Anda di halaman 1dari 12

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

MENULAR
“NEGLECTED DISEASE: KUSTA,
FILARIASIS, FRAMBUSIA”

OLEH :
KELOMPOK 7
VINSENSIA HAJRAH M. FAANA ( 1802021063 )
SAFMAN NAZARA (1802021050)
ARDHU FANI NASUTION (1802021040)
MUHAMMAD FADRI ANDIKA (1802021015)
GRANSON G. SIMANULLANG (1802021011)
 
NTDs dikenal sebagai penyakit-penyakit yang sering
diderita oleh orang-orang miskin atau berpendapatan
rendah. NTD banyak terjadi di Negara-negara dengan
ekonomi rendah dan negara-negara berkembang.

Menurut WHO Neglected Tropical diseases (Bahasa


Indonesia: Penyakit Tropis Terabaikan) merupakan
sekelompok penyakit menular yang tersebar luas di daerah
dengan kondisi iklim tropis dan subtropis pada 149 negara.

Penyebab utama NTDs adalah infeksi bakteri, parasit dan


amur yang berhubungan dengan negara-negara
berkembang beriklim topis dan subtropis yang masih
dalam gari kemiskinan.
1. Kusta
Pengertian Kusta
Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular
kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
leprae (M leprae) yang intra seluler obligat menyerang
saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan
mukos traktus respiratorius bagian atas kemudian ke
organ lain kecuali susunan saraf pusat. Penyakit kusta
dikenal juga dengan nama kushtha yang berarti
kumpulan gejala-gejala kulit secara umum.
Sumber infeksi kusta adalah penderita
dengan banyak basil yaitu tipe
multibasiler(MB). Cara penularan belum
diketahui dengan pasti,hanya berdasarkan
anggapan yang klasik ialah melalui kontak
langsung antar kulit yang lama dan erat.
Pengobatan Penyakit Kusta
Hal-hal yang perlu di poerhatikan dalam pengobatan kusta antara lain,
penderita harus minum obat secara teratur sampai dinyatakan sembuh,
lama pengobatan 6-9 pada bulan penderita kusta tipe PB dan 12-18 bulan
pada penderita kusta tipe MB. Regimen pengobatan mengikuti
rekomndasi dari WHO yaitu :
 MDT untuk kusta PB 1
 MD T untuk kusta PB 2-5

Pencegahan Penyakit Kusta


Ada Tiga Tingkat pencegahan menular secara umum yaitu :
1. Pencegahan tingkatpertama
2. Pencegahan tingkat Kedua
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
2. FILARIASIS

Pengertian Filariasis
Filariasis adalah kondisi patologis yang disebabkan
oleh infeksi nematode filarial yang ditularkan oleh
vector nyamuk Aedes, Anopheles dan Culex.
Data WHO, diperkirakan 120 juta orang di 83 negara di
dunia terinfeksi penyakit Filariasis dan lebih dari 1,5
milyar penduduk dunia. Penyakit filariasis terutama di
temukan di daerah khatulistiwa dan merupakan masalah
di dataran rendah. Penyakit ini diperkirakan seperlima
penduduk dunia atau 1.1 milyar beresiko terinfeksi,
terutama di daerah tropis dan beberapa daerah sub tropis.
Di Indonesia filariasis tersebar luas, daerah endemis
terdapat di banyak pulau di seluruh nusantara seperti
sumatera dan sekitarnya, jawa, Kalimantan, Sulawesi,
NTT, Maluku, dan Irian jaya.
Pengobatan Filariasis Pencegahan Filariasis
Pengobatan Utama yang Factor manusia dannyamuk (Host)
digunakan adalah  Manusia : Umur, Jenis Kelamin,
dietilkarbamazin sirtat Imunitas, ras
(DEC), yang  Nyamuk
menumbuhkan microfilaria  Lingkungan
dan juga cacing dewasa
 Agent
pada pengobatan jangka
panjang. Hingga saat ini,
DEC merupakan satu-
satunya obat yang efektif,
aman, dan relative murah.
C. FRAMBUSIA

Pngertian Frambusia
Penyakit framboesia atau patek adalah suatu penyakit
kronis, relaps (berulang). Dalam bahasa inggris disebut
Yaws, ada juga yang menyebut frambesia tropica dan
dalam bahasa jawa disebut Pathek. Di zaman dulu
penyakit ini amat populer karena penderitaan yang
sangat mudah ditemukan di kalangan penduduk.
Sedangkan di jawa, saking populernya telah masuk
dalam Khasanah bahasa jawa dengan istilah “ora
Patheken”.
Endemis epidemiologi, penyakit ini terdapat di daerah beriklim
panas di Asia Tenggara dan Selatan, termaksud Indonesia dan
suku-suku terasing di Australia bagian utara, Afrika serta Amerika
Latin. Frambusia terutama menyerang anak-anak yang tinggal di
daerah tropis di pedesaan yang panas, dan lembab. ditemukan
pada anak-anak umur antara 2–15 tahun lebih sering pada laki-
laki. Di Indonesia, sebanyak 4.000 kasus tiap tahunnya dilaporkan
dari 8 dari 30 provinsi. 95 % dari keseluruhan jumlah kasus yang
dilaporkan tiap tahunnya dilaporkan dari empat provinsi : Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Papua dan Maluku.
Pengobatan Frambusis
Pengobatan framboesia dilakukan
dengan memberikan antibiotika.

Pencegahan Frambusis
a. Pencegahan tingkat pertama
(Primary Prevention)
b. Pencegahan tingkat kedua
(Secondary Prevention)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai