Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG SISTEM INFORMASI

KEPERAWATAN

Disusun oleh:
Gil Feriera /012221001
Tri Lestariningsih / 012221002
Rafika Lu’lu’k / 012221005
Rafika Nur Nadiati / 012221009

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER TRANSFER


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa atas karunia dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok ini yang berjudul “Makalah Sistem Informasi
Keperawatan”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, yaitu Nabi Muhammad S.A.W yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna.

Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen
Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan Ibu Ns. Umi Aniroh, S.Kep., M.Kes Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Kami sebagai
penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari sistematika penulisan
maupun isinya. Maka dari itu kami sangat berterima kasih apabila terdapat kritik dan saran
dari pembaca agar terciptanya laporan pendahuluan yang sempurna.

Ungaran, 26 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................…i

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Definisi HIV.........................................................................3


B. Etiologi HIV.......................................................................................3
C. Gejala Klinis.......................................................................................3
D. Penularan HIV....................................................................................4
E. Manifestasi Klinis ..............................................................................5
F. Pengoban dan Pencegahan HIV..........................................................6
G. Kehamilan pada HIV..........................................................................6
H. PMTCT (Prevention of mother to child HIV transmission) ..............7
BAB III Asuhan Keperawatan HIV pada Kehamilan
A. Pengkajian ........................................................................................10
B. Diagnosa Keperawatan ....................................................................15
C. Intervensi Keperawatan ...................................................................15
D. Implementasi Keperawatan .............................................................15
E. Evaluasi ............................................................................................16
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................17
B. Saran ................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi informasi adalah teknologi yang membantu kita dalam memproses
data untuk mendapatkan informasi. Teknologi informasi ini pada awalnya
diperuntukan bagi tujuan dan departemen tertentu. Namun, dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi, saat ini penggunaannya sudah menjadi hal
yang umum di perusahaan swasta dibidang perdagangan maupun jasa, seperti
halnya pelayanan jasa kesehatan. Perkembangan teknologi ini sangatlah luas dan
menjangkau berbagai bidang. Tapi pada akhirnya, semua itu tetap mengarah pada
satu tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kecepatan, akurasi, dan kemudahan.
Hambatan dalam pelayanan kesehatan adalah pengelolaan data rumah sakit yang
sangat besar, baik data medik pasien maupun data administrasi yang dimiliki oleh
rumah sakit, sehingga mengakibatkan hal-hal sebagai berikut. Pertama adalah
redudansi data. Pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data,
sehingga kapasitas yang diperlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat.
Kedua adalah unintegrated data. Penyimpanan data yang tidak terpusat
menyebabkan data tidak sinkron, sehingga informasi pada masing-masing bagian
mempunyai asumsi yang berbeda-beda. Ketiga adalah human error. Proses
pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan
pencatatan yang semakin besar. Keempat adalah terlambatnya informasi.
Dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual, maka
penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
Keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan
sebagai salah satu strategi manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep system informasi?
2. Apa system dokumentasi Keperawatan ?
3. Apa Dokumentasi keperawatan elektronik?
4. Apa Dokumentasi Keperawatan berbasis teknologi computer ?
5. Apa manfaat Dokumentasi Keperawatan berbasis teknologi computer ?
C. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang penerapan sistem
informasi berbasis komputer (komputerisasi) dalam dokumentasi keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Sistem Informasi


Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan (Sutedjo, 2002). Sistem
adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang
dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk
melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta, 2003).
Menurut Sutedjo (2002), informasi adalah hasil pemrosesan data yang
diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami
dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk
menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan menurut
Sutanta (2003), informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk
yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga
atau secara tidak langsung pada saat mendatang.
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama
lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan
menyimpan serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002). Sistem informasi
adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya terbatas pada
pemrosesan informasi dengan melakukan enam tipe operasi: menangkap (capturing),
mentransmisikan (transmitting), menyimpan (storing), mengambil (retrieving),
memanipulasi (manipulating), dan menampilkan (displaying) informasi (Jogiyanto,
2007). Menurut Eko (2000), sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari
komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi yaitu suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga
untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan
kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang
tergorganisasi.
Sistem informasi rumah sakit atau dapat disebut juga Clinical Information
Sistem (CIS) adalah sebuah sistem informasi terintegrasi yang didesain untuk
menangani semua kegiatan administratif dan finansial dari rumah sakit. Sistem ini
mencakup semua pemrosesan informasi.

B. Sistem Dokumentasi Keperawatan


Potter (2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang
tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi
individu yang berwenang .Dokumentasi keperawatan juga merupakan salah satu
bentuk upaya membina dan mempertahankan akontabilitas perawat dan keperawatan
(Webster New World Dictionary dalam Marelli (1996). Pelaksanaan dokumentasi
proses keperawatan juga sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui, memantau
dan menyimpulkan suatu pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di
rumah sakit (Fisbach, 1991).
 Sedangkan Pengertian Dokumentasi Keperawatan berbasis Komputer
(Computerized nursing documentation) adalah suatu modul keperawatan yang
dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke staf perawat. Pemikiran
tentang dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi di buat dalam rangka
memudahkan dan mempercepat pendoukmentasian asuhan keperawatan yang dibuat.
Dengan sistem ini perawat lebih dapat menghemat waktu dan perawat akan lebih
sering berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang terkomputerisasi ini
pencatatan dapat dilakukan akurat dan lengkap. Pendokumentasian Keperawatan
merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
(Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas
tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan
adanya pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal dapat
dipertanggung jawabkan.
Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan
juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap. ( Hariyati, RT., th 1999).
Saat ini masih banyak perawat yang belum menyadari bahwa tindakan yang
dilakukan harus dipertanggungjawabkan. Selain itu banyak pihak menyebutkan
kurangnya dokumentasi juga disebabkan karena banyak yang tidak tahu data apa saja
yang yang harus dimasukkan, dan bagaimana cara mendokumentasi yang benar.
( Hariyati, RT., 2002).
Kondisi tersebut di atas membuat perawat mempunyai potensi yang besar
terhadap proses terjadinya kelalaian pada pelayanan kesehatan pada umumnya dan
pelayanan keperawatan pada khususnya. Selain itu dengan tidak ada kontrol
pendokumentasian yang benar maka pelayanan yang diberikan kepada pasien akan
cenderung kurang baik, dan dapat merugikan pasien.
Pendokumentasian asuhan keperawatan yang berlaku di beberapa rumah sakit
di Indonesia umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis.
Pendokumentasian tertulis ini sering membebani perawat karena perawat harus
menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan membutuhkan waktu
banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya
pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia
Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan
yaitu sering hilang. Pendokumentasian yang berupa lembaran-lembaran kertas maka
dokumentasi asuhan keperawatan sering terselip. Selain itu pendokumentasian secara
tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian
kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan. Dokumentasi
yang hilang atau terselip di ruang penyimpanan akan merugikan perawat. Hal ini
karena tidak dapat menjadi bukti legal jika terjadi suatu gugatan hukum, dengan
demikian perawat berada pada posisi yang lemah dan rentan terhadap gugatan
hukum. 
Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan
secara manual atau berbasis komputer. Sampai saat ini sebagian kecil rumah sakit
telah menggunakan dokumentasi proses keperawatan berbasis komputer. Namun
informasi keperawatan yang tersedia belum terstandarisasi. Namun dengan kemajuan
yang pesat pada teknologi informasi maka diharapkan perawat akan memanfaatkan
teknologi tersebut pada dokumentasi keperawatan sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas asuhan keperawatan. 

C. Dokumentasi Keperawatan Elektronik
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan
meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia dan akses informasi yang
sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa dampak pada kemajuan proses
keperawatan, termasuk dalam dokumentasi keperawatan.  Dokumentasi keperawatan
yang sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Komputerisasi bukan hanya
membantu dalam dokumentasi keperawatan, tetapi digunakan juga untuk sistem
informasi manajemen rumah sakit. Aktivitas asuhan keperawatan dapat termonitor
dalam sebuah data base rumah sakit. Perawat merupakan salah satu tenaga yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan. Perawat mempunyai peran
penting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai
dengan evaluasi termasuk dokumentasinya. Dokumentasi Keperawatan merupakan
hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan (Kozier, E.
2007). Dokumentasi Keperawatan juga merupakan bukti akontabilitas tentang apa
yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Pendokumentasian
yang benar merupakan bukti secara profesional dan legal yang dapat dipertanggung
jawabkan.
D. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Tehnologi Komputer
Computerized nursing documentation adalah suatu kombinasi antara sistem
komputer rumah sakit dengan dokumentasi Keperawatan yang diisi oleh staf perawat.
Perawat dengan sistem yang terkomputerisasi ini, dapat melakukan akses ke
laboratorium, radiologi, fisioterapi, dan disiplin yang lain, seperti ahli gizi, fisioterapi,
dan disiplin ilmu lain seperti ahli gizi, fisioterapis, occupational therapies.
Dokumentasi Keperawatan yang terkomputerisasi dibuat dalam rangka memudahkan
dan mempercepat pendokumentasian asuhan keperawatan yang dibuat. Pencatatan
dan pelaporan menjadi lebih akurat, lebih lengkap, lebih menghemat waktu dan
perawat akan lebih sering berada di samping pasien.
Menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan
antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu
informasi yang berguna, akurat, terpecaya, detail, cepat, relevan, untuk suatu
organisasi.
                                                   
                                 
E. Manfaat Dokumentasi Keperawatan Berbasis Tehnologi Komputer
Suatu studi Dokumentasi Keperawatan Berbasis Tehnologi Komputer yang
diselenggarakan di University medical center Heidelberg selama 18 bulan. Hasil dari
studi menunjukkan adanya suatu peningkatan yang sangat baik dari sisi kuantitas dan
kualitas dokumentasi. Aspek positif meliputi kelengkapan dari dokumentasi
keperawatan, aspek yang formal dan peningkatan kualitas hubungan antar perawat.
Aspek yang negatif adalah berkaitan dengan contens dari rencana keperawatan
(Cornelia,et all ,2007). Menurut Gurlay, L (2008) Electronic Medical Record (EMR)
memiliki manfaat sebagai berikut yaitu :
1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan.
2. Tidak perlu gudang yang besar dalam penyimpanan arsip.
3. Penyimpanan data (Record )pasien menjadi lebih lama.
4. EMR yang dirancang dengan baik akan mendukung ototnomi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu dalam
pengambilan keputusan yang cepat juga.
6. Meningkatkan produktivitas bekerja.
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan.
Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus 2006) terdapat beberapa
keuntungan utama dari Dokumentasi Keperawatan Berbasis Tehnologi Komputer
yaitu :
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik sesuai standar yang mudah dan cepat
diketahui.
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan.
3. Accessibility dan legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
tentang semua pasien dan suatu lokasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi  klinis.
Dokumentasi keperawatan tidak hanya sebagai sarana komunikasi namun juga berkaitan
dengan aspek legal dan jaminan dalam pemberian kualitas pelayanan. Dengan
pendokumentasian yang baik pengembangan riset keperawatan juga akan optimal.
Pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan komputer diharapkan akan
membantu meningkatkan dokumentasi keperawatan yang berkualitas. Namun sebelum
suatu instansi rumah sakit menggunakan pendokumentasian keperawatan yang
terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, tidak hanya berkaitan
dengan penyediaan hardware dan software computer itu sendiri, tetapi yang lebih
dipentingkan adalah  kemampuan perawat dalam menggunakan teknologi informasi ini.
B. Saran
Diharapakan kepada pembaca atau mahasiswa dapat memahami lebih luas tentang
penerapan sistem dokumentasi elektronik karena banyak sekali manfaat yang didapatkan
untuk membuat dokumentasi dari asuhan keperawatan serta saran dan kritik yang baik
demi membangun keberhasilan dan kelengkapan makalah ini.
Daftar Pustaka
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik
Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
Handayaningsih, Isti. 2009. Dokumentasi Keperawatan “DAR”. Jogyakarta: Mitra Cendikia
Press.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai