Usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal
tahun 1970-an,
Penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan
pasien dan penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan
masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi
rumah sakit diterapkan dan perawat mulai menerapkan
sistem informasi manajemen keperawatan.
Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro
komputer yang semakin mendukung pengembangan
sistem informasi keperawatan.
Perkembangan informatika keperawatan di luar negeri telah
berkembang pesat pada seluruh aktivitas keperawatan, baik dalam
bidang pelayanan, pendidikan maupun riset keperawatan.
Penerapannya informatika dalam sistem dokumentasi akan
mempengaruhi kontinuitasi perawatan pasien dan memungkinkan
perawat melakukan perawatan yang lebih aman (Rykkje, 2009).
Di Amerika Serikat seorang perawat yang akan mengoprasikan
sistem informasi keperawatan harus mendapatkan sertifikasi dari
American Nurses Credentialing Central.
Syaratnya bergelar sarjana keperawatan atau magister
keperawatan, menguasai informatika, kualifikasi berpraktik
sebagai Registered Nurse selama dua tahun penuh,
Mengikuti pendidikan berkelanjutan 30 jam di unit yang
menggunakan sistem informatika,
Berpraktik selama minimal 2000 jam dalam keperawatan yang
berhubungan dengan sistem informasi keperawatan atau
Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable
Health Information 2010 (Depkes,2001).
• Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat
diketahui.