Penguji :
dr. Ariyani Sri Suwarti, Sp.KJ
dr. Harsono Wiradinata, MBA., Sp.KJ
Pendamping Ujian :
dr. Reny Nurulaeny
Disusun oleh:
I Gede Digit Marantika
20710206
I. Identitas pasien
II. Anamnesis
a. Keluhan Utama: Mengamuk
b. Autoanamnesis
Pasien laki-laki 22 tahun datang ke IGD RSJ Lawang diantar ayah
kandung dan ibu kandung naik mobil pribadi pada hari Sabtu, 10
Desember 2022 pukul 22.00 WIB. Pasien bisa berjalan sendiri ketika turun
dari mobil menuju ruang IGD, memakai baju kaos coklat dan celana jens
pendek, dan beralas kaki memakai sandal. Terkesan penampilan rapi dan
tidak berbau. Pasien tidak bertato, tidak terdapat bekas luka sayat dibagian
tubuhnya dan tidak di-restrain. Roman wajah sesuai usia dan kooperatif.
Pada saat diwawancara pasien tampak tenang.
Pasien dapat menyebutkan namanya. Pasien mengatakan tinggal dengan
orang tuanya. Pasien mengetahui saat ini sedang berada di RS, pasien
mengetahui berada di RS mana. Pasien tau saat ini malam hari. Pasien
dapat menyebutkan nama kedua orang tuanya.
Kontak mata (+) verbal (+), lancar relavan. Pasien bicara dengan artikulasi
jelas, volume suara keras, dan intonasi baik.
Pasien mengatakan diantar kesini dengan orang tuanya, naik mobil. Pasien
mengatakan tidak tahu alasan dibawa kesini, dan pasien juga mengatakan
bahwa dirinya tidak sakit.
Pasien mengatakan belum menikah. Tinggal bersama orang tuanya.
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa dan ini
adalah 5 kali dirinya diajak ke RSJ Lawang.
Saat ditanya apa yang terjadi sebelum pasien dibawa ke RSJ, apakah
pasien mengamuk sebelumnya, pasien mengaku mengamuk sampai
membanting barang-barang dan Vas. Pasien mengatakan dipaksa untuk
menikah dengan orang yang lebih tua dari orang tuanya. Waktu ditanya
orangnya seperti apa pasien “au ah dia pokoknya orang tua seumuran
bapakku, coba bayangin mas nikah sama orang yang lebih tua dari mas,
mas emang mau?”. Saat ditanya apakah pasien mengenalinya, pasien
mengatakan tidak mengenalinya.
Pasien menyangkal adanya bayangan, namun saat ditanya apakah pasien
mendengar bisikan, pasien menjawab mendengar bisikan. bisikan tapi
suara tidak jelas dan pasien merasa kesal. “bisikan yang saya dengar itu
kayak suara jin setan (sambil ketawa sendiri)”
Saat ditanya tentang Riwayat sekolah pasien mengatakan “saya dulu SD di
Qatar, SMP di Francis, dan SMA di 7 negara berbeda. Pasien mengatakan
bahwa dia adalah seorang megister Bisnis yang terkenal. Kemudian saat
ditanya lebih lanjut pasien tidak mau menjawabnya. Pada saat ditanya
bukannya kamu sekolah di pesantren. Pasien menjawab “tidak mas saya
sudah mencari ilmu di berbagai macam negara jadi saya lebih pintar
dibandingkan dengan kalian semua, saya juga sudah menjadi master
bisnis”.
Kemudian pasien ditanyakan tentang kegiatan apa yang sering dilakukan
dirumah?, pasien mengatakan dirumah sering membantu membersihkan
rumah “dalam sehari saya harus 3 kali sehari untuk menyapu rumah”
Pasien mengatakan hari ini belum makan, padahal biasanya sehari makan
empat kali. Pasien juga mengatakan bahwa hari ini mandi 7 kali yang
biasanya mandi tiga kali sehari karena airnya bersih. Kalau air menurut
pasien kotor pasien tidak mau mandi seharian.
Pasien mengatakan bahwa dia terkena salah satu dari jenis diabetes, pasien
mengatakan bahwa dia mempelajari tentang diabetes “diabetes itu ya mas,
saya kasi tau, you know kalau diabetes adalah penyakit gula dengan
beberapa jenis yaitu diabetes akut, diabetes kering, diabetes basah dan
diabetes kronis dan harus segera diamputasi” kemudian pasien
mengatakan bahwa dia mengidap penyakit diabetes kronis dan harus
diamputasi.
Pasien mengatakan dia sudah belajar banyak ilmu dari sekolah di luar
negeri dan merasa dirinya adalah orang yang paling pintar.
Pasien mengatakan bahwa kevin aprilio merupakan suami khayalan pasien
“mas kevin aprilio lho yang saya kenal orangnya baik, makanya saya
berkhayas suami saya seperti dia”
Pasien mengatakan bahwa dia merasa kalau dirinya adalah bukan anak
kandung dari orang tuanya dan ingin di tes DNA. Kemudian Pasien
mengaku adalah seorang composer lagu dan saat ini sedang menulis
sebuah lagu, namun saat ditanya pasien terlihat malu malu tentang lagu
yang ditanyakan.
Pasien mengatakan malas menkonsumsi obat dikarenakan obat yang dia
minum itu tidak terlalu manjur dan bikin pasien sangat mengantuk. “aku
males banget minum obatnya deh mas, kayaknya obat say aini ga cocok
mas, suka bikin saya ngantuk banget”.
Pasien mengaku terkadang susah tidur, saat ditanya alasannya, pasien
mengatakan terkadang saat tidur pasien tiba-tiba terbangun namun tidak
tau kenapa bisa terbangun.
Saat ditanya apakah pasien pernah berniat untuk mengakhiri hidup pasien
mengatakan “pernah berencana bunuh diri, eh pernah ga ya, pernah deh
pernah mas”
III. Pemeriksaan
a. Status Internistik
- Tekanan darah : 124/85 mmHg
- RR : 20 x/menit
- Nadi : 111 x/menit
- Suhu : 36,2 ℃
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
- Kepala/leher : A/I/C/D -/-/-/-, Pembesaran KGB (-)
- Thorax : Cor S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
- Pulmo : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
- Abdomen : Jejas (-), bising usus (+) normal, soepel, nyeri tekan (-),
timpani (+), pembesaran organ (-)
- Ekstremitas : AHKM +/+, edema -/-, CRT < 2 detik
b. Status Neurologis
GCS : 456
Meningeal sign :
- Kaku kuduk (-)
- Kernig (-)
- Brundzinski 1 (-)
- Brunzkinski 2 (-)
Reflek fisiologis :
- BPR +2/+2 TPR +2/+2
- KPR +2/+2 APR +2/+2
Reflek patologis :
- Hoffman -/- Trommer -/-
- Babinski -/- Chaddock -/-
Proses Berfikir
Kemauan
- ADL : Meningkat
- Pekerjaan : Terganggu
- Sosial : Terganggu
Psikomotor : Hiperkinesia
Saat ditanya apa yang terjadi sebelum pasien dibawa ke RSJ, apakah pasien
mengamuk sebelumnya, pasien mengaku mengamuk sampai membanting barang-barang
dan Vas. Pasien mengatakan dipaksa untuk menikah dengan orang yang lebih tua dari
orang tuanya. Waktu ditanya orangnya seperti apa pasien “au ah dia pokoknya orang tua
seumuran bapakku, coba bayangin mas nikah sama orang yang lebih tua dari mas, mas
emang mau?”. Saat ditanya apakah pasien mengenalinya, pasien mengatakan tidak
mengenalinya. Pasien menyangkal adanya bayangan, namun saat ditanya apakah pasien
mendengar bisikan, pasien menjawab mendengar bisikan. bisikan tapi suara tidak jelas
dan pasien merasa kesal. “bisikan yang saya dengar itu kayak suara jin setan (sambil
ketawa sendiri)”. Saat ditanya tentang Riwayat sekolah pasien mengatakan “saya dulu SD
di Qatar, SMP di Francis, dan SMA di 7 negara berbeda. Pasien mengatakan bahwa dia
adalah seorang megister Bisnis yang terkenal. Kemudian saat ditanya lebih lanjut pasien
tidak mau menjawabnya. Pada saat ditanya bukannya kamu sekolah di pesantren. Pasien
menjawab “tidak mas saya sudah mencari ilmu di berbagai macam negara jadi saya lebih
pintar dibandingkan dengan kalian semua, saya juga sudah menjadi master bisnis”.
Menurut heteroanamnesis dari ayah kandung pasien, sejak 1 bulan yang lalu
pasien hanya gelisah dan paling parah 1 minggu terakhir yakni pasien mengamuk tidak
terkontrol sampai membanting barang seperti barang elektronik, perabotan dan vas
disertai teriak-teriak. Hari ini sempat kabur, dikejar sampai ke stasiun, pas mau diajak
pulang pasien mengamuk dengan alasan mau ke Jakarta. Pasien terjadinya perubahan
perilaku Ketika di ceraikan suaminya karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain.
Pasien kadang bicaranya melantur kadang tidak. Jika menjawab pasti menjawab dengan
nada yang agak tinggi. Sempat mengatakan ingin mati saja namun saat ditanya mengapa
pasien tidak mau menjawab. Keluarga mengatakan pasien sering curiga dengan
sekitarnya karena dirasanya orang orang sekitar membicarakannya. Pasien terkadang
tertawa-tawa sendiri dan kadang kadang pasien menangis. Sering menyetel music dengan
volume yang sangat keras. Pasien kegiatannya dirumah kadang rajin banget kadang malas
banget. Kalau rajin bisa menyapu sehari 5 sampai 8 kali sehari. Berdasarkarkan
keterangan dari ayah pasien, pasien juga sering menyendiri dikamar lalu tiba-tiba
menangis tanpa sebab dan tertawa tanpa sebab. Percobaan bunuh diri (-). Pasien beberapa
kali mengamuk dan sempat memukul ibunya Pasien merasa curiga terhadap orang
sekitarnya Menurut Ayah pasien, pasien susah bisa tidur saat malam hari sejak 1 bulan
terakhir ini. Namun pasien mengatakan sering terbangun dimalam hari. Pasien >5x MRS,
terakhir kontrol 1 bulan yang lalu, obat tidak mau diminum karena merasa kalo minum
obat jadi sering mengantuk. Sebelum sakit pasien merupakan orang yang ceria dan jika
ada masalah selalu bercerita. Namun setelah sakit pasien menjadi seing menyendiri lalu
tiba-tiba menangis dan kadang tertawa sendiri, sering membanggakan dirinya berlebih
dan sering curiga terhadap orang sekitarnya. Pasien merupakan anak pertama dari 4
bersaudara.
Pemeriksaan fisik tanda-tanda vital, status internistik, dan status neurologis dalam
batas normal. Status psikiatri didapatkan kontak verbal (+) lancar, relevan, non- verbal
kontak mata (+). Kesadaran kualitatif berubah, kuantitatif GCS 456. Orientasi waktu,
tempat, dan orang baik. Daya ingat segera, pendek, dan panjang baik. Persepsi halusinasi
audiotorik. Proses berpikir, bentuk realistik, arus pikiran logohrea dan flight of idea, dan
isi pikiran waham kebesaran. Mood/afek Euforia/afek luas : kongruen. Kemauan Activity
Daily Living (ADL) dalam batas normal, sosial terganggu, pekerjaan terganggu karena
belakangan ini sudah tidak mau bekerja. Psikomotor Hiperkinesia. Tilikan derajat 1 yaitu
menyangkal sepenuhnya bahwa dirinya sakit.
VI. Diagnosis Multiaxial
Axis I :
- F31.2 Gangguan Afektif Bipolar dengan episode manik disertai gejala
Psikosis. F91.1 Ketidakpatuhan dalam pengobatan
- Diagnosis Different (DD) : F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe
Manik, F.20.1 Skizoprenia Hebefrenik
Axis II : Ciri kepribadian skizoid
Axis III : Tidak Ditemukan
Axis IV :
- Masalah dengan primary support group (Keluarga) : perceraian
dengan suaminya yang selingkuh.
Axis V :
- GAF Scale saat ini : 30-21 (fungsi social, pekerjaan dan Psikologis
sudah sangat jelek, sudah adanya halusinasi dan waham)
- GAF Scale dalam satu tahun terakhir : 60-51 (Gejala sedang,
gangguan sedang)
VII. Terapi
a. Planning diagnostik :
- MRS
- Pemeriksaan laboratorium :
Hematologi (DL); Liver Function Test (LFT) : SGOT, SGPT; Renal
Function Test (RFT) : Ureum, Kreatinin; Gula Darah Acak; Imunologi :
Swab Antigen SARS - COV 2;
- Foto Radiologi Thorax AP
b. Terapi Farmako :
- Inj. Haloperidol Decanoas 50 mg
- Lorazepam 1 mg 0-0-1 P.O
- Sodium Divalproic (Depakote) 3 x 250 mg
d. Monitor :
VIII. Prognosis
IX. Kesimpulan
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan psikiatri didapatkan diagnosis Axis I
F31.2 gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikosis dan Z91.1
Ketidakpatuhan dalam pengobatan. Axis II Ciri Kepribadian Skizoid. Axis III Diabetes
Meilitus. Axis IV Masalah dengan “primary support group” (keluarga). Axis V GAF
scale saat ini 20-11 dan GAF scale terbaik dalam satu tahun terakhir 60-51. Pasien
mendapat terapi MRS, pemeriksaan laboratorium berupa DL, LFT, RFT, GDA, swab
antigen covid, dan foto radiologi thorax AP. Pengobatan farmakologi dengan
Haloperidol 2 mg per oral dan lithium carbonate 200 mg, Pengobatan non
farmakologi dengan psikoedukasi, intervensi keluarga, rehabilitasi dan follow-up.
Prognosis Ad vitam (hidup) Dubia ad malam, Ad functionam (sembuh) Dubia ad malam,
Ad sanitionam (fungsi) Dubia ad malam.