Anda di halaman 1dari 33

Gambaran Radiologi Aspergilloma

Oleh : Fadhillahafizh Ibnu Achir


Pembimbing : Dr.dr. Aziza G Icksan, Sp.Rad (K)

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN RADIOLOGI


RSUP PERSAHABATAN
PERIODE JULI– AGUSTUS 2018
• 1 • Pendahuluan

• 2 • Tinjauan Pustaka
ISI
• 3 • Case Report & Diskusi

• 4 • Kesimpulan

2
• 1

Pendahuluan
Latar Belakang

Aspergillosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh moulds saphrophyte dari genus aspergillus

Sedangkan aspergilloma dikenal sebagai mycetoma atau bola jamur (fungus ball), adalah koloni
jamur yang terdapat dalam kavitas tubuh seperti paru-paru.

Aspergiloma merupakan fungus ball (misetoma) yang terjadi karena terdapat kavitas di parenkim
akibat penyakit paru sebelumnya. Penyakit yang mendasarinya bisa berupa TB (paling sering) atau
proses infeksi dengan nekrosis, sarkoidosis, fibrosis kistik, dan bula emfisema.

4
Latar Belakang

Aspergillus merupakan penyebab infeksi paru terbanyak setelah Candida albicans. Tercatatat sebanyak
27% kasus Infeksi paru akibat jamur di Sumatera utara disebabkan oleh spesies Aspergillus fumigatus.

Adanya fungus ball menyebabkan terjadinya hemoptisis yang berulang sehingga perlu dijadikan
suatu pertimangan diagnosis mengingat akan bahayanya dari hemoptisis itu sendiri.

Secara radiologis, Aspergilloma biasanya muncul sebagai massa tipis jaringan lunak bulat atau bulat
lonjong yang terletak di dalam sekitar kavitas dan digariskan oleh suatu crescent of air.

5
Tinjauan Pustaka
• Definisi dan
1 Epidemiologi 2 • Etiologi 3 • Klasifikasi

• Diagnosis dan
4 • Patofisiologi 5 6 • Tatalaksana
DD

7
Definisi
• Aspergilloma, juga dikenal sebagai mycetoma atau bola jamur
(fungus ball), adalah koloni jamur yang terdapat dalam kavitas
tubuh seperti paru-paru.
• Mycetoma biasanya terdiri dari Aspergillus fumigatus (spesies
aspergillus yang paling sering ditemukan), dan merupakan
bentuk non-invasif aspergillosis paru.
• Epidemiologi:
– Tuberkulosis paru: paling sering, tercatat 25-80% kasus bergantung
pada prevalensi TB dalam populasi
9
Etiologi

• Spesies yang paling sering ditemukan, biasanya dihirup sebagai mikrospora


(2-3 µm) yang tidak mengenai orang-orang tanpa penyakit paru-paru yang
mendasarinya atau penyakit sistem kekebalan tubuh.
• Jamur berdiam di kavitas dan mampu tumbuh bebas dari gangguan karena
sistem kekebalan tubuh tidak dapat menembus ke dalam rongga.
Klasifikasi
• Merupakan salah satu penyakit akibat respon imun hiperreaktif terhadap
Allergic Bronchopulmonary aspergillus fumigatus tanpa disertai invasi jaringan.
• Terutama ditemukan pada pasien dengan asma atau riwayat atopi
Aspergilosis (ABPA) lainnya

• Bentuk Aspergillosis non invasif yang menyerang kavitas tubuh


Aspergilloma • Biasanya terjadi karena penyakit yang menyebabkan gangguan
struktural Paru

• Aspergillosis Semi invasif


• Chronic Necrotizing Pneumonia • Pada CNPA, Aspergillus menginvasi jaringan
paru secara fokal shg membentuk kavitas
Aspergillosis (CNPA)

• Tingkat Agresif dari Aspergillosis dimana Jamur


menginvasi masuk ke jaringan melalui jalur
Invasive Aspergillosis hematogen atau perkontinuitatum
• Aspergillosis yang morbiditasnya paling tinggi

10
Patofisiologi

Aspergilloma Paru
• Aspergiloma, atau mycetoma, merupakan infeksi saprophytic
yang terjadi pada pasien dengan penyakit paru-paru.
• Aspergilloma terbentuk dari kolonisasi noninvasif pada
rongga atau kavitas yang sudah ada sebelumnya, kista, bula,
atau ektasis bronkus.
• Jamur akan menetap di dalam kavitas dan dapat berkembang
di dalamnya karena sistem imun tubuh akan menghambat
penetrasi jamur ke dinding kavitas. Jamur dapat tumbuh
membentuk fungus ball yang terdiri dari jaringan nekrotik,
mukus dan debris-debris.

11
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan darah lengkap
• IgG presipitin  Cek Antibodi
PEMERIKSAAN Aspergillus, spesifik namun mahal
PENUNJANG • Kultur  Memiliki Sensitivitas dan
Spesifisitas tinggi (93% dan 97%) namun
perlu waktu lama
• Radiologis  Ro Thorax dan CT Scan

PEMERIKSAAN FISIK • Tidak ada pemeriksaan


Fisik Khusus untuk
aspergilloma

ANAMNESA • Tidak menunjukan gejala khusus


• Gejala Berupa Batuk darah, Batuk berdahak, Sesak.
• Malaise, Penurunan BB merupakan Manifestasi penyakit yg mendasari

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


Rontgen
Thorax
– Aspergilloma biasanya muncul sebagai massa tipis jaringan
lunak bulat atau bulat lonjong yang terletak di dalam
sekitar kavitas dan digariskan oleh suatu crescent of air.
– Dengan mengubah posisi pasien biasanya menunjukkan
bahwa massa tersebut dapat bergerak, sehingga dapat
mengkonfirmasikan diagnosis.
– Pada kebanyakan kasus, dilaporkan lokasi yang paling
sering terjadinya aspergilloma adalah di bagian lobus atas
paru, hal ini mungkin dikarenakan oleh lobus atas
merupakan area predileksi tuberkulosis.

13
CT SCAN
– CT scan merupakan pemeriksaan yang paling cepat dan
mudah untuk menentukan diagnosis aspergilloma.
– Gambarannya pada CT scan berupa kavitas yang
terbentuk dengan baik dengan massa jaringan lunak
bulat tipis ditengahnya dikelilingi oleh air crescent sign
atau Monod sign.
– CT scan memiliki nilai Sensitivitas 90,3% dan
spesifisitas 89.5% untuk mendiagnosa aspergillosis.
CT SCAN

CT Scan (tanpa kontras kiri, dengan kontras kanan) tampak fibrosis di paru kanan S2
dengan gambaran kavitas berisi bola jamur yang tidak menyangat kontras di S1-2 kiri
(gambar bintang) dengan air crescent sign (+) (Gambar panah) dan gambaran kistik
bronkiektasis di paru kiri segmen 3 (tanda X)
Diagnosa Banding
• Abses Paru
• Dari Gambaran Radiologis terdapat Air Fluid Level yang mengindikasikan adanya cairan yang mengisi kavitas
• Jika dibandingkan dengan aspergilloma paru, tampak perbedaan berupa massa tipis jaringan lunak atau bola jamur
bulat atau lonjong yang terletak di dalam kavitas dan akan terlihat garis antara kavitas dan bola (Crescent Sign)

• Kista Paru
• Kista paru dibatasi oleh massa jaringan lunak yang lembut dan tidak memiliki dinding kalsifikasi. Jika pecah, akan
tampak Meniscus Sign bahkan Air fluid Level.
• Jika dibandingkan dengan aspergilloma paru, tampak perbedaan berupa massa tipis jaringan lunak atau bola jamur
bulat atau lonjong yang terletak di dalam kavitas dan akan terlihat garis antara kavitas dan bola (Crescent Sign)

• Tuberkulosis
• TB paru harus dicurigai terutama kasus kambuh karena gambaran kavitas yang merupakan manifestasi dari TB Paru
• Namun seperti yang telah dijabarkan, aspergilloma sendiri memiliki ciri khas yaitu terdapat massa dalam kavitas
berdinding tebal dan di dalamnya terdapat bola jamur dan akan terlihat garis antara kavitas dan bola (Crescent Sign)

16
Gambaran Radiologi
(Ro Thorax)

Aspergilloma Abses Paru Kista Paru TB Paru

17
Gambar CT Scan

Abses Paru Aspergilloma


Gambar CT Scan

Kista Paru Aspergilloma


Gambar CT Scan

TB Paru Aspergilloma
Tatalaksana
• Farmakologi • Non-Farmakologi • Bedah
• Sebagian besar kasus Aspergiloma • Edukasi pada pasien terkait • Terapi bedah diindikasikan terutama
apabila terjadi hemoptisis berulang pada
tidak memerlukan terapi. Posisi bola penyakit
pasien dengan aspergilloma.
jamur yang berada dalam kavitas • Hindari kekambuhan penyakit
• Angka kematian pada pasien Aspergilloma
membuat obat yang diberikan
sebelumnya bisa mencapai 50-55%, dibandingkan
secara sistemik tak mampu
dengan tingkat kematian setelah terapi
menembus sampai kavitas
pembedahan, yaitu 1-23%
• Terapi Farmakologi biasanya • Pada haemoptisis yang berat, angiografi
digunakan sebagai profilaksis dari dapat dilakukan karena merupakan keadaan
perkembangan penyakit emergensi dan embolisasi arteri bronkial
aspergillosis. Obat yang biasa selektif dapat menyelamatkan kehidupan.
digunakan adalah Itraconazole • Jika prosedur ini gagal, atau pada kasus-
kasus haemoptisis berulang, bedah eksisi
dengan lobektomi merupakan gold
standard. 21
Laporan Kasus
Ringkasan pemeriksaan
• Keluhan Utama
• Seorang wanita berusia 47 tahun datang ke poli paru RSUP
Persahabatan dengan keluhan batuk selama 1 bulan SMRS.
• Riwayat Keluhan Sekarang
• Batuk disertai dahak berwarna kehijauan namun tidak disertai darah.
Pasien mengeluh sesak napas minimal terutama saat batuk-batuk.
Penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Sebelumnya pasien pernah didagnosa TB sebanyak 3 kali pada tahun
2010, 2012, 2015 dan melaksanakan pengobatan secara tuntas
selama 6 bulan.
Pemeriksaan Fisik
• Hasil pemeriksaan fisis umum didapatkan kesan sakit
sedang, dengan Glasgow Coma Scale (GCS) E4 M5 V6 ,
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 88 kali/ menit, frekuensi
napas 22 kali/menit, dan temperatur aksila 37.5° C.
• Pada pemeriksaan paru ditemukan ronkhi pada lapang paru
kiri.
Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap
• Hemoglobin 12,2 g/dl;
• Trombosit 264.000 g/dl;
• Leukosit 7030 g/dl. ditemukan peningkatan pada hitung jenis
eosinofil (6,1%).
Pemeriksaan Penunjang
• BTA 13/09/2017
• Tidak ditemukan MTB pada 3 Sampel Sputum
• Bronkoskopi 12/9/2017
• Stenosis Sikatriks di Lingula Paru
• Bronchial Washing
• Hasil Kultur Menunjukkan (+) Spora pada sampel
Gambaran Radiologis

CT Scan (tanpa kontras kiri, dengan kontras kanan) tampak fibrosis di paru kanan S2
dengan gambaran kavitas berisi bola jamur yang tidak menyangat kontras di S1-2 kiri
(gambar bintang) dengan air crescent sign (+) (Gambar panah) dan gambaran kistik
bronkiektasis di paru kiri segmen 3 (tanda X)
Pada potongan koronal CT Scan tampak tenting diapragma kiri, kavitas
berisi jamur pada paru kiri atas, dan gambaran traction bronkiektasis
pada lapang paru kanan.
Diagnosa Kerja
• Bekas TB
• Mikosis Paru (Fungus Ball)

Tatalaksana
• Itraconazole PO 1x100 mg tab
Diskusi dan Pembahasan

Bronchial washingsendiri
Aspergilloma dilakukan untuk memastikan
sebenarnya tidak perlu
Keluhan penyebab
batuk
diterapi sesak
pada
karena dan batuk yang
Aspergilloma
letaknya pada pasien karena
disebabkan
berada didalam
Pasien CTdengan
Pada scan merupakan
pemeriksaan
keluhan CT pemeriksaan
batuk
Scanberdahak yang
lebihpaling
memperlihatkan
sensitivitas
iritasi saluran
kavitas
napas dan spesifisitas
sehingga
akibat obat
benda yang yang
sistemik
asing tinggi
tidak pada
dapat
Hasil
dari
adanyacepat
pemeriksaan
2 minggu dan
kavitas mudah
harus
yangBTA untuk
padainfeksi
dicurigai
terbentuk pasien
menentukanyangbaik
dengan
TB.
bronchial
terdapatmenuju
di ronggabolawashing
paru.
jamur. untuk
Aspergilloma mendiagnosa
Tatalaksana dapat
farmakologis
negatif
diagnosis
Riwayat menunjukan
dengan aspergilloma.
kekambuhan
massa bahwa
jaringan
pada CT penyebab
pasienscan
lunak memiliki
sebanyak
bulat batuk
tipisnilai
aspergilloma
menyebabkan (93% danuntuk
hanyahemoptisis
dilakukan 97%).
pada Dari hasilpenyakit
kebanyakan
profilaksis bronchial
3 kali Sensitivitas
ditengahnyabukan
meningkatkan 90,3%
dari bakteri
dikelilingidan
kemungkinan
olehspesifisitas
MTB
air resiko
crescent89.5%
TB sign
kasus washing
akibat pada invasif.
aspergilloma
pergerakansampel yangball
fungus didapat
Tatalaksana yang setelah
bedah dapat
untuk mendiagnosa
atau
relaps
Monod sign.aspergillosis.
bronkoskopi
diindikasikan
merusak dindingdidapatkan
apabila kavitas sporahemoptisis
kompliasi sehingga berat
diagnosa aspergiloma
(25% kasus) parudapatdapat ditegakkan.
dilakukan.
Kesimpulan
Aspergiloma merupakan fungus ball (misetoma) yang terjadi karena terdapat
kavitas di parenkim akibat penyakit paru sebelumnya. Penyakit yang
1 mendasarinya bisa berupa TB (paling sering) atau proses infeksi dengan
nekrosis, sarkoidosis, fibrosis kistik, dan bula emfisema.

Gambaran klinis aspergilloma sering asimptomatik, tetapi dapat juga dijumpai


2 batuk yang kronis, malaise, dan berat badan yang menurun. Haemoptisis
merupakan gejala klinis yang sering dijumpai pada sekitar 50-80% kasus..

Misetoma (Fungus ball) dapat dilihat pada kedua foto polos dan CT
3 sebagai massa intrakaviti dikelilingi oleh crescent of air (udara berbentuk
bulan sabit).

CT scan memiliki nilai Sensitivitas 90,3% dan spesifisitas 89.5% untuk


4 mendiagnosa aspergillosis.

Kebanyakan pasien tidak perlu untuk dioperasi dan hanya dilakukan terapi
5 konservatif. Namun, angka kematian pada pasien ini bisa mencapai 50-55%,
dibandingkan dengan tingkat kematian setelah terapi pembedahan, yaitu 1-
23%

32
Thank You for Your
Attention
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai