Skenario
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke
puskesmas dibawa oleh keluarganya karena sering
mendapatkan teguran di kelas karena sering
bengong hingga orang tua nya mendapatkan surat
peringatan, keluhan ini berlangsung sejak 2 tahun
terakhir
RPS pasien sering bengong sejak 2 thn terakhir, Compos Mentis, Tampak Sakit Ringan.
gejala bengong bisa sampai puluhan kali/hari. Inspeksi, Palpasi, Perkusi & Auskultasi dalam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Lengkap: Hb 12gr/dL, Leu 9000/uL, Trombo 200.000/uL
2. Radiologik: CT-Scan / MRI kepala dalam batas normal
3. Perekaman EEG (Elektroensefalografi): Letupan umum dengan frekuensi 3 Hz paku dan gelombang (3 Hz generalized
spike-wave discharges).
Kejang Absans Kejang Parsial Kompleks
Kelompok epilepsi Generalisata
Gangguan Tingkah Laku Fokal GPPH
Penyebab
Etiologi Idiopatik (genetik)
Faktor psikososial FaktorLesi struktural
genetik, struktur anatomi,
Gejala neurokimiawi
Terhentinya aktivitas, bengong, otak,pengecilan
dan perubahan lobus
kesadaran
prefrontal
Dapat disertai kanan, nukleus kaudatus kanan,
automatisme
globus palidus kanan serta vermis
Gejala Klinis:
1. Onset dimulai usia 3-8 tahun
2. Hilangnya kesadaran selama beberapa detik, mengedip-ngedip atau
menggerak-gerakkan bibir, serta pandangan kosong (<30 detik)
3. Kedutan pada mata atau wajah
4. EEG 3 Hz spike & wave
Etiologi Epidemiologi
Penting
Meningkatkan aktifitas osilasi pada sistem thalamokortikal
Voltage – gated calcium
channel (Arus T kalsium)
Terbuka
Penghubung utama
fase tidur antara
non-REM
3 keadaan fungsional sistem
(pada sensori
saat perifer dan
seseorang
Tertutup sadar penuh) Kalsium masuk ke sel ketika kanal T
Kanal T kalsium korteks serebri terbuka
Tidak
Tidak sadar Aktif
atau “bengong” pada
saat sedang sadar penuh
Typical absence seizure Atypical absence seizure
Pemeriksaan
Labolatorium