Mandeep Garg, Nidhi Prabhakar, Ajay Gulati, Ritesh Agarwal, Sahajal Dhooria
DOI : 10.5114/pjr.2019.85812
Abstrak
digunakan untuk mnegakkan diagnosis pneumonia. Dalam hal ini dapat menegakkan
adanya pneumonia, menentukan luas dan lokasinya, dan menilai respon terhadap
pneumonia, tetapi dapat digunakan ketika penilaian respon terhadap pengobatan yang
penyakit paru kronis yang mendasari, dan juga untuk memberikan gambaran pneumonia
pneumonia community-acquired atau secara nosokomial, serta usia dan status kekebalan
tubuh pasien, dapat membantu dalam mempersempit diagnosis differensial. Adapun tujuan
dari artikel ini adalah untuk meninjau secara singkat berbagai manifestasi pencitraan paru
1
oleh organisme patogen. Hal ini berjalan sesuai dengan gejala klinis dan pemeriksaan
Pendahuluan
yang melibatkan parenkim paru. Pneumonitis dan pneumonia adalah istilah yang mengacu
pada patologi yang sama dan dapat digunakan secara bergantian. Namun, istilah
'pneumonia' biasanya mengacu pada infeksi oleh organisme patogen, yang menghasilkan
dalam konteks peradangan non-infektif yang terutama melibatkan dinding alveolar [ 1].
Radiografi thorak adalah modalitas pencitraan yang paling banyak digunakan, selian itu
diikuti dengan metode pencitraan penampang dengan computer tomography (CT). Sebuah
radiografi thorak dapat menegakkan adanya pneumonia, menentukan luasnya dan lokasi,
dan menilai respon terhadap pengobatan. Hal ini juga dapat mendiagnosis komplikasi
seperti efusi pleura, pneumothorax, dan formasi abses. CT dapat mendeteksi kelainan yang
tidak terdeteksi pada radiograf thorak. CT ini tidak digunakan untuk evaluasi awal pada
pneumonia tetapi dapat digunakan untuk melihat respon terhadap pengobatan, untuk
melihat komplikasi, untuk mendeteksi penyakit yang mendasari dalam paru, dan juga untuk
melihat adanya pneumonia kompleks. Peran utama ultrasonografi (USG) thorak dalam
pneumonia adalah untuk menilai adanya efusi pleura atau empiema dan berfungsi sebagai
2
kegunaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) sebagai teknik bebas dari radiasi untuk
lobaris dicirikan oleh area konsolidasi yang homogen, yang biasanya terbatas pada satu
lobus atau lebih. Dalam bronkospneumonia, ada nodul sentris yang menyatu untuk
membentuk konsolidasi, dan melibatkan satu atau lebih lobus paru. Pneumonia interstisial
disebabkan oleh keterlibatan dinding bronkial atau bronchiolar dan interstisium paru dan
memeperlihatkan adanya penebalan septum, nodul, dan ground glass opacies (ggo) pada
pencitraan [5].
Klasifikasi ini tidak sering lagi digunakan karena dengan munculnya organisme
baru dan meluasnya penggunaan antibiotik, pola morfologi saat ini sebagian besar nampak
3
tumpang tindih. Di era saat ini, pneumonia diklasifikasikan yaitu karena community
4
Bakteri pneumonia
positif seperti Staphylococcus aureus adalah jenis yang lebih sering untuk pneumonia yang
yang masuk ke orofaring; ini termasuk coccus gram-positif, batang gram negatif, dan
bakteri anaerobik [6, 7]. Streptococcus pneumonia adalah etiologi paling umum yang
penampakan pencitraan yang paling umum terjadi, terutama melibatkan lobus lebih rendah
(gambar 1). Volume paru tidak berubah, dan kavitasi jarang terjadi. Daerah konsolidasi
yang mungkin multilobar atau bilateral terlihat pada pasien. Terlihat adanya efusi pleura
reaktif [8]. Nodul centrilobular, penebalan dinding bronkial, dan bronkiektasis terlihat juga
pada pasien yang secara bersamaan terinfeksi dengan organisme lain [9].
rumah sakit atau terkait ventilator, dengan memberikan kesempatan untuk terjadinya
pneumonia sekunder setelah infeksi virus, dan pneumonia yang terkait dengan
pneumatoceles pada bayi [10]. Temuan radiografi sebagian besar termasuk pola
bronkial. Kelainan parenkim paru dalam bentuk daerah perifer konsolidasi lebih sering
terlihat pada bakteri staphylococcal tahan methicillin [11]. Kavitasi mungkin muncul di
selama minggu pertama dan menghilang secara spontan dalam beberapa minggu atau bulan
Mycoplasma paling sering menyerang usia muda. Radiograf dada mungkin menunjukkan
opasitas reticulonodular atau daerah Patchy konsolidasi [12]. Pada CT, sentrilobular
nodules, ground glass opacity, dan daerah lobular konsolidasi dengan penebalan dinding
bronkial adalah temuan yang umum pada pneumonia (gambar 3) [13, 14]. Ground glass
opacity atau konsolidasi yang ekstensif dapat berkembang menjadi sindrom gangguan
dominan [15].
Legionnaires ' penyakit ini disebabkan oleh Legionella pneumophila. Infeksi ini
biasanya muncul dalam wabah dan menyebar dengan menghirup tetesan air yang
terkontaminasi, misalnya melalui pendingin udara dan pelembap [16]. Radiograf dada
menunjukkan konsolidasi dengan sangat progressive, yang biasanya awalnya perlobus dan
perifer, yang akhirnya menjadi bilateral dalam 50% kasus (gambar 4). CT menunjukkan
Temuan pencitraan yang diikuti dengan adanya perbaikan klinis [16]. Adanya resolusi pada
awal pneumonia, sangat penting karena keterlambatan dalam diagnosis dapat berakibat
fatal.
6
Gambar 2. Pneumonia staphylococcal.
Radiografi dada menunjukkan hydropneumothorax (panah putih) di sisi kanan
dan konsolidasi dengan kavitasi di tengah kiri dan bagian paru bawah (Asterisk). B.)
Computer tomography (CT) menunjukkan adanya rongga pleura berdinding tebal
(Asterisk) dan rongga berdinding tebal, dengan nodul sentrilobular berdekatan, di kiri
atas lobus (panah hitam). C.) CT dada pada pasien yang berbeda menunjukkan cavitasi
nodul (panah putih). D.) CT dada di pasien lain yang menunjukkan pneumatoceles di
lobus kanan atas, setelah pneumonia staphylococcal (panah putih).
usia lanjut dengan penyakit paru kronis atau di alkoholik. Temuan radiologis termasuk
konsolidasi parenchymal homogen yang mengandung air bronkogram [17]. Lobus atas
kanan paling sering terlibat. Infeksi biasanya menginduksi ektimidasi inflamasi yang besar,
yang mengarah ke peningkatan volume lobus yang terkena. Adanya peningkatan volume
yang ini menyebabkan karakteristik menonjol dari fisura interlobar yang berdekatan
(gambar 5). Komplikasinya yaitu pneumonia kronis, abses paru, dan gangren paru. Nodul
centrilobular, Gambar penebalan dinding bronkus, dan bronkiektasis terlihat pada pasien
7
Pneumonia dengan bakteri yang bersifat aerob, gram negatif selain Klebsiella
termasuk Haemophilus, Pseudomonas, Escherichia Koli, Proteus, dll. Bakteri ini biasanya
cenderung termasuk orang-orang dengan penyakit lokal/sistemik yang mendasari dan usia
penebalan dinding bronkial, ground glass opacity, dan konsolidasi, yang kemudian
mengarah ke lobar. Efusi pleura dan kavitasi lebih umum terjadi (gambar 6) [19].
patogen yang paling umum. Pathogen ini adalah organisme yang paling sering
menyebabkan pneumonia aspirasi. Kebanyakan infeksi adalah polimikroba atau lebih dari
satu[8]. Alkoholisme, kebersihan mulut yang buruk, dan ketidaksadaran juga merupakan
faktor risiko dalam kasus pneumonia. Bagian lobus yang paling sering terpengaruh adalah
segmen posterior dari lobus atas dan segmen unggul dari lobus bawah, dan segmen basal
lobus paru dengan pasien dalam keadaan posisi tegak. Paru kanan biasanya terlibat lebih
dari paru kiri. Radiograf dari bronkopneumonia yaitu terlihat pola mulai dari daerah
segmental Patchy, opasitas bilateral, confluence desease. Pada pasien ini juga mungkin
8
Nokardiosis terutama menyebabkan infeksi pada pasien dengan
mungkin rendah pada paru akan terbentuk konsolidasi, dan mungkin mencerminkan
adanya formasi abses. Kavitasi terjadi pada hingga 30% kasus. Temuan lain termasuk
nodul sentrilobular, ground glass opacity perifer, dan adanya keterlibatan dinding pleura
(gambar 8). Kasus kronis dapat menunjukkan penebalan pleura, bronkiektasis, dan di
9
Gambar 4. Legionella pneumonia pada pasien pria dewasa
A, B) Radiografi dada menunjukkan adanya konsolidasi lobar bilateral yang berkembang
pesat. C) computer tomografi menunjukkan konsolidasi lobar (Asterisk) dengan efusi pleura
bilateral (panah )
10
Virus pneumonia
Virus pneumonia yaitu infeksi saluran pernapasan yang umum pada anak. Pada
bayi dan anak kecil, infeksi virus yang paling umum adalah respiratory syncytial virus
(RSV), parainfluenza, adenovirus, dan virus influenza [22]. Jenis influenza A dan B dan
adenovirus lebih sering terlihat pada orang dewasa. Pada pasien imunkompromikan,
infeksi sekunder saluran pernapasan yaitu Cytomegalovirus (CMV) dan virus herpes
lainnya [23]. Gejala klinis yang tidak spesifik dan klinis infeksi tergantung pada usia, agen
menular, dan status kekebalan tubuh pasien [24]. Nasofaring dan saluran pernapasan
bagian atas biasanya terlibat selama periode awal penyakit. Virus pneumonia infeksi
saluran pernapasan adalah yang umum pada anak. Pada bayi dan anak kecil, infeksi virus
yang paling umum adalah respiratory syncytial virus (RSV), parainfluenza, adenovirus,
Jenis influenza A dan B dan adenovirus lebih sering pada orang dewasa. Pada
(CMV) dan virus herpes [23]. Gejala klinis yang tidak spesifik, dan klinis infeksi tergantung
pada usia, agen penularan, dan status kekebalan tubuh pasien [24]. Nasofaring dan saluran
11
Gambar 6. Escherichia coli paru abses pada pasien dewasa.
A) Radiografi dada menunjukkan adanya rongga dengan tingkat cairan udara (white
asterisk) di zona paru kanan atas. B.) Computer tomografi dada dari pasien yang sama
menunjukkan adanya lesi cavitary berdinding tebal dengan air fluid level di lobus kanan
atas (White Asterisk)
12
Penyakit ini kemudian bermigrasi ke saluran udara kecil dan alveoli [20], yang mengarah
kemudian melibatkan paru-paru yang berdekatan dengan terminal bronchioles. Infeksi virus
menjadikan kecenderungan untuk terjadinya infeksi bakteri. Infeksi virus influenza dapat terjadi
dalam bentuk epidemi atau pandemik, atau secara sporadis. Wabah pneumonia yang parah sering
dikaitkan dengan subtipe influenza A dan B. infeksi Influenza lebih sering terjadi pada bayi. Hal
ini juga salah satu penyebab penting infeksi paru pada pasien imunkompromikan. Hal ini dapat
disebabkan oleh virus itu sendiri atau karena infeksi bakteri yang didapatkan. Radiografi dada
menunjukkan konsolidasi segmental, dengan lebih dominan pada basal paru, yang mungkin
menjadi cepat untuk memberikan gambar ARDS seperti pada gambar. CT menunjukkan difusi
ground glass appereance, konsolidasi, nodul sentrilobular, dan penebalan dinding bronkial
(Gambar 9). Tidak ada perbedaan yang terlihat pada temuan radiologis dari pneumonia yang
13
Respiratory syncytial virus adalah penyebab paling umum infeksi saluran
[26]. Pada orang dewasa, hal ini dapat menyebabkan demam, tetapi jarang menyebabkan
collapse/konsolidasi atau nodus limfa yang diperbesar terlihat. Temuan paling karakteristik
pada CT pada fase awal penyakit adalah nodul sentrilobular dan penampilan tree-in-Bud.
Pada pemeriksaan CT ditemukan karakteristik, dengan beberapa variasi CT, ground glass
opacity, serta nodul yang menjadi temuan yang paling umum (gambar 10) [27]
14
Adenovirus ini umumnya dikenal sebagai virus dingin, yang mungkin
menyebabkan pneumonia. Hal ini menyebabkan 5-10% infeksi saluran pernapasan akut
pada bayi dan kurang dari 1% pada orang dewasa [28]. Radiografi dada mungkin
konsolidasi bilateral, area ground glass opacity, nodul, dan efusi pleura. Temuan pada CT
mungkin menyerupai pneumonia bakteri [29]. Infeksi virus ini pada anak sebelum dua
hiperlucensi unilateral dengan paru hiperinflated, collapse paru yang terkena infeksi,
(dengan sel CD4 < 100 sel/mm3) [26] dan pasien dengan sel punca hematopoetik dan
Gambar 10. A) Bayi dengan infeksi saluran pernapasan atas disertai batuk. Radiografi
dada menunjukkan adanya opasitas perihilar reticulonodular dengan penebalan peribronkial
(panah putih panjang). B) Computer tomografi dada pada pasien dewasa menunjukkan adanya
ground glass opacity dan nodul sentrilobular di lobus kanan tengah (panah putih pendek), lobus
kanan bawah, lobus kiri bawah, dan penebalan peribronkial terkait (Panah hitam)
15
Gambar 11. MacLeod syndrom. Gambar tomografi dada menunjukkan keberadaan arteri
pulmoner kiri kecil (panah putih) A), Perubahan bronkiectatic terkait di lobus kiri bawah
(Asterisk dalam B dan D), dan hipoplasia paru-paru kiri.
Sepertiga pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang akan timbul CMV
retikular tidak teratur, atau nodul sentrilobular (gambar 12). Pada pasien AIDS, temuan
dapat bervariasi, dengan CT menunjukkan ground glass opacity, konsolidasi, dan nodul
Penyakit pneumonia Varicella lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan
pada anak. Pneumonia mungkin bersamaan dengan munculnya ruam kulit yang khas.
Radiografi dada menunjukkan beberapa nodul kecil tersebar di kedua lapang paru. CT juga
menunjukkan beberapa nodul acak kecil (gambar 13). Adanya ground glass opacities dapat
terlihat disini[33]. Biasanya ini dapat di sembuhkan tetapi jarang yang dapat bertahan dan
terjadi kalsifikasi.
16
Gambar 12. Cytomegalovirus pneumonia pada pasien dengan demam neutropenia.
A) Radiografi dada menunjukkan adanya ground glass opacity pada paru bilateral.
B) Computer tomografi dada computer menunjukkan adanya ground glass yang
menyebar dan nodul yang tidak terdefinisikan secara acak pada paru bilateral
17