Anda di halaman 1dari 8

ESSAY

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI LAYANAN PEMBERIAN


ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar


teknologi informasi semester genap

Dosen Pengampu: Ns. Dwi Widyastuti. M.Kep

Disusun Oleh :
Raudhatul Sa’adah Fatizah
2111102411123
Semester 2

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA
2022
PENDAHULUAN

Dunia keperawatan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya teknologi keperawatan,


sehingga dapat mengakses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal ini membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dapat mendukung adalah penerapan sistem informasi
manajemen keperawatan berbasis komputer.
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan
pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan. Dengan informasi yang
didapatkan, diharapkan pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh manajemen keperawatan memiliki dasar
yang kuat karena berdasar data yang ada di lapangan. Sistem informasi juga dapat memberikan kontribusi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan perawat. Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk
dikembangkan dengan teknologi yang ada.
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki proporsi
yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya
seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar
asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan
adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai
dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling
tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data
lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
Dunia keperawatan terus berkembang seiring dengan meningkatnya teknologi keperawatan,
sehingga dapat mengakses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dapat mendukung adalah penerapan sistem informasi
manajemen keperawatan berbasis komputer. Sistem nformasi Manajemen Keperawatan disusun untuk
memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi serta digunakan untuk mendukung pelaksanaan
asuhan keperawatan. Artinya SIMK disusun untuk kan pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan. Dan
tujuan ini adalah tujuan paling dasar dalam pemanfaatan teknologi informasi/komputer. Sehingga,
pemanfaatan teknologi informasi/komputer harus menjamin sebuah pekerjaan menjadi lebih mudah,
bukanmalah menjadi sulit. Aplikasi/system harus mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi
manajemen. SIMK bukan hanya sekedar mengganti dokumen manual menjadi terkomputerisasi, tetapi lebih
dari itu. Sebagai sebuah contoh, system mampu memfasilitasi untuk memunculkan evidance base
keperawatan. Mampu menampilkan laporan-laporan yang dapat dijadikan rujukan akuntabilitas perawat,
kinerja perawat, performa perawat, kompetensi perawat dll.

ii
Dengan informasi yang didapatkan diharapkan pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh
manajemen keperawatan memiliki dasar yang kuat karena berdasar data yang ada di lapangan. Sistem
informasi juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan perawat. Menurut
Hariyati, RT., (1999) masalah yang sering muncul dan di hadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap, pendokumentasian
yang dilakukan secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang.
Pendokumentasian yang berupa lembar-lembaran kertas maka dokumentasi asuhan keperawatan sering
terselip.

PEMBAHASAN

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan
pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Callie, 2010). Sedangkan
menurut ANA (Mcline, 2005) dalam Callie (2010) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas
untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan memberdayakan
pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan
menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat relevan untuk suatu organisasi.
System informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam mencapai standar
mutu pelayanan. Indikator klinik mutu pelayanan antara lain: pengukuran angka pasien jatuh angka,
decubitus, pneumonia nosokomial, infeksi nosokomial, dan angka kejadian medical error (Lewis, 2003).
System informasi berbasis komputer ini akan mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan pasien, mulai dari
dokumentasi asuhan keperawatan, dokumentasi pengobatan, sampai perhitungan keuangan yang harus
dibayar oleh pasien terhadap perawatan yang telah di terima (Callie, 2010).
Manfaat penerapan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah sakit salah satunya adalah
membantu perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan dasar pasien diberikan oleh perawat diberbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan proses keperawatan. Perawat menggunakan sistem informasi keperawatan dengan tujuan
untuk mengkaji pasien secara jelas, menyiapkan rencana keperawatan, mendokumentasikan asuhan
keperawatan, dan untuk mengontrol kualitas asuhan keperawatan. Perawat dapat memiliki pandangan
terhadap data secara terintegrasi (misalnya integrasi antara perawat dan dokter dalam rencana perawatan
pasien).
Dengan memanfaatkan sistem informasi keperawatan tersebut perawat dapat menghemat waktu
untuk melakukan pencatatan dibandingkan bila dilakukan pencatatan secara manual. Di samping itu, data
yang tercatat dengan menggunakan sistem informasi keperawatan akan lebih terjamin keberadaannya.
Resiko data yang dicatat akan hilang sangat kecil. Berbeda dengan pencatatan yang berdasarkan paper base,
dimana kemungkinan untuk hilangnya data sangat mungkin untuk terjadi. Selain itu keberadaan sistem
informasi keperawatan juga akan meningkatkan keefektifan dan efisien kerja dari tenaga keperawatan
(Cheryl,2007).
Manfaat yang diperoleh bila rumah sakit menggunakan sistem informasi
1). Manajemen lebih efisien,
iii
2). Penggunaan sumber biaya lebih efektif,
3). Meningkatkan program perencanaan,
4). Meningkatkan pendayagunaan perawat (Cornelia, 2007).

Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):


1). Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station
2). Mengurangi penggunaan kertas
3). Dokumentasi keperawatan secara automatis
4). Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5). Mengurangi biaya
6). Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan yang efektif
dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan perencanaan keperawatan
pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan.
Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI (Teknologi
Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih data yang tersedia.
Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis menganalisa data yang telah dipilih
perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih. Komputer akan membantu melakukan analisis
data yang dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem
"pakar' maka perawat sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan diagnosa
keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang dimunculkan
oleh computer merupakan analisa baku.
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-data
yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa data yang ada dan
memunculkan masalah keperawatan. Perawat tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi
pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir
tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat
(Maria, 2009).

Proses pelaksanaan sistem informasi keperawatan Pelaksanaan sistem informasi keperawatan, yaitu:
1. Mengembangkan aplikasi, alat, proses, dan struktur yang membantu perawat dalam mengelola data,
2. Mengevaluasi aplikasi, alat, proses, dan struktur untuk menentukan efektivitas mereka untuk
keperawatan,
3. Adaptasi teknologi informasi yang ada untuk memenuhi perawat dan kebutuhan pasien,
4. Mengelola sistem, implementasi, dan evaluasi,
5. Bekerja sama dengan informatika kesehatan profesional lainnya dalam mengembangkan solusi
informasi sebelumnya diidentifikasi kebutuhan untuk perawa dan klien,

iv
6. Menggunakan teori informatika dan prinsip-prinsip untuk mengembangkan dan menguji sistem
pendidikan komputer,
7. Mengembangkan dan menguji model informatika dan teori-teori penanganan, berkomunikasi, atau
mengubah informasi keperawatan,
8. Mengembangkan taksonomi atau penamaan sistem untuk menggambarkan fenomena dan ketetiban
perawatan,
9. Melakukan penelitian untuk memajukan pengetahuan yang basis sistem informasi perawat,
10. Konsultasi tentang informasi perawatan dengan pasien, dan
11. Mengajarkan teori dan praktek informasi keperawatan (Ball & Hannah, 2011)

KESIMPULAN

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang
disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan
untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Callie, 2010). Sedangkan menurut ANA (Mcline, 2005)
dalam Callie (2010) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung
proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diinginkan.
Manfaat penerapan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah sakit salah satunya adalah membantu
perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan dalam memenuhi
kebutuhan dasar pasien diberikan oleh perawat diberbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan proses keperawatan.
Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI (Teknologi
Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih data yang tersedia.
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-data yang
dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa data yang ada dan
memunculkan masalah keperawatan.

SARAN

Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada para pembaca yakni agar makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca mengenai Peran Teknologi Informasi
bagi Layanan Pemberian Asuhan Keperawatan yakni Sistem Informasi Keperawatan, Manfaat Sistem
Informasi Keperawatan serta Sistem Informasi dalam Asuhan Keperawatan.

v
DAFTAR PUSTAKA

Herwina, Erin Rika. 2010. Rekomendasi Keperawatan Bagian Sistem Informasi Antisipasi
Medical Error Sebagai Upaya Patient Safety. Jakarta
Indari. 2015. Pengaruh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Asuhan Keperawatan
Anak Berbasis Teknologi Terhadap Pengetahuan Tentang Standar Operasional
Prosedur (SOP) Keperawatan di Ruang Anak Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
Malang: Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, Volume 3, Nomor 3
Ningsih, Ratna. 2010. Penerapan Sistem Informasi Keperawatan dalam Kelengkapan
Dokumentasi Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta
Solikhah, Umi. 2010. Kebutuhan Penerapan Teknologi Informasi Keperawatan Di Ruang
Rawat Anak. Jakarta
Zubaidah. 2011. Peran Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Terhadap Patient Safety
dalam Keperawatan Anak. Jakarta

vi

Anda mungkin juga menyukai