Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Di Susun

Oleh:

NAMA: M. DIAN RIZKI

NPM: 2314201067

KELAS: B

PRODI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN TEKNOLOGI DAN SAINS
UNIVERSITAS BUMI PERSADA 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya jua lah, kami dapat
menyusun serta dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul "Rancangan sistem
informasi Pencatatan Asuhan Keperwatan Berbasis Elektronik di Rumah Sakit. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Dalam
Keperawatan II.

Saya menyadari, meskipun Saya telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan
makalah ini. Tetapi, Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.

Karena itu, Saya mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun bagi Saya,
sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi dan saya berharap makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembacanya. Amin.

Penulis

Lhokseumawe, 3 oktober 2023


DAFTAR ISI

KATAP ENGANTAR………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..

BAB I PEMDAHULUAN

1.1Latar Belakang…………………………………………………………………………
1.2Tujuan Penulisan……………………………………………………………………….
1.3Rumusan Masalah……………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi Keperawatan……………………………………………………….

2.2 Sejaran Sistem Informasi Keperawatan………………………………………………

2.3 Fungsi Sistem Informasi Keperawatan……………………………………………….

2.4 Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawtan…………………………..

2.5 Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Aushan Keperawatan……………

2.6 Telenursing……………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimulan……………………………………………………………………………...

3.2 Saran…………………………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena


memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada
pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian
asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan,
sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin
pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan
maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi
kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai
fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas
organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis


perkembangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan
oleh keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor
klien.

1.3 Rumusan Masalah

Ringkasan secara sistematik dalam bentuk makalah dengan batasan teknologi informasi
umum dan keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem informasi keperawatan

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan
keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan keputusan,
dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan
di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah dengan pendokumentasian keperawatan
terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi
asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian
keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi
keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi
dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan
keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan
dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan
untuk suatu organisasi.

2.2 Sejarah Sistem Informasi Keperawatan

.Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit diterapkan dan
perawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun
1980-an munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan sistem
informasi keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim
penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan
pendokumentasian tertulis. Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem
informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable Health Information 2010 (Depkes,2001). Pada
perencanaannya sistem informasi kesehatan akan di bangun di Rumah Sakit kemudian di
masyarakat, tetapi pelaksanaanya belum optimal.

2.3 Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama


dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:

A. Proses perawatan pasien


Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu:
pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan,
pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.

B. Proses managemen bangsal

Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan
informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan:
jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.

C. Proses Komunikasi

Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data,
transformasi data, dan segala bentuk pesan.

2.4 Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan

Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan

Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip.

Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.

Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan


mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.

Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan
keputusan secara cepat

Meningkatkan produktivitas kerja.

Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan

A. Sedangkan menurut Holmes terdapat keuntungan utama dari dokumentasi


berbasis komputer yaitu:

Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui.

Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien
dalam satu lokasi.

2.5 Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,


dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem
infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi
bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu
meningkatkan kualitas dokumentasi.

Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah
menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian
kritis penting untuk profesional perawat.

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawtan yang
berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi yang
kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis
kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan.
Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan
sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.

2.6 Telenursing
A. definisi

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan


keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan
beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis,
telekonsultasi dan telemonitoring .

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk


meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire,
radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara
manusia dan atau computer.

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan


pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk
menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai
peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
B. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu
:

Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan
nursing home)

Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis

Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit

Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang
sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan
pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan
teknologi

berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk
perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan
( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference,
pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning.

C. Aplikasi Elenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan
melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi
telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter
fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet.
Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun
video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti
baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat
membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya
dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal
ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan
secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak
antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam


memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di
penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.

3.2 Saran

Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu
sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila di
bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal.Untuk membenahi hal tersebut
maka harus di butuhkan solusi cerdas.

Anda mungkin juga menyukai