Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Dosen pengampu: Afeus Halawa, S.Kep, Ns, M.Kep

DISUSUN OLEH
Olfa Maria Telaumbanua (203302050038)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Sistem Informasi Keperawatan“ dengan tepat
waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Komunikasi. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang sistem
informasi keperawatan bagi pembaca dan juga penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Afeus Halawa S.kep, Ns, M.kep
selaku dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Komunikasi.Dan juga kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Saya juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan masih
kuranganya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari beberapa pihak.

Medan, 10 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 3


1.2 Rumusan masalah ............................................................................................... 3
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian SIK .................................................................................................... 5


2.2 Sejarah SIK......................................................................................................... 5
2.3 Fungsi SIK .......................................................................................................... 6
2.4 Keuntungan SIK .................................................................................................. 6
2.5 Penerapan SIK Dalam Dokumentasi ASKEP .................................................... 7
2.6 Alternatif Pemecahan Masalah SIK ................................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9


3.2 Saran ................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karenamemili
ki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien
selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanankesehatan
yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajiansampai
dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan
keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuandan
teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan
masyarakatterhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang
kesehatan,sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan
semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan
kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan
informasi kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di
berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi
data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
Penerapan sistem informasi didalam sebuah pelayanan selain bertujuan untuk
meningkatkan akurasi data yang akan meningkatkan kualitas layanan, juga berusaha
meningkatkan kepuasan tenaga keperawatan karena aksesibilitas dengan data yang mudah.
Sistem informasi mampu menyimpan data dalam jumlah besar, mampu memunculkan data-
data yang diperlukan dalam pengambilan keputusan, serta kemudahan penggunaan perangkat
komputer adalah beberapa hal yang diharapkan oleh perawat dalam penerapan sistem ini di
ruang rawat (Lin, Chiou, Chen, & Yang, 2016).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan SIK?
1.2.2. Bagaimana Sejarah SIK ?
1.2.3. Apa Fungsi SIK ?
1.2.4. Apa Keuntungan dari penggunaan SIK ?
1.2.5. Bagaimana Penerapan SIK dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan?
1.2.6. Bagaimana Alternatif Pemecahan Masalah Tentang Dokumentasi Askep?

3
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis perkem
bangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh
keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor
klien.

1.4. Manfaat

1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa


Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana Sistem
Infomasi Keperawatan Di Rumah Sakit serta sebagai bahan referensi mahasiswa.

1.4.2 Manfaat bagi Institusi Pendidikan


Bagi FKK sebagai bahan bacaan mengenai Sistem Informasi Keperawatan di Rumah
Sakit.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian SIK

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan
keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan
keputusan,dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Sistem Informasi Keperawatan (SIK) merupakan bidang yangsedang berkembang
membahasbagaimana penggunaaninformasi secara efisien dan efektif untuk perawat. Perawat
klinik mempergunakan SIK untuk menggantikan sistem manual dalam pencatatan data
sehingga membuat perawatan pasien menjadi lebih efektif dan ekonomis.
Sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi,
mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang di iinginkan. Kehandalan
suatu sistem informasi pada suatuorganisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang
ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

2.2. Sejarah SIK

Pada pertengahan tahun 1970an ide dari sistem informasi rumah sakit diterapkan dan p
erawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun1980-
an munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan
sisteminformasi keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih
minim penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya masih
menggunakan pendokumentasian tertulis. Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang
sisteminformasi kesehatan nasional, yaitu Reliable Health Information 2010 (Depkes,2001).
Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan akan di bangun di Rumah Sakit kemudian
dimasyarakat, tetapi pelaksanaanya belum optimal.

5
2.3. Fungsi SIK
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:

A.Proses Perawatan Pasien


Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.

B.Proses Managemen Bangsal


Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakanmenggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.
Mentransformasikaninformasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan,
jadwal dinas karyawan,manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen
inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap
infeksi.

C.Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain
yangmemiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data,transformasi data, dan segala bentuk pesan.

2.4 Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan

 Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan


 Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
 Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
 Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan
mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
 Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilankeputusan secara cepatMeningkatkan produktivitas kerja.
 Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan

6
A. Sedangkan menurut Holmes terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis
komputer yaitu:
 Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan
cepat diketahui.Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan
sekaligus meningkatkan waktu perawatdalam memberikan asuhan
keperawatan.
 Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalamsatu lokasi.

2.5. Penerapan SIK Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,


dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan system
infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan
tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan
membantumeningkatkan kualitas dokumentasi.
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat
telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi,
dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat. Dokumentasi keperawatan yang ada
sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan yang berbasis kertas. Namun pada
kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak terintegrasi ke dalam
dokumentasi keperawatan. Sering kita menemukan dokumentasi yang kurang lengkap,
alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas masih rendah
dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini
menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer
untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.
Program yang dikembangkan dalam penyusunan system dokumentasikeperawatan
berbasis computer adalah sebagai berikut;
1). Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan menggunakan standar
internasional.

7
Dengan mengacu pada diagnos keperawatan yang dikeluarkan oleh NorthAmerican
Nursing Diangnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing
Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Jowa Outcome Project
2). Daftar NIC terbanyakStandar askep yang ideal adalah berdasarkan evidence based
nursing yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatanyang ada.
Namun, karena dokumentasi yang tidak lengkap, standar
askep banyak diadopsi hanya dari computer yang tersedia. Dengan terdapatnyadata ini
nantinya evidence base nursing dapat ditampilkan sehingga standar askep akan direvisi lagi
sesuai dengan hasil kajian dan kenyataan yang ada dipelayanan keperawatan berdasarkan
pada rekapitulasi standar askep yang dibuat.
3). Jadwal dinas perawat Jadwal dinas perawat dibuat otomatis oleh program
computer dengan memperhatikan pembagian SDM keperawatan /perawat klinik 123
serta perencanaan cuti yang telah disusun sebelumnya , sehingga penanggung jawab ruangan
tinggal melakukan print.
4). Penghitungan angka kredit perawat Penghitungan angka kredit sebagai dasar
kenaikan golongan selama ini dikerjakan oleh tenaga keperawatan akan lebih mudah
memfasilitasi dengan SIM keperawatan ini, dimana tinggal melihat rekap kegiatan yangt elah
dilakukan selama ini diruangan perawatan . Rekapan aktivitas perawata sehari-
hari merupaka dasar penghitungan kredit point secara otomatis akan dapat diakses setiap
hari,minggu dan bulan.

5). Daftar diagnosa keperawatan terbanyakRekapitulasi daftar diagnosa terbanyak


dapat diakses berdasarkan masing-masing ruangan dan dapat juga diakses diseluruh
ruangan.hal ini dilakukanketika daftar yang telah dilakukan dimasing-masing ruangan.

2.6.Alternatif Pemecahan Masalah Dalam penerapan SIM


 Adanya pemikiran yang sama antara pihak managemen RS dengan timkeperawatan
bahwa pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan.
 Perlu adanya integrasi program SIM dalam kurikulum pendidikankeperawatan.
 Peningkatan standarisasi tingkat pendidikan perawat agar memiliki pemahaman yang
tepat tentang teknologi informasi dalam keperawatan.
 Adanya aspek legal berupa UU praktek keperawatan.
 Perlu adanya penelitian yang lebih jauh terhadap factor
 factor yangmempengaruhi perkembangan aplikasi SIM keperawatan

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
System informasi keperawatan merupakan system yang menggunakan computer
untuk memproses data keperawatan menjadi satu bentuk informasi yang mampu menunjang
aktivitas perawat. Profesi keperawatan yang merupakan kelompok pelayanan kesehatan
mempunyai peran penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan , seorang perawat
dituntut untuk mampu melakukan asuhan keperawatan sesuai standar ,dimulai dari
pengkajiansampai dengan evaluasi. Namun, realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang
dilakukan belum disertai dengan pendokumentasian yang baik, sehingga perawat
mempunyai potensi yang besar terhadap terjadinya kelalaian dalam prakteknya. Namun pene
rapan SIM belum sempurna dilaksanakan karena memiliki factor-factor penghambat seperti
kekurangdanbeberapapendapat yangberbeda.sehingga beberapa alternative yang digunakan
untuk memecahkan masalam SIM diantaranya;peningkatan alokasi dana, peningkatan SDM
keperawatan, pengadaan fasilitas teknologi informasi dan lain sebagainya.

3.2. Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan
mutusistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila
di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal.Untuk membenahi hal
tersebutmaka harus di butuhkan solusi cerdas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfitri, Nadia, dkk. 2007. Aplikasi Smart card Untuk Electronic Medical Record(EMR)
Smart Card Aplication for Electronic Medical Record.
http;//repo.polinpdg.ac.id/473/1/134-117-1-PB-pdf diakses tanggal 29 oktober2017

10

Anda mungkin juga menyukai