Anda di halaman 1dari 17

STATUS PSIKIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI


Nama
: Dwi Putri Jayanti
NIM
Pembimbin dr. Dharmawan Ardi, SpKJ
g:

dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ

Penguji :

dr. Ayesha Devina, SpKJ

: 1102011084
Tanda Tangan
1.
2.

I.

IDENTITAS
Nama
: Tn. R
Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang, 12 Juli 1984
Usia
:31 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Renged, Banten
Suku Bangsa
:Jawa
Agama
:Islam
Pendidikan
:SMA
Pekerjaan
:Wiraswasta
Status
:Sudah Pernah Menikah
Dokter yang Merawat
:dr. Ismoyowati Putri Utami, SpKJ
Ruang Perawatan
:Elang 2
Riwayat Perawatan:
Tanggal 22 Mei 2014 di RSJSH
Tanggal 23 November 2015 di RSJSH

II.

RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
Tanggal 04 Desember 2015, pukul 11:15 WIB, di ruang

Elang 2 RSJSH
Tanggal 04 Desember 2015, pukul 16:30 WIB di ruang Elang

2 RSJSH
Tanggal 05 Desember 2015, pukul16:00 WIB di ruang Elang

2 RSJSH
Tanggal 06 Desember 2015, pukul 16.35 WIB di ruang Elang
2 RSJSH

Alloanamnesis
Tanggal 05 Desember 2015, pukul 21:05 WIB, dengan

Ny. R (ibu kandung) melalui telephone


Tanggal 06 Desember 2015, pukul 12.45 WIB, dengan
Ny. R (ibu kandung)melalui telephone
1

A. Keluhan Utama
Membakar barang-barang dan bicara sendiri.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang melalui IGD RSJSH diantar ibu, ayah, dan
keluarganyadengan keluhan membakar barang-barangsejak 3
hari

SMRS.

Keluarga

pasien

mengatakan

barang

yang

dibakarnya seperti bantal, kasur, dan pakaian. Akan tetapi


apabila ditanya pasien tidak pernah mengaku kalau dia yang
membakar barang-barang tersebut. Selain itu pasien juga suka
marah-marah

apabila

keinginannya

tidak

terpenuhi

dan

terkadang sampai suka memukul. Pasien juga tidak bisa tidur 1


minggu SMRS, dan menurut keluarga pasien suka mondarmandir didalam rumah.
Keluarga mengatakan pasien juga suka berbicara sendiri.
Pasien mengatakan bahwa dirinya suka jalan-jalan walaupun
tanpa

tujuan

yang

pasti.

Dan

apabila

di

larang

oleh

keluarganya pasien marah-marah. pasien sering mendengar


suara-suara

yang

sumbernya

tidak

jelas

datang

dari

mana.Keluarga mengatakan pasien sering bingung sendiri dan


terkadang pasien juga suka menyendiri.
Pasien
parawali

mengatakan

yang

datang

bahwa

pasien

menggunakan

sering

pakaian

melihat

jubah

dan

menggunakan sorban.Pasien mengatakan sering berkomunikasi


dengan sunan dan para wali. Menurut pasien, pasien pernah
dibimbing dan diantar ke mesjid oleh parawali tersebut. Tetapi
orang disekitar pasien tidak pernah melihat parawali itu, dan
hanya pasien yang bisa melihatnya kata pasien.
Selain itu pasien juga mengatakan bahwa dia juga
pernah melihat para sunan-sunan dan para wali songo yang
mengajaknya untuk berdzikir dan berjihad bersama ke jalan
Allah. Pasien juga mengatakan bahwa pasien juga bisa
merasakan penciuman yang tajam akan makan-makanan yang
tidak halal yang diberikan kepadanya. Selain itu pasien pernah
2

merasakan hal-hal yang ghaib yang mengajaknya untuk


bercengrama dan pasien juga pernah merasakan dan melihat
surga dan neraka.
Menurut keluarga pasien, selain itu pasien juga suka
mengobatin

atau

mengurut

orang-orang

yang

membutuhkannya. pasien juga suka berprilaku aneh di rumah,


suka berbicara sama jin dan lain-lain menurut pasien. Pasien
terkadang juga tidak mengerti kenapa pasien seperti itu. Pasien
pernah mengatakan apabila dia mau melihat kabah. Dia cukup
dengan sholat yang khusuk dan ketika dia sholat, dia merasa
dibawa ke kabah dan dibawa oleh para wali-wali yang
menuntunnya.
Menurut keluarga pasien 1 bulan sebelum dibawa ke
RSJSH

pasien

dibawa

menyembuhkannnya.

Akan

ke

beberapa

tetapi

perilaku

dukun
pasien

untuk
tidak

berubah dan tidak ada penyembuhan terhadap dirinya. Pasien


juga dibawa ke orang pintar sebanyak 12 kali yang ada
didaerahnya tetapi juga tidak sembuh.
C. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien mengatakan sudah dua kali dibawa ke RSJSH.
Pada tanggal 22 Mei 2014 pasien dibawa oleh Ibu, Ayah dan
keluarganya ke RSJSH karena gelisah, suka marah-marah,
berprilaku kacau dan telanjang. Pasien dikurung didalam
kamar karena keluarga merasa malu dengan tetangganya.
Pasien juga suka berbicara sendiri dan mondar-mandir
didalam rumah.
Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang
orang lain tidak

bisa mendengarnya. Pasien juga suka

mendengar suara jeritan orang-orang didalam kubur, selain


itu pasien juga suka melihat hal-hal yang ghaib, dan pasien
juga suka berkomunikasi dengan hal ghaib tersebut.
Pasien dirawat di RSJSH selama dua minggu. Setelah
keluar dari rumah sakit pasien tidak teratur minum obat,
3

karena pasien merasa sudah sembuh akan penyakitnya.


Apabila di suruh minum obat oleh ibunya, pasien selalu
menolak dan marah-marah kepada ibunya dan membuang
obat tersebut. Pasien juga tidak kontrol secara teratur.
1 tahun sebelumnya menurut keluarga pasien pernah
mengalami

kecelakaan

sepulangnya

mengantar

tetangganya melihat orang meninggal. Tidak ada luka-luka,


tetapi sehabis dari kecelakaan tersebut pasien mengalami
perubahan perilaku. Pasien suka berbicara sendiri, suka
mendengar bisikan-bisikan aneh dan terkadang pasien juga
lebih suka marah-marah kepada kelurganya.
Menurut keluarga semenjak kecelakaan tersebut pasien
suka melihat yang aneh-aneh yang orang lain tidak
melihatnya. pasien mengatakan dia selalu dikunjungi oleh
para wali dan para khiyai-khiyai dan para sunan-sunan.
Pasien sering diajak untuk berjihat dan membela agama
Islam.

Pasien

juga

sering

berdakwah

dirumah

dan

menyampaikan pesan-pesan yang disampaikan oleh para


walikepadanya.
2. Riwayat Gangguan Medik
Riwayat trauma kepala, kejang, epilepsy, dan gangguan
medis lainnya disangkal.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Riwayat penggunaan alkohol dan zat-zat psikoaktif positif
(sabu-sabu, ganja) sejak 1 SMA sampai kelas 2 SMA
bersama teman-temannya. Pasien sejak SMA juga sudah
mengkonsumsi rokok sampai sekarang.

4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

Keluhan:
-

Keluhan:

Marah-marah
Gelisah
Prilaku kacau
Bicara sendiri
Telanjang

Bakar-bakar

barang
Bicara sendiri
Marah-marah

2013

Gejala:
-

2014

Halusinasi
auditorik

dan

visual
Waham

2015

Gejala:
Halusinasi
auditorik
-

dan

visual
Waham

Keluhan:
-

Prilaku kacau
Bicara sendiri

Gejala:
-

Prilaku halusinatorik

D. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami
gangguan kesehatan. Pasien merupakan anak kedua dari
lima bersaudara.Pasien lahir spontan, cukup bulan, dirumah
dan

tanpa

ditolong

oleh

bidan.Tidak

ada

komplikasi

persalinan, trauma lahir dan cacat bawaan.


5

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian


a. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien merupakan anak yang aktif dan sehat dengan
proses tumbuh kembang sesuai dengan anak-anak
seusianya.
b. Masa Kanak Menengah (3-11 tahun)
Pasien merupakan anak yang aktif, seneng bermain.
Prestasi belajar pasien cukup baik., tidak pernah tinggal
kelas.
c. Masa Kanak Akhir (11-18 tahun)
Pasien merupakan anak yang pendiam dan tertutup
kalau ada masalah, namun pasien tetap memiliki teman.
Prestasi

belajar

pasien

baik,

pasien

juga

dapat

mengikuti pelajaran disekolah dengan baik.


d. Masa Dewasa
Pergaulan pasien cukup baik, pasien mau bergaul
dengan tetangganya. Senang bermain bersama temantemannya, walaupun pasien seorang yang pendiam dan
tertutup. Wataknya keras. Pasien termasuk orang yang
rajin, jika ada pekerjaan yang bisa dikerjakan pasien
akan lakukan pekerjaan itu.
3. Riwayat Pendidikan
Pasien sekolah di SD Negeri 01 didaerah Kresek Banten.
Menurut pasien, pasien menyelesaikan sekolah SD sampai
lulus dan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Abdurrahman Wahhid didaerah Jombang, dan melanjutkan
SMA Negeri Kresek didaerah Balai Raja. Prestasi akademik
biasa saja dan tidak terlalu menonjol, dan tidak pernah ada
masalah serius dengan teman-temannya ataupun staf
pengajar di sekolah. Pasien selalu naik kelas dan tidak
pernah tinggal kelas.
4. Riwayat Pekerjaan
- Pada tahun 2005 pasien bekerja di perusahaan ADR
Group bagian filter mobil atau udara. Bekerja selama
satu tahun setengah.
6

Pada tahun 2007 pasien bekerja di perusahaan miyako

selama satu tahun.


Pada tahun 2009 pasien bekerja sebagai survaier Bank

besfainance selama satu tahun.


Pada tahun 2010-2011 pasien bekerja sebagai supir

rental selama dua tahun.


Pada tahun 2012-2015

pasien

membuka

warung

krontongan sendiri.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam.Pasien mengatakan dari kecil rajin
sholat lima waktu. Pasien juga mengatakan sering ikut
pengajian, dan pasien juga banyak mengetahui tentang
ilmu Agama.
6. Kehidupan Perkawinan/Psikoseksual
Pasien sudah menikah sebanyak empat kali, pernikahan
pertama dikaruniain anak satu cewek umur 9 tahun dan
pernikahan tersebut tidak berlangsung lama karena istrinya
meminta cerai karena pasien tidak memiliki pekerjaan yang
tetap. Pernikahan yang kedua pasien tidak mempunyai
anak dan tidak berlangsung lama. Pernikahan yang ketiga
dan keempat juga sama demikian tidak dikaruniai anak dan
pernikahannya juga tidak berlangsung lama.
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang
berat, tidak pernah berurusan dengan aparat penegak
hukum, dan tidak pernah terlibat dalam proses peradilan
yang terkait dengan hukum.

E. Riwayat Keluarga
7

F. Riwayat Kehidupan Sosioekonomi Sekarang


Sebelum menikah pasien tinggal bersama Ibu, Ayah dan
adik bungsunya. Pada saat pasien sudah menikah pasien
tinggal di rumah kontrakan bersama istri dan anaknya.
Pasien dan istri yang mencari nafkah untuk menyekolahkan
anaknya.

Menurut

pasien,

sekarang

setelah

berpisah

dengan istrinya pasien tinggal bersama Ibu, Ayah, dan adik


bungsunya. Selain itu pasien juga membuka sebuah warung
yang sekiranya bisa membantu memenuhi kebutuhannya
sendiri dan bisa membantu orang tuanya juga. Semenjak
pasien sakit semua diurus dan dibiayai oleh orang tuanya,
dan termasuk biaya pengobatan pasien. Pasien dikenal
cukup baik oleh warga sekitar tempat pasien tinggal.
G. Presepsi Pasien Tentang Dirinya dan Kehidupannya
Pasien menyadari dirinya sakit dan tahu alasan mengapa
sampai dibawa ke RSJSH.
III.

PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
:Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah:119/80 mmHg
Nadi
:95 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
8

: 36,5 oC

Suhu

TB/ BB

: 162 cm / 48 kg

BMI

: 18,29 (Status gizi baik)

Kulit

:Sawomatang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik,


kelembaban normal, efloresensi (-)

Kepala

: Normocephali, rambut hitam, distrubusi merata,


tidak

Mata

mudah rontok atau dicabut.

: Pupil bulat, isokor, simetris, reflex cahaya +/+,


konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-

Hidung

: Bentuk normal, deviasi septum -/-, secret -/-

Telinga

: Normognatia, membrane timpani intak, nyeri


tekan tragus

-/-

Mulut

: Kelembaban mukosa DBN, sianosis (-), trismus (-)

Lidah

: Dalam batas normal

Gigi Geligi

: Dalam batas normal

Uvula

: Letak ditengah, hiperemis (-)

Tonsil

: T1-T1, tenang, hiperemis (-)

Tenggorokan
Leher

: Faring hiperemis (-)

: Tidak teraba pembesaran kelenjar KGB dan tiroid.

Paru

Inspeksi
Palpasi

: Bentuk dada normal, simetris, retraksi (-)


: Gerakan dada simetris, pelebaran ICS

(-)
Perkusi
Auskultasi

: Sonor pada seluruh lapang paru


: BND vesicular, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

:Ictus cordis terlihat


:Ictus cordis teraba
: Batas jantung DBN
: BJ I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi
Palpasi

: Bentuk datar
: Supel, NT (-), hepar dan lien tidak

teraba membesar
Perkusi
: Timpani seluruh lapang abdomen
Auskultasi : BU (+), normoperistaltik
9

Ekstremitas : Akral hangat, deformitas (-), edema (-), Capilary


Refill Time< 2 detik
Genitalis

: Tidak diperiksa (Tidak ada indikasi)

B. Status Neurologis
Saraf karnial
: Dalam batas normal
Tanda rangsang meningeal
: Tidak ada
Refleks fisiologis
: Dalam batas normal
Refleks patologis
: Tidak ada
Motorik
: Dalam batas normal
Sensorik
: Dalam batas normal
Fungsi Luhur
: Baik
Gangguan Khusus
: Tidak ada
Gejala EPS
: Akatsia (-), bradikinesia (-), rigiditas
(-), tonus otot DBN, resting tremor (-), dystonia (-)
IV.

STATUS MENTALIS
A. Deskirpsi Umum
Penampilan
: Pasien laki-laki usia 31 tahun, tampak
sesuai dengan usianya, berambut hitam, mengenakan
seragam

pasien

RSJSH

dan

menggunakan

alas

kaki.

Kebersihan diri baik atau terawat.


Kesadaran
:Compos mentis
Perilaku dan aktivitas psikomotor: Normoaktif
Bicara
: Spontan, artikulasi jelas, volume & intonasi
sedang

B. Alam Perasaan
Mood
: Eutim
Afek
: Luas
Keserasian
: Serasi
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi

: (+) Auditorik tipe commenting, (+)

visual
Ilusi
: Tidak ada
Depersonalisasi
: Tidak ada
Derealisasi
: Tidak ada

D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan

: SMA

10

2. Pengetahuan Umum
presiden

Baik

(Pasien

mengetahui

Indonesia saat ini adalah

Joko

Widodo dan wakilnya

Jusuf Kala)
3. Kecerdasan
: Rata-rata
4. Konsentrasi dan Perhatian : Konsentrasi baik, perhatian baik
5. Orientasi
Waktu
: Baik (Dapat menyebutkan perbedaan siang

dan malam, serta mengetahui kondisi cuaca)


Tempat
: Pasien menyebutkan kalau

sekarang

sedang berada
di RSJSH
Orang
: Baik
6. Daya Ingat
Jangka panjang : Baik (menceritakan kejadian saat SD)
Jangka pendek : Baik(Pasien dapat mengingat menu

sarapan pagi)
Segera

7. Pikiran Abstrak

: Baik (Pasien dapat mengulang nama


pemeriksa)
: Baik (Pasien dapat menyebutkan
perbedaan dan persamaan

apel dan
jeruk)
8. Visuospasial
: Baik
9. Kemampuan menolong diri: Baik (Pasien makan, mandi, dan
berpakaian sendiri)
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Produktivitas
: Cukup ide
Kontinuitas
: Asosiasi longgar
Hendaya Bahasa :Tidak ada
2. Isi Pikir
Waham
: Waham Bizzare
Preokupasi :Tidak ada
Obsesi
:Tidak ada
Fobia
:Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik
G. Daya Nilai

11

Daya nilai social

bohong itu
Uji daya nilai

Baik

(Pasien

mengetahui

bahwa

berdosa)
: Baik (Pasien mengatakan bila menemukan

dompet

dijalan

akan

dikembalikan

ke

pemiliknya dan kalau tidak ada identitas pemiliknya maka


uang yang ada akan di infaq ke mesjid dan orang yang

memerlukannya)
Daya nilai realita

: Terganggu (Ada halusinasi auditorik

dan visual serta waham bizzare)


H. Tilikan
Derajat 1
I. Reliabilitas
Dapat dipercaya

V.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 23 November 2015
Pemeriksa

Hasil

an
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,9

Nilai Normal
Lk
Pr
11,3

10,0

Satuan

g/dL

16,0
14,0
3,6 5,3
3,2 4,6
4.000 10.000
<15
<20

Juta/mm3
/mm3
mm/1jam

01
13
26
50 70
20 40
28

%
%
%
%
%
%

Trombosit
257.000
Hematokrit 41
KIMIA DARAH
GDS
89

130.000 - 450.000
33 48
30 42

u/L
g%

<180

mg/dL

SGOT

<38

Eritrosit
4,7
Leukosit
10.000
LED
11
HITUNG JENIS
Basofil
0
Eosinofil
1
Batang
0
Segmen
52
Limfosit
44*
Monosit
3

22

<32

u/L
12

SGPT
Ureum

26
21

<41
15-45

<31
15-45

u/L
mg/dL

Creatinin

0,7

0,7-1,2

0,5-0,9

mg/dL

Pemeriksaan radiologi pada tanggal 25 November 2015


THORAX
Cor

: Aorta normal

Pulmo

Corakan bronkovaskular normal


Kedua hilus normal
Tidak tampak kelainan pada lapang paru

Sinus dan diafragma normal


Jaringan tulang dan lunak normal
Kesan :
Cor, pulmo dalam batas normal
VI.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien seorang laki-laki tampak sesuai dengan usianya,
berambut hitam, mengenakan seragam RSJSH dan alas kaki,
tampak terawat, datang melalui IGD RSJSH diantar oleh ibu, ayah
dan keluarganya dikarenakan pasien membakar barang-barang
dan berbicara sendiri.
Riwayat gangguan medik trauma kepala (-), nyeri kepala
(-), DM (-), kejang(-). Riwayat penggunaan obat-obatan seperti
NAPZA (+). Pasien juga merokok sejak lama. Pergaulan pasien
cukup baik, pasien cukup mau bergaul dengan teman dan
tetangganya.
Semenjak pisah dengan istrinya, pasien tinggal bersama
orang

tuanya.

Pemeriksaan

Pemeriksaan

status

mental

fisik

dalam

didapatkan

batas

normal.

kesadaran

compos

mentis, mood eutim, afek luas, halusinasi auditorik dan visual,


waham

bizarre,

orientasi

waktu

baik

(dapat

menyebutkan

perbedaan siang dan malam, serta mengetahui kondisi cuaca),


13

tempat (pasien menyebutkan kalau sekarang pasien sedang


berada di RSJSH), arus pikir cukup ide dan asosiasi longgar. RTA
terganggu (karena terdapat halusinasi auditorik dan visual serta
terdapat waham bizarre), tilikan derajat 1 .pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan limfosit meningkat.
VII.

FORMULASI DIAGNOSIS
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang
Menjadi Fokus Perhatian Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini
dapat digolongkan kedalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
a. Ganguan fungsi/ hendaya dan disabilitas: ganguan
dalam fungsi sosial
b. Distress/ penderitaan: bicara sendiri dan berprilaku
kacau
2. Gangguan mental non-organik, karena:
a. Tidak ada gangguan kesadaran neurologik
b. Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat dan
psikoaktif yang berefek pada episode saat ini
c. Tidak ada gangguan fisik yang menyebabkan gejala
psikiatri saat ini
3. Gangguan

psikotik,

karena

adanya

hendaya

dalam

menilai realita yang dibuktikan dengan adanya halusinasi


auditorik dan visual dan waham
4. Skizofrenia ini termasuk tipe paranoid karena :
a. Memenuhi kriteria umum skizofrenia
b. Terdapat waham yang menonjol
c. Terdapat halusinasi auditorik dan visual

yang

menonjol
d. Terdapat gangguan afektif yang tidak menonjol
Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak terdapat gangguan kepribadian dan retardasi mental,
ciri kepribadian pasien kemungkinan adalah schizoid, karena
pasien cenderung

pendiam dan tertutup pada saat pasien

berusia 18 tahun. Tetapi hal-hal tersebut belum menimbulkan


hendaya dalam kehidupan pasien sehari-hari.
14

Aksis III:Kondisi Medis Umum


Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan limfositosis.
Tetapi dari anamnesis tidak didapatkan riwayat demam dan
pada pemeriksaan fisik dalam batas normal, sehingga perlu
dilakukan

pemeriksaan

laboratorium

ulangan

untuk

memastikan adanya infeksi.


Aksis IV: Problem dengan primary support group
(keluarga)
Keluarga tidak mengetahui kondisi yang diderita pasien
sehingga keluarga membawa pasien kedukun dan bukan
kerumah sakit.
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current : 50-41
GAF HLPY
: 70-61
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
:Skizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II
:Ciri kepribadian skizoid
Aksis III
: Limfositosis
Aksis IV
:Primary support group keluarga
Aksis IV
:GAF current
= 50-41
GAF HLPY = 70-61
IX.

DAFTAR MASALAH
Organobiologi :Limfositosis
Psikologi
:Halusinasi auditorik dan visual serta waham
Sosialbudaya : Tidak ada
Limfositosis
: Observasi ulang

X.

PROGNOSIS
Quo ad vitam

:ad bonam (Tidak terdapat GMO, tidak ada keinginan

bunuh diri, tidak ada prilaku membahayakan diri)


Quo ad functionam
: Dubia ad bonam(Selama minum obat, gejala
terkontrol sehingga pasien dapat melakukan kegiatan
Quo ad sanationam

sehari-hari)
: Dubia (kepatuhandan kesadaran memerlukan obat

rendah)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Faktor Yang Memperingan:
15

Dukungan berobat

Adanya dukungan dari keluarga untuk menjadi pribadi yang lebih baik

2. Faktor Yang Memperberat:


Tilikan pasien buruk, pasien tidak minum obat atas kemauan sendiri
XI.

PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
2. Psikofarmaka
Risperidon 2x2 mg
Risperidon adalah salah satu first-line treatment pada
pasien dengan skizofrenia.Risperidon merupakan obat
antipsikotik generasi 2 atau antipsikotik atipikal, yang
bekerja sebagai antagonis reseptor serotonin (terutama
5HT2A) dan reseptor dopamine D2. Risperidon dapat
digunakan untuk mengobati baik gejala positif maupun
negative karena aktivitasnya sebagai antagonis reseptor
D2 yang tidak terlalu kuat sehingga efek samping
terutama efek samping ekstrapiramidal rendah, dan juga
aktivitasnya terhadap reseptor serotonin 5HT2 yang juga
tinggi sehingga juga dapat digunakan untuk mengobati

gejala negatif.
Trihexyphenidyl

2x2

mg

(jika

perlu,

jika

terdapat

estrapiramidal sindrom)
3. Psikoterapi
Psikoterapi suportif dengan dukungan keluarga
Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur
dan memberikan dukungan kepada pasien bahwa ia

dapat kembali seperti sebelum sakit.


Memotivasi keluarga untuk bisa
pengawasan

pasien,

memberikan

berperan

dalam

pengertian

bahwa

dukungan keluarga terhadap pasien akan membantu

kesembuhan pasien secara optimal.


Memotivasi pasien untuk lebih mau terbuka dengan
keluarga

tentang

masalah-masalah

yang

sedang

dihadapi.
16

4. Sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan di RSJSH seperti

kegiatan terapi kelompok.


Memberikan pengertian kepada keluarga pasien agar
dapat memahami keadaan pasien sekarang ini dengan

memberikan dukungan.
Memberikan aktivitas sesuai dengan kemampuan pasien
di RSJSH.

17

Anda mungkin juga menyukai