Anda di halaman 1dari 42

PRESENTASI KASUS

PENYAKIT JANTUNG TIROID


(Hipertiroid Subklinis & AF RVR)
Disusun oleh :
dr. Megananda Pradani Chandraningtyas

Pembimbing :
dr. Nurul Fajri Kurniati
dr. Moh. Herman Syahrudin

Dokter Penanggung Jawab Pasien :


dr. Widodo, SpPD

Internsip RST dr. Asmir Salatiga


2019
Identitas Pasien
Nama :Ny. S
Usia :59 tahun
Alamat :Batur Wetan 02/13, Getasan
Jenis kelamin :Perempuan
Status :Menikah
Pekerjaan :Guru
Tanggal masuk : 25 Januari 2019
No RM : 076365
Anamnesis
Keluhan utama :
Jantung berdebar-debar.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh jantung berdebar-debar sejak ± 1 SMRS.
Keluhan muncul secara mendadak dan dirasakan terus menerus.
Keluhan disertai badan lemas dan sesak napas. Tidak ada nyeri
dada, bengkak di tubuh, demam dan penurunan kesadaran.
Sejak 3 tahun terakhir pasien terdiagnosa penyakit hipertiroid
sub klinis. Selama menderita penyakit tersebut, pasien masih
bisa beraktivitas seperti biasa (pasien adalah seorang guru) dan
rutin mengonsumsi beberapa jenis obat (thyrozol, propanolol
dan clopidogrel). Tidak ada keluhan seperti benjolan leher,
kelainan pada mata, penurunan berat badan, nafsu makan
meningkat, sulit tidur, mudah berkeringat (tidak tahan udara
panas), lemah otot, sering buang air besar, gangguan
menstruasi, maupun gemeteran pada jari-jari tangan.
Kekambuhan terjadi setelah pasien menghentikan pengobatan
selama lima hari.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertiroid subklinis sejak tahun 2015 dan beobat rutin sampai saat
ini.
• Riwayat mondok > 5x dengan diagnose hipertiroid sub klinis dan
atrial fibrilasi sejak tahun 2016.
• Riwayat pemeriksaan penunjang :
Kateterisasi jantung 2x (2015 dan 2018) di RS Tlogorejo Semarang
dengan hasil jantung dalam keadaan normal.
Ecochardiography (4 bulan lalu) di RS Ken Saras Semarang dengan
hasil jantung dalam keadaan normal.
• Hipertensi (-)
• Gagal jantung (-)
• Penyakit jantung iskemi/koroner (-)
• Penyakit katup jantung (-)
• Diabetes mellitus (-)
• Penyakit paru (emboli paru, hipertensi pulmonal, ppok)
• Stroke (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa (-)
Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien tinggal di rumah beserta suami dan
anaknya. Pasien bekerja sebagai seorang guru.
Pasien berobat dengan menggunakan fasilitas
BPJS. Tidak ada riwayat mengonsumsi alkohol.
Pemeriksaan Fisik
VITAL SIGN

KU : sakit sedang
Tekanan darah : 115/72mmHg
Frekuensi nadi : 145 x/menit
Frekuensi nafas: 26 x /menit
Suhu : 36.5oC
SpO2 : 94%
BB : 55 kg
PRIMARY SURVEY
Airway : Bebas
Breathing : Spontan, frekuensi nafas 20x/ menit,
regular
Circulation : Akral hangat, CRT < 2”, frek nadi
145x/menit, ireguler
Disability : GCS (E4 M6 V5)
SECONDARY SURVEY

Kepala : Simetris, mesosefal

Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+),
pupil isokor (3mm/3mm), eksoftalmus (-)

Mulut & Tenggorokan : Mukosa basah, tonsil T1-T1, tidak hiperemis, faring
hiperemis (-)

Leher : KGB servikal tidak membesar, JVP tidak meningkat

Kelenjar tiroid : kelenjar tiroid tidak membesar, permukaan rata, teraba


lunak, nodul (-), nyeri (-), hangat (-), bruit (-), pergeseran trakea (-)
Thoraks : tidak tampak jejas, retraksi (-)
Cor
I : ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis tidak kuat angkat
P: batas jantung kiri atas : spatium intercostale II, linea parasternalis sinistra
batas jantung kiri bawah : spatium intercostale V, 1 cm medial linea medioklavicularis
sinistra
batas jantung kanan atas : spatium intercostale II, linea sternalis dextra
batas jantung kanan bawah : spatium intercostale IV, linea parasternalis dextra
(Kesan: Batas jantung normal)
A : Bunyi jantung I-II ireguler, bising (-), gallop (-)

Pulmo
I : Pengembangan dada kanan = kiri
P : Fremitus vokal (+/+)
P : Sonor / sonor
A: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
I : datar
A: Bising usus (+) dalam batas normal
P : Timpani (+)
P: Supel,nyeri tekan (-), defans muscular (-), hepar dan lien tidak
teraba, turgor dalam batas normal.

Genitourinaria : BAK darah (-), BAK nanah (-), nyeri BAK (-)

Ekstremitas :
CRT < 2 detik
Edema ekstremitas (-)
Akral hangat
Pemeriksaan tambahan :
Fine finger tremor (-)
Darlympe sign (-)
Joffroy sign (-)
Lid lag sign (-)
Moibeus sign (-)

Indeks Wayne : 12
Indeks New Castle : 32
EKG
Kesan : Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikuler Respons
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Pasien mengeluh jantung berdebar-debar sejak ± 1 SMRS. Keluhan muncul
secara mendadak dan dirasakan terus menerus. Keluhan disertai badan lemas dan
sesak napas. Pasien terdiagnosa hipertiroid subklinis sejak tahun 2015 dan berobat
sampai saat ini (thyrozol, propanolol, dan digoxinl). Riwayat mondok > 5x dengan
diagnose hipertiroid subklinis dan atrial fibrilasi sejak tahun 2016. Riwayat
beberapa pemeriksaan penunjang antara lain kateterisasi jantung 2x (2015 dan
2018) di RS Tlogorejo Semarang dengan hasil jantung dalam keadaan normal dan
Ecochardiography (4 bulan lalu) di RS Ken Saras Semarang dengan hasil jantung
dalam keadaan normal.

Dari hasil pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang, frekuensi nadi
145x/menit, laju pernapasan 26x/menit, dan SpO2 94%.

Dari hasil pemeriksaan penunjang EKG atrial fibrilasi rapid ventrikular respons dan
hasil laboratorium TSH < 0.05 dengan kadar T3 dan FT4 normal.

Kesimpulan : Penyakit Jantung Tiroid (Hipertiroid Subklinis dan AF RVR)


Terapi
O2 3 lpm
Infuse rl 20tpm
Digoxin tab 1x1
Propanolol 3x40mg
Thyrozol 1x10mg
Alprazolam 1x0.5mg

Rawat alih ICU


SP amiodaron sesuai frekuensi nadi :
101-120  150 mcg/12 jam
121-150  150mcg/6 jam
150-170  150mcg/3 jam
 170  150mcg/jam
Edukasi
1. Mengenali tanda dan gejala secara mandiri
Mengajarkan cara menghitung nadi, nadi
yang ireguler, keluhan berdebar, rasa melayang
seperti akan pingsan.
2. Tindakan yang harus dilakukan
Tahapan awal yang harus dilakukan ketika
timbul tanda dan gejala adalah istirahat, minum
obat yang dianjurkan, ketika keluhan tidak hilang
harus segera ke pelayanan kesehatan terdekat.
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad sanationam: dubia ad malam
Ad fungsionam: dubia ad malam
Follow Up
26 Januari 2019 :
S:
Pasien merasa jantung berdebar, sesak napas dan lemas berkurang

O:
Keadaan umum : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Laju pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36.4 C

A:
Hipertiroid Subklinis
AF RVR perbaikan

P:
O2 3 lpm
Infus RL 20 tpm
Thyrozol tab 1x5mg
Digoxin tab 1x ½
Simarc tab 1x2mg
Propanolol tab 3x10mg
Alprazolam tab 1x0.5mg
27 Januari 2019:
S:
Pasien merasa jantung tidak berdebar, tidak sesak napas dan tidak lemas

O:
Keadaan umum : composmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 74 x/menit
Laju pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36.0 C

A:
Hipertiroid Subklinis
AF RVR perbaikan

P:
(Terapi lanjut)
O2 3 lpm
Infus RL 20 tpm
Thyrozol tab 1x5mg
Digoxin tab 1x ½
Simarc tab 1x2mg
Propanolol tab 3x10mg
Alprazolam tab 1x0.5mg
28 Januari 2019
S:
Tidak ada keluhan

O:
Keadaan umum : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 68 x/menit
Laju pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36.0 C

A:
Hipertiroid Subklinis
AF RVR perbaikan

P:
Boleh pulang
Terapi rawat jalan
Thyrozol tab1x5mg
Digoxin tab 1x ½
Propanolol tab3x10mg
Kontrol ke poli penyakit dalam 5 hari kemudian
Penyakit Jantung Tiroid
(Hipertiroid Subklinis dan AF RVR)
Definisi
Penyakit jantung tiroid adalah suatu
keadaan kelainan fungsi dan atau struktural
jantung menetap yang murni terjadi akibat
gangguan fungsi tiroid dan tidak terdapat
penyebab atau etiologi lain dari kelainan jantung
tersebut.
Klasifikasi
• Hipertiroid
Kelainan yang disebabkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif ditandai dengan peningkatan
T3 dan T4 dan penurunan TSH.

• Hipertiroid Sub Klinis


Keadaan dimana TSH rendah sedangkan T3 dan T4 masih dalam batas normal atau
meningkat secara tidak signifikan.

• Hipotiorid
Penurunan fungsi hormon tiroid yang dikikuti tanda dan gejala yang mempengaruhi sistem
metabolisme tubuh karena penurunan kadar T3 dan T4 dalam darah dan peningkatan kadar TSH.

• Hipotiroid Sub Klinis


Keadaan dimana terjadi peningkatan TSH dan kadar T3 dan T4 dalam batas normal.
Etiologi
• Graves disease
• Goiter multinodular
• Adenoma toksik
• Keganasan tiroid
Patogenesis
Hormon tiroid sangat memengaruhi sistem
kardiovaskular dengan beberapa mekanisme, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Hormon
tiroid meningkatkan metabolisme tubuh total dan
konsumsi oksigen yang secara tidak langsung
meningkatkan beban kerja jantung. Mekanisme
secara pasti belum diketahui namun diketahui
bahwa hormon tiroid menyebabkan efek
inotropik, kronotropik, dan dromotropik yang
mirip dengan efek stimulasi adrenergik.
Gejala dan tanda
Gejala Hipertiroid Gejala Kardiovaskular
Mudah berkeringat Palpitasi
Mudah marah Nyeri dada atipikal
Mudah gelisah Sesak napas saat aktivitas
Sulit tidur Hipertensi sistolik
Tidak tahan udara panas Peningkatan tekanan nadi
Mudah kurus Bising sistolik
Haid tidak teratur Edema perifer
Lemah otot Sinus takikardi
Sering buang air besar (tidak diare) Atrial fibrilasi
Infertilitas Hipertrofi jantung
Eksoftalmus Gagal jantung kongestif
Struma/nodul leher
Tremor halus jari tangan
Gejala dan tanda pada penyakit jantung tiroid adalah
kombinasi antara gejala dan tanda akibat gangguan fungsi
tiroid dan fungsi jantung dan pengaruh hemodinamik yang
timbul. Pada hipertiroid subklinis, tidak terdapat atau hanya
sedikit gejala dan tanda hipertiroid. Walaupun demikian,
hipertiroid subklinis sudah dapat mengakibatkan munculnya
atrial fibrilasi.
Atrial Fibrilasi
Atrial fibrilasi didefinisikan sebagai aritmia jantung yang memiliki
karakteristik :
– RR interval yang ireguler dan tidak repetitif pada gambaran EKG
– Tidak terdapatnya gelombag P yang jelas pada gambaran EKG
– Siklus atrial bervariasi antara < 200 - > 300 x/menit

Gambaran elektrokardiogram atrial fibrilasi adalah irama yang tidak


teratur dengan frekuensi laju jantung bervariasi (normal/lambat/cepat). Jika
laju jantung kurang dari 60 kali permenit disebut atrial fibrilasi dengan respon
ventrikel lambat (SVR), laju jantung 60-100 kali permenit disebut atrial
fibrilasi respon ventrikel normal (NVR) sedangkan laju jantung lebih dari 100
kali permenit disebut atrial fibrilasi dengan respon ventrikel cepat (RVR).
Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan AF :

Penyakit jantung yang berhubungan dengan AF :


 Penyakit jantung koroner
 Kardiomiopati dilatasi/hipertrofik
 Penyakit katup jantung
 Aritmia jantung
 Perikarditis

Penyakit di luar jantung yang berhubungan dengan AF :


 Hipertensi sistemik
 Diabetes mellitus
 Hipertiroid
 Penyakit paru (PPOK, hipertensi pulmoner, emboli paru akut)
 Neurogenik (pada pasien yang sensitif melalui peninggian tonus vagal atau
adrenergik)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan TSHs, kadar FT4 FT3, dan antibodi tiorid.
Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan
seperti scan radioisotop, usg tiroid dan biopsi jarum
halus.

• Pemeriksaan penunjang lain :


Elektrokardiografi, X foto toraks postero-anterior dan
ekokardiografi.
Tata laksana
Tata laksana meliputi penatalaksaan untuk penyakit jantung
tiroidnya dan kelainan hormon tiroid yang mendasari.

Pengobatan hipertiroid dapat melalui 3 cara :


• Tirostatika (Obat anti tiroid)
Obat antitiroid yang banyak digunakan ialah PTU dan imidazol
(metimazol, tiamazol, dan karbimazol). Kedua obat ini termasuk
dalam golongan tionamid yang kerjanya menghambat sintesis
hormon tiroid. Dosis awal PTU yang digunakan ialah 300-600
mg/hari dengan dosis mak-simal 1200-2000 mg/hari atau
metimazol 30-60 mg sehari.
• Tiroidektomi
• Yodium radioaktif
Prognosis
Prognosis penyakit jantung tiroid
ditentukan oleh berat ringannya gangguan
struktur dan atau fungsi jantung yang ada.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai