Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN API

Praktik Profesi Ners (PPN) Keperawatan Jiwa

DI RUANGAN ANGGREK
RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU

Oleh :

Nadita Erischa

(P05120421028)

Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Instructure

(Sariman Pardosi, S.Kp., M.Si) (Ns. Meifizasari, S. Kep)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
T.A. 2021/2022
NAMA : Nadita Erischa

NIM : P0 5120421 028

PRODI : PROFESI NERS

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny. Y


Status interaksi : Pertemuan ke 2 ( Kombinasi Menghardik Dengan Zikir )
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di ruang Anggrek , di sebelah kiri terdapat satu perawat yang juga sedang berinteraksi
dengan klien lain.Jarak antara perawat dengan perawat lainnya kurang lebih 2 meter Deskripsi

klien : Penampilan klien tidak rapi, klien menggunakan baju khusus pasien berwarna pink, ekspresi klien tampak datar dan tenang,
sering berbicara dan tertawa sendiri, kontak mata ada tapi kurang, sulit berkonsentrasi, Klien terkadang memandang ke arah lain.

Tujuan : Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara kombinasi menghardik dengan zikir.

Nama Mahasiswa : Nadita Erischa


Tanggal/jam : 27 Desember 2022 / 11.00 wib
Ruang : Anggrek

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL BERPUSAT PADA PADA KLIEN
NON VERBAL PERAWAT
P : ”Selamat pagi, ibu !” P : Duduk berhadapan, Perawat memulai Klien tampak bersedia Ucapan salam perawat kepada
mengulurkan tangan, percakapan dengan berinteraksi klien menunjukkan penghargaan
tersenyum, badan agak sikap terbuka perawat kepada klien.
membungkuk kedepan Penghargaan kepada orang lain
K : Melihat ke arah perawat merupakan modal awal seseorang
dan mengulurkan tangan dapat membuka diri dengan orang
lain.

2
K : ”Selamat pagi, ibu K : Klien memandang Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Perawat mempertahankan sikap
perawat” perawat, menjawab dengan posisi tubuh dengan dengan salam yang terbuka, memandang dan
singkat apa yang ditanya oleh terapeutik disampaikan oleh perawat mendengarkan dengan penuh
perawat perhatian ketika berinteraksi
P : Mempertahankan sikap dengan klien.
terbuka, badan condong ke
depan, mendengarkan.

3
penuh perhatian kepada klien
yang sedang diajak
berkomunikasi. Serta menghargai
klien untuk membuat klien
mencerita apa yang sedang di
biacaran
P : ”Masih ingat dengan K : Klien memandang perawat Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Evaluasi Validasi
nama saya?” dan menganggukan kepala posisi tubuh dengan dengan pertanyaan
P : Mempertahankan sikap terapeutik perawat.
terbuka, tersenyum,
memandang dan mendengarkan
dengan penuh perhatian

K : ”Masih, bu K : Klien memandang perawat, Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Evaluasi validasi
Ani.’ menjawab dengan singkat posisi tubuh dengan dengan pertanyaan
P : Mempertahankan sikap terapeutik perawat.
terbuka, tersenyum,
memandang kearah klien

P : ”Benar sekali bu.” K : klien tersenyum. Klien Perawat memberikan Klien tampak senang Evaluasi validasi
mengalihkan pandangan aspresiasi kepada klien.
P : Peerawat tepuk tangan
P : ”Bagaimana kabar ibu K : Klien memandang Perawat tetap menjaga Klien terlihat ingin Evaluasi validasi
pagi ini?” perawat posisi tubuh dengan mengungkapkan apa yang
P : Mempertahankan sikap terapeutik menunggu dirasakan saat ini
terbuka, tersenyum, jawaban dari klien
memandang kearah klien
K : ” Baik bu?” K : Klien memandang kearah Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Evaluasi validasi
lain, menjawab dengan singkat posisi tubuh dengan dengan pertanyaan
P : Mempertahankan sikap terapeutik perawat.
terbuka, tersenyum,
memandang kearah klien

4
P : ”Sesuai janji kita P : Mempertahankan kontak Perawat membuat kontrak Klien mendengarkan Teknik validasi untuk
kemarin, hari ini kita akan mata, sambil mengangguk pertemuan dan menentukan penjelasan memastikan ucapan klien.
kembali belajar cara perlahan, dengan suara penuh topik pembicaraan Kontrak waktu, topik dan
kombinasi menghardik perhatian tempat merupakan cara untuk
dengan zikir ya bu. Berapa K : Memandang perawat, menjalin hubungan yang
lama mau belajarnya bu? mendengarkan pertanyaan terapeutik.
Kita belajar diruangan ini dengan serius, memperhatikan
lagi gimana bu?" sekitar.

K : 10 menit saja bu, K : Mengalihkan perhatian ke Perawat menghargai Klien bersedia dilatih Klien membuat suatu
diruangan ini saja. arah tempat tidur. keputusan pasien. kembali carakeputusan yang sederhana.
P : Mempertahankan kontak menghardik Halusinasi Hal ini menandakan bahwa
mata dan tersenyum. klien bersedia berinteraksi
dengan perawat.
P ”Kemarin saya sudah P : Mempertahankan sikap Perawat menunggu Klien terlihat ingin Perawat mencoba melatih
memperagakan cara terbuka, tersenyum, jawaban klien dengan menjawab pertanyaan klien cara yang dilakukan
menghardik halusinasi. memandang kearah klien. antusias perawat. pertama kali dalam
Apa yang pertama ibu K : klien menundukan kepala. menghardik halusinasi secara
lakukan jika mendengar mandiri tampa
suara-suara lagi ?” bantuan dri perawat.
K : ” Tutup telinga. ” K : Klien menutup telinga, Perawat ingin ikut Klien mencoba sendiri Klien mengingat langkah
tatapan mata kebawah mencontohkan. tanpa melihat kearah pertama dalam menghardik
P : Perawat tersenyum. perawar. halusinasi.
P : ” Bagus sekali bu. P : perawat tepuk tangan. Perawat memberikan Klien menoba mengingat Penghargaan yang diberikan
Pertama tutup telinga Tersenyum, menatap kearah penghargaan kepada klien cara menghardik perawat dapat meningkatkan
dengan kedua tangan yang klien dan antusias menunggu halusinasi. semangat klien dalam belajar.
rapat. Lalu selanjutnya apa K : klien masih menatap jawaban selanjutnya. Perawat mencoba membantu
yang ibu lakukan?” kebawah dengan kedua tangan klien secara mandiri dalam
menutup telinga menghardik halusinasi.

5
K : ” Tutup mata.” K: klien masih menatatap Perawat tetap menjaga Klien mencoba menutup Klien mengingat langkah
kebawah. posisi tubuh dengan mata namun sedikit sulit langkah selanjutnya dalam
P : mempertahankan sikap terapeutik menghardik halusinasi.
terbuka, memandang kearah
klien
P : ”Iya benar bu. Tapi P : perawat tepuk tangan. Perawat memberikan Klien mencoba Perawat memberikan jeda
mata ibu harus ditutup. Tersenyum, menatap kearah aspresiasi kepada klien dan berkonsentrasi waktu sejenak agar klien
Lalu sekarang yang ibu klien menunggu dengan antusias dapat berkonsentrasi
lakukan adalah konsentrasi. K : Klien menutup mata, klien
” tangan menutup telinga. mempraktekkan secara
Kepala sedikit menunduk. mandiri.
P : ”Lalu apa yang ibu P : memandang serius kearah Perawat membimbing Klien berkonsentrasi dan Perawat memberi kesempatan
katakan?” klien klien mencoba mengingat. kepada klien untuk mengingat
K : Klien menutup mata, kembali apa yang harus
tangan menutup telinga. diucapkan saat menghardik
Kepala sedikit menunduk. halusinasi
K : ”Pergi. Pergi Kamu K : Klien menutup mata, Perawat meperhatikan Klien mencoba dengan Perawat mencoba melatih
suara palsu. Kamu tidak tangan menutup telinga. dengan serius. mandiri cara kombinasi klien cara kombinasi
nyata jangan ganggu saya, Kepala sedikit menunduk. menghardik dengan zikir menghardik dengan zikir
kemudian ucapkan istigfar Suara klien tegas. secara mandiri tampa bantuan
“Astagfirullah al adzim” P : mempertahankan sikap dri perawat
3x. terbuka, memandang kearah
klien
P : ” Bagus sekali bu. P : mempertahankan sikap Perawat menunggu Klien menunjukan Perawat memberi
Sekarang coba ibu lakukan terbuka, memandang kearah jawaban klien. gerkan untuk mencoba kesempatan klien untuk
sekali lagi tanpa bimbingan klien. Mempertahankan kontak secara mandiri mencoba tanpa di bimbing
saya ” mata ataupun dicontohkan
K : memandang kearah perawat.
perawat sejenak

6
K : ”Pergi. Pergi! Kamu K : Klien menutup mata, Memperhatikan dengan Klien melakukan sendiri Klien mampu melakukan
suara palsu, kamu tidak tangan menutup telinga. serius latihan pasien tanpa bimbingan secara mandiri tanpa
nyata. Astagfirullah al Kepala sedikit menunduk. dibimbing perawat
adzim” 3x. Pergi ! Pergi ! Suara klien tegas.
P ; mempertahankan sikap
terbuka, memandang kearah
klien. Tersenyum.
P : ” Bagus sekali bu, bu P : perawat memberikan dua Perawat meberikan Klien terlihat senang Penghargaan dapat merikan
sudah ada kemajuan dari jempol dan tersenyum. penghargaan kepada klien dipuji perawat semangat dan kepercayaan
hari kemarin” K : klien memangdang diri kepada klien.
perawat, lalu memandang
kebawah.
P : ”Bagaimana perasaan P : mempertahankan sikap Perawat mengevaluasi Klien mengalihkan Mengevaluasi perasaan klien
ibu setelah bercakap- terbuka, memandang kearah perasaan klien pandangan dari perawat untuk mengetahui apakah
cakap?” klien. Tersenyum. klien senang berboncang
K : memandang kearah dalam dengan perawat.
ruang tempat tidur. Memanikan
jari-jarinya
K : ”Senang bu.” K : memandang kearah Perawat tersenyum kearah Klien mengungkapkan Evaluasi subjectif yang
perawat klien perasaannya setelah dilakukan
P : tetap mempertahankan berdiskusi dengan
kontak mata perawat
P : ”bagaimana kalau kita P : Tersenyum memandang Perawat menunggu Klien terlihat senang untuk Membuat rencana tindak
buat jadwal ibu untuk klien jawaban dari klien berinteraksi lagi dengan lanjut agar pasien terbiasa
belajar cara kombinasi perawat dengan menghardik
menghardik dengan zikir 1 K: mengangguk halusinasi
kali sehari. Jam berapa lagi mempertahankan kontak
ibu mau mata
belajrnya?
K : ”sesudah makan K : Memandang kearah Perawat memahami Klien terlihat serius Pemberian reinforcement
siang bu. ” perawat keputusan klien ingin belajar kembali positif dan menyepakati
P : Tersenyum dan tetap kontrak merupakan bentuk
mempertahankan kontak mata. penghargaan kepada klien,
hal ini dapat meningkatkan

7
harga diri klien dan
memotivasi klien
mempertahankan perilaku
baru
P ; Bagus sekali, baiklah, P : Tersenyum memandang Perawat memberikan Klien terlihat setuju Pemberian reinforcement
kalau begitu bagaimana klien reinforcement (+) dan dengan kontrak yang positif dan menyepakati
kalau besok kita lanjutkan langsung menawarkan ditawarkan perawat kontrak merupakan bentuk
pembicaraan kita dengan K: menganggukan kesepakatan untuk penghargaan kepada klien, hal
topik tentang obat. Jam mempertahankan kontak pertemuan berikut baik ini dapat meningkatkan harga
berapa ibu mau kita mata topik, waktu, tempat diri klien dan memotivasi
mengobrol ? Di ruangan klien mempertahankan
ini lagi ? perilaku
Baru

K : Ya bu, besok jam K : memandang perawat Perawat merasa senang atas Klien mencoba memahami Kemampuan klien untuk
setelah TAK saja bu disini. dengan ekspresi serius kemampuan klien usul/saran dari perawat menentukan tempat dan
menyepakati kontrak dan waktu interaksi menunjukkan
P : Tersenyum pada klien menetukan pilihan waktu kemampuan klien dalam
dan tempat penilaian dan pengambilan
keputusan sederhana

P ; baiklah bu, kita akan P : Tersenyum, memandang Perawat puas dengan Klien tampak senang Terminasi adalah saat untuk
ketemu lagi setelah TAK klien dengan bersahabat, interaksi yang dilakukan karena perawat mengubah perasaan dan
ruangan disini, kita akan mempertahankan sikap dengan klien membantunya dalam memori serta untuk
mempelajari cara terbuka mengatasi masalahnya mengevaluasi kemajuan klien
K : Memandang perawat. dan tujuan yang telah dicapai
mengontrol halusinasi yang
kedua yaitu dengan obat. dengan ekspresi serius

8
RESUMA JURNAL

NAMA : ANI ASTRIA

NIM : P0 5120421 007

PRODI : PROFESI NERS

PENJELASAN JURNAL

Judul Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan


Halusinasi

Penulis Slamet Wiwi Jayanti1, M. Fatkhul Mubin1


Nama Jurnal, Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48
Volume, Tahun, https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/view/6227
Alamat Link

Abstrak Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologis maladaptif. Klien sebenarnya mengalami distorsi sensori,
namun meresponsnya sebagai hal yang nyata. Dalam islam zikir salah
satu ibadah yang merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT melalui penyebutan terus menerus sehingga selalu ingat
kepada sang pencipta. Terapi zikir bukan dilakukan sebatas peribadatan
kepada sang pencipta melainkan sebuah aktivitas yang dapat digunakan
sebagai pisikotrapi, karena dengan zikir hati akan menjadi tentram,
tenang dan mudah mengendalikan diri. Tujuan dari penerapan ini untuk
menurunkan tingkat Halusinasi dengan cara kombinasi menghardik
dengan zikir. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Populasi
dalam studi kasus ini yaitu semua pasien halusinasi di ruang Arimbi
RSJD amino Gondhohutomo Semarang. Jumlah responden dalam studi
kasus ini berjumlah 2 responden. Dilakukan pada bulan Februari 2020.
Alat pengumpulan data dengan cara pengkajian dan pemantauan tingkat
Halusinasi dengan skala AHRS. Menunjukkan bahwa preetest pasien
pertama dan kedua menunjukkan tingkat halusinasi yang tinggi rata-rata
nilai skor 3-4. Sedangkan hasil postest pada pasien halusinasi telah
dilakukan tindakan menghardik dengan zikir menunjukkaan penurunan
pada kedua pasien yaitu rata-rata nilai skor 0-1. Hasil studi menunjukkan
adanya penurunan tingkat halusinasi setelah dilakukan teknik kombinasi
menghardik dengan zikir.
Kata kunci: Halusinasi; Menghardik; Zikir.

Metode Metode yang digunakan dalam studi kasus ini dengan menggunakan metode
deskriptif yaitu menggambarkan mengenai proses asuhan keperawatan dengan
memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam asuhan keperawatan pada
pasien halusinasi. studi kasus ini menggunakan teknik sampling yaitu study
case. Jumlah responden dalam studi kasus ini berjumlah 2 responden.
Dilakukan di ruang Arimbi RSJD amino Gondhohutomo Semarang pada bulan
Februari 2020. Alat pengumpulan data dengan cara pengkajian dan pemantauan
tingkat Halusinasi dengan skala AHRS. Proses keperawatan yang dilakukan
untuk mendapatkan data dengan cara pengkajian, penegakan diagnosa
keperawatan, perencanaan (intervensi), implementasi (tindakan
23
keperawatan), dan evaluasi. Proses studi kasus dilakukan dengan 3 kali
pertemuan dengan 2 jenis simultan yaitu menghardik dan zikir saat klien
mengalami halusinasi, di bantu cara melakukan menghardik dan zikir yang
benar, dan di amati dan di observasi saat halusinasi. Pengambilan data di
lakukan, mengisi data pengkajian kepada klien dengan observasi saat halusinasi
menggunakan skala AHRS.
Hasil Hasil pengkajian didapatkan data selama studi kasus pada 2 pasien
Halusinasi yaitu pasien 1 berusia 42 tahun dengan jenis kelamin perempuan,
mengeluh ±2 bulan sering melihat bayangan dan mendengar bisik-bisikan,
pasien telat kontrol dan tidak minum obat ±1 minggu. Pasien 2 usia 52 tahun
dengan jenis kelamin perempuan, mengeluh sering berbicara sendiri dan
mendengar bisik-bisikan saat sendirian, pasien 2 kali ini masuk RSJD 1
minggu baru pulang ke rumah sudah masuk lagi karena berbicara sendiri.

Kesimpulan Tindakan teknik menghardik dengan zikir pada pasien halusinasi dapat
membantu menurunkan tingkat halusinasi yaitu saat preetest rata-rata nilai
skore 3-4, sedangkan postest rata-rata nilai skore 0-1. Teknik kombinasi
menghardik dengan zikir dilakukan selama 3 kali pertemuan dan
menunjukkan hasil yang efektif sehingga dapat menurunkan tingkat
halusinasi.

24
25
Studi Kasus

Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap


Penurunan Halusinasi

Slamet Wiwi Jayanti1, M. Fatkhul Mubin1


1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
 Submit 15 September neurobiologis maladaptif. Klien sebenarnya mengalami distorsi sensori,
2020 namun meresponsnya sebagai hal yang nyata. Dalam islam zikir salah
 Diterima 2 April 2021 satu ibadah yang merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah
 Diterbitkan 30 April 2021 SWT melalui penyebutan terus menerus sehingga selalu ingat kepada sang
pencipta. Terapi zikir bukan dilakukan sebatas peribadatan kepada sang
Kata kunci: pencipta melainkan sebuah aktivitas yang dapat digunakan sebagai
Halusinasi; Menghardik; Zikir pisikotrapi, karena dengan zikir hati akan menjadi tentram, tenang dan
mudah mengendalikan diri. Tujuan dari penerapan ini untuk
menurunkan tingkat Halusinasi dengan cara kombinasi menghardik
dengan zikir. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Populasi
dalam studi kasus ini yaitu semua pasien halusinasi di ruang Arimbi RSJD
amino Gondhohutomo Semarang. Jumlah responden dalam studi kasus
ini berjumlah 2 responden. Dilakukan pada bulan Februari 2020. Alat
pengumpulan data dengan cara pengkajian dan pemantauan tingkat
Halusinasi dengan skala AHRS. Menunjukkan bahwa preetest pasien
pertama dan kedua menunjukkan tingkat halusinasi yang tinggi rata-rata
nilai skor 3-4. Sedangkan hasil postest pada pasien halusinasi telah
dilakukan tindakan menghardik dengan zikir menunjukkaan penurunan
pada kedua pasien yaitu rata-rata nilai skor 0-1. Hasil studi menunjukkan
adanya penurunan tingkat halusinasi setelah
dilakukan teknik kombinasi menghardik dengan zikir.

PENDAHULUAN internal (pikiran) datau rangsangan


eksternal (dunia luar), (WHO,2017).
Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa pada individu yang ditandai Halusinasi adalah salah satu tanda
dengan perubahan sensori persepsi, gangguan jiwa dimana kedaan individu
merasakan sensasi palsu berupa suara, yang tidak normal atau terjadi gangguan
penglihatan, pengecapan, perabaan atau pada fungsi presepsi sensori dimana
penghidung yang sebenarnya merasakan individu mengalami peubahan pola prilaku
stimulus yang tidak ada (Keliat, 2011). dan emosional sehingga menyebabkan
Sebagian besar yang mengalami skizofrenia penderita mengalami hambatan peran
dapat mengalami halusinasi atau perasaan sosial, jika tidak segera ditangani pasien
sensori yang tidak benar dan tidak akan mengalami gangguan jiwa yang
berdasarkan realita, menjadikan hilangnya semakin parah dan akan terjadi kerugian
kemampuan membedakan rangsangan

Corresponding author: Slamet


Wiwi Jayanti

DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v2i1.6227
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 44
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi

konflik antar masyarakat, lingkungan pencetusnya bisa karena kemiskinan,


maupun keluarga. (Damaiyanti, 2012). lingkungan, atau masalah keluarga,
Zikir jika di tinjau dari segi etimoogi Kejadian masalah halusinasi rentan dialami
merupakan berasal dari bahasa arab dalam oleh remaja dan lansia, yaitu sekitar umur
bentuk masdar yang berarti menjaga 12-60 tahun. Menurut studi pendahuluan
sesuatu dengan menyebut atau pada bulan Februari 2020 di ruang I
mengingatnya. secara khusus zikir orang (Arimbi) RSJD Dr. Amino gondohutomo dari
akan memperoleh ketenangan jiwa dan 26 klien, yang mengalami halusinasi 11
kelegaan batin, karena ia akan mengingat orang atau 42%, 5 orang resiko perilaku
dirinya dan meras diingatkan oleh Allah kekerasan atau 19%. Harga diri rendah
SWT. Dengan zikir dilakukan, makan allah mencapai 4 orang atau 15% , menarik diri 4
akan mengetahui, memperhatikan dan orang atau 15%, dan resiko bunuh diri 2
mendengarkan doanya. (Athaillah, 2013). orang atau 8%.
Orang yang selalu berzikir menginggat
Allah dalam keadaan bagaimana pun akan Dalam hal ini penulis mengambil masalah
terhindar segala tingkah laku yang negatif Halusinasi karena masalah- masalah
dan hatinya akan tenang, nyaman dan kesehatan jiwa lainnya dapat muncul dari
damai. Hal ini biasanya dibarengi dengan halusinasi dan di ruang arimbi presentase
berbagai khayalan hati maupun pikiran pasien halusinasi lebih banyak di
sehingga setan dengan mudah memberikan bandingkan masalah kesehatan jiwa yang
rasa was-was kedalam hati manusia, untuk lainnya dan jika tidak ditangani dengan
itu hanya zikir yang dapat menutup pintu segera pasien halusinasi akan berdampak
masuk setan, karena zikir merupakan buruk yaitu resiko prilaku kekerasan, dan
lawan dari semua godaan setan dan dapat resiko bunuh diri. Oleh karena itu penulis
terputus dengan zikir kepada Allah. tertarik untuk memberikan tindakan
(Saefullah, 2012). keperawatan jiwa dengan teknik kombinasi
menghardik dengan zikir pada pasien
Terapi spiritulal atau terapi religius yang halusinasi.
antara lain terapi zikir, apabila dilafalkan
secara baik dan benar dapat membuat hati METODE
menjadi tenang dan rileks. Terapi zikir juga
dapat di terapkan pada pasien halusinasi, Metode yang digunakan dalam studi kasus
karena ketika pasien melakukan terapi zikir ini dengan menggunakan metode deskriptif
dengan tekun dan memusatkan perhatian yaitu menggambarkan mengenai proses
yang sempurna (khusu) dapat memberikan asuhan keperawatan dengan memfokuskan
dampak saat halusinasi itu muncul, pasien pada salah satu masalah penting dalam
juga bisa menghilangkan suara-suara yang asuhan keperawatan pada pasien
muncul dapat menyibukkan diri dengan halusinasi. studi kasus ini menggunakan
melakukan terapi zikir. (Fananda, 2012). teknik sampling yaitu study case. Jumlah
responden dalam studi kasus ini berjumlah
Daerah di Jawa tengah menurut Direktur 2 responden. Dilakukan di ruang Arimbi
RSJD Amino Gondohutomo, Semarang, RSJD amino Gondhohutomo Semarang
dr.Sri Widiya Yati mengatakan bahwa pada bulan Februari 2020. Alat
kurang lebih 25% warga pada 35 daerah di pengumpulan data dengan cara
Jateng, atau satu diantara empat orang, pengkajian dan pemantauan tingkat
mengalami gangguan jiwa ringan, Halusinasi dengan skala AHRS. Proses
sedangkan untuk gangguan jiwa berat rata- keperawatan yang dilakukan untuk
rata 1,7 per mil. Penyebab mereka terkena mendapatkan data dengan cara
ganguan jiwa ialah multifactor, sedangkan pengkajian, penegakan diagnosa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 45
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
keperawatan, perencanaan
(intervensi),

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 46
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi

implementasi (tindakan keperawatan), dan keyakinan suara lebih dari 50% tetapi
evaluasi. Proses studi kasus dilakukan kurang dari 100% dan suara dari eksternal,
dengan 3 kali pertemuan dengan 2 jenis jenis isi suara negatif seluruhnya
simultan yaitu menghardik dan zikir saat menjengkelkan dan pasien ke 2 lebih dari
klien mengalami halusinasi, di bantu cara sekali kurang dari 50% suara
melakukan menghardik dan zikir yang menjengkelkan, jumlah tekanan suara suara
benar, dan di amati dan di observasi saat itu selalu menyusahkan dan pasien ke 2
halusinasi. Pengambilan data di lakukan, mayoritas menyusahkan dan tidak
mengisi data pengkajian kepada klien menyusahkan, gangguan suara
dengan observasi saat halusinasi mengakibatkan gangguan hidup lengkap
menggunakan skala AHRS. dan pasien ke 2 gangguan hidup parah.
HASIL Diagnosa keperawatan yang di tegakkan
pada kedua pasien berdasarkan pengkajian
Hasil pengkajian didapatkan data selama yang sudah dilakukan yaitu perubahan
studi kasus pada 2 pasien Halusinasi yaitu sensori perseptual halusinasi. intervensi
pasien 1 berusia 42 tahun dengan jenis dan implementasi yang dilakukan kepada
kelamin perempuan, mengeluh ±2 bulan kedua pasien ini yaitu kombinasi mengardik
sering melihat bayangan dan mendengar dengan zikir.
bisik-bisikan, pasien telat kontrol dan tidak
minum obat ±1 minggu. Pasien 2 usia 52 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil
tahun dengan jenis kelamin perempuan, evaluasi pada pasien halusinasi setelah
mengeluh sering berbicara sendiri dan dilakukan tindakan kombinasi menghardik
mendengar bisik-bisikan saat sendirian, dengan zikir mengalami penurunan pada
pasien 2 kali ini masuk RSJD 1 minggu kedua pasien yaitu frekuensi suara tidak
baru pulang ke rumah sudah masuk lagi hadir kurang dari sekali seminggu, durasi
karena berbicara sendiri. beberapa detik sekilas, lokasi dalam kepala
saja, kekuatan suara lebih tenang dari
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa suara sendiri, keyakinan suara asal semata-
lamanya pasien halusinasi yaitu frekuensi mata dari suara internal ( dari dalam diri),
halusinasi muncul sekali satu jam, durasi jumlah isi suara tidak menjengkelkan,
berjam-jam, lokasi dari luar kepala tidak jumlah tekanan suara tidak menyusahkan
dekat dengan telingan dan kepala, sama sekali, gangguan akibat suara tidak
kekuatan suar lebih keras dengan suara ada gangguan dalam kehidupan.
sendiri,

Tabel 1
Karakteristik Tingkat Halusinasi Sebelum Dilakukan Tindakan Kombinasi Menghardik Dengan Zikir.
Jumlah isi Jumlah Gangguan
Kekuatan Keyakinan
Pasien Frekuensi Durasi Lokasi suara tekanan akibat suara
suara asal suara
ngatif suara
1 3 4 2 3 3 4 4 4
2 3 4 2 3 3 2 3 3

Tabel 2
Karakteristik Tingkat Halusinasi Setelah Dilakukan Tindakan Menghardik Dengan Zikir
Jumlah isi Jumlah Gangguan
Kekuatan Keyakinan
Pasien Frekuensi Durasi Lokasi suara ngatif tekanan akibat
suara asal suara
suara suara
1 0 1 1 1 1 0 0 0
2 0 1 1 1 1 0 0 0

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 47
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi

PEMBAHASAN kontrak di pertemuan pertama. Setelah

Hasil studi menunjukkan bahwa ke 2


pasien di ruang Arimbi RSJD Amino
Ghondhohutomo dengan diagnosa
keperawatan perubahan presepsi
halusinasi, setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan dan strategi
pelaksanaan teknik kombinasi menghardik
dengan zikir menunjukan hasil penurunan
tingkat halusinasi dengan menurunya
tingkat penurunan suara, frekuensi,
durasi,lokasi, kekuatan suara, keyakinan
asal suara, jumlah isi suara, jumlah tekanan,
dan gangguan akibat suara. Pemberian
teknik menghardik dengan zikir dilakukan
selama 3 kali pertemuan dengan jadwal
yang telah di sepakati saat awal bertemu.

Pada saat awal pertemuan dengan pasien 1


dan 2 melakukan tindakan bina hubungan
saling percaya terlebih dahulu dengan
pasien, kemudian setelah pasien terlihat
mau berjabat tangan dan bertatap muka
atau kontak mata, menjawab salam dan
menyebutkan nama, dan duduk
berdapingan, kemudian pasien bersedia
mengungkapkan masalah yang dihadapi,
dan mandiskusikan jenis halusinasi, isi
halusinasi, waktu halusinasi, frekuensi
halusinasi, respon pasien ketika halusinasi.
Setelah pasien dapat mengungkapkan
semua masalah yang di rasakan kemudian
mencoba mengajarkan teknik kombinasi
menghardik dengan zikir, yang dilakukan
selama 3 kali pengulangan menghardik dan
3 kali pengulangan zikir. Dilakukanya
pengulangan 3 kali menghardik dan zikir
diharapkan pasien dapat mengingat kata-
kata yang sudah di ajarkan dan dapat
melakukan secara mandiri saat
merasakan halusinasi. Setelah itu
dilanjutkan dengan menganjurkan pasien
memasukkan ke daftar kegiatan, dan
mengontrak untuk pertemuan yang
kedua.

Pertemua kedua dengan pasien 1 dan 2


menjelaskan tujuan sesi pertemua kedua
serta mengingatkan kembali saat waktu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 48
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
pasien megetahui tujuan sesi pertemua ativitas sehari atau menyibukkan kediatan
kedua kemudian menanyakan masih seperti menyapu,
ingatkah cara teknik kombinasi menghardik
dengan zikir saat mengalami halusinasi,
apakah pasien menerapkan saat
halusinasi, pasien mengatkan
menerapkan walau sedikit ingat dan lupa,
kemudian mengingatkan pasien lagi pada
saat mengalami halusinasi mengucapkan
“pergi- pergi jangan ganggu aku kamu
tidak nyata dilakukan semana 3 kali,
kemudian istigfar
3 kali”. Kemudian menganjurkan pasien
mencoba mempraktekkan teknik
kombinasi dengan zikir. Setelah pasien
mampu dan mengingat lagi
menganjurkan untuk mempraktikan saat
mengalami halusinasi, kemudian
memasukkan ke daftar kegiatan, dan
mengontrak ulang untuk pertemuan yang
ke tiga.

Pertemuan ke tiga dengan pasien 1 dan 2


menjelaskan tujuan pertemuan ke tiga,
kemudian mengevaluasi hasil pertemuan
yang ke dua. Pasien mengatakan mampu
menerapan dengan mandiri, sudah tidak
mendengar suara-suara, dan bisa tidur
dengan nyenyak. Keberhasilan yang saat
ini di dapat pada klien merupakan usaha
klien saat mengalami halusinasi karena
dengan teknik menghardik dengan zikir
dapat menentramkan jiwa dan pikiran
sehingga pasien dapat fokus apa yang dia
lakukan. Setelah pasien mampu
menerapkan, kemudian mengakhiri sesi
tekanik kombinasi menghardik dengan
zikir dengan mengingatkan untuk selalu
menerapkaan saat mengalami halusinasi
dan memasukkan ke daftar kegiatan.
Memberikan apresiasi bahwa pasien
dapat melakukan teknik kombinasi
menghardik dengan zikir dan
melanjutkan untuk mengajarkan teknik
bercakap-cakap dengan orang lain seperti
teman, keluarga, saudara, maupun
perawat saat mengalami halusinasi.
Kemudian setelah pasien mampu
menerapkan teknik bercakap- cakap saat
mengalami halusinasi dilanjutkan dengan
teknik selanjutnya yaitu teknik melakukan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 49
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi

mengepel, memasak dan akivitas lainnya. sejalan dengan penelitian lain menunjukkan
Kemudian di lakukan teknik yang bahwa ada pengaruh terapi religius zikir
selanjutnya yaitu kolaborasi farmakologi. terhadap peningkatan kemampuan
mengontrol halusinasi pendengaran pada
Pada awal pertemuan dengan pasien 1 dan pasien halusinasi dengan nilai p-Value =
2 sedikit mengalami kesulitan, karena 0,000, karena nilai p<α (0,05) sehingga
pasien 1 saat komunikasi sedikit pelo dan dapat diisimpulkan terapi religius zikir
saat di ajarkan teknik kombinasi berpengaruh terhadap peningkatan
menghardik dengan zikir, pasien cenderung kemampuan mengontrol halusinasi
sulit mencerna kata-kata panjang yang di pendengaran. (Wahyu, 2014). Hasil
anggap baru saat dia mendengar, walaupun penelitian ini sejalan dengan yang lain
saat itu pasien kooperatif. Sedangkan menunjukkan ada pengaruh terapi zikir
pasien 2 cenderung lebih diam dan kalau sebelum dilakukkan terapi zikir adalah
tidak di ajak ngobrol terlebih dahulu pasien 16,90 dan setelah terapi zikir 5,48 dengan
enggan berbicara, namun saat sudah nilai p= 0,000 <0,05. (Emulyani, 2020).
mengenal satu sama lain, sering di
perhatikan, pasien dapat mengutarakan SIMPULAN
masalah yang dia rasakan. Tindakan teknik menghardik dengan zikir
pada pasien halusinasi dapat membantu
Hasil studi menujukkan bahwa preetest menurunkan tingkat halusinasi yaitu saat
pasien halusinasi di ruang Arimbi RSJD preetest rata-rata nilai skore 3-4,
Amino Ghondhohutomo Semarang. Pasien sedangkan postest rata-rata nilai skore 0-1.
pertama dan kedua menunjukkan tingkat Teknik kombinasi menghardik dengan zikir
halusinasi yang tinggi rata-rata nilai skor 3- dilakukan selama 3 kali pertemuan dan
4. Sedangkan hasil postest pada pasien menunjukkan hasil yang efektif sehingga
halusinasi detelah dilakukan tindakan dapat menurunkan tingkat halusinasi.
kombinasi menghardik dengan zikir
menunjukkaan penurunan pada kedua UCAPAN TERIMA KASIH
pasien yaitu rata-rata nilai skor 0-1.
Penulis menuturkan terimakasih kepada
Hasil evaluasi diatas setelah dilakukan seluruh unit terkait dalam proses
tindakan kombinasi menghardik dengan penyusunan laporan kasus ini.
zikir dapat membantu menurunkan tingkat
halusinasi. Penelitian ini sejalan dengan REFERENSI
penelitian lain dengan Modifikasi asuhan
keperawatan antara teknik distraksi Al-Sakandari, Ibnu Athaillah. (2013). Zikir
menghardik dengan terapi spiritual Penentram Hati. Jakarta: Zaman.
terdapat pengaruh yang sangat signifikan Damaiyanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan
yaitu intervensi saat preetest adalah 28,30 Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
dan saat postest 17,91. (Nurlaili, 2019). Emulyani., & Herlambang, (2020). Pengaruh Terapi
Hasil penelitian ini sejalan dengan Zikir Terhadap Penurunan Tanda Dan Gejala
penelitian lain menunjukkan bahwa ada Halusinasi Pada Pasien Halusinasi. Jurnal
kolerasi yang signifikan antara teknik Kesehatan. Juni 2020. Vol, 9, No, 1. Hal 17-25.
spiritual untuk menurunkan halusinasi (p- Fadly, M., Keliat, B. A., (2017). Relationship
value<0,05), dimana tingkat spiritual lebih Between Spiritusl Well-Being And Hallucinations In
tinggi dan dapat menurunkan gejala Patients With Schizophrenia In A Mental Health
Hospital.Ui Proceedings On Health Annd Medicine.
halusinasi. Sehingga teknik spiritual
2017. Vol, 3
diajurkan untuk dimasukkan dalam asuhan
keperawatan individu dengan halusinasi. Fananda, M. (2012). Penerapan Perawat Dalam
Terapi Pisikoreligius Untuk Meurunkan Tingkat
(Muhammad, 2017). Hasil penelitian ini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 50
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi

Stres Pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Jurnal


Konseling Religi. Jurnal Bimbingan Konseling
Keperawatan. 2012.
Islam. Juni 2014. Vol. 5, No. 1.
Hidayati, W. C., Rochmawati, D. H., & Targunawan.
Nurlaili., Nurdin, A. E., & Putri, D. E. (2019). Pengaruh
(2014). Pengaruh Terapi Religius Zikir Terhadap
Teknik Distraksi Menghardik Dengan Spiritual
Peningkatan Kemampuan
Terhadap Halusinasi Pasien Di Instalasi Rawat Inap
Mengontrol Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Di
Rumah Sakit Jiwa Aceh. Jurnal Keperawatan.
RSJD Amino Ghondhohutomo Semarang. Jurnal
September 2019. Vol, 11. No, 3.
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan. 2014.
Hal 177-190.
Jenner. J. A,.& Willige, V. D. (2002). University
Saefullah, Aris. (2012). Terapi Zikir Jam’ati Di Desa
Medical Center. Groningen: University Center For
Luwoo dan Tenggela Kabupaten Gorontalo. Jurnal
Psychiatry.
Al Ulum. 2012. Vol, 12, No, 1.
Keliat, Budi Anna., (2011). Keperawatan Kesehatan
Stuart, G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016).
Jiwa Komunitas CMHN (Basic Crouse), Jakarta: EGC
Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2018). Singapore: Elsevier.
Situsi Kesehatan Jiwa Di Indonesia. Jakarta:
WHO. (2017). Report Of The World Health
Kemenkes RI.
Organization Schizophrenia.
Nida, Fatma, L. K., (2014). Zikir Sebagai
Pisikoterapi Dalam Gangguan Kecemasan Bagi
Lansia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai