Disusun Oleh:
Fitriyani (235139033)
1
BAB I
PENDAHULUAN
karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara
komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat
keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting
pada pasien.
Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka
informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang
3
BAB II
PEMBAHASAN
laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes
kesehatan dari sudut padang manejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the
art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional.
(Sanjoyo).
Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade
80’an. Rumah sakit di Indonesia sudah ada yang memanfaatkan komputer untuk
4
sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah
keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi
suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu
organisasi.
Komputer telah dikenal berpuluh – puluh tahun lalu, tetapi rumah sakit lambat
komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada
akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi
catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan
hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan
staf.
Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit
5
Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro komputer yang semakin
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada
administrasi pasien.
6
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap
infeksi.
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain
Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh
teknologi informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat. (Docker,
et all.,2003)
keperawtan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa
7
menemukan dokumentasi yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu
yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan
manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat
dalam hasil penelitian dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas
dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus dikembangkan
8
2.6 Telenursing
1. Definisi Telenursing
jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari
2. Keuntungan Telenursing
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
9
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di
rumah sakit
dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
Learning.
3. Aplikasi elenursing
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat
fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui
internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu
untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh
bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak
nafas.
10
Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong
perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting, terutama dalam
memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di
penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
3.2 Saran
mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila
di bandingkan dengan negara lain masih sangat tertinggal. Untuk membenahi hal tersebut
12