Anda di halaman 1dari 44

Metodologi Keperawatan

MANAJEMEN KEPERAWATAN DR NELLY ROZZA,S.KP,M.KES

Pertemuan 1
Melia Agustin
Nursing student
Pertemuan ke 1

Outline
1. Konsep Map Riset Keperawatan
2. Pengertian Riset Keperawatan
3. Dasar-dasar Riset Keperawatan
4. Narasi bagan cara berfikir ilmial deduktif dan induktif
5. sejarah perkembangan peneliti keperawatan dari
Florence nightingale, 1850-sekarang
6. Filosofi keperawatan
Konsep Map Riset Keperawatan
Konsep MAP dalam riset keperawatan mengacu pada tiga elemen utama:
Metode, Analisis, dan Presentasi.

1. Metode: Ini berkaitan dengan cara atau prosedur yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian keperawatan. Metode ini bisa berupa
survei, wawancara, observasi, atau analisis dokumen, tergantung pada
pertanyaan penelitian dan sumber data yang tersedia.

2. Analisis: Ini adalah proses menginterpretasikan dan menganalisis data yang


telah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Analisis dapat
melibatkan teknik statistik, pemetaan tematik, atau pendekatan kualitatif lainnya
untuk mengidentifikasi pola, tren, atau hubungan dalam data.
3. Presentasi: Ini mencakup cara menyajikan hasil penelitian kepada
audiens yang dituju. Presentasi dapat berupa laporan tertulis,
presentasi lisan, poster, atau publikasi dalam jurnal ilmiah.

Tujuan presentasi adalah untuk mengkomunikasikan temuan


penelitian dengan jelas dan secara efektif kepada orang lain di dalam
dan di luar profesi keperawatan.Mengikuti konsep MAP secara
sistematis membantu memastikan bahwa penelitian keperawatan
dilakukan dengan baik, data dianalisis secara akurat, dan temuan
penelitian disampaikan secara efektif untuk mempengaruhi praktik
keperawatan dan kebijakan kesehatan.
Pengertian Riset Keperawatan
● Riset keperawatan merupakan salah satu komponen berkembangnya
disiplin keperawatankarena sangat diperlukan untuk menyelesaikan
masalah keperawatan dan mengembangkan ataumemvalidasi teori
yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktik keperawatan,
serta perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan.

● Riset keperawatan adalah suatu upaya yang sistematis, terkendali, dan


empiris dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian
masalah. Riset keperawatan didefinisikansebagai proses ilmiah yang
memvalidasi pengetahuan yang ada dan menghasilkan pengetahuan
baru yang secara langsung dan tidak langsung memengaruhi praktik
keperawatan (Burns &Grove, 1995).
Dasar-dasar Riset Keperawatan
Dasar-dasar riset keperawatan melibatkan pemahaman tentang metodologi
penelitian, termasuk desain studi, pengumpulan data, analisis statistik, dan
interpretasi hasil. Hal ini juga meliputi etika penelitian, seperti informed
consent dan perlindungan privasi pasien.

Pentingnya validitas dan reliabilitas dalam penelitian keperawatan juga


ditekankan, bersama dengan pemahaman tentang bagaimana menerapkan
bukti ilmiah untuk memperbaiki praktik keperawatan.

Riset keperawatan membantu memperluas pengetahuan dalam profesi ini,


meningkatkan kualitas perawatan, dan memberikan dasar untuk praktik
berdasarkan bukti.
Narasi bagan cara berfikir ilmial deduktif dan induktif
Faktor yang Mempengaruhi Lansia Tidak Melakukan Aktivitas Produktif (Studi
Kasus di Posyandu Lansia Abimanyu Kota Saya) atau FactorsAffectingthe
ElderlyNot DoingProductiveActivities (Case Study at Posyandu Lansia
Abimanyu Kota Saya)

Fakta: 8orang lansia setiap hari menggunakan waktu luang untuk tidur karena
merasakan badannya mudah lelah dan terasa ngilu. 4 orang mengatakan bahwa
setiap hari mengisi kesibukan dengan memelihara ayam di sekitar rumah dan
mengikuti kegiatan poyandu lansia, keagamaan, dan arisan lansia
Teori: Darmojo (1999), masalah psikologis yang dapat dialami lansia antara lain
kesepian (loneliness) WHO (1946), sehat adalah suatu keadaansejahtera fisik,
mental, dansosialdanbukan hanya bebas daripenyakit atau kelemahan
Kesenjangan: 8 dari 12 lansia tidak memanfaatkan untuk kegiatan produktif
Alternatif solusi mengurangi
kesenjangan: Selama di rumah, lansiadapat memanfaatkan lingkungan rumah untuk
bercocok tanam Masalah riset yang dapat diidentifikasi: Faktor yang
mempengaruhi lansia tidak melakukan aktivitas produktif
Hipotesis ( ramalan ) : bagaimana lansia dapat melakukan aktivitas secara
produktif

Uji ( statistic ) : Senam kaki dapat meningkatkan relaksasi terhadap sirkulasi


peredaran darah yang mungkin bermanfaat pada penderita diabetes untuk
mencegah deformitas

Hasil (informasi ) : Hasil identifikasi inilah yang merupakan masalah riset


keperawatan sebagai daya tarik Anda melakukan riset. Masalah riset
keperawatan yang diajukan adalah faktor yang mempengaruhi lansia tidak
melakukan aktivitas produktif. Perhatikan, masalah riset ini yang merupakan
titik awal atau pangkal benang merah kegiatan riset Anda dan apapun rencana
kegiatan harus diarahkan kepada masalah riset ini.
Sejarah perkembangan peneliti keperawatan dari
Florence nightingale, 1850-sekarang
sejarah penelitian keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Florence Nightingale (1850-an): Florence Nightingale dianggap sebagai Bapak
Profesi Keperawatan. Dia memperkenalkan konsep perawatan keperawatan berbasis
bukti dengan mengumpulkan data dan statistik untuk meningkatkan kondisi sanitasi
di rumah sakit. Nightingale juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan
keperawatan dan peran perawat dalam mempromosikan kesehatan. Tahun
1859Penelitian keperawatan pada awalnya dilakukan oleh FlorenceNightingale pada
tahun 1859.
Florence yang lahir di Itali pada tahun1820 ini, melakukan penelitian pertama
kali pada saat terjadi perang Krimea di Rusia.Penelitiannya tentang lingkungan
yang sehat yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental pasien.Hasil
penelitian tersebut berhasil mengubah sikap militer dan masyarakat dalam
merawat pasien.Masyarakat luaspun mulai bertanggungjawab untuk
menerapkan kebersihan dan kesterilan air yang mereka konsumsi, perbaiki
sanitasi, mengurangi morbiditas.Sejak itulah penelitian bidang keperawatan
dikembangkan.
2.Tahun 1900-1950. Pada tahun 1900,hasil beberapa penelitian bidang
keperawatan,maka diterbitkanlah jurnal yang dipublikasikan untuk pertama
kalinya.Jurnal tersebut bernama American Journal of Nursing.Sejak diterbitkan
nya jurnal tersebut gairah penelitian bidang keperawatan mulai
tumbuh.Penelitian pada era ini terfokus pada bidang layanan keperawatan
seperti klasifikasi pasien menurut kebutuhan keperawatan, asuhan keperawatan
yang komprehensif, kepuasan pasien.
3.Tahun 1950-1960. Sekolah-sekolah keperawatan mulai memperkenalkan
ilmu keperawatan.Akses penelitian keperawatan serta dana untuk penelitian
mudah perkembangan saat itu sangat pesat ditandai dengan diterbitkannya lagi
Jurnal Nursing Research pada tahun 1952.Pada tahun tersebut ANA (American
Nurses Association) mengadakan studi selama 5 tahun dibidang fungsi dan
aktivitas keperawatan.Hasil studi tersebut dilaporkan dalam "Twenty thousand
Nurses Tell Their Study". Merumuskan kriteria tentang fungsi, standar dan
kualifikasi perawat pada tahun 1957.
4.Tahun 1970an. Tercatat sebanyak 275 hasil penelitian keperawatan telah
dipublikasikan dengan rincian praktik keperawatan, teknik monitoring, prosedur
penatalaksanaan fisik, prosedur penatalaksanaan psikologis.Tahun 1973 diadakan
konferensi diagnosa keperawatan pertama.

5.Tahun 1980an . Penelitian telah berkembang pesat ditandai dengan banyaknya


jurnal keperawatan yang telah dipublikasikan antara lain Cancer Nursing,
Cardiovascular Nursing Dimension of Critical Care Nursing,Heart dan Lung,Jurnal
of Obstetric,Gynecology and Neonate Nursing.

6.Tahun 1990an . Tahun 1991 ANA merevisi Standards of Clinical Nursing


Practice.Dalam standar tersebut ANA merekomendasikan agar perawat dapat
memasukkan/melaksanakan temuan ilmiah dalam praktik klinis untuk memperbaiki
kesehatan , mencegah penyakit dan meminimalkan penyakit akut/kronis.
7.Tahun 1990- Masa sekarang.Indonesia (FIK-UI), dan untuk
meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998 kurikulum
pendidikan Ners disyahkan dan digunakan. Selanjutnya ditahun
1999 kurikulum D-III keperawatan mulai dibenahi dan digunakan
mulai pada tahun 2000 sampai sekarang. Selanjutnya pada tahun
1999 juga , didirikan program pascasarjana Fakultas llmu
Keperawatan Ul. Keperawatan saat ini juga terbagi menjadi
beberapa fokus bidang yaitu, keperawatan jiwa,keperawatan
medikal bedah,keperawatan maternitas, keperawatan komunitas,
dan keperawatan anak,setidaknya itulah yang berkembang di
keperawatan lndonesia
Filosofi keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional


yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.
Falsafah Keperawatan:

Kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai


keperawatan yang menjadi pedoman
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keyakinan Yang Harus Dimiliki Perawat

1. Manusia adalah individu yang holistik dan unik


2. Meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
3. Kolaborasi dengan tim kesehatan dan pasien/keluarga.
4. Proses keperawatan
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat
6. Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus menerus
Pertemuan ke 2
Rentang sehat sakit
Definisi sehat sakit
Definisi sehat menurut “Organisasi Kesehatan Dunia” (WHO) merumuskan dalam cakupan yang
sangat luas, yaitu “ keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat ”.

Menurut WHO (1974)Sakit adalah suatu keadaan yang tidak seimbang atau sempurna seseorang
dari aspek medis, fisik, mental, sosial, psikologis dan bukan hanyan kesakitan tetapi juga
kecacatan.
Konsep sehat sakit
Konsep sehat-sakit dalam keperawatan melibatkan pemahaman tentang
dinamika kesehatan dan penyakit serta peran perawat dalam mempromosikan
kesehatan dan merawat pasien yang sakit. Berikut beberapa konsep utama
dalam keperawatan terkait dengan sehat-sakit:

1. *Holisme*:

Pendekatan holistik dalam keperawatan mengakui bahwa kesehatan


dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Perawat
memandang pasien sebagai individu yang utuh dan berusaha untuk merawat
mereka secara holistik, memperhatikan semua aspek kehidupan mereka.
2. *Kontinum Sehat-Sakit*: Konsep kontinum sehat-sakit menggambarkan
bahwa kesehatan dan penyakit tidak terpisah, tetapi ada dalam skala yang
berkelanjutan. Pasien bisa berada di berbagai titik di kontinum ini, dan peran
perawat adalah untuk membantu mereka bergerak menuju kesehatan optimal
atau mengelola penyakit dengan efektif.

3. *Promosi Kesehatan*: Perawat berperan dalam mempromosikan kesehatan


dan mencegah penyakit dengan memberikan edukasi, mendukung gaya hidup
sehat, dan melakukan intervensi preventif. Ini mencakup pengenalan faktor
risiko kesehatan dan memberikan dukungan untuk mengubah perilaku yang
tidak sehat.
4. *Manajemen Penyakit*: Ketika pasien sakit, perawat bekerja untuk
mengelola penyakit dengan memberikan perawatan yang tepat,
meminimalkan komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Ini melibatkan
pemantauan kondisi pasien, administrasi obat, perawatan luka, dan intervensi
lainnya sesuai dengan rencana perawatan yang telah ditetapkan.

5. *Pemberdayaan Pasien*: Konsep pemberdayaan pasien menekankan


pentingnya melibatkan pasien dalam perawatan mereka sendiri. Perawat
bekerja sama dengan pasien untuk memahami kebutuhan mereka,
memberikan informasi yang dibutuhkan, dan mendukung mereka untuk
mengambil keputusan yang tepat tentang perawatan dan manajemen kondisi
kesehatan mereka.
Dengan memahami konsep sehat-sakit ini, perawat dapat memberikan
perawatan yang holistik, berpusat pada pasien, dan berorientasi pada
mendorong kesehatan dan kesejahteraan keseluruhan.
Ruang lingkup penelitian keperawatan
Lingkup penelitian keperawatan termasuk dalam penelitian kesehatan serta
bersumber pada penelitian epedemiologi kesehatan serta dalam area
penelitian keperawatan sebagai berikut:

Pre klinik ( keperawatan dasar, dasar keperawatan, andministrasi dan


manajemen keperawatan,Pendidikan, dan teori terkait) Klinik ( keperawatan
reproduksi, keperawatan pediatric, keperawatan medical bedah,keperawatan
kesehatan matra dan kesehatan kerja ) Komunitas
(keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, keperawatan gerontic dan
kelompok khusus, keperawatan kesehatan matra dan kesehatan kerja)
9 pola perubahan dan 11 pola fungsi Kesehatan (nanda)

Pola dan fungsi dalam konteks NANDA, NIC, dan NOC mewakili elemen-
elemen penting dalam praktik keperawatan. Berikut adalah beberapa contoh
pola dan fungsi berdasarkan NANDA, NIC, dan NOC:

Pola (NANDA):
1. *Pola Nafas*: Gangguan Pernapasan (Impaired Gas Exchange).
2. *Pola Nutrisi*: Resiko Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
(Risk for Imbalanced Nutrition: Less Than Body Requirements).
3. *Pola Eliminasi*: Retensi Urin (Urinary Retention).
4. *Pola Aktivitas*: Kurangnya Latihan (Lack of Exercise).
5. *Pola Tidur*: Insomnia (Insomnia).
6. *Pola Kognitif-Perseptual*: Gangguan Sensori-Perseptual: Penglihatan
(Sensory-Perceptual Alterations: Vision).
7. *Pola Citra Diri*: Gangguan Citra Diri: Tubuh (Disturbed Body Image).
8. *Pola Seksualitas*: Disfungsi Seksual (Sexual Dysfunction).
9. *Pola Koping*: Gangguan Koping: Inefektif (Ineffective Coping).
Fungsi (NOC - Nursing Outcomes Classification):

1. *Perilaku Pencegahan*: Perilaku Pencegahan Infeksi


(Infection Protection).
2. *Pola Aktivitas dan Latihan*: Aktivitas Terintegrasi: Nyeri
(Activity Intolerance: Pain).
3. *Pola Pemeliharaan Kesehatan*: Pemeliharaan Kesehatan
Oral (Oral Health Maintenance).
4. *Pola Tidur dan Istirahat*: Pola Tidur (Sleep Pattern).
5. *Pola Nutrisi dan Metabolisme*: Asupan Nutrisi (Nutritional
Intake).
6. *Pola Eliminasi*: Eliminasi Urin (Urinary Elimination).
7. *Kontrol Resiko*: Manajemen Risiko Cedera (Risk Control).
8. *Pola Persepsi-Kognitif*: Pengambilan Keputusan (Decision
Making).
9. *Pola Hubungan Kesehatan*: Hubungan Keluarga (Family
Relationships).
10. *Pola Seksualitas dan Reproduksi*: Perawatan Kesehatan
Reproduksi (Reproductive Health Care).
11. *Pola Hubungan-Peran*: Peran Sosial (Social Role).
Dengan menggunakan konsep-konsep ini, perawat dapat
merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat (NANDA),
merencanakan intervensi yang sesuai (NIC), dan mengevaluasi
hasil perawatan (NOC) untuk meningkatkan kualitas perawatan
dan hasil kesehatan pasien.
Masalah penelitian keperawatan
Masalah penelitian keperawatan mencakup berbagai topik yang
mempengaruhi praktik keperawatan dan hasil kesehatan pasien. Beberapa
contoh masalah penelitian keperawatan meliputi:

1. Manajemen nyeri: Studi tentang cara terbaik untuk mengelola nyeri pada
pasien, termasuk penggunaan obat-obatan, terapi non-farmakologi, dan
pendekatan holistik.

2. Keamanan pasien: Penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi


faktor-faktor yang berkontribusi pada kejadian kesalahan medis atau cedera
pasien, serta strategi untuk mencegahnya.
3. Kualitas perawatan: Penelitian yang mengevaluasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas perawatan, seperti kepatuhan protokol perawatan,
komunikasi antara tim perawatan, dan koordinasi perawatan.

4. Pengalaman pasien: Penelitian yang memahami perspektif pasien


terhadap perawatan mereka, termasuk kebutuhan psikososial, preferensi
perawatan, dan harapan mereka terhadap hasil perawatan.

5. Pengembangan model perawatan: Penelitian untuk mengembangkan dan


mengevaluasi model perawatan inovatif, seperti perawatan berbasis
komunitas, perawatan kolaboratif antarprofesional, atau integrasi teknologi
dalam perawatan.
6. Kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan: Penelitian yang bertujuan
untuk memahami dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat, seperti
obesitas, merokok, atau peningkatan akses ke layanan kesehatan primer.

7. Kesejahteraan perawat: Penelitian yang mengeksplorasi faktor-faktor


yang mempengaruhi kepuasan kerja, stres, dan kesejahteraan mental
perawat, serta strategi untuk meningkatkan kondisi kerja dan retensi
perawat.

Penelitian keperawatan terus berkembang untuk menanggapi tantangan


kompleks dalam pelayanan kesehatan, dengan tujuan meningkatkan praktik
keperawatan, kualitas perawatan, dan hasil kesehatan bagi individu,
keluarga, dan komunitas.
Perbedaan masalah kesehatan Dan masalah keperawatan

Masalah kesehatan dan masalah keperawatan memiliki hubungan yang erat,


tetapi mereka mempertimbangkan perspektif yang berbeda:

1. *Masalah Kesehatan*:
Masalah kesehatan merujuk pada kondisi atau isu yang mempengaruhi
kesehatan seseorang atau populasi secara keseluruhan. Ini dapat meliputi
masalah fisik, mental, sosial, atau lingkungan yang mempengaruhi
kesejahteraan dan fungsi seseorang.

Contohnya termasuk penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit jantung,


masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan, serta isu-isu
kesehatan masyarakat seperti obesitas atau polusi udara.
2. *Masalah Keperawatan*:

Masalah keperawatan berkaitan dengan tantangan atau masalah spesifik yang


dihadapi oleh pasien dalam konteks perawatan kesehatan. Ini mencakup hal-
hal seperti manajemen nyeri, perawatan luka, kepatuhan terhadap perawatan,
dan penyesuaian diri dengan diagnosis baru atau perubahan kondisi
kesehatan.

Masalah keperawatan juga melibatkan aspek-aspek seperti komunikasi


dengan pasien dan keluarga, koordinasi perawatan, dan pemenuhan
kebutuhan pasien secara holistik.
Jadi, sementara masalah kesehatan berkaitan dengan kondisi kesehatan secara
umum, masalah keperawatan lebih fokus pada tantangan spesifik yang
memerlukan intervensi atau perawatan dari seorang perawat. Meskipun
terkait, perawat sering kali berperan dalam mengidentifikasi, mengevaluasi,
dan menangani masalah keperawatan sebagai bagian dari upaya mereka untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien.
Pertemuan ke 3
Ruang lingkup keperawatan
10 penyakit paling mematikan di dunia yang perlu diwaspadai

Menurut presentase global >

1. Penyakit jantung coroner atau cad (85%)


2. Stroke (95%)
3. Infeksi saluran pernapasan bawah (98%)
4. Penyakit paru obstruktif kronik (90%)
5. Kanker trakea, bronkus, dan paru paru (
6. Diabetes melitus (95%)
7. Alzheimer (
8. Dehidrasi akibat penyakit diare (
9. Tuberkulosis (
10. Sirosis (
Menurut presentase regional >

1. Penyakit jantung coroner atau cad ( afrika utara dan timur tengah> 53%)
2. Stroke (asia timur 38.8%)
3. Infeksi saluran pernapasan bawah (98)
4. Penyakit paru obstruktif kronik (90%)
5. Kanker trakea, bronkus, dan paru paru
6. Diabetes melitus (oseania > 12.3%)
7. Alzheimer
8. Dehidrasi akibat penyakit diare
9. Tuberkulosis’
10. Sirosis
Menurut presentase nasional >

1. Penyakit jantung coroner atau cad (asia selatan 10%)


2. Stroke (30%)
3. Infeksi saluran pernapasan bawah (98)
4. Penyakit paru obstruktif kronik (90%)
5. Kanker trakea, bronkus, dan paru paru
6. Diabetes melitus (Qatar > 76,1%)
7. Alzheimer
8. Dehidrasi akibat penyakit diare
9. Tuberkulosis’
10. Sirosis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai