Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN STASE KEPERAWATAN

ANAK
GASTROENTERITIS AKUT DIRUANG RAWAT
INAP ALAMANDA
OMNI HOSPITALS CIKARANG TAHUN 2021

MEIDIA REVILITA MAHARANI (202107044)


GASTROENTERITIS AKUT
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus
besar dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal
dengan manifestasi diare, dengan atau tanpa disertai muntah, serta
ketidaknyamanan abdomen (Muttaqin, 2011)

Gastroenteritis atau diare adalah penyakit yang ditandai dengan


bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari)
disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa
darah dan/atau lendir (Sudaryat, 2007)
ETIOLOGI
Menurut Arif Muttaqin (2011) dan Suriadi (2010), penyebab dari gastroenteritis sangat
beragam , antara lain sebagai berikut :

FAKTOR INFEKSI FAKTOR NON INFEKSI


a. Infeksi berbagai a. Alergi makanan
macam bakteri yang b. Gangguan metabolik /
disebabkan oleh malabsorsi
kontaminasi makanan c. Iritasi saluran
maupun air minum pencernaan
b. Infeksi berbagai d. Obat-obatan
macam virus e. Penyakit usus
c. Jamur f. Emosional atau stress
d. Parasit g. Obstruksi usus
PATOFISIOLOGI
Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah
gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan
elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan moltilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah
kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa
(Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih),
hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah .
Tanda dan Gejala
Gastroenteritis Akut
Manifestasi
Klinis
1. Sering BAB dengan konsistensi
tinja cair atau encer
2. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi
(turgor kulit jelek, elastisitas kulit
menurun,mata cekung, mukosa
mulut dan bibir kering
3. Kram abdominal
4. Demam,mual,muntah dan anorexia
5. Badan lemah,pucat dan perubahan
TTV (nadi nafas cepat)
6. Urine menurun atau tidak ada
pengeluaran
— Suriadi (2011)
Menurut Suriadi (2001)
a. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
b. Pemeriksaan tinja : makroskopis dan
mikroskopis, PH, kadar gula, biakkan kuman
untuk mencari kuman penyebab dan uji retensi
terhadap berbagai antibiotik
Pemeriksaan c. Pemeriksaan darah : perifer lengkap, AGD,
Penunjang elektrolit terutama Na, K, Ca, P serum pada GE
yang disertai kejang
d. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah
untuk mengetahui faal ginjal
Penatalaksanaan
Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang di berikanperoral berupa cairan yang berisikan
NaCl dan Na HCO3, KCL danglukosa untuk diare akut

Cairan parenteral
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang di perlukan sesuai dengankebutuhan pasien, tetapi
semuanya itu tergantung tersedianya cairansetampat. Pada umumnya cairan Ringer Laktat (RL) di
berikantergantung berat / ringan dehidrasi, yang di perhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badannya

Obat – Obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melaluitinja dengan / tanpa muntah
dengan cairan yang mengandung elektrolitdan glukosa / karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras,
dsb).
Konsep
Asuhan Keperawatan
Pengkajian

1.Identitas Pasien
2.Keluhan Utama
3.Riwayat Penyakit
sekarang
4.Riwayat Kesehatan
5.Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan
Diare
berhubungan Hipertermi
dengan proses berhubungan
infeksi inflamasi, dengan proses
iritasi, malabsorbsi, penyakit
parasite

Gangguan integritas
kulit berhubungan
dengan kelembaban
dibuktikan dengan
kerusakan lapisan
kulit, kemerahan.
Intervensi Keperawatan
Diare b.d proses infeksi
Gangguan integritas kulit
inflamasi,iritasi,malabsorbsi,parasite Hipertermi b.d proses penyakit
berhubungan dengan kelembaban
dibuktikan dengan kerusakan jaringan
Observasi : Observasi :
dan atau lapisan kulit, kemerahan
1.Identifikasi penyebab diare (mis. 1.Identifikasi penyebab hipertermia
Inflamasi gastrointestinal, iritasi 2.Monitor suhu tubuh
Observasi :
gastrointestinal) 3.Sediakan lingkungan yang dingin
Identifikasi penyebab gangguan
2. Identifikasi riwayat pemberian 4.Longgarkan atau lepaskan pakaian
integritas kulit (mis. Perubahan
makanan 5.Lakukan kompres hangat
sirkulasi, perubahan status nutrisi,
3.Monitor warna, volume, frekwensi, dan 6.Ganti linen setiap hari atau lebih
peneurunan kelembaban, suhu
konsistensi tinja. sering jika mengalami hiperhidrosis
lingkungan ekstrem, penurunan
4. Monitor jumlah pengeluaran diare (keringat berlebih)
mobilitas)
5. Monitor keamanan penyiapan
Terapeutik :
makanan Terapeutik :
1. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah
Terapeutik : 1.Sediakan lingkungan yang dingin
baring
1. Berikan asupan cairan oral 2.Longgarkan atau lepaskan pakaian
2. Lakukan pemijatan pada area
2. Pasang jalur intravena 3.Basahi dan kipasi permukaan tubuh
penonjolan tulang, jika perlu
3. Berikan cairan intravena 4.Berikan cairan oral
Bersihkan perineal dengan air hangat,
Edukasi : 5.Ganti linen setiap hari atau lebih
terutama selama periode diare
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering jika mengalami hiperhidrosis
3. Gunakan produk berbahan
sering secara bertahap (keringat berlebih)
petrolium atau minyak pada kulit
2. Anjurkan menghindari makanan, 6.Lakukan pendinginan eksternal (mis.
kering
pembentuk gas, pedas, dan selimut hipotermia atau kompres dingin
Edukasi :
mengandung lactose pada dahi, leher, dada,
Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI abdomen,aksila)
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat Kolaborasi :
antimotilitas Kolaborasi pemberian obat penurun
2. Kolaborasi pemberian obat demam
antispasmodic/ spasmolitik Edukasi :
3. Kolaborasi pemberian obat pengeras Anjurkan tirah baring
feses
Implementasi

Untuk implementasi, disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah


ditetapkan sesuai diagnosa. Tindakan keperawatan adalah pengelolaan
dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan. Pada tahap ini perawat yang akan memberikan
perawatan kepada pasien dan sebaiknya tidak bekerja sendiri tetapi
juga melibatkan tenaga medis yang lain untuk memenuhi kebutuhan
pasien. (Padila, 2013).
Evaluasi

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan


terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan/kriteria hasil yang
telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan mdengan
melibatkan tenaga medis yang lain agar mencapai tujuan/kriteria hasil
yang telah ditetapkan. Evaluasi pada asuhan keperawatan dilakukan
secara sumatif dan formatif.
Tinjauan Kasus
IDENTITAS DATA
Nama : An. A
Alamat : Meadow Green
Cemara 1 no. 23 Lippo
Cikarang
Tempat/Tgl Lahir : Bekasi,11 KELUHAN UTAMA
November 2018 Ibu pasien mengatakan
Agama : Islam anaknya lemas, susah makan,
Usia : 3 Tahun RIWAYAT MASA LAMPAU
muntah terus selama 1 hari, 1.Penyakit waktu kecil : pasien
Suku Bangsa: Indonesia dari kemarin malam sudah ± 5
Nama Ayah/Ibu : Tn.B tidak pernah memiliki riwayat
x/hari, BAB cair selama 3 hari, penyakit terdahulu
Pendidikan Ayah : SMA dari kemarin malam BAB cair 2.Pernah dirawat di RS :
± 8 x/hari, darah (-), lendir (-), Sebelum nya pasien belum
sampai kulit bokong anak pernah di
lecet karena mencret terus- 3.Obat-obatan yang digunakan
menerus, demam dari kemarin : Pasien sedang tidak dalam
malam 38 C. pengobatan apapun
4.Alergi: Pasien tidak memiliki
riwayat alergi
terhadap obat,debu,dan
makanan
RIWAYAT KELUARGA
Keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit

RIWAYAT SOSIAL
1.Yang Mengasuh :-
2.Hubungan dengan anggota keluarga : terjalin komunikasi yangbaik
3.Hubungan dengan teman sebaya : orang tua mengatakan bahwa anaknya sering bermain dengan anak
tetangga
4.Pembawaan secara umum : anak aktif
5.Lingkungan Rumah : baik

KEBUTUHAN DASAR
1.Makanan yang disukai/tidak disukai : pasien menyukai biscuit
Alat makan yang dipakai : sendok,piring
Pola makan : teratur
2.Pola Tidur : sering tidur
3.Kebiasaan sebelum tidur : harus minum susu menggunakan dot
4.Tidur Siang : setiap hari kurang lebih 2 jam
5.Mandi : 2 kali sehari
6.Aktifitas Bermain : sangat aktif
7.Eliminasi : sering mengompol
Keadaan Kesehatan Saat Ini
Diagnosa Medis : Gastroenteritis Akut

Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi

Jumat, Hemoglobin 13,3 12-16 gr/dl Normal


05/11/2021 Leukosit 12300 4000-10000/mm3 Abnormal
10.00 WIB Eritrosit 4,7 3,5-6 juta/mm3 Normal
Hematokrit 42 40-48 % Normal
Trombosit 186000 150000-400000/mm3 Normal

  Tes widal :          
S. Typhose 1/80 1/80 - - Normal
S. Paratypi A - - - - Normal
S. Paratypi B 1/80 - - - Normal
S. Paratypi C 1/80 1/80 - - Normal
Pengkajian Fisik
Alternative resources
Delicious Thanksgiving Most Popular
Recipe Menu Desserts
Prepare your dessert for
Thanksgiving Cocktail 30%
45%
M5 Sidecar

Main Course 25%


Grilled Spice Turkey

Sides Pumpkin Pie


200gr.
Flour Mercury is the closest
70gr. Cast-Iron Hasselback planet to the Sun
Sugar Potatoes

150gr. Skillet Cornbread with Pekan Pie


Butter Honey Butter Venus is the second planet
200gr. from the Sun
Egg Desserts
Ginger Pumpkin Pie Apple Pie
450gr.
Apple 2 Spoons
Mars is actually a very
Cinnamon Caramel-Apple Slab Pie cold place
Alternative mockup

Anda mungkin juga menyukai