Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Mata Kuliah : System Informasi Keperawatan

Dosen Pengampuh : BAPAK RIDWAN POTABUGA, S.KOM

Disusun Oleh kel I :

Chesilia wulandari mokoginta (02010010007)

Chesilya Sumendong (02010010008)

Ari Saputra Barael (02010010004)

Azzizah Azarah (02010010006)

Angga Firmansyah Ibrahim (02010010003)

Agristiawati Ahmad (02010010002)

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

TAHUN 2021

KATA PENGANTAR

1
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah tentang “Sistem
Informasi Keperawatan” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
untuk memenuhi tugas pada bidang studi mata kuliah system informasi keperawatan. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
penulis.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pembaca sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Dengan ini kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, dan kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah system informasi keperawatan yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan berbagai ilmu kepada
kami.

                                         Kotamobagu, 23 September 2021

Kelompok I

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL..............................................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

A. Pengertian system informasi keperawatan...................................................6


B. Konsep system informasi keperawatan........................................................7
C. Fungsi system informasi keperawatan.........................................................8
D. Manfaat system informasi keperawatan.......................................................9
E. Keuntungan dan kerugian system informasi keperawatan...........................9

BAB III PENUTUP................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTKA................................................................................................11

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, perawat dituntut untuk meningkatkan kinerja dan
daya saing sebagai tenaga kerja dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawahnya.
Perawat harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategi antara lain efisiensi serta harus
mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan
kepada masyarakat agar dapat menjadi tenaga kerja yang responsif, inovatif, efektif,
efisien dan menguntungkan.

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena


memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada
pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini,
sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat
mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi
kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan
tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas
pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas
organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari system informasi keperawatan ?

4
2. Bagaimana konsep system informasi keperawatan ?
3. Apa saja fungsi system informasi keperawatan ?
4. Apa manfaat system informasi keperawatah ?
5. Apa keuntungan dan kerugian dari system informasi keperawatan ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari system informasi keperawatan
2. Menjelaskan bagaimana konsep system informasi keperawatan
3. menjelaskan fungsi system informasi keperawatan
4. menjelasakan manfaat system informasi keperawatah
5. menjelasakan keuntungan dan kerugian dari system informasi keperawatan

BAB II
PEMBAHASAN

5
A. Pengertian System Informasi Keperawatan (SIK)

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam


organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem
Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi,
sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan.  (Eko,I. 2001).

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran,1989)

Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri


sekitar tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada
sistem pelayanan  kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien.  (Liaw, T.,1993).

Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan


nasional yaitu Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health Information 2010). (Depkes,
2001). Pada Informasi kesehatan anda tersebut telah direncanakan untuk membangun system
informasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di
masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal.

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi


dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan keputusan,
dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di
kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah dengan pendokumentasian keperawatan
terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi
asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan.

Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan


berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan
tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas
dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan
yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada

6
keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu
informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

B. Konsep System Informasi Keperawatan ( SIK )


Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi
keperawatan yang efektif dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan
dalam memberikan perencanaan keperawatan pada pasien. Penggunaan sistem informasi
keperawatan juga akan meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL)
berbasis TI (Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat
tinggal memilih data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan
secara automatis menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan
masalah sesuai data yang dipilih. Komputer akan membantu melakukan analisis data
yang dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan
menggunakan sistem “pakar” maka perawat sedikit terkurangi bebannya dalam
melakukan analisis data untuk dijadikan diagnosa keperawatan. Masalah yang
munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang dimunculkan oleh
komputer merupakan analisa baku.
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer,
berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara
automatis menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat
tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di
sinilah, peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir
tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau
tidak oleh perawat (Maria, 2009).
Tujuan Keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan
Nursing Outcome Clasification (NOC). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang
telah tersedia pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada, serta menentukan
batas waktu (dalam hari) masalah diperkirakan dapat terselesaikan.
Sedangkan intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan
menggunakan Nursing Intervention Clasification (NIC) dan sama dengan membuat
tujuan, perawat tinggal memilih label NIC yang tersedia pada masing-masing diagnosa
keperawatan (Maria, 2009).

7
Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan
label NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas
perawatan yang telah dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan
pelaksana dari aktifitas tersebut. Yang istimewa dalam sistem ini adalah implementasi
yang diinputkan oleh perawat dalam dokumentasi asuhan keperawatan langsung
diintegrasikan dengan billing system rumah sakit, sehingga tidak ada double entry dalam
keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah memiliki harga sendiri sendiri
yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal mendokumentasikan dalam
sistem informasi keperawatan (Laurie, 2008). Sedangkan untuk evaluasi keperawatan
menggunakan hasil penilaian subyek, observasi, analisa, dan planning keperawatan.

C. Fungsi System Informasi Keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi
utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
a Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat
kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan
pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja ,
administrasi pasien.
b Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara
efektif menggunakan  menggunakan sumber dalam merencanakan objek
secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen  yang
berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut
pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen
perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap
infeksi.
c Proses Komunikas
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan
subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian
dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
d Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

8
D. Manfaat System Informasi Keperawatan
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat di
mungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik.  Metode pendokumentasian
asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang
sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut
dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman
bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support
System dan Executive Information System (Eko,I. 2001).

Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):


1. Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.
2. Mengurangi penggunaan kertas
3. Dokumentasi keperawatan secara automatis
4. Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5. Mengurangi biaya
6. Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

E. Kelebihan Dan Kekurangan System Informasi Keperawatan


a Kelebihan System Informasi Keperawatan
1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan
produktifitas.
2. Dengan sistem dokumentasi  yang berbasis komputer pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber
dari penelitian
4. Dapat melihat kelanjutan dari  edukasi ke pasien
5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari
pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993). 
6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman

9
7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih
cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di
ruang penyimpanan
8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa
institusi kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam
tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu  yang dipakai untuk
dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi
keperawatan
9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya
mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar
pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA, NIC(Nursing
Interventions Classification, 2000).
10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung
pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System.
(Eko,I. 2001)
11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang
berbasis komputer dapat digunakan  dalam menghitung pemakaian tempat
tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan
sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini
juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem
Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan
riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya.
(Udin,and Martin, 1997)
12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang
berukuran 10 cm x 15 cm x 5  cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem
informasi manjemen.

a Kekurangan Sistem Informasi Keperawatan


1. Sistem informasi manajemen keperawatan  sampai saat ini juga masih sangat
minim di rumah sakit Indonesia.
2. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan
dalam keperawatan masih banyak kelemahannya.

10
3. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut
hilangnya data telah diantisipasi sebagai  perlindungan hukum atas dokumen
perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-undang ini
mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran
kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi,  lembaran yang sangat penting
dapat dialihkan dalam   Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD
ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman .
Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen
karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.
4. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis
komputer ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu
mudah. Hal ini karena pihak manajemen harus  memperhatikan beberapa
aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber
daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi serta
penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk
menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of
information) sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan
tepat waktu. Kelebihan sistem informasi manajemen salah satunya adalah membuat
dokumentasi keperawatan menjadi lebih efisien dan produktif, sedangkan
kelemahannya adalah dapat memberikan dampak terhadap lingkungan sosial.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus
di penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.

B. SARAN
1. Perlu adanya perancangan sistem informasi asuhan keperawatan untuk
menunjang pencatatan tindakan perawat yang dilakukan dan perawat sebaiknya
mengisi secara lengkap dalam asuhan keperawatan supaya data dapat tersimpan
dengan baik.
2. Diberi keamanan akses untuk dapat membuka sistem informasi asuhan
keperawatan, contohnya password.
3. Peningkatan kemampuan perawat dalam menggunakan komputerisasi sehingga
bisa memaksimalkan dalam pelaksanaan sistem informasi keperawatan.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait sistem informasi keperawatan yang
dilakukan di rumah sakit untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan terkait
dengan asuhan keperawatan dan juga berkontribusi positif bagi pengembangan
sistem informasi keperawatan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito.  1985.  Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.
Philadephia .
Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem Informasi 
Kesehatan Nasional.  Depkes. RI. Jakarta
Emiliana, (2003). Sistem informasi keperawatan berbasis komputer yang terintegrasi
dipelayanan kesehatan Sint Carolus, tidak dipublikasikan.

13

Anda mungkin juga menyukai