5 Penegakan Diagnosa
Penegakan diagnosis dibuat dengan maksud pengarahan kepada pemberi terapi yaitu dengan cara
mencakup bentuk luas penyakit, tingkat berat penyakit, dan perkiraan jenis kuman penyakit, sering sekali
bentuk pneumonia mirip, sekalipun mikroorganisme penyebabnya berbeda. Oleh sebab itu, diagnosis
pneumonia didasarkan kepada riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisik yang teliti dan
pemeriksaan penunjang yang baik selain itu juga diagnosis klinis pneumonia bergantung kepada
penemuan kelainan fisis atau bukti radiologis yang menunjukan konsolidasi. Adapun pemeriksaannya
meliputi :
2.5.1 Anamnesa
Ditujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan dengan faktor infeksi,
dalam hal ini yang perlu digali adalah evaluasi faktor pasien/presdiposisi (adanya penyakit
kronik,kejang/tidak sadar, penurunan imunitas) lokasi infeksi, usia pasien(bayi, muda,dewasa) dan awitan
Pemeriksaan fisik presentasi bervariasi tergantung etiologi, usia dan keadaan kilinis. Perhatikan gejala
klinis yang mengarah pada tipe kuman penyebabnya dan tingkat beratnya penyakit:
- Awitan akut biasanya oleh kuman patogen misalnya S.pneurnonia, Streptococus sp,
Stapilococcus. Pneumonia virus ditandai dengan gejala seperti myalgia, malaise, batuk
- Awitan lebih insidious dan ringan pada orang tua/imunitas menurun akibat kuman
- Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bias didapatkan berupa demam, sesak
- Warna, konsistensi dan jumlah sputum penting untuk diperhatikan. Contohnya red
disebabkan oleh infeksi virus/mikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons
leukosit, orang tua atau lemah. Leukositopenia menunujukan depresi imunitas, misalnya neutropenia
pada infeksi kuman gram negatif atau s.aureus pada pasien dengan keganasan dan gangguan
Bahan berasal dari spufum, darah, aspirasi nasotrakea/transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal,
torakosintesis, bronkoskopi, atau biopsi, untuk tujuan terapi empiris dilakukan pemeriksaan apus
gram, Burri Gin, Quellung test dan Z.Nielsen. kuman yang predominan pada sputum yang disertai
PMN yang kemungkinan merupakan penyebab infeksi. Kultur kuman merupakan pemeriksaan utama
Infeksi paru (Pneumonia) dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan beberapa protozoa.
Gambaran pneumonia akan terjadi peningkatan densitas dalam bagian paru yang terkena. Paru yang
memberi gambaran lusen, akan tampak lebih opak karena adanya proses peradangan yang
menggantikan udara. Gambaran opak yang diberikan pun berbeda-beda, tergantung bentuk infeksi
dan distribusinya. Salah satu gambaran khas pneumonia adanya air bronkogram, yakni
terperangkapnya udara dalan bronkus karena tiadanya pertukaran udara pada alveolus.Namun,
Gambaran Radiologis : Berdasarkan letak anatomis dibagi menjadi 3 yaitu pneumonia lobaris,
Gejala khas pneumonia adalah demam dan batuk. Sebagian besar anak yang mengalami
kedua gejala ini tidak menderita pneumonia, tapi dokter selalu harus mempertimbangkan
kemungkinan pneumonia jika ada. Dokter harus memeriksa suhu pasien, denyut nadi, laju
pernafasan, dan pembacaan oksimetri nadi (jika tersedia) dan dapat mengevaluasi tingkat
keparahan penyakit dengan mengamati anak saat anamnesis riwayat penyakit anak,
Gambaran Radiologis pada foto thorax pada penyakit pneumonia antara lain:
Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru mengecil.
akhir terkena.
Air space pneumonia lobaris/pneumonia lobaris sering dikenal juga dengan pneumonia
pneumococcus karena seiring waktu infeksi dapat menyebar dan melibatkan seluruh lobus,
sering juga menempati satu lobus penuh/konsolidasi pada seluruh lobus dimulai dalam ruang
distal dan menyebar melalui pori-pori. S pneumoniae menyebabkan 10-50% dari semua kasus
pneumonia komunitas (CAP). Konsolidasi radiografi alveoli dimulai dari air space di perifer,
seperti pada gambar di bawah ini. Penyakit ini biasanya menyebabkan pola lobar atau segmental,
dan pola bronchopneumonic yang merata yang melibatkan lobus bawah terlihat pada lansia.
Gambar 2. Toraks seorang wanita berusia 49 tahun dengan pneumonia pneumokokus. Radiografi
dada menunjukkan adanya opasitas pada lobus kiri bawah dengan efusi pleura
Gambar 3. Konsolidasi Lingula: pneumonia. Perhatikan konsolidasi di lingula mengaburkan batas
jantung kiri
2. BRONKHOPNEUMONIA/PNEUMONIA LOBULARIS
penyebaran bercak teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam bronki dan meluas ke
parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. Pada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area
berbercak. Bronkopneumonia adalah proses multi fokal yang dimulai pada bronkiolus terminalis
dan respiratorius dan cenderung menyebar secara segmental. dapat juga disebut pneumonia
lobularis dan menghasilkan konsolidasi yang tidak homogen. Pada foto thoraks tampak infiltrat
peribronkhial yang semiopak dan tidak homogen didaerah hillus yang menyebabkan batas
jantung menghilang, penyebab paling sering oleh S.aureus dan organisme gram negatif.
Bronkopneumonia adalah salah satu klasifikasi dari pneumonia, di mana peradangan pada paru
menyebar membentuk bercak-bercak infiltrat yang berlokasi di alveoli paru dan dapat pula
melibatkan bronkiolus terminal secara difus. Bronkopneumonia merupakan salah satu bentuk
pneumonia yang terletak pada alveoli paru sering disebut sebagai pneumonia lobularis.
Bronkopneumonia sering terjadi pada anak-anak . Gambaran yang akan didapatkan pada
bronkopneumonia adalah:
Bercak opaque pada paru yang dapat berbentuk nodul-nodul atau retikulonoduler dan dapat
berkonfluens.
Distribusi dari bercak ini jarang bilatral dan lebih sering asimetris/mengenai satu hemitoraks
Gambar 5. Gambaran bronkopneumonia kanan. Tampak bercak kesuraman mengawan, hanya di kanan,
muncul di bagian inferior dan medial paru
Gambar 6a. Pneumonia lobaris
Gambar 6b. Bronchopneumonia dengan adanya patchy infiltrate
3. PNEUMONIA INTERSTITIAL
Pneumonia interstitial merupakan pneumonia yang dapat terjadi di dalam dinding alveolar.
Pneumonia interstitial ditandai dengan perselubungan yang tidak merata dan halus dengan pola
linear atau retikuler pada parenkim paru. Pada tahap akhir, dijumpai penebalan jaringan
interstitial sebagai densitas noduler yang kecil. Pneumonia interstitial biasanya terjadi pada
infeksi virus dan juga ditemukan pada Pneumonitis carinii pneumonia (PCP).
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Disebabkan pemakaian narkoba gambarannya ada nodul bulat yang tersebar selama beberapa
hari.Terkadang kavitas dapat ditemukan pada pemeriksaan keadaan lanjutpada pneumonia yang
5. KLEBSIELLA PNEUMONIA
Terdapat pada laki-laki yang sudah tua dengan kondisi kesehatan yang lemah,gambarannya
adalah lobar pneumonia yang sering pada bagian kanan dan bagian lobus atas paru, volume dari
paru yang terinfeksi dapat dipertahankan atau dapat sedikit meningkat yang disebabkan oleh
6. VIRAL PNEUMONIA
Dimulai dari distal bronkus dan bronkioulus sebagai proses penghancuran intertstitial.
CT SCAN
Dalam beberapa kasus CT scan dapat mendeteksi pneumonia yang tidak terlihat pada foto
toraks. Terkadang pada foto thoraks bisa terjadi kesalahpahaman apakah ini jaringan parut pada
paru atau gagal jantung kongesti.Kedua kelainan di atas dapat memberikan gambaran
Dalam beberapa kasus ct-scan dapat mendeteksi pneumonia yang tidak terlihat pada foto thorak.
lndikasi Pemeriksaan:
Tumor, massa
Aneurisma
Abses
Durbin W. Jerry and Stille C. 2008. Pneumonia. Amerika Serikat : American Academy of
Pediatric
Gevenois P.A,et al. 2001. Imaging of Pneumonia:trend and algoritms. Spayol : European
Respiratiry Journal
Lisle David. 2011. Imaging for Student: fourth edition. Brisbane : Australia
Perdana D.S,et al. 2016. Perbedaan Gambaran Radiologi pada Pneumonia dan
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid II, Edisi Keenam.