Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

RUANG RAWAT: Poliklinik Jiwa RSHS TANGGAL DIRAWAT: 11 Juli 2022

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : An. ENP Tanggal pengkajian : 11 Juli
2022
Umur :14 tahun RM No. : 755869
Informan: : Ny. N

II. ALASAN MASUK


Ibu pasien mengeluh anak sering bermain HP kurang lebih 5 jam / hari.
Anak selalu harus di ingatkan untuk berangkat sekolah, makan,
membereskan tempat tidur, merapihkan meja makan sehabis makan,
menaruh sepatu sepulang sekolah, menaruh baju kotor sembarangan, dan
kadang di lempar di mana saja. Pasien selalu marah marah ketika di suruh
oleh ibunya, bahkan apabila di ganggu oleh adiknya, dan pernah
mendorong adiknya sampai terjatuh karena mengganggu ketika sedang di
kamar. Ibu pasien mengatakan satu tahun yang lalu pasien sempat berobat
ke psikolog karena jarang ke luar rumah dan selalu diam di kamar, tetapi
tidak ada perubahan dan 2 bulan terakhir ibu pasien menemukan keanehan
di anaknya, ketika anaknya hendak akan melaksanakan sholat fardu
wudhu nya selalu di ulang ulang, dalam satu waktu bisa 10-20 kali
berwudhu, bahkan ketika mandi juga selalu di ulang ulang sampai dengan
10 kali. Ketika di beri tahu ke ankanya bahwa wudhu nya sudah selesai
anaknya marah. 2 minggu yang lalu di sekolah ketika anaknya hendak
akan melaksanakan sholat dzuhur teman teman di sekitar nya merasa
curiga dengan tingkah laku an. ENP, karena ketika wudhu lama dan terus
di ulang ulang sampai dengan 10 kali, ketika di suruh berhenti oleh
temannya an. ENP malah menangis, langsung teman temannya menelpon
ibu nya dan membawa pulang anak nya.
Setelah anaknya tenang ibu pasien menanyakan kejadian apa yang terjadi
di sekolahnya, anaknya mengatakan bahwa anaknya ketika hendak akan
berwudhu dan mandi selalu mendengar suara orang menyuruh nya
mengulang karena masih ada najis, suara itu selalu menganggu nya ketika
sedang sendiri tiba tiba muncul suara yang menyuruh nya mandi karna ada
najis. Anak nya tidak bisa mengendalikan suara yang menyuruh nya
tersebut, dan anaknya mengatakan cape melakukan wudhu berulang ulang
terus. Karena tidak bisa di kendalikan an. ENP di bawa berobat oleh
ibunya ke poliklinik jiwa RSHS.
Ibu pasien juga mengatakan pasien mengatakan malu ketika keluar rumah
dan main bersama teman teman di sekitar rumah, di karenakan ayah dan
ibunya selalu bertengkar di rumah nya, ayahnya tempramen ketika marah
marah selalu terdengar keluar bahkan ke rumah tetangga nya, bahkan
ketika bertengkar ayah nya selalu melempar barang. Ibu pasien juga
mengatakan 2 tahun lalu sebelum kakek dari ayahnya meninggal,
kakeknya juga sering terlihat bicara sendiri dan terlihat seperti sedang
menerang kan sesuau pdahal tidak ada orang sama sekali dan ketika di
ganggu kakeknya juga selalu marah marah, dan sering terbangun malam
buka pintu dan seperti menyuruh orang masuk padahal tidak ada orang.
Kakeknya tidak sempat di bawa berobat kearah kejiwaan nya, karena anak
anak mengira penyakit sudah sepuh.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?  Ya 

Tidak
2. Pengobatan sebelumnya  Berhasil  Kurang berhasil 

Tidak berhasil
3. Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik   

Aniaya seksual   

Penolakan   

Kekerasan dalam keluarga   

Jelaskan No. 1,2.3 : Ibu pasien mengatakan satu tahun yang lalu
pasien sempat berobat ke psikolog karena jarang ke luar rumah dan selalu
diam di kamar, tetapi tidak ada perubahan. Ibu pasien juga mengatakan
pasien mengatakan malu ketika keluar rumah dan main bersama teman
teman di sekitar rumah, di karenakan ayah dan ibunya selalu bertengkar di
rumah nya, ayahnya tempramen ketika marah marah selalu terdengar keluar
bahkan ke rumah tetangga nya, bahkan ketika bertengkar ayah nya selalu
melempar barang.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan

Kakek dari ayah Ibu pasien juga Tidak di bawa berobat kearah
mengatakan 2 tahun lalu kejiwaan nya, karena anak
sebelum kakek dari anak mengira penyakit sudah
ayahnya meninggal, sepuh.
kakeknya juga sering
terlihat bicara sendiri dan
terlihat seperti sedang
menerang kan sesuau
pdahal tidak ada orang
sama sekali dan ketika di
ganggu kakeknya juga
selalu marah marah, dan
sering terbangun malam
buka pintu dan seperti
menyuruh orang masuk
padahal tidak ada orang.

Masalah Keperawatan : Halusinasi


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Ibu pasien juga mengatakan pasien mengatakan malu ketika keluar rumah
dan main bersama teman teman di sekitar rumah, di karenakan ayah dan
ibunya selalu bertengkar di rumah nya, ayahnya tempramen ketika marah
marah selalu terdengar keluar bahkan ke rumah tetangga nya, bahkan ketika
bertengkar ayah nya selalu melempar barang. Masalah Keperawatan :
Harga Diri Rendah Kronis

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD:90/60 N:98x/menit S:36,8 P:24x/menit
2. Ukur : TB: tidak di ukur BB: 34,8 kg
3. Keluhan fisik  Ya  Tidak

Jelaskan : Pada saat di kaji tidak ada keluhan fisik yang


muncul
Masalah Keperawatan : Tidak di temukan masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

14
thn
Keterangan :

: perempuan laki laki : Cerai

: Pasien pasien meninggal

: orang yg terdekat umur pasien


ƛ
Orang yang satu rumah

Jelaskan : ibu pasien mengatakan, pasien jarang di ajak berkomunikasi dengan


keluarga dan selalu membiarkan anaknya main HP, sehingga mengakibatkan anaknya
selalau menyendiri di kamar.

Masalah Keperawatan : Pola Asuh


2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Pada saat di lakukan pengkajian pasien mengatakan menyukai semua anggota
tubuhnya terutama tangannya, karena bisa menulis dan bermain game
b. Identitas :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien selalu bermain dengan teman teman
nya, bahkan pasien aktif sebagai pemin taekwondo dan selalu juara kelas di
sekolahnya.
c. Peran :
Pasien mengatakan merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara dan merupakan
siswa kelas 2 SMP Negeri.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan sambil menangis dan tertunduk pasien ingin sembuh dari
gangguan gangguan suara yang selalu menyuruh nya berwudhu dan mandi
berkali kali
e. Harga diri :
Pasien mengatakan sekarang jarang berinteraksi dengan teman temanya
karena malu, dengan keadaan keluarga dan keadaan sakit nya sekarang.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis, Halusinasi Pendengaran
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan oaring yang sangat berarti adalah ibunya, semua masalah
dan keluhan selalu di ungkapkan kepada ibu nya, tetapi ketika ada keluhan
mendengar suara suara yang menyuruhnya melakukan wudhu dan mandi tidak
bilang karena takut. Tetapi pda akhirnya semuanya cerita kepada ibu nya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Pasien mengatakan mengikuti les taekwondo, les matematika.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien juga mengatakan pasien mengatakan malu ketika keluar rumah dan
main bersama teman teman di sekitar rumah
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Ibu pasien mengatakan keyakinannya bahwa segala penyakit bisa di sembuhkan
asalkan kita tetap berdoa berusaha dan berikhtiar
b. Kegiatan ibadah:
Pasien mengatakan sebelum dan sesudah sakit pasien tetap beribadan dan bedoa
kepada ALLAH.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan dalam spiritual

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi  Penggunaan pakaian  Cara
berpakaian tidak
tidak sesuai seperti
biasanya
Jelaskan : pasien terlihat rapi, menggunakan kerudung, jaket putih, celana jeans
dan sandal tali, dengan membawa gandong berwarna putih.
Masalah Keperawatan :_ Tidak ada masalah Keperawatan dalam penampilan

2. Pembicaraan
 Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren
 Apatis  Lambat  Membisu  Tidak mampu
memulai
Pembicaraan
Jelaskan : pasien pada saat di ajak ngobrol tidak mampu memulai pembicaraan,
dan ketika di ajka berbicara pasien menjawab dengan hanya jawaban iya dan
tidak sambil menunduk ke bawah, dan ketika menjawab pertanyaan juga pasien
terlihat lambat.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Aktivitas Motorik
 Lesu  Tegang  Gelisah  Agitas
 Tik  Grimasen  Tremor  Kompulsif
Jelaskan : Aktivitas keseharian pasien merasa gelisah dan tegang ketika
mendengar suara-suara yang selalu menyuruhnya berwudhu dan mandi berulang
ulang
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

4. Alam Perasaan
 Sedih  Ketakutan  Putus asa  Khawatir  Gembira berlebihan
Jelaskan : pasien mengatakan merasa sedih dengan keadaan nya sekarang, pasien
ingin seperti dulu bermain denga teman teman tanpa merasa malu dan ingin
hilang dari gangguan gangguan suara yang menyruh nya mandi dan wudhu
berulang.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah dan Halusinansi Pendengaran

5. Afek
 Datar  Tumpul  Labil  Tidak
sesuai
Jelaskan :_ afek klien datar, klien menjawab pertanyaan dari perawat
Masalah Keperawatan : tidak terdapat maslah keperawatan

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan  Tidak kooperatif  Mudah
tersinggung
 Kontak mata kurang  Defensif  Curiga
Jelaskan : selama komunikasi dengan perawat terjadinya kontak mata dan
terlihat klien percaya dengan perawat dan terlihat menunduk malu
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

7. Persepsi
Halusinasi
 Pendengaran  Penglihatan  Perabaan
 Pengecapan  Penghidung
Jelaskan : Pasien selalu mendengar suara yang menyuruhnya untu berwudhu
berulang dan mandi berulang
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

8. Proses Pikir
 Sirkumtansial  Tangensial  Kehilangan
asosiasi
Flight of ideas
  Blocking  Pengulangan
pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan :_ saat diajak berinteraksi, klien tanpak mengulang kata-kata yang sama
dan klien banyak bingung.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

9. Isi Pikir
 Obsesi  Fobia  Hipokondria
 Depersonalisasi  Ide yg terkait  Pikiran magis

Waham
 Agama  Somatik  Kebesaran 
Curiga
 Nihilistik  Sisip pikir  Siar pikir 
Kontrol piker

Jelaskan : klien tidak memiliki kelainan isi fikir dan waham


Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan

10. Tingkat Kesadaran


 Bingung  Sedasi  Tupor

Disorientasi
 Waktu  Tempat  Orang
Jelaskan :_ klien sadar bahwa sedang berada di RSHS dan sedang menglami
pengobatan
Masalah Keperawatan :Tidak terdapat maslaah keperawatan

11. Memori
 Gangguan daya ingat  Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini  Konfabulasi
Jelaskan : Daya ingat pasien baik
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih  Tidak mampu  Tidak
mampu
berkonsentrasi berhitung
sederhana
Jelaskan : : klien mampu berhitung dan berkonsentrasi cukup baik
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan

13. Kemampuan Penilaian


 Gangguan ringan  Gangguan bermakna
Jelaskan : klien mampu menilai mana yang lebih diutamakan dalam mengambil
keputusan
Masalah Keperawatan :Tidak terdapat masalah keperawatan

14. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal
diluar dirinya
Jelaskan : klien merasa bahwa suara yang ia dengar itu nyata walaupun tidak bisa
melihatnya.
Masalah Keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
 Bantuan minimal  Bantuan total
2. BAB/BAK
 Bantuan minimal  Bantuan total
3. Mandi
 Bantuan minimal  Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
 Bantuan minimal  Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
 Tidur siang lama :_________________s/d_______________
 Tidur malam lama : 21:00 s/d 05:00
 Aktivitas sebelum/sesudah tidur :____________s/d___________
6. Penggunaan Obat
 Bantuan minimal  Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan  
Sistem dukungan  

8. Aktivitas di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapihan rumah  
Mencuci pakaian  
Pengaturan keuangan  

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belajar  
Transportasi  
Lain-lain  
Jelaskan :_pasien dapat melakukan aktivitas dengan sendiri
Masalah Keperawatan :Tidak terdapat masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum Alkohol
 Mampu menyesuaikan masalah  Reaksi lambat/berlebih
 Tehnik relaksasi  Bekerja berlebih
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olahraga  Mencederai diri
 Lainnya_________  Lainnya_______
Mal Adaptif : klien merespon halusinasi dengan marah-marah sendiri dan
menangis
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : klien mengatakan tidak
pernah berhubungan dengan kelompok kelompok tertentu
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, Fisik : klien mengatakan tidak
ada masalah berhubungan dengan lingkungan
 Masalah dengan pendidikan, spesifik : klien mengatakan sekarang kelas 2
SMP dan tidak ada masalah yang berhubungan dengan pendidikan
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien belum bekerja
 Masalah dengan perumahan, spesifik : klien mengatakan tidak ada masalah
dengan perumahan, tetapi malu apabila keluar rumah danbergaul dengan
teman teman dekat rumah karena ayah dan ibunya sellau bertengkar dan
suaranya terdengar sampai luar.
 Masalah ekonomi, spesifik : klien lahir ditengah keluarga dengan ekonomi
menengah
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : tidak masalah dengan
pelayanan kesehatan
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


 Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
 Koping  Obat-obatan
 Lainya :____________________
Masalah Keperawatan : Klien mengatakan kurang tau tentang keadaannya
saat ini karena klien merasa suara yang ia dengar itu nyata

ANALISA DATA
Data Masalah

Subyektif: - Risiko Perilaku Kekerasan

Objektif :
Satu tahun lalu pasien selalu marah marah bila di
ganggu dan pernah mendorong adiknya hingga
terjatuh.
Tegang
Gelisah
Halusinasi
Subjektif : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
anaknya mengatakan bahwa anaknya ketika hendak Pendengaran
akan berwudhu dan mandi selalu mendengar suara
orang menyuruh nya mengulang karena masih ada
najis, suara itu selalu menganggu nya ketika
sedang sendiri tiba tiba muncul suara yang
menyuruh nya mandi karna ada najis. Anak nya
tidak bisa mengendalikan suara yang menyuruh
nya tersebut, dan anaknya mengatakan cape
melakukan wudhu berulang ulang terus.

Objektif :
Menyendiri
Melamun
Tegang
Gelisah
Saat diajak berinteraksi, klien tanpak mengulang
kata-kata yang sama dan klien banyak bingung.
Subjektif : Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah Kronis

Ibu pasien juga mengatakan pasien mengatakan


malu ketika keluar rumah dan main bersama teman
teman di sekitar rumah.

Pasien mengatakan sekarang jarang berinteraksi


dengan teman temanya karena malu, dengan
keadaan keluarga dan keadaan sakit nya sekarang.

Objektif :

- selama komunikasi dengan perawat


terjadinya kontak mata dan terlihat klien
percaya dengan perawat dan terlihat
menunduk malu.
- pasien pada saat di ajak ngobrol tidak
mampu memulai pembicaraan, dan ketika
di ajka berbicara pasien menjawab dengan
hanya jawaban iya dan tidak sambil
menunduk ke bawah, dan ketika
menjawab pertanyaan juga pasien terlihat
lambat.

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Skizifrenia Paranoid

Terapi medik : Haloperidol 1x0,5mg (setiap malam)


XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Intervensi Keperawatan
Diagnose Keperawatan
SLKI SIKI
SDKI

D. 0146 Risiko Perilaku Kontrol diri meningkat 09076 Pencegahan perilaku kekerasan
Kekerasan

Subyektif: -
- Verbalisasi ancaman kepada Observasi
orang lain menurun
- Verbalisasi umpatan menurun - Monitor adanya benda yang
Objektif : - Perilaku menyerang menurun berpotensi membahayakan
- Perilaku melukai diri sendiri - Monitor keamanan barang yang
Satu tahun lalu pasien selalu dibawa oleh pengunjung
atau orang lain menurun
marah marah bila di ganggu - Monitor selama menggunakan
- Perilaku merusak lingkungan
dan pernah mendorong sekitar menurun barang yang dapat
adiknya hingga terjatuh. membahayakan
- Perilaku agresif menurun
Terapeutik
- Suara keras menurun
Tegang
- bicara ketus menurun - Pertahankan lingkungan yang
Gelisah bebas dari bahaya secara rutin
- Libatkan keluarga dalam
Halusinasi perawatan

SP.1 (Tgl
…………………………………)

 Identifikasi penyebab, tanda dan


gejala serta akibat perilaku
kekerasan
 Latih cara fisik 1
 Tarik napas dalam
 Masukan dalam jadwal harian
pasien

SP.2 (Tgl
………………………………………)

 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1)


 Latik cara fisik 2
 Pukul kasur/ bantal
 Masukan dalam jadwal harian
pasien

SP.3 (Tgl
…………………………………………..
)

 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1 &


2)
 Latih secara social/ verbal
 Menolak dengan baik
 Meminta dengan baik
 Mengungkapkan dengan baik
 Masukan dalam jadwal harian
pasien

SP.4 (Tgl
…………………………………….. )

 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1, 2


& 3)
 Latih secara spiritual :
 Berdoa
 Sholat
 Masukan dalam jadwal harian
pasien

SP.5 (Tgl
…………………………………….. )

 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1, 2,


3 & 4)
 Latih patuh obat
 Minum obat secara teratur
dengan prinsip 5B
 Susun jadwal minum obat
secara teratur
 Masukan dalam jadwal harian
pasien

Edukasi

- Anjurkan pengunjung dan


keluarga untuk mendukung
keselamatan pasien
- Latih mengungkapkan perasaan
secara asertif
- Latih cara mengurangi
kemarahan secara verbal dan
nonverbal (relaksasi, latihan
fisik, bercerita, spiritual)

Manajemen pengendalian marah

Observasi

- Identifikasi penyebab kemarahan


- Monitor potensi agresi tidak
konstruktif dan lakukan tindakan
sebelum agresif
- Identifikasi harapan perilaku
terhadap ekspresi kemarahan k
Terapeutik

- Gunakan pendekatan yang tenang


dan meyakinkan
- Fasilitasi mengekspresikan
marah secara adaftif
- Cegah kerusakan fisik akibat
ekspresi marah
- Cegah aktifitas memicu agresi
(meninju tas, mondar mandir,
berolah raga berlebihan)
- Lakukan kontrol eksternal
(pengekangan, seklusi)
- Berikan penguatanatas
keberhasilan penerapan strategi
pengendalian marah
Edukasi

- Jelaskan makna, fungsi marah,


frustasi, dan rspon marah
- Anjurkan meminta bantuan
perawat dan keluarga selama
ketegangan meningkat
- Ajarkan strategi untuk mencegah
ekspresi marah secara maladftif
- Ajarkan metode memodulasi
pengalaman emosi yang kuat
(latihan asertif, relaksasi,
aktivitas penyaluran energy)
GANGGUAN PERSEPSI Persepsi sensori membaik (L09083) MINIMALISASI RANGSANGAN
SENSORI (D.0085) - Verbalisasi mendengar bisikan (I.08241)
menurun 1. Observasi
Subjektif :
- Verbalisasi melihat bayangan  Periksa status mental,
anaknya mengatakan bahwa menurun status sensori, dan tingkat
- Verbalisasi merasakan sesuatu kenyamanan (mis. nyeri,
anaknya ketika hendak akan
melalu indra perabaan menurun kelelahan)
berwudhu dan mandi selalu 2. Terapeutik
- Verbalisasi merasakan sesuatu
mendengar suara orang  Diskusikan tingkat
melalui indra penciuman
menyuruh nya mengulang menurun toleransi terhadap beban
karena masih ada najis, - Distorsi sensori menurun sensori (mis. bising,
suara itu selalu menganggu terlalu terang)
- Perilaku halusinasi menurun  Batasi stimulus
nya ketika sedang sendiri - Menarik diri menurun lingkungan (mis. cahaya,
tiba tiba muncul suara yang - Melamun menurun suara, aktivitas)
menyuruh nya mandi karna - Curiga menurun  Jadwalkan aktivitas harian
ada najis. Anak nya tidak dan waktu istirahat
- Mondar mandir menurun
bisa mengendalikan suara  Kombinasikan
- Respon sesuai stimulus
yang menyuruh nya tersebut, prosedur/tindakan dalam
membaik
dan anaknya mengatakan satu waktu, sesuai
- Orientasi membaik kebutuhan
cape melakukan wudhu - Konsentrasi membaik
berulang ulang terus. SP.1  (Tgl
………………………………………
)
 Bantu pasien mengenal
Objektif : halusinasi :
 Isi
Menyendiri  Waktu terjadinya
 Frekuensi
Melamun  Situasi pencetus
 Perasaan saat terjadi
Tegang halusinasi
 Latih mengontrol halusinasi
Gelisah dengan cara menghardik :
Tahapan tindakannya meliputi :
Saat diajak berinteraksi,  Jelaskan cara menghardik
klien tanpak mengulang halusinasi
kata-kata yang sama dan  Peragakan cara menghardik
klien banyak bingung.  Minta pasien memperagakan
ulang
 Pantau penerapan cara ini,
beri penguatan perilaku
pasien
 Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP.2  (Tgl
………………………………… )
 Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP.1)
 Latih berbicara/ bercakap
dengan orang lain saat halusinasi
muncul
 Masukan dalam jadwal kegiatan
pasien
SP.3  (Tgl
…………………………………… )
 Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP.1 & 2)
 Latih kegiatan agar halusinasi
tidak muncul
Tahapannya :
 Jelaskan pentingnya
aktivitas yang teratur untuk
mengatasi halusinasi
 Diskusikan aktivitas yang
biasa dilakukan oleh pasien
 Latih pasien melakukan
aktivitas
 Susun jadwal aktivitas
sehari-hari sesuai dengan
aktivitas yang telah dilatih
(dari bangun pagi sampai
tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal
kegiatan, berikan penguatan
terhadap perilaku pasien yang (+)
SP.4  (Tgl
………………………………………
…………………….. )
 Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP.1, 2 & 3)
 Tanyakan program pengobatan
 Jelaskan pentingnya penggunaan
obat pada gangguan jiwa
 Jelaskan akibat bila tidak
digunakan sesuai program
 Jelaskan akibat bila putus obat
 Jelaskan cara mendapatkan obat/
berobat
 Jelaskan pengobatan (5B)
 Latih pasien minum obat
 Masukan dalam jadwal harian
pasien
3. Edukasi
 Ajarkan cara
meminimalisasi stimulus
(mis. mengatur
pencahayaan ruangan,
mengurangi kebisingan,
membatasi kunjungan)
4. Kolaborasi
 Kolaborasi dalam
meminimalkan
prosedur/tindakan
 Kolaborasi pemberian
obat yang mempengaruhi
persepsi stimulus
D.0086 gangguan Harga diri meningkat Manajemen perilaku ( I. 12463)
konsep diri : L09069 Observasi
Harga Diri  Identifikasi harapan untuk
Rendah Kronis - Penilaian diri positif mengendalikan perilaku
meningkat
- Perasaan memiliki kelebihan Terapeutik
Subjektif : atau kemampuan positif  Diskusikan tanggung jawab
meningkat terhadap perilaku
Ibu pasien juga mengatakan - Penerimaan penilaian positif  Jadwalkan kegiatan
pasien mengatakan malu terhadap diri sendiri terstruktur
ketika keluar rumah dan meningkat  Ciptakan lingkungan dan
main bersama teman teman - Minat mencoba hal baru kegiatan perawatan konsisten
di sekitar rumah. meningkat setiap dinas
- Berjalan menampakkan wajah  Tingkatkan aktivitas fisik
Pasien mengatakan sekarang meningkat sesuai kemampuan
 Beri penguatan positif
jarang berinteraksi dengan - Postur tubuh menampakkan
terhadap keberhasilan
teman temanya karena malu, wajah meningkat
mengendalikan perilaku
dengan keadaan keluarga - Konsentrasi meningkat
dan keadaan sakit nya - Tidur meningkat
sekarang. - Kontak mata meningkat SP.1 (Tgl
- Gairah aktivitas meningkat ………………………………………
- Percaya diri dalam berbicara …………………….. )
meningkat
Objektif : - Perilaku asertif meningkat  Identifikasi kemampuan
- Kemampuan membuat positif yang dimiliki.
- selama komunikasi  Diskusikan bahwa pasien
keputusan meningkat
dengan perawat masih memiliki sejumlah
terjadinya kontak - Perasaan malu menurun
- Perasaan bersalah menurun kemampuan dan aspek
mata dan terlihat positif seperti kegiatan
klien percaya - Perasaan tidak mampu
pasien di rumah adanya
dengan perawat dan melakukan apapun menurun keluarga dan lingkungan
terlihat menunduk - Ketergantungan pada terdekat pasien
malu. penguatan masalah menurun  Beri pujian yang realistis
- pasien pada saat di - Pencarian penguatan secara dan hindarkan setiap kali
ajak ngobrol tidak berlebih menurun bertemu dengan pasien
mampu memulai
penilaian yang negative
pembicaraan, dan
 Nilai kemampuan yang
ketika di ajka
dapat dilakukan saat ini
berbicara pasien
menjawab dengan  Diskusikan dengan pasien
hanya jawaban iya kemampuan yang masih
dan tidak sambil digunakan saat ini
menunduk ke  Bantu pasien
bawah, dan ketika menyebutkannya dan
menjawab member penguatan terhadap
pertanyaan juga kamempuan diri yang
pasien terlihat diungkapkan pasien
lambat.  Perlihatkan respon yang
kondusif dan menjadi
pendengar yang aktif
 Pilih kemampuan yang akan
dilatih
 Diskusikan dengan pasien
beberapa aktifitas yang
dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan
pasien lakukan sehari-hari
 Bantu pasien menetapkan
aktifitas mana yang dapat
pasien lakukan secara
mandiri
 Aktifitas yang memerlukan
bantuan minimal dari
keluarga
 Aktifitas apa saja yang perlu
bantuan penuh dari keluarga
atau lingkungan terdekat
pasien
 Beri contoh cara
pelaksanaan aktifitas yang
dapat dilakukan pasien
 Susun bersama pasien
aktifitas atau kegiatan
sehari-hari pasien
 Nilai kemampuan pertama
yang telah dipilih
 Diskusikan dengan pasien
untuk menetapkan urutan
kegiatan (yang sudah dipilih
pasien) yang akan dilatihkan
 Bersama pasien dan
keluarga memperagakan
beberapa kegiatan yang akan
dilakukan pasien
 Beri dukungan dan pujian
yang nyata sesuai kemajuan
yang diperlihatkan pasien
 Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
 Beri kesempatan pada
pasien untuk mencoba
kegiatan
 Beri pujian atas aktifitas/
kegiatan yang dapat
dilakukan pasien setiap hari
 Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi dan
perubahan setiap
 Susun daftar aktifitas yang
sudah di latihkan bersama
pasien dan keluarga
Berikan kesempatan
mengungkapkan
perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan
 Yakinkan bahwa keluarga
mendukung setiap aktifitas
yang dilakukan pasien
SP.2 (Tgl
………………………………………
…………………….. )

 Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1


& 2)
 Memilih kemampuan ketiga
yang dapat dilakukan
 Masukan dalam jadwal kegiatan
pasien

Edukasi
 Informasikan kepada
keluarga bahwa keluarga
dasar pembentukan keluarga

Anda mungkin juga menyukai