Anda di halaman 1dari 22

Batasan Teknologi Informasi

Secara Umum Diaplikasikan


dengan
Pelayanan Keperawatan
Evita Muslima Isnanda Putri, S.Kep., Ns., M.Kep
Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan yang sangat
informasi
pesat menyebabkan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan juga semakin berkembang.
Perkembangan pengetahuan masyarakat, membuat
masyarakat lebih menuntut pelayanan kesehatan
yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kebutuhan layanan kesehatan termasuk keperawatan
yang cepat, efisien dan efektif menjadi tuntutan
masyarakat saat ini.
Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di
Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan
yang berbasis teknologi informasi.
Perawat sebagai salah satu tenaga yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Latar Belakang
Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sistem informasi kesehatan;


2. Mengetahui sistem informasi
3. Mengetahui keperawatan;
keperawatan; sejarah sistem informasi
4. Mengetahui teknologi informasi;
5. Mengetahui fungsi sistem
informasi
6. keperawatan;
Mengetahui fasilitas dan pengaruh teknologi
di ruang keperawatan.

fppt.com
Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu


pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintah
secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan
pelayanan kepada masyarakat.
Peraturan » Sistem Informasi Kesehatan:
 Kepmenkes No. 004/Menkes/SK/I/2003 tentang
kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan
 Kepmenkes No. 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Laporan
Informasi Kesehatan Kabupaten/ Kota.
Kelemahan Peraturan tersebut
Keduanya hanya memandang sistem informasi
kesehatan
dari sudut pandang manejemen kesehatan, tidak
memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta
tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional.
Perkembangan
Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit
berbasis
yang komputer (Computer Based Hospital
Information System) di Indonesia telah dimulai pada
akhir dekade 80’an. Namun, tampaknya komputerisasi
dalam di instansi rumah sakit, kurang mendapatkan
hasil yang cukup memuaskan semua pihak.

Sistem Informasi Kesehatan


Sistem Informasi Keperawatan

Sistem informasi keperawatan merupakan


kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan
keperawatan yang disusun untuk mempermudah
manajemen, proses pengambilan keputusan, dan
pelaksanaan asuhan keperawatan
Sejarah Sistem Informasi Keperawatan

Komputer telah dikenal berpuluh-puluh tahun lalu,


tetapi rumah sakit terlambat dalam menangkap
revolusi komputer.
 1960-an akhir dan 1970-an awal » Automatisasi
Catatan Perawat, menjelaskan:
 Status dan perawatan pasien
 Penyimpanan hasil sensus
 Gambaran staf keperawatan
 Pertengahan 1970-an » Diterapkan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan
 Akhir 1980-an » Micro Komputer mendukung
pengembangan Sistem Informasi
 Keperawatan
Indonesia sistem
keperawatan informasi
masih minim manajemen
penerapannya,
pendokumentasian keperawatan umumnya masih
menggunakan pendokumentasian tertulis.

Sejarah Sistem Informasi


Keperawatan
Teknologi Informasi

Teknologi Informasi : Perolehan, pemprosesan,


penyimpanan dan penyebaran informasi baik yang
berbentuk angka, huruf, gambar maupun suara
dengan alat electronic berdasarkan kombinasi
antara perhitungan (computing) dan komunikasi
jarak jauh (telecommunications).

Masa lalu » Informasi mengandalkan “Kertas”


3 Komponen Utama “Teknologi Informasi”

1. Komputer
2. Mikro Electronik
3. Telekomunikasi

Teknologi Informasi
Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Adapun fungsi sistem informasi keperawatan, sbb :


1. Proses Perawatan Pasien
2. Proses Manajemen Bangsal
3. Proses Komunikasi
4. Proses Pendidikan dan Penelitian
Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi
Keperawatan :
 Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
 Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang
besar dalam penyimpanan arsip.
 Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
 Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang
dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
 Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga
dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat
 Meningkatkan produktivitas kerja.
 Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
Fasilitas dan Pengaruh Teknologi Informasi di
Ruang Keperawatan

Fasilitas di Ruang Keperawatan :


1. Komputer
2. Telenursing
3. Internet

Pengaruh Teknologi Informasi :


“Negatif” dan “Positif”
Pemanfaatan Teknologi Kesehatan
Dalam Aplikasi Keperawatan
• Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi
dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian
pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
• Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.
• Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk
menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua
negara dan memakai peralatan video conference.
• Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing
yaitu :
• Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga
dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter
praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)
• Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan
dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
• Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu
tinggal di rumah sakit
• Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis
dan menurunkan total biaya perawatan kesehatan
• perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan
Sistem Informasi Dalam Keperawatan
• Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language
(SNL) berbasis TI yang ada dalam sistem.
• Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih data yang tersedia.
Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis
menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan
masalah sesuai data yang dipilih.
• Komputer akan membantu melakukan analisis data yang dimasukan
oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien.
• Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh
komputer, berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian
perawatan.
• Perawat tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi
pasien.
“Sehingga di sinilah, peran perawat tidak bisa
digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir
tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang
dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak
oleh perawat”

- (MARIA, 2009)
• Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk
dikembangkan dengan berbasis komputer, walaupun perawat
umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis.
• Padahal pendokumentasian tertulis ini sering membebani perawat
karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang
telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya.
• Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan
form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak
tersedia.
• Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga sering
hilang.
• Pendokumentasian secara tertulis memerlukan tempat
penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika
sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan.

Teknologi Proses Asuhan Keperawatan


• Oleh karena itu pendokumentasian
keperawatan yang menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan perlu
diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat
menjadi lebih lengkap, karena memuat
berbagai aspek pendokumentasian
Kesimpulan

Dari pemaparan tersebut :


Penerapan sistem informasi keperawatan dalam
dokumentasi keperawatan bertujuan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi
keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer
selain meningkatkan kualitas juga memungkinkan
penggunaan kembali data keperawatan untuk
manajemen keperawatan dan penelitian
keperawatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai