Anda di halaman 1dari 1

Isolasi Sosial

Nn. M usia 23 tahun datang dari Igd dengan diatar keluarganya. Kemudian di
rawat di ruang intermediate, informasi dari keluarga semenjak ibuna bercerai dengan
ayahnya klien tidak mau keluar rumah selalu diam di dalam kamar, di rumah malas tiak
mau membantu pekerjaan rumah dan selalu tiduran, kalau diajak bicara selalu
menundukkan kepala, afek tumpul. Klien dirawat yang kedua kalinya. Dirawat yang
pertama satu tahun yang lalu .Klien masuk rumah sakit dikarenakan tidak mau kontrol
rawat jalan. Klien tidak mau keluar rumah, bicara seperlunya ,klien mengatakan dirinya
bodoh, klien mengatakan pernah mengalami halusinasi tetapi sekarang sudah tidak
terjadi lagi, klien mengatakan merasa dirinya tidak berguna merasa dirinya ada
kekurangan fisik dan kejiwaanya, klien mengatakan dirinya sakit hati karena sering
dipukul dan dimarahi ayah tirinya klien mengatakan kehidupanya hancur karena ayah
tirinya yang galak, tidak ada angota kelurganya yang mengalami gangguan jiwa, klien
mengatakan awal mula merasa kesal karena ibunya menikah lagi.

Berdasarkan observasi, klien tampak sering mengisolasi diri dengan duduk di


pojok, klien bicara seperlunyanya, klien bicara kadang ketus, tidak ada kontak mata
dengan lawan bicara, klien terlihat murung, klien tampak gelisah monadr-mandir, klien
terlihat penurunan aktivitas, klien selalu menundukan wajahnya, klien tampak sering
menghindar. Diagnoda medik Skizofrenia tak tergolongkan. Terapi medis : CPZ 100 mg :
1 tablet malam, Resperidon 5 mg : 3 x 1 tablet, Heximer 2 mg : 3 x 1 tablet.

Anda mungkin juga menyukai