DATA PRIBADI
Nama : Tn.E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 28 November 1970
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Belum Bekerja
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Kp. Genbrong RT 04/ RW 01 Desa Ciadeg Kec.
Cigombong Kab. Bogor
Masuk IGD Psikiatri : 24 Juli 2010
Masuk R. Kresna : 24 Juli 2010
Masuk R. Gatot Kaca : 31 Juli 2010
Pasien masuk RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSMM) diantar oleh keluarga pasien.
A. Keluhan Utama
Pasien dibawa ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) dengan keluhan
utama marah-marah, mengancam, mudah tersinggung serta bicara dan tertawa
sendiri sejak 1 bulan SMRS.
F. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Pasien menyangkal
kalau di keluarga terdapat penyakit gula,jantung,darah tinggi dan ginjal. Selain
itu,di keluarga tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
= Laki-Laki = Pasien
= Wanita
3. Pembicaraan
Pasien menjawab setiap pertanyaan pemeriksa. Pasien bicara spontan, volume
sedikit kecil, intionasi rendah dan artikulasi kurang jelas. Pasien selalu mengatakan
“tidak tahu” dan “lupa”.
4. Gangguan Persepsi
Pada saat dilakukan pemeriksaan pasien tidak terdapat halusinasi auditorik
maupun visual. Terdapat riwayat adanya halusinasi dengan bisikan (comanding) (+)
serta halusinasi lihat berupa roh-roh.
5. Pikiran
a. Proses pikir : Koheren. Mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan yang
ditanyakan pemeriksa.
b. Isi pikir : Saat ini tidak ada waham maupun halusinasi. Sebelum masuk
RSMM ada riwayat waham cemburu dan halusinasi.
7. Pengendalian Impuls
Baik. Selama wawancara, pasien dapat mengendalikan dirinya dan tidak
melakukan hal yang membahayakan diri maupun lingkungannya.
B. Status Neurologis
1. GCS : 15 (E4,V5,M6)
2. Kaku kuduk : Tidak dilakukan
3. Pupil : Bulat,isokor,reflex cahaya
langsung-tak langsung +/+
4. Kesan parase nervus kranialis : (-)
5. Motorik : Kekuatan (5),tonus baik,rigiditas (-
),spasme (-),hipotoni (-),eutrofi,tidak
ada gangguan keseimbangan dan
koordinasi
6. Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
7. Reflex fisiologis : Normal
8. Gejala ekstrapiramidal : (-)
9. Gaya berjalan dan postur tubuh : Normal
10. Stabilitas postur tubuh : Normal
11. Tremor di kedua tangan : (-)
C. Status Oftalmologis :
1. Pupil simetris
2. Reaksi cahaya +/+
3. Reaksi kornea +/+
Berikut ini adalah temuan dari hasil kunjungan ke rumah pasien di daerah
Bogor tepatnya di Cigombong pada tanggal 21 Agustus 2010:
Pasien adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Adik pertama, kedua dan ketiga
telah menikah,dan mereka tidak tinggal bersama pasien.
Rumah pasien cukup sederhana,memiliki tiga kamar tidur,dan dua kamar mandi.
Namun ventilasi kurang memadai.
Di rumah pasien tinggal bersama ibu, ayah dan ketiga adiknya yang terakhir.
Suasana rumah pasien cukup ramai karena banyak anak kecil yang bermain di
depan halaman rumah pasien.
Menurut ibunya,perilaku pasien di rumah belakangan ini pasien lebih sering
berdiam diri di kamar dan kadang tidur sampai larut malam. Di rumah pasien
lebih sering marah-marah terutama saat istrinya pulang kerja terlalu malam.
Keluarga selalu menyayangi pasien dan selalu mendukung keinginan pasien.
Menurut ibunya pasien sangat dekat dengan ayah dan ibunya,dan pasien juga
sangat perhatian terhadap anaknya sendiri.
Pasien Tn. S, laki-laki berumur 39 tahun, tamat SD, dibawa oleh keluarganya
ke RSMM pada tanggal 24 Juli 2010 karena marah-marah, mengancam, mudah
tersinggung serta bicara dan tertawa sendiri sejak 1 bulan SMRS.. Pasien mulai
kambuh pada 2010 karena masalah pekerjaan dan ekonomi.
Saat kambuh, pasien menunjukkan gejala dan perilaku berupa tertawa sendiri,
meracau, keluyuran dan menganggu lingkungan. Pasien juga jarang mandi, kurang
tidur dan nafsu makan menurun. Pasien marah-marah dan sering galak kepada istrinya
tanpa sebab yang jelas.
Pasien pertama kali mengalami gangguan pada tahun 2008. Pasien mulai
menunjukkan gejala-gejala seperti mengurung diri di dalam kamar, bingung dan
berbicara sendiri. Kemudian pasien menjadi curiga dan menuduh orang lain terutama
istrinya berbuat salah.
2008 2010
Dirawat di 2008-2009 Dirawat di
Gatot Kaca Gatot Kaca
(rawat jalan)
Diagnosis Aksis I :
Diagnosis gangguan mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan karena pada
hasil wawancara pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala, kejang ataupun stroke,
dan hasil pemeriksaan fisik semuanya dalam batas normal.
Berdasarkan pemeriksaan fisik tidak ditemukan kondisi medis umum yang
mempengaruhi fungsi otak. Pada pemeriksaan status mental juga tidak ditemukan
gejala-gejala adanya kelainan organik. Oleh karena itu, gangguan mental organik
(F00-F09) dapat disingkirkan.
Diagnosis aksis II
Dari hasil alloanamnesis dengan keluarga pasien, serta dari hasil observasi
terhadap pasien, tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian, tetapi didapatkan
adanya ciri kepribadian pasien yang pendiam sehingga memungkinkan mengarah
pada Ciri Kepribadian Skizoid.
Diagnosis aksis IV
Pasien dan keluarganya memiliki masalah ekonomi. Selain itu, pasien belum
mempunyai pekerjaan sehingga penghasilan sehari-hari hanya di dapat dari istrinya.
Diagnosis aksis V
Skala GAF saat masuk RS : 50-41 ( gejala berat, disabilitas berat).
a) Fungsi Pekerjaan : Pasien tidak bekerja
b) Fungsi Sosial / keluarga : Pasien mengalami gangguan dalam bersosialisasi dan
komunikasi dengan keluarga.
c) Fungsi Perawatan Diri : Pasien kurang dalam merawat dirinya.
X. Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Terhadap pasien :
Terhadap keluarga:
a. Informasi dan edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien, gejala,
kemungkinan penyebab, dampak, faktor-faktor pemicu kekambuhan, dan
prognosis sehingga keluarga dapat memberikan dukungan kepada pasien.
b. Meminta keluarga untuk mendukung pasien, mengajak pasien berinteraksi dan
beraktivitas serta membantu hubungan sosial pasien ketika pasien sudah kembali
ke rumah.
c. Meminta keluarga untuk selalu mengingatkan pasien untuk kontrol rutin dan
minum obat secara teratur.
d. Menginformasikan bahwa penyakit ini bersifat jangka panjang sehingga
dibutuhkan kesabaran dan perhatian keluarga.