Anda di halaman 1dari 7

METODOLOGI PENELITIAN

“KONSEP TEORI RISET KEPERAWATAN”

Dosen Pengajar : Asmawati, S.Kp.,M.Kep.

Disusun Oleh : Aditya Tri Kamila Fatimah

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
A. Sejarah Riset Keperawatan
 Florence Nightingale (Abad 19 Tepatnya tahun 1859)
Beliau memiliki karya yang berjudul Notes on Nursing (1859) menjelaaskan
aktivitas penelitian awalnya yang terfokus pada pentingny lingkungan yang
sehat dalam mendorong kesehatan fisik dan mental pasien. 9patient’s
physical and mental wellbeing). Fokus : Lingkungan yang sehat seperti
ventilasi, kebersihan, air bersih dan gizi berperan penting terhadap
peningkatan kesehatan fisik dan mental. Riset untuk perubahan yang
signifikan pada masyarakat seperti pengujian air, peningkatan sanitasi,
pencegahan kelaparan dan penurunan morbiditas (angka kesakitan) dan
mortalitas (angka kematian). Florence Nightingale diberi predikat sebagai
pembaru, reaksioner, dan peneliti.
 Riset Keperawatan (1900-an dan 1970-an)
Tahun 1920 dan 1930 : Studi kasus . Studi-studi itu mencakup
Nursing Report, 1912; Goldmark Report, 1923; dan Burges Report, 1926.
Pada tahun 1900, American Journal Of Nursing dipublikasikan untuk
pertama kalinya. Studi-studi dilaksanakan dengan berfokus pada jumlah dan
jenis personlia eperawatan, staf, klasifikasi pasien menurut kebutuhan
keperawatan, kepuasan pasien, dan unit-unit penataan. Berdasarkan hasil
penelitian , tipe-tipe perawatan, asuhan perawatan komprehensif, perawatan
di rumah, dan perawatan secara progresif, akhirnya dapat diidentifikasi.
Inilah yang dievaluasi melalui studi. Evaluasi inila yang menjadi dasar
pengembangan manual self study, yang disebut manual jaminan mutu.
 Riset Keperawatan Tahun 1950-an dan 1960-an
Tahun 1957 : ANA (American Nursing Assosiation) mengembangkan
fungsi, standard dan kualifikasi perawat professional. Pada era ini juga
penelitian klinis mulai diperluas dengan memberdayakan kelompok khusus,
seperti community health, psychiatric medical-surgial, pediatric, dan
obstetric, untuk selanjutnya dikembangkan standar asuhan keperawatan. Juga
beberapa komisi, departemen didirikan guna mendorong penelitian
keperawatan
Pada tahun 1960, klinik studi terus tumbuh dan berkembang. Fokusnya
adalah kualitas asuhan dan pengembangan kriteria untuk mengukur tingkat
kesembuhan pasien. Unit perawatan intensif dikembangkan, yang
mendukung investigasi intervensi keperawatan, pola penataan staf, dan
keefektifan biaya perawatan.
Tahun 1965 :ANA mensponsori konfrensi penelitian keperawatan (nursing
research conference) pertama dari serial yang dilakukan. Kriterinya ialah
bahwa hasil studi yang ditampilkan dan dipresentasikan relevan bagi
keperawatan dan dilakukan oleh perawat peneliti
 Riset Keperawatan Tahun 1970-an
Dari tahun 1970 – 1974 sebanyak 275 hasil studi yang dipublikasikan.
Studi pendidikannya terfokus pada evaluasi metode pembelajaran dan
pengalaman kerja siswa keperawatan . Perawat terlibat dalam pengembangan
model-model kerangka kerja konseptual dan teori-teori untuk merumuskan
skema ideal praktik keperawatan. Di tahun ini juga ANA mendirikan Dewan
Riset Keperawatan (Council of Nursing Research) untuk meningkatkan
aktivitas penelitian, membangun wahana pertukaran ide, dan membangun
skema keunggulan dalam penelitian.
 Riset Keperawatan 1980-an dan 1990-an
Publikasi penelitian klinik meningkat, jurnal keperawatan bertambah,
diantaranya :

a. Cancer Nursing f. Gynecologyc aand Neonate


b. Cardiovascular Nursing Nursing
c. Dimension of Critical Care g. Journal of Neurosurgical
Nursing Nursing
d. Heart and Lung h. Pediatric Nursing
e. Journal of Obstetric i. Rehabilitation Nursing

 Riset keperawatan abad 21


Pengembangan ilmu untuk implementasi EBP (Evidence Based
Practice) . Dalam dunia keperawatan EBP adalah proses mengumpulkan
data, memproses, dan menerapkan hasil penelitian untuk meningkatkan
praktik klinis, lingkungan kerja, atau outcome pasien.

Danim, Sudarwan. 2003. RISET KEPERAWATAN : SEJARAN DAN METODOLOGI.


Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Suprajitno, 2016. PENGANTAR RISET KEPERAWATAN. Jakarta: Pusdik SDM


Kesehatan

B. Pengertian Riset Keperawatan


Penelitian keperawatan (nursing research) dibangun dari dua kata yaitu
penelitian (research) dan keperawatan (nursing).Kata atau istilah penelitian
disini merupakan terjemahan dari reseach, dalam bahasa inggris.Banyak ahli
atau pengarang mengindonesiakan kata research menjadi riset. Kata”
penelitian” dan “research” mempunyai makna yang sama dan selalu sama
dipertukarkan. Meski begitu, adakalanya secara bahasa, kata riset lebih enak
didengar.diIndonesia, misalnya, kita kenal riset unggulan terpadu
(RUT),Dewan riset nasional (DRN),menteri Negara riset dan teknologi
(Meneg Ristek),riset unggulan kemitraan (RUK). Akan tetapi diIndonesia
juga kita kenal penelitian tindakan kelas(PTK),penelitian terapan, badan
penelitian dan pengembangan (balitbang),penelitian dan pengembangan
(P&P) Dll. Katalain yang sering di pertukarkan dengan riset atau penelitian
adalah studi (study) dan investigasi (investigation). Frasa “studi tentang” atau
“penelitian tentang” sering kali kita baca, demikian juga “peneliti” atau
“praiset” pada kasus-kasus tertentu sering disebut sebagai ingradual dengan
kata penelitian atau riset. Kata “studi” atau “investigasi”, tampaknya lebih
cocok di pakai pada peristiwa kerja penelitian ditingkat praktik dilapangan;
sedangkan kata penelitian kata riset menggambarkan keseluruhan proses
kegiatan tersebut .

C. Peran Riset Dalam Kesehatan/Keperawatan


a. Peran sebagai perancang dan penghasil riset
Adalahproses identifikasi masalah yang memerlukan studi,kemudian
merancang suatu projek yang akan menjawab pertanyaan dalam penyelidikan.
Merancang dan menghasilkan riset memerlukan keterampilan yang
mendasar,kuratifdan pragmatik dalam menentukan ketepatan dan keterkaitan
masalah untuk studi keperawatan.
Contoh: seorang perawat bekerja pada unit bedah memeperhatikan bahwa
klien yang menantikan biopsy setelah didapatkan masa dalam payudara
mengalami tingkat kecemasan mendekati panik. Perawat berminat
mempelajari pengaruh protocol relaksasi progresif pada wanita-wanita
ini.Perawat merancang suatu studi yang didasrkan pada masalah yang
diidentifikasi.Protocol dilaksanakan pada individu yang mau berpartisipasi
dalam studi.
b. Peran sebagai replikator
Proses pengulangan suatu riset yang telah dilakukan disebut sebagai replikasi
suatu studi. Replikasi menyangkut pengulangan suatu studi dengan kondisi-
kondisi yang sama dan peserta risetyang serupa dengan penyelidikan awal.
Studi replikasi juga bisa menyangkut penggunaan sempel,tempat waktu yang
berbeda,tetapi sesungguhnya sama. Pengulangan studi dalam kondisi yang
berbeda dapat membuat riset dapat digeneralisasi dan menepakan validasi
hasil riset.
Contoh: seorang perawat yang bekerja dalam unit maternitas membaca sebuah
laporan riset yag menggambarkan penggunan sentuhan terapeutik dapat
meningkatkan relakasasi dan menyebabkan tidur pada pasien
pascakoleksistektomi.Perawat berminat melakukan reflikasi studi dengan
menggunakan sekelompok ibu-ibu pasca sectio-cesarea.

c. Peran sebagai pengumpul data


Berpasrtisipasi dalam riset sebagai soran pengumpul data berarti bahwa
perawat membantu dalam melaksanakan implementasi riset yang
direncanakan oleh peneliti lain.
Contoh: seorang dokter melakukan suatu riset untuk menentukan salah satu
dari duatindakan yang pada kondisi ortopdik yang lebih efektif. Demikian
pula, seorang prawat peneliti yang meneliti suatu rancangan prosedur baru
untuk mengurangi insiden nyeri setelah amputsi anggota badan bagian
bawah.Perawat dapat diminta oleh perawat peneliti atau peneliti dari disiplin
kesehatan lainnya untuk berpartisipasi melaksnakan protocol riset.

D. Tujuan dan Manfaat Riset


Tujuuan penelitian diperoleh dari rumusan masalah penelitian yang
telah ditetapkan sebagai indikator terhadap hasil yang diharapkan. Tujuan dari
penelitian berguna untuk mengidentifikasi, menjelaskan, mempelajari,
membuktikan, mengkaji, memprediksi alternatif pemecahan masalah terhadap
masalah penelitian.
Tujuan penelitian harus jelas, ringkas, pernyataan yang deklaratif yang
biasanya dituliskan dalam bentuk kalimat aktif. Untuk suatu kejelasan tujuan,
biasanya difokuskan pada satu atau dua variabel dan mengidentifikasi apakah
variabel perlu dijabarkan lebih lanjut. Fokus tersebut bisa dalam bentuk
identifikasi hubungan atau asosiasi diantara variabel atau untuk menentukan
perbedaan diantara dua grup dengan variabel.
Misalnya, tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik dari variabel X
(identification)
2. Untuk menjelaskan keberadaan variabel X (description)
3. Untuk menentukan atau mengidentifikasi hubungan antara variabel
X dan variabel Y (relational)
4. Untuk menetukan perbedaan anatara grup 1 dan grup 2
sehubungan dengan variabel X (difference)

Adapun manfaat lain dari Riset keperawatan yaitu :


1. Memperkuat dasar-dasar keilmuan yang nantinya akan menjadi landasan
dalam kegiatan praktik klinik,pendidikandan menejemen keperawatan
2. Peningkatan kualitas pelayanan keperawata melelui pemanfaatan hasil
penelitian ilmiah.
3. Menghasilkan metodologi keperawatan sehari-hari .
4. Meningkatkan efisien dan efektifitas pembiayaan pelayanan keperawatan
5. Memahami fenomena secara profesional sehingga dapat menyususn
perencanaan, memprediksi hasilpengambilan keputusandan meningkatkan
perilaku sehat klien.

Anda mungkin juga menyukai