DI RUANGAN ANGGREK
RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU
Oleh :
Nadita Erischa
(P05120421028)
Mengetahui,
klien : Penampilan klien tidak rapi, klien menggunakan baju khusus pasien berwarna pink, ekspresi klien tampak datar dan tenang,
sering berbicara dan tertawa sendiri, kontak mata ada tapi kurang, sulit berkonsentrasi, Klien terkadang memandang ke arah lain.
Tujuan : Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara kombinasi menghardik dengan zikir.
2
K : ”Selamat pagi, ibu K : Klien memandang Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Perawat mempertahankan sikap
perawat” perawat, menjawab dengan posisi tubuh dengan dengan salam yang terbuka, memandang dan
singkat apa yang ditanya oleh terapeutik disampaikan oleh perawat mendengarkan dengan penuh
perawat perhatian ketika berinteraksi
P : Mempertahankan sikap dengan klien.
terbuka, badan condong ke
depan, mendengarkan.
3
penuh perhatian kepada klien
yang sedang diajak
berkomunikasi. Serta menghargai
klien untuk membuat klien
mencerita apa yang sedang di
biacaran
P : ”Masih ingat dengan K : Klien memandang perawat Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Evaluasi Validasi
nama saya?” dan menganggukan kepala posisi tubuh dengan dengan pertanyaan
P : Mempertahankan sikap terapeutik perawat.
terbuka, tersenyum,
memandang dan mendengarkan
dengan penuh perhatian
K : ”Masih, bu K : Klien memandang perawat, Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Evaluasi validasi
Ani.’ menjawab dengan singkat posisi tubuh dengan dengan pertanyaan
P : Mempertahankan sikap terapeutik perawat.
terbuka, tersenyum,
memandang kearah klien
P : ”Benar sekali bu.” K : klien tersenyum. Klien Perawat memberikan Klien tampak senang Evaluasi validasi
mengalihkan pandangan aspresiasi kepada klien.
P : Peerawat tepuk tangan
P : ”Bagaimana kabar ibu K : Klien memandang Perawat tetap menjaga Klien terlihat ingin Evaluasi validasi
pagi ini?” perawat posisi tubuh dengan mengungkapkan apa yang
P : Mempertahankan sikap terapeutik menunggu dirasakan saat ini
terbuka, tersenyum, jawaban dari klien
memandang kearah klien
K : ” Baik bu?” K : Klien memandang kearah Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Evaluasi validasi
lain, menjawab dengan singkat posisi tubuh dengan dengan pertanyaan
P : Mempertahankan sikap terapeutik perawat.
terbuka, tersenyum,
memandang kearah klien
4
P : ”Sesuai janji kita P : Mempertahankan kontak Perawat membuat kontrak Klien mendengarkan Teknik validasi untuk
kemarin, hari ini kita akan mata, sambil mengangguk pertemuan dan menentukan penjelasan memastikan ucapan klien.
kembali belajar cara perlahan, dengan suara penuh topik pembicaraan Kontrak waktu, topik dan
kombinasi menghardik perhatian tempat merupakan cara untuk
dengan zikir ya bu. Berapa K : Memandang perawat, menjalin hubungan yang
lama mau belajarnya bu? mendengarkan pertanyaan terapeutik.
Kita belajar diruangan ini dengan serius, memperhatikan
lagi gimana bu?" sekitar.
K : 10 menit saja bu, K : Mengalihkan perhatian ke Perawat menghargai Klien bersedia dilatih Klien membuat suatu
diruangan ini saja. arah tempat tidur. keputusan pasien. kembali carakeputusan yang sederhana.
P : Mempertahankan kontak menghardik Halusinasi Hal ini menandakan bahwa
mata dan tersenyum. klien bersedia berinteraksi
dengan perawat.
P ”Kemarin saya sudah P : Mempertahankan sikap Perawat menunggu Klien terlihat ingin Perawat mencoba melatih
memperagakan cara terbuka, tersenyum, jawaban klien dengan menjawab pertanyaan klien cara yang dilakukan
menghardik halusinasi. memandang kearah klien. antusias perawat. pertama kali dalam
Apa yang pertama ibu K : klien menundukan kepala. menghardik halusinasi secara
lakukan jika mendengar mandiri tampa
suara-suara lagi ?” bantuan dri perawat.
K : ” Tutup telinga. ” K : Klien menutup telinga, Perawat ingin ikut Klien mencoba sendiri Klien mengingat langkah
tatapan mata kebawah mencontohkan. tanpa melihat kearah pertama dalam menghardik
P : Perawat tersenyum. perawar. halusinasi.
P : ” Bagus sekali bu. P : perawat tepuk tangan. Perawat memberikan Klien menoba mengingat Penghargaan yang diberikan
Pertama tutup telinga Tersenyum, menatap kearah penghargaan kepada klien cara menghardik perawat dapat meningkatkan
dengan kedua tangan yang klien dan antusias menunggu halusinasi. semangat klien dalam belajar.
rapat. Lalu selanjutnya apa K : klien masih menatap jawaban selanjutnya. Perawat mencoba membantu
yang ibu lakukan?” kebawah dengan kedua tangan klien secara mandiri dalam
menutup telinga menghardik halusinasi.
5
K : ” Tutup mata.” K: klien masih menatatap Perawat tetap menjaga Klien mencoba menutup Klien mengingat langkah
kebawah. posisi tubuh dengan mata namun sedikit sulit langkah selanjutnya dalam
P : mempertahankan sikap terapeutik menghardik halusinasi.
terbuka, memandang kearah
klien
P : ”Iya benar bu. Tapi P : perawat tepuk tangan. Perawat memberikan Klien mencoba Perawat memberikan jeda
mata ibu harus ditutup. Tersenyum, menatap kearah aspresiasi kepada klien dan berkonsentrasi waktu sejenak agar klien
Lalu sekarang yang ibu klien menunggu dengan antusias dapat berkonsentrasi
lakukan adalah konsentrasi. K : Klien menutup mata, klien
” tangan menutup telinga. mempraktekkan secara
Kepala sedikit menunduk. mandiri.
P : ”Lalu apa yang ibu P : memandang serius kearah Perawat membimbing Klien berkonsentrasi dan Perawat memberi kesempatan
katakan?” klien klien mencoba mengingat. kepada klien untuk mengingat
K : Klien menutup mata, kembali apa yang harus
tangan menutup telinga. diucapkan saat menghardik
Kepala sedikit menunduk. halusinasi
K : ”Pergi. Pergi Kamu K : Klien menutup mata, Perawat meperhatikan Klien mencoba dengan Perawat mencoba melatih
suara palsu. Kamu tidak tangan menutup telinga. dengan serius. mandiri cara kombinasi klien cara kombinasi
nyata jangan ganggu saya, Kepala sedikit menunduk. menghardik dengan zikir menghardik dengan zikir
kemudian ucapkan istigfar Suara klien tegas. secara mandiri tampa bantuan
“Astagfirullah al adzim” P : mempertahankan sikap dri perawat
3x. terbuka, memandang kearah
klien
P : ” Bagus sekali bu. P : mempertahankan sikap Perawat menunggu Klien menunjukan Perawat memberi
Sekarang coba ibu lakukan terbuka, memandang kearah jawaban klien. gerkan untuk mencoba kesempatan klien untuk
sekali lagi tanpa bimbingan klien. Mempertahankan kontak secara mandiri mencoba tanpa di bimbing
saya ” mata ataupun dicontohkan
K : memandang kearah perawat.
perawat sejenak
6
K : ”Pergi. Pergi! Kamu K : Klien menutup mata, Memperhatikan dengan Klien melakukan sendiri Klien mampu melakukan
suara palsu, kamu tidak tangan menutup telinga. serius latihan pasien tanpa bimbingan secara mandiri tanpa
nyata. Astagfirullah al Kepala sedikit menunduk. dibimbing perawat
adzim” 3x. Pergi ! Pergi ! Suara klien tegas.
P ; mempertahankan sikap
terbuka, memandang kearah
klien. Tersenyum.
P : ” Bagus sekali bu, bu P : perawat memberikan dua Perawat meberikan Klien terlihat senang Penghargaan dapat merikan
sudah ada kemajuan dari jempol dan tersenyum. penghargaan kepada klien dipuji perawat semangat dan kepercayaan
hari kemarin” K : klien memangdang diri kepada klien.
perawat, lalu memandang
kebawah.
P : ”Bagaimana perasaan P : mempertahankan sikap Perawat mengevaluasi Klien mengalihkan Mengevaluasi perasaan klien
ibu setelah bercakap- terbuka, memandang kearah perasaan klien pandangan dari perawat untuk mengetahui apakah
cakap?” klien. Tersenyum. klien senang berboncang
K : memandang kearah dalam dengan perawat.
ruang tempat tidur. Memanikan
jari-jarinya
K : ”Senang bu.” K : memandang kearah Perawat tersenyum kearah Klien mengungkapkan Evaluasi subjectif yang
perawat klien perasaannya setelah dilakukan
P : tetap mempertahankan berdiskusi dengan
kontak mata perawat
P : ”bagaimana kalau kita P : Tersenyum memandang Perawat menunggu Klien terlihat senang untuk Membuat rencana tindak
buat jadwal ibu untuk klien jawaban dari klien berinteraksi lagi dengan lanjut agar pasien terbiasa
belajar cara kombinasi perawat dengan menghardik
menghardik dengan zikir 1 K: mengangguk halusinasi
kali sehari. Jam berapa lagi mempertahankan kontak
ibu mau mata
belajrnya?
K : ”sesudah makan K : Memandang kearah Perawat memahami Klien terlihat serius Pemberian reinforcement
siang bu. ” perawat keputusan klien ingin belajar kembali positif dan menyepakati
P : Tersenyum dan tetap kontrak merupakan bentuk
mempertahankan kontak mata. penghargaan kepada klien,
hal ini dapat meningkatkan
7
harga diri klien dan
memotivasi klien
mempertahankan perilaku
baru
P ; Bagus sekali, baiklah, P : Tersenyum memandang Perawat memberikan Klien terlihat setuju Pemberian reinforcement
kalau begitu bagaimana klien reinforcement (+) dan dengan kontrak yang positif dan menyepakati
kalau besok kita lanjutkan langsung menawarkan ditawarkan perawat kontrak merupakan bentuk
pembicaraan kita dengan K: menganggukan kesepakatan untuk penghargaan kepada klien, hal
topik tentang obat. Jam mempertahankan kontak pertemuan berikut baik ini dapat meningkatkan harga
berapa ibu mau kita mata topik, waktu, tempat diri klien dan memotivasi
mengobrol ? Di ruangan klien mempertahankan
ini lagi ? perilaku
Baru
K : Ya bu, besok jam K : memandang perawat Perawat merasa senang atas Klien mencoba memahami Kemampuan klien untuk
setelah TAK saja bu disini. dengan ekspresi serius kemampuan klien usul/saran dari perawat menentukan tempat dan
menyepakati kontrak dan waktu interaksi menunjukkan
P : Tersenyum pada klien menetukan pilihan waktu kemampuan klien dalam
dan tempat penilaian dan pengambilan
keputusan sederhana
P ; baiklah bu, kita akan P : Tersenyum, memandang Perawat puas dengan Klien tampak senang Terminasi adalah saat untuk
ketemu lagi setelah TAK klien dengan bersahabat, interaksi yang dilakukan karena perawat mengubah perasaan dan
ruangan disini, kita akan mempertahankan sikap dengan klien membantunya dalam memori serta untuk
mempelajari cara terbuka mengatasi masalahnya mengevaluasi kemajuan klien
K : Memandang perawat. dan tujuan yang telah dicapai
mengontrol halusinasi yang
kedua yaitu dengan obat. dengan ekspresi serius
8
RESUMA JURNAL
PENJELASAN JURNAL
Abstrak Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologis maladaptif. Klien sebenarnya mengalami distorsi sensori,
namun meresponsnya sebagai hal yang nyata. Dalam islam zikir salah
satu ibadah yang merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT melalui penyebutan terus menerus sehingga selalu ingat
kepada sang pencipta. Terapi zikir bukan dilakukan sebatas peribadatan
kepada sang pencipta melainkan sebuah aktivitas yang dapat digunakan
sebagai pisikotrapi, karena dengan zikir hati akan menjadi tentram,
tenang dan mudah mengendalikan diri. Tujuan dari penerapan ini untuk
menurunkan tingkat Halusinasi dengan cara kombinasi menghardik
dengan zikir. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Populasi
dalam studi kasus ini yaitu semua pasien halusinasi di ruang Arimbi
RSJD amino Gondhohutomo Semarang. Jumlah responden dalam studi
kasus ini berjumlah 2 responden. Dilakukan pada bulan Februari 2020.
Alat pengumpulan data dengan cara pengkajian dan pemantauan tingkat
Halusinasi dengan skala AHRS. Menunjukkan bahwa preetest pasien
pertama dan kedua menunjukkan tingkat halusinasi yang tinggi rata-rata
nilai skor 3-4. Sedangkan hasil postest pada pasien halusinasi telah
dilakukan tindakan menghardik dengan zikir menunjukkaan penurunan
pada kedua pasien yaitu rata-rata nilai skor 0-1. Hasil studi menunjukkan
adanya penurunan tingkat halusinasi setelah dilakukan teknik kombinasi
menghardik dengan zikir.
Kata kunci: Halusinasi; Menghardik; Zikir.
Metode Metode yang digunakan dalam studi kasus ini dengan menggunakan metode
deskriptif yaitu menggambarkan mengenai proses asuhan keperawatan dengan
memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam asuhan keperawatan pada
pasien halusinasi. studi kasus ini menggunakan teknik sampling yaitu study
case. Jumlah responden dalam studi kasus ini berjumlah 2 responden.
Dilakukan di ruang Arimbi RSJD amino Gondhohutomo Semarang pada bulan
Februari 2020. Alat pengumpulan data dengan cara pengkajian dan pemantauan
tingkat Halusinasi dengan skala AHRS. Proses keperawatan yang dilakukan
untuk mendapatkan data dengan cara pengkajian, penegakan diagnosa
keperawatan, perencanaan (intervensi), implementasi (tindakan
23
keperawatan), dan evaluasi. Proses studi kasus dilakukan dengan 3 kali
pertemuan dengan 2 jenis simultan yaitu menghardik dan zikir saat klien
mengalami halusinasi, di bantu cara melakukan menghardik dan zikir yang
benar, dan di amati dan di observasi saat halusinasi. Pengambilan data di
lakukan, mengisi data pengkajian kepada klien dengan observasi saat halusinasi
menggunakan skala AHRS.
Hasil Hasil pengkajian didapatkan data selama studi kasus pada 2 pasien
Halusinasi yaitu pasien 1 berusia 42 tahun dengan jenis kelamin perempuan,
mengeluh ±2 bulan sering melihat bayangan dan mendengar bisik-bisikan,
pasien telat kontrol dan tidak minum obat ±1 minggu. Pasien 2 usia 52 tahun
dengan jenis kelamin perempuan, mengeluh sering berbicara sendiri dan
mendengar bisik-bisikan saat sendirian, pasien 2 kali ini masuk RSJD 1
minggu baru pulang ke rumah sudah masuk lagi karena berbicara sendiri.
Kesimpulan Tindakan teknik menghardik dengan zikir pada pasien halusinasi dapat
membantu menurunkan tingkat halusinasi yaitu saat preetest rata-rata nilai
skore 3-4, sedangkan postest rata-rata nilai skore 0-1. Teknik kombinasi
menghardik dengan zikir dilakukan selama 3 kali pertemuan dan
menunjukkan hasil yang efektif sehingga dapat menurunkan tingkat
halusinasi.
24
25
Studi Kasus
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v2i1.6227
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 44
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 45
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
keperawatan, perencanaan
(intervensi),
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 46
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
implementasi (tindakan keperawatan), dan keyakinan suara lebih dari 50% tetapi
evaluasi. Proses studi kasus dilakukan kurang dari 100% dan suara dari eksternal,
dengan 3 kali pertemuan dengan 2 jenis jenis isi suara negatif seluruhnya
simultan yaitu menghardik dan zikir saat menjengkelkan dan pasien ke 2 lebih dari
klien mengalami halusinasi, di bantu cara sekali kurang dari 50% suara
melakukan menghardik dan zikir yang menjengkelkan, jumlah tekanan suara suara
benar, dan di amati dan di observasi saat itu selalu menyusahkan dan pasien ke 2
halusinasi. Pengambilan data di lakukan, mayoritas menyusahkan dan tidak
mengisi data pengkajian kepada klien menyusahkan, gangguan suara
dengan observasi saat halusinasi mengakibatkan gangguan hidup lengkap
menggunakan skala AHRS. dan pasien ke 2 gangguan hidup parah.
HASIL Diagnosa keperawatan yang di tegakkan
pada kedua pasien berdasarkan pengkajian
Hasil pengkajian didapatkan data selama yang sudah dilakukan yaitu perubahan
studi kasus pada 2 pasien Halusinasi yaitu sensori perseptual halusinasi. intervensi
pasien 1 berusia 42 tahun dengan jenis dan implementasi yang dilakukan kepada
kelamin perempuan, mengeluh ±2 bulan kedua pasien ini yaitu kombinasi mengardik
sering melihat bayangan dan mendengar dengan zikir.
bisik-bisikan, pasien telat kontrol dan tidak
minum obat ±1 minggu. Pasien 2 usia 52 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil
tahun dengan jenis kelamin perempuan, evaluasi pada pasien halusinasi setelah
mengeluh sering berbicara sendiri dan dilakukan tindakan kombinasi menghardik
mendengar bisik-bisikan saat sendirian, dengan zikir mengalami penurunan pada
pasien 2 kali ini masuk RSJD 1 minggu kedua pasien yaitu frekuensi suara tidak
baru pulang ke rumah sudah masuk lagi hadir kurang dari sekali seminggu, durasi
karena berbicara sendiri. beberapa detik sekilas, lokasi dalam kepala
saja, kekuatan suara lebih tenang dari
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa suara sendiri, keyakinan suara asal semata-
lamanya pasien halusinasi yaitu frekuensi mata dari suara internal ( dari dalam diri),
halusinasi muncul sekali satu jam, durasi jumlah isi suara tidak menjengkelkan,
berjam-jam, lokasi dari luar kepala tidak jumlah tekanan suara tidak menyusahkan
dekat dengan telingan dan kepala, sama sekali, gangguan akibat suara tidak
kekuatan suar lebih keras dengan suara ada gangguan dalam kehidupan.
sendiri,
Tabel 1
Karakteristik Tingkat Halusinasi Sebelum Dilakukan Tindakan Kombinasi Menghardik Dengan Zikir.
Jumlah isi Jumlah Gangguan
Kekuatan Keyakinan
Pasien Frekuensi Durasi Lokasi suara tekanan akibat suara
suara asal suara
ngatif suara
1 3 4 2 3 3 4 4 4
2 3 4 2 3 3 2 3 3
Tabel 2
Karakteristik Tingkat Halusinasi Setelah Dilakukan Tindakan Menghardik Dengan Zikir
Jumlah isi Jumlah Gangguan
Kekuatan Keyakinan
Pasien Frekuensi Durasi Lokasi suara ngatif tekanan akibat
suara asal suara
suara suara
1 0 1 1 1 1 0 0 0
2 0 1 1 1 1 0 0 0
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 47
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 48
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
pasien megetahui tujuan sesi pertemua ativitas sehari atau menyibukkan kediatan
kedua kemudian menanyakan masih seperti menyapu,
ingatkah cara teknik kombinasi menghardik
dengan zikir saat mengalami halusinasi,
apakah pasien menerapkan saat
halusinasi, pasien mengatkan
menerapkan walau sedikit ingat dan lupa,
kemudian mengingatkan pasien lagi pada
saat mengalami halusinasi mengucapkan
“pergi- pergi jangan ganggu aku kamu
tidak nyata dilakukan semana 3 kali,
kemudian istigfar
3 kali”. Kemudian menganjurkan pasien
mencoba mempraktekkan teknik
kombinasi dengan zikir. Setelah pasien
mampu dan mengingat lagi
menganjurkan untuk mempraktikan saat
mengalami halusinasi, kemudian
memasukkan ke daftar kegiatan, dan
mengontrak ulang untuk pertemuan yang
ke tiga.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 49
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
mengepel, memasak dan akivitas lainnya. sejalan dengan penelitian lain menunjukkan
Kemudian di lakukan teknik yang bahwa ada pengaruh terapi religius zikir
selanjutnya yaitu kolaborasi farmakologi. terhadap peningkatan kemampuan
mengontrol halusinasi pendengaran pada
Pada awal pertemuan dengan pasien 1 dan pasien halusinasi dengan nilai p-Value =
2 sedikit mengalami kesulitan, karena 0,000, karena nilai p<α (0,05) sehingga
pasien 1 saat komunikasi sedikit pelo dan dapat diisimpulkan terapi religius zikir
saat di ajarkan teknik kombinasi berpengaruh terhadap peningkatan
menghardik dengan zikir, pasien cenderung kemampuan mengontrol halusinasi
sulit mencerna kata-kata panjang yang di pendengaran. (Wahyu, 2014). Hasil
anggap baru saat dia mendengar, walaupun penelitian ini sejalan dengan yang lain
saat itu pasien kooperatif. Sedangkan menunjukkan ada pengaruh terapi zikir
pasien 2 cenderung lebih diam dan kalau sebelum dilakukkan terapi zikir adalah
tidak di ajak ngobrol terlebih dahulu pasien 16,90 dan setelah terapi zikir 5,48 dengan
enggan berbicara, namun saat sudah nilai p= 0,000 <0,05. (Emulyani, 2020).
mengenal satu sama lain, sering di
perhatikan, pasien dapat mengutarakan SIMPULAN
masalah yang dia rasakan. Tindakan teknik menghardik dengan zikir
pada pasien halusinasi dapat membantu
Hasil studi menujukkan bahwa preetest menurunkan tingkat halusinasi yaitu saat
pasien halusinasi di ruang Arimbi RSJD preetest rata-rata nilai skore 3-4,
Amino Ghondhohutomo Semarang. Pasien sedangkan postest rata-rata nilai skore 0-1.
pertama dan kedua menunjukkan tingkat Teknik kombinasi menghardik dengan zikir
halusinasi yang tinggi rata-rata nilai skor 3- dilakukan selama 3 kali pertemuan dan
4. Sedangkan hasil postest pada pasien menunjukkan hasil yang efektif sehingga
halusinasi detelah dilakukan tindakan dapat menurunkan tingkat halusinasi.
kombinasi menghardik dengan zikir
menunjukkaan penurunan pada kedua UCAPAN TERIMA KASIH
pasien yaitu rata-rata nilai skor 0-1.
Penulis menuturkan terimakasih kepada
Hasil evaluasi diatas setelah dilakukan seluruh unit terkait dalam proses
tindakan kombinasi menghardik dengan penyusunan laporan kasus ini.
zikir dapat membantu menurunkan tingkat
halusinasi. Penelitian ini sejalan dengan REFERENSI
penelitian lain dengan Modifikasi asuhan
keperawatan antara teknik distraksi Al-Sakandari, Ibnu Athaillah. (2013). Zikir
menghardik dengan terapi spiritual Penentram Hati. Jakarta: Zaman.
terdapat pengaruh yang sangat signifikan Damaiyanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan
yaitu intervensi saat preetest adalah 28,30 Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
dan saat postest 17,91. (Nurlaili, 2019). Emulyani., & Herlambang, (2020). Pengaruh Terapi
Hasil penelitian ini sejalan dengan Zikir Terhadap Penurunan Tanda Dan Gejala
penelitian lain menunjukkan bahwa ada Halusinasi Pada Pasien Halusinasi. Jurnal
kolerasi yang signifikan antara teknik Kesehatan. Juni 2020. Vol, 9, No, 1. Hal 17-25.
spiritual untuk menurunkan halusinasi (p- Fadly, M., Keliat, B. A., (2017). Relationship
value<0,05), dimana tingkat spiritual lebih Between Spiritusl Well-Being And Hallucinations In
tinggi dan dapat menurunkan gejala Patients With Schizophrenia In A Mental Health
Hospital.Ui Proceedings On Health Annd Medicine.
halusinasi. Sehingga teknik spiritual
2017. Vol, 3
diajurkan untuk dimasukkan dalam asuhan
keperawatan individu dengan halusinasi. Fananda, M. (2012). Penerapan Perawat Dalam
Terapi Pisikoreligius Untuk Meurunkan Tingkat
(Muhammad, 2017). Hasil penelitian ini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 1, April 2021/ page 43-48 50
Slamet Wiwi Jayanti - Pengaruh Teknik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan Halusinasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.