Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian Asuhan keperawatan pada tahap pertama yaitu
pengkajian. Dalam pengkajian perlu dikaji biodata pasien dan data data
untuk menunjang diagnosa. Data tersebut harus seakurat akuratnya, agar
dapat digunakan dalam tahap berikutnya, meliputi nama pasien,umur,
keluhan utama
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan nyeri, kesemutan pada
esktremitas,luka yang sukar sembuh, sakit kepala, menyatakan
seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi,
koma dan bingung.
b. Riwayat kesehatan lalu
Biasanya klien DM mempunyai Riwayat hipertensi, penyakit jantung
seperti Infark miokard .
c. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya Ada riwayat anggota keluarga yang menderita DM.
2. Aktivitas / istirahat ;
Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan , kram otot, tonus otot menurun,
Gangguan tidur dan istirahat, takikardi dan takipnea, letargi,
disorientasi, koma, penurunan kekuatan otot
3. Sirkulasi ;
Adanya riwayat hipertensi, MCI Klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas ,Ulkus, penyembuhan luka lama Takikardi, perubahan
tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang menurun/tak ada,
disritmia, krekles Kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata
cekung
4. Integritas ego;
Stres, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan
dengan kondisi Ansietas, peka rangsang
5. Eliminasi ;
Poliuri, nokturia, disuria, sulit brkemih, ISK baru atau berulang
Diare, nyeri tekan abdomen urin encer, pucat, kuning, atau berkabut dan
berbau bila ada infeksi,Bising usus melemah atau turun, terjadi
hiperaktif ( diare ), abdomen keras, adanya asites
6. Makanan / cairan ;
Anoreksia, mual, muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan
glukosa / karbohidrat, penurunan berat badan, haus dan lapar terus,
penggunaan diuretic ( Tiazid ), kekakuan / distensi abdomen, kulit
kering bersisik, turgor kulit jelek, bau halitosis / manis, bau buah (nafas
aseton ).
7. Neurosensori :
Pusing, pening, sakit kepala kesemutan, kebas, kelemahan pada otot,
parastesia, gangguan penglihatan, disorientasi, mengantuk, stupor /
koma , gangguan memori ( baru, masa lalu ), kacau mental, reflek
tendon dalam menurun/koma, aktifitas kejang
8. Nyeri / kenyamanan ;
Abdomen tegang/nyeri, wajah meringis, palpitasi
9. Pernafasan ;
Batuk, dan ada purulen, jika terjadi infeksi frekuensi pernafasan
meningkat, merasa kekurangan oksigen
10. Keamanan ;
Kulit kering, gatal, ulkus kulit, kulit rusak, lesi, ulserasi, menurunnya
kekuatan umum / rentang gerak, parestesia/ paralysis otot, termasuk
otot-otot pernafasan,( jika kadar kalium menurun dengan cukup
tajam) ,demam, diaphoresis
11. Seksualitas ;
Cenderung infeksi pada vagina, Masalah impotensi pada pria, kesulitan
orgasme pada wanita
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi
insulin di buktika dengan hiperglikemia
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan. Peningkatan kebutuhan
metabolisme di buktikan dengan Berat badan menurun minimal 10% di
bawah rentang ideal
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahaan dibuktikan
merasa lemah
C. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan
resistensi insulin di buktika dengan hiperglikemia
Kriteria Hasil :
- Kestabilan kadar glukosa darah meningkat (L.05022)
- Tingkat pengetahuan meningkat (L.12111)

Intervensi :

Manajemen Hiperglikemia (L.03115)

a. Edukasi Diet
- Tindakan
 Monitor kadar glukosa darah
 Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi
 Monitor tanda & gejala hiperglikemia (polidipsi, polifagia,
polyuria, malaise, sakit kepala, pandangan kabur)
 Monitor intake & output cairan.
- Terapeutik
 Berikan asupan cairan oral
 Konsultasi dengan medis bila tanda & gejala hiperglikemia
tetap atau meningkat.
- Edukasi
 Anjurkan kepatuhan diit.
- Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan
 Kolaborasi pemberian insulin.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan. Peningkatan kebutuhan
metabolisme di buktikan dengan Berat badan menurun minimal 10%
di bawah rentang ideal
Kriteria Hasil :
- Status Nutrisi (L.03030)
Intervensi :

a. Manajemen Berat Badan (I.03097)


b. Manajemen Mual (L.03097)
- Tindakan
 Identifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat
mempengaruhi berat badan
 Identifikasi penyebab mual (mis. Pengobatan dan prosedur)
 Monitor mual(mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat
keparahan)
 Monitor asupan nutrisi dan kalori
- Terapeutik
 Hitung berat badan ideal klien
 Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis
kecemasan, ketakutan, kelelahan)
- Edukasi
 Jelaskan hubungan antara asupan makanan, aktivitas fisik,
penambahan berat badan dan penurunan berat badan.
 Anjurkan istirahan dan tidur yang cukup
 Anjurkan melakukan pencatatan asupan makan, aktivitas
fisik dan perubahan berat badan
 Kolaborasi pemberian analgetik
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahaan dibuktikan
merasa lemah
Kriteria Hasil :
- Toleransi aktivitas (L.05047)
- Tingkat Keletihan (L.05046)

Intervensi

a. Energy Manajemen (I.05178)


b. Manajemen program latihan (I.05179)
- Tindakan
 Observasi tanda-tanda vital (nadi,suhu,tekanan darah,
frekuensi nafas)
 Identifikasi pengetahuan dan pengalaman aktivitas fisik
sebelumnya
 Monitor tanda vital sebelum dan setelah latihan
- Edukasi
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Motivasi untuk memulai/melanjutkan aktifitas fisik
 Libatkan keluarga dalam merencanakan dan memelihara
program aktivitas fisik
 Jelaskan manfaat aktivitas fisik
- Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makan
D. Implementasi
Untuk implementasi, disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah
ditetapkan sesuai diagnosa. Tindakan keperawatan adalah pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan. Pada tahap ini perawat yang akan memberikan perawatan
kepada pasien dan sebaiknya tidak bekerja sendiri tetapi juga melibatkan
tenaga medis yang lain untuk memenuhi kebutuhan pasien. (Padila, 2013).
1. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi
insulin di buktika dengan hiperglikemia.
- Memonitor kadar glukosa darah per hari
- Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
- Memonitor tanda & gejala hiperglikemia (polidipsi, polifagia,
poliuira, malaise, sakit kepala, pandangan kabur)
- Memonitor intake & output cairan
- Memberikan asupan cairan oral sesuai instruksi dokter kepada
klien
- Berkonsultasi dengan medis kemungkinan tanda& gejala
hiperglikemia tetap atau meningkat
- Menganjurkan kepada klien tentang kepatuhan diit sesuai instruksi
saran ahli gizi
- Berkolaborasi dengan team medis terkait pemberian cairan
intravena
- Berkolaborasi dengan team medis terkait dengan pemberian insulin
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan. Peningkatan kebutuhan
metabolisme di buktikan dengan Berat badan menurun minimal
10% di bawah rentang ideal.
- Mengidentifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat
mempengaruhi berat badan.
- Mengidentifikasi penyebab mual (mis. Pengobatan dan prosedur)
- Memonitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan
- Memonitor asupan nutrisi dan kalori pasien
- Menghitung berat badan ideal pasien
- Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis. Kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
- Menjelaskan hubungan antara asupan makanan, aktivitas,
penambahan berat badan, dan penurunan berat badan
- Berkolaborasi dengan team medis terkait pemberian analgetik
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahaan dibuktikan
merasa lemah
- Mengobservasi tanda-tanda vital (nadi, suhu, tekanan darah dan
frekuensi nafas)
- Mengidentifikasi pengetahuan dan pengalaman aktivitas fisik
sebelumnya
- Memonitor tanda vital sebelum dan setelah latihan
- Menganjurkan melakukan aktivitas bertahap
- Memotivasi untuk memulai atau melanjutkan aktivitas
- Melibatkan keluarga dalam merencanakan dan memelihara
program aktivitas fisik
- Menjelaskan manfaat aktivitas fisik
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan.
E. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan
terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan/kriteria hasil yang telah
ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan mdengan melibatkan
tenaga medis yang lain agar mencapai tujuan/kriteria hasil yang telah
ditetapkan. Evaluasi pada asuhan keperawatan dilakukan secara sumatif
dan formatif.

Anda mungkin juga menyukai