DISUSUN OLEH
Olfa Maria Telaumbanua (203302050038)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Sistem Informasi Keperawatan“ dengan tepat
waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Komunikasi. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang sistem
informasi keperawatan bagi pembaca dan juga penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Afeus Halawa S.kep, Ns, M.kep
selaku dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Komunikasi.Dan juga kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Saya juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan masih
kuranganya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari beberapa pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karenamemili
ki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien
selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanankesehatan
yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajiansampai
dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan
keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuandan
teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan
masyarakatterhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang
kesehatan,sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan
semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan
kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan
informasi kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di
berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi
data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
Penerapan sistem informasi didalam sebuah pelayanan selain bertujuan untuk
meningkatkan akurasi data yang akan meningkatkan kualitas layanan, juga berusaha
meningkatkan kepuasan tenaga keperawatan karena aksesibilitas dengan data yang mudah.
Sistem informasi mampu menyimpan data dalam jumlah besar, mampu memunculkan data-
data yang diperlukan dalam pengambilan keputusan, serta kemudahan penggunaan perangkat
komputer adalah beberapa hal yang diharapkan oleh perawat dalam penerapan sistem ini di
ruang rawat (Lin, Chiou, Chen, & Yang, 2016).
3
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis perkem
bangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh
keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor
klien.
1.4. Manfaat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan
keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan
keputusan,dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Sistem Informasi Keperawatan (SIK) merupakan bidang yangsedang berkembang
membahasbagaimana penggunaaninformasi secara efisien dan efektif untuk perawat. Perawat
klinik mempergunakan SIK untuk menggantikan sistem manual dalam pencatatan data
sehingga membuat perawatan pasien menjadi lebih efektif dan ekonomis.
Sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi,
mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang di iinginkan. Kehandalan
suatu sistem informasi pada suatuorganisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang
ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Pada pertengahan tahun 1970an ide dari sistem informasi rumah sakit diterapkan dan p
erawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun1980-
an munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan
sisteminformasi keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih
minim penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya masih
menggunakan pendokumentasian tertulis. Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang
sisteminformasi kesehatan nasional, yaitu Reliable Health Information 2010 (Depkes,2001).
Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan akan di bangun di Rumah Sakit kemudian
dimasyarakat, tetapi pelaksanaanya belum optimal.
5
2.3. Fungsi SIK
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
C.Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain
yangmemiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data,transformasi data, dan segala bentuk pesan.
6
A. Sedangkan menurut Holmes terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis
komputer yaitu:
Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan
cepat diketahui.Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan
sekaligus meningkatkan waktu perawatdalam memberikan asuhan
keperawatan.
Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalamsatu lokasi.
7
Dengan mengacu pada diagnos keperawatan yang dikeluarkan oleh NorthAmerican
Nursing Diangnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing
Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Jowa Outcome Project
2). Daftar NIC terbanyakStandar askep yang ideal adalah berdasarkan evidence based
nursing yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatanyang ada.
Namun, karena dokumentasi yang tidak lengkap, standar
askep banyak diadopsi hanya dari computer yang tersedia. Dengan terdapatnyadata ini
nantinya evidence base nursing dapat ditampilkan sehingga standar askep akan direvisi lagi
sesuai dengan hasil kajian dan kenyataan yang ada dipelayanan keperawatan berdasarkan
pada rekapitulasi standar askep yang dibuat.
3). Jadwal dinas perawat Jadwal dinas perawat dibuat otomatis oleh program
computer dengan memperhatikan pembagian SDM keperawatan /perawat klinik 123
serta perencanaan cuti yang telah disusun sebelumnya , sehingga penanggung jawab ruangan
tinggal melakukan print.
4). Penghitungan angka kredit perawat Penghitungan angka kredit sebagai dasar
kenaikan golongan selama ini dikerjakan oleh tenaga keperawatan akan lebih mudah
memfasilitasi dengan SIM keperawatan ini, dimana tinggal melihat rekap kegiatan yangt elah
dilakukan selama ini diruangan perawatan . Rekapan aktivitas perawata sehari-
hari merupaka dasar penghitungan kredit point secara otomatis akan dapat diakses setiap
hari,minggu dan bulan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
System informasi keperawatan merupakan system yang menggunakan computer
untuk memproses data keperawatan menjadi satu bentuk informasi yang mampu menunjang
aktivitas perawat. Profesi keperawatan yang merupakan kelompok pelayanan kesehatan
mempunyai peran penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan , seorang perawat
dituntut untuk mampu melakukan asuhan keperawatan sesuai standar ,dimulai dari
pengkajiansampai dengan evaluasi. Namun, realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang
dilakukan belum disertai dengan pendokumentasian yang baik, sehingga perawat
mempunyai potensi yang besar terhadap terjadinya kelalaian dalam prakteknya. Namun pene
rapan SIM belum sempurna dilaksanakan karena memiliki factor-factor penghambat seperti
kekurangdanbeberapapendapat yangberbeda.sehingga beberapa alternative yang digunakan
untuk memecahkan masalam SIM diantaranya;peningkatan alokasi dana, peningkatan SDM
keperawatan, pengadaan fasilitas teknologi informasi dan lain sebagainya.
3.2. Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan
mutusistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila
di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal.Untuk membenahi hal
tersebutmaka harus di butuhkan solusi cerdas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Alfitri, Nadia, dkk. 2007. Aplikasi Smart card Untuk Electronic Medical Record(EMR)
Smart Card Aplication for Electronic Medical Record.
http;//repo.polinpdg.ac.id/473/1/134-117-1-PB-pdf diakses tanggal 29 oktober2017
10