, tidak bisa diuraikan secara
mendetil karena pengaturannya disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab pengguna
sistem tersebut, dalam hal ini ditentukan oleh manajemen dari organisasi perkantoran
tersebut.

2.9. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Manajemen

Kelebihan Sistem Informasi Manajemen:

1. Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat


menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat
perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan
menanamkan investasi pada teknologi system informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk
memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis. Penggunaan ATM (automated teller machine)
dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi.

24
Dengan adanyaATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi
pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem
informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran(switching costs) ke dalam
hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang
bagus dari hal ini adalah system reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan
kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan
telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut,maka mereka akan segan
utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi
memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga
mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat
keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis
sistem informasi, dan melatih end users.

Kelemahan Sistem Informasi Manajemen:

Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja,
sehingga dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja
banyak tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada. Karena dengan teknologi tersebut
perusahaan merasa lebih di untungkan.
Selain itu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat
ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga
mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.

BAB III

25
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem informasi sangat berperan penting dalam kehidupan, terutama dalam dunia
perkantoran. Dimana sistem informasi itu memiliki berbagai fungsi yang sangat membatu
dalam proses kegiatan kantor, seperti Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk
mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis
barangyang tersedia. Dengan adanya sistem informasi, penyampaian informasi ke segala
arah dan tujuan dapat tercapai serta tepat sasaran dalam penyampaian informasi tersebut.

3.2. Saran

Penggunaan system informasi dengan baik dan sesuai kadar serta fungsinya akan
membuat system informasi itu dapat dimanfaatkan secara optimal

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31715101/MAKALAH_SIM_Sistem_Informasi_Manajemen

http://informasimateriku.blogspot.com/2018/03/makalah-sistem-informasi-manajemen.html?m=1

https://accurate.id/marketing-manajemen/sistem-informasi-manajemen-arti-fungsi-contoh-dan-
manfaatnya/

26

Anda mungkin juga menyukai