Anda di halaman 1dari 12

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

PROFESI NERS PRAKTEK KLINIK

STASE KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh:
MEIDIA REVILITA MAHARANI

202107044

STIKES ICHSAN MEDICAL CENTRE BINTARO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


ANALISIS PROSES INTERAKSI (API)

Nama : Nn. M
Usia : 23 tahun
Interaksi : ke-1
Tanggal/Hari : Rabu, 05 Januari 2022
Waktu : 10.00 WIB
Lingkungan : di dalam ruang intermediate, suasana sepi.
Deskripsi : klien dapat berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain kurang,
tidak ada kontak mata, sering menunduk dan sering menghindar. Klien berpakaian
dengan rapi, sedang duduk di pojokan kamar sendiri.
Tujuan :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya.
- Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
- Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
- Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.
- Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
Mahasiswa : Meidia Revilita Maharani
Komunikasi Non Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada
Komunikasi Verbal Rasional
Verbal Klien Perawat
P : Datang menghampiri
Merasa bingung dengan Dengan penuh percaya diri Memberi salam adalah hal
P : “Assalamualaikum
klien sambil tersenyum.
kehadiran perawat dan bertemu dengan klien. yang baik dalam memulai
adek”.
menjawab salam dengan baik. interaksi.
K : “walaikumsalam”. K : menatap ke arah Klien menjawab pertanyaan Perawat menghargai klien. Menjawab salam
perawat dengan wajah perawat sambil menundukkan menunjukkan klien mau
malu. kepala. mengawali pembicaraan
dengan perawat.
P : “perkenalkan nama P : sambil menatap klien Klien mau mengawali Melakukan pendekatan Dengan memperkenalkan
saya meidia revilita, dan tersenyum percakapan dengan perawat. secara fisik untuk diri pada klien diharapkan
biasa di panggil mey. mengulurkan tangan membangkitkan keakraban klien mau berkenalan
Saya mahasiswiuntuk berjabat tangan. dalam interaksi. dengan perawat.
keperawatan stikes imc K : klien mengulurkan
bintaro yang sedang tangan dan berjabat
praktik di rumah sakit tangan sebagai wujud
ini selama 3 minggu. balasan terhadap ajakan
Saya akan merawat perawat.
adek selama saya
praktik di rumah sakit
ini. Siapa nama ibu?”.
K : “nama saya Nn.M”. K : klien duduk dan Klien mau menerima Menatap klien untuk tetap Klien membuka diri untuk
menundukkan kepala perkenalan perawat. mempertahankan berkenalan atau klien
sambil melepas tangan komunikasi dan meyakinkan memulai membina
perawat. klien bahwa perawat ingin hubungan saling percaya.
P : perawat menatap membantu apa yang dialami
klien sambil tersenyum klien.
dan mendengarkan
dengan kesungguhan.
P : “ibu M senang P : menatap klien dengan Memperhatikan pertanyaan Memberikan perasaan Dengan menanyakan nama
dipanggil dengan nama tersenyum. perawat. nyaman pada klien. panggilan kesukaan klien,
apa?” K : klien diam dan klien akan merasa dihargai
mendengarkan. oleh perawat.
K : “Nn.M” K : klien menjawab Klien mau membina Perawat senang Klien menyebutkan nama
sambil menundukkan hubungan saling percaya berkomunikasi dengan klien panggilannya
kepala. dengan perawat. dan perawat merasa klien menunjukkan klien dan
P : mendengar jawaban sudah mulai membuka diri. perawat sudah mulai
klien. membina hubungan saling
percaya.
P : “bagaimana P : menatap klien dengan Klien menunjukkan adanya Menunjukkan rasa empati Memberikan kesempatan
perasaan ibu hari ini?”. senyuman. perhatian terhadap pertanyaan pada klien. pada klien untuk
Apakah ibu sudah K : duduk terdiam. yang diajukan oleh perawat. mengungkapkan perasaan
mandi dan sudah sehingga klien akan
mengganti pakaian? merasa diperhatikan oleh
perawat.
K : “iya”. K : klien menundukkan Klien mengungkapkan Menunjukkan perhatian Memberikan kesempatan
kepala. perasaannya pada perawat. pada klien. pada klien untuk
P : menatap klien sambil mengungkapkan
tersenyum. perasaannya.
P : “bu bagaimana P : menatap klien. Memperhatikan pertanyaan Meminta persetujuan klien. Memberikan kesempatan
kalau sekarang kita K : klien diam. perawat. pada klien untuk
berbincang – bincang memutuskan tindakan
untuk saling yang akan dilakukan.
mengenal?”
K : “iya”. K : klien menundukkan Klien memberikan Meyakinkan klien bahwa Pernyataan persetujuan
kepala sambil persetujuan pada perawat. keputusan klien diharapkan dari klien akan
mengangguk. oleh perawat. memudahkan klien dan
P : menatap klien perawat untuk lebih saling
menunggu jawaban mengenal.
klien.
P : ”berapa lama kita P : menatap klien sambil Memperhatikan pertanyaan Menunjukkan tempat yang Dengan meninta
akan berbincang – menunggu jawaban perawat. akan digunakan untuk persetujuan klien untuk
bincang? Bagaimana klien. berbincang – bincang. memilih tempat akan
kalau 20 menit? Di membuat klien merasa
mana tempat yang nyaman dan lebih leluasa
menurut ibu cocok dalam berinteraksi dengan
untuk berbincang – perawat.
bincang? Bagaimana
kalau di kursi teras?”.
K : “iya”. K : klien hanya Menunjukkan kesediaan Mendampingi klien selama Dengan tanggapan yang
mengangguk dan diam. berinteraksi dengan perawat berinteraksi. baik dari klien
dan menerima keberadaan menunjukkan klien
perawat. percaya dengan perawat.
P : “kalau boleh saya P : menatap klien sambil Memperhatikan pertanyaan Menunjukkan perhatian Dengan menanyakan
tahu ibu tinggal dengan tersenyum. perawat. pada klien. penyebab klien di bawa ke
siapa? Siapa yang K : klien hanya diam. klinik akan membantu
paling dekat dengan perawat dalam mengetahui
adek? Apa yang masalah dan dalam
membuat ibu tidak merawat klien.
dekat dengan orang
lain?”.
K : (tidak ada jawaban). K : klien hanya diam. Klien tidak mampu Menunjukkan perhatian Jawaban klien
P : tersenyum melihat menunjukkan keterbukaan pada klien. menunjukkan bahwa
klien berharap menjawab pada perawat. merasakan kalau
pertanyaan. keadaannya perlu
perawatan.
P : “apakah ada P : kontak mata Memperhatikan pertanyaan Menanyakan isolasi sosial Untuk mengetahui jenis
pengalaman yang tidak dipertahankan. perawat. klien. isolasi sosial klien.
menyenangkan ketika K : mendengarkan dan
bergaul dengan orang hanya diam.
lain?”
K:- K : klien diam sambil Menunjukkan rasa percaya Mengidentifikasi isolasi Untuk mengetahui isi
menundukkan kepala dan diri saat menjawab sosial klien. isolasi klien.
sesekali melihat perawat. pertanyaan perawat.
P : tersenyum melihat
klien dan sambil
menatap.
P : “menurut ibu P : kontak mata Memperhatikan pertanyaan Mengidentifikasi isolasi Untuk mengetahui isi
bagaimana rasanya dipertahankan. perawat. sosial klien. isolasi klien.
kalau kita mempunyai K : mendengarkan
banyak teman? Dan perawat dan klien diam
bagaimana rasanya sesekali menatap wajah
kalau kita tidak perawat dengan wajah
mempunyai teman?”. malu.
K:- K : klien diam dan Menunjukkan rasa percaya Mendengarkan penjelasan Agar klien merasa bahwa
menundukkan kepala. diri saat menjawab klien dan menunjukkan rasa perawat peduli
P : duduk di samping pertanyaan perawat. empati. terhadapnya.
klien dan menatap klien
dengan senyuman.
P : “nah ibu punya P : kontak mata Memperhatikan pertanyaan Mengidentifikasi waktu dan Untuk mengetahui waktu
banyak teman itu bagus. dipertahankan. perawat. frekuensi isolasi klien. dan frekuensi isolasi klien
Kita dapat bercerita K : mendengar
segalanya kepada teman pertanyaan perawat.
kita jika ada masalah.
Bagaimana kalau kita
belajar cara berkenalan?
Apakah ibu mau?”.
K:- K : klien hanya diam dan Menjawab dengan ekspresi Memperhatikan penjelasan Agar klien merasa perawat
mengangguk kepala. serius. klien. peduli padanya.
P : menatap klien dan
mempertahankan kontak
mata klien.
P : “baik lah ibu saya P : menatap klien sambil Memperhatikan pertanyaan Mengidentifikasi situasi Untuk mengetahui situasi
akan kasih contoh cara menunggu jawaban perawat. yang menimbulkan isolasi yang menimbulkan isolasi
berkenalan dengan klien. klien. klien.
orang lain. Hai nama K : mendengarkan
saya meidia revilita, pertanyaan klien.
saya lebih senang di
panggil mey. Kemudian
ibu menanyakan nama
orang yang sedang
berkenalan dengan ibu,
contohnya nama kamu
siapa? Senang di
panggil siapa? Seperti
itu contohnya. Coba
sekarang ibu praktikan
cara berkenalan yang
sudah saya contoh kan
tadi”.
K : “nama saya M K : menjawab dengan Memperhatikan pertanyaan Memperhatikan penjelasan Agar klien merasa perawat
senang dipanggil M”. jelas dan sambil perawat. klien. peduli padanya.
menundukkan kepala.
P : mendengarkan
penjelasan klien dan
kontak mata
dipertahankan.
P : “iya bagus sekali ibu P : menatap klien sambi Memperhatikan pertanyaan Memberikan pujian kepada Pujian memberikan
berkenalannya, kita bertepuk tangan. perawat. klien sambil menunjukkan motivasi bagi klien untuk
coba sekali lagi ya?”. K : mendengar perasaan senang. melakukan kegiatan dan
pertanyaan klien. aspek positif yang
dimilikinya.
K :- K : klien sudah tidak Memperhatikan pertanyaan Menunjukkan perhatian Agar klien merasa perawat
mau mengulangi perawat. kepada klien. peduli padanya.
perkenalannya lagi, dan
klien menundukkan
kepala.
P : tersenyum dan
menatap klien dan
kontak mata
dipertahankan.
P : “nanti kalau ibu P : menatap klien sambil Memperhatikan pertanyaan Menunjukkan perhatian Agar klien merasa perawat
masuk kamar jadi ibu tersenyum. perawat. kepada klien. peduli padanya.
sudah bisa berkenalan K : mendengar
dengan teman yang pertanyaan perawat
lain, seperti yang sudah sambil menganggukkan
di praktikan ibu tadi kepala.
ya”.
K:- K : klien diam dan Klien diam. Menunjukkan perhatian Pernyataan persetujuan
menundukkan kepala. klien. dari klien bahwa perawat
P : menatap klien peduli dengan klien.
P : “bagaimana P : kontak mata Memperhatikan pertanyaan Menunjukkan perhatian
perasaan ibu setelah dipertahankan. perawat. klien.
berbincang – bincang K : mendengarkan
dengan saya?”. pertanyaan perawat.
K:- P : memperhatikan klien. Menunjukkan rasa percaya
K : duduk terdiam. diri.
P : “baiklah, jangan P : berbicara dengan Klien setuju dengan kontrak Menunjukkan rasa lega Kontrak dengan klien akan
lupa kegiatan yang baru nada yang bersahabat yang di ajukan oleh perawat. karena klien mau ber meningkatkan kepercayaan
saja dilakukan dan jelas. bincang – bincang dengan klien pada perawat.
dimasukkan ke dalam K : klien perawat dan rasa senang
jadwal harian ya dek? menganggukkan kepala. setelah berinteraksi dan
Besuk kita bertemu lagi meyakinkan bahwa waktu
ya. Kira – kira besok yang telah disepakati telah
kita mau berbincang – berakhir.
bincang di mana ya?
Bagaimana kalau di
kursi meja makan?
Besok saya tunggu di Mengakhiri pembicaraan Ucapan terima kasih akan
kursi meja makan jam dengan bersahabat. meningkatkan rasa
10.00 pagi ya untuk kepercayaan klien pada
berbincang – bincang perawat.
lagi. Sekarang ibu boleh
kembali ke kamar dan
saya permisi dulu,
terima kasih atas
waktunya dan kerja
samanya,
assalamualaikum”.

K : “iya”.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
HARI PERTAMA
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, tetapi klien tampak menghindar ketika diajak berbicara.

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial

3. Tujuan khusus
TUK :

- Klien dapat membina hubungan saling percaya.


- Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
- Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
- Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap..
4. Tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
- Buat kontrak intraksi yang jelas
- Tunjukan sikap jujur dan menepati janji
- Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan berkenalan
B. Strategi komunikasi dan pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya meidia revilita, biasa di
panggil mey. Saya mahasiswi keperawatan stikes imc bintaro yang
sedang praktik di rumah sakit ini selama 3 minggu. Saya akan
merawat adek selama saya praktik di rumah sakit ini. Siapa nama
ibu?”

b. Evaluasi/validasi

“bagaimana perasaan ibu hari ini?”.


Apakah ibu sudah mandi dan sudah mengganti pakaian?”
c. Kontrak
-Topik : “bu bagaimana kalau sekarang kita berbincang – bincang untuk
saling mengenal?”
-Waktu : “Boleh saya berbincang-bincang selama 10 menit?”
-Tempat : “berapa lama kita akan berbincang – bincang? Bagaimana
kalau 20 menit? Di mana tempat yang menurut ibu cocok untuk
berbincang – bincang? Bagaimana kalau di kursi teras?”.
2. Fase Kerja
a. Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain?
b. apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul
dengan orang lain?”
c. “menurut ibu bagaimana rasanya kalau kita mempunyai banyak
teman? Dan bagaimana rasanya kalau kita tidak mempunyai
teman?”.
d. “baik lah ibu saya akan kasih contoh cara berkenalan dengan orang
lain. Hai nama saya meidia revilita, saya lebih senang di panggil
mey. Kemudian ibu menanyakan nama orang yang sedang
berkenalan dengan ibu, contohnya nama kamu siapa? Senang di
panggil siapa? Seperti itu contohnya. Coba sekarang ibu praktikan
cara berkenalan yang sudah saya contoh kan tadi”.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif (Klien)
“bagaimana perasaan ibu setelah berbincang – bincang dengan
saya?”.
b. Evaluasi Objektif (Perawat)
“nanti kalau ibu masuk kamar jadi ibu sudah bisa berkenalan
dengan teman yang lain, seperti yang sudah di praktikan ibu tadi
ya”.
c. Tindak Lanjut
“baiklah, jangan lupa kegiatan yang baru saja dilakukan
dimasukkan ke dalam jadwal harian ya dek? Besuk kita bertemu
lagi ya. Kira – kira besok kita mau berbincang – bincang di mana
ya? Bagaimana kalau di kursi meja makan? Besok saya tunggu di
kursi meja makan jam 10.00 pagi ya untuk berbincang – bincang
lagi ya.”
d. Kontrak yang akan datang
-Topik : “Besok kita berbincang-bincang lagi ya Nn.M nanti kita akan
mengulang kembali latihan berkenalan ya sama temannya”
-Waktu : “ jam berapa besok kita ketemu? Bagaimana kalau jam 10.00
WIB selama 10 menit, bagaimanan Nn.M setuju?”
-Tempat: “ bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di kursi teras
lagi?”

Anda mungkin juga menyukai